HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN ASERTIVITAS TERHADAP PASANGAN PADA WANITA MENOPAUSE. Ratri Dewi Anggraini, Sri Hartati*

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

HUBUNGAN ANTARA KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA WANITA YANG BEKERJA SEBAGAI PENYULUH DI KABUPATEN PURBALINGGA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS KOGNITIF DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA FAST-TRACK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang Abstrak

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG

ASERTIVITAS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN DAN JENIS KELAMIN PADA REMAJA AWAL KELAS VIII DI SMPN 1 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA PRIA YANG MELAKUKAN LATIHAN FITNESS. Elsadi Musba, *Zaenal Abidin

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DENGAN KEPUASAN KERJA WIRANIAGA NASMOCO GRUP DI SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS XI SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

EFIKASI DIRI DAN STRES KERJA PADA RELAWAN PMI KABUPATEN BOYOLALI

RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE WITH PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOUR ON SMA N 7 SEMARANGSTUDENTS

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

THE RELATIONSHIP BETWEEN SELF-CONCEPT WITH ASSERTIVENESS IN CLASS X STUDENTS KESATRIAN 2 SENIOR HIGH SCHOOL SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN REKAN KERJA DENGAN

KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DAN ASERTIVITAS PADA SISWA SMA ISLAM HIDAYATULLAH SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

KECEMASAN DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA DITINJAU DARI KONSEP DIRI PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR

SELF ESTEEM DAN OPTIMISME RAIH KESUKSESAN KARIR PADA FRESH GRADUATE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN DIRI DENGAN PERILAKU MENCARI BANTUAN ADAPTIF DALAM PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI AGRESI PADA ANGGOTA PENCAK SILAT X. (Taufiq Akbar Wijayanto, *Zaenal Abidin)

Kata kunci : Work-Family Conflict, Subjective Well-Being, Perawat.

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA PILOT PENERBANGAN ANGKATAN DARAT (PENERBAD) DI SEMARANG DAN JAKARTA

MAHARDIKHA ADHI NUGROHO, PRASETYO BUDI WIDODO* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN TERHADAP IBU DAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA CITRA TUBUH DENGAN PERILAKU DIET PADA REMAJA PUTRI DI FITNESS CENTER SEMARANG JURNAL SKRIPSI

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

MOTIVASI BERAFILIASI DAN MINAT MENJADI PASKIBRAKA PADA SISWA SMKN

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI JUDI PADA KOMUNITAS FANS CLUB X INDONESIA REGIONAL SEMARANG

LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN JOB INSECURITY PADA KARYAWAN CV. ELFANA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KETERLIBATAN AYAH DALAM PENGASUHAN DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL PADA SISWA LAKI-LAKI KELAS X SMK NEGERI 4 SEMARANG

DUKUNGAN SOSIAL AYAH DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA LAKI-LAKI

Kata Kunci: Kecenderungan kecanduan media sosial, Kontrol Diri, Remaja akhir

PERILAKU PROAKTIF REMAJA PUTRI YANG TINGGAL DI LOKALISASI DITINJAU DARI CITRA DIRI Sri Indah Martiningsih FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA SOPIR BUS PO AGRA MAS (DIVISI AKAP) JURUSAN WONOGIRI-JAKARTA

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA

Lulu Lestin Lailan, Yeniar Indriana. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang

PENGARUH PERILAKU PROSOSIAL DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP PENERIMAAN TEMAN SEBAYA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA SISWA SMA MARDISISWA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP POLA ASUH PERMISSIVE INDULGENT DENGAN ASERTIVITAS PADA REMAJA KELAS VIII DI SMPN 13 CIREBON

FOCUSED. Memperoleh SKRIPSI. Disusun oleh: Mutiara Nandini M2A SEMARANG

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN ASERTIVITAS PADA SISWA KELAS XI SMA KESATRIAN 2 SEMARANG. Benyamin Obaja Ginting, Achmad Mujab Masykur* 1

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN DI PT. X

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK REMAJA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA (STUDI KORELASI PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 SEMARANG)

POLA ASUH OTORITATIF ORANG TUA DAN EFIKASI DIRI DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN KARIR PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA

HUBUNGAN KONFLIK PERAN GANDA DENGAN KEPUASