BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

PENGARUH DISTRIBUTOR UDARA PADA TUNGKU GASIFIKASI UPDRAFT

6/23/2011 GASIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

MAKALAH PENYEDIAAN ENERGI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 GASIFIKASI BATU BARA

KINERJA TUNGKU GASIFIKASI DOWNDRAFT CONTINUE BAHAN BAKAR SEKAM PADI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gasifikasi - Pirolisis Pembakaran

BAB I PENDAHULUAN. dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan

UJI KINERJA REAKTOR GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT PADA BERBAGAI VARIASI DEBIT UDARA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Pengembangan Desain dan Pengoperasian Alat Produksi Gas Metana Dari pembakaran Sampah Organik

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetis,

BAB I PENDAHULUAN. energi untuk melakukan berbagai macam kegiatan seperti kegiatan

PENGARUH VARIASI DESAIN DISTRIBUTOR UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI TIPE DOWNDRAFT

Bab 3 Perancangan dan Pembuatan Reaktor Gasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik

PENGARUH PEMANASAN AWAL UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

BAB I PENDAHULUAN. penjemuran. Tujuan dari penjemuran adalah untuk mengurangi kadar air.

BAB I PENDAHULUAN. terpenting di dalam menunjang kehidupan manusia. Aktivitas sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. alternatif penghasil energi yang bisa didaur ulang secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan energi merupakan salah satu sumber kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Sampah selalu identik dengan barang sisa atau hasil buangan. tak berharga. Seperti sampah organik yang banyak di pedesaan, meski

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN REAKTOR GASIFIKASI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Hampir setiap manusia memerlukan bahan. Sekarang ini masih banyak digunakan bakan bakar fosil atau bahan

BAB I PENDAHULUAN. adanya energi, manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Saat

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

BAB I PENDAHULUAN. Sementara produksi energi khususnya bahan bakar minyak yang berasal dari

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH Pengembangan Desain Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sekam Padi Menggunakan Filter Tunggal

OLEH : SHOLEHUL HADI ( ) DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUDJUD DARSOPUSPITO, MT.

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

Karakterisasi Gasifikasi Biomassa Sampah pada Reaktor Downdraft Sistem Batch dengan Variasi Air Fuel Ratio

Peningkatan Kadar Karbon Monoksida dalam Gas Mempan Bakar Hasil Gasifikasi Arang Sekam Padi

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT KONTINU

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

Potensi Pengembangan Bio-Compressed Methane Gases (Bio-CMG) dari Biomassa sebagai Pengganti LPG dan BBG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MAKALAH BIOENERGI GASIFIKASI BIOMASSA SEKAM PADI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut

Pengembangan Desain dan Konstruksi Alat Produksi Gas Metana Dari Pembakaran Sampah Organik Sekam Padi

PENGARUH LAJU ALIRAN AGENT GAS PADA PROSES GASIFIKASI KOTORAN KUDA TERHADAP KARAKTERISTIK SYNGAS YANG DIHASILKAN

BAB I PENDAHULUAN. campuran beberapa gas yang dilepaskan ke atmospir yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Permasalahannya adalah, dengan tingkat konsumsi. masyarakat yang tinggi, bahan bakar tersebut lambat laun akan

Oleh : Dimas Setiawan ( ) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah

STUDI GASIFIKASI BATU BARA LIGNITE DENGAN VARIASI KECEPATAN UDARA UNTUK KEPERLUAN KARBONASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNJUK KERJA TUNGKU GASIFIKASI DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI MELALUI PENGATURAN KECEPATAN UDARA PEMBAKARAN

GASIFIKASI LIMBAH BIOMASSA. Muhammad Syukri Nur, Kamaruddin A. dan Suhendro Saputro Sekolah Pascasarjana, Energi Terbarukan,Universitas Darma Persada

PENGARUH LUBANG SALURAN PEMBAKARAN PADA TUNGKU GASIFIKASI SEKAM PADI

SISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2

PIROLISIS Oleh : Kelompok 3

PENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH

SKRIPSI VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN BAHAN BAKAR BATUBARA DAN JERAMI PADI PADA TEKNOLOGI CO-GASIFIKASI FLUIDIZED BED TERHADAP GAS HASIL GASIFIKASI

pemanfaatannya di Indonesia ialah energi biomassa. Indonesia memiliki sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar konvensional.

ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang keberadaanya dialam terbatas dan akan habis. dalam kurun waktu tertentu, yaitu minyak bumi, gas alam, dan

PENGARUH KECEPATAN UDARA PRIMER MULA TERHADAP OUTPUT POWER TUNGKU GASIFIKASI TIPE DOWNDRAFT

RANCANG BANGUN TUNGKU GASIFIKASI TIPE DOWNDRAFT CONTINUE BAHAN BAKAR SEKAM PADI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir dibawah ini;

KINERJA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR TONGKOL JAGUNG DENGAN KECEPATAN UDARA 3.0, 4.0, 5.0 m/s

OPTIMASI UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN MEVARIASI TEMPERATURE UDARA AWAL

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini, bahan bakar fosil seperti minyak, batubara dan gas alam merupakan

Genset dengan bahan bakar gasifikasi downdraft kulit kopi dan batubara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Temperature Pembakaran Pada Tungku Gasifikasi Sekam Padi. Pada

Prarancangan Pabrik Gas Produser Dari Gasifikasi Kayu Kaliandra Kapasitas Nm 3 /tahun BAB I PENDAHULUAN

BAB III PROSES PEMBAKARAN

Prarancangan Pabrik Gasifikasi Batubara Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PERBANDINGAN PEMBAKARAN PIROLISIS DAN KARBONISASI PADA BIOMASSA KULIT DURIAN TERHADAP NILAI KALORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan rumah tangga sampai dengan kebutuhan di bidang industri. Di

Karakterisasi Biobriket Campuran Kulit Kemiri Dan Cangkang Kemiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melimpah dan dapat diolah sebagai bahan bakar padat atau

PENGARUH VARIASI PEMANASAN AWAL UDARA DAN PENAMBAHAN UDARA BANTU PADA REAKTOR TERHADAP PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI SEKAM PADI TOP LIT UPDRAFT (TLUD)

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SERUTAN KAYU JATI

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diperoleh dari proses ekstraksi minyak sawit pada mesin screw press seluruhnya

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

BAB III TEKNOLOGI PEMANFAATAN SAMPAH KOTA BANDUNG SEBAGAI ENERGI

PENGARUH TEMPERATUR UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU TIPE DOWNDRAFT

BAB I PENDAHULUAN. Ketika konsumsi domestik bahan bakar minyak terus meningkat. sehingga membawa Indonesia sebagai net oil importet, dimana kita

PENGOLAHAN BATU BARA MENJADI TENAGA LISTIRK

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

BAB II TEORI DASAR 2.1 Batubara

TUGAS AKHIR PENGARUH VARIASI BAHAN BAKAR PADA TUNGKU GASIFIKASI TERHADAP TEMPERATUR PEMBAKARAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TUNGKU PEMBAKARAN MENGGUNAKAN AIR HEATER YANG DIPASANG DIDINDING BELAKANG TUNGKU

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

Prarancangan Pabrik Karbon Aktif Grade Industri Dari Tempurung Kelapa dengan Kapasitas 4000 ton/tahun BAB I PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Sampah menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat. indonesia, di daerah perdesaan banyak sekali sampah organik kebun

KAJIAN AWAL POTENSI PEMANFAATAN BIOMASSA SEKAM PADI UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK MELALUI TEKNOLOGI GASIFIKASI DI PROVINSI SULAWESI SELATAN

OLEH : NANDANA DWI PRABOWO ( ) DOSEN PEMBIMBING : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

GASIFIKASI LIMBAH KULIT BIJI KOPI DALAM REAKTOR FIXED BED DENGAN SISTEM INVERTED DOWNDRAFT GASIFIER : DISTRIBUSI SUHU

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biomassa Guna memperoleh pengertian yang menyeluruh mengenai gasifikasi biomassa, maka diperlukan pengertian yang tepat mengenai definisi biomassa. Biomassa didefinisikan sebagai bagian dari tumbuhan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar padat atau diubah ke dalam bentuk cair atau bentuk gas untuk menghasilkan energi listrik, panas, bahan kimia atau bahan bakar [10]. Berbagai jenis biomassa dapat digunakan dalam proses gasifikasi, mulai dari kayu, kertas, tandan kosong kelapa sawit, sekam padi, hingga bonggol jagung. 2.2 Prinsip Dasar Gasifikasi Biomassa Gasifikasi adalah proses yang berbeda dengan proses pembakaran maupun proses pembentukan biogas. Perbedaan gasifikasi dengan pembakaran terletak pada jumlah oksigen yang digunakan dalam proses, serta produk yang dihasilkan. Proses pembakaran menggunakan oksigen yang melebihi kebutuhan stokiometrik, selain itu produk yang dihasilkan berupa energi panas dan gas yang tidak terbakar. Sementara itu, proses gasifikasi sangat bergantung pada reaksi kimia yang terjadi pada temperatur di atas 700 o C. Hal inilah yang membedakannya dengan proses biologis seperti proses anaerobik yang menghasilkan biogas. Gasifikasi adalah proses pengubahan meteri yang mengandung karbon seperti batu bara, minyak bumi, maupun biomassa ke dalam bentuk karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H 2 ) dengan mereaksikan bahan baku yang digunakan pada temperatur tinggi dengan jumlah oksigen yang diatur [8]. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengubah unsur-unsur pokok dari bahan bakar yang digunakan kedalam bentuk gas yang lebih mudah dibakar, sehingga hanya menyisakan abu dan sisa-sisa material yang tidak terbakar(inert). Proses gasifikasi biomassa dilakukan dengan cara melakukan pembakaran secara tidak sempurna di dalam sebuah ruangan yang mampu menahan temperatur 5

tinggi yang disebut reaktor gasifikasi. Agar pembakaran tidak sempurna dapat terjadi, maka udara dengan jumlah yang lebih sedikit dari kebutuhan stokiometrik pembakaran dialirkan ke dalam reaktor untuk mensuplai kebutuhan oksigen menggunakan fan/blower. Proses pembakaran yang terjadi menyebabkan reaksi termo-kimia yang menghasilkan CO, H 2, dan gas metan (CH 4 ). Selain itu, dalam proses ini juga dihasilkan uap air (H 2 O) dan karbon dioksida (CO 2 ) yang tidak terbakar. Proses gasifikasi biomassa terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah pyrolisis yang terjadi ketika biomassa mulai mengalami kenaikan temperatur. Pada tahap ini volatil yang terkandung pada biomassa terlepas dan menghasilkan arang (char). Tahapan kedua adalah terjadinya proses pembakaran (combustion). Pada tahapan ini volatil dan sebagian arang yang memiliki kandungan karbon (C) bereaksi dengan oksigen membentuk CO 2 dan CO serta menghasilkan panas yang digunakan pada tahap selanjutnya yaitu tahap gasifikasi. Reaksi kimia yang terjadi pada tahap ini adalah [2] : Reaksi pembakaran C + ½ O 2 CO CO + ½ O 2 CO 2 H 2 + ½ O 2 H 2 O Tahapan berikutnya adalah tahap gasifikasi. Tahapan ini terjadi ketika arang bereaksi dengan CO 2 dan uap air yang menghasilkan gas CO dan H 2 yang merupakan produk yang diinginkan dari keseluruhan proses gasifikasi. Reaksi kimia yang terjadi pada tahap ini adalah: Reaksi Boudouard C + CO 2 2 CO Reaksi water gas C + H 2 O CO + H 2 Tahapan tambahan dalam proses ini adalah tahap water shift reaction. Melalui tahapan ini, reaksi termo-kimia yang terjadi di dalam reaktor gasifikasi mencapai keseimbangan. Sebagian CO yang terbentuk dalam reaktor bereaksi dengan uap air dan membentuk CO 2 dan H 2. Reaksi kimia yang terjadi pada tahap ini adalah: Reaksi water shift CO + H 2 O CO 2 + H 2 6

Jika proses gasifikasi dapat dikendalikan sehingga temperatur reaksi terjadi di bawah 1000 o C, maka akan terjadi reaksi pembentukan CH [1] 4. Hal ini terjadi ketika C bereaksi dengan H 2, sesuai dengan reaksi: Reaksi metana C + 2 H 2 CH 4 Penelitian mengenai gasifikasi sekam padi telah memberi petunjuk mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses gasifikasi [1]. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah: 1. Kandungan energi bahan bakar yang digunakan Bahan bakar dengan kandungan energi yang tinggi akan memberikan pembakaran gas yang lebih baik. 2. Kandungan air dari bahan bakar yang digunakan Bahan bakar dengan tingkat kelembaban yang lebih rendah akan lebih mudah digasifikasikan daripada bahan bakar dengan tingkat kelembaban yang lebih tinggi. 3. Bentuk dan ukuran bahan bakar Ukuran bahan bakar yang lebih kecil memerlukan fan/blower dengan tekanan yang lebih tinggi. 4. Distribusi ukuran bahan bakar Distribusi ukuran bahan bakar yang tidak seragam akan menyebabkan bahan bakar yang digunakan lebih sulit terkarbonisasi, dan mempengaruhi proses gasifikasi. 5. Temperatur reaktor gasifikasi Temperatur reaktor ketika proses gasifikasi berlangsung sangat mempengaruhi produksi gas yang dihasilkan. Untuk itu reaktor gasifikasi perlu diberi insulasi untuk mempertahankan temperatur di dalam reaktor tetap tinggi. 2.3 Tipe-Tipe Reaktor Gasifikasi Biomassa Reaktor gasifikasi biomassa dapat dibagi ke dalam beberapa kategori berdasarkan sumber panas dan arah aliran gas yang terjadi [1], yaitu: 7

1. Reaktor Gasifikasi Tipe Updraft Pada reaktor gasifikasi tipe ini, zona pembakaran (sumber panas) terletak di bawah bahan bakar dan bergerak ke atas seperti tampak dalam Gambar 2.1. Dalam gambar ini tampak bahwa gas panas yang dihasilkan mengalir ke atas melewati bahan bakar yang belum terbakar sementara bahan bakar akan terus jatuh ke bawah. Melalui pengujian menggunakan sekam padi, reaktor gasifikasi ini dapat bekerja dengan baik. Kekurangan dari reaktor tipe ini adalah produksi asap yang berlebihan dalam operasinya. Gambar 2.1 Skema reaktor gasifikasi tipe updraft [1] 2. Reaktor Gasifikasi Tipe Downdraft Pada tipe ini sumber panas terletak di bawah bahan bakar seperti tampak dalam Gambar 2.2. Dalam gambar ini terlihat aliran udara bergerak ke zona gasifikasi di bagian bawah yang menyebabkan asap pyroslisis yang dihasilkan melewati zona gasifikasi yang panas. Hal ini membuat tar yang terkandung dalam asap terbakar, sehingga gas yang dihasilkan oleh reaktor ini lebih bersih. Keuntungan reaktor tipe ini adalah reaktor ini dapat digunakan untuk operasi gasifikasi yang berkesinambungan dengan menambahkan bahan bakar melalui bagian atas reaktor. Namun untuk operasi yang berkesinambungan dibutuhkan sistem pengeluaran abu yang baik, agar bahan bakar bisa terus ditambahkan ke dalam reaktor. 8

Gambar 2.2 Skema reaktor gasifikasi tipe downdraft [1]. 3. Reaktor Gasifikasi Tipe Inverted Downdraft Prinsip kerja reaktor gasifikasi tipe ini sama dengan prinsip kerja reaktor gasifikasi downdraft gasifiers. Dalam Gambar 2.3 tampak bahwa perbedaan antara reaktor gasifikasi downdraft gasifiers dengan reaktor gasifikasi inverted downdraft gasifiers terletak pada arah aliran udara dan zona pembakaran yang dibalik. Sehingga bahan bakar berada pada bagian bawah reaktor dengan zona pembakaran di atasnya. Aliran udara mengalir dari bagian bawah ke bagian atas reaktor. 9

Gambar 2.3 Skema reaktor gasifikasi tipe inverted downdraft [1]. 4. Reaktor Gasifikasi Tipe Crossdraft Pada reaktor ini, aliran udara mengalir tegak lurus dengan arah gerak zona pembakaran. Reaktor tipe ini memungkinkan operasi yang berkesinambungan apabila memiliki sistem pengeluaran abu yang baik. 5. Reaktor Gasifikasi Tipe Fluidized Bed Berbeda dengan tipe-tipe reaktor gasifikasi sebelumnya. Pada reaktor gasifikasi tipe ini, bahan bakar bergerak di dalam reaktor. Sebuah fan bertekanan tinggi diperlukan untuk menggerakkan bahan bakar yang sedang digasifikasi. Kekurangan reaktor gasifikasi tipe ini adalah mahalnya ongkos yang dikeluarkan untuk sistem seperti ini. 2.4 Hal-Hal Yang Perlu Dipertimbangkan Dalam Perancangan Reaktor Gasifikasi Biomassa Beberapa kriteria perlu diperhatikan dalam melakukan perancangan reaktor gasifikasi biomassa. Dengan memeperhatikan kriteria-kriteria tersebut maka 10

perancang akan memperoleh hasil rancangan reaktor sesuai dengan yang diinginkan, serta prestasi reaktor yang baik pula. Kriteria-kriteria tersebut adalah : 1. Tipe Reaktor Gasifikasi Prestasi operasi dari reaktor gasifikasi pada dasarnya bergantung pada tipe reaktor yang digunakan. Untuk gasifikasi sekam padi, tipe inverted downdraft terbukti memiliki prestasi yang lebih baik jika dibandingkan dengan tipe downdraft, crossdraft, atau updraft [1]. Selain itu reaktor gasifikasi tipe inverted downdraft memiliki kelebihan lain dalam hal kemudahan dalam penyalaan karena penyalaannya dilakukan dari atas. Namun reaktor gasifikasi tidak dapat dioperasikan secara berkesinambungan yang menjadikannya kekurangan yang patut dipertimbangkan. Sementara itu tipe downdraft dapat dioperasikan secara berkesinambungan serta menghasilkan gas yang bersih dan tar dalam jumlah yang sedikit. Kekurangannya adalah kesulitan dalam penyalaan bahan bakar. 2. Luas Penampang Lintang Reaktor Penampang ini adalah area dimana biomassa dibakar dan digasifikasi. Semakin luas area penampang lintang reaktor, maka semakin besar daya keluaran dari reaktor. Gasifikasi biomassa secara seragam dapat diperoleh dengan menggunakan reaktor gasifikasi dengan penampang lintang yang berbentuk lingkaran. 3. Tinggi Reaktor Tinggi reaktor gasifikasi menentukan waktu operasi reaktor gasifikasi. Semakin tinggi reaktor gasifikasi maka, semakin lama waktu operasinya. Namun, dibutuhkan fan dengan tekanan yang semakin tinggi pula. 4. Jumlah Aliran Udara Dan Tekanan Yang Dihasilkan Oleh Fan. Fan digunakan dalam sistem gasifikasi untuk mengalirkan udara yang dibutuhkan dalam proses gasifikasi. Fan yang digunakan harus mampu mengatasi hambatan tekanan dari biomassa dan abu untuk mangalirkan udara. Fan dengan tekanan yang lebih tinggi biasanya digunakan pada reaktor tipe downdraft, sedangkan fan bertekanan rendah cocok untuk digunakan pada tipe crossdraft. 11

5. Jenis Burner Yang Digunakan Burner yang digunakan untuk membakar gas hasil gasifikasi harus memiliki lubang pemasukan udara yang cukup. Dengan udara yang cukup maka gas keluaran reaktor gasifikasi dapat terbakar dengan sempurna dengan ciri lidah api yang berwarna biru. 6. Insulasi Yang Digunakan Pada Reaktor Reaktor gasifikasi perlu diberi insulasi dengan baik agar pengubahan biomassa dapat berjalan dengan baik. Alasan lain diperlukannya insulasi pada reaktor gasifikasi adalah untuk menghindari terbakarnya kulit orang yang secara tidak sengaja menyentuh reaktor gasifikasi. 2.5 Aplikasi Gasifikasi Biomassa Melalui teknologi gasifikasi biomassa yang relatif sederhana, berbagai manfaat dapat diperoleh melalui aplikasinya. Berbagai aplikasi gas hasil gasifikasi biomassa yang telah dimanfaatkan diantaranya adalah: 1. Digunakan sebagai bahan bakar kompor untuk memasak [1]. 2. Digunakan sebagai bahan bakar boiler [1]. 3. Digunakan sebagai flue gas pada alat pengeringan dan pengkondisi udara [1]. 4. Digunakan sebagai bahan bakar motor diesel dan motor busi sebagai generator untuk menghasilkan listrik [12]. 5. Digunakan sebagai campuran bahan bakar motor diesel untuk penggunaan mesin diesel sebagai alat transportasi [12]. Karena aplikasinya yang cukup beragam, teknologi gasifikasi dapat dimanfaatkan oleh berbagai kalangan mulai dari kalangan rumah tangga hingga kalangan industri kecil dan menengah. 12