PEMANFAATAN PARTIKEL TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN PENGUAT PADA KOMPOSIT RESIN POLIESTER

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin,

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK SERTA STRUKTUR MIKRO KOMPOSIT RESIN YANG DIPERKUAT SERAT DAUN PANDAN ALAS (Pandanus dubius)

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 4, Oktober 2013

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Material Teknik Mesin Jurusan Teknik

Pengaruh Persentase Serat Sabut Pinang (Areca Catechu L. Fiber) dan Foam Agent terhadap Sifat Fisik dan Mekanik Papan Beton Ringan

PENGARUH KETEBALAN SERAT PELEPAH PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL KOMPOSIT POLIESTER-SERAT ALAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERENDAMAN (NaOH) TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN BENDING BAHAN KOMPOSIT SERAT BAMBU TALI (GIGANTOCHLOA APUS) BERMATRIKS POLYESTER

PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN UKURAN PARTIKEL KOMPOSIT POLYESTER RESIN BERPENGUAT PARTIKEL GENTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKUATAN BENDING ABSTRACT

PENGARUH KOMPOSISI RESIN POLIESTER TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK KOMPOSIT PAPAN PARTIKEL ONGGOK LIMBAH SINGKONG

III. METODOLOGI PENELITIAN

Kekuatan tarik komposit lamina berbasis anyaman serat karung plastik bekas (woven bag)

Opa Slamet S,Burmawi,Kaidir

JURNAL FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 PENGARUH PANJANG SERAT TERHADAP KEKUATAN TARIK KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT IJUK DENGAN MATRIK EPOXY

Fajar Nugroho Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto, Yogyakarta. Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto

Gravitasi Vol. 14 No.1 (Januari-Juni 2015) ISSN: ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH VARIASI FRAKSI VOLUME TERHADAP KEKUATAN TARIK BAHAN KOMPOSIT POLIESTER DENGAN FILLER ALAMI SERABUT KELAPA MERAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kata kunci : Serat batang pisang, Epoxy, Hand lay-up, perbahan temperatur.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kekuatan Tarik Komposit Partikel Tempurung Kelapa

ANALISA PENGARUH KETEBALAN INTI (CORE) TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT SANDWICH

I. PENDAHULUAN. Komposit adalah kombinasi dari satu atau lebih material yang menghasilkan

PENGARUH PENAMBAHAN SERAT PINANG (Areca catechu L. Fiber) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT FISIS BAHAN CAMPURAN SEMEN GIPSUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT KAYU GELAM(MELALEUCE LEUCANDENDRA) KEKUATAN TARIK DAN IMPAK KOMPOSIT BERMATRIK POLYESTER

KARAKTERISTIK KOMPOSIT SERAT KULIT POHON WARU (HIBISCUS TILIACEUS) BERDASARKAN JENIS RESIN SINTETIS TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN PATAHAN KOMPOSIT

STUDI PERLAKUAN SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER BUSA SERTA ANALISA UJI LENTUR

PENGARUH JENIS BAMBU DAN POLIMER TERHADAP ADHESIVITAS ANTARMUKA POLIMER/BAMBU

PENGARUH KEKUATAN BENDING DAN TARIK BAHAN KOMPOSIT BERPENGUAT SEKAM PADI DENGAN MATRIK UREA FORMALDEHIDE

PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILENA. Adriana *) ABSTRAK

METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.

JUDUL TUGAS AKHIR STUDI PERLAKUAN ALKALI TERHADAP SIFAT MEKANIK KOMPOSIT POLIESTER SERAT RAMI

BAB III METODE PENELITIAN. 3 bulan. Tempat pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Program Teknik Mesin,

Pengaruh Waktu Perlakuan Kalium Permanganate (KMnO 4 ) Terhadap Sifat Mekanik Komposit Serat Purun Tikus (Eleocharis Dulcis)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UNIVERSITAS DIPONEGORO. PENGARUH LARUTAN C 7 H 18 O 3 Si TERHADAP KEKUATAN TARIK SERAT DAUN KELAPA, KOMPATIBILITAS DAN KEKUATAN BENDING KOMPOSIT

BAB I PENDAHULUAN. relatif sulit, dapat mengalami korosi dan biaya produksi yang mahal. (Suwanto, 2006). Oleh karena itu, banyak dikembangkan material

Universitas Bung Hatta Kampus III Jl. Gajah Mada Gunung Pangilun Telp. (0751) Padang

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. kekakuan, ketahan terhadap korosi dan lain-lain, sehingga mengurangi. konsumsi bahan kimia maupun gangguan lingkungan hidup.

Penyelidikan Kuat Tekan Komposit Polimer yang Diperkuat Serbuk Kayu Sebagai Bahan Baku Konstruksi Kapal Kayu

SIFAT DAN KARAKTERISTIK KOMPOSIT POLIESTER TAK JENUH BERPENGISI ABU SEKAM PADI PUTIH DENGAN MENGGUNAKAN KATALIS METIL ETIL KETON PEROKSIDA (MEKP)

Kevin Yoga Pradana Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wajan Berata, DEA

Jurusan Teknik Mesin, Universitas Brawijaya Jl. MT Haryono 167, Malang

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK BAHAN NANOKOMPOSIT EPOXY-TITANIUM DIOKSIDA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Mohammad Bagus E. H. 1, Hari Arbiantara 2, Dedi Dwilaksana 2. Abstrak. Abstract. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok masyarakat dalam bahan bangunan untuk perumahan, maka

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

PENGARUH KOMPOSISI KAOLIN TERHADAP DENSITAS DAN KEKUATAN BENDING PADA KOMPOSIT FLY ASH- KAOLIN

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember 2

ANALISIS VARIASI PANJANG SERAT TERHADAP KUAT TARIK DAN LENTUR PADA KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT Agave angustifolia Haw

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga bulan April 2013 di

Perubahan Sifat Mekanis Komposit Hibrid Polyester yang Diperkuat Serat Sabut Kelapa dan Serat Ampas Empulur Sagu

BAB V ANALISIS HASIL

LOGO KOMPOSIT SERAT INDUSTRI KREATIF HASIL PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN

PRESENTASI TUGAS AKHIR PENGARUH SIFAT MEKANIK TERHADAP PENAMBAHAN BUBBLE GLASS, CHOPPED STRAND MAT DAN WOVEN ROVING PADA KOMPOSIT BENTUK POROS

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini penggunaan komposit semakin berkembang, baik dari segi

PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN HARDENER DENGAN RESIN POLYESTER TERHADAP KUAT TARIK DAN BENDING POLIMER TERMOSET

Bahan yang digunakan pada pembuatan panel kayu sengon laut ini adalah:

PENGARUH PERLAKUAN ALKALI TERHADAP KEKUATANBENDING KOMPOSIT SERAT RAMBUT MANUSIA DENGAN MATRIK POLYESTER. Suryanto, Yuyun Estriyanto, Budi Harjanto

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENGARUH FRAKSI VOLUME TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN LENTUR KOMPOSIT RESIN BERPENGUAT SERBUK KAYU

PENGARUH PEMBEBANAN STATIK TERHADAP PERILAKU MEKANIK KOMPOSIT POLIMER YANG DIPERKUAT SERAT ALAM

Abstrak. Kata kunci : Serat sabut kelapa, Genteng beton, Kuat lentur, Impak, Daya serap air

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mengakibatkan kerusakan struktur maupun non-struktur pada bangunan yang

PENGARUH PENAMBAHAN PROSENTASE FRAKSI VOLUME HOLLOW GLASS MICROSPHERE KOMPOSIT HIBRIDA SANDWICH TERHADAP KARAKTERISTIK TARIK DAN BENDING

ANALISA SIFAT MEKANIK POLIMER MATRIKS KOMPOSIT BERPENGUAT FLY ASH BATUBARA SEBAGAI BAHAN KAMPAS REM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Penambahan Prosentase Fraksi Volume Hollow Glass Microsphere Komposit Hibrid Sandwich Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending

TUGAS AKHIR. PENGARUH WAKTU RENDAM BAHAN KIMIA NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING SEBAGAI FIBER DENGAN MATRIK POLYESTER

Pramuko Ilmu Purboputro Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta

ANALISA KEKUATAN MEKANIS MATERIAL KOMPOSIT BERPENGUAT SERAT TEBU DITINJAU DARI KEKUATAN IMPACK DAN KEKUATAN TARIK

Pengaruh Sudut Laminasi Dan Perlakuan Permukaaan Stainless Steel Mesh Terhadap Karakteristik Tarik Dan Bending Pada Komposit Hibrida

Analisis Serat Pelepah Batang Pisang Kepok Material Fiber Komposit Matriks Recycled Polypropylene (RPP) Terhadap Sifat Mekanik dan SEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia industri sekarang ini. Kebutuhan. material untuk sebuah produk bertambah seiring penggunaan material

BAB III METODE PENELITIAN

Kekuatan Tarik Komposit Matrik Polimer Berpenguat Serat Alam Bambu Gigantochloa Apus Jenis Anyaman Diamond Braid dan Plain Weave

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH

PENGARUH KOMPOSISI RESIN POLIYESTER TERHADAP KEKUATAN BENDING KOMPOSIT YANG DIPERKUAT SERAT BAMBU APUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisa Data. Keterangan No. Uji

Studi Eksperimental Pengaruh Jumlah Lapisan Stainless Steel Mesh dan Posisinya Terhadap Karakteristik Tarik dan Bending Komposit Serat Kaca Hibrida

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2013 di

BAB I PENDAHULUAN. Serat batang pisang kepok(musa paradisiaca) pada umumnya hanya

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN SERAT TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR ATAP SERAT BULU AYAM

Pengaruh Ukuran Butir Partikulat Terhadap Kekuatan Tarik Dan Lentur Komposit Polyester Limbah Terumbu Karang Acropora

TUGAS AKHIR. PENGARUH PROSENTASE BAHAN KIMIA 4%, 5%, 6%, 7% NaOH TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS KOMPOSIT SERAT BULU KAMBING DENGAN MATRIK POLYESTER

PENGEMBANGAN BAHAN KAMPAS REM SEPEDA MOTOR DARI KOMPOSIT SERAT BAMBU TERHADAP KETAHANAN AUS PADA KONDISI KERING DAN BASAH

PEMANFAATAN BETON SERAT ANYAMAN KAWAT SEBAGAI PERKUATAN METODE PREPACKED CONCRETE PADA BALOK BETON BERTULANG (161S)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Fraksi Volume Filler terhadap Kekuatan Bending dan Ketangguhan Impak Komposit Nanosilika Phenolic

Transkripsi:

Jurnal Mechanical, Volume 3, Nomor 1,Maret 212 PEMANFAATAN PARTIKEL TEMPURUNG KEMIRI SEBAGAI BAHAN PENGUAT PADA KOMPOSIT RESIN POLIESTER Harnowo Supriadi Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Lampung Jln.Prof.Sumantri Brojonegoro No. 1 Gedung H FT Lt. 2 Bandar Lampung Telp. (721) 3555519, Fax. (721) 74947 Email: harnowo@unila.ac.id Abstract The objective of the research is to investigate the effect of composition ratio of polyester as matrix and Aleurites moluccana willd particles on mechanical properties (hardness,flexure strength and tensile strength) of composite. This experimental research used Aleurites moluccana willd particles as reinforced material and polyester as resin.the instrument for the research were universal testing machine (UTM), hardness testing mac hine. This research had been performed by making variation of composition ratio of resin and Aleurites moluccana willd particles (3 % :7%, 4% :6 %, 5 % : 5% and 6% :4%). The result of this research show that the maximum hardness of composite was54,1 HRL. The maximum flexure strength was 33,62 N/mm 2 and the maximum tensile strength was 16,97 N/mm 2. The maximum value of hardness, flexure strength and tensile strength had been achieved on composition ratio 4 % :6 %. Keywords : Aleurites moluccana Willd particles, Aleurites moluccana willd particles, polyester resin, hardness, flexural strength, tensile strength. Latar Belakang PENDAHULUAN Tempurung biji kemiri memiliki sifat keras, cukup tebal, dan berkayu merupakan limbah yang dihasilkan dari pengolahan tanaman kemiri. Pemanfaatan tempurung tersebut sebagai bahan bakar sedangkan abunya digunakan sebagai pupuk. Pemanfaatan limbah padat kemiri dalam bidang teknologi bahan belum begitu banyak dilakukan khususnya penelitian mengenai pemanfaatan limbah padat kemiri sebagai material penguat komposit. Variasi komposisi volume matriks dan partikel di komposit memberi pengaruh pada sifat mekaniknya, jika jumlah volume partikel sedikit maka komposit cendrung bersifat seperti matriksnya namun apabila volume partikel terlalu banyak maka sifat mekaniknya menurun dikarenakan kemampuan matriks untuk mengikat partikel berkurang. Pada penelitian sejenis mengenai variasi komposisi matriks dan partikel pada komposit yang diperkuat partikel tempurung kelapa sawit didapat komposisi yang mempunyai sifat mekanik terbaik adalah 4 % partikel dan 6 % matriks. Penelitian ini menggunakan tempurung biji kemiri dalam bentuk partikel dengan komposisi tertentu sebagai bahan penguat komposit. Diharapkan hasil akhir penelitian ini dapat menjadi material alternatif yang baru dan bermanfaat. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh komposisi antara partikel tempurung kemiri sebagai penguat dan resin polyester sebagai matriks terhadap sifat mekanik komposit. 2) Untuk mendapatkan komposisi terbaik dari komposit yang diperkuat serbuk tempurung kemiri. 1

Tempurung Kemiri LANDASAN TEORI Biji Kemiri tergolong buah batu (stony seed) karena berkulit keras menyerupai tempurung dengan permukaan luar kasar berlekuk, berwarna coklat atau kehitaman. Kulit biji inilah merupakan bagian buah yang paling keras. Komposit Partikel Komposit partikel merupakan komposit yang mengandung bahan penguat berbantuk partikel atau serbuk. Partikel sebagai elemen penguat sangat menentukan sifat mekanik dari komposit karena meneruskan beban yang didistribusikan oleh matrik. Ukuran, bentuk, dan material partikel adalah faktor-faktor yang mempengaruhi properti mekanik dari komposit partikel (2). Dalam pembuatan komposit partikel sangat penting untuk menghilangkan unsur udara dan air karena partikel yang berongga atau yang memiliki lubang udara kurang baik jika digunakan dalam campuran komposit. Adanya udara dan air pada sela-sela partikel dapat mengurangi kekuatan dan mengurangi ketahanan retak bahan (3). Komposit Gambar 1. Struktur Biji Kemiri Komposit merupakan sejumlah sistem multifasa sifat gabungan, yaitu gabungan antara bahan matriks atau pengikat, dengan pemerkuat. Kekuatan dan sifat menyeluruh ditingkatkan dengan memasukkan fasa terdispersi ke dalam matriks. Matriksnya dapat berupa keramik, logam atau polimer. Komposit dibentuk dari dua atau lebih bahan penyusun yang berbeda jenis, sehingga memiliki sifat-sifat yang berasal dari bahanbahan penyusun tersebut. Bergantung pada cara penyusunan, komposit juga memiliki sifatsifat kombinasi antara bahan-bahan penyusun, dan seringkali lebih baik dibandingkan dengan sifat asal bahan penyusun tersebut (1) Berdasarkan fungsi bahan penyusun dalam komposit, maka bahan-bahan tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu bahan utama sebagai pengikat dan bahan pendukung sebagai penguat. Bahan utama membentuk matriks dimana bahan penguat ditanamkan didalamnya. Bahan penguat dapat berbentuk serat, partikel, serpihan atau bisa juga dalam bentuk lain. Pengaruh peningkatan kehalusan partikel pada komposit antara lain (4) : 1) Meningkatkan reaksi antara partikel dengan campurannya. 2) Memperkecil diameter pori. 3) Menurunkan nilai porositas. 4) Meningkatkan kerapatan. 5) Meningkatkan kekuatan tekan dan beban lentur. a b c d e f g h Gambar 2. Rancangan Partikel METODE PENELITIAN Bahan dan Alat Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah resin poliester tak jenuh merek 2

Kekuatan Tarik (N/mm^2) Kekuatan Lentur (N/mm^2) Nilai Kekerasan (HRL) Jurnal Mechanical, Volume 3, Nomor 1, Maret 212 dagang YUKALAC 157 BQTN-EX. Serbuk tempurung kemiri, Katalis MEKPO (Metil Etil Keton Peroksida,) Larutan NaOH,1 M,dan Aquades. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Universal Testing Machine (UTM),uji kekerasan Rockwell, ayakan standar ASTM E11, untuk mendapat ukuran partikel <.15 mm dan.gelas ukur. 6 5 4 3 2 41.3 54.1 51.1 43.4 (3%:7%) (4%:6%) (5%:5%) Prosedur Penelitian Untuk menghilangkan kadar selulosa yang ada dalam tempurung kemiri dilakukan dengan cara mencelupkan tempurung kemiri yang telah dibersihkan ke dalam larutan NaOH,1 M selama 1 jam, kemudian dibersihkan dengan aquades, lalu dikeringkan dalam furnace pada suhu 4 o C selama 6 jam. Tempurung tersebut kemudian dihancurkan dengan alu dan lumpang hingga menjadi partikel kecil. Kemudian dengan partikel tersebut dihaluskan dengan menggunakan blender. Untuk mendapatkan partikel dengan ukuran tertentu maka tempurung yang telah dihancurkan kemudian diayak menggunakan ayakan/mesh hingga diperoleh ukuran <,15 mm. Setelah diperoleh ukuran partikel dengan diameter <,15 mm maka tempurung kemiri tersebut dicampurkan dengan resin polyester dengan menggunakan gelas ukur dan perbandingan volume antara partikel kemiri dan resin polyester adalah 3 % : 7 %, 4 : 6 %, 5 % : 5 % dan 6 % : 4 %. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian sifat mekanik komposit (kekerasan, bending dan tarik) dapat dilihat pada gambar 3, 4 dan 5. Komposit mengalami nilai kekerasan, kekuatan lentur serta kekuatan tarik yang bervariasi tergantung pada komposisi campuran antara partikel kemiri dan resin poliester sebagaimana yang tersaji dalam gambar 3, 4 dan 5. 35 3 25 2 15 5 (3%:7%) (4%:6%) (5%:5%) 26.29 Gambar 3. Grafik Hubungan Nilai Kekerasan Rata- Rata (HRL) Dengan Variasi Komposisi Matriks dan Partikel. 18 16 14 12 8 6 4 2 33.62 26.6 22.82 (3%:7%) (4%:6%) (5%:5%) 12.4 Gambar 4. Grafik Hubungan Antara Kekuatan Lentur (N/mm 2 ) Dengan Variasi Komposisi Partikel dan Matriks. 16.97 14.97 13.3 (3%:7%) (4%:6%) (5%:5%) Gambar 5. Grafik Hubungan Antara KekuatanTarik (N/mm 2 ) Dengan Variasi Komposisi Partikel dan Matriks. (3%:7%) (4%:6%) (5%:5%) (3%:7%) (4%:6%) (5%:5%) 3

Dari gambar 3 dapat dilihat pada komposisi 3%-7% (partikel-matriks) nilai kekerasan adalah 41.3 HRL dan mengalami peningkatan pada komposisi 4%-6% menjadi sebesar 54,1 HRL namun pada komposisi 5%-5% sampai 6%-4% kembali mengalami penurunan nilai kekerasan. Nilai kekerasan tertinggi dimiliki oleh komposisi 4%-6% yaitu sebesar 54.1 HRL, karena kekuatan pada materialnya lebih merata atau lebih homogen, hal ini disebabkan adanya hubungan yang saling mendukung antara bahan penguat dan matrik dari komposit yang menyebabkan adanya ikatan yang kuat. Pada komposisi 6% : 4 % dan 5 % : 5 % (partikel:matriks) angka kekerasan belum mencapai nilai yang maksimum dikarenakan ikatan antar partikel yang kurang kuat menyebabkan mudah tergesernya bahan penguat didalam matrik komposit diakibatkan adanya gaya dari luar permukaan komposit (penekanan). Pada komposisi 6% : 4 % nilai kekerasanya adalah 43.4 HRL hal ini disebabkan kekurangan komposisi resin (matrik) yang berfungsi sebagai pengikat dari bahan penguat akan menyebabkan ikatan yang kurang kuat. Namun komposisi resin (matrik) yang berlebih seperti pada komposisi 3%- 7% juga akan menurunkan angka kekerasan komposit dikarenakan adanya sifat dari bahan penyusun komposit yaitu resin polyester yang bersifat elastis. Pada gambar 4, terlihat bahwa terdapat perbedaan kekuatan lentur rata-rata dari komposit tersebut. Perbedaan nilai tersebut disebabkan adanya pengaruh yang diberikan oleh variasi komposisi partikel bahan penguat komposit dan matriks. Kekuatan lentur (flectional strength) berbanding lurus dengan beban maksimum. Kekuatan lentur terbesar bernilai 33.62 N/mm 2 pada komposisi 4%:6% (penguat:matriks) hal ini terjadi karena ikatan dan kerapatan antara matrik dengan partikel semakin baik dan seragam atau homogen sehingga dapat lebih maksimal daya kontak lekatnya dengan resin, sehingga partikel bahan penguat dapat menahan beban (atau meneruskan gaya) yang diberikan oleh komposit. Sedangkan pada komposisi 3%:7% kekuatan lenturnya bernilai 26.29 N/mm 2 lebih baik dari komposisi 5%:5%, hal tersebut dikarenakan komposit dengan komposisi 3%:7% cendrung bersifat seperti matriksnya resin poliéster yang mempunyai sifat elastis. Kekuatan lentur terkecil bernilai 22.82 N/mm 2 pada komposisi 6%:4% hal ini disebabkan karena keterbatasan matriks yang berupa poliester tak jenuh untuk mengikat penguat yang komposisi lebih banyak dibanding dengan matriksnya. Dengan demikian variasi komposisi partikel dan matriks dapat meningkatkan kekuatan komposit terhadap beban yang diberikan dari luar kekomposit tersebut dan juga meningkatkan nilai kelenturan pada komposit dengan penambahan komposisi resin hingga pada komposisi tertentu dan akan turun kembali. Pada gambar 5 dapat dilihat kekuatan tarik untuk komposisi 6%:4% sebesar 13,3 N/mm 2 dan mengalami kenaikan sebesar 1,94 N/mm 2 pada komposisi 5%:5% (14,97 N/mm 2 ), hal ini terjadi karena ikatan partikel dan matriks semakin merata. Kenaikan kekuatan tarik terus naik hingga mencapai nilai maksimum pada komposisi 4%:6% sebesar 16,97 N/mm 2 pada komposisi ini terjadi ikatan yang sangat baik antara partikel dan matriks. Dan kembali mengalami penurunan sebesar 4,93 N/mm 2 pada komposisi 3%:7%, ini dikarenakan komposit cendrung bersifat seperti matriksnya. Dapat dilihat pada grafik kekuatan tarik komposit resin polyester dan tempurung kemiri bahwa kekuatan tarik akan terus meningkat dengan penambahan komposisi resin hingga pada komposisi tertentu dan akan turun kembali. Fenomena ini dapat terjadi oleh karena matriks yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai keterbatasan dalam kemampuan mengikat penguat dalam hal ini adalah partikel tempurung kemiri. Jika dibandingkan antara kelima variasi komposisi partikel tersebut, maka komposit dengan komposisi 4%:6% memiliki kekuatan tarik yang besar dan tingkat keuletan yang lebih besar. Hal ini disebabkan karena pada komposit dengan menggunakan komposisi 4%:6% terjadi ikatan yang merata 4

