Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB I PENDAHULUAN. Menurunkan Angka Kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan Ibu. adalah dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

Kesehatan tentang Antenatal Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

KERANGKA ACUAN POSTNATAL CARE (PNC)

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih memprihatinkan dimana Angka

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

Menurut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

BAB 1 PENDAHULUAN. tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan pada upaya

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB 1 PENDAHULUAN. kesepakatan global ( Millenium Development Goals/MDG s) pada tahun 2015,

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

BAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium

PEDOMAN KELAS IBU HAMIL

BAB 1 PENDAHULUAN. kandungan, saat kelahiran dan masa balita (dibawah usia lima tahun).

KEMITRAAN BIDAN DAN DUKUN BAYI DI KAB TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) menurut Undang-Undang Nomor 10

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

Pengaruh Penyuluhan Tentang Senam Hamil Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya telah menunjukkan kemajuan yang baik, namun masih

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. dengan AKI di negara-negara ASEAN, penolong persalinan adalah hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. bayi baru lahir merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya

GAMBARAN PENGETAHUAN PRIMIPARA TENTANG PERDARAHAN POST PARTUM Sri Sat Titi Hamranani* ABSTRAK

1 BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal. Tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN DENGAN JUMLAH PERSALINAN DI WILAYAH PUSKESMAS MAMBURUNGAN KOTA TARAKAN

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN STANDART PELAYANAN KEHAMILAN TERHADAP KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS GEMOLONG SRAGEN TAHUN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu bersalin (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpengaruh tidah baik terhadap kehamilan tersebut (Prawiroharjo, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka menyukseskan program kabinet SBY jilid 2, khususnya dalam hal ini

Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. terselenggara dengan sebaik-baiknya. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian bayi mencapai 36 per kelahiran (SDKI, 2007). menyusui dengan program pemberian ASI eksklusif on demand yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Transkripsi:

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan Sorongan Lucia 1, Atik Purwandari 2, Ellen Pesak 3 1,2,3. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado ABSTRAK Latar belakang : Penyebab kematian ibu ditandai dengan hal-hal non teknis yang masuk kategori penyebab mendasar seperti rendahnya status wanita, ketidak berdayaannya dan taraf pendidikan rendah. Kondisi ini dipengaruhi pula oleh kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai komplikasi/penyulit pada masa kehamilan. Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos dan penyakit menular. Tujuan : penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap pengetahuan tentang persiapan persalinan. Metode : Penelitian ini bersifat eksperimen dengan desain penelitian One-Group Pretest-Postest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil Trimester III pada bulan Januari 2013 di Puskesmas Tanoyan Kecamatan berjumlah 36 ibu hamil. Data diperoleh melalui kuesioner. Analisis menggunakan Uji paired t-test. Hasil : penelitian menunjukkan nilai rerata berdasarkan pelaksanaan kelas ibu hamil pre-test adalah 43,83 dan setelah pelaksanaan kelas ibu hamil 48,47 (post-test), adanya perbedaan yang bermakna (p=0,000 < α 0,05). Kesimpulan ada pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap pengetahuan tentang Kabupaten Bolaang Mongondow. Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Hamil, pelaksanaan Kelas Ibu PENDAHULUAN Berdasarkan kesepakatan global Millenium Development Goals (MDGs) 2000 pada tahun 2015 diharapkan angka kematian ibu menurun sebesar tigawaktu 1990- perempatnya dalam kurun 2015 dan angka kematian bayi dan balita menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015. Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk menurunkan angka kematian ibu menjadi 102/100.000 KH, angka kematian bayi dari 68 menjadi 23/1.000 KH, dan angka kematian balita 97 menjadi 32/1.000 KH pada tahun 2015 (1) Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup, Angka Kematian Bayi (AKB) 34 per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia disebabkan karena perdarahan 28%, eklamsia 24% dan infeksi 11% (2) Data Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Utara menunjukkan AKI tahun 2010 adalah 183/100.000 kelahiran hidup, dengan penyebab kematian adalah perdarahan 45%, eklamsia 18% dan abortus 5%. Pada tahun 2011 terjadi peningkatan angka kematian ibu sebesar 186/100.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian ibu sebanyak 71 ibu, yang disebabkan karena perdarahan 30 (42%), eklamsia 15 (21%), infeksi 6 (8%), penyebab lain 20 (29%). Persiapan persalinan merupakan bagian terpenting dari proses persalinann yang ditujukan 61

untuk meningkatkan kesehatan optimal menjelang persalinan dan segera dapat memberikan laktasi (3) Berdasarkan hasil penelitian di Desa Kaliaman Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara tahun 2010 menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan persiapan lainnya menunjukkan pengetahuan ibu tentang perawatan kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan perawatan bayi dapat berpengaruh positif terhadap Ante Natal Care, melalui kelas ibu hamil, dapat memperoleh informasi yang lengkap, jelas dan terstruktur tentang perawatan kehamilan, persalinan, pasca persalinan dan perawatan bayi baru lahir. (4, 5) Menurut penelitian sebelumnya menunujukkan persiapan persalinan adalah usaha ibu hamil untuk menghadapi kelahiran bayi yang meliputi persiapan fisik, mental (psikologis) dan materi yang cukup agar kelahiran anak berjalan dengan lancar, menghasilkan ibu dan anak yang sehat. Persiapan persalinann difokuskan pada ibu hamil trimester III karena merupakan persiapan aktif menunggu kelahiran bayi dan menjadi orang tua. (5) Kelas ibu hamil ini juga merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos dan penyakit menular seksual (1) Menurut data Profil Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Tahun 2012 jumlah persalinan oleh tenaga kesehatan 3733 (93.3%) de ngan sasaran ibu bersalin 4003. Berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas Tanoyan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow jumlah persalinan selama dua tahun terakhir yaitu tahun 2011 total persalinan ada 198 ibu, yang di tolong oleh tenaga kesehatan 186 ibu (93.9%), dan yang di tolong oleh dukun 12 ibu (6.1%). Tahun 2012 total persalinan ada 224 ibu, dan yang di tolong oleh tenaga kesehatan 202 ibu (90,1%) dan yang di tolong oleh dukun 22 ibu (9,8 %). Ibu hamil yang ada di Puskesmas Tanoyan Kecamatan berjumlah 78 ibu dengan trimester I 12 ibu, trimester II 30 ibu dan trimester III 36 ibu. (6). Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Tanoyan Kecamatan jumlah Bidan 4 orang dengan latar belakang pendidikan D.III Kebidanan 2 orang (50%) dan D.I Kebidanan 2 orang (50%), dimana sudah pernah mengikuti pelatihan kelas ibu hamil pada bulan Agustus 2010, namunn sampai saat ini belum pernah di terapkan secara nyata. Puskesmas Tanoyan mempunyai 7 wilayah kerja dan salah satu desa termasuk daerah terpencil perbatasan kepulauan (DTPK), jumlah bidan di Puskesmas juga hanya 4 orang, 3 bidan yang sudah pegawai negeri sipil (PNS) dan 1 bidan masih pegawai tidak tetap (PTT) dimana 2 bidan berada di puskesmas induk dan 2 bidan di wilayah atau di desa, juga letak geografis wilayah puskesmas Tanoyan ini berada di pegunungan dan berjauhan, namun frekwensi kunjungan ibu hamil banyak sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan kelas ibu hamil, karena petugas atau bidan hanya 2 orang. Berdasarkan hasil wawancara awal dengan 6 ibu hamil yang datang untuk 62

