III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang digunakan merupakan data sekunder tahunan

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pembangunan modern memandang suatu pola yang berbeda

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

III. METODE PENELITIAN. Data sekunder adalah data yang tersedia dan telah terproses oleh pihak pihak lain

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

3. METODE. Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. bentuk deret waktu (time series) selama 17 tahun, yaitu tahun Data

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. Daerah) di seluruh wilayah Kabupaten/Kota Eks-Karesidenan Pekalongan

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

BAB III METODE PENILITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian (Sugiyono,2002). Sehingga penelitian ini mengambil obyek

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

BAB III METODELOGI PENELTIAN. Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur,

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya menghasilkan hasil analisis dengan numeric (angka) yang akan diolah

BAB III METODE PENELITIAN. logika matematika dan membuat generalisasi atas rata-rata.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Bandung. Periode penelitian dipilih dari tahun 2011 sampai 2015 dan meliputi 5

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODELOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang peneliti lakukan ini adalah kajian mengenai faktor-faktor yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2001-2012.Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker Trans) Provinsi Lampung. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data Angkatan Kerja Kota Bandar Lampung,data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan menurut lapangan usaha, dan data Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung. B. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini selain dari beberapa instansi terkait, dilakukan dengan penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan memahami melalui buku-buku, jurnal penelitian, literatur, dan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

35 Tabel 7. Nama Variabel, Simbol, Satuan Pengukuran dan Sumber Data No Nama Variabel Simbol Satuan Pengukuran 1. Penyerapan Tenaga Kerja PTK Jiwa - Sektor Perdagangan, PHR Jiwa Hotel, Restoran - Sektor Pengangkutan PK Jiwa dan Komunikasi - Sektor Lembaga LK Jiwa Keuangan dan Jasa - Sektor Jasa jasa JJ Jiwa lainnya Sumber Data Dinas Trasmigrasi dan Ketenagakerjaan 2. Jumlah Penduduk JP Jiwa BPS 3. Produk Domestik Regional PDRB Rupiah BPS Bruto C. Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1) Variabel terikat, merupakan variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variasi yang dialami oleh variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah Penyerapan Tenaga Kerja sektor tersier (perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan dan komunikasi, lembaga keuangan dan jasa, dan jasa jasa lainnya) Kota Bandar Lampung. 2) Variabel bebas, merupakan variabel yang akan mempengaruhi nilai variabel terikat dari variasi atau perubahan yang dialami oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas yaitu jumlah penduduk kota Bandar Lampung dan produk domestik regional bruto (PDRB) Sektoral (Sektor Tersier).

36 D. Definisi Oprasional Variabel Pengertian dan batasan-batasan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penyerapan Tenaga Kerja Penyerapan tenaga kerja yaitu jumlah atau banyaknya orang yang bekerja di berbagai sektor perekonomian Kota Bandar Lampung yang terserap dalam pasar pasar tenaga kerja pada berbagai sektor lapangan usaha. Penyerapan tenaga kerja juga dapat diartikan sebagai banyaknya lapangan usaha yang sudah terisi yang tercermin dari banyaknya pertumbuhan penduduk yang bekerja. Penduduk yang bekerja terserap dan tersebar di berbagai sektor perekonomian. 2. Jumlah penduduk Jumlah penduduk yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu jumlah penduduk yang ada di kota Bandar Lampung antara tahun 2001-2012. 3. PDRB sektoral PDRB sektoral yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu nominal yang dihasilkan oleh seluruh kegiatan ekonomi pada sektor tersier (perdagangan, hotel, restoran, pengangkutan dan komunikasi, lembaga keuangan dan jasa, dan jasa jasa lainnya) di Kota Bandar Lampung atas dasar harga konstan tahun 2000 antara tahun 2001-2012.

37 E. Alat Analisis Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif.pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode Ordinary Least Square (OLS) untuk seluruh persamaannya.sedangkan pendekatan deskriptif digunakan untuk membahas interpretasi lebih lanjut dari hasil penelitian yang telah diperoleh dalam analisis kuantitatif. Pemilihan model persamaan ini didasarkan pada penggunaan model logaritma natural (Ln) yang memiliki keuntungan, yaitu untuk menyamakan satuan dan meminimalkan kemungkinan terjadinya heterokedastisitas karena transformasi yang menempatkan skala untuk pengukuran variabel, dan koefisien kemiringan βi langsung dapat menunjukkan elastisitas Y terhadap Xi yaitu persentase perubahan dalam Y akibat adanya persentase perubahan dalam Xi (Gujarati, 2003). Bentuk umum model pada penelitian ini adalah: Berdasarkan model J. Ledent (1978), penulis berusaha menerapkan model yang serupa untuk wilayah Kota Bandar Lampung dengan menyesuaikan model demometrik J. Ledent (1978) pada kondisi yang sesuai di Kota Bandar Lampung. Persamaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1. 2. 3. 4.

38 Sehingga model yang dipakai dalam penelitian ini adalah: 1...(1) 2...(2) 3.......(3) 4.. (4) Dimana : = konstanta regresi β 1, β 2 = koefisien regresi yang ditaksir LnPTK = logaritma natural penyerapan tenaga kerja (jiwa) LnPDRB = logaritma natural PDRB sektoral (rupiah) LnJP = logaritma natural jumlah penduduk (jiwa) µ = faktor gangguan stokastik e i Ln PHR PK LK JJ = error term = logaritma natural = sektor perdagangan,hotel,restoran = sektor pengangkutan dan komunikasi = sektor keuangan dan jasa = sektor jasa-jasa lainnya

39 F. Uji Asumsi Klasik Agar model regresi yang diajukan menunjukkan persamaan hubungan yang valid BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), model tersebut harus memenuhi asumsiasumsi dasar klasik Ordinary Least Square (OLS). Asumsi-asumsi tersebut antara lain : 1. Tidak terdapat autokorelasi (adanya hubungan antara masing-masing residual observasi). 2. Tidak terjadi multikolinearitas (adanya hubungan antar variabel bebas). 3. Tidak ada heteroskedastisitas (adanya variance yang tidak konstan dari variabel pengganggu). Sebelum melakukan uji regresi, metode ini mensyaratkan untuk melakukan uji asumsi klasik guna mendapatkan hasil yang baik, yakni: 1. Uji Normalitas Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui kenormalan error term dan variabelvariabel baik variabel bebas maupun terikat, apakah data sudah menyebar secara normal. Uji normalitas dapat dilihat dengan metode Jarque-Berra. Jika residual terdistribusi secara secara normal maka diharapkan nilai statistik JB akan sama dengan nol. Uji normalitas tersebut dapat dilihat melalui grafik penyebaran titik-titik. Deteksi normalitasnya sebagai berikut : a. Jika data (titik-titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi sudah memenuhi asumsi normalitas.

40 b. Jika data (titik-titik) jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas adalah adanya hubungan linier yang sempurna diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan (variabel independen) dari suatu model regresi. Indikator terjadinya multikolinieritas antara lain adalah jika R² tinggi (mendekati 1), nilai F hitung tinggi < tetapi nilai t hitung semua nilai variabel penjelas tidak signifikan. Untuk mengetahui ada tidaknya dilakukan regresi antar variabel independen. Cara mendeteksi multikolinieritas adalah melakukan regresi antar variabel penjelas (Gujarati, 1997:166-167), sehingga : R² yang dihasilkan sangat tinggi katakanlah diatas 0.85. F statistik dan t statistik menunjukan tidak adanya multikolinieritas dan menggunakan korelasi parsial. Cara mengobati multikolinieritas adalah : Mengeluarkan satu variabel dan bias spesifikasi Transfomasi variabel Menambah data baru 3. Uji Autokorelasi Tidak adanya korelasi antara antar variabel gangguan satu observasi dengan observasi lain dikenal dengan istilah autokorelasi yang tidak sesuai dengan uji asumsi klasik. Konsekuensi dari masalah ini adalah dimana estimator dari metode OLS masih linear, tidak bias tetapi tidak mempunyai varian yang minimum.

41 Langkah yang dilakukan untuk mendeteksi adanya autokorelasi juga menggunakan Metode Breusch-Godfrey. Breusch dan Godfrey mengembangkan uji autokorelasi yang lebih umum dan dikenal dengan uji Langrange Multiplier (LM). Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : 1. Estimasi persamaan regresi dengan metode OLS dan dapatkan residualnya. 2. Melakukan regresi residual e t dengan variabel bebas X t (jika ada lebih dari satu variabel bebas maka harus memasukkan semua veriabel bebas) dan lag dari residual e t-1, e t-2,...e t-p. Kemudian dapatkan R 2 dari regresi persamaan tersebut. 3. Jika sampel besar, maka model dalam persamaan akan mengikuti distribusi chi squares dengan df sebanyak p. Nilai hitung statistik chi squares dapat dihitung dengan: (n - p) R 2 χ 2 p Dimana: n = Jumlah Observasi p = Obs*R 2 R 2 = Koefisien determinasi χ 2 = Chi Square (n p) R 2 yang merupakan chi squares (χ 2 ) hitung lebih besar dari nilai kritis chi squares (χ 2 ) pada derajat kepercayaan tertentu (α), ditolak hipotesis (H 0 ). Ini menunjukkan adanya masalah autokorelasi dalam model. Sebaliknya jika chi squares hitung lebih kecil dari nilai kritisnya maka diterima hipotesis nol. Artinya model tidak mengandung unsur autokorelasi karena semua p sama dengan nol.

42 H 0 : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) > Chi-square (χ 2 tabel), Model mengalami masalah autokolerasi. H a : Obs*R square ( χ 2 -hitung ) < Chi-square (χ 2 tabel), Model terbebas dari masalah autokolerasi. 4. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas terjadi apabila variabel gangguan tidak mempunyai varian yang sama untuk semua observasi. Akibat adanya heteroskedastisitas, penaksir OLS tidak bias tetapi tidak efisien (Gujarati, 2003). Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan white heteroscedasticity-consistent standart errors and covariance dan dengan uji Parkyang tersedia dalam program Eviews 4.1. Uji ini diterapkan pada hasil regresi dengan menggunakan prosedur equations dan metode OLS untuk masing-masing perilaku dalam persamaan simultan.hasil yang perlu diperhatikan dari uji ini adalah nilai F dan Obs*Rsquared, secara khusus adalah nilai probability dari Obs*Rsquared.Dengan uji White, dibandingkan Obs*R-squared dengan χ (chi-squared) tabel. Jika nilai chi-squares hitung (n. R²) lebih besar dari nilai χ² kritis dengan derajat kepercayaan tertentu (α) maka ada heteroskedastisitas dan sebaliknya jika chisquares hitung lebih kecil dari nilai χ² kritis menunjukan tidak adanya heteroskedastisitas.

43 G. Uji Hipotesis 1. Uji Parsial (Uji t) Pengujian terhadap masing-masing koefisien regresi parsial dengan menggunakan uji t dengan tingkat keyakinan 95% apabila besarnya varians populasi tidak diketahui, sehingga pengujian hipotesisnya sangat ditentukan oleh nilai-nilai statistiknya. Adapun hipotesis yang digunakan adalah: H 0 : β1 : β2 = 0, variabel PDRB dan jumlah penduduk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel penyerapan tenaga kerja. H a : β1> β2 > 0, variabel PDRB dan jumlah penduduk berpengaruh secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Pengujian ini dilakukan dengan rumus : Bila t hitung < t tabel ( df = n k ) maka H0 diterima berarti tiap-tiap variabel bebas tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen. Sedangkan dalam penelitian digunakan pengujian parsial t statistik yang biasa dilihat pada tingkat signifikansi pada hasil pengolahan data. Bila t hitung > t tabel ( df = n k ) maka H0 ditolak berarti tiap-tiap variabel bebas berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen. 2. Uji F Untuk mengetahui peranan variabel bebas secara keseluruhan dilakukan dengan uji F. Kesimpulan uji F dapat diperoleh dengan membandingkan antara F statistic dengan F tabel pada tingkat tertentu dan derajat bebas tertentu (Gujarati, 2007:121).

44 Pengujian ini dilakukan dengan rumus : H 0 : β1 : β2 = 0 H a : β1> β2 > 0 1. Bila F hitung < F tabel maka H 0 diterima, berarti secara bersama-sama variabel bebas tidak berpengaruh secara nyata dan signifikan terhadap variabel terikat. Di dalam penelitian ini nilai uji F dilihat dari tingkat signifikasi pada hasil pengolahan data. 2. Bila F hitung > F tabel maka H 0 ditolak, atau dengan kata lain menerima Ha berarti secara bersama-sama variabel bebas berpengaruh secara nyata dan signifikansi tehadap variabel terikat. 3. Koefisien Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara variabel penjelas secara keseluruhan terhadap variabel yang dijelaskan. Nilai koefisien determinasi yang baik adalah yang semakin mendekati 1, karena akan berarti kesalahan penggangu dalam model yang digunakan semakin kecil (Gujarati, 2007:101). Nilai R² terletak pada 0 R² 1, suatu nilai R² mendekati 1 yang artinya modelnya semakin baik.sedangkan nilai R² yang bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variabel tak bebas dengan variabel yang menjelaskan.