BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang akan digunakan sehingga akan mempermudah langkah-langkah penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian. Menurut Nazir (2005:84) Desain penelitian adalah semua proses

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian itu. Desain penelitian dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode yang digunakan oleh peneliti adalah analisis deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pemeriksaan terhadap gejala yang berlangsung di lokasi penelitian. Lazimnya dilakukan terhadap suatu unit sampel bukan terhadap seluruh populasi sasaran. Survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat penelitian, yang kemudian diolah kembali untuk dijadikan bahan dalam penelitian ini. Menurut Effendi dan Tukiran (2012:27), dalam penelitian verifikatif atau penelitian untuk menguji teori, peneliti akan mencoba menghasilkan informasi ilmiah baru, yakni status hipotesis, yang berupa kesimpulan apakah suatu hipotesis diterima atau ditolak. Informasi ini diperoleh melalui pengujian hipotesis. Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa penelitian verifikatif pada dasarnya adalah menguji kebenaran teori dari suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Dengan demikian, desain penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah survey verifikatif, karena dalam penelitian ini survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat penelitian. Kemudian penelitian ini melakukan pengujian kebenaran teori pengaruh antara kinerja guru terhadap prestasi belajar siswa kelas X pada mata pelajaran produktif akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta.

41 3.2 Operasionalisasi Variabel Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sugiyono (2009:60). Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Sugiyono (2009:61) menjelaskan bahwa: Variabel independen (bebas) sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecendent. Variabel ini merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel dependen (terikat) sering disebut sebagai variabel output, criteria, konsekuen. Variabel ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Penulis memberikan batasan-batasan atas variabel yang diteliti. Variabel tersebut adalah kinerja guru sebagai variabel independen (bebas) dan prestasi belajar siswa sebagai variabel dependen (terikat), yang didefinisikan sebagai berikut : 1. Kinerja guru (variabel independen) adalah prestasi kerja atau hasil kerja secara kualitas yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan perannya menjalankan proses belajar mengajar sesuai dengan tugasnya. 2. Prestasi belajar siswa (variabel dependen) adalah hasil belajar yang merupakan gambaran dari kemampuan siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka. Untuk lebih rinci, operasionalisasi variabel dapat dilihat di tabel 3.1

42 Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Dimensi Indikator Skala Kinerja Guru (X) Prestasi Belajar (Y) Perencanaan Pembelajaran Pengelolaan Pembelajaran Penilaian Hasil Pembelajaran Nilai kognitif/ Sumatif 1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik; 2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir; 3. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif; 4. Guru memilih sumber belajar / media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran; 5. Kemampuan memulai pembelajaran yang efektif membuka proses pembelajaran; 6. Penguasaan materi pelajaran; 7. Pendekatan/strategi pembelajaran; 8. Pemanfaatan sumber belajar /media pembelajaran; 9. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa; 10. Penggunaan bahasa; 11. Kemampuan mengakhiri pembelajaran yang efektif; 12. Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik; 13. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP; 14. Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya. Nilai UAS siswa dalam mata pelajaran Akuntansi Interval Interval Interval Interval

43 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas X Akuntansi di SMK Negeri 2 Purwakarta sebanyak 106 siswa. Untuk selengkapnya dapat dilihat di tabel 3.2 Tabel 3.2 Data Populasi Siswa Kelas X Akuntansi SMK Negeri 2 Purwakarta Kelas Jumlah Siswa X AK 1 36 orang X AK 2 36 orang X AK 3 34 orang Jumlah 106 Siswa Sumber : (Berdasarkan Data SMK Negeri 2 Purwakarta) 3.3.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti (Riduwan, 2010:56). Karena tidak semua data dan informasi akan diproses, maka hanya beberapa orang yang dianggap representative yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Pada dasarnya terdapat dua jenis teknik sampling yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan probability sampling.

44 Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2009:120). Teknik probability sampling yang akan digunakan yaitu simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu (Sugiyono, 2009:120). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : n = (Riduwan, 2010 : 65) Keterangan : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d² = presisi (ditetapkan 5%) Berdasarkan rumus tersebut maka jumlah sampel yang digunakan adalah sebagai berikut : n = = = = 83,794 = 84 orang Setelah jumlah sampel ditentukan, maka langkah selanjutnya adalah mencari jumlah sampel per kelas dengan menggunakan rumus : = x n (Riduwan, 2007:66)

45 Keterangan : = jumlah sampel menurut stratum n = jumlah sampel seluruhnya = jumlah populasi menurut stratum N = jumlah populasi seluruhnya Kelas Tabel 3.3 Anggota Sampel Penelitian Sampel Populasi = x n X Ak 1 36 x 84 = 28,53 = 29 X Ak 2 36 x 84 = 28,53 = 28 X Ak 3 34 x 84 = 26,94 = 27 Jumlah Sampel Sumber : (Pengolahan Data) 84 orang 3.4 Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar penelitian tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. Menurut Riduwan (2010 : 99-105) terdapat beberapa teknik pengumpulan data diantaranya angket, wawancara, pengamatan, tes, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan dokumentasi, wawancara dan angket.

46 a. Dokumentasi Riduwan (2010:105) menjelaskan bahwa dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan penelitian. Yang termasuk dokumentasi dalam penelitian ini adalah data nilai UAS yang diperoleh dari ketua jurusan produktif akuntansi SMK Negeri 2 Purwakarta. Data ini juga untuk menunjang variabel dependen yaitu prestasi belajar siswa. b. Wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Riduwan (2010:102). Teknik pengumlan data menggunakan wawancara adalah untuk mendapatkan data dari responden mengenai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. c. Angket Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi lengkap mengenai suatu masalah. (Riduwan, 2010:99) Variabel kinerja guru (variabel independen) akan menggunakan angket dalam pengumpulan datanya. Untuk perhitungan angket, peneliti menggunakan skala numerikal. Menurut Sekaran (2011:33) Skala numerikal (numerical scale) mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala 5 titik atau 7 titik

47 disediakan dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya, ini juga merupakan skala interval. 1 2 3 4 5 Gambar 3.1 Skala Numerikal Keterangan : 1 = Negatif terendah 2 = Negatif rendah 3 = Normal 4 = Positif rendah 5 = Positif tertinggi 3.5 Analisis Deskriptif Angket Untuk mengetahui gambaran umum mengenai variabel X (kinerja guru) dan variabel Y (prestasi belajar siswa), maka dibuatkan tabel deskripsi kinerja guru dan prestasi belajar siswa. Tabel 3.4 Deskripsi Kinerja Guru Akuntansi SMK Negeri 2 Purwakarta Kategori Interval Frekuensi Tinggi Cukup Rendah Jumlah Persentase (%)

48 Tabel 3.5 Deskripsi Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Purwakarta Kategori Interval Frekuensi Tinggi Cukup Rendah Jumlah Persentase (%) Berdasarkan tabel 3.4 dan tabel 3.5, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melakukan distribusi frekuensi, yaitu : 1. Menentukan jumlah skor tertinggi dan terendah 2. Menentukan rentang skor Rentang skor = jumlah skor tertinggi jumlah skor terendah 3. Menentukan banyak kelas Banyak kelas yang akan digunakan adalah tiga kelas/kategori, yaitu tinggi, cukup dan rendah. 4. Menentukan panjang kelas interval 5. Menghitung berapa banyak (frekuensi) jumlah skor yang masuk ke masing-masing kategori yang berdasarkan panjang kelas (interval) yang telah ditentukan 6. Menghitung persentase masing-masing kategori

49 7. Membuat tabel distribusi frekuensi Kategori Interval Frekuensi Rendah Cukup Tinggi Jumlah Persentase (%) Untuk penentuan kategori, cukup dilihat persentase yang paling tinggi tersebut berada pada kategori yang mana. 3.6 Pengujian Instrumen Penelitian 3.6.1. Uji Validitas Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. (Ancok dkk, 2012:125). Peneliti menggunakan kuesioner didalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Dengan menggunakan instrumen yang valid dalam pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan rumus product moment yang dikemukakan Pearson, berikut rumusnya : dimana : { }{ } (Arikunto, 2009:72)

50 r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan N = banyaknya data X = Jumlah skor item Y = Jumlah skor total item Kaidah keputusan : Jika berarti valid berarti tidak valid Dalam penelitian ini terlebih dahulu akan dilakukan uji coba angket kepada 22 orang responden diluar sampel. Hal ini bertujuan untuk mengetahui valid, reliabel atau tidaknya pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Setelah pertanyaan yang diujikan valid dan reliabel, selanjutnya pertanyaan akan diujikan kepada sampel. Berikut hasil perhitungan uji validitas untuk setiap item: No Item Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Keterangan 1. 0,755 0,423 Valid 2. 0,567 0,423 Valid 3. 0,825 0,423 Valid 4. 0,649 0,423 Valid 5. 0,468 0,423 Valid 6. 0,638 0,423 Valid 7. 0,825 0,423 Valid 8. 0,676 0,423 Valid 9. 0,506 0,423 Valid 10. 0,440 0,423 Valid 11. 0,470 0,423 Valid 12. -0,009 0,423 Tidak Valid 13. 0,666 0,423 Valid 14. 0,832 0,423 Valid

51 15. 0,783 0,423 Valid 16. 0,706 0,423 Valid 17. 0,769 0,423 Valid No Item Keterangan 18. 0,560 0,423 Valid 19. 0,820 0,423 Valid 20. 0,280 0,423 Tidak Valid 21. 0,706 0,423 Valid 22. 0,342 0,423 Tidak Valid 23. 0,656 0,423 Valid 24. 0,858 0,423 Valid 25. 0,827 0,423 Valid 26. 0,715 0,423 Valid 27. 0,758 0,423 Valid 28. 0,822 0,423 Valid 29. 0,330 0,423 Tidak Valid 30. 0,755 0,423 Valid 31. 0,842 0,423 Valid 32. 0,673 0,423 Valid 33. 0,791 0,423 Valid 34. 0,812 0,423 Valid Sumber : (Pengolahan Data) Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa terdapat 4 item yang tidak valid. Item yang tidak valid akan dihilangkan, sedangkan 30 item lainnya yang dinyatakan valid akan digunakan untuk penelitian dan diuji cobakan kepada sampel. 3.6.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas selain berarti ketelitian dalam melakukan pengukuran juga dapat diartikan sebagai ketelitian alat ukur yang digunakan. Ancok et al (2012:141) menyebutkan bahwa:

52 Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, relibilitas menunjukan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas, dalam penelitian kali ini penulis menggunakan teknik alpha dengan rumus : (Riduwan, 2010:125-126) dimana : = Nilai Reliabilitas = Jumlah varian skor tiap-tiap item = Varians total K = Jumlah item Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode alpha sebagai berikut: Langkah 1 : Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus : (Riduwan, 2010 :126) dimana : = Varians skor tiap-tiap item = Jumlah kuadrat item

53 N = Jumlah item dikuadratkan = Jumlah responden Langkah 2 : Kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus: = + +... (Riduwan, 2010 :126) dimana : = Jumlah varians semua item + +... = Varians item ke 1, 2, 3...n Langkah 3 : Menghitung varians total dengan rumus : dimana : = Varians total (Riduwan, 2010 :126) N = Jumlah kuadrat X total = Jumlah X total dikuadratkan = Jumlah responden Langkah 4 : Masukan nilai alpha dengan rumus : (Riduwan, 2010 :126)

54 Hasil ini dikonsultasikan dengan nilai Tabel r Product Moment dengan signifikansi 5%. Keputusan dengan membandingkan dengan. Kaidah keputusan : Jika berarti reliabel berarti tidak reliable Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.7 Rakapitulasi Pengujian Reliabilitas Variabel Keterangan Kinerja Guru 0,959 0,404 Reliabel Sumber : (Pengolahan Data) Berdasarkan tabel 3.7, dapat diketahui bahwa reliabilitas instrumen penelitian angket kinerja guru diperoleh nilai = 0,979, sedangkan = 0,423 yang diperoleh dari tabel r dengan n = 22, dan α = 0,05. Sehingga (0,979 > 0,423) yang berarti reliabel. 3.7 Teknik Pengujian Hipotesis 3.7.1 Uji Normalitas Chi Kuadrat Tujuan dilakukannya uji normalitas untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal. Uji Chi Kuadrat digunakan untuk mengadakan pendekatan dari beberapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi (fo) dengan frekuensi yang diharapkan (fe) dari sampel

55 apakah berdistribusi normal atau tidak. Untuk itu maka diadakan teknik pengujian yang dinamakan pengujian χ². Langkah-langkah yang harus dilakukan : Langkah 1 : Mencari skor terbesar dan terkecil Langkah 2 : Mencari nilai rentangan (R) R = Skor terbesar Skor Terkecil Langkah 3 : Mencari banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 Log n Langkah 4 : Mencari nilai panjang kelas (i) i = Langkah 5 : Membuat tabulasi dengan tabel penolong No Kelas F Nilai tengah Xi² f. Xi f. Xi² Interval (Xi) Langkah 6 : Mencari rata-rata (mean) x = Langkah 7 : Mencari simpangan baku (standar deviasi) s = Langkah 8 : Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

56 a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor-skor kanan kelas interval ditambah 0,5 b. Mencari nilai Z - score untuk batas kelas interval dengan rumus : Z = c. Mencari luas 0 Z dari Tabel Kurva Normal dari 0 Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas. d. Mencari luas tiap kelas interval dengan cara mengurangkan angkaangka 0 Z yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya. e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval. Langkah 9 : Mencari chi- kuadrat hitung (χ² hitung) χ ² Langkah 10 : Membandingkan dengan Dengan membandingkan dengan nilai untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k 1, dengan criteria pengujian sebagai berikut: Jika > artinya Distribusi Data Tidak Normal

57 Jika artinya Data Berdistribusi Normal 3.7.2 Analisis Korelasi Uji korelasi digunakan untuk mencari keeratan hubungan antara dua variabel. (Daniel, 2003:154). Teknik analisis korelasi product moment Pearson termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan data interval dengan persyaratan tertentu. Misalnya : data dipilih secara acak (random), dan datanya berdistribusi normal. Rumus yang digunakan adalah : { }{ } (Riduwan, 2007:138) dimana : r xy = koefisien korelasi antara variabel independen dan variabel dependen, dua variabel yang dikorelasikan N = banyaknya data X = Jumlah skor item Y = Jumlah skor total item 3.7.3 Koefisien Determinan Setelah diperoleh angka korelasi selanjutnya dicari koefisien determinasi. Koefisien determinasi bertujuan untuk menyatakan besar kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus koefisien determinan sebagai berikut :

58 KD = r² x 100% (Riduwan, 2007:139) dimana : KD = Nilai Koefisien Determinan r = Nilai Koefisien Korelasi 3.7.4 Pengujian Hipotesis (Uji t) Uji signifikansi merupakan uji lanjutan yang berfungsi untuk menguji hipotesis. Penelitian ini menggunakan penelitian sampel, maka diperlukan pengujian hipotesis (Uji t) agar hasil perhitungan dapat digeneralisir secara umum untuk populasi. Maka hasil korelasi Pearson Product Moment tersebut diuji dengan Uji Signifikansi dengan rumus : (Riduwan, 2010:138) dimana: t = r = Nilai Koefisien Korelasi n = Banyaknya Sampel : ρ = 0 Kinerja guru tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa H a : ρ > 0 Kinerja guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa Kaidah keputusan : Jika >, berarti Ho ditolak Jika, berarti Ho diterima