Konsep Perencanaan dan Perancangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Asrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB VI. KONSEP DESAIN MUSEUM dan PUSAT PELATIHAN BENCANA di YOGYAKARTA

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB VI HASIL RANCANGAN. ini merupakan hasil pengambilan keputusan dari hasil analisa dan konsep pada bab

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN PUSAT PENDIDIKAN ANAK BERBASIS SENSOMOTORIK DI YOGYAKARTA

5.1 Konsep Perencanaan Konsep Lokasi dan Tapak Memuat persyaratan-persyaratan atau batasan dan paparan kondisi tapak serta luasan tapak.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. rancangan terdapat penambahan terkait dengan penerapan tema Arsitektur

5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAGIAN 3 HASIL RANCANGAN DAN PEMBUKTIANNYA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GRIYȀ PERNIKAHAN DI YOGYAKARTA

Zona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOPPING CENTER DI YOGYAKARTA

BAB VI KONSEP PERANCANGAN MONUMEN GEMPA BANTUL

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Bab V Konsep Perancangan

BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

Hotel Resort Di Gunungkidul

AKADEMI SEPAKBOLA INDONESIA KONSEP EKSTERIOR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Lapas Kelas I A Kedungpane

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PERTEMUAN XI PINTU DAN JENDELA. Oleh : A.A.M

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

ASRAMA PELAJAR DAN MAHASISWA

BAB IV KONSEP. Langkah-langkah untuk menerapkan Konsep Green Hospital, yaitu :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

SEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN E-NET AND GAMEDEV CORE DI YOGYAKARTA


BAB V PENUTUP. Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis) commit to user

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR KUDUS

BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN FASILITAS REKREASI di PERKEBUNAN STROBERI KALIURANG

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

TEMA DAN KONSEP. PUSAT MODE DAN DESAIN Tema : Dinamis KONSEP RUANG KONSEP TAPAK LOKASI OBJEK RANCANG

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi

BAB VI HASIL RANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan adalah sustainable architecture

BAB 6 HASIL RANCANGAN

BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan Studio Film di Yogyakarta

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dirancang berangkat dari permasalahan kualitas ruang pendidikan yang semakin

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Fire Extinguisher. Samisse Hydrant Hydrant

Gambar V.1 Aplikasi Ide (Sumber : Penulis)

BAB VI KONSEP PERANCANGAN

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

SISTEM STRUKTUR PADA BANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dan juga tarian Swan Lake, maka tahap berikutnya adalah menerapkan

Transkripsi:

BAB VI Konsep Perencanaan dan Perancangan 6.1. Konsep Perencanaan 6.1.1. Konsep Lokasi dan Tapak Tapak terpilih berada di Jalan Palagan Tentara Pelajar km 18, sebelah kiri jalan, dekat dengan pertigaan ke arah Pakem, Turi, dan dari arah Yogya. Luasan tapak ini = ± 19.000 m 2 Ke arah Turi sungai R.M. Boyong Kalegan Jalan alternatif ke Muntilan Site terpilih Ke arah Yogya Ke arah Pakem R.M. Kangen Desa Jl. Palagan Tentara Pelajar km 18 Luas area = ± 19.000 m 2 Lebar jalan raya ( Jl.Palagan Tentara Pelajar ) = ± 8m Lebar jalan lingkungan = ± 5m Garis sempadan bangunan = setengah dari lebar jalan = 4m 192

KDB = 60% x luas area = 60% x 19.000 m 2 = 11.400 m 2 Merupakan tanah pekarangan Kontur tanah relatif datar ( perbedaan tinggi kontur tidak terlalu menonjol ) Ukuran site 30m 25m 120m 50m 15m 85m 20m 140m 75m 6.1.2. Konsep Perencanaan Tapak Zoning Ruang 193

Zona publik, yang terdiri dari area gedung resepsi Zona semipublik, yang terdiri dari area pengelola dan servis Zona publik, yang terdiri dari area tempat pemberkatan dan tempat penginapan Organisasi Ruang R. persiapan pemimpin Tempat pemberkatan R. kontrol R.persiapan catering R. persiapan Hall resepsi Gudang peralatan Tempat penginapan Honeymoon suite Parkir Restoran Spa dan salon Pos keamanan Lobby Pengelola Ruang istirahat Pengelola Ruang karyawan Gudang servis dekat masuk Dekat secara visual sedang jauh 194

6.2. Konsep Perancangan 6.2.1. Konsep Tata Massa Massa bangunan Kompleks Sarana Pernikahan di Yogyakarta ini terdiri dari empat massa utama, yaitu gedung resepsi ( sebagai massa utama ), area pengelola, area hunian, dan tempat pemberkatan. Perletakkan massa bangunan tidak terlalu berjauhan satu sama lain dan mengikuti site sehingga terwujud suasana romantis dan alami. 11 6 7 5 9 8 4 2 12 3 10 1 Tata massa bangunan yang dipakai adalah tata massa alami, organic dengan menyesuaikan kondisi pada site, misal adanya sungai yang membentang pada site, vegetasi, kontur tanah. Massa bangunan tidak diatur seperti pola grid sehingga menimbulkan kesan kaku tetapi lebih alami dan mengalir. 195

6.2.2. Konsep Bentuk Bentuk bangunan diambil dari bentuk-bentuk geometri dasar ( lingkaran, persegi dan segitiga ) yang menunjukkan karakter alami. Penggabungan unsur persegi (kotak) dengan lingkaran unsur segitiga menjadi bentuk pokok Penggabungan unsur lingkaran utuh dengan ¼ lingkaran Bentuk merupakan hasil dari penggabungan bentuk-bentuk tersebut. Bentuk penggabungan menunjukkan karakter romantis (saling) adanya perpotongan bentuk yang saling tumpang tindih 196

6.2.3. Konsep Warna Warna yang dipakai untuk memberikan kesan romantis adalah : oranye coklat putih krem Warna warna tersebut diterapkan pada dinding, plafond, dan bagian lain yang terlihat dominan. Penggunaan warna romantis ini dominan pada gedung resepsi dan tempat penginapan, sedangkan pada tempat pemberkatan menggunakan warna putih. Warna yang dipakai memberikan kesan alami adalah : hijau biru coklat Warna alami ini banyak diterapkan pada tempat penginapan dan spa. Penerapannya pada lantai,dinding, dan plafond bangunan. Warna-warna coklat ini yang paling dominan digunakan karena berkarakter romnatis dan alami. coklat 197

6.2.4. Konsep Material Material yang dipakai adalah air, kayu, batu alam, dan vegetasi, batu bata, kaca, dan panel aluminium. Unsur air dapat diterapkan pada kolam di sisi bangunan Pemakaian material kayu dapat diterapkan pada lantai bangunan, dinding partisi, plafond. Batu alam dapat diterapkan pada dinding dan lantai bangunan terutama pada ruangruang yang berkarakter hangat. Material vegetasi (misal rumput) dapat diterapkan pada jalan setapak menuju ke bangunan. Material-material yang berkarakter alami tersebut kebanyakan diterapkan pada area penginapan, restoran, spa, dan tempat pemberkatan. 198

6.2.5. Konsep Skala Skala yang akrab dengan perbandingan tinggi bangunan : tinggi manusia = 4 : 3 didapat asumsi yaitu sekitar 3-4 m untuk bangunan 1 lantai. Skala tersebut diterapkan pada area hunian ( tempat penginapan dan honeymoon suite ), area restoran, spa, kantor pengelola. Pada bangunan yang memiliki ruang-ruang dengan luasan yang besar seperi gedung resepsi, maka tinggi ruangan harus disesuaikan dengan luas ruangan sehingga pada bangunan gedung resepsi, tingginya lebih dari 3m. Bidang atas Tinggi manusia Bidang bawah Plafond diberi aksen yang menerus ke bidang lantai, dengan menggunakan material yang hangat, sehingga ada kesan menyatu dan hangat pada ruangan Skala perbandingan antara tinggi manusia dengan tinggi bangunan tidak terlalu mencolok. Skala akrab dominan ditunjukkan pada area hunian,restoran, dan spa yang membutuhkan interaksi kuat antara manusia yang satu dengan yang lain 199

6.2.6. Konsep Sirkulasi Sirkulasi dibuat memutari bangunan utama untuk memberikan pengalaman psikologis bagi orang yang melewatinya dengan adanya pergerakan melewati bangunan. Sirkulasi dapat juga memberikan pengalaman melewati suatu massa bangunan dalam kaitannya dengan karakter romantis suatu pernikahan melewati suatu prosesi Sirkulasi menuju kapel yang dibuat berkelokkelok mengikuti kontur dan kemudian melewati jembatan ( sirkulasi menyesuaikan dengan pola pada site, menciptakan kesan alami ). Karakter sirkulasi ini juga menunjukkan suatu proses melewati jalan yang berliku dan menyeberangi jembatan ( simbol dari proses kehidupan pernikahan ). 200

6.2.7. Konsep Tata Ruang Luar Penataan ruang luar memperhatikan karakter yang dimiliki oleh site yaitu bentuk site, batas- batas site dan keistimewaan alaminya (sungai, lereng). ` Penataan tersebut kemudian menjadi dasar penentuan bentuk dan tata massa bangunan. Bentuk-bentuk yang diciptakan membuat suatu pola keterkaitan antar massa bangunan ( berupa poros-poros ). Penataan massa bangunan cottage menyesuaikan pola yang diciptakan oleh karakter alami pada site ( lekuk sungai ) serta pembagian massa bangunan yang diambil dari poros-poros yang terbentuk pada site. 201

Tata ruang luar pada area resepsi dibuat dengan memberikan suatu area mikro yang lebih privat ( selain ruang luar yang terbentuk dari massa bangunan yang ada, penataan vegetasi juga sangat diperlukan untuk menciptakan ruang privasi tersebut. Ruang luar terbentuk dari penataan massa bangunan dan vegetasi. Perwujudan ruang luar dengan menggunakan penataan vegetasi memebrikan kesan alami yang tercipta pada ruang luar tersebut. 6.3. Konsep Perancangan Struktur dan Konstruksi a) Pondasi Pondasi yang digunakan adalah pondasi titik (footplate) dan pondasi lajur (menerus) yang menggunakan batu kali. b) Kolom dan Balok Kolom yang digunakan pada gedung resepsi adalah kolom struktur dengan ukuran (40x40cm dan 40x50cm) dengan material beton bertulang yang diberli lapisan cat. 202

Kolom yang digunakan pada area restoran menggunakan batang kelapa (glugu) dengan diameter ± 30cm yang dipernis. Kolom yang digunakan pada area cottage adalah kolom struktur, kolom praktis, dan kolom silinder (glugu). c) Dinding dan Atap Pada area resepsi, bentangan ruang cukup lebar sehingga menggunakan dinding pemikul (bearing wall). Pada area pengelola,, dinding pada bangunan ini menggunakan batu bata, dengan sistem double façade yang dipadukan dengan material kaca. Pada area hunian, restoran, spa, dan tempat pemberkatan menggunakan material alami yaitu batu alam. Rangka atap menggunakan baja ringan. Penutup atap menggunakan atap galvalum dan atap logam/metal. Gambar 6.1. Rangka baja truss Sumber : http://jayaroof.blogspot.com Gambar 6. 2.Atap galvalum Sumber : http://jayaroof.blogspot.com Gambar 6.3. Atap logam Sumber : http://jayaroof.blogspot.com 203

d) Lantai Struktur lantai menggunakan plat beton yang ditutup dengan lapisan kombinasi batu marmer, granit, warna alami beton serta parket. 6.4. Konsep Perancangan Utilitas Bangunan 6.4.1. Sistem Pencahayaan Pada bangunan ini menggunakan sistem pencahayaan secara alamiah (cahaya matahari) dan buatan (cahaya lampu). Pada siang hari, sebagian besar Kompleks Sarana Pernikahan ini menggunakan cahaya alami. Penggunaan cahaya alamiah diterapkan pada area hunian, restoran, spa, dan tempat pemberkatan. Pencahayaan buatan digunakan pada malam hari pada semua bangunan serta diterapkan pada gedung resepsi dengan menggunakan general lighting dan accent lighting. 6.4.2. Sistem Penghawaan Sistem penghawaan menggunakan sistem alamiah dan buatan. Ruang-ruang seperti area penginapan, restoran, spa menggunakan penghawaan alami karena ruangannya cenderung terbuka dengan alam. Namun ruang-ruang seperti gedung resepsi yang membutuhkan akustika dan perlakuan khusus, maka menggunakan penghawaan buatan yaitu dengan menggunakan AC. 6.4.3. Sistem Jaringan Air Bersih dan Kotor Sistem jaringan air bersih menggunakan sumber air bersih dari PDAM yang kemudian ditampung dalam bak air dalam tanah. Kemudian dari bak air dipompa oleh mesin pompa menuju masing-masing distribusi panel / kran. Air bersih ini didistribusikan untuk keperluan lavatory, dapur, pemadam kebakaran, dan sebagainya baik pada area resepsi, area pengelola, area hunian, dan area pemberkatan. Pendistribusian air bersih pada bangunan ini menggunakan down feet system dengan memanfaatkan 204

gaya gravitasi bumi sebagai tenaga pendistribusian air ke seluruh bangunan. TANGKI AIR Sumber utama LAVATORY DAPUR SUMUR AIR PDAM Sumber Sumber utama PEMADAM KEBAKARAN Gambar 6.4. Distribusi Air Bersih Sumber : Analisis penulis Sistem jaringan air kotor dibagi menjadi dua, yaitu pembuangan padat dan pembuangan cair. Air kotor dari lavatory yang berasal dari kloset diarahkan ke septic tank kemudian ke sumur peresapan, sedang air kotor dari urinoir dan air kamar mandi langsung diarahkan ke peresapan. Air kotor yang berasal dari dapur juga langsung diarahkan ke sumur peresapan, tetapi terlebih dahulu dilakukan treatment dalam bak lemak untuk memisahkan lemak dan air kotor tersebut. Karena bangunan direncanakan memiliki luasan yang cukup luas sehingga memungkinkan terjadinya jarak yang cukup jauh dari setiap sumber ke peresapan maka sistem pembuangan air kotor dibagi menurut zonanya masing-masing dengan sistem yang saling terpisah. AIR KOTOR LAVATORY SEPTIC TANK CLOSET AIR KOTOR PENANGKAP LEMAK PERESAPAN Gambar 6.5. Distribusi Air Kotor Sumber : Analisis penulis 205

6.4.4. Sistem Pemadaman Kebakaran Sistem pencegahan kebarakan melalui 2 macam, yaitu : - Pencegahan Pasif dengan adanya tangga darurat dengan jarak efektif antar titik tangga darurat maksimum 25-30 meter. Sistem tangga darurat ini dilengkapi dengan blower dan pintu kebakaran dengan lebar minimum 90 cm dengan indeks ketahanan terhadap api selama 2 jam. Selain itu sistem ini juga dilengkapi dengan lampu penerangan darurat yang menggunakan sumber daya baterai untuk menunjukan serta menerangi pintu keluar dan pintu tangga darurat. - Pencegahan Aktif Smoke detector (detektor asap) yang diletakkan pada daerah yang rawan dan strategis. Alarm yang diletakkan pada daerah yang strategis dan dapat didengar dari sudut manapun. Sprinkler untuk menyemburkan air jika terjadi kebakaran, sprinkler yang dipakai adalah dengan tabung warna merah yang pecah saat suhu 68 C. Sprinkler yang digunakan memiliki daya jangkauan 25 m²/unit dengan jarak tiap unit ±9 meter dan diletakan menempel di bawah plafond. Halon adalah tabung pemadam kebakaran, diletakkan pada area yang terjangkau. Hydrant adalah pipa yang langsung tersambung dengan sumber air, diletakkan pada daerah yang terjangkau dekat dengan Halon. Hydrant diletakan dengan jarak 20-25 meter setiap unitnya dengan daya jangkauan 800m²/unit.Tabung pemadam merupakan unit portable yang harus dapat diraih dengan mudah pada saat terjadi kebakaran. Tabung ini diletakan pada dinding dengan ketinggian maksimum 1,5 meter dari permukaan lantai dengan jarak tiap unit 20-25 meter. - 6.4.5. Sistem Drainase Kawasan Sistem drainase pada kawasan ini penting untuk diperhatikan karena dekat dengan sungai. Yang menjadi perhatian khusus adalah pembuangan limbah air kotor. Sistem pembuangan limbah dapat disesuaikan dengan hasil penggunaannya. 206

a. Air bekas buangan air yang digunakan untuk mencuci, mandi, dan berbagai macam penggunaan yang masih bisa diolah kembali untuk air bekasnya. Mungkin itu untuk air bilas pada kloset atau untuk menyiram tanaman. b. Air Limbah air untuk membersihkan limbah / kotoran. Jenis ini tidak bisa didaur ulang, dan langsung dialirkan ke penampungan air bekas (sewage treatment). c. Air Hujan Air yang jatuh ke permukaan tanah atau bangunan. Air hujan dapat ditampung ke suatu tempat untuk digunakan sebagai penyiram tanaman atau untuk membersihkan limbah. Sehingga dapat menghemat penggunaan air bersih. Air Hujan Penampungan Air Hujan Untuk cuci, mandi, wastefel Pengolahan Untuk kloset, urinal Untuk menyiram tanaman dan sebagainya Sewage Treatment Sumur Peresapan Riol Kota Gambar 6.6. Drainase Kawasan Sumber : Analisis penulis 207

DAFTAR PUSTAKA D.K.Ching, Francis. Arsitektur, Bentuk, Ruang, dan Tatanannya. 1991. Erlangga: Jakarta. Neufert, Ernst. Diterjemahkan oleh Dr.Ing Sunarto Tjahjadi. Data Arsitek Jilid 1 dan 2. 1996. Erlangga : Jakarta. White, Edward.T. Analisis Tapak. Intermatra : Bandung. White, Edward.T. Tata Atur Pengantar Merancang Arsitektur. 1986. Penerbit ITB : Bandung. C.Antoniades, Antony. Poetics of Architecture Mediastika, Christina E. Akustika Bangunan.2005. Erlangga : Yogyakarta Tangoro, Dwi. Utilitas Bangunan. 2004. Universitas Indonesia : Jakarta Hadiwardoyo MSF, Purwa. 2000. Perkawinan dalam Tradisi Katolik Majalah Laras Edisi 209 Ashihara,Yoshinobu. 1986. Perancangan Eksterior dalam Arsitektur. Abdi Widya : Bandung www.grandweddinghall.com www.joglosemar.co.id www.lifestyle.okezone.com www.antarafoto.com www.romance-fire.com www.baliwedding-butler.com www.bps.go.id www.jogjaprov.go.id www.repository.binus.ac.id www.accel-electric.com www.jayaroof.blogspot.com