Pengukuran Laju Korosi Aluminum 1100 dan Baja 1020 dengan Metoda Pengurangan Berat Menggunakan Salt Spray Chamber

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI ALUMINUM 5052

PENGARUH RASIO DIAMETER TERHADAP KEDALAMAN PADA LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl DENGAN KONSENTRASI 3,5%, 4% DAN 5% TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON SEDANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penggunaan logam dalam perkembangan teknologi dan industri

BAB I PENDAHULUAN. adalah karena sifat-sifat dari logam jenis ini yang bervariasi, yaitu bahwa

PERANCANGAN ALAT UJI KOROSI SALT SPRAY CHAMBER DAN APLIKASI PENGUKURAN LAJU KOROSI PLAT BODY AUTOMOBILES PRODUKSI EROPA DAN PRODUKSI JEPANG PADA

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. mekanik, listrik, kimia dan konstruksi, dan bahkan kehidupan sehari-hari dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

PERANCANGAN ALAT UJI KOROSI SALT SPRAY CHAMBER DAN APLIKASI PENGUKURAN LAJU KOROSI PLAT BODY AUTOMOBILES BUATAN EROPA DAN BUATAN LOKAL PADA MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Korosi Retak Tegang (SCC) Baja Karbon AISI 1010 dalam Lingkungan NaCl- H 2 O-H 2 S

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat-alat modern saat ini. Pemakaian logam pada alat-alat modern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

BAB 3 Metode Penelitian

PENGARUH WAKTU TAHAN PROSES HOT DIPPING BAJA KARBON RENDAH TERHADAP KETEBALAN PERMUKAAN DENGAN BAHAN PELAPIS TIMAH

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON DAN BAJA LATERIT PADA LINGKUNGAN AIR SKRIPSI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN NACL (PPM) DAN PENINGKATAN PH LARUTAN TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON DARI BIJIH BESI HEMATITE DAN BIJIH BESI LATERITE

Pengaruh Polutan Terhadap Karakteristik dan Laju Korosi Baja AISI 1045 dan Stainless Steel 304 di Lingkungan Muara Sungai

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan energi panas bumi.

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

PENGARUH HEAT TREATMENT

STUDI KINERJA BEBERAPA RUST REMOVER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada prosesnya dilakukan pada bulan Juli Tahun 2011 sampai. 2. BLK Disnaker Kota Bandar Lampung.

I. PENDAHULUAN. Baja atau besi banyak digunakan di masyarakat, mulai dari peralatan rumah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN, NILAI KEKERASAN, DAN LAJU KOROSI PADA PROSES ANODIZING

BAB IV BAHAN AIR UNTUK CAMPURAN BETON

Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Perhitungan Laju Korosi di dalam Larutan Air Laut dan Air Garam 3% pada Paku dan Besi ASTM A36

Pengaruh Jenis Elektroda Pada Pengelasan Dengan SMAW Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Baja Profil IWF

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan tambang yang cukup luas di beberapa wilayahnya.

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, tuntutan

PENGHAMBATAN KOROSI BAJA BETON DALAM LARUTAN GARAM DAN ASAM DENGAN MENGGUNAKAN CAMPURAN SENYAWA BUTILAMINA DAN OKTILAMINA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. oksidasi yang dilakukan dengan metode OM ( Optic Microscope) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan jenis martensitik, dan feritik, di beberapa lingkungan korosif seperti air

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KEGAGALAN PIPA BAJA TAHAN KARAT 316L DI BANGUNAN LEPAS PANTAI PANGKAH-GRESIK

PENGUKURAN LAJU KOROSI BAJA GALVANIS PREMIUM DAN PERTAMAX DENGAN METODE AMERIKA STANDARD TESTING DAN MATERIAL D-130 DI SPBU PERTAMINA SURABAYA SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

Pengujian Impak (Hentakan) Pengujian Metalografi Pengujian Korosi Parameter pada Lambung Kapal...

EFEK KADAR LARUTAN TERHADAP KECEPATAN PROSES PENGHILANGAN KARAT PADA BAJA LUNAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Cara membuat Hujan Buatan

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

BAB I. PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. pipa saluran uap panas dari sumur-sumur produksi harus mendapat perhatian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Literatur. Pemotongan Sampel. Degreasing dengan larutan Acetone

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian oksidasi baja AISI 4130 pada

PROSES PENGECATAN (PAINTING) Dosen : Agus Solehudin, Ir., MT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

STUDI PELAPISAN NIKEL DEKORATIF DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN PENGKILAT NATRIUM KLORIDA UNTUK HOME INDUSTRY KERAJINAN LOGAM

ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT

Redesain Dapur Krusibel Dan Penggunaannya Untuk Mengetahui Pengaruh Pemakaian Pasir Resin Pada Cetakan Centrifugal Casting

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diekstrak dari limbah pabrik tekstil sebagai inihibitor korosi dalam media yang

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya menjadikan beras sebagai makanan pokoknya, serta. produksi berasnya merata di seluruh tanah air.

