SISTEM IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI BERBASIS DIMENSI FRAKTAL

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI BERBASIS DIMENSI FRAKTAL

SISTEM PENGENALAN BUAH MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM dan EUCLIDEAN DISTANCE

Aplikasi Dimensi Fraktal pada Bidang Biosains

PENGENALAN CITRA RETINA MENGGUNAKAN METODE NON OVERLAPPING BLOCK DAN JARAK EUCLIDEAN

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FILTER GABOR ABSTRAK

EKSTRAKSI CIRI CITRA TELAPAK TANGAN DENGAN ALIHRAGAM GELOMBANG SINGKAT HAAR MENGGUNAKAN PENGENALAN JARAK EUCLIDEAN

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR CHAIN CODE ABSTRAK

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA TELINGA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSFORMASI HOUGH ABSTRAK

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK MEMVERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCALITY PRESERVING PROJECTION

REALISASI PERANGKAT LUNAK UNTUK IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL LINE BINARY PATTERN (LLPB)

SISTEM PENGENALAN INDIVIDU MELALUI IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS DISKRIMINATOR SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR

KINERJA PENGENALAN SISTEM BIOMETRIK TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI BERBASIS GELOMBANG SINGKAT BIORTOGONAL

APLIKASI PENDIAGNOSIS GANGGUAN GINJAL MELALUI CITRA IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE SEGMENTASI BERDASAR DETEKSI TEPI

Tugas Teknik Penulisan Karya Ilmiah. M.FAIZ WAFI Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

Analisis Kinerja Pengenalan Telapak Tangan Menggunakan Ekstraksi Ciri Principal Component Analysis (PCA) dan Overlapping Block

IDENTIFIKASI INDIVIDU BERDASARKAN CITRA SILUET BERJALAN MENGGUNAKAN PENGUKURAN JARAK KONTUR TERHADAP CENTROID ABSTRAK

Pengembangan Sistem Identifikasi Telapak Tangan dengan Menggunakan Metode Filter Bank Gabor

POSITRON, Vol. III, No. 2 (2013), Hal ISSN :

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN DENGAN DETEKSI TEPI DAN KOEFISIEN KORELASI

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM

IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN (PALMPRINT) DENGAN EKSTRAKSI FITUR DIMENSI FRAKTAL DAN LACUNARITY ABSTRAK

PENGENALAN GARIS TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI JARAK EUCLIDEAN TERNORMALISASI SKRIPSI FUJI FRILLA KURNIA

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE ABSTRAK

KINERJA PENGENALAN SISTEM BIOMETRIK TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI BERBASIS GELOMBANG SINGKAT BIORTOGONAL

APLIKASI PENDIAGNOSIS GANGGUAN GINJAL MELALUI CITRA IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE SEGMENTASI BERDASAR DETEKSI TEPI

PENGENALAN CITRA IRIS MATA MENGGUNAKAN JARAK MINKOWSKI DENGAN EKSTRAKSI CIRI ALIHRAGAM GELOMBANG SINGKAT DAUBECHIES

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

HALAMAN SAMPUL SKRIPSI PENGENALAN POLA TELAPAK TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA BACK PROPAGATION NEURAL NETWORK

IDENTIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN EKSTRAKSI FITUR LOCAL BINARY PATTERN ABSTRAK

SIMULASI PENGENALAN WAJAH MANUSIA MENGGUNAKAN METODE ANALISIS DISKRIMINAN LINEAR DUA DIMENSI (2D-LDA) DENGAN JARAK MANHATTAN, CANBERRA DAN EUCLIDEAN

SISTEM PENGENALAN BERDASARKAN CIRI GARIS TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pendeteksi Cacat Pada Selongsong Peluru Berbasis Citra Menggunakan Gabor Filter

SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK

APLIKASI PENDIAGNOSIS KERUSAKAN SEL PADA ORGAN HATI MELALUI CITRA IRIS MATA MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

Aplikasi Pengolahan Citra Dalam Pengenalan Pola Huruf Ngalagena Menggunakan MATLAB

PENGKONVERSIAN IMAGE MENJADI TEKS UNTUK IDENTIFIKASI PLAT NOMOR KENDARAAN. Sudimanto

APLIKASI PENDIAGNOSIS KERUSAKAN SEL PADA ORGAN HATI MELALUI CITRA IRIS MATA MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

