BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA

dokumen-dokumen yang mirip
KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

Tindak pidana perampasan kemerdekaan orang lain atas dasar. keduanya, diantaranya persamaan-persamaan itu adalah sebagai berikut:

PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

BAB IV. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN PN DEMAK No. 62/Pid.Sus/2014/PN Dmk DALAM KASUS TABRAKAN YANG MENGAKIBATKAN KEMATIAN

BAB IV ANALISIS PERTANGGUNG JAWABAN PEMERIKSAAN TERSANGKA PENGIDAP GANGGUAN JIWA MENURUT HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PEMBERIAN PEMBEBASAN BERSYARAT BAGI NARAPIDANA MENURUT PERMEN NO.M.2.PK.

المضارع الماضي الا مر

BAB IV STUDI KOMPARASI ANTARA HUKUM PIDANA DAN FIQH JINAYAH TERHADAP TINDAK KEJAHATAN PERDAGANGAN ORGAN TUBUH

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006

BAB IV ANALISIS TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BANGKALAN NO.236/PID.B/2014/PN.BKL TENTANG PENGANIAYAAN YANG MENYEBABKAN KEMATIAN

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

BAB IV ANALISIS JARI<MAH TA ZI<R TERHADAP SANKSI HUKUM MERUSAK ATAU MENGHILANGKAN TANDA TANDA BATAS NEGARA DI INDONESIA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP KETENTUAN PEMBIAYAAN KREDIT SINDIKASI

BAB IV ANALISIS TENTANG APLIKASI PERJANJIAN SEWA SAFE DEPOSIT BOX DITINJAU DARI BNI SYARIAH HUKUM ISLAM DAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN

dan 3 ماضي juga dapat di-tashrif (diubah) berdasarkan kata ganti, baik dalam bentuk المزيد

BAB IV ANALISIS. keterangan ahli sebagai alat bukti yang sah. Malah tempatnya diletakkan pada. yang penting, artinya dalam pemeriksaan perkara pidana.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HUKUM PIDANA DAN HUKUM PIDANA ISLAM. Hukum pidana adalah sistem aturan yang mengatur semua perbuatan

SET KEDUA. Jawab semua soalan. Baca dialog, kemudian jawab soalan-soalan

BAB IV. A. Sanksi Pidana Bagi Pengemudi Menurut Undang-undang No. 22 Tahun Pengemudi adalah orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di jalan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB 13 SALAT JAMAK DAN QASAR

PENGERTIAN TENTANG PUASA

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

االخاص (Khusus) A. Pengertian lafal Khash (khusus)

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari bentuk kegiatan muamalah adalah utang-piutang untuk

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat satu

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

BAB II PEMBUNUHAN DAN PENGANIAYAAN SERTA PELAKSANAAN HUKUMANNYA DALAM HUKUM ACARA PIDANA ISLAM

BAB III PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA TERHADAP KEMATIAN PETINJU AKIBAT KEALPAAN PENYELENGGARA MENURUT KUHP DAN PIDANA ISLAM

BAB II PEMIDANAAN MENURUT HUKUM PIDANA ISLAM

Al-Muhiith, Al-Wakiil dan Al-Fattaah

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 286

BAB IV. A. Analisis Terhadap Penambahan 1/3 Hukuman dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang No. 21 Tahun 2007

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN PENENTUAN HAPUSNYA PENUNTUTAN PIDANA KARENA DALUWARSA DALAM KUHP

Pertanyaan : Apa yang dapat anda katakan pada kami tentang Bumi

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT MELALUI LAYANAN M-ZAKAT DI PKPU (POS KEADILAN PEDULI UMAT) SURABAYA

Konsisten dalam kebaikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

Pesan Damai Yang Tak Sejuk

ISLAM IS THE BEST CHOICE

BAB II KEALPAAN DAN KESENGAJAAN MELAKUKAN TINDAK PIDANA MENURUT HUKUM PIDANA ISLAM. 1. Pengertian Kealpaan Menurut Hukum Pidana Islam

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

Bacaan Tahlil Lengkap

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

HUKUM MENGUCAPKAN KATA KEKUFURAN TANPA MENGETAHUI ARTINYA ح م من تلفظ ب لمة ال فر غ مدرك معناها

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

BAB IV ANALISIS PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI BMT BINTORO MADANI DEMAK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

