PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan

BAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. fleksibel dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern

PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD

PENGARUH EVALUASI ANGGARAN DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. (Studi Empiris pada pejabat eselon III dan IV

PERAN ANGGARAN PARTISIPATIF

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. KUSUMA DIPA NUGRAHA

INTERAKSI BUDAYA ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI, DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK

BAB I PENDAHULUAN. publik terkait dengan proses penentuan jumlah alokasi dana untuk tiap-tiap

PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. negeri, dan obligasi pemerintah, serta sumber dana lain yang sah dan tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

Oleh : DIDHIK HERMANSAH B

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI, DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. INTRACO ADHITAMA SURABAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. Untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi operasional maka

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaaan

PENGARUH USIA, KEINGINAN SOSIAL DAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJER PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu. terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda hampir di seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan paradigma anggaran daerah dilakukan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakibatkan lingkungan organisasi yang tidak pasti, sementara sumberdaya yang

(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)

BAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL. (Survai Pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo)

Pratama Ilham Safitrie B

BAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. daerah dan Undang-Undang Nomor 33 tentang perimbangan keuangan antara

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

BAB I PENDAHULUAN. Otonomi daerah di Indonesia yang didasarkan pada undang-undang nomor

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,

SKRIPSI. Disusun oleh: RATNA YULIATI B

PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)

PELIMPAHAN WEWENANG DAN KOMITMEN ORGANISASI DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

BAB I PENDAHULUAN. peraturan organisasi yang berlaku. Pada organisasi pemerintahan di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup

BAB I PENDAHULUAN. di masa mendatang. Anggaran menjadi alat manajerial yang umum digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DENGAN KOMPLEKSITAS TUGAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PENGANGGARAN PARTISIPATIF DENGAN KINERJA MANAJERIAL

BAB I PENDAHULUAN. Sistem evaluasi kinerja masih menjadi topik yang mendominasi dalam

MAYA PURNASARI B

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Teori keagenan mendeskripsikan hubungan antara pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan. Namun, menurut Covaleski et al. (2003) dan Shields and

CHRISTINE PRAMITA W.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan global akan menyebabkan suatu ketidakpastian dalam lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut akan berdampak pada pelanggan, persaingan, dan perubahan.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. disusun manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perusahaan dalam jangka pendek yang dinyatakan dalam unit

/BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan pada dunia baik yang ada di luar negeri maupun

PENGARUH KARAKTERISTIK ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Survey Pemerintah Daerah Se Eks Karisidenan Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan elemen sistem pengendalian manajemen yang

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu

77 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Suatu rencana mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang akan dilakukan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adanya faktor-faktor situasional yang dapat mempengaruhi variabel satu dengan

PERANAN INFORMASI AKUNTANSI KEUANGAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJEMEN

BAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam melaksanakan kegiatan operasional, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran merupakan sejumlah uang yang dihabiskan dalam periode tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Anggaran merupakan kata benda, yaitu hasil yang diperoleh setelah menyelesaikan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PADA PERUSAHAAN-PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. anggaran. Anggaran merupakan sebuah rencana tentang kegiatan di masa datang yang

BAB I PENDAHULUAN. kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat (Mardiasmo,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KOMITMEN AUDITOR TERHADAP KEPUASAN KERJA: MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial sudah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Organisasi pemerintah daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi. Dalam anggaran haruslah memuat kerangka kerja organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan harus diimbangi dengan kinerja yang baik, sehingga pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan diketahuinya informasi tentang tujuan dari anggaran sebagai feed forward

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN. disfungisional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Indriantoro dan

BAB I PENDAHULUAN. membuka jalan bagi munculnya reformasi total di seluruh aspek kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor publik diakhiri dengan proses pertanggungjawaban publik, proses inilah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan organisasi. Dalam menjalankan fungsinya, manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis makin berkembang dan persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dalam operasionalnya memiliki tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja telah menjadi kata kunci yang banyak dibicarakan diberbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar manajer dapat

PENGARUH KOMITMEN TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Survey pada Auditor pada KAP Wilayah Jawa Tengah)