DAFTAR ISI. BAB 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3.1 Diagram Alir Utama Kamera Web iii

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PENYAKIT PULPITIS MENGGUNAKAN METODE ADAPTIVE REGION GROWING APPROACH

IDENTIFIKASI TANDA TANGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE BACKPROPAGATION ABSTRAK

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

Pengenalan Pola Garis Telapak Tangan Menggunakan Metode Fuzzy K- Nearest Neighbor

ANALISA DETEKSI KELOMPOK USIA DAN GENDER BERDASARKAN KONTUR WAJAH DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

PENGENALAN IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE PENCIRIAN INDEPENDENT COMPONENTS ANALYSIS (ICA) DAN JARAK MINKOWSKI

IDENTIFIKASI IRIS MATA MENGGUNAKAN TAPIS GABOR WAVELET DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

EKSTRAKSI CIRI CITRA TELAPAK TANGAN DENGAN ALIHRAGAM GELOMBANG SINGKAT HAAR MENGGUNAKAN PENGENALAN JARAK EUCLIDEAN PADA SISTEM PRESENSI

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

Identifikasi Kadar Gula Buah Salak dengan Menggunakan Metode Fraktal Lacunarity

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

ANALISA HASIL PERBANDINGAN IDENTIFIKASI CORE POINT PADA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE DIRECTION OF CURVATURE DAN POINCARE INDEX

PENGENALAN POLA PLAT NOMOR KENDARAAN BERBASIS CHAIN CODE

Pengenalan Warna Kulit Untuk Klasifikasi Ras Manusia Andy Putra P. Zebua /

KLASIFIKASI KUALITAS BUAH STROBERI SEGAR BERDASARKAN PENGUKURAN ATRIBUT KECACATAN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA

KLASIFIKASI CITRA SIDIK JARI DENGAN METODE TEMPLTE MATCHING

SISTEM PENGENALAN BERDASARKAN CIRI GARIS TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN PERAMBATAN BALIK

PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN NLDA (NULL-SPACE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS)

PERBANDINGAN ANALISIS PENGENALAN HURUF ARAB MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN K-NEAREST NEIGHBOR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. istem biometrika merupakan teknologi pengenalan individu dengan menggunakan bagian tubuh atau

SISTEM IDENTIFIKASI BERDASARKAN CIRI GARIS-GARIS UTAMA TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN METODE OVERLAPPING BLOCK

PENGEMBANGAN PROGRAM VERIFIKASI TELAPAK TANGAN DENGAN METODE MENGHITUNG PANJANG DAN LEBAR RUAS JARI ABSTRAK

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN METODA PHASE ONLY CORRELATION ABSTRAK

PENGENALAN CIRI GARIS UTAMA TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN ALIHRAGAM GELOMBANG SINGKAT DAUBECHIES DENGAN JARAK EUCLIDEAN

RANCANG DAN IMPLEMENTASI PATTERN RECOGNITION PADA GARIS TELAPAK TANGAN UNTUK AKSES KEAMANAN PINTU

ANALISIS SISTEM PENGENALAN KARAKTER PLAT KENDARAAN DARI CITRA KENDARAAN

Model Sistem Akses Tempat Parkir Berdasarkan Pengenalan Plat Nomor Kendaraan. Andry Jonathan ( )

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE INDEPENDENT COMPONENT ANALYSIS ABSTRAK

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

PERBANDINGAN TEKNIK SCALE INVARIANT FEATURE TRANSFORM (SIFT)

DETEKSI TEPI MENGGUNAKAN OPERATOR ISOTROPIK DENGAN PENGOLAHAN AWAL MENGGUNAKAN PENGATURAN INTENSITAS

IDENTIFIKASI TANAMAN OBAT MENGGUNAKAN TAPIS GABOR 2-D DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

PENGENALAN HURUF TULISAN TANGAN BERBASIS CIRI SKELETON DAN STATISTIK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN. Disusun oleh : Mario Herryn Tambunan ( )

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) UNTUK APLIKASI SISTEM KEAMANAN RUMAH

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

EKSTRAKSI JALAN SECARA OTOMATIS DENGAN DETEKSI TEPI CANNY PADA FOTO UDARA TESIS OLEH: ANDRI SUPRAYOGI NIM :

PERBANDINGAN DUA CITRA HIDUNG MENGGUNAKAN PARAMETER JARAK DARI HIDUNG KE DAHI DAN KE DAGU, JUMLAH PIXEL, DAN SUDUT

KLASIFIKASI CITRA ADENIUM MENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

IDENTIFIKASI WAJAH MANUSIA BERDASARKAN PERBANDINGAN PARAMETER TINGGI HIDUNG, LEBAR HIDUNG DAN JARAK MATA. Yusriani Laa Baan

BAB I PENDAHULUAN. a. Universal (universality), dimana karakteristik yang dipilih harus dimiliki oleh setiap orang.

PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA

PENGENALAN BILANGAN ARAB MENGGUNAKAN TEMPLATE MATCHING

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

SISTEM IDENTIFIKASI CITRA JENIS KUNYIT (Curcuma Domestica Val.) MENGGUNAKAN METODE KLASIFIKASI MINKOWSKI DISTANCE FAMILY

PERANCANGAN SISTEM PENGENAL GARIS UTAMA TELAPAK TANGAN PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS (PCA) DAN JARAK EUCLIDEAN

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem analog menjadi sistem komputerisasi. Salah satunya adalah sistem

FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN METODE TWO- DIMENSIONAL PRINCIPAL COMPONENTS ANALYSIS (2DPCA) ABSTRAK

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN APLIKASI IDENTIFIKASI BIOMETRIKA TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN METODE FREEMAN CHAIN CODE

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN ALGORITMA EIGENFACE DAN EUCLIDEAN DISTANCE

Transkripsi:

SISTEM IDENTIFIKASI TELAPAK TANGAN MENGGUNAKAN EKSTRAKSI CIRI BERBASIS DIMENSI FRAKTAL M. Ikhsan Mulyadi *), R. Rizal Isnanto, and Achmad Hidayatno Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia *) E-mail : ikhsanmulyadi09@yahoo.com Abstrak Biometrika merupakan pengembangan dari metode dasar identifikasi seseorang dengan menggunakan karakteristik alami manusia sebagai basisnya. Telapak tangan (palmprint) merupakan salah satu organ tubuh manusia yang bisa digunakan sebagai identifikasi karena bersifat unik. Setiap telapak tangan memiliki tekstur yang detail dan unik berdasarkan ciri garis-garis utama (principal-line features) dan ciri garis-garis kusut (wrinkles features), bahkan berbeda antara telapak tangan kanan dan kiri. Telapak tangan juga tidak dapat berubah serta stabil selama berpuluh-puluh tahun, sehingga dapat digunakan dalam sistem identifikasi. Pada penelitian ini proses yang dilakukan untuk identifikasi telapak tangan adalah akuisisi data, pengolahan awal normalisasi intensitas citra hasil segmentasi, ekstraksi ciri dan pencocokkan. Algoritma untuk ekstraksi ciri tekstur telapak tangan adalah Dimensi Fraktal dengan metode Box- Counting, sedangkan untuk pencocokkan ciri data acuan dengan data uji telapak tangan digunakan Koefisien Korelasi. Pengujian dilaksanakan menggunakan program simulasi menggunakan perangkat lunak Matlab 7.12 (2011a). pengenalan terhadap klasifikasi nilai vektor ciri pada setiap telapak tangan diperoleh dari banyaknya nilai pengenalan atau jumlah presentase setiap nilai vektor ciri terhadap nilai parameter yang ditentukan. Presentase pengenalan terbaik adalah 83,3% dari 30 citra uji dari 10 individu dengan 25 citra uji dikenali dengan tepat sedangkan 5 citra uji lainnya dikenali sebagai individu yang salah. Kata-Kunci : telapak tangan, Dimensi Fraktal, Box-Counting, Koefisien Korelasi Abstract Biometrics is a science concerning from the methods for identifying a person which is based on natural characteristics of human. Palmprint is one of the organ of human body that can be used as identification because it is uniqueness. Each palm has a unique detail and texture characteristics based on the main lines (principle-line feature) and tangles characteristics (wrinkles feature), even different between the right and left hand. Palms also can not be changed and stable for decades, so it can be used the identification system. In this research, the identification consist of data acquisition, intensity normalization result of image pre-processing segmentation, feature extraction and classification. The algorithm used for extracting the feature of texture palmprint isfractal Dimension and for classifying the texture characteristic of the textural feature palmprint will be used Correlation Coefficient. Some test were conducted by using the software simulation program Matlab 7:12 (2011a). classification for recognizing feature vector value of iris has been found from the recognized value or total percentage of feature vector iris value to the definite vector target. Best recognition percentage is 83,3% of 30 test images of 10 individuals with 25 test image correctly identified on individual test image, while 5 other individuals as wrong recognized. Keywords : palmprint, Fractal Dimension, Box-Counting, Correlation Coefficient 1. Pendahuluan Pada era informasi ini, kebutuhan terhadap sistem pengenalan diri (personal recognition) semakin meningkat, mulai dari pelayanan kesehatan, pengurusan rekening bank, pelayanan penerbangan, keimigrasian, dan masih banyak lainnya terutama yang berkaitan dengan sistem keamanan. Sistem pengenalan diri bertujuan untuk mengenali identitas seseorang. Telapak tangan (palmprint) merupakan salah satu biometrika yang dapat digunakan untuk sistem pengenalan diri. Telapak tangan memiliki beberapa karakteristik unik yang menjadi kelebihan untuk digunakan pada sistem pengenalan diri. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode ekstraksi ciri berbasis Dimensi Fraktal dan

