BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, siswa dituntut dapat berfikir kritis, kreatif dan dapat. memecahkan suatu masalah agar dapat bersaing.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menciptakan proses pembelajaran yang optimal. Dalam menghadapi era

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas, dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

I. PENDAHULUAN. beradaptasi dengan lingkungan dan mengantisipasi berbagai kemungkinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan dan pengembangan sumber daya manusia dalam menghadapi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan dan sikap-sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar, karena kedudukannya sebagai orang yang lebih dewasa, lebih

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 3 berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejar lahiriah seperti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan investasi jangka panjang manusia guna dapat bersaing pada era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi tuntutan wajib bagi setiap negara, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. Tekhnologi sangat besar. Semua dapat dilihat dalam fenomena kehidupan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING MODEL POLYA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi dewasa ini, menuntut individu untuk memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Bangsa Indonesia. Hal ini tertulis pada tujuan dan fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh

dapat dikatakan berdiri sendiri-sendiri, melainkan saling berhubungan erat satu sama lain. Menurut Susanto (2013: 4) Belajar adalah suatu aktivitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. mendasar untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan berpikir manusia yang berpengaruh terhadap nilai-nilai dan budaya

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

pengetahuan dan teknologi perlu adanya pembaharuan dalam sistem pendidikan secara terarah dan terencana maka Undang-Undang Republik Indonesia No 20

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam garis-garis besar

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat suatu bangsa. Pendidikan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahkan melakukan peragaan atau melakukan aktivitas. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. memberi dukungan dan perubahan untuk perkembangan masyarakat, bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. dengan wawasan dan pandangan hidup yang berkembang. Pendidikan sangat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang mengarah pada pasar bebas, serta tingkat efisiensi dan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Pendidikan pada dasarnya merupakan interaksi antara peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Nasional bertujuan: Untuk mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang menuntut adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara. Pasal 4 menjelaskan pula bahwa. warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hanya berlaku di dalam masyarakat saja, namun dalam suatu negara juga akan

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) SEBAGAI UPAYA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi setiap individu. Melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas No 20 tahun 2003 Pasal 1). Pendidikan memegang peranan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Pemerintah Indonesia merumuskan dalam Undang-

I. PENDAHULUAN. pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN. mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. pergaulan Pasar Bebas seperti GATT, WTO, AFTA dan pergaulan dunia yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pondasi penting dalam peningkatan mutu hidup manusia yang tidak dapat lepas dari kehidupan. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kualitas pendidikan di Indonesia memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya pada era globalisasi ini. Pada era globalisasi ini, siswa dituntut dapat berfikir kritis, kreatif dan dapat memecahkan suatu masalah agar dapat bersaing. Oleh karena itu diperlukan penerapan model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa untuk berfikir kritis, kreatif dan mampu menyelesaikan masalah. Menurut Depdiknas (2006), men gemukakan bahwa pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia, serta peningkatan

2 efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah dan berkesinambungan. Belajar juga merupakan suatu proses dari seseorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar dan pendidikannya. Istilah belajar sudah dikenal luas di berbagai kalangan walaupun sering disalahartikan atau diartikan secara pendapat umum saja. Menurut Suprijono (2012: 4) menyatakan bahwa, belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan organik, belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Jadi proses belajar terjadi melalui banyak cara, baik disengaja maupun tidak disengaja dan berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri pembelajar. Dari pembahasan tersebut belajar dan pendidikan merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap manusia sebagai bekal untuk menjalani kehidupan di masa yang akan datang. Pendidikan dapat diajarkan kepada semua orang dengan berbagai hal, salah satunya melalui mata pelajaran yang disebut dengan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Menurut Susanto (2015: 226), menyatakan bahwa Pendidikan K ewarganegaraan adalah pendidikan yang memberikan pemahaman dasar tentang pemerintahan, tata cara demokrasi, tentang kepedulian, sikap, pengetahuan politik yang mampu mengambil keputusan politik secara rasional. Sedangkan menurut Jakni (2014: 1), Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan yang mempelajari hakikat warga negara suatu negara, baik dalam konsep hubungan warga negara dengan negara, hak dan kewajiban warga negara, serta konsep

3 sistem pemerintahan suatu negara yang dijalankan oleh warga negara. Dan menurut pendapat Amin (2011: 131), bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dapat diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar pada masa yang akan datang dapat menjadi patriot bangsa dan negara. Jadi, dapat disimpulkan Pendidikan Kewarganegaraan adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mempengaruhi siswa agar menjadi warga negara yang baik, bertanggung jawab, dan sesuai dengan cita-cita bangsa. Dengan pendidikan kewarganegaraan ini diharapkan mampu membina dan mengembangkan anak didik agar menjadi warga negara yang baik. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SD tidaklah semudah yang dipikirkan oleh banyak orang. Oleh karena itu, guru harus pandai memilih model, metode, dan media pembelajaran yang tepat untuk digunakan serta disesuaikan dengan materi dan kebutuhan siswa agar pembelajaran dapat berhasil. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan guru kelas IV SDN Genuksari 01 Semarang Ibu Trisnasari Wigati, S.Pd.SD., tanggung jawab siswa kelas IV saat pembelajaran PKn masih belum optimal, hal ini dibuktikan dengan perilaku siswa yang kurang mencerminkan tanggung jawab. Perilaku tersebut ditunjukan seperti halnya ketika pembelajaran berlangsung siswa lebih suka berbicara sendiri dengan temannya, sesekali mendengarkan jika ditegur oleh gurunya dan beberapa siswa malah membuat suasana menjadi tidak kondusif yaitu berbicara sendiri dengan siswa lain. Hal ini menunjukkan bahwa sikap tanggung jawab siswa masih kurang sehingga mengakibatkan konsentrasi siswa yang lain menjadi terganggu. Melihat kondisi siswa seperti itu, guru sudah berupaya untuk

4 memperbaiki perilaku siswa, agar menjadi siswa yang lebih baik serta memiliki tanggung jawab dalam dirinya dengan diberikan tugas-tugas untuk diselesaikan di rumah. Tanggung jawab menjadi nilai yang akan ditanamkan dalam penelitian ini karena tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sebagaimana yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, Negara dan Tuhan. Seperti pendapatnya Suparno (2015: 37 ), yang menyatakan bahwa tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan tanggung jawab maka diharapkan siswa lebih bertanggung jawab dalam proses pembelajaran sehingga tanggung jawab akan meningkat dan prestasi belajar pun dapat ditingkatkan. Berdasarkan permasalahan yang terjadi mengenai tanggung jawab siswa yang masih kurang, tentu hal tersebut akan berdampak pada prestasi belajar siswa yang rendah pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Menurut Purwanto (2011: 23), menyatakan bahwa, prestasi belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan. Rendahnya prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa dibandingkan dengan mata pelajaran lain karena guru lebih banyak berperan sebagai instruktur yang sangat aktif dan siswa sebagai penerima pembelajaran yang pasif. Prestasi belajar siswa masih rendah juga dibuktikan dengan data nilai

5 rata-rata Ulangan Tengah Semester 1 siswa kelas IV SDN Genuksari 01 Semarang tahun pelajaran 2015/ 2016 belum sepenuhnya tuntas dari kriteria KKM yang ditentukan sekolah yaitu 70, dengan jumlah siswa 39 siswa yang tuntas KKM sebanyak 26 dan siswa tidak tuntas sebanyak 13, hal itu berarti hanya 66,6% ketuntasannya. Sesuai dengan data hasil belajar dan pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran PKn tersebut, perlu sekali meningkatkan proses pembelajaran yang dapat mengaktifkan guru dan siswa, serta meningkatkan tanggung jawab dan prestasi belajar. Adapun salah satunya dengan menggunakan model Problem Based Learning dengan media audio visual. Model pembelajaran ini bisa membawa siswa untuk aktif dalam pembelajaran seperti pendapatnya Sumantri (2015: 42), yang menyatakan Problem Based Learning dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara alamiah. Kelebihan model Problem Based Learning yang diperoleh dari pembelajaran setelah mengunakan model Problem Based Learning berbantuan media audio visual yaitu siswa dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi penyelidikan dalam proses penyelesaian masalah dan merangsang bagi perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang dihadapi dengan tepat. Dengan demikian, model Problem Based Learning ini dapat meningkatkan tanggung jawab dan belajar siswa pada pembelajaran PKn. Untuk meningkatkan prestasi belajar dan sikap tanggung jawab belajar siswa pada pembelajaran PKn, media audio visual juga digunakan sebagai media dalam

6 pembelajarannya. Media audio visual dapat memberi gagasan dan dorongan kepada guru agar kegiatan belajar mengajar lebih efektif dan efisien, dengan menggunakan media audio visual guru dapat menyajikan pokok masalah lebih realistis (konkret) dan dapat memperjelas suatu masalah pokok bahasan d alam pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa efektifitas kegiatan pembelajaran akan optimal jika dilengkapi dengan media yang relevan. Seperti pendapat Hamdani (2011: 24 5), media berasal dari bahasa latin, yaitu medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan menerima pesan. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Peningkatan Tanggung Jawab dan Prestasi Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Model Problem Based Learning Berbantuan Media Audio Visual di Kelas IV SDN Genuksari 01 Semarang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah tanggung jawab dapat ditingkatkan melalui model Problem Based Learning berbantuan media audio visual pada siswa kelas IV SDN Genuksari 01 Semarang dalam pembelajaran PKn materi globalisasi? 2. Apakah prestasi belajar dapat ditingkatkan melalui model Problem Based Learning berbantuan media audio visual pada siswa kelas IV SDN Genuksari 01 Semarang dalam pembelajaran PKn materi globalisasi?

7 C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dapat dirinci sebagai berikut : 1. Untuk meningkatkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran PKn materi globalisasi melalui model Problem Based Learning berbantuan media audio visual. 2. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn materi globalisasi melalui model Problem Based Learning berbantuan media audio visual. D. Manfaat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini mempunyai manfaat teoritis dan manfaat praktis, diantaranya yaitu: 1. Manfaat Teoritis a. Menambah sumber referensi penelitian yang relevan khususnya yaitu untuk mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. b. Model pembelajaran Problem Based Learning ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Dengan adanya Penelitian Tindakan Kelas menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning ini akan memberikan manfaat, yaitu: a. Bagi Siswa 1) Meningkatkan hasil belajar kognitif siswa terhadap materi yang diajarkan.

8 2) Meningkatkan sikap tanggung jawab siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. b. Bagi Guru 1) Membantu guru dalam memperbaiki proses pembelajaran. 2) Menjadi acuan guru sebagai salah satu alternatif untuk mengajarkan mata pelajaran PKn kepada siswa agar siswa tidak merasa jenuh dengan materi yang diberikan. c. Bagi Peneliti 1) Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan. 2) Mengenal tentang cara belajar yang dapat menjadikan siswa lebih aktif dan interaktif. d. Bagi Sekolah 1) Memberikan masukan positif bagi sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam mata pelajaran PKn dengan cara menerapkan model- model pembelajaran inovatif serta media yang variatif agar siswa lebih termotivasi untuk belajar. 2) Memberikan wawasan bagi sekolah untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi serta kualitas pembelajaran PKn.