melakukan pemeriksaan ANC di Puskesmas Kabupaten Bolaang Mongondow, di dapatkan 4 ibu hamil belum mengetahui tentang persiapan persalinan, 2 ibu mengatakan sudah mengetahui tetapi belum memahami tentang persiapan persalinan. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap pengetahuan tentang persiapan persalinan METODE Penelitian ini bersifat eksperimen dengan desain One-Group Pretest-Postest. Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil Trimester III pada bulan Januari 2013 di Puskesmas Tanoyann Kecamatan berjumlah 36 ibu hamil, Data diperoleh melalui wawancara langsung kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner dan data dokumentasi melalui buku register kunjungan ibu hamil di Puskesmas.. Analisis dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekwensi tiap variabel unakan dalam penelitian baik variabel dependen maupun variabel independenn, Dan untuk mengetahui Pengaruh Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan di Puskesmas Kabupaten Bolaang Mongondow.digunakan uji t berpasangan (paired t-test) ), dengan bantuan SPSS, versi 17. HASIL Karakteristik yang di ambil antara lain umur, pendidikan, pekerjaan dan paritas ibu hamil yang ada di Puskesmas Laloyan kabupaten Bolaang Mongondow, distribusi responden terbanyak umur 20-35 tahun 18 responden (51,4%), umur lebih dari 35 tahun 13 responden (37,1%) dan kurang dari 20 tahun 4 responden (11,4%). tingkat pendidikan responden terbanyak adalah ulusan SMA 15 responden (42,8%), SD 12 responden (34,3%) dan SMP 8 responden (22,8%). semua responden adalah ibu rumah tangga sebanyak 35 responden (100%). paritas responden terbanyak adalah multipara 16 responden (45,7%), grandemulti 12 responden (38,3%) dan primipara 7 responden (20%). pengetahuan sebelum berdasarkan pelaksanaan kelas ibu hamil sebagian besar kategori cukup 22 responden (62,8%), sedangkan pengetahuan sesudah pelaksanaan kelas ibu hamil terjadi peningkatan dimana sebagian besar berada pada kategori baik 27 responden (77,1%). Hasil uji statistik dengan menggunakann t berpasangan (paired t-test), menunjukkan nilai rerata berdasarkan pelaksanaan kelas ibu hamil pre-test adalah 43,833 dan setelah pelaksanaan kelas ibu hamil 48,47 (post- test), adanya perbedaan yang bermakna (p=0,000 < α 0,05). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian jumlah ibu hamil trimester III berjumlah 36 ibu hamil, sedangkan yang hadir pada saat pelaksanaan kelas ibu hamil hanya 35 (97,2%) ibu hamil, dan tidak hadir 1 (2,8%) ibu hamil oleh karena ibu hamil tersebut sudah melahirkan. Sebelum dilaksanakan kelas ibu hamil, terlebih dahulu peneliti bekerja sama dengan kader posyandu untuk membagikan undangan atau kesediaan menjadi responden kepada ibu-ibu hamil trimester III untuk hadir dalam kegiatan pelaksanaan kelas ibu hamil yang diadakan di SDN 2 Desa Mopusi. 63

Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil ini juga terjadi hambatan, dimanaa 1 ibu hamil yang sudah aterm ini tidak bisa mengikuti kegiatan dengan baik karena sudah capek sehingga waktu penyuluhan materi berhenti 10 menit dan dilakukan refresing berupa permainan yang membuat ibu-ibu hamil menjadi lebih rileks kemudian pelaksanaan kelas ibu hamil di lanjut kan kembali. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu hamil sebelum pelaksanaan kelas ibu hamil sebagian besar berada pada kategori cukup 22 responden (62,8%), baik 13 re sponden (37,1%), hal ini menunjukkan masih ada hal-hal yang belum ibu-ibu hamil pahami dan ketahui tentang persiapan persalinan. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah pelaksanaan kelas ibu hamil di Puskesmas Tanoyan Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow dan setelah pelaksanaan kelas ibu hamil mengalami peningkatan yaitu sebagian besar berada pada kategori baik 27 responden (77,1%) dan cukup 8 responden (22,9%). Kelas ibu hamil merupakan kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan sistimatis serta dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil ini juga merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu hamil mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, nifas, perawatan bayi baru lahir dan penyakit menular seksual (1) Dalam penelitian ini tidak semua ibu hamil dijadikan responden, hanya ibu hamil yang trimester III karena dalam proses persiapan untuk melahirkan. Analisa data dengan menggunakan uji statistik diperoleh hasil perbedaan sebelum dan sesudah pelaksanaan kelas ibu hamil, dimana pre-test sebagian besar terdapat pada kategori cukup (62,8%) namun setelah pelaksanaan kelas ibu hamil terjadi peningkatan pengetahuan yaitu kategori baik (77.1%). Analisa data menunjukkan terjadinya peningkatann rata-rata (mean) pengetahuan ibu hamil sebelum 43,83 dan sesudah 48,37. Dari hasil penelitian, menunjukkan nilai rerata berdasarkan pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap pengetahuan tentang persiapan persalinan sebelum pelaksanaan kelas ibu hamil (presetelah pelaksanaan test) adalah 43,83 dan kelas ibu hamil (post-test) adalah 48,37, hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan bermakna (p= 0,000 < 0,05) berarti ada pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap pengetahuan tentang Kabupaten Bolaang Mongondow. Hasil penelitiann sebelumnya di desa Kaliaman Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara, menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan ibu dengan persiapan persalinan. (4) Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kelas ibu hamil bermanfaat untuk ibu dalam persiapan persalinan oleh karena ibu hamil mendapatkan 64

informasi kesehatan ibu dan anak, bertukar pendapat dan mendapat pengetahuan serta ketrampilan tentang persiapan persalinan (1) Tujuan pelaksanaan kelas ibu hamil adalah meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selamaa kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pascaa persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos atau kepercayaan atau adat istiadat setempat dan penyakit menular seksual. KESIMPULAN 1. Pengetahuan ibu hamil sebelum pelaksanaan kelas ibu hamil tentang persiapan persalinan di Puskesmas Kabupaten Bolaang mongondow sebagian besar berada pada kategori cukup. 2. Pengetahuan ibu hamil sesudah pelaksanaan kelas ibu hamil tentang Kecamatan Bolaang Mongondow mengalami peningkatan dimana seluruhnya berada pada kategori baik. 3. Ada pengaruh pelaksanaan kelas ibu hamil terhadap pengetahuan tentang Tanoyan Kecamatan lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow, SARAN 1. Bagi Puskesmas untuk dapat melaksanakan program kelas ibu hamil secara berkala setiap 3 bulan sekali atau sesuai dengan jadwal kegiatan posyandu agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu hamil tentang persiapan persalinan. 2. Bagi Bidan agar dapat melaksanakan kelas ibu hamil ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang persiapan persalinan. 3. Bagi ibu hamil agar dapat mengerti dan memahami tentang kelas ibu hamil sehingga dapat mempersiapkan persalinan dengan baik. DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes RI. Pedoman Pelaksaanan Kelas Ibu Hamil. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat; 2009. 2. BKKBN. Tingginya Angka Kematian Ibu. 2011 [cited 30 Januari 2013]; Diakses dari: www.bkkbn.go.id 3. Manuaba I.B.G. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk PendidikanBidan Jakarta: EGC; 1998. 4. Heri M. Karakteristik primigravida, pengetahuan, persiapan. 2012 [cited 6 Februari 2013.]; Diakses dari: www.skripsipedia.com/2012/10. 5. Supartini T, Widaningsih N. Penerapan kelas Ibu terhadap Pengetahuan Ibu dan Frekuensi Antenatalcare [Skripsi]. Bandung 2011. 6. Puskesmas Tanoyan. Profil Puskesmas Tanoyan. Bolaang Mongondow: Register KIA 2012; 2012. 65