TRANSIENT, VOL.2, NO. 3, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2302-9927, 752 metrika yang digunakan sebagai pencocokkan ciri telapak tangan menggunakan Koeffisien Korelasi. Adapun tujuan yang hendak dicapai dari pembuatan penelitian ini adalah untuk membuat suatu perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan telapak tangan menggunakan ekstraksi ciri berbasis Dimensi Fraktal. Agar tidak menyimpang dari permasalahan, maka penelitian ini mempunyai batasan masalah sebagai berikut : 1. Citra telapak tangan yang digunakan adalah citra berwarna. 2. Objek yang digunakan untuk pengamatan adalah citra telapak tangan normal (tidak cacat). 3. Objek yang digunakan sebagai input identifikasi adalah citra telapak tangan diam. 4. Citra telapak tangan yang akan diproses tidak memiliki gangguan (coretan atau kotoran lainnya). 5. Format file citra telapak tangan yang digunakan adalah format standar citra: jpg atau jpeg. 6. Perangkat yang dipakai dalam penelitian ini adalah Matlab R2011a. 7. Ciri biometrika telapak tangan yang akan diproses adalah ciri garis-garis telapak tangan. 2. Metode 2.1 Pengolahan Awal Citra Pengolahan awal (preprocessing) bertujuan untuk mengolah citra agar dapat diambil karakteristik tekstur telapak tangan. Pada tahap ini diharapkan dapat diperoleh informasi dari suatu citra secara optimal. Tahap pengolahan awal dalam penelitian ini terdiri atas : 1. Pembacaan Berkas Citra Pembacaan berkas citra merupakan langkah awal sebelum melakukan proses selanjutnya. Pada tahap ini citra sudah tersimpan di dalam komputer. Citra ini yang nantinya akan dijadikan sebagai data latih maupun data uji. 2. Peningkatan Kualitas Citra dengan Ekualisasi Histogram Adaptif CLAHE termasuk teknik perbaikan citra yang digunakan untuk memperbaiki kontras pada citra. CLAHE memperbaiki local contrast pada citra. CLAHE merupakan generalisasi dari Adaptive Histogram Equalization (AHE). Berbeda dengan histogram equalization yang beroperasi pada keseluruhan region pada citra, CLAHE beroperasi pada region kecil pada citra grayscale yang disebut dengan tile. Kontras pada setiap tile diperbaiki sehingga histogram yang dihasilkan dari region tersebut kira-kira cocok dengan bentuk histogram yang ditentukan. Tile yang saling bertetangga disambungkan dengan menggunakan interpolasi bilinear. Hal ini dilakukan agar hasil penggabungan tile terlihat halus. Gambar 2.2 Citra hasil penajaman kontras 3. Deteksi Tepi Canny. Salah satu masalah mendasar dalam analisis citra adalah proses deteksi tepi. Tepi citra memberi watak batasanbatasan citra. Tepi citra dapat didefinisikan sebagai piksel-piksel yang mengalami perubahan tajam pada skala keabuannya. Pendekatan algoritma Canny dilakukan berdasarkan konvolusi fungsi citra dengan operator Gaussian. Gambar 2.3 Citra hasil deteksi tepi Canny 4. Region Properties Gambar 2.1 Citra telapak tangan manusia Region properties adalah bagian dari segmentasi, yaitu bagaimana kita menentukan properties dari sebuah citra, properties dapat berupa pixel value atau dapat berupa bentuk dari citra tersebut. Jika properties berbentuk

TRANSIENT, VOL.2, NO. 3, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2302-9927, 753 string maka Matlab akan menghitung semua pengukuran yang berhubungan dengan bentuk dari objek, namun jika properties berbentuk grayscale maka Matlab akan menghitung semua pengukuran yang berhubungan dengan pixel value dari objek. Centroid adalah properties dasar yang terdapat pada Matlab, centroid atau pusat massa dari sebuah daerah (region) dapat diperoleh dengan cara mencari properties dari daerah tersebut. ketidaksempurnaan atau ketidakseragaman pencahayaan pada saat akuisisi. Gambar 2.7 Citra hasil cropping dan normalisasi intensitas 2.2 Dimensi Fraktal Gambar 2.4 Citra hasil regionprops 5. Kandidat Region Properties Seleksi kandidat centroid dilakukan dengan dua tahap, yaitu penyempitan luasan area kandidat centroid dan yang kedua memilih kandidat centroid dengan menghitung jumlah area putih pada tiap kandidat centroid. Tahap pertama penyempitan kandidat centroid dilakukan dengan cara mengambil hasil kandidat centroid pada luasan area citra yang terletak antara 50 sampai 70 persen pada citra tersebut. Tahap kedua yaitu hasil dari penyempitan tersebut dilakukan perhitungan terhadap tiap kandidat centroid. Perhitungan menggunakan citra telapak tangan yang sudah di binerisasi. Perhitungan ini menghitung besarnya daerah area putih tiap kandidat centroid pada citra yang telah di binerisasi. Centroid dengan area putih diatas 95 persen dianggap sebagai kandidat centroid yang pantas digunakan untuk proses segmentasi selanjutnya. Secara harfiah fraktal berasal dari bahasa latin yaitu fractus yang berarti pecah atau tidak teratur. Fraktal pertama kali diperkenalkan oleh Benoit B. Mandelbrot sekitar tahun 1977 dalam bukunya yang berjudul The Fractal Geometry of Nature. Fraktal mampu menghasilkan dimensi pecahan (fractional dimension) suatu objek, tidak seperti geometri Euclidean yang hanya mampu menentukan dimensi bulat suatu objek. Seperti garis memiliki dimensi satu, bidang berdimensi dua, dan balok berdimensi tiga. Dimensi fraktal adalah sebuah jumlah kuantitatif menggambarkan sebuah objek mengisi suatu ruang tertentu. Jika sebuah garis dibagi menjadi N bagian yang sama, maka setiap bagian memiliki rasio dari keseluruhan bagian. Metode yang biasa digunakan untuk menghitung dimensi fraktal suatu objek adalah metode Box-Counting. Metode ini membagi citra menjadi kotakkotak dengan berbagai variasi. Adapun langkah-langkah Box-Counting adalah sebagai berikut : a) Citra dibagi kedalam kotak-kotak dengan ukuran s. b) Menghitung banyaknya kotak N(s) yang berisi bagian objek pada citra. Nilai N(s) sangat tergantung pada s. c) Menghitung D(s) dengan persamaan berikut : (2.1) Dari persamaan 2.1 dapat dilihat bahwa D(s) adalah nilai dimensi fraktal dari suatu citra telapak tangan dengan variasi s. Gambar 2.6 Citra hasil seleksi kandidat centroid 6. Cropping dan Normalisasi Intensitas. Cropping adalah pemotongan bagian tertentu dari citra menjadi matrik baru yang independen. Normalisasi bertujuan untuk mengurangi kesalahan akibat 2.3 Koefisien Korelasi Metrika pencocokkan digunakan untuk menetukan tingkat kesamaan (similarity degree) atau ketidaksamaan (disimilarity degree) dua vektor ciri. Tingkat kesamaan berupa suatu nilai dan berdasarkan nilai tersebut dua vektor ciri yaitu vektor acuan dan vektor uji dapat dikatakan mirip atau tidak. Rumus perhitungan antara kedua vektor adalah sebagai berikut:

TRANSIENT, VOL.2, NO. 3, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2302-9927, 754 Dengan: Koefisien korelasi adalah pengurangan nilai koordinat dengan nilai mean. Nilainya diantara -1 dan +1. Koefisien korelasi menghitung nilai kesamaan dibandingkan dengan ketidaksamaan. Jadi semakin tinggi nilainya menunjukkan bahwa ke 2 vektor semakin mirip. 3. Hasil dan analisa 3.1 Diagram Alir Perangkat Lunak (2.2) Alur sistem pengenalan iris mata dapat dilihat pada diagram alir seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1. 2. Pra-proses citra telapak tangan a. Segmentasi Region Of Interest (ROI) telapak tangan. Penentuan daerah telapak tangan yang diminati atau yang lebih dikenal dengan Palmprint Region Of Interest (ROI) merupakan bagian yang sangat penting dari identifikasi telapak tangan, karena identifikasi telapak tangan pada dasarnya adalah mencocokkan fitur ROI telapak tangan yang diuji dengan fitur ROI telapak tangan acuan. b. Normalisasi Region Of Interest (ROI) telapak tangan. 3. Ekstraksi ciri citra telapak tangan Teknik ekstraksi ciri yang digunakan adalah Dimensi Fraktal yang akan mengekstraksi ciri dari citra telapak tangan biner. Hasil dari ekstraksi ciri dengan Dimensi Fraktal adalah berupa vektor ciri. 4. Pengujian/identifikasi citra telapak tangan menggunakan Koefisien Korelasi. Dalam proses pengujian koefisien korelasi digunakan untuk mengidentifikasi citra telapak tangan dengan mencocokkan vektor ciri citra uji dengan vektor ciri citra acuan. 3.2 Ekstraksi Ciri Dimensi Fraktal Ekstraksi ciri bertujuan untuk mendapatkan informasiinformasi penting dari tekstur telapak tangan. Teknik ekstraksi ciri yang sederhana untuk mendapatkan nilai dimensi fraktal adalh dengan metode Box-Counting. Berikut ini adalah diagram alir Box-Counting. Gambar 3.1 Diagram alir perangkat lunak Berikut penjelasan proses-proses yang terdapat pada diagram alir diatas yang merupakan tahapan aplikasi identifikasi diri berdasarkan telapak tangan: 1. Input citra masukan. Pada tahap ini pemilihan masukan berupa citra telapak tangan yang sudah direkam sebelumnya menggunakan camera digital dengan resolusi 640 x 480 piksel. Citra ini yang kemudian akan dijadikan citra awal pemrosesan. Gambar 3.2 Diagram alir Box-Counting