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

STUDI DEGRADASI MATERIAL PIPA JENIS BAJA ASTM A53 AKIBAT KOMBINASI TEGANGAN DAN MEDIA KOROSIF AIR LAUT IN-SITU DENGAN METODE PENGUJIAN C-RING

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

TUGAS AKHIR. PENGARUH JENIS ELEKTRODA PADA HASIL PENGELASAN PELAT BAJA St 32 DENGAN KAMPUH V TUNGGAL TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN TARIKNYA

Diajukan Sebagai Syarat Menempuh Tugas Akhir. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah. Surakarta. Disusun Oleh : WIDI SURYANA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Beberapa unsur paduan dalam baja tahan karat :

PENGARUH VARIASI ph DAN ASAM ASETAT TERHADAP KARAKTERISTIK KOROSI CO 2 BAJA BS 970

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengaruh pengelasan..., RR. Reni Indraswari, FT UI, 2010.

BAB III METODE PENELITIAN

KETAHANAN LOGAM ALUMINIUM DAN TEMBAGA DI ATMOSFIR DKI JAKARTA

ANALISA PERBANDINGAN LAJU KOROSI MATERIAL STAINLESS STEEL SS 316 DENGAN CARBON STEEL A 516 TERHADAP PENGARUH AMONIAK

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO, dan LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON EMS-45 DENGAN METODE UJI JOMINY

BAB I PENDAHULUAN. ragam, oleh sebab itu manusia dituntut untuk semakin kreatif dan produktif dalam

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN PENCELUPAN TERHADAP KETEBALAN LAPISAN DAN LAJU KOROSI PADA KUNINGAN COR YANG DI ANODIZING

BAB III METODA PENELITIAN. Secara umum, proses penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama

BAB III METODE PENELITIAN

ARANG KAYU JATI DAN ARANG CANGKANG KELAPA DENGAN AUSTEMPERING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Cooling tower system merupakan sarana sirkulasi air pendingin yang

DAFTAR ISI Error! Bookmark not defined.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Mei 2015 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. teknologi las memegang peranan penting dalam masyarakat industri. modern. Terbukti dengan terwujudnya standar-standar teknik dalam

Transkripsi:

TUGAS AKHIR Pengukuran Laju Korosi Aluminum 1100 dan Baja 1020 dengan Metoda Pengurangan Berat Menggunakan Salt Spray Chamber Disusun Oleh: FEBRIANTO ANGGAR WIBOWO NIM : D 200 040 066 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Juni 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan logam dalam perkembangan teknologi dan industri sebagai salah satu material penunjang sangat besar peranannya, akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari banyak faktor yang menyebabkan daya guna logam ini menurun. Salah satu penyebab hal tersebut adalah terjadinya korosi pada logam. Chamberlain (1991); menyatakan bahwa korosi merupakan kerusakan material yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan sekelilingnya. Adapun proses korosi yang terjadi disamping oleh reaksi kimia juga diakibatkan oleh proses elektrokimia. Di sini yang dimaksud dengan lingkungan sekelilingnya dapat berupa lingkungan asam, udara, embun, air tawar, air laut, air danau, air sungai dan air tanah. Korosi yang merupakan salah satu masalah yang sedang dihadapi oleh ahli teknik walaupun tidak termasuk produk orang-orang teknik. Berbagai usaha terhadap pengendalian korosi yang sekarang gencar dilakukan adalah untuk mengendalikan kerusakan material yang diakibatkannya, agar laju korosi yang terjadi dapat ditekan serendah mungkin dan dapat melampaui nilai ekonominya, atau jangan sampai logam menjadi rusak sebelum waktunya. Sebagai salah satu contoh pada dunia industri yang menggunakan peralatan-peralatan berat seperti katrol, ketel uap, pipa-pipa saluran (air 1