Transkripsi:

1 PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: HALIKIYA NIM: B 200 050 376 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang semakin sulit diprediksi. Setiap organisasi baik sektor publik maupun swasta memerlukan sistem pengendalian manajemen yang menjamin tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Salah satu elemen penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah anggaran. Anggaran merupakan alat bantu manajemen dalam mengalokasikan keterbatasan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki organisasi untuk mencapai tujuan, anggaran bukan hanya rencana finansial mengenai biaya dan pendapatan dalam suatu pusat pertanggungjawaban, tetapi juga berfungsi sebagai alat pengendalian, koordinasi, komunikasi, evaluasi kinerja serta motivasi dalam suatu organisasi (Kenis, 1979). Anggaran berisi aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan selama periode waktu tertentu. Pemahaman terhadap tujuan anggaran dan informasi tentang beberapa banyak tujuan anggaran memberi dasar bagi manajer untuk mengukur efisiensi, mengidentifikasi masalah dan mengendalikan biaya. Fungsi anggaran sebagai dasar pengukuran kinerja 1

2 dapat mempengaruhi perilaku manajer untuk tujuan anggaran. Anggaran yang sudah disahkan merupakan komitmen manajer pusat untuk melakukan rencana yang telah disusun dan akan digunakan sebagai alat pengendali kegiatan (R.A. Supriyono, 2001). Beberapa penelitian yang memunculkan aspek perilaku dalam proses penganggaran, misalnya gaya kepemimpinan, pengaruh motivasional, keadilan persepsi, dan komitmen pada tujuan. Penelitian diatas memberi kesan bahwa manajer dalam menyusun anggaran mempertimbangkan sisi perilaku manusia yang memiliki pengaruh besar terhadap tercapainya target anggaran dalam proses penganggaran (Mulyadi dan Sugiri, 2004). Salah satu tipe proses penganggaran adalah anggaran partisipatif (partisipatie budget) (Chandra dalam Mulyadi dan Sugiri, 2004). Anggaran partisipatif melibatkan semua tingkat manajemen untuk mengembangkan rencana anggaran serta memiliki banyak aspek perilaku yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat juga dapat dipertimbangkan dengan pembuatan prosedur yang adil. Hal ini selaras dengan beberapa penelitian yang menyatakan bahwa teori keadilan prosedural juga berkaitan dengan keadilan dari prosedur yang digunakan dalam membuat keputusan. Prosedur dan proses yang adil juga mampu mengurangi dampak reaksi negatif yang muncul dari keputusan yang tidak diinginkan pekerja. Misalnya (Tri Sugarti dan Mugi, 2004) menemukan jika

3 downsizing dipersepsikan adil secara prosedural konsisten, bebas dari kepentingan pribadi, didasarkan pada informasi yang akurat, memungkinkan modifikasi, mewakili pihak-pihak yang berkepentingan serta diikuti dengan standar moral dan etika maka persepsi pekerja bahwa organisasi telah melanggar kewajibannya dalam kontrak psikologis antara pekerja dan organisasi akan berkurang. Jadi berproses melalui keadilan prosedural merupakan salah satu strategi untuk menghindari konsekuensikonsekuensi negatif dari pekerja. Dalam konteks pengambilan keputusan manajer selalu mempertimbangkan input anggota karena hal itu dapat mendatangkan persepsi keadilan prosedural. Kinerja manajerial yang baik dalam suatu perusahaan selalu berdasarkan keadilan prosedural para pekerja. Sehingga antara kinerja manajerial dengan teori keadilan sangat berkaitan dalam pengambilan keputusan. Keadilan prosedural berhubungan dengan persepsi bawahan mengenai seluruh proses yang diterapkan oleh atasan untuk mengevaluasi kinerja pegawai, sebagai sarana untuk mengkomunikasi feedback kinerja dan untuk menentukan reward bagi pegawai atau pejabat. Apabila manajer mampu menerapkan peraturan secara adil dan konsisten kepada seluruh pegawai dan memberikan reward bagi mereka berdasarkan kinerja dan kelebihan yang dilakukan nya tanpa bias pribadi, maka pegawai akan memiliki perspektif positif mengenai keadilan prosedural yang dapat meningkatkan kepuasan, komitmen dan keterlibatan. Seorang manajer