TRANSIENT, VOL.2, NO. 3, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2302-9927, 755 Berikut penjelasan diagram alir proses-proses Box- Counting yang terdapat pada gambar 3.2: 1. Masukan adalah citra biner 128x 128 yang telah melalui preproses terlebih dahulu. 2. Menentukan variasi ukuran kotak (s) yang akan digunakan yaitu 1/4, 1/8, 1/16, dan 1/32. 3. Menetukan nilai ambang citra biner sebagai parameter pada saat dilakukan pelatihan dan pengujian. 4. Menentukan threshold kotak (s) sebagai parameter pada saat dilakukan pelatihan dan pengujian. 5. Melatih 70 citra telapak tangan dari 10 individu sebagai data acuan. 6. Melakukan pengujian menggunakan citra uji terhadap citra acuan yang telah dilatih. 7. Melakukan identifikasi untuk mengetahui telapak tangan tersebut adalah milik individu yang benar. 3.3 Tampilan Program Tampilan GUI dari program identifikasi telapak tangan dengan menggunakan ekstraksi ciri berbasis dimensi fraktal dapat ditunjukkan pada gambar 3.3. Gambar 3.3 tampilan GUI program 3.4 Hasil Pengujian Pengujian dilakukan dengan menggunakan citra telapak tangan yang Dari Tabel 3.1 dapat dianalisis dan diketahui tingkat keberhasilan program pengenalan ini. program mampu melakukan proses klasifikasi sebanyak 25 data dari 30 data uji, sehingga presentase keberhasilannya adalah 83,33% dan perhitungannya sebagai berikut. Presentase 25 100% 83,33% 30 Tabel 3.1 Tabel Hasil Pengujian No. Citra Uji Dikenali sebagai Keterangan 1 uji1.jpg Agung Benar 2 uji2.jpg Agung Benar 3 uji3.jpg Agung Benar 4 uji4.jpg Aji Suryo Benar 5 uji5.jpg Aji Suryo Benar 6 uji6.jpg Aji Suryo Benar 7 uji7.jpg Dyah Benar 8 uji8.jpg Dyah Benar 9 uji9.jpg Misbah Riyandi Salah 10 uji10.jpg Erma Benar 11 uji11.jpg Erma Benar 12 uji12.jpg Erma Benar 13 uji13.jpg Firman Benar 14 uji14.jpg Firman Benar 15 uji15.jpg Agung Salah 16 uji16.jpg Jefri Piradipta Benar 17 uji17.jpg Jefri Piradipta Benar 18 uji18.jpg Firman Salah 19 uji19.jpg Misbah Riyandi Benar 20 uji20.jpg Misbah Riyandi Benar 21 uji21.jpg Agung Salah 22 uji22.jpg Nanda Benar 23 uji23.jpg Agung Salah 24 uji24.jpg Nanda Benar 25 uji25.jpg Nur Rizky Benar 26 uji26.jpg Nur Rizky Benar 27 uji27.jpg Nur Rizky Benar 28 uji28.jpg Rifqi Benar 29 uji29.jpg Rifqi Benar 30 uji30.jpg Rifqi Benar 4. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari tahapan perancangan hingga pengujian yang dilakukan pada sistem identifikasi telapak tangan menggunakan ekstraksi ciri berbasis Dimensi Fraktal ini adalah sebagai berikut berdasarkan hasil pengujian data uji, program dapat melakukan diagnosis dengan benar terhadap data yang masuk dengan persentase keberhasilan sebesar 83,33%. Keberhasilan sistem dalam identifikasi telapak tangan dipengaruhi oleh akuisisi citra dan proses pengolahan awal citra. Kesalahan pengenalan citra disebabkan akuisisi citra dan proses pengolahan awal yang belum sempurna. Untuk Penilitian lebih lanjut diharapkan dapat memperbaiki kekurangan yang ada dan diharapkan dapat mengembangkan apa yang telah dilakukan pada penilitian ini. Untuk itu disarankan dalam pengambilan citra telapak tangan dapat dilakukan dengan pencahayaan dan fokus kamera yang dapat diatur sedimikian rupa sehingga tekstur telapak tangan terlihat jelas dan tidak terdapat kilatan cahaya yang menghilangkan sebagian informasi tekstur citra telapak tangan. Referensi [1]. Bamukrah, Jihan Faruq. 2010. Pengertian Pengolahan Citra (Image Processing). Universitas Gunadarma. [2]. Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence: Teknik dan Aplikasinya, Graha Ilmu, Yogyakarta. [3]. Fatta, Hanif Al. 2007. Konversi Format Citra RGB ke Format Grayscale Menggunakan Visual Basic. STMIK AMIKOM Yogyakarta.

TRANSIENT, VOL.2, NO. 3, SEPTEMBER 2013, ISSN: 2302-9927, 756 [4]. Jain, Anil K; Ross A; Prabhakar S., 2004, An Introduction to Biometric Recognition, IEEE Transactions on Circuits and Systems for Video Technology, Special Issue on Image and Video Based Biometrics Vol. 14 No.1 January 2004. [5]. Mathwork, Inc. 2011. Matlab Help Release 12.1. [6]. Munir, R., Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan Algoritmik, Informatika, Bandung, 2004. [7]. Pato, Joseph N; Lynette I. Millet. 2010. Biometric Recognition: Challenges and Opportunities. The National Academies Press. Washington D.C. [8]. Putrai, I Ketut Gede Darma; Bhuana, Wira; Erdiawan. 2011. Pembentukan Kode Telapak Tangan (Palm Code) Berbasis Metode Gabor 2-D. Jurusan Teknik Elektro, fakultas Teknik, Universitas Udayana, Bali. [9]. Putra, Darma. 2010. Pengolahan citra digital.penerbit Andi.Yogyakarta [10]. Putra, I Ketut Gede Darma. 2009. Sistem Biometrika, penerbit Andi. Jogjakarta. [11]. Putra, I Ketut Gede Darma; Erdiawan. 2010. Sistem Verifikasi Menggunakan Garis-Garis Telapak Tangan. Telkomnika: Indonesian Journal of Electrical Engineering. Ahmad Dahlan University. Yogyakarta.