mengenai pentingnya menghadirkan peristiwa masa lalu tersebut didukung oleh pendapat Ismaun (2005: 224) yang mengemukakan:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iis Teguh Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam peradaban manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran sejarah merupakan pelajaran yang mempunyai objek

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat mutu pendidikan adalah hal yang penting, pembelajaran pun harus

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan potensi

, 2016 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MULTIMED IA AD VENTURE GAME MOD EL SOMATIC AUD ITORY VISUAL INTELLECTUAL (SAVI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Elin Budiarti, 2014

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

BAB I PENDAHULUAN. seminar, dan kegiatan ilmiah lain yang di dalammnya terjadi proses tanya-jawab,

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pendidikan dewasa ini telah mengalami kemajuan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Setiap siswa mempunyai cara yang berbeda dalam mengkonstruksikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Yogi Siregar, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. banyak dilakukan berbagai kalangan, termasuk oleh institusi-institusi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap percaya diri. 1

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pendidikan dapat membuat kehidupan suatu bangsa menjadi lebih baik. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. itu, dalam UU RI No. 20, Tahun 2003 menjelaskan bahwa pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ida Rosita, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan bagian dari sains yang menekankan pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern semakin

BAB I PENDAHULUAN. Sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (selanjutnya disebut IPA) diartikan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang dengan pesatnya. Untuk itu manusia dituntut cepat pula

I. PENDAHULUAN. dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Ilmu kimia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Media Peta Sejarah Interaktif dan Gaya Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa SMP di Kota Bekasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ulin Ni mah, 2014 Metode tanya jawab untuk meningkatkan keterampilan bertanya siswa dalam pembelajaran sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pembelajaran di mana peserta didik (siswa)

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting bagi. adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan salah satu upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Tetapi ironisnya sampai sekarang pelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Vita Rosmiati, 2013

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB I PENDAHULUAN. (Depdiknas, 2003). Dalam memajukan sains guru di tuntut lebih kretatif. dalam penyelenggaraan pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moch Ikhsan Pahlawan,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah pendidikan yang menjadi perhatian saat ini adalah sebagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan sebuah masyarakat yang memiliki pemikiran, sikap serta

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DISCUSSION TEXT BERDASARKAN KONSEP THE GENRE BASED APPROACH PADA SISWA KELAS XII IPA 3 SMA NEGERI 1 SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak (software), hampir sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini. berkembang sangat pesat terutama dalam bidang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya

BAB I PENDAHULUAN. dengan segala isinya termasuk gejala-gejala alam yang ada. Ruang lingkup

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dwi Ningtyastuti, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu upaya untuk menciptakan manusia yang cerdas, trampil

BAB I PENDAHULUAN. derajat persaingan mutupun terjadi secara signifikan. Tidak lagi persaingan. sudah lulus) kepada pelanggan (siswa dan masyarakat).

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III. a. Metode Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru untuk mengetahui dan memperbaiki proses maupun hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dipaparkan latar belakang masalah hingga struktur organisasi skripsi. A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi di mana teknologi infomasi berkembang secara pesat, seharusnya dapat dimanfaatkan oleh guru sejarah untuk mempermudah siswa memahami pembelajaran sejarah di kelas. Saat ini media berupa film pendidikan, gambar maupun foto-foto yang dapat digunakan untuk belajar sejarah tersedia berlimpah di internet yang dapat diunduh gratis oleh guru untuk selanjutnya dipadukan dengan buku sumber untuk mengatasi permasalahan dan kesulitan dalam mempelajari sejarah. Boyce, Kamarga (Tt), Ismaun (2005) dan Kochhar (2008) memaparkan beberapa permasalahan yang dialami dalam pembelajaran sejarah sebagai berikut : Boyce berpendapat guru harus memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menghadirkan peristiwa masa lalu. Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya : Guru sejarah harus memiliki kemampuan untuk merealisasikan kejadian masa lalu pada masa sekarang, harus memiliki imajinasi yang tinggi serta pelbagai jenis pengetahuan yang positif (karena) Sejarah adalah subjek yang sangat sulit diajarkan. Di tangan seorang guru yang berkualitas seperti semua subjek lainnya, sejarah dapat menjadi alat pendidikan yang nyata. (Boyce dalam Kochhar, 2008 : 397) Pendapat mengenai pentingnya menghadirkan peristiwa masa lalu tersebut didukung oleh pendapat Ismaun (2005: 224) yang mengemukakan: berikut : Kita hanya dapat belajar dari sejarah jika peristiwa masa lampau itu terjadi lagi pada masa sekarang. Yang jadi permasalahannya adalah suatu peristiwa sejarah hanya terjadi sekali dan tidak bisa diulang seperti pada penelitian ilmu-ilmu pasti. Pendapat relatif sama dikemukakan pula oleh Kochhar (2008 : 14) sebagai Metode sejarah dalam menghadirkan fakta juga sangat berbeda dengan metode yang digunakan oleh ilmu alam. Pada umumnya ilmu alam mengkaji fakta yang secara langsung dapat diamati dan diuji dengan

2 percobaan, sedangkan fakta sejarah tidak dapat diamati secara langsung dan hanya dapat dihadirkan secara tidak langsung melalui kesimpulan... Eksperimen tidak mungkin dilakukan dalam kajian sejarah karena yang dihadapi adalah peristiwa yang telah terjadi dan tidak dapat diulang. Adapun permasalahan mengenai kurangnya pemahaman guru akan perlunya pendidikan sejarah dikemukakan Kamarga (Tt) sebagai berikut : Masalah yang dihadapi dalam pendidikan sejarah adalah proses pembelajaran yang kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya sebagai akibat dari kurangnya pemahaman guru akan perlunya pendidikan sejarah. Dari keempat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa menghadirkan peristiwa masa lalu dalam pembelajaran sejarah di kelas itu sangat penting seperti halnya menghadirkan objek pengamatan yang diamati oleh ilmu alam, karena dengan pengamatan langsung siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya agar dapat memahami materi sejarah yang diajarkan. Namun dalam pembelajaran sejarah yang ditemui di sekolah-sekolah masih banyak guru yang mengajarkan materi sejarah dengan cara menjejali siswa dengan sekumpulan fakta berupa kumpulan tanggal tanggal penting saja sehingga pembelajaran sejarah itu terkesan monoton dan membosankan bagi siswa. Dalam sejarah mengetahui fakta itu penting tapi lebih penting lagi adalah memahami fakta tersebut dan dapat mengelompokkan fakta-fakta tersebut dalam sebuah rangkaian peristiwa yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Seperti halnya hasil penelitian awal yang dilakukan di kelas XI IPA 1 SMA Pasundan 1 Bandung. Pada pembelajaran di kelas guru hanya menggunakan metode ceramah yakni sebuah metode penyampaian informasi oleh seseorang dihadapan banyak pendengar, mengenai suatu hal, pengetahuan, dsb, padahal kelas tersebut masuk ke dalam kategori rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI) di mana di dalamnya telah tersedia Multimedia projector, akses wifi dan terminal listrik. Dari hasil pengamatan langsung yang dilakukan peneliti diperoleh data bagaimana cara guru mengajar dan membahas ulangan harian di kelas XI IPA 1. Guru menyampaikan materi dengan metode ceramah interaktif yang menarik dengan retorika yang baik serta mampu menguasai kelas dengan baik ditandai

3 dengan kondisi kelas yang relatif kondusif saat pelajaran berlangsung. Namun terdapat beberapa kesenjangan yang peneliti temukan, yakni bagaimana cara guru menyampaikan materi sejarah Hindu-Budha di Indonesia tidak dapat memberi informasi kongkrit mengenai bentuk benda yang berakulturasi dengan kebudayaan Hindu-Budha dan lokasi persebaran kebudayaan Hindu-Budha berdasarkan beberapa teori. Tidak hanya itu, deskripsi waktu serta jalannya peristiwa tidak dapat tersampaikan dengan baik. Setelah peneliti amati ternyata hal tersebut bisa terjadi karena guru mengulas rangkuman materi yang ada pada Lembar Kerja Siswa (LKS) buatan penerbit yang menjelaskan materi secara deskrptif dengan kata-kata dan minim informasi gambar benda, tokoh maupun peta lokasi sebagai bahan ajar siswa. Hal tersebut bertentangan dengan tujuan pembelajaran sejarah yang dikemukakan Kochhar (2008 : 14) berikut ini :... tujuan di balik memahami tindakan manusia (peristiwa sejarah) tidak dapat diamati secara langsung (karena) hanya dapat dijangkau melalui proses penarikan kesimpulan dan dipahami melalui kekuatan imajinatif pikiran. Selanjutnya dari hasil wawancara dan hasil studi dokumentasi ulangan nilai rata-rata lebih rendah dibandingkan dengan kelas lain yang memperoleh nilai rata-rata kelas umumnya di atas 7,5, sedangkan kelas ini rata-rata nilai yang diperoleh siswa masih di bawah 7,3 dan hanya dua siswa saja yang nilainnya di atas 7,3. Padahal setelah diamati oleh peneliti, soal ulangan harian tentang materi persebaran kebudayaan Hindu-Budha. Soal tersebut diambil dari LKS yang dan memiliki tingkat pemahaman kesejarahan yang rendah karena soal-soal tersebut hanya menanyakan konsep-konsep berupa nama tokoh, benda tempat dan angka tahun. Tidak ada pertayaan yang menanyakan hubungan, sebab akibat dan latar belakang maupun dampak dari peristiwa yang dipelajari dengan peristiwa lainnya. Soal soal seperti itu sebenarnya dapat siswa isi dengan melihat atau memindahkannya dari rangkuman materi yang tersedia di LKS tersebut. Hal inilah yang membuat siswa menganggap belajar sejarah itu membosankan, karena tidak ada tantangan dan keingintahuan siswa untuk mempelajari sejarah.

4 Dari pelbagai permasalahan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa tantangan bagi guru dewasa ini adalah meningkatkan kreatifitasnya untuk menghadirkan peristiwa masa lalu di kelas, bukan hanya menyajikan sekumpulan fakta-fakta tetapi proses pembelajaran tersebut harus mampu membuat siswa dapat merasakan secara nyata perubahan yang dialami oleh manusia dari masa ke masa dalam pembelajaran di kelas. Sudah menjadi sebuah keharusan bagi guru untuk tidak gaptek dan mampu peka terhadap perkembangan teknologi informasi dan terbiasa menggunakan media atau alat-alat bantu multimedia yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang kini tengah berkembang pesat seperti pendaat Kochhar (2008 : 395) berikut ini : Guru sejarah harus memiliki pengetahuan yang baik dalam penggunaan dan pengoperasian alat-alat bantu mekanis jenis yang baru seperti epidiaskop, proyektor filmstrips, dan prokyektor film. Ia kemudian dapat menindak lanjuti pekerjaannya sehingga proyeksi film dan filmstrips dapat menciptakan keinginan untuk terus belajar dalam diri siswa. Pendapat di atas diperkuat oleh teori dual coding yang dikemukakan Paivio dalam Susilana (2008 : 99) yang menyebutkan bahwa adanya gambar dan teks dapat meningkatkan memory karena adanya dual coding dalam ingatan dibandingkan dengan single coding. Pendapat tersebut mendukung pendapat Der Porter dalam Indriana (2011: 97) yang mengemukakan teori Quantum Learning sebagai berikut : manusia memiliki tiga modal belajar atau teaching style yang berbeda yakni auditory, visual dan kinestetik. Permasalahan mengenai gaya belajar tersebut dapat di atasi dengan menggunakan pelbagai macam media (multimedia). Sehingga dapat disimpulkan apabila guru menggunakan kedua media ini secara bersamaan akan membantu peserta didik untuk mudah mengingat materi khususnya dalam meningkatkan pemahaman kesejarahan. Peneliti berharap dengan penggunaan pelbagai macam media pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat memperbaiki proses pembelajaran di kelas supaya siswa tak hanya hafal dengan sekumpulan materi yang sifatnya faktual saja, namun siswa juga dapat memahami materi tersebut karena adanya sebuah pengalaman belajar yang didapat oleh siswa.

5 Berdasarkan pemaparan di atas diperlukan adanya perbaikan dalam sistem pembelajaran di kelas. Peneliti tertarik menggunakan media Audio Visual sebagai langkah memanfaatkan secara optimal sarana pembelajaran yang tersedia di kelas agar dapat menyempurnakan metode ceramah yang dikuasai guru melalui Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Siswa pada Pembelajaran Sejarah. B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah utama yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah: Bagaimanakah penggunaan Media Audio Visual dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan pemahaman materi siswa di kelas XI IPA 1 SMA Pasundan 1 Bandung?. Agar permasalahan di atas dapat terarah, maka akan dijabarkan masalah tersebut ke dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana guru merencanakan pembelajaran sejarah menggunakan media audio visual untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa? 2. Bagaimana tahapan-tahapan penggunaan media audio visual ang dilakukan guru untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa? 3. Bagaimana peningkatan pemahaman kesejarahan siswa setelah guru menggunakan media audio visual? 4. Bagaimana solusi untuk mengatasi kendala untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan melalui media audio visual? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan pengalaman yang berharga setelah menggunakan media audio visual untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa dalam mata pelajaran sejarah. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mendeskripsikan perencanaan penggunaan Media Audio Visual dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa di kelas XI IPA 1 SMA Pasundan 1 Bandung. 2. Mendeskripsikan pelaksanaan penggunaan Media Audio Visual dalam

6 pembelajaran sejarah untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa di kelas XI IPA 1 SMA Pasundan 1 Bandung. 3. Mendeskripsikan peningkatan pemahaman kesejarahan yang dicapai ketika menggunakan Media Audio Visual dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa di kelas XI IPA 1 SMA Pasundan 1 Bandung. 4. Mendeskripsikan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam penggunaan Media Audio Visual dalam pembelajaran sejarah untuk meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa di kelas XI IPA 1 SMA Pasundan 1 Bandung. D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung dalam bidang pendidikan, khususnya pada pendidikan SMA dalam mata pelajaran sejarah. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini secara khusus adalah: 1. Bagi peneliti, meningkatkan wawasan pengetahuan serta pengalaman dalam penerapan media pembelajaran dengan menggunakan media audio visual dalam pembelajaran sejarah di sekolah. 2. Bagi Sekolah, meningkatkan mutu pembelajaran dan pemahaman kesejarahan siswa SMA Pasundan 1 Bandung, khususnya dalam mata pelajaran sejarah. 3. Bagi Guru, memecahkan masalah yang guru hadapi selama ini dalam upaya meningkatkan pemahaman kesejarahan siswa, khususnya dalam mata pelajaran sejarah. 4. Bagi siswa, memberikan kemajuan untuk memahami mata pelajaran sejarah dan merubah pola berpikir siswa yang keliru bahwa mata pelajaran sejarah yang selama ini dianggap membosankan bisa dipelajari dengan menyenangkan dengan memanfaatkan media audio visual dalam pembelajaran. 5. Bagi pembaca, dapat menambah wawasan tentang pengunaan media audio visual dan aplikasinya terhadap pembelajaran sejarah.

7 E. Struktur Organisasi Skripsi Adapun struktur organisasi skripsi yang digunakan adalah sebagai berikut : Bab I Pendahuluan, pada bagian ini akan dipaparkan beberapa hal yang meliputi latar belakang penelitian, Identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka. Dalam bagian ini dijabarkan pelbagai kajian pustaka yang digunakan peneliti untuk membandingkan, mengontraskan dan memposisikan kedudukan penelitian yang dikaitkan dengan masalah yang sedang diteliti. Bab III Metode Penelitian, pada bagian ini memaparkan metode penelitian dan teknik yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam pembahasan masalah-masalah yang sedang dikaji Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bagian ini akan membahas hasil penelitian dan temuan yang didapat serta mengaitkannya dengan aspek-aspek yang dijadikan rumusan masalah. Bab V Kesimpulan dan Saran, dalam bagian ini dipaparkan kesimpulan dari hasil penelitian yang didapat dan saran atau Saran yang peneliti ajukan untuk mengatasi permasalahan penelitian.