BAB III OBJEK LAPORAN KKL. 3.1 Gambaran Umum Badan Pemberdayaan Masyarakat dan. Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bandung

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN LAPORAN KKL. 4.1 Kondisi Lingkungan dalam Mempengaruhi Implementasi

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 8 TAHUN 2O15 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA DAN PERANGKAT DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 4 Tahun : 2006 Seri : E

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E

LURAH DESA BANGUNJIWO

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

KEPALA DESA DEMPET KECAMATAN DEMPET KABUPATEN DEMAK PERATURAN DESA DEMPET NOMOR 06 TAHUN 2O16 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERUYAN NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

LURAH DESA BANGUNJIWO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 07 TAHUN 2006 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR 11 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

KEPALA DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA PULUTAN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 6 TAHUN 2017

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2016

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

3. Pembinaan, pengawasan dan supervisi penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan, dan penghapusan desa skala daerah.

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG

DHARMMOTTAMA SATYA PRAJA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pemerintahan Desa dan Kelurahan

PEMERINTAH KOTA BATU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG

LAMPIRAN IV. b. menyusun dan mengkoordinasikan petunjuk teknis pelaksanaan. sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG. Pedoman penyusunan organisasi dan Tata kerja pemerintahan desa

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAHAN KAMPUNG

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 43 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

Penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan skala nasional.

1. Kebijakan 1. Penetapan kebijakan daerah. 2. Penyelenggaraan pemerintahan desa.

Penetapan pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan skala nasional.

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PERATURAN DESA TULANGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA TULANGAN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

U. BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

PERATURAN DESA SEMANU NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA SEMANU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA

KEPALA DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO PERATURAN DESA SIWALANPANJI KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2016

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lem

8. Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 36 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa;

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMAT ERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUARA ENIM NOMOR TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KUANTAN SINGINGI NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 30 TAHUN 2008

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

Transkripsi:

BAB III OBJEK LAPORAN KKL 3.1 Gambaran Umum Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bandung 3.1.1 Sejarah Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bandung Pada tahun 1995 sampai dengan 1997, terbentuk lembaga yang membina desa yaitu dengan nama Dinas PMD, selanjutnya pada tahun 1998 berubah menjadi BPD sampai dengan 2002. Selanjutnya di lequidasi. Adapaun kegiatannya dilimpahkan pada bagian OTDA SETDA Kabupaten Bandung, pada tahun 2006 lahir BPMD sesuai Perda No. 18 Tahun 2006 Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah dan pada tahun 2007 sesuai Perda no 21 Tahun 2007 maka berubah menjadi BPMPD sampai saat ini. 3.1.2 Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bandung Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bandung yaitu Terwujudnya kinerja pembangunan desa yang mandiri melalui peningkatan kinerja pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Untuk mewujudkan misi tersebut di atas, BPMPD merumuskan 8 (delapan) misi sebagai berikut : 48

49 1. Mewujudkan kemandirian pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan. 2. Mewujudkan pengendalian pemerintahan desa dan lembaga kemasyarakatan. 3. Mewujudkan pengembangan potensi masyarakat dalam pembangunan. 4. Mewujudkan pemberdayaan adat dan pengembangan sosial budaya masyarakat. 5. Mewujudkan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat dari potensi ekonomi lokal yang produktif. 6. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. 7. Mewujudkan pengelolaan sumber daya pengembangan pegelolaan keuangan desa. 8. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. 3.1.3 Tugas, Fungsi dan Kewenangan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bandung. 3.1.3.1 Kepala BPMPD Kepala BPMPD mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan merumuskan serta mempertanggungjawabkan kebijakan daerah yang bersifat spesifik bidang pembinaan, pelayanan, pengelolaan dan peningkatan pemberdayaan masyarakat dan fasilitas administrasi pemerintahan desa. Untuk

50 melaksanakan tugas pokok, Kepala BPMPD mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan perumusan dan penentuan kebijakan teknis di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan pemerintah desa yang meliputi Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat, Pemberdayaan Adat Sosial Budaya Masyarakat, Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat, Pengelolaan Sumber Daya alam dan Teknologi Tepat Guna, serta Pemerintahan Desa 2. Pelayanan pelaksanaan teknis administrasi ketatausahaan. 3.1.3.2 Sekretariat Sekretaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan. Untuk melaksanakan tugas pokok, Sekretaris mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penetapan Penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretarisan. 2. Penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu 3. Penetapan rumusan kebijakan pelayanan administrasi badan 4. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan kerumahtanggaan.

51 5. Penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat. 6. Penetapan rumusan kebijakan pengelola administrasi kepegawaian. 7. Penetaan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan 8. Penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Badan. 9. Penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas Badan. 10. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretarisan 11. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretarisan. 3.1.3.3 Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat yang meliputi fasilitas dan pengembangan kaasitas lembaga kemasyarakatan serta pengembangan partisipasi masyarakat dan pemantapan data profil Desa/ Kelurahan. Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Penguatan

52 Kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan Penguatan kelemahan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat 2. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan peguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat. 3. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat. 4. Perumusan sasaran pelaksanan tugas di bidang pengelolaan penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat. 5. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan kelembagaan dan pengembangan. 6. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat. 7. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat. 8. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang unit kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan penguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat.

53 Kewenangan dari bidang pengelolaan peguatan kelembagaan dan pengembangan partisipasi masyarakat adalah Sub Bidang Penguatan Kelembagaan Partisifasi Masyarakat yang membawahi : a. Sub-sub Bidang Pemanfaatan Data Profil Desa/ Kelurahan. b. Sub-sub Bidang Pengatan kelembagaan Masyarakat. c. Sub-sub Bidang Pelatihan Masyarakat. d. Sub-sub Bidang Pengembangan manajemen Pembangunan Partisipasif. e. Sub-sub Bidang peningkatan Peran Masyarakat dalam Penataan dan Pendayagunaan Ruang Kawasan Pedesaan. 3.1.3.4 Bidang Pemberdayaan Adat dan Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat Bidang Pemberdayaan adat dan Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pelayanan keluarga dan fasilitas perlindungan tenaga kerja serta pengembangan kehidupan sosial budaya masyarakat. Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Pemberdayaan adat dan Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan pemberdayaan adat pengembangan sosial budaya masyarakat.

54 2. Penyelenggaraan pelaksana tugas di bidang pelayanan pemberdayaan adat dan pengembangan sosial budaya masyarakat. 3. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pelayanan pemberdayaan adat dan pengembangan sosial budaya masyarakat. 4. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pelayanan pemberdayaan adat dan pengembangan sosial budaya masyarakat. 5. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan pemberdayaan adat dan pengembangan sosial budaya masyarakat. 6. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan pemberdayaan adat dan pengembangan sosial budaya masyarakat. 7. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 8. Pelaksanaan koordinasi/ kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga di bidang pelayanan pemberdayaan adat dan pengembangan sosial budaya masyarakat. Kewenangan dari bidang pelayanan pemberdayaan adat dan pengembangan sosial budaya masyarakat adalah Sub Bidang

55 Pengembangan Adat dan Pengembangan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat yang membawahi : a. Sub-sub Bidang Pemberdayaan Nilai-nilai Adat Istiadat dan Budaya Masyarakat. b. Sub-sub Bidang Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga. c. Sub-sub Bidang Peningakatan Kesejahteraan Sosial. d. Sub-sub Bidang Pengembangan dan Perlindungan Tenaga Kerja. 3.1.3.5 Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugastugas di bidang pengelolaan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat yang meliputi pengembangan usaha ekonomi dan lembaga keuangan serta pengembangan produk dan pemasaran hasil produksi. Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. 2. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. 3. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat.

56 4. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. 5. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. 6. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. 7. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. 8. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 9. Pelaksanaan koordinasi/ kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat. Kewenangan dari bidang pengelolaan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat adalah Sub Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat yang membawahi : a. Sub-sub Bidang Pemberdayaan ekonomi Penduduk Miskin. b. Sub-sub Bidang pemberdayaan Ekonomi Keluarga dan Kelompok Masyarakat. c. Sub-sub Bidang Pengembangan Lembaga Keuangan Mikro Pedesaan d. Sub-sub Bidang Pengembangan Produksi dan Pemasaran Hasil Usaha masyarakat.

57 e. Sub-sub Bidang Pengembangan ertanian pengan dan peningkatan Ketahanan Pangan Masyarakat. 3.1.3.6 Bidang Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna Bidang Pengelolaan Sumber Daya alam dan Teknologi Tepat Guna mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pelayanan dan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepay guna dan prasarana perdesaan. Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Pengelolaan Sumber Daya alam dan Teknologi Tepat Guna mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. 2. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan dan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. 3. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pelayanan dan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. 4. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pelayanan dan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. 5. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan dan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. 6. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan dan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna.

58 7. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan dan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. 8. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 9. Pelaksanaan koordinasi/ kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga di bidang pelayanan dan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna. Kewenangan dari bidang pelayanan dan pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna adalah Sub Bidang Sub-sub Bidang Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna yang membawahi : a. Sub-sub Bidang Fasilitasi Konservasi dan Rehabilitasi Lingkungan. b. Sub-sub Bidang Fasilitasi pemanfaatan Lahan dan Pesisiran Pedesaan. c. Sub-sub Bidang Fasilitasi Prasarana dan Sarana Pedesaan. d. Sub-sub Bidang Dasilitasi Pemetaan Kebutuhan dan Pengkajian Teknologi Tepat Guna. e. Sub-sub Bidang Pemasyarakatan dan Kerjasama Teknologi Pedesaan. 3.1.3.7 Bidang Pemerintahan Desa Bidang Pemerintahan Desa mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pembinaan

59 dan fasilitas pemerintahan desa yang meliputi fasilitas pemerintahan desa serta fasilitas keuangan, aset dan pengembangan desa. Untuk melaksanakan tugas pokok, Bidang Pemerintahan Desa mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penetapan penyusunan rencana dan program kerja pembinaan dan fasilitas pemerintahan desa. 2. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pembinaan dan fasilitas pemerintahan desa. 3. Pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pembinaan dan fasilitas pemerintahan desa. 4. Perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pembinaan dan fasilitas pemerintahan desa. 5. Pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pembinaan dan fasilitas pemerintahan desa. 6. Evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pembinaan dan fasilitas pemerintahan desa. 7. Pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pembinaan dan fasilitas pemerintahan desa. 8. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 9. Pelaksanaan koordinasi/ kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja/ instansi/ lembaga atau pihak ketiga di bidang pembinaan dan fasilitas pemerintahan desa.

60 Kewenangan dari bidang Pemerintahan Desa adalah Sub Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan yang membawahi : a. Sub-sub Bidang Pengembangan Desa/ Kelurahan. b. Sub-sub Bidang Administrasi Pemerintahan Desa. c. Sub-sub Bidang Badan Perwakilan Desa. d. Sub-sub Bidang Pengembangan dan Kapasitas pemerintahan Desa/ Kelurahan. 3.1.3.8 Struktur Organisasi BPMPD Kabupaten Bandung Bagan 3.1 Struktur Organisasi BPMPD Kabupaten Bandung KEPALA BPMPD SEKRETARIS SUB BAGIAN PENYUSUNAN PROGRAM SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN KEUANGAN BIDANG PENGUATAN KELEMBAGAAN DAN PENGEMBANGAN PARTISIPASI MASYARAKAT BIDANG PEMBERDAYAAN ADAT DAN PENGEMBANGAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT BIDANG PEMBERDAYAAN USAHA EKONOMI MASYARAKAT BIDANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA BIDANG PEMERINTAHAN DESA JABATAN FUNGSIONAL SUB BIDANG FASILITASI DAN PENGEMBAGAN KAPASITAS LEMBAGA KEMASYARAKATAN SUB BIDANG PEMBERDAYAAN KELUARGA DAN FASILITASI PERLINDUNGAN TENAGA KERJA SUB BAGIAN PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI DAN LEMBAGA KEUANGAN SUB BIDANG FASILITAS PEMANFAATAN LAHAN DAN KONSERVASI LINGKUNGAN SUB BIDANG FASILITASI PEMERINTAHAN DESA SUB BIDANG PENGEMBAGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DAN PEMENTAPAN DATA PROFIL DESA/ KELURAHAN SUB BIDANG PENGEMBANGAN KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA KEMASYARAKATAN SUB BIDANG PENGEMBANGAN PRODUKSI DAN PEMASARAN HASIL USAHA SUB BIDANG FASILITASI TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN PRASARANA PERDESAAN SUB BIDANG FASILITASI PENGELOLAAN KEUANGAN, ASET DAN PENGEMBANGAN DESA Sumber : Kantor BPMPD Kabupaten Bandung Tahun 2010

61 3.2 Gambaran Umum Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung 3.2.1 Letak Geografis Desa Dayeuhkolot Desa Dayeuhkolot merupakan salah satu pemerintahan tingkat desa yang berada di wilayah Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Dilihat dari letak Geografisnya Desa Dayeuhkolot sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Sungai Citarum / Kecamatan Baleendah. b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Citeureup. c. Sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Citarum. d. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Citeureup. 3.2.2 Keadaan Orbitasi Desa Dayeuhkolot Jarak tempuh dari pusat pemerintahan Desa Dayeuhkolot sebagai berikut: a. Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan yaitu 1 Km b. Lama tempuh dari pusat Pemerintahan Kecamatan yaitu 0,6 Jam c. Jarak dari pusat Pemerintahan Kabupaten yaitu 12 Km d. Lama tempuh dari pusat Pemerintahan Kabupaten yaitu 1 Jam

62 3.2.3 Keadaan Fisik Desa Dayeuhkolot a. Keadaan Tanah Tanah Daratan luasnya 4816 ha, termasuk tanah kondisi Subur. Dengan curah hujan rata-rata 2500 mm/pertahun. b. Keadaan Iklim Seperti halnya daerah desa-desa yang lain keadaan iklin di Desa Dayeuhkolot yaitu dengan curah hujan 2500 mm/tahun, jumlah bulan hujan 6 bulan dengan suhu rata-rata 28 º C, dengan tinggi tempat dari permukaaan laut 1250 mdl. 3.2.4 Keadaan Sosial Ekonomi Desa Dayeuhkolot a. Jumlah Penduduk seluruhnya 14.520 Jiwa Jumlah Laki-laki Jumlah Perempuan 6.716 Jiwa 7.804 Jiwa b. Kewarganegaraan Semua penduduk Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung adalah WNI terdiri dari 7.804 Jiwa. c. Kepadatan Penduduk adalah 1120 Jiwa/ km 2 d. Jumlah penduduk menurut Agama sebagai berikut : Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Agama AGAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN Islam 6809 600 Kristen 400 300 Katholik 300 250 Hindu 25 25 Budha 523 50

63 Khonghucu - - Kepercayaan Kepada Tuhan YME - - Aliran Kepercayaan Lain - - Jumlah 8057 1225 Sumber : Potensi dan Perkembangan Desa/ Kelurahan Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung Tahun 2008. e. Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian sebagai berikut : Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian JENIS PEKERJAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN Petani 10 50 Buruh Tani 100 100 Pegawai Negeri Sipil 100 150 Perajin Industri Rumah Tangga 22 15 Montir 10 - Bidan Swasta - 4 TNI 650 2 POLRI 100 - Pensiunan PNS/ TNI/ POLRI 800 - Pengusaha Kecil dan Menengah 250 300 Jasa Pengobatan Alternatif 1 1 Karyawan Perusahaan Swasta 4000 4676 JUMLAH 11.341 Orang Sumber : Potensi dan Perkembangan Desa/ Kelurahan Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung Tahun 2008. 3.2.5 Tugas, Kewenangan, dan Kewajiban Pemerintahan Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. 3.2.5.1 Badan Permusyawarahan Desa (BPD) BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. BPD mempunyai wewenang : a. membahas rancangan peraturan desa bersama Kepala Desa.

64 b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan peraturan Kepala Desa. c. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa. d. Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa. e. Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat. f. Menyusun tata tertib BPD. BPD mempuyai hak : a. Meminta keterangan kepada Pemerintah Desa. b. Menyatakan pendapat. Anggota BPD mempuyai hak : a. Mengajukan rancangan peratura desa. b. Mengajukan pertanyaan. c. Menyampaikan usul dan pendapat. d. Memilih dan dipilih. e. Memperoleh tunjangan. Anggota BPD mempunyai kewajiban : a. mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Repulik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan. b. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. c. Mempertahankan dan memelihara hukum nesional serta keutuhan NKRI.

65 d. Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat. e. Memperotes pemilihan Kepala Desa. f. Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan. g. Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat setempat. h. Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan. 3.2.5.2 Kepala Desa Kepala Desa mempunai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Desa mempunyai wewenang sebagai berikut : a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD. b. Mengajukan rancangan peraturan desa. c. Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD. d. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB Desa untuk dibahas dan ditetakan bersama BPD. e. Membina kehidupan masyarakat Desa. f. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif.

66 g. Memina perekonomian desa. h. Mewakili desanya di dalam dan di liau pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan. i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas dan wewenang, Kepala Desa mempunyai kewajiban : a. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat. c. Memelihara ketenteraman dan ketertiban masyarakat. d. Melaksanakan kehidupan demokrasi. e. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari KKN. f. Menjalin hubungan hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa. g. Menaati dan menegakan seluruh peraturan perundangundangan. h. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik. i. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa.

67 j. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa. k. Mengembangkan pendapatan masyarakat desa. l. Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat. m. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa. n. Mengembangkan potensi SDA dan melestarikan lingkungan hidup. 3.2.5.3 Sekretaris Desa Sekretaris Desa dalam membantu Kepala Desa mempunyai tugas : a. Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Desa b. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta mengawasi semua kegiatan yang dilaksanakan unsur teknis lapangan, dan unsur pembantu. c. Memberikan informasi mengenai keadaan Sekretariat Desa dan keadaan desa. d. Merumuskan program kegiatan Kepala Desa. e. Membantu Kepala Desa dalam penyusunan atau perumusan rancangan Peraturan Desa. f. Membantu Kepala Desa dalam menyusun laporan penyelenggaraan pemerintah desa kepada Bupati melalui Camat. g. Membantu Kepala Desa dalam menyusun laoran keterangan pertanggungjawaban kepada BPD.

68 h. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil-hasil rapat. i. Menyusun Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Desa. j. Menyusun keuanangan Desa. k. Mengadakan kegiatan inventarisasi (mencatat, mengawasi, memelihara) kekayaan Desa. l. Melaksanakan administrasi kepegawaian Aparat Desa. m. Melakukan kegiatan pencatatan mengenai penghasilan Kepala Desa dan perakngkat desa sesuai dengan peraturan perudangundangan yang berlaku. n. Mengumpulkan dan menganalisa data sumber penghasilan desa baru untuk dikembangkan. o. Melakukan kegiaatan administrasi pendapatan yang dikelola oleh Desa p. Melakukan kegiatan administrasi keuangan Desa. q. Melakukan, menerima dan mengandalikan surat-surat masuk dan keluar serta melaksanakan kearsipan. r. Melaksanakan pengetikan surat-surat hasil-hasil persidangan dan rapat-rapat atau naskah lainnya. s. Melaksanakan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat-alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor. t. Menyusun jadwal serta mengikuti perkembangan pelaksanaan piket.

69 u. Melaksanakan dan mengusahakan ketertiban dan kebersihan kantor dan bangunan lain milik desa. v. Menyelenggarakan pengelolaan Buku Administrasi Umum. w. Melaksanakan persiapan penyelenggaraan rapat dan penerimaan tamu dinas dan kegiatan kerumahtanggaan pada umumnya. x. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. 3.2.5.4 Kepala Urusan Umum Kepala urusan Umum dalam membantu Sekretaris Desa mempunyai tugas : a. Menerima dan mengendalikan surat masuk dan keluar, serta melaksanakan tata kearsipan. b. Melaksanakan pengetikan surat-surat hasil persidangan dan rapat-rapat atau naskah lainnya. c. Melaksanakan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat-alat tulis kantor, serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor. d. Menyusun jadwal serta mengikuti perkembangan peralatan piket. e. Melaksanakan dan mengusahakan ketertiban dan kebersihan kantor serta bangunan lain milik desa. f. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian aparat desa. g. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian desa.

70 h. Melaksanakan pengelolaan buku administrasi umum. i. Mencatat inventarisasi kekayaan desa. j. Melaksanakan persiapan, penyelenggaraan rapat dan penerimaan tamu dinas, serta kegiatan kerumahtanggaan pada umumnya. k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. 3.2.5.5 Kepala Urusan Keuangan Kepala Urusan Keuangan dalam membantu Sekretaris Desa mempunyai tugas : a. Mengelola keuangan desa dan sumber-sumber keuangan desa lainnya. b. Melaksanakan pencatatan pengelolaan buku administrasi keuangan. c. Melakukan pembuatan pertanggungjawaban keuangan. d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. 3.2.5.6 Seksi Pemerintahan Unsur Pelaksana Teknis Lapangan Seksi pemerintahan mempunyai tugas : a. Melaksanakan administrasi pemerintahan desa. b. Melaksanakan asministrasi penduduk di desa. c. Mengadakan kagiatan pencatatan mutasi tanah dan pencatatan administrasi pertanahan.

71 d. Melaksanakan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal pembuatan KTP. e. Melaksanakan kegiatan monografi/ profil desa. f. Melaksanakan penyelenggaraan buku administrasi desa dan keputusan Kepala Desa. g. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa. 3.2.5.7 Seksi Ketentraman dan Ketertiban Unsur Pelaksana Teknis Lapangan Seksi ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas : a. Menjaga ketentraman, keamanan dan ketertiban masyarakat secara umum. b. Mengkoordinasikan dan melaksanakan upaya-upaya dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan. c. Melaksanakan kebiatan kemasyarakatan termasuk kegiatan ketentraman dan ketertiban Perlindungan Masyarakat (LINMAS). d. Menginventarisasi kegiatan dan personil keamanan lingkungan. e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

72 3.2.5.7 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Dayeuhkolot Bagan 3.2 Struktur Organisasi Pemerintah Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung BPD KEPALA DESA SEKRETARIS DESA Garis Koordinasi KEPALA URUSAN UMUM KEPALA URUSAN KEUANGAN SEKSI PEMERINTAHAN SEKSI KETENTRAMAN DAN KEADILAN Sumber : Potensi dan Perkembangan Desa/ Kelurahan Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung Tahun 2008. 3.3 Program Penguatan Pembangunan Perdesaan (P4) BPMPD Kabupaten Bandung Program Penguatan pembangunan Perdesaan (P4) merupakan program pemberian bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa, pelaksanaan program ini dalam rangka mencapai visi Kabupaten Bandung yang salah satu misinya adalah memelihara keseimbangan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2005-2010. Kegiatan Program Penguatan Pembangunan Perdesaan

73 dimaksudkan untuk mempercepat pencapaian peningkatan kualitas dan kuantitas pembangunan bidang infrastruktur, melalui partisipasi masyarakat dan peran aktif pemerintahdalam penyelenggaraan pembangunan di desa dan mendayagunakan sumberdaya lokal secara mandiri. 3.3.1 Organisasi Pelaksana Program Penguatan Pembangunan Perdesaan (P4) 3.3.1.1 Tim Pengarah Tingkat Kabupaten I. Ketua : Sekretaris Daerah Kebupaten Bandung II. Anggota : a. Asisten Pemerintahan b. Asisten Pereonomian dan Kesejanteraan Rakyat Tugas Tim Pengarah Tingkat Kabupaten sebagai berikut : 1. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugas Tim Pembina Tingkat Kabupaten 2. Memotivasi dan memberi dukungan kebijakan dalam pelaksanaan tugas Tim Pembina Tingkat Kabupaten 3. Membina dan mengendalikan rumusan dan sasaran pelaksanaan tugas Tim Pembina Kabupaten

74 3.3.1.2 Tim Pembina P4 Tingkat Kabupaten I. Ketua : Kepala BPMPD II. Wakil Ketua : Sekretaris BPMPD III. Sekretaris : Kepala Bidang Penguatan Kelembagaan dan Pengembagan Partisipasi Masyarakat pada BPMPD IV. Anggota : a. Unsur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah b. Unsur Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa c. Unsur Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan d. Unsur Dinas Bina Marga e. Unsur Dinas Kesehatan f. Unsur Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagaan g. Unsur Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi h. Unsur Bagian Hukum Setda i. Unsur Bagian Pembangunan Setda j. Unsur Bagian Otonomi Daerah Setda Tugas Tim Pembina P4 Tingkat Kabupaten sebagai berikut : 1. Mengkoordinasikan rencana, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi pelaksanaan P4. 2. Melaksanakan perumusan kebijakan P4 berdasarkan hasil musrembang. 3. Melaksanakan Penyusunan calon lokasi sasaran P4

75 4. Melaksanakan sosialisasi dan penjelasan teknis P4 kepada Tim Pembina Kecamatan dan TPKD 5. Melaksanakan pembinaan tentang pengelolaan P4 6. Memeriksa kelengkapan Dokumen Kegiatan P4 7. Memfasilitasi proses pencairan dana bantuan P4 terhadap Desa penerima bantuan yang telah memenuhi kelengkapan dokumen dan persyaratan yang telah ditentukan, dan merekomendasikannya. 8. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan 3.3.1.3 Kesekretarisan Tingkat Kabupaten Kesekretariatan : Unsur Bidang penguatan kelembagaan dan Pengembangan Partisipasi Masyarakat pada BPMPD Tugas Kesekretarisan Tingkat Kabupaten : 1. Memberikan layanan teknis asministrasi kepada seluruh anggota Tim Pembina Tingkat Kabupaten 2. Memfasilitasi pelaksanaan bimbingan teknis pengelolaan P4 bagi Tim pembina Tingkat Kecamatan dan Tim Pelaksana Kegiatan Desa. 3. Memfasilitasi penyelenggaraan rapat-rapat dan penyusunan rencana kegiatan Tim Pembina Tingkat Kabupaten. 4. Menerima dan memeriksa kelengkapan Dokumen Kegiatan P4 dari Desa penerima bantuan.

76 5. Menyusun dan merekapitulasi laporan hasil-hasil pelaksanaan kegiatan P4 dari seluruh Desa penerima bantuan yang difasilitasi oleh Tim Pembina Tingkat Kecamatan sabagai bahan evaluasi lebih lanjut. 3.3.1.4 Tim Pembina P4 Tingkat Kecamatan I. Pembina : Camat II. Ketua : Sekretaris Camat III. Sekretaris : Kasi Pemberdayaan Masyarakat IV. Anggota : a. Kasi Prasarana Umum b. Pelaksana seksi Pemberdayaan Masyaraka dan Pemeliharaan Prasarana Umum c. UPTD Bina marga d. UPTD Kesehatan e. Unsur Dispertasih f. UPTD SDAPE Tugas Tim Pembina P4 Tingkat Kecamatan sebagai berikut : 1. Melaksanakan verifikasi lapangan untuk menetukan keleyakan dan kesesuaian terhadap lokasi sasaran kegiatan di desa penerima P4 dan memberikan masukan kepada Tim Pembinaan Tingkat Kabupaten untuk bahan lebih lanjut. 2. Menerima dan memeriksa proposal/ dokumen kegiatan P4. 3. Membuat surat persetujuan pencairan dana.

77 4. Melaksanakan pembinaan, monitoring dan pengendalian kegiatan P4. 5. Menginventarisir, mengantisipasi dan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang berkaiatan dengan peleksanaan kegiatan P4 di Desa dan melaporkan kepada Tim Pembina Tingkat kabupaten. 6. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan P4 kepada Tim Pembina Tingkat Kabupaten. 3.3.1.5 Tim Pelaksana Kegiatan Desa (TPKD) I. Pengawas : Badan Permusyawarahan Desa II. Penanggungjawab : Kepala Desa III. Ketua TPKD : Ketua LPMD IV. Sekretaris TPKD : Sekretaris Desa (Non PNS) atau dari perangkat desa yang dipilih V. Bendahara TPKD : Bendahara Desa VI. Anggota : LPMD dan perangkatdesa terkait VII. Pelaksana Teknis : Tim Pelaksana Teknis yang dibentuk dengan keputusan ketua TPKD beranggotakan dari unsur masyarakat sesuai dengan kebutuhan teknis kegiatan yang akan dilaksanakan. Tugas Pengawas Tingkat Desa sebagai berikut : 1. Melakukan pengawasan terhadap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan P4.

78 2. Memberikan saran pertimbangan terhadap pelaksanaan kegiatan P4. Tugas Tim Pelaksana Kegiatan Desa (TPKD) sebagai berikut : 1. Menyebarluaskan informasi kegiatan P4 kepada seluruh masyarakat. 2. Melaksanakan Musyawarah di tingkat desa merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan dari dana P4. 3. Membuat rencana keiatan, penjadwalan dan pengorganisasian kelompok masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan. 4. Menyusun dokumen rencana kegiatan P4 (RAB, Gambar teknis setelah dikonsultasikan dengan unsur SKPD/ Tim Teknis Kecamatan/ UPTD yang ada di wilayah, foto proyek 0%). 5. Mengajukan permohonan pencairan dana. 6. Mengkoordinir pelaksanaan seluruh kegiatan P4. 7. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan dokumen kegiatan P4. 8. Membuat papan kegiatan dilokasi sasaran P4. 9. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dana P4. 10. Mempertanggung jawabkan secara hukum pelaksanaan kegiatan P4 baik secara fisik maupun administrasi. 11. Melaporkan realisasi kegiatan P4 kepada Tim Pembina Tingkat Kabupaten melalui Tim Pembina Tingkat Kecamatan.