Nila Wahyuni *, Ketut Tirtayasa **, Susy Purnawati ***

dokumen-dokumen yang mirip
L B E I B H I H E F E E F KT K I T F F DI

Universitas Lampung. Abstrak

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA

SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN INTERVAL

SKRIPSI SENAM JANTUNG SEHAT DAPAT MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK TUBUH PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK PENGARUH RUTININTAS MANDI AIR HANGAT DAN MANDI BIASA TERHADAP PEMULIHAN KELELAHAN PEMAIN FUTSAL

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK KONSUMSI AKUADES DAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP FREKUENSI DENYUT NADI PADA PRIA DEWASA SETELAH TES LARI 12 MENIT

BAB IV METODE PENELITIAN. selama 12 minggu pada bulan Maret - Mei rancangan penelitian pre, middle, and post test control group design.

Suharjana FIK UNY Suharjana FIK UNY

PENGARUH LATIHAN PERNAPASAN DIAFRAGMA TERHADAP ARUS PUNCAK EKSPIRASI PADA ANAK YANG MEMPUNYAI HOBI RENANG USIA 9-15 TAHUN

ABSTRAK PENGARUH PEMBERIAN OKSIGEN KALENG TERHADAP WAKTU ISTIRAHAT SETELAH BEROLAHRAGA

PERBEDAAN OLAHRAGA AEROBIK INTENSITAS SEDANG DAN HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING

Oleh : N. Gimbar Adi Putra*, J. Alex Pangkahila**, I P G. Adiatmika*** Program Studi Magister Fisiologi Olahraga Universitas Udayana

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

NI MADE AYU SRI HARTATIK

BAB IV METODE PENELITIAN. dilaksanakan di Stadion Diponegoro, Semarang. pre-test and post-test control group design.

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

PENAMBAHAN BALLISTIC STRETCHING

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

SKRIPSI. Oleh: Yuni Novianti Marin Marpaung NIM KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN

ABSTRAK. Maizar Amatowa Iskandar, 2012 Pembimbing I : Pinandojo Djojosoewarno, dr., Drs., AIF. Pembimbing II : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes.

INTERVENSI SLOW STROKE BACK MASSAGE

SKRIPSI PERBEDAAN LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN JUMP TO BOX TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SMA N 1 MANGGIS

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIG-ZAG RUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KONSUMSI PISANG AMBON PADA AKTIVITAS FISIK SUBMAKSIMAL MENINGKATKAN KADAR GLUKOSA DARAH. Alin Anggreni Ginting

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH. Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Strata 1 Kedokteran Umum

SKRIPSI. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA FISIOTERAPI. Oleh : AYU RIESKY NIM.

SKRIPSI ANAK AGUNG GEDE ANGGA PUSPA NEGARA

SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN ANAK PRASEKOLAH (5-6 TAHUN)

PELATIHAN LARI SIRKUIT 2 X 10 MENIT DAN PELATIHAN LARI KONTINYU 2 X 10 MENIT DAPAT MENINGKATKAN VO 2 MAX TAEKWONDOIN PUTRA KABUPATEN MANGGARAI - NTT

PERBANDINGAN PENGARUH MINUMAN BEROKSIGEN DENGAN MINUMAN AIR PUTIH BIASA TERHADAP TINGKAT KEBUGARAN PADA MAHASISWA FK USU ANGKATAN 2012.

PENGARUH SENAM AEROBIC DI PAGI HARI DAN MALAM HARI TERHADAP KADAR VO 2 MAX

direncanakan antara pembebanan dan recovery. Lari interval ini merupakan lari

PENGARUH SUPLEMEN TERHADAP KADAR ASAM LAKTAT DARAH

INTERVENSI FOUR SQUARE STEP

LATIHAN KETAHANAN (ENDURANCE) Oleh: Prof. Dr. Suharjana, M.Kes Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

III. METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental dengan desain penelitian (Pre-Post Test

ABSTRAK. Kata kunci: plak gigi, seduhan kelopak bunga rosella, indeks plak. Universitas Kristen Maranatha

PENDAHULUAN Dayung adalah satu cabang olahraga yang membutuhkan kondisi tubuh prima agar dapat tampil sebaik mungkin pada saat latihan maupun ketika p

SKRIPSI NYOMAN HARRY NUGRAHA

PENGARUH KOPI TERHADAP KELELAHAN OTOT PADA SPRINT 100 METER LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, interval training, lari seratus. yard, renang sprint, serta bersepeda cepat.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Kedokteran Umum

ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK GULA PUTIH, ASPARTAM, BROWN SUGAR, GULA AREN, DAN STEVIA TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

PELATIHAN PERMAINAN GAME TIPE A LEBIH MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEBUGARAN FISIK DIBANDINGKAN PERMAINAN GAME TIPE B PEMAIN FUTSAL IKIP PGRI BALI

PENGARUH PEMBERIAN BUBUR BUAH PISANG

Pengaruh senam bugar lansia terhadap kebugaran jantung paru di Panti Werdha Bethania Lembean

BAB I PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Masalah. Lari jarak pendek (sprint) adalah lari yang menempuh jarak antara 100

SKRIPSI 011 NI PUTU PURNAMAWATI

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

SKRIPSI GOVINDA VITTALA

PENAMBAHAN SHAKING MASSAGE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN PAKAIAN COMPRESSION BASE LAYER MEMPERCEPAT PEMULIHAN FISIOLOGIS DAN MENINGKATKAN KENYAMANAN TUBUH MAHASISWA SAAT BEROLAHRAGA

KOMBINASI HALF SQUAT EXERCISE

Kata kunci: Berjalan santai selama 30 menit, kewaspadaan, laki-laki dewasa muda

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata-1 kedokteran umum

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang fisiologi dan kedokteran

PELATIHAN METODE BOBATH LEBIH BAIK DARIPADA METODE FELDENKRAIS TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN PADA PASIEN PASCA STROKE

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Fisiologi dan Kedokteran Olahraga. rancangan one group pre- and post-test design.

JL. Prof. H. Soedarto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp

SKRIPSI. Komang Dhyanayuda P.

Volume 2, No. 1 : , Maret 2014

BAB I PENDAHULUAN. Permainan sepak bola merupakan salah satu olahraga endurance beregu

PERBANDINGAN PARAMETER FUNGSI PARU ATLET PUTRA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI DENGAN SEPAK TAKRAW DI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN PELAJAR JAWA TENGAH

Pengaruh Pemberian Teh Hitam terhadap VO 2 max dan Pemulihan Denyut Nadi Pasca Melakukan Latihan Treadmill

PERBEDAAN PENGARUH INTERVAL TRAINING DAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP VO2MAX SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA UNDIP LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. diemban. Kebugaran jasmani dipertahankan dengan berbagai bentuk latihan.

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

ABSTRAK PENGARUH HIGH INTENSITY CIRCUIT TRAINING (HICT) TERHADAP INDEKS KEBUGARAN JASMANI DAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA LAKI-LAKI DEWASA MUDA

LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa dihindari. Lanjut usia (lansia) menurut Undang-Undang Republik

ABSTRAK. Pengaruh dan Hubungan Merokok Terhadap Kapasitas Vital Paru pada Pria Dewasa

HUBUNGAN MINUMAN ISOTONIK DENGAN KONSUMSI OKSIGEN MAKSIMAL PADA MAHASISWA JPOK UNLAM BANJARBARU

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Fisiologi Olahraga, Program Pascasarjana Universitas Udayana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2016 dan dilaksanakan di

ABSTRAK HUBUNGAN KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TREADMILL METODE BRUCE DAN TES BANGKU METODE TINGGI TETAP 25 CM

ABSTRAK PERBANDINGAN PENINGKATAN KAPASITAS VITAL PARU ANTARA PEROKOK DAN NON PEROKOK SETELAH LATIHAN FISIK AEROBIK

PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI AKADEMI SALATIGA TRAINING CENTER

Usep suhendra, Pembimbing: Dr. Iwan budiman, dr., MS.

PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SEKOLAH SEPAK BOLA RUKUN AGAWE SANTOSA (RAS) KLATEN NASKAH PUBLIKASI

PEMBERIAN PELATIHAN KEKUATAN AYUNAN LENGAN (ARM SWING)

2015 PERBANDINGAN METODE CONTINOUS TRAINING DAN INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN AEROBIK PADA ATLET SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

Konsumsi energi berdasarkan kapasitas oksigen terukur

SKRIPSI PENGARUH SLOW-STROKE BACK MASSAGE

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

PERBEDAAN RETENSI MEMORI PASCA PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA DENGAN MEDIA CERAMAH DAN VIDEO PADA WANITA USIA SUBUR

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD (Santalum album) TERHADAP KECEPATAN PEMULIHAN FREKUENSI DENYUT NADI SETELAH AKTIVITAS FISIK BERAT

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kolam Renang dan Studio Senam di

ABSTRAK. EFEK DAUN TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L.) TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PRIA DEWASA

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA KEBUGARAN YANG DIUKUR DENGAN TES TREADMILL METODE BRUCE DENGAN TES ERGOMETER SEPEDA METODE ASTRAND MODIFIKASI IWAN BUDIMAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

PEMULIHAN BERENANG LAMBAT GAYA BEBAS LEBIH EFEKTIF DIBANDINGKAN DENGAN PEMULIHAN BERENANG LAMBAT GAYA DADA DALAM MEMPERCEPAT PEMULIHAN DENYUT NADI SETELAH LATIHAN MAKSIMAL PADA ATLET RENANG PRIA GRUP RENANG BAYUSUTA DI DENPASAR Nila Wahyuni *, Ketut Tirtayasa **, Susy Purnawati *** *Program Studi Fisioterapi Universitas Udayana Bagian Ilmu Faal Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ABSTRAK Atlet-atlet renang di Indonesia masih sangat sulit bersaing dengan atlet dunia yang senantiasa melakukan lonjakan prestasi. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemahaman tentang metode pemulihan yang benar atau efektif dalam menunjang prestasi yaitu metode pemulihan aktif dengan berenang lambat. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya perbedaan efektifitas pemulihan berenang lambat gaya bebas dengan pemulihan berenang lambat gaya dada dalam mempercepat pemulihan denyut nadi atlet renang pria grup renang Bayusuta di Denpasar. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan metode randomized pre and post test control group design, yang dilakukan pada bulan Februari 2014. Sampel dipilih secara simple random sampling. Dua kelompok perlakuan dengan masing-masing kelompok 17 sampel dipilih secara random. Kelompok satu diberikan perlakuan berupa pemulihan berenang lambat gaya bebas dan kelompok dua diberikan perlakuan berupa pemulihan berenang lambat gaya dada setelah kedua kelompok melakukan latihan maksimal berupa renang sprint 50 meter. Denyut nadi pemulihan diukur dengan menggunakan metode Brouha yaitu denyut nadi pada menit pertama sampai kelima. Analisis statistik dengan uji Wilcoxon menunjukkan penurunan denyut nadi pada kedua kelompok dari menit pertama sampai kelima menunjukkan penurunan yang signifikan (p<0,05). Berdasarkan uji Mann Whitney denyut nadi pemulihan pada menit pertama dan kedua tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p>0,05) sedangkan pada menit ketiga sampai kelima denyut nadi pemulihan pada kedua kelompok menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<0,05). Penurunan denyut nadi pada kedua kelompok pada menit pertama sampai kelima menunjukkan hasil yang signifikan (p<0,05). Simpulan dalam penelitian ini adalah metode pemulihan berenang lambat gaya bebas lebih efektif dibandingkan dengan pemulihan berenang lambat gaya dada dalam mempercepat pemulihan denyut nadi atlet renang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan para pelatih renang dan atlet renang untuk dapat melakukan metode pemulihan secara tepat. Kata kunci : Pemulihan dalam olahraga, Renang gaya bebas, Renang gaya dada, Denyut nadi 53

SLOW FRONTCRAWL SWIMMING RECOVERY MORE EFFECTIVE THAN SLOW BREASTSTROKE SWIMMING RECOVERY IN ACCELERATE HEART RATE RECOVERY AFTER MAXIMAL EXERCISE OF MALE BAYUSUTA GROUP SWIMMER IN DENPASAR Nila Wahyuni *, Ketut Tirtayasa **, Susy Purnawati *** * Physioterapy Program Study Udayana University Faal Departmen Madicine Faculty Udayana University ABSTRACT The swimmer in Indonesia is still very difficult to compete with world athletes who constantly surge achievement. One reason is the lack of understanding of proper recovery methods or effective in supporting achievement that is slow swimming active recovery method. This study aims to prove the differences of effectiveness of slow frontcrawl swimming recovery with a slow breaststroke swimming recovery to accelerate pulse rate recovery of male Bayusuta swimmer group in Denpasar. Experimental research was done with the method of randomized pre and post test control group design, conducted on February 2014. Samples were selected by simple random sampling. The two intervention groups with each group of 17 samples that randomized selected. The first group was given intervention as slow frontcrawl swimming and the second groups given intervention as slow breaststroke swimming after maximal exercise 50 meter sprint swimming. Pulse rate recovery was measured using Brouha method that is pulse rate in the first minute until the fifth minute. Statistical analysis with the Wilcoxon test showed a decrease in pulse rate in both groups from the first minute until the fifth minute showed a significant decrease (p < 0,05). Based on the Mann Whitney test pulse rate recovery in the first minute and the second showed no significant difference ( p > 0,05 ), while the third to fifth minute pulse recovery in both groups showed significant differences ( p < 0,05 ). The decrease of pulse rate in both groups in the first minute until the fifth minute showed significant results ( p < 0,05 ). In conclusion is slow freestyle swimming recovery methods is more effective than slow breaststroke swimming recovery method in accelerate swimmer pulse rate recovery. The results of this study are expected to increase the knowledge of coaches and swimmer to be able to do a proper recovery methods. Keywords : Sport recovery, Frontcrawl swimming, Breaststroke swimming, Pulse rate 54

PENDAHULUAN Metode pemulihan merupakan faktor penting yang sangat mempengaruhi penampilan seorang atlet renang. Metode pemulihan yang saat ini digunakan dalam cabang olah raga renang adalah pemulihan secara aktif yaitu dengan berenang lambat. Metode ini efektif untuk memulihkan energi, pemulihan denyut nadi dan kadar asam laktat setelah latihan maksimal. Pemulihan secara optimal perlu dilakukan setelah melakukan latihan secara rutin, untuk dapat meningkatkan kemampuan atlet renang dan untuk mencegah terjadinya overtraining. Peningkatan kebutuhan oksigen meningkat secara drastis selama olahraga. Cadangan oksigen yang tersimpan di dalam hemoglobin darah, mioglobin akan digunakan tetapi cadangan oksigen tersebut belum dapat mengimbangi peningkatan kebutuhan oksigen yang terjadi sehingga terjadilah suatu keadaan kekurangan oksigen (oxygen deficit) 1 Oxygen deficit adalah suatu keadaan dimana cadangan oksigen yang tersimpan dalam tubuh tidak seimbang dengan kebutuhan oksigen sehingga tubuh akan melakukan kompensasi dengan cara memproduksi energi dari sistem energi anaerobik 1. Konsumsi oksigen akan tetap tinggi setelah aktivitas fisik dan akan menurun secara bertahap pada saat masa pemulihan. Konsumsi oksigen yang tetap tinggi setelah melakukan aktivitas fisik disebut dengan kelebihan konsumsi oksigen (oxygen debt) atau disebut juga Excess Post-exercise Oxygen Consumption (EPOC) 2. Kelebihan konsumsi oksigen pada masa pemulihan akan digunakan untuk : 1. Mengembalikan cadangan oksigen di dalam hemoglobin, mioglobin dan yang terlarut dalam darah, 2. Mengkorversikan kembali laktat menjadi glukosa dan 3. Mengembalikan cadangan ATP-fosfokreatin 2. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa ternyata atlet-atlet renang di Indonesia masih sangat sulit bersaing dengan atlet dunia yang senantiasa melakukan lonjakan prestasi 3. Fenomena ini terjadi karena proses pelatihan renang yang belum memaksimalkan pemanfaatan kemajuan ilmu keolahragaan dan teknologi secara optimal yaitu metode 55

pemulihan secara aktif dengan berenang lambat 4. Metode pemulihan aktif dengan berenang lambat dapat mengembalikan kondisi fisik atlet setelah suatu pertandingan atau latihan maksimal. Metode pemulihan ini direkomendasikan oleh pelatih-pelatih renang saat ini 5. Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya di Bali maupun di Indonesia. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah pemulihan berenang lambat gaya bebas lebih efektif dibandingkan dengan pemulihan berenang lambat gaya dada dalam mempercepat pemulihan denyut nadi setelah latihan maksimal pada atlet renang pria grup renang Bayusuta di Denpasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektifitas pemulihan berenang lambat gaya bebas dan berenang lambat gaya dada dalam mempercepat pemulihan denyut nadi atlet renang pria grup renang Bayusuta di Denpasar. MATERI DAN METODE Rancangan penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental dengan metode pre test and post test control group design, dimana pengambilan sampel dilakukan secara random dan pembagian sampel menjadi dua kelompok juga dilakukan secara acak atau random. Kelompok pertama diberikan perlakuan renang sprint 50 meter dan metode pemulihan berenang lambat gaya bebas 200 meter sedangkan kelompok kedua diberikan perlakuan berupa sprint 50 meter dan metode pemulihan berenang lambat gaya dada. Denyut nadi istirahat diukur sebelum diberikan perlakuan. Denyut nadi pelatihan dan denyut nadi pemulihan diukur setelah perlakuan lalu dibandingkan secara statistik. Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh atlet yang tergabung dalam perkumpulan atlet renang Bayusuta. Sampel diambil dari populasi sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan. Kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain: Jenis kelamin laki-laki, Usia 16-24 tahun, Tinggi badan 155-170 cm, Berat badan 45-60 kg, Indeks massa tubuh : normal (18,5 24,9); Berbadan sehat dan tidak cacat fisik; Kategori kebugaran fisik kurang dan sedang; Denyut nadi awal 60-90 56

kali/menit; Bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani informed consent; Mampu melakukan pelatihan maksimal. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah memiliki riwayat penyakit paru dan memiliki riwayat penyakit jantung. Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Poccock dan didapatkan jumlah sampel minimal adalah 17 untuk masing-masing kelompok, sehingga jumlah sampel keseluruhan adalah 34 orang. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode pemulihan berenang lambat gaya bebas dan metode pemulihan berenang lambat gaya dada, sedangkan variabel tergantung dalam penelitian adalah denyut nadi pemulihan. Jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh, dan tingkat kebugaran fisik merupakan variabel kendali dalam penelitian ini. Metode Pemulihan berenang lambat dengan gaya bebas adalah atlet berenang secara lambat sejauh 200 meter (4x25 meter tanpa interval waktu) dengan gaya bebas dengan kecepatan 40% sampai 50% dari kecepatan maksimal yang bisa dicapai (0,76 m/s-1,1 m.s). Metode pemulihan berenang lambat dengan gaya dada adalah atlet berenang secara lambat sejauh 200 meter (4x25 meter tanpa interval waktu) dengan gaya dada dengan kecepatan 40% sampai 50% dari kecepatan maksimal yang bisa dicapai (0,76 m/s-1,1 m.s). Denyut nadi pemulihan adalah denyut nadi atlet setelah melakukan salah satu metode pemulihan dengan berenang lambat dengan gaya bebas dan gaya dada. Tingkat Kebugaran Fisik adalah status kebugaran fisik yang diukur dengan metode lari 2,4 kilometer yaitu tingkat kebugaran fisik sedang dan kurang. Analisis Data Analisa data menggunakan analisis komparasi untuk menguji denyut nadi istirahat, denyut nadi pelatihan, denyut nadi pemulihan dan penurunan denyut nadi sampai menit kelima sebelum intervensi antar kelompok menggunakan analisis non parametrik Wilcoxon sign rank test, sedangkan analisis untuk menguji perbedaan denyut nadi pemulihan P1, P2, P3, P4, P5, penurunan 57

denyut nadi sampai menit kelima, kelembaban udara, suhu udara dan suhu air kolam antara kelompok I dan kelompok II menggunakan uji Mann Whitney U test. HASIL PENELITIAN Karakteristik sampel penelitian berdasarkan umur adalah sampel yang berusia berusia 16-17 tahun yaitu sebanyak 26 orang (76,5%) yaitu 14 orang pada kelompok I (41,2%) dan 12 orang pada kelompok II (35,3%), usia 18-19 tahun sebanyak 5 orang (14,7%) yaitu 2 orang pada kelompok I (5,9%) dan 3 orang pada kelompok II (8,8%) dan usia 20-21 sebanyak 3 orang (8,8%) yaitu 1 orang pada kelompok I (2,9%) dan 2 orang pada kelompok II (5,9%). Sampel penelitian yang memiliki daya tahan kardiovaskular kurang adalah sebanyak 13 orang (38,2%) yaitu pada kelompok I sebanyak 6 orang (17,6%) dan 7 orang pada kelompok II (20,6%) dan sampel penelitian yang memiliki daya tahan kardiovaskular sedang adalah 21 orang (61,8%) yaitu 11 orang pada kelompok I (32,4%) dan 10 orang pada kelompok II (29,4%). Karakteristik lingkungan pada saat pengukuran denyut nadi atlet renang pria Bayusuta kelompok renang gaya bebas yaitu rerata kelembaban udara adalah 92,59%, suhu udara adalah 27,66 dan suhu air adalah 29,03 sedangkan pada saat pemeriksaan atlet renang Bayusuta kelompok renang gaya dada yaitu rerata kelembaban udara adalah 92,56%suhu udara adalah 27,62 dan suhu air adalah 29,42. Hasil Analisis Denyut Nadi Pemulihan Menit Pertama sampai Kelima Kelompok Renang Gaya Bebas dan Gaya Dada Analisis denyut nadi pemulihan dan penurunan denyut nadi menit pertama sampai kelima Kelompok Renang Gaya Bebas dan Gaya Dada bertujuan untuk mengetahui perbedaan denyut nadi pemulihan antara kelompok renang gaya bebas dengan kelompok renang gaya dada pada menit pertama sampai kelima. Data pada tabel 1 dapat menunjukkan bahwa denyut nadi pemulihan dan penurunan denyut nadi pada menit pertama dan kedua (P1 dan P2) pada kedua kelompok tidak berbeda 58

bermakna (p > 0,05) yang berarti bahwa denyut nadi pemulihan dan penurunan denyut nadi menit pertama sampai kelima tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna. Tabel 1 Uji Beda Denyut Nadi Pemulihan dan Penurunan Denyut Nadi Menit Pertama sampai Kelima pada Atlet Renang Pria Grup Renang Bayusuta Kelompok Renang Gaya Bebas dan Gaya Dada (Uji Mann Whitney) Denyut Nadi Pemulihan Renang Gaya Bebas p Renang Gaya Dada P1 17,32 0,918 17,68 P2 14,68 0,098 20,32 P3 12,71 0,005 22,29 P4 11,68 0,001 23,32 P5 11,32 0,000 23,68 P1-P5 24,26 0,000 10,74 PEMBAHASAN Denyut nadi pemulihan menit pertama dan kedua menunjukkan tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna sedangkan denyut nadi pemulihan pada menit ketiga sampai kelima menunjukkan perbedaan yang bermakna diantara kedua kelompok. Metode pemulihan secara aktif yaitu dengan berenang lambat gaya bebas lebih efektif dibandingkan dengan berenang lambat gaya dada dalam mempercepat penurunan denyut nadi setalah latihan maksimal denyut nadi atlet renang. Perbedaan Efek Intervensi dalam Mempercepat Pemulihan Denyut Nadi Atlet Renang Berdasarkan analisis kinematika siklus kayuhan renang gaya bebas memiliki stroke length, stroke frequency, stroke 59

index dan kecepatan yang lebih baik daripada renang gaya dada sehingga energi yang dibutuhkan lebih kecil 6. Analisis biomekanik dan bioenergetika menunjukkan bahwa renang gaya dada membutuhkan energi yang lebih besar dibandingkan dengan renang gaya bebas karena setiap peningkatan kebutuhan energi akan disertai dengan peningkatan kebutuhan oksigen. Tubuh akan beradaptasi dengan peningkatan kebutuhan oksigen dengan cara meningkatkan kerja sistem kardiovaskular untuk transpor oksigen ke seluruh tubuh dan difusi oksigen ke jaringan 7. Sumber energi dari renang lambat 200 meter adalah berasal dari 3 sumber yaitu: (1). ATP-PC sebesar 10%; (2). Asam laktat sebesar 30% dan (3). Sumber menghasilkan ATP 9. Renang lambat gaya bebas 200 meter membutuhkan energi yang lebih kecil dibandingkan dengan renang lambat gaya dada. Kebutuhan oksigen renang gaya bebas lebih kecil dibandingkan dengan renang gaya dada sehingga kelebihan konsumsi oksigen (oxygen debt) yang terjadi pada masa pemulihan akan lebih banyak yang bisa digunakan untuk pengembalian cadangan oksigen dan energi dalam tubuh. Mekanisme kompensasi tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen dengan meningkatkan denyut jantung juga lebih minimal sehingga lebih efektif dalam mempercepat pemulihan denyut nadi atlet 9. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan energi aerob sebesar 60% 8. Sumber Dapat disimpulkan bahwa metode energi terbesar pada saat berenang lambat 200 meter adalah sumber energi aerobik yang membutuhkan oksigen untuk pemulihan berenang lambat gaya bebas lebih efektif dibandingkan dengan metode pemulihan berenang lambat gaya dada 60

dalam mempercepat penurunan denyut nadi atlet renang pria grup renang Bayusuta di Denpasar. Saran Disarankan bagi para pelatih renang diharapkan menerapkan metode pemulihan yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti metode pemulihan secara aktif yaitu metode pemulihan dengan berenang lambat gaya bebas; Dibutuhkan penelitian-penelitian lanjutan mengenai metode pemulihan aktif pada cabang olah raga renang pada gaya renang lainnya. DAFTAR PUSTAKA 1. Astrand, I. 2008. Oxygen Uptake at the Beginning of Work. Journal of Applied Physiology 33 : pp 611 615. 2. Binzoni, T., Ferretti, G., Schenker, K., Cerretelli. 2002. Relationship Between Oxygen Consumption, High Energy Phosphates and the Kinetics of Oxygen Debt in Exercise. Journal of Applied Physiology 29 : pp 547 551. 3. Ahmad. 2006. Makalah Ilmiah Renang. Available from : http://www.kompas. com/2006/makalah ilmiah renanghtml. (Accesed : 2013, November 12). 4. Jansen. 1997. The Art and Science Coaching. Canbera, Australia : Government Publishing Service. 5. Toubekis, A. G., Douda, H., Tokmakidis, S. 2008. Influence of Different Rest Intervals During Active or Passive Recovery on Repeated Sprint Swimming Performance. European Journal Applied Physiolology 93 : pp 694 700. 6. Toussaint, H. M., Hollander, A. P. 1994. Energetics of Competitive Swimming, Implications for Training Programmes. Sports Medicine Journal 18 : pp 384-405. 7. Ogita, F., Tamaki, H., Wagatsuma, A., Maeda, A. 2004. The Mechanical Efficiency of Frontcrawl Swimming. Medicine Science Sports Exercise 22 : pp 402-408. 61

8. Prampero, P. E. 1986. The Energy Cost of Human Locomotion on Land and in Water. Sports Medicine Journal 7: pp 55-72. 9. Hill, A.V., and Lupton, H. 2007. Muscular Exercise, Lactic Acid and the Supply and Utilization of Oxygen. Medicine Science Sport 96 : pp 438-475. 62