dan homogen antara penguat dan matriks. KESIMPULAN Berdasarkan analisa dan pembahasan yang dilakukan terhadap penelitian komposit yang menggunakan matriks berupa poliester tak jenuh dan menggunakan penguat berupa partikel tempurung kemiri, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: [4] Triwulan, IGP Raka, dan Pujo Adji. Jurusan teknik sipil, institut teknologi sepuluh november. pengaruh kehalusan abu terbang pada durabilitas beton bertulang dengan metode Galvan ostatis. 26 1) Nilai kekuatan tarik spesimen uji yang terendah terdapat pada komposisi spesimen uji 3% : 7% (penguat:matriks), yaitu sebesar 12.4 N/mm 2. Sedangkan nilai kekuatan tarik spesimen uji yang tertinggi terdapat pada komposisi spesimen uji 4% : 6%, yaitu sebesar 16,97 N/mm 2. 2) Nilai kekuatan lentur spesimen uji yang terendah terdapat pada komposisi spesimen uji 6% : 4%, yaitu sebesar 22,82 N/mm 2. Sedangkan nilai kekuatan lentur spesimen uji yang tertinggi terdapat pada komposisi spesimen uji 4% : 6%, yaitu sebesar 33,62 N/mm 2. 3) Nilai kekerasan terendah terjadi pada komposisi 3% : 7% dengan nilai kekerasan komposit adalah 41.3 HRL. Sedangkan nilai kekerasan yang tertinggi terdapat pada komposisi spesimen uji 4% : 6%, yaitu sebesar 54,1 HRL. 4) Komposisi 4% : 6% merupakan komposisi yang terbaik karena menghasilkan nilai kekerasan, kekuatan tarik dan kekuatan lentur yang paling besar dibandingkan komposisi yang lain. DAFTAR PUSTAKA [1] Gürdal, Zafer. 1999. Design and optimization of laminated composite materials. John Wiley & Sons. Inc: Canada [2] Antonia, Y.T. 24. Komposit Laminat Bambu serat Woven sebagai Bahan Alternatif Fiber Glass Pada kulit. ITS : Surabaya [3] Surdia, dkk 1992. Pengetahuan Bahan Teknik. Cet 2. Pradnya Paramita: Jakarta. 5