BAB IV ANALISIS LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

RANGKUMAN MATERI HURUF HIJAIYAH. BACAAN ALIF LAM ( lam Ta rif )

ب س م االله الر ح من الر ح ي م

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

BAB I PENDAHULUAN. rizki guna memenuhi kebutuhan kehidupannya. Agama telah menganjarkan

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

Ma had Tarbawi Al-Hurriyyah

BAB I PENDAHULUAN. itu tersebut sebagai narapidana ke dalam Lembaga Permasyarakatan, tugas negara

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB 7 ASPEK AL-QUR AN

BAB IV. Dasar Pertimbangan Hakim Terhadap Putusan Pengadilan Negeri. Pidana Hacker. Negeri Purwokerto No: 133/Pid.B/2012/PN.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PEMOTONGAN HARGA JUAL BELI BESI TUA DAN GRAM BESI DI PT. FAJAR HARAPAN CILINCING JAKARTA UTARA

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 Tentang PERDUKUNAN (KAHANAH) DAN PERAMALAN ( IRAFAH)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

SENARAI JADUAL. JADUAL : Interpretasi Skor Min Amat baik Baik Memuaskan Lemah.

PENYERANGAN AMERIKA SERIKAT DAN SEKUTUNYA TERHADAP IRAK

Oleh : Syaikh Salim bin Ied al-hilali

TINJAUAN HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP ANCAMAN PIDANA PENCURIAN DENGAN KEKERASAN DALAM PASAL 365 AYAT (4) KUHP

الفعل الصحيح و المعتل Kata Kerja Sehat dan Sakit

Ada Dua Kali Hari Kebangkitan.. اقتباس المشاركة: من الموضوع: Kebangkitan Ada Dua Kali Hari

BAB IV. Analisis Hukum Islam Terhadap Penjualan Obat Generik Melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) Pada Tiga Apotek di Surabaya

Khutbah Pertama. Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah.

PERAYAAN NATAL BERSAMA

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

BAB I PENDAHULUAN. antara orang lain agar mereka saling tolong-menolong dan tukar-menukar

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HUTANG PIUTANG PETANI TAMBAK KEPADA TENGKULAK DI DUSUN PUTAT DESA WEDUNI KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب


Dengan nama Allah, maha pengasih dan penyayang. Salam kepada semua Nabi dari yang terdahulu hingga yang akhir.

Pengasih dan Pembenci, keduanya hukumnya haram. Pertanyaan: Apakah hukumnya menyatukan pasangan suami istri dengan sihir?

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PERSAMAAN DAN PERBEDAAN PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA A. Persamaan. Sebagaimana Telah dijelaskan pada bab III dari berbagai aspek yang berkaitan dengan konsep pertanggungjawaban terhadap kematian petinju akibat bertanding secara umum dapat ditarik suatu rumusan bahwa pertanggung jawaban yang dimaksud dalam KUHP adalah pemidanaan seorang yang diduga melakukan tindak pidana, dengan maksud untuk menentukan apakah seorang terdakwah atau tersangka dapat bertanggungjawab atas suatu tindakan pidana atau tidak. Dengan kata lain seseorang akan dipertanggungjawabkan atas suatu tindakan apabila tindakan tersebut melawan hukum serta tidak ada alasan pembenaran atau peniadaan sifat melawan hukum untuk suatu tidakan yang dilakukanya. 94 Membicarakan tentang perbuatan kejahatan itu tidak lepas pula dengan melibatkan akibat-akibat yang ditimbulkan ditengah masyarakat, baik akibat terhadap individu maupun kelompok. Seperti biasanya dalam semua tindakan pidana yang mempunyain unsur kesengajaan ( omzet ) yang ditunjukan pada 94 Poernomo Bambang. Asas-asas hukum pidana, h.136 83

84 sasarannya, akan tetapi beda dengan tindak pidana kealpaan ( culpa ) dimana proses terjadinya pembunuhan ini dilakukan oleh seseorang tidak ada ungsur kesengajaan pada waktu ia berbuat. Namun akibat dari perbuatan tidak berhatihati telah menimbulkan akibat yang tidak dikehendaki oleh hukum, yang di rumuskan dalam pasal 359 KUHP maka barang tentu unsur yang didapatkan adalah tidak ada kesengajaan (schuld) atau kurang hati-hati adapun tindakan tidak sengaja menimbulkan hubungan kausal antara pelaku dan korban. Dengan mengadakan kemungkinan lebih dari satu orang yang menjadi musabab dari suatu akibat dari yang dilarang maka dalam menghadapi perkara, pengupasan hubungan kausal dan selanjutnya hingga pada pengenaan pidana dapat lebih memuaskan. Di karenakan masing-masing pihak bertanggungjawab atas perbuatan masing-masing dari mereka. Hubungan sebab akibat dianggap ada manakala pelaku menjadi penyebab dari perbuatan yang mengakibatkan kematian tersebut, baik kematian itu sebagai akibat langsung perbuatan pelaku mau pun akibat tidak langsung perbuatan pihak lain. Sedangkan ukuran untuk mengetahui unsur ketidak sengajaan serta kurangnya hati-hati sehingga seorang pelaku tindak pidana dapat diancan dengan hukuman. 1. Tidak mengadakan pendugaan sebagai mana yang diharuskan oleh hukum. Terdakwa sebelumnya berfikir akibat yang akan terjadi, akan tetapi dugaan itu tidak benar.

85 2. Tidak melakukan perhatian sebagaimana di diharuskan oleh hukum. Bahwa terdakwah yang telah melakukan perbuatan tersebut tidak disertain dengan sikap hati-hati serta kurang mengindahkan kemungkinan-kemumgkinan yang akan terjadi sehingga perbuatan tersebut tidak terkendali yang akibatnya dapat mengakibatkan orang lain mati. Pembunuhan dalam kealapaan menurut KUHP adalah suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang dengan tidak adanya unsur kesengajaan pada waktu ia melakukan, sikap pelaku kejahatan ini tidak dibarengi oleh kematangan untuk mempertimbangkan akibat dari perbuatanya. Adapun rumusan dapat diketahui bahwa tindak pidana pembunuhan, baik unsurnya sengaja maupun tidak sengaja sebagai mana maksud dalam pasal 359 KUHP tersebut mempunyain unsur-unsur menghilangkan nyawa orang. Unsur subjektif yang berhibungan dengan kealpan dalam KUHP adalah perbuatan seseorang yang kurang hati-hati sehingga akibat dari yang tidak dikehendaki terjadi, maka seperti yang yang di atur dalam dalam pasal 359 KUHP maka perbuatan tersebut dikenai hukuman. Unsur objektif dalam kealpaan dalam KUHP adalah akibat perbuatan seseorang yaitu matinya orang lain, dari perbuatan si pelaku yang kurang hatihati dan mengindahkan perbuatanya sehinga mengenain sasaran yang salah, perbuatan tersebut krna kesalahan si pembuat yang disebabkan kurang hatihatinya maka dikenal dengan kesalahan yang unsurnya di objektifkan.

86 Sedangkan menurut Hukum Pidana Islam konsep pertanggungjawaban pembunuhan al- khatta terdapat pada surat An-Nisa ayat 92. 95 و م ا كا ن ل م و م ن ا ن ي قت ل م و م ن ا ا لا خ ط ا و م ن قت ل م و م ن ا خ ط ا فت ح ر ي ر ر قب ة م و م ن ة و د ي ة م س ل م ة ا لى ا ه ل ه ا لا ا ن ي ص د ق وا فا ن كا ن م ن قو م ع د و ل كم و ه و م و م ن فت ح ر ير ر قب ة م و م ن ة و ا ن كا ن م ن قو م ب ي ن كم و ب ي ن ه م م ي ثاق فد ي ة م س ل م ة ا لى ا ه ل ه و ت ح ر ير ر قب ة م و م ن ة فم ن لم ي ج د فص ي ا م ش ه ر ي ن م ت ت اب ع ي ن ت و ب ة م ن ال ل ه و كا ن ال ل ه ع ل يم ا ح ك يم ا Artinya ; dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan Barangsiapa membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada Perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, Maka (hendaklah si pembunuh) membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, Maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dapat diartikan dari uraian di atas ditarik suatu konsep tentang pembunuhan tersalah (qati al khatta ) yang menujukan konsep keliru dalam pembunuhan didalam Hukum Pidana Islam, merupakan suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang tanpa adanya unsur kesengajaan, hanya kurang hati- hati sehingga perbuatan tersebut mengakibatkan matinya orang lain. Unsur tersebut yaitu 96 : 1. Perbuatan itu membawa matinya orang lain. 95 Depag RI, Al-Qur an dan Tarjamahnya, h. 121 96 H.A,Djazuli, fiqih jinayah, hal 134

87 2. Perbuatan tersebut salah dalam sasaran 3. Antara kekeliruan dan akibat perbuatanya itu ada hubungan sebab akibat. Unsur subjektif dalam hukum pidana Islam adalah perbuatan yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban, baik ia menghendaki perbuatan tersebut maupun tidak, perbuatan tersebut tidak harus di syaratkan harus tertentu seperti pelukaan, melainkan perbuatan apa saja yang mengakibatkan kematian. Adapun alat-alat atau cara yang dilakukan tidak tentu, artinya kadang-kadang tidak menggunakan alat melainkan hanya menggunakan tangan, dan kadang-kadang menggunakan alat-alat. Unsur objektif dalam hukum pidana Islam yang di maksud adalah korban harus orang yang maksum dan orang yang dijamin keselamatanya oleh Negara Islam dan apabila korban kehilangan jaminan keselamatan maka sipelaku tidak dapat di kenakan hukuman. Makanya adanya unsur subjektif dan objektif dalam KUHP dan Hukum Pidana Islam keduanya memiliki unsur tidak sengaja atas perbuatan si pelaku yang mengenai objek maka si pelaku mendapatkan hukuman tidak seberat seperti yang di sengaja. Maka dari semaua uraian diatas baik dalam KUHP dan Hukum Pidana Islam memiliki ciri dan unsur yang sama dalam menetapakan pertanggungjawaban pidana dalam sebuah pertandingan tinju yang salah satu petinju meninggal akibat bertanding. Serta diantara keduanya tidak memandang

88 kepada alat yang dipergunakan pada waktu melakukan perbuatan pidana dikarenakan keduanya lebih menitik beratkan kepada akibat sesudah perbuatan tersebut selesai. B. Perbedaan. Secara diskritif konsep pertanggungjawaban pidana menurut KUHP dan Hukum Pidana Islam pengertian atau unsur yang terkandung di dalamnya memiliki konsep yang sama atau tidak ada perbedaaan yang signifikan. Terjadinya kematian prtinju bukan merupakan tujuan dari pelaku pada waktu melakukan perbuatan pidana hanya karena kurang berhati-hati serta kelalaian sehingga menagakibatkan matinya orang lain. Para ahli hukum memberikan konsep pertanggungjawaban pidana dalam KUHP hanya memperhatikan kepada akibat dari perbuatan yang dilakukan. Oleh seseorang., namun mereka memandang pada terjadinya pembunuhan dengan ke alpaan dimana di dalam teori KUHP hanya di lakukan oleh seeorang secara langsung dan kolektif. Sedangkan menurut hukum pidana Islam yang di lakukan oleh seseorang baik secara langsung maupun tidak lansung, aktif maupun pasif, yang menimbulkan matinya seseorang harus adannya pertanggungjawaban pidana. Dalam pembunuhan yang termasuk secara langsung dan aktif adalah terlibatnya manusia yaitu badan pada waktu melakukan perbuatan.

89 Sedangkan yang langsung dengan tidak langsung atau pasif adalah pada waktu terjadinya kejahatan langsung mengenai, contoh seperti seseorang yang membuang kulit pisang ketengah jalan kemudian ada manusia mati karena kulit pisang tadi, maka menurut Hukum Pidana Islam terhadap berbagai cara yang dilakukan oleh seseorang dengan tidak ada unsur kesengajaan akan tetapi telah menimbulkan akibat matinya seseorang maka perbuatan tersebut harus di pertanggungjawabkan secara pidana. Dikarenakan perbuatan tersebut termasuk tersalah dalam pembunuhan. Jadi konsep pertanggungjawaban pidana dalam KUHP dan Hukum Pidana Islam terdapat perbedaan yang akurat dalam hal penetapan pertanggungjawaban semisal kealpaan yang mengakibatkan matinya orang lain. Ini terlihat dalam KUHP kealpaan merupakan suatu tindak pidana yang harus di lakukan seacara badania oleh seseorang langsung dan aktif. Sedangkan pertanggungjawaban penbunuhan al khatta menurut hukum pidana Islam tidak mengharuskan badan seseorang dalam melakukanya baik secara langsung dan pasif yang prinsipnya dengan perbuatan itu telah menimbulkan akibat yang tidak dikehendaki oleh hukum maka akan ada pertanggungjawabannya.