BAB I PENDAHULUAN. siswa sangat rendah. Hasil penelitian Suryanto dan Somerset terhadap 16

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hani Megawati, 2013

Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Penjumlahan Bilangan Bulat dengan Menggunakan Media Tabel Perkalian pada Siswa Kelas IV SD Negeri Maahas

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan kelak. Ini berakibat poses pembelajaran matematika harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai 12 atau 13 tahun. Menurut Piaget, mereka berada pada fase. operasional konkret. Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar siswa sehingga, sebagian siswa menghindari pelajaran ini. Hal ini

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kunci penting dalam abad ke 21 ini. Oleh karena itu, siswa perlu dipersiapkan

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

BAB I PENDAHULUAN. Third International Mathematics and. Science Study menunjukkan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, semua hal dapat berubah dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mella Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. adalah pembaharuan metode atau cara mengajar. Pembaharuan dalam metode atau cara

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan bahwa proses yang dilakukan guru dan siswa merupakan kunci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN REMEDIAL YANG MENYENANGKAN

pembelajaran di sekolah yang tepat, agar ketercapaian hasil belajar matematika juga bagus. Pada kenyataannya dalam dunia pendidikan dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi

PENGGUNAAN GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT DI KELAS V SD INPRES 3 BESUSU

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah pendekatan (approach) dalam pembelajaran memiliki kemiripan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sekolah menjadi salah satu tempat berlangsungnya kegiatan belajar

Berdasarkan pernyataan di atas, bahwa peserta didik harus

BAB I PENDAHULUAN. isinya. Hal yang dipelajari dalam sains adalah sebab-akibat, hubungan kausal dari

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Sofiatun,2013

B b a I P n e d n a d h a u h l u u l a u n 1 1 L t a a t r a Be B l e a l k a a k n a g n Pe P r e m r a m s a a s l a a l h a a h n

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pembelajaran melibatkan beberapa komponen yaitu: 1) peserta didik;

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Via Ulfah, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

BAB I PENDAHULUAN. mendasar kegunaanya. Setiap ilmu pengetahuan tidak pernah lepas dari ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suci Eniawati, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PAKEM SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Yuliaji *) yuliaji0607gmail.com

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sampai ke perguruan tinggi. Belajar matematika di sekolah dasar tentunya

pesar baik dari segi materi maupun kegunaannya. Tugas guru adalah membosankan. Jika hal ini dapat diwujudkan maka diharapkan di masa yang

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

Indonesian Journal of History Education

BAB I PENDAHULUAN. dan pendekatannya juga dalam upaya mencapai hasil belajar yang sesuai. dengan tujuan pembelajaran yang direncanakan.

BAB I PENDAHULUAN. dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswanya. Agar mampu melaksanakan tugas tersebut

Arnot Pakpahan Surel :

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI METODE BERVARIASI. Sudarso

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA SMP NEGERI 5 WATES

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhammad Hanif,2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol serta

BAB I PENDAHULUAN. secara kelompok maupun secara individual. Hal ini dimaksudkan agar prestasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Hasil belajar matematika sampai saat ini masih menjadi suatu permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam kurikulum 2006, bertujuan antara lain agar siswa

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keterkaitan antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Melalui proses pengajaran siswa

BAB I PENDAHULUAN. harus dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip pengajaran. 1. proses pembelajaran dapat dirasakan manfaatnya

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 354 BATAHAN III MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sering disebut sains adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. trobosan demi peningkatan mutu pendidikan. Hal itu ditandai dengan hadirnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil belajar matematika sampai saat ini masih menjadi suatu permasalahan yang sering dikumandangkan baik oleh orang tua siswa maupun oleh para ahli. Beberapa hasil penelitian pada beberapa propinsi di Indonesia juga menemukan bahwa hasil tes mata pelajaran matematika siswa sangat rendah. Hasil penelitian Suryanto dan Somerset terhadap 16 Sekolah Dasar (SD) pada beberapa propinsi di Indonesia juga menemukan bahwa hasil tes mata pelajaran matematika siswa masih rendah 1. Rendahnya hasil belajar adalah suatu hal yang wajar jika dilihat dari aktivitas pembelajaran di kelas yang tidak lain merupakan penyampaian informasi yang lebih mengaktifkan guru, sementara siswa pasif mendengarkan dan menyalin, sesekali guru bertanya dan sesekali siswa menjawab, guru memberi contoh soal dilanjutkan dengan memberi soal latihan yang sifatnya rutin kurang melatih daya nalar, kemudian guru memberikan penilaian. Akibatnya siswa mengalami kendala jika diberikan permasalahan yang tidak rutin. Hal ini disebabkan siswa kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran dan pembelajaran bersifat monoton. Berdasar temuan Depdiknas, dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran matematika, guru lebih menekankan pada Bandung. 1 Zulkardi, (2001), Seminar Sehari Realistic Mathematics Education, UPI

2 metode yang mengaktifkan guru, pembelajaran yang dilakukan guru kurang kreatif, lebih banyak menggunakan metode ceramah dan kurang mengoptimalkan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang tidak bisa diabaikan dan sudah merupakan bagian kesatuan yang sangat bermanfaat untuk dapat memperjelas tanggapan siswa terhadap materi pembelajaran, menambah perhatian siswa sehingga memungkinkan timbulnya kegiatan pembelajaran siswa. Media bukan hanya sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar melainkan sebagai alat penyalur pesan bagi siswa, sebagai pembawa pesan, media tidak hanya oleh guru akan tetapi yang lebih penting lagi dapat pula digunakan oleh siswa sehingga teliti, jelas dan menarik. Kendala dan proses pembelajaran tersebut juga dihadapi oleh para guru di SDN 014 Sialang kayu batu. Hasil belajar matematika siswa masih rendah khususnya pada materi penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif. Hal itu disebabkan guru monoton, kurang menarik, siswa kurang aktif dan kreatif, metode yang digunakan hanya ceramah dan alat peraga kurang memadai, guru kurang menguasai penggunaan alat peraga dan media yang ada di lingkungan. Hasil belajar matematika yang sangat rendah merupakan permasalahan yang harus segera diatasi oleh guru dengan menggunakan metode yang tepat untuk menarik minat siswa sehingga siswa senang belajar matematika.

3 Berdasarkan wawancara penulis kepada guru kelas IV SD Negeri 014 Sialang Kayu Batu, pada tanggal 13 januari 2013. Dari wawancara tersebut diketahui bahwa rata-rata nilai ulangan harian yaitu 50. Hasil tersebut kurang dari nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu 65. Hal tersebut terlihat dari gejala-gejala dalam kelas yaitu: 1. Jika guru memberi soal latihan mengenai penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif, 11 siswa hanya mampu menyelesaikan 50% dari soal latihan tersebut. 2. 9 dari 14 siswa yang lambat dalam melakukan tugas-tugas khususnya pada materi penjumlahan bilangan bulat dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan. 3. Nilai hasil ujian siwa rata-rata 50, kurang dari KKM yang ditetapkan yaitu 65. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar matematika murid SD Negeri 014 Sialang Kayu Batu, baik yang berasal dalam dalam diri murid itu sendiri maupun yang berasal dari luar diri murid. Faktor dari dalam diri murid misalnya, motivasi belajar, minat belajar, sikap terhadap matematika. Sedangkan faktor yang berasal dari luar misalnya kemampuan guru dalam mengelola proses belajar, sarana belajar dan lingkungan pendukung. Salah satu indikator materi pelajaran matematika kelas 4 SD pada kurikulum 2004 yaitu melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan.

4 Indikator tersebut sebelumnya tidak dipelajari di kelas 3. Jadi merupakan materi baru, sebagai materi baru maka penulis berusaha agar para siswa benar-benar memahami konsep operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan tersebut. Alokasi waktu untuk operasi hitung penjumlahan bilangan bulat menggunakan garis bilangan yaitu 1x pertemuan selama 3 jam pelajaran (@ 40 menit), sedangkan untuk operasi pengurangan bilangan bulat menggunakan garis bilangan yaitu 1x pertemuan selama 3 jam pelajaran (@ 40 menit). Setelah para siswa belajar operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan, ternyata hasil penilaianya kurang memuaskan. Dari hasil tersebut maka guru kelas melakukan perbaikan proses pembelajaran materi operasi penjumlahan bilangan bulat tersebut dengan memberikan remedial kepada siswa. Selain itu guru kelas juga memberikan Pekerjaan Rumah (PR) kepada siswa pada akhir pembelajaran. Namun dari usaha tersebut nilai pembelajaran matematika khususnya pada penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif belum mencapai KKM yang telah ditetapkan yaitu 65. Dari kasus tersebut penulis menduga bahwa penggunaan garis bilangan pada materi penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif kurang efektif dan tidak meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Sehingga penulis tertarik melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif dengan menggunakan penggaris bilangan. Penggaris

5 bilangan merupakan alat peraga yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada penjumlahan bilangan bulat positif dan negatif. Berdasarkan fakta tersebut maka perlu dilakukan peningkatan kualitas proses pembelajaran dan peningkatan pencapaian prestasi pada mata pelajaran matematika. Langkah-langkah yang ditempuh antara lain memperbaiki kegiatan pembelajaran yang selama ini berlangsung dengan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang lebih interaktif artinya ada komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Salah satu bentuk usaha guru dalam memperbaiki kegiatan pembelajaran matematika selama ini ialah dengan menggunakan metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari disertai dengan penjelasan lisan. Metode demonstrasi sebagai metode belajar mengajar digunakan dalam kegiatan belajar mempunyai tujuan agar siswa lebih memahami bahan yang diajarkan lewat suatu kenyataan yang dapat diamati sehingga mudah dimengerti. Alat peraga merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan sesuatu atau isi pelajaran, memperjelas dan menarik perhatian siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan hasil belajar. Alat peraga sebaiknya mudah cara penggunaannya, mudah dicari, murah harganya, dan lebih utamanya lagi

6 siswa dapat membuatnya sendiri. 2 Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu utuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bias dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran sebagai tujuan. Sedangkan fungsi alat peraga dalam pembelajaran adalah meminimalkan keabstrakan atau mengkonkretkan suatu konsep atau materi pelajaran. Dalam pembelajaran matematika hendaknya menggunakan alat peraga sehingga peserta didik lebih mudah memahami konsep-konsep yang disampaikan guru dan hasil belajar peserta didik dapat diperoleh peserta didik secara maksimal. Dari uraian tadi, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul: Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Implementasi Metode Demonstrasi dengan Bantuan Alat Peraga Penggaris Bilangan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 014 Sialang Kayu Batu Pelalawan. B. Definisi Istilah Untuk menghindari perbedaan persepsi mengenai definisi istilah variabel penelitian yang digunakan penelitian ini, berikut dijelaskan definisi istilah variabel tersebut: 2 Ahmad DS, 1996, Peraga Matematika, Jakarta: PT Gramedia, h.1

7 1. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan 3. Dalam penelitian ini, peneliti akan memperagakan penggunaan penggaris bilangan berdasarkan urutan penggunaan alat peraga sesuai dengan materi yang disajikan yaitu operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif. 2. Penggaris bilangan Penggaris bilangan merupakan alat peraga yang digunakan untuk mencari hasil penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif. Dasar dari penggunaan penggaris ini adalah operasi penjumlahan dan penggurangan bilangan dengan memakai garis bilangan. Penggaris bilangan merupakan pengembangan dari garis bilangan itu sendiri, namun dalam penggunaanya ada perbedaan. 3. Hasil Belajar Hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau diciptakan baik secara individual atau kelompok. Hasil belajar adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan tingkat keberhasilan yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar. Dalam penelitian ini peneliti hanya menilai hasil belajar berdasarkan ranah kognitif saja yang diukur langsung dengan menggunakan tes hasil 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, Jakarta : Kencana, 2008, h. 152

8 belajar. Hasil belajar dinyatakan dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan serangkaian tes belajar setiap akhir pembelajaran. 4 C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka permasalahan yang menjadi perhatian dalam penelitian ini adalah bagaimanakah implementasi metode demonstrasi dengan bantuan alat peraga penggaris bilangan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 014 Sialang kayu batu Kabupaten Pelalawan pada materi penjumlahan bilangan bulat negatif dan positif?. D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan implementasi metode demonstrasi dengan bantuan alat peraga penggaris bilangan yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif kelas IV SD Negeri 014 Sialang Kayu Batu Kabupaten Pelalawan. 2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan menerapkan metode demonstrasi dengan bantuan alat peraga penggaris bilangan dapat meningkatkan hasil belajar 4 Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 200

9 matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif kelas IV SD Negeri 014 Sialang Kayu Batu Kabupaten Pelalawan. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi siswa, guru, sekolah maupun institusi pendidikan lainnya. a. Bagi Siswa, melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat menerima pengalaman belajar yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika. b. Bagi Guru, diharapkan penelitian ini dapat : 1) Memberikan masukan mengenai penggunaan alat peraga khususnya pada mata pelajaran matematika dalam meningkatkan hasil belajar siswa. 2) Memotivasi guru untuk menggunakan alat peraga lainya pada materi-materi lainnya. c. Bagi Sekolah dan intitusi pendidikan lainnya, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan informasi dan kajian dalam pengembangan pembelajaran matematika khususnya pada materi operasi penjumlahan bilangan bulat, dan sebagai bahan masukan bagi peneliti lainnya.