BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tercapai ketika setiap individu mau berusaha dan bekerja keras. Dalam tercapainya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masalah pendidikan menjadi hal yang utama bahkan mendapat perhatian dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkatkan mutu kehidupan dan martabat umat manusia. Hal demikian

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pendidikan adalah usaha alternatif yang bersifat preventif dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Produksi film di Indonesia kian hari kian berkembang, mulai dari yang

KONTRUKSI KARAKTER KERJA KERAS DAN RELA BERKORBAN DALAM FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA UNTUK KEPERLUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagian penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Secara detail, penyebab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. yang mempengaruhi kehidupan manusia. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya zaman memberikan dampak yang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

KEWA. Abstract. Kompetensi. diperguruan Berwarga Negara. fungsi pekuliahan. Disusun Oleh. Program Studi. Fakultas. Ekonomi Bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

REPRESENTASI PENDIDIKAN KARAKTER NASIONALISME DAN. CERITA DARI TAPAL BATAS (Analisis Semiotik untuk Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dan melakukan tindak lanjut hasil pembelajaran. Guru adalah pemeran utama

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh: ERMAWATIK A

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kearah suatu tujuan yang dicita-citakan dan diharapkan perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUHAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang harus dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. bermoral, sopan santun dan berinteraksi dengan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan Negara. Sejarah telah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berperan penting bagi pembangunan suatu bangsa, untuk itu diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Venty Fatimah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. (cita-cita) untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

PEMBINAAN DISIPLIN ANAK TUNA GRAHITA DI SEKOLAH. (Studi Kasus di SLB Pelita Bangsa Kesamben Jombang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. suatu upaya melalui pendidikan. Pendidikan adalah kompleks perbuatan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana digariskan dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik. RI No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas).

BAB I PENDAHULUAN. memiliki eksistensi yang lebih bermartabat. Pendidikan formal pada hakikatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. maupun rohani dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

(Analisis Semiotika Terhadap Film Garuda di Dadaku)

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut sebenarnya dapat menjadi modal yang kuat apabila diolah dengan

I. PENDAHULUAN. tinggi yang mencapai puncaknya. Seiring berkembangnya zaman, rasa. nasionalisme dikalangan pemuda kini semakin memudar.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting bagi manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Pendidikan saat ini masih dipercaya sebagai media yang ampuh dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini generasi penerus bangsa menghadapi tantangan yang sangat berat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap anak mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

I. PENDAHULUAN. individu. Pendidikan merupakan investasi bagi pembangunan sumber daya. aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebersamaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mental spiritual yang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan sumber daya manusia yang dapat diandalkan. Pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah mengungkapkan Pancasila sebagai jiwa seluruh rakyat Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki agar dapat hidup bermasyarakat dan memaknai hidupnya dengan nilai-nilai pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. urgensinya belum dimaksimalkan seperti zaman modernisasi sekarang. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. proses optimalisasi yang memerlukan waktu serta tahapan-tahapan tertentu. yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas dan berprestasi.

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER PERCAYA DIRI PADA FILM

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia.

PESAN NILAI KESETIAKAWANAN SOSIAL PADA FILM RUMAH TANPA JENDELA NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu dari sekian banyak hal yang tidak dapat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk tercapainya suatu tujuan dalam hidup setiap individu tentunya adalah hal yang berbeda-beda antara individu satu dengan yang lainnya, tujuan tersebut dapat tercapai ketika setiap individu mau berusaha dan bekerja keras. Dalam tercapainya tujuan tidak terlepas dari dorong motivasi dalam diri agar dapat tercapainya tujuan yang diinginkan, untuk itu perlu adanya penamaman pendidikan karakter kepada diri setiap individu khususnya kepada generasi muda. Pendidikan karakter merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, maka diperlukan kepedulian dari pemerintah, masyarakat, keluarga, dan lembaga pendidikan. Pendidikan karakter dalam lembaga pendidikan sangat ideal, khususnya dalam kehidupan sekolah dipandang sebagai tempat yang setrategis untuk membentuk karakter pendidik, peserta didik dan seluruh unsur di sekolah. Pendidikan karakter sesuai undangundang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 menyatakan bahwa. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. 1