4 harus mampu menjalankan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk saat-saat seperti sekarang ini yang berkaitan dengan kinerja manajerial menjadi perhatian utama dalam penelitian bidang perilaku organisasional, manajemen sumber daya manusia dan akuntansi manajemen (akuntansi perilaku). Alasan yang dapat dikemukakan disini, bahwa hubungan langsung antara keadilan prosedural dan kinerja sering kali tidak konsisten. Dalam arti suatu penelitian menemukan bahwa keadilan prosedural berkorelasi secara positif dengan kinerja manajerial Beberapa penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Wasisto dan Sholihin (2004), Falikhatun (2005) yang menguji beberapa variabel apakah ada hubungan antara keadilan prosedural, kepuasan kerja, dan partisipasi penganggaran. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa antara keadilan prosedural dan kepuasan kerja tidak hanya hubungan langsung, tetapi hubungan yang lebih kompleks yang melibatkan variabel intervening. Govindarajan (1986) dalam Supriyono (2005) menyebutkan bahwa untuk mengatasi ketidak konsistenan hasil-hasil riset diperlukan pendekatan kontijensi, pendekatan kontijensi memberikan hubungan antara keadilan prosedural dan kinerja manajerial diduga dipengaruhi oleh beberapa faktor atau variabel yang bersifat kondisional. Salah satu variabel kondisional tersebut adalah variabel intervening (mediating). Variabel

5 intervening adalah variabel yang disebabkan oleh variabel independen dan menyebabkan variabel dependen (Shields, 1998). Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ulang terutama untuk menguji variabel intervening variabel partisipasi penyusunan anggaran dalam hubungan antara keadilan prosedural dan kinerja manajerial. Adapun judul penelitian ini adalah PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL. B. Rumusan Masalah Penelitian ini akan melakukan pengujian kembali terhadap variabel-variabel yang telah diuji oleh Wasisto dan Sholihin (2004), falikhatun (2005), dan Zulfikar dan Sri Muwarti (2006). Adapun rumusan penelitiannya adalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh antara keadilan prosedural terhadap kinerja manajerial? 2. Apakah partisipasi penyusunan anggaran mempunyai hubungan antara keadilan prosedural terhadap kinerja manajerial? C. Tujuan Penelitian Berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

6 1. Menguji sebarapa besar pengaruh antara keadilan prosedural terhadap kinerja manajerial. 2. Menguji apakah partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh antara keadilan prosedural terhadap kinerja manajerial. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain: 1. Bagi peneliti: Sebagai studi pembanding tentang teori yang telah diperoleh dalam perkuliahan dengan praktik sehari-hari serta menambah wawasan pengetahuan mengenai bidang akuntansi manajemen. 2. Bagi pembaca: Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dan referensi bagi peneliti yang akan datang. 3. Bagi manajemen atau pejabat stuktural: Sebagai bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan dalam penyusunan anggaran suatu instansi pemerintahan sehingga diharapkan kinerja manajerial meningkat. E. Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, yang mana setiap bab akan menguraikan antara lain sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN

7 Pada bab ini berisi tentang uraian latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penyusunan skripsi. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yaitu mengenai partisipasi penyusunan anggaran, keadilan prosedural, kinerja manajerial, pendekatan kontijensi, penelitian terdahulu, kerangka pemikiran dan hubungan antara keadilan prosedural, kinerja manajerial dan partisipasi penyusunan anggaran. BAB III : METODE PENELITIAN Pada bab ini akan mengemukakan mengenai jenis penelitian, populasi sampel dan pengambilan sampel, data dan sumber data, metode pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, metode analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan gambaran umum penelitian, deskripsi hasil penelitian, pengujian kualitas data, BAB V : PENUTUP Pada bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran bagi penelitian selanjutnya.