dan minyak). Mesin-mesin besar yang berada di luar dan sering terkena air hujan lama kelamaan akan rusak, terjadi kebocoran pada pipa-pipa saluran, keretakan pada konstruksi jembatan, kebocoran pada ketel uap yang akan mengakibatkan naiknya biaya operasional dan menurunkan kualitas produksi. Hal ini dikarenakan alat-alat tersebut terkorosi yang disebabkan oleh lingkungan yang tak terkendali. Air, kabut dan pengembunan yang relative tinggi yang membawa bahan-bahan pengoksida adalah salah satu faktor yang mempercepat terjadinya korosi. Berbagai macam korosi dapat terjadi dengan cepat apabila pengendalian lingkungan dan pencegahan tidak dilakukan dengan baik yang akan memperparah keadaan. Korosi yang mungkin terjadi pada lingkungan tersebut adalah korosi galvanis, korosi batas butir, korosi intergranuler, peluruhan relektif, korosi sumuran dan korosi celah. 1.2. Batasan Masalah Mengingat sangat kompleknya masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkenaan dengan korosi, maka disini penulis membatasi masalah agar pembahasannya lebih terfokus. Adapun batasan masalah tersebut antara lain : 1. Bahan yang digunakan adalah plat aluminum (1100) dan baja karbon rendah (1020) dengan ukuran 40 mm x 60 mm x 7 mm sebanyak lima sampel untuk setiap jenis logam uji.(priyotomo dkk, 2001)

2. Cairan untuk pengkorosian (media pengkorosi) adalah air garam (NaCl) dengan konsentrasi larutan 5% sesuai standar ASTM D19. 3. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian kabut garam dengan menggunakan alat salt spray chamber selama 48 jam secara periodik dan pengukuran laju korosi aluminum (1100) dan baja karbon rendah (1020). 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan dan penelitian alat uji salt spray chamber adalah untuk mengukur dan membandingkan laju korosi aluminum 1100 dan baja karbon rendah 1020 menggunakan media pengkorosi air garam (NaCl) dengan konsentrasi 5%. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Sebagai masukan bagi masyarakat yang menggunakan logam sebagai material penunjang aktivitas ataupun bahan utama konstruksi agar memperhatikan masalah korosi. 2. Sebagai bahan pertimbangan dalam proses belajar mengajar terutama pada mata kuliah material teknik bagi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta. 1.5. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan cara eksperimen pengujian dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Study Literatur Pada bagian ini penulis mencari buku-buku yang berhubungan dengan bahan dan alat yang digunakan sebagai bahan kajian dan panduan dalam proses pembuatan, pengujian dan penganalisaannya. b. Preparasi benda uji dan perhitungan a) Benda uji berupa plat dengan ketebalan 7 mm dipotong dengan jig saw dengan ukuran 40 mm x 60 mm sebanyak lima sampel untuk setiap jenis logam uji.(priyotomo dkk, 2001) b) Benda uji tersebut dibersihkan dari kotoran (lemak dan debu) dan karat-karat dipermukaan logam dengan metode pickling sesuai standar ASTM G1-99 Baja karbon 1020 dibersihkan dengan larutan asam klorida (HCl) 500 ml dan dilarutkan di dalam aquades hingga 1000 ml. Aluminum 1100 dibersihkan dengan larutan asam nitrat 100 ml dan dilarutkan di dalam aquades hingga 1000 ml. c) Semua sampel yang masuk ke larutan pembersih kemudian dibersihkan dengan aquades dan methanol kemudian dikeringkan dengan alat pengering. d) Setelah itu ditimbang berat awal masing-masing sampel sebelum diuji.

c. Pengujian kabut garam Pengujian kabut garam memakai standar ASTM B 117-97. Langkah-langkah persiapan alat uji kabut garam (salt spray chamber) yaitu : a. Memposisikan sampel pelat hingga 15 o - 30 o terhadap garis vertikal dan ditempatkan pada rak atau dudukan spesimen. b. Larutan uji 5% natrium klorida (NaCl). c. Temperatur uji dijaga 35 o C (95 o F) dan tekanan sebelum ke nozzle 3 bar (43.5 psi). d. Waktu ekspos spesimen uji 48 jam secara periodik. e. Pada saat pengujian diambil lima sampel uji yang berbeda. Spesimen uji di foto secara makro perbesaran 2x kemudian dibersihkan melalui proses pickling, setelah itu ditimbang untuk mendapatkan berat setelah pengujian. Perhitungan kehilangan berat (weight loss) dilakukan dengan melakukan perhitungan selisih antara berat awal dan berat akhir. d. Pengumpulan data Pada bagian ini yang dilakukan adalah mengumpulkan data hasil percobaan. 1.6. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas masalah latar belakang, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini dibahas tentang tinjauan pustaka, landasan teori, pengertian korosi, jenis korosi dan laju korosi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dibahas tentang diagram alir, persiapan/pengujian, pembuatan alat uji, instalasi pengujian, lokasi pengujian, prosedur penelitiaan, analisis data, kesulitan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas tentang hasil pengujian komposisi kimia, dan hasil pengujian laju korosi. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran. Daftar Pustaka Lampiran