2 Amanah undang-undang Sisdiknas bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama. Hal ini selaras dengan pendidikan kewarganegaraan yang mengingatkan akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa serta tidak melenceng dari apa yang di harapkan. Tujuan utama Pendidikan Kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air dan bersendikan kebudayaan bangsa, wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang sedang mengkaji sarta akan menguasai ilmu pengetahuaan dan teknologi serta seni. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, profesional, bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Sarana pendidikan adalah manusia. Menurut Jumali dkk (2004:1), pendidikan bertujuan menumbuh-kembangkan potensi manusia agar menjadi manusia dewasa, beradab dan normal. Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila, dalam dunia pendidikan formal untuk membina sikap dan moral peserta didik dapat ditempuh antara lain melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Pendidikan Kewarganegaraan sebagai wahana pembinaan prilaku pada siswa juga dimaksudkan untuk membekali siswa dengan budi pekerti yang luhur, pengetahuan dan kemampu-

3 an dasar berkenaan dengan hubungan dengan warganegara yang dapat diandalakan oleh bangsa dan negara. Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara, serta menitikberatkan pada kemampuan penalaran ilmiah. Pendidikan Kewarganegaraan menurut Bakry (2009:3), adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam mengembangkan kecintaan, kesetiaan, dan keberanian untuk berkorban membela bangsa dan tanah air Indonesia. Kewarganegaraan dalam pendidikan merupakan kesadaran dan kecintaan warganegara serta membela bangsa dan negara Indonesia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi memungkinkan semua pihak memperoleh informasi dengan melimpah, cepat, dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia khususnya perkembangan dunia perfilman. Di Indonesia perkembangan perfilman sangatlah pesat, hal tersebut dikarenakan adanya kemajuan perkembangan globalisasi yang terus menerus berkembang seiring kemajuan zaman, namun sangat disayangkan, perfilman di Indonesia sedikit banyak produser yang memproduksi film bukan sebagai sarana pendidikan melainkan hanya mengarah pada hal hiburan dan keuntungan produser film tersebut. Masyarakat Indonesia membutuhkan hiburan yang berkualitas khususnya pada film yang mendidik karakter generasi muda. Film yang baik adalah film yang mampu menyampaikan alur cerita dalam film dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap adegannya dapat tersampaikan dengan baik kepada penontonnya.

4 Film bidadari-bidadari surga adalah film drama Indonesia tahun 2012 yang disutradarai oleh Sony Gaokasak diangkat dari novel best seller karya Tere Liye. Film ini menceritakan tentang Laisa, seseorang yang berkerja keras dan rela berkorban demi kebahagiaan keluarganya. Laisa merupakan anak tertua di keluarga ibu Lainuri. Laisa sebagai anak tertua dari lima bersaudara Dalimunthe, Ikanuri, Wibisana, dan Yasihnta. Mereka semua bekerja keras, mulai dari menyadap karet dihutan, mengambil kayu, menganyam topi pesanan dan masih banyak lagi. Dengan keadaan seadanya dan fisik yang berbeda dari saudara-saudaranya, Laisa membawa perubahan bagi keluarganya dan warga kampungnya. Laisa mengubah ladang mereka menjadi perkebunan stroberi yang berkembang pesat dan menjadikan keluarganya sukses dibidang materi. Ketika Dalimunthe harus menikah melangkahi Laisa, Dalimunthe sangat merasa bersalah karena kakak pertamanya belum menikah. Dalimunthe dan semua orang sibuk menjodohkan Laisa tanpa memikirkan perasaan Laisa yang sakit karena setiap kali perjodohan itu gagal. Tetapi Dharma berbeda, salah satu teman Dalimunthe yang membuat perasaan Laisa tidak karuan, tetapi kenyataannya Dharma masih beristri. Istri Dharma yang tidak bisa memberikan keturunan merelakan Dharma untuk menikah lagi. Laisa merasa dibohongi atas status Dharma yang sudah mempunyai istri. Dharma meminta maaf bila dia telah menyakiti hati Laisa. Hari pernikahanpun mulai dipersiapkan, tapi menjelang hari bahagia itu tiba, Dharma mendapatkan kabar bahwa istrinya hamil, kabar yang membahagiakan Dharma tapi meruntuhkan harapan Laisa, dan pernikahan itupun gagal berlangsung. Laisa kembali menybukkan diri di perkebunannya, berusaha tampil seperti tidak

5 terjadi apa-apa, tapi seolah nasib tak pernah berhenti mempermainkan Laisa. sakit yang dirasa Laisa selama ini adalah kanker paru-paru. Laisa enggan memberi tahu kepada adik-adiknya tentang penyakitnya tersebut, Ia tidak ingin menjadi beban karena penyakitnya. Sampai pada akhirnya Laisa melihat semua adik-adiknya menikah dan hidup bahagia. Dalam dunia pendidikan, film jaga dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran berdasarkan makna dan nilai-nilai karakter tokoh yang terkandung di dalam alur cerita sebuah film sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran bahkan tujuan pendidikan. Film bidadari-bidadari Surga dapat dijadikan sebagai keperluan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui tokoh utama dalam film yang berkarakter kerja keras dan rela berkorban demi masa depan yang lebih baik. Dengan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Kontruksi karakter kerja keras dan rela berkorban dalam film Bidadaribidadari Surga untuk keperluan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Analisis Semiotik). B. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan bagian terpenting yang harus ada dalam penulisan karya ilmiah. Sebelum melakukan penelitian, peneliti harus mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada. Permasalahan yang jelas dan proses pemecahannya akan terarah dan terfokus. Hamidi (2004:43), berpendapat bahwa:

6 Permasalahan penelitian pada hakekatnya merupakan bentuk lain dari pernyataan permasalahan seperti yang terdapat dalam latar belakang permasalahan. Dalam permasalahan penelitian, pernyataan permasalahan dinyatakan dalam kalimat pernyataan, bukan lagi dari kalimat pernyataan. Istilah pernyataan disini bukan berarti sesuatu yang mengganggu atau menyulitkan tetapi sesuatu yang masih gelap, sesuatu yang belum diketahui, sesuatu yang ingin diketahui. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: Bagaimana kontruksi karakter kerja keras dan rela berkorban dalam film bidadari-bidadari surga untuk keperluan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan?. C. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan titik puncak untuk merealisasikan aktifitas yang akan dilaksanakan. Pada penelitian ini, perlu adanya tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap masalah yang akan diteliti sehingga dapat berkerja secara terarah. Menurut Hamidi (2004:48), berpendapat bahwa. Menulis tujuan penelitian sebenarnya ingin memperjelas apa sebenarnya yang hendak diteliti. Esensinya adalah adalah sama dengan kalimat judul, pernyataan permasalahan dan permasalahan penelitian. Tujuan penelitian ini bisa diungkapkan dengan kata-kata, ingin mengetahui atau secara lengkapnya: tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Mendiskripsikan kontruksi karakter kerja keras dan rela berkorban dalam film bidadari-bidadari surga untuk keperluan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.

7 D. Manfaat atau Kegunaan Penelitian Suatu penelitian sudah tentu diharapkan mempunyai manfaat yang dapat dikembangkan, begitu pula dengan penelitian ini yang nantinya diharapkan memberikan manfaat terutama pada segi teoritik maupun praktisnya, manfaat tersebut secara terperinci adalah sebagai berikut: 1. Manfaat atau kegunaan teoritis a. Mendapatkan teori baru mengenai kontruksi karakter kerja keras dan rela berkorban dalam film bidadari-bidadari surga untuk keperluan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam teori semiotika dalam mengungkap nilai karakter yang terkandung dalam film sang pemimpi. c. Sebagai dasar bagi kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis. 2. Manfaat atau kegunaan praktis a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk penanaman karakter dalam pelaksanaan pembelajaran dan pendidikan. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan yang bermanfaat bagi peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

8 E. Daftar Istilah Daftar istilah menurut Maryadi dkk (2010:11), adalah satu penjelasan istilah yang diambil dari kata-kata kunci dalam judul penelitian. adapun istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Karakter. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), karakter berarti sifatsifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain atau bermakna bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, prilaku, personalitas, sifat, tabiat, tempramen, watak. 2. Kerja Keras. Kerja keras adalah usaha maksimal untuk memenuhi keperluan hidup di dunia dan di akhirat disertai sikap optimis. Kerja keras prilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya. (dangstars.blogspot.com). 3. Rela Berkorban. Menurut Rahmadeni (2012), rela berarti bersedia dengan ikhlas hati,tidak mengharapkan imbalan atau dengan kemauan sendiri. Berkorban berarti memberikan sesuatu yang dimiliki sekalipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. 4. Film. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3 Depdiknas (2005:316), dirumuskan bahwa film adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan di bioskop).

9 5. Pendidikan. Menurut Poerbakawatja dan Harahab yang dikutib oleh Syah (1998:11), pendidikan adalah. usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan kemampuan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dan segala perbuatannya,,,orang dewasa itu adalah orang tua si anak atau orang yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai kewajiban untuk mendidik, misalnya guru sekolah, pendeta atau kiai dalam lingkungan keagamaan, kepala asrama dan sebagainya. Kartono (1997:13), pendidikan merupakan: 1) Salah satu fungsi humanisasi terpenting dalam pengembangan pribadi anak manusia dan pengembangan kebudayaan nasional, juga sebagai 2) Fungsi utama dalam usaha pembangunan, karena pembangunan mutlak memerlukan subjek-subjek yang terdidik. 6. Analisis Semiotik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi 3 Depdiknas (2005:43), analisis adalah penyelidikan suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb).