ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES MELLITUS DENGAN ULKUS DI RUANG MULTAZAM RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya kesejahteraan dan ketersediaan pangan dapat. mengakibatkan sejumlah masalah, termasuk meningkatnya kejadian penyakit

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah

HUBUNGAN KADAR GULA DARAH DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA

RIZKY KUSUMAWATI NPM PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang oleh karena gangguan keseimbangan karbohidrat, lemak dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun, dan pankreas dapat menghentikan

BAB 1 PENDAHULUAN. memerlukan upaya penanganan tepat dan serius. Diabetes Mellitus juga

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena sekresi

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi politik dan ekonomi saat ini mengakibatkan perubahan pada tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang saat ini makin bertambah jumlahnya di Indonesia (FKUI, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh kadar glukosa darah melebihi normal serta gangguan

DAFTAR TABEL JUDUL. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan usia. Distribusi frekuensi klien DM berdasarkan jenis kelamin

BAB I PENDAHULUAN. adalah diabetes melitus (DM). Diabetes melitus ditandai oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Melitus (DM) merupakan kelompok penyakit metabolic dengan karakteristik

PENGARUH SENAM KAKI DIABETIK TERHADAP NYERI KAKI PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DELANGGU

BAB 1 : PENDAHULUAN. pergeseran pola penyakit. Faktor infeksi yang lebih dominan sebagai penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) merupakan gangguan metabolisme dengan. yang disebabkan oleh berbagai sebab dengan karakteristik adanya

Definisi Diabetes Melitus

ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG DIABETES MELLITUS ( DM ) YAYASAN PENDIDIKAN SETIH SETIO AKADEMI KEPERAWATAN SETIH SETIO MUARA BUNGO

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. fertilitas gaya hidup dan sosial ekonomi masyarakat diduga sebagai hal yang

BAB I PENDAHULUAN. diatas atau sama dengan 126 mg/dl (Misnadiarly, 2006). Gangguan. jaringan tubuh. Komplikasi DM lainnya adalah kerentanan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya glukosa darah sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. menurun dan setelah dibawa ke rumah sakit lalu di periksa kadar glukosa

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun Sedangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. ditandai oleh kenaikan kadar glukosa darah atau hiperglikemia, yang ditandai

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S 1 Keperawatan. Disusun Oleh : Rina Ambarwati J.

*Dosen Program Studi Keperawatan STIKES Muhamamdiyah Klaten

BAB I PENDAHULUAN. makan, faktor lingkungan kerja, olah raga dan stress. Faktor-faktor tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. DM suatu penyakit dimana metabolisme glukosa yang tidak normal, yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit diabetes melitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada

BAB I PENDAHULUAN. atau keduanya (Sutedjo, 2010). Diabetes mellitus adalah suatu kumpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin (Soegondo,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi penyakit dan kesakitannya (Sukardji, 2007). Perubahan gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetic foot merupakan salah satu komplikasi Diabetes Mellitus (DM).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai dalam kemajuan di semua bidang riset DM maupun penatalaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. makanan, berkurangnya aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran / polusi

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes adalah penyakit kronik yang terjadi ketika pankreas tidak bisa

BAB IV PEMBAHASAN. memberikan asuhan keperawatan terhadap Ny. A post operasi sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. P DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL : POST ORIF FIBULA SINISTRA DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. S DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN TBC PADA Sdr. H DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAJAHAN KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya prevalensi diabetes melitus (DM) akibat peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diabetes Melitus (DM) adalah suatu sindrom klinis kelainan metabolik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I KONSEP DASAR. Selulitis adalah infeksi streptokokus, stapilokokus akut dari kulit dan

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ermita (2002 dikutip dari Devita, Hartiti, dan Yosafianti, 2007) bahwa fluktuasi

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan meningkatnya pencemaran/polusi lingkungan. Perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisai membawa pengaruh yang sangat besar tidak hanya dalam

LAPORAN PENDAHULUAN. memperlihatkan iregularitas mukosa. gastritis dibagi menjadi 2 macam : Penyebab terjadinya Gastritis tergantung dari typenya :

BAB 1 PENDAHULUAN. karena semakin meningkatnya frekuensi kejadiannya di masyarakat. 1 Peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. manusia di dunia. Penderita Diabetes Mellitus diperkirakan akan terus

MUHAMMAD IBNU ABIDDUNYA NIM : S

BAB I PENDAHULUAN. absolute atau relatif. Pelaksanaan diet hendaknya disertai dengan latihan jasmani

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA PADA KORNEA DI RUANG MATA RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Trauma Mata Pada Kornea

BAB I PENDAHULUAN. panjang, baik mikroangiopati maupun makroangiopati ( Hadisaputro &

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Visi Indonesia sehat yang diharapkan

Efektivitas Pengobatan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering Pada Luka Kaki Penggunaan Obat Herbal Untuk Diabetes Kering

BAB I PENDAHULUAN. suatu konsep mengenai perubahan pola kesehatan dan penyakit. Konsep tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi dari makanan diet khusus selama dirawat di rumah sakit (Altmatsier,

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif atau penyakit tidak menular akan terus meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes millitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh

2011). Berdasarkan hal tersebut penulis dalam kasus asuhan keperawatan pada pasien dengan post debridement ulkus diabetes melitus menegakkan sebanyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Metodologi Asuhan Keperawatan

BAB I PENDAHULUAN. pankreas tidak lagi memproduksi insulin atau ketika sel-sel tubuh resisten

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB 1 PENDAHULUAN. degeneratif dan salah satu penyakit tidak menular yang meningkat jumlahnya

kepatuhan dan menjalankan self care individu lanjut usia dengan Diabetes Melitus selama menjalani terapi hipoglikemi oral dan insulin?.

BAB I PENDAHULUAN. menempati peringkat kedua dengan jumlah penderita Diabetes terbanyak setelah

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan metabolisme

BAB I PENDAHULUAN. adanya kenaikan gula darah (hiperglikemia) kronik. Masalah DM, baik aspek

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN CA OVARIUM DI RUANG B3 GYNEKOLOGI RS Dr. KARIADI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Pola penyakit yang diderita masyarakat telah bergeser ke arah. penyakit tidak menular seperti penyakit jantung dan pembuluh darah,

AFAF NOVEL AININ ( S

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab utama kematian ke-enam di seluruh dunia (Nwanko, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

BAB I PENDAHULUAN. Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme kronik yang

LAPORAN PENDAHULUAN. PADA PASIEN DENGAN KASUS CKR (Cedera Kepala Ringan) DI RUANG ICU 3 RSUD Dr. ISKAK TULUNGAGUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. dialami oleh klien diabetes mellitus. Selain permasalahan fisik tersebut, diabetes

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. darah / hiperglikemia. Secara normal, glukosa yang dibentuk di hepar akan

Transkripsi:

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES MELLITUS DENGAN ULKUS DI RUANG MULTAZAM RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Diajukan Guna Melengkapi Tugas-Tugas dan MemenuhiSyarat-Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : ROKHMAWATI NURHALIMAH J200100046 FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS ILMU KESEHATAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1-Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102 SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing tugas akhir: Nama : Arina Maliya, A.Kep.,M.Si.Med Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi Ilmiah yang merupakan ringkasan tugas akhir dari mahasiswa Nama : ROKHMAWATI NURHALIMAH NIM : J200100046 Peogram Studi : D III Keperawatan Judul : ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES MELLITUS DENGAN ULKUS DI RUANG MULTAZAM RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta, 20 Juli 2013 Pembimbing Arina Maliya, A.Kep., M.Si.Med

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. D DENGAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN : DIABETES MELLITUS DENGAN ULKUS DI RUANG MULTAZAM RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA (Rokhmawati Nurhalimah, 2013, 58 halaman) ABSTRAK Latar Belakang : Dengan semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat Indonesia, maka tingkat kejadian berbagai penyakit degeneratif semakin meningkat pula. Diantara penyakit degeneratif, diabetes termasuk salah satu penyakit yang sangat popular dikalangan masyarakat indonesia. Angka kematian akibat penyulit akut diabetes mellitus jelas dapat semakin diturunkan.salah satu penyulit adalah ulkus yaitu kehilangan jaringan kulit yang dalam dengan tendensi penyembuhan yang buruk.penyebabnya bisa karena faktor endogen (neuropati, angiopati, menurunnya sistem imun) dan faktor eksogen (trauma dan infeksi ). Gambaran klinisnya kaki tampak kering, kulit teraba hangat, kaki mati rasa, dan terdapat oedem. Komplikasi yang dapat ditimbulkan jika tidak mendapat perawatan yang baik maka ulkus akan menjadi gangrene. kemudian cara terakhir yang ditempuh adalah amputasi. Tujuan :Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus dengan ulkus yang meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan. Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama tiga hari didapatkan hasil turgor kulit elastis, nyeri berkurang dari skala enam menjadi tiga, pasien dapat melakukan aktivitas mandiri, dan tidak ditemukan tanda- tanda infeksi pada luka. Kesimpulan :Kerjasama antar tim kesehatan dan pasien atau keluarga sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien, komunikasi terapeutik dapat mendorong pasien dapat lebih kooperatif, teknik relaksasi nafas dalam dapat mengurangi nyeri pasien. Kata kunci : asuhan keperawatan, diabetes mellitus dengan ulkus

HALAMAN PENGESAHAN Dipertahankan di depan Dosen Penguji Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan diterima untuk melengkapi tugas tugas dan memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Keperawatan. Hari : Jumat Tanggal : 12 Juli 2013 Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah : Nama Terang Tanda Tangan Penguji I : Arina Maliya, A.Kep.,M.Si.Med ( ) Penguji II : Winarsih Nur A., S.Kep.,Ns.,ETN.,M.Kep (... ) Disahkan Oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Meningkatnya prevalensi diabetes mellitus di beberapa Negara berkembang, akibat peningkatan kemakmuran di Negara bersangkutan, akhirakhir ini banyak disoroti. Peningkatan pendapatan per kapita dan perubahan gaya hidup terutama di kota -kota besar, menyebabkan peningkatan penyakit degeneratif, sperti penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi, hiperlipidemia, diabetes dan lain- lain ( Suyono, 2005). Berdasarkan data yang didapatkan dari rekam medik RS PKU Muhammadiyah Surakarta, dari bulan 1 Januari 2012 sampai dengan 30 April 2013 terdapat 326 kasus pasien dengan Diabetes Mellitus. B. RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang diatas ditemukan bahwa begitu banyaknya orang yang menderita penyakit Diabetes Mellitus, kemudian berbagai komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit tersebut yang dapat mengancam kualitas hidup para penderitanya. Dengan keadaan yang demikian itu, maka penulis tertarik untuk membuat karya tulis tentang Asuhan Keperawatan Pada Tn. D Dengan Gangguan Sistem Endokrin : Diabetes Mellitus dengan Ulkus di Ruang Multazam RS PKU Muhammadiyah Surakarta. C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Mengetahui tentang gembaran asuhan keperawatan dengan gangguan system endokrin : Diabetes Mellitus dengan ulkus, serta mampu memberikan asuhan keperawatan pada penderita Diabetes Mellitus. 2. Tujuan Khusus a. Dapat melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus dengan ulkus

b. Dapat merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus dengan ulkus c. Dapat menyusun rencana keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus dengan ulkus d. Dapat mengimplementasi tindakan keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus dengan ulkus e. Dapat mengevaluasi hasil asuhan keperawatan pada pasien Diabetes Mellitus dengan ulkus D. MANFAAT 1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan wawasan dalam memeberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien DM dengan ulkus 2. Bagi Institusi Pendidikan: dapat digunakan sebagai salah satu bahan bacaan kepustakan dan sebagai wacana bagi institusi pendidikan dalam pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang. 3. Bagi Profesi Keperawatan: dapat digunakan sebagai bahan masukan perawat untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama pada pasien Diabetes Mellitus dengan ulkus. 4. Bagi Rumah Sakit: sebagai bahan wacana untuk meningkatkan pelayanan pada pasien Diabetes Mellitus dengan ulkus, sebagai bahan refrensi dan studi pustaka. 5. Bagi Pasien dan Keluarga: lebih meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga tentang penyakit Diabetes Mellitus sehingga keluarga bisa menjaga anggota keluarga yang lain supaya terhindar dari penyakit yang sama dan untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan masyarakat.

TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. Pengertian Diabetes Melitus ( DM ) secara luas diartikan sebagai gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak yang abnormal akibat kegagalan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya (Esther, Daly, Elliott, 2010). Gangren adalah keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati atau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkan oleh infeksi. Ulkus adalah kehilangan jaringan kulit yang dalam dengan tendensi penyembuhan yang buruk ( Handerson, 2003 ). 2. Etiologi Faktor-faktor yang berpengaruh pada ulkus atau gangrene kaki diabetik secara garis besar menurut Tjokroprawiro, (2006) dibedakan menjadi 2 yaitu: 1) Faktor endogen: neuropati, angiopati, menurunnya system imun 2) Faktor eksogen: trauma, dan Infeksi 3. Manifestasi klinis Menurut Askandar, (2010) membedakan gangren kaki diabetik menjadi dua golongan,yaitu: a. Manifestasi klinisnya : penderita mengeluh nyeri waktu istirahat, pada perabaan akral terasa dingin, palsasi pembuluh darah kurang kuat, didapatkan ulkus sampai gangren, kaki tampak kering dan, kaki mengalami mati rasa, terdapat oedem kaki.

METODE Berdasarkan kutipan dari Carpenito (2009), Gordon telah mengembangkan suatu system untuk mengatur pengkajian keperawatan berdasarkan fungsi sehat yang diklasifikasikan sebagai berikut: a. Pola Persepsi-Penanganan Kesehatan: pola sehat (kesejahteraan yang dirasakan), pengetahuan tentang gaya hidup dan hubungan dengan sehat, pengetahuan tentang praktik kesehatan preventif, ketaatan pada ketentuan medis dan keperawatan. b. Pola Nutrisi-Metabolik: pola makanan, tipe makanan, masukan cairan, berat actual (penurunan atau penambahan berat badan), nafsu makan, dan pilihan makanan. c. Pola Eliminasi: pola defekasi (perubahan), pola berkemih (perubahan), masa kontrol, penggunaan alat-alat bantu, penggunaan obat-obatan. d. Pola Aktivitas-Latihan: pola latihan, aktivitas, rekreasi, kemampuan untuk mengusahakan aktivitas sehari-hari (merawat diri, merawat rumah, bekerja, makan, belanja, masak) e. Pola Tidur-Istirahat: pola tidur, istirahat, persepsi, kualitas dan kuantitas. f. Pola Kognitif-Perceptual: penglihatan, belajar, meraba, membau, kemampuan bahasa, kemampuan membuat keputusan, ingatan, mengeluh karena ketidaknyamanan. g. Pola Persepsi Diri-Konsep Diri: sikap diri, rasa lebih baik, persepsi mengenai kemampuan, pola emosional, citra tubuh, identitas. h. Pola Peran-Hubungan: pola hubungan, peran tanggung jawab, kepuasan dengan hubungan, dan pertanggungjawaban. i. Pola Seksual-Reproduksi: menstruasi, riwayat reproduksi, kepuasan tentang hubungan seksual, identitas seksual, masalah-masalah sebelum atau sesudah menopause, kebenaran tentang pendidikan seks. j. Pola koping-toleransi stress: kemampuan mengendalikan stress, pengetahuan tentang tolerasi stress, sumber yang mendukung, jumlah saatsaat hidup penuh stress tahun lalu.

k. Pola nilai-kepercayaan: nilai, tujuan, keyakinan, praktik spiritual, merasa konflik dalam menilai. 1. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan menurut NANDA (2010): a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik b. Nyeri berhubungan dengan agen injury fisik c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik. d. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan jaringan ikat sekunder terhadap peningkatan glukosa darah e. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat f. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive

HASIL Berikut ini adalah pembahasan evaluasi berdasarkan hasil dari masing-masing diagnosa: 1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan dieresis osmotik. Kriteria yang diperoleh dari evaluasi adalah mukosa bibir tampak lembab, turgor kulit elastis. Setelah dibandingkan dengan kriteria hasil yang ada dalam teori, maka penulis menyimpulkan analisa masalah teratasi maka intervensi dihentikan. 2. Nyeri berhubungan dengan agen injury fisik.kriteri hasil yang diperoleh adalah nyeri yang dirasakan klien berkurang, skala menjadi 3, tapi nyeri akan timbul saat dilakukan perawatan luka, ekspresi wajak lebih rileks. Setelah dibandingkan dengan kriteria hasil yang ada dalam teori, maka penulis menyimpulkan analisa masalah teratasi sebagian, maka intervensi dilanjutkan: anjurkan klien melakukan tehnik relaksasi sendiri kalau nyeri tiba-tiba muncul, dan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat analgesik. 3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik. Kriteria yang diperoleh dari evaluasi adalah pasien mengatakan sudah berlantih melakukan aktivitas mandiri, pasien tampak lebih segar dari sebelumnya, pasien tampak mencoba melakukan aktivitas. Setelah dibandingkan dengan kriteria hasil yang ada dalam teori, maka penulis menyimpulkan analisa masalah teratasi maka intervensi dihentikan. 4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan jaringan ikat sekunder terhadap peningkatan glukosa darah. Kriteria yang diperoleh dari evaluasi adalah pasien mengatakan tidak gatal lagi sekitar luka bekas operasi, luka tampak kemerahan dan luka tampak bersih setelah dilakukan peawatan luka, tidak ditemukan tanda- tanda infeksi dan suhu tubuh stabil. Setelah dibandingkan dengan kriteria hasil yang ada dalam teori, maka penulis menyimpulkan analisa masalah teratasi sebagian maka pertahankan intervensi dengan observasi tanda gejala infeksi, lakukan perawatan luka, dan berikan terapi antibiotik sesui intruksi

PENUTUP A. Simpulan Dalam bab ini, penulis akan menguraikan kesimpulan dan saran dari hasil pemberian asuhan keperawatan pada Tn. D dengan Diabetes Mellitus di ruang Multazam RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Penyakit diabetes mellitus adalah gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak yang abnormal akibat kegagalan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Tn. D selama tiga hari didapatkan simpulan sebagai berikut: 1. Pengkajian dilakukan dengan dua metode yaitu pola Gordon dan head to toe yang mendukung ditegakkannya diagnosa. 2. Setelah dilakukan pengkajian dan analisa kasus muncul empat diagnosa pada pasien yaitu: kekurangan volume cairan berhubungan dengan diuresis osmotik, nyeri berhubungan dengan agen injury fisik, intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik, gangguan integritas kulit berhubungan dengan kerusakan jaringan ikat sekunder terhadap peningkatan glukosa darah 3. Intervensi yang disusun penulis berdasarkan pada data yang muncul dalam pengkajian yang sesuai untuk menegakkan diagnosa. 4. Implementasi yang dilakukan sudah sesuai dengan intervensi dalam teori. Namun terdapat beberapa intervensi yang tidak dapat dilakukan dikarenakan keterbatasan fasilitas dan kebijakan dari rumah sakit. Selain itu terdapat faktor penghambat yang membuat beberapa implementasi dalam pelaksanaannya kurang maksimal. 5. Mengacu pada intervensi dan implementasi, dari hasil evaluasi ada 2 diagnosa yang teratasi dan ada 2 diagnosa yang teratasi sebagian.

B. Saran 1. Penulis mengharapkan kepada perawat sebagai tim kesehatan yang paling sering berhubungan dengan pasien sangat perlu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan agar mampu merawat pasien secara komprehensif dan optimal. Dan perawat juga harus bekerjasama dengan tim kesehatan lain (dokter, ahli gizi, psikiatri dan pekerja sosial) dalam melakukan perawatan pasien dengan ulkus dan untuk melakukan pengkajian pada pasien yang lebih komperhensif. 2. Penulis mengharapkan kepada rumah sakit untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada pasien. Khususnya dalam bidang keperawatan, guna meningkatkan pelayanan atau asuhan keperawatan yang lebih optimal. 3. Untuk institusi pendidikan, penulis mengharapkan karya tulis ini sebagai bahan acuan bacaan untuk menambah pengetahuan bagi pembaca khususnya bagi mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta. Dan karya tulis ini sebagai tambahan literatur yang membahahas masalah tentang diabetes mellitus dengan ulkus.

DaftarPustaka Carpenito, Linda Jual. 2007. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi ke 10. Alih bahasa: Yasmin Asih. Jakarta: Buku kedokteran EGC Dongoes, Marilyn. E. 2008. Nursing Diagnosis Manual Lanning, Individualizing, and Documenting Client Care. 2 nd ed. United States of America: F. A. Davis Company Esther, Dally, dan Elliot. 2006. Patofisiologi Aplikasi Pada Praktik Keperawatan (terjemahan), Alihbahasa: Andry Hartono, Sp. Gk, EGC. Jakarta Handerson, M. A. 2003. Ilmu Bedah Untuk Perawat. Alih bahasa: Hartono. Yogyakarta: Essentia Medica Andry Mercer, David. W dan McHenry, Christopher. R. 2011. IlmuBedah. Alih bahasa: DwiDjuantoro. Jakarta: Karisma Martha, Rosernberg.C dan Smith, Kelly. 2010. Nanda Diagnosa Keperawatan. Alihbahasa: FatiahIstiqomah. Yogyakarta: DignaPustaka McPhee, Stephen J dan Ganong, William F. 2010. Patofisologi Penyakit Pengantar Menuju Kedokteran Klinis, Alihbahasa: Brahm U. Pendit, EGC. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran Riyadi, Sujono. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta :PustakaPelajar. Rubenstein, David dan Wayne, David. 2007. Kedokteran Klinis, Alihbahasa :Annisa Rahmalia. Jakarta: PT GeloraAksaraPratama Soeparman. 2003. Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III, Jakarta: Penerbit Gaya Baru Suyono, Slamet dan Sidartawan, Soegondo.2005. Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Jakarta :BalaiPenerbit FKUI Syahbudin, Syafril. 2007. Pedoman Diet Diabetes Mellitus. Jakarta: Balai Penerbit FKUI Tjokoprawiro, Askandar. 2006. Hidup Sehat dan Bahagia Bersama Diabetes Mellitus. Jakarta: PT GramediaPustakaUmum Rekam Medik Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta. Kasus Diabetes Mellitus dalam rentang waktu tahun 2012-2013. Didapat pada tanggal 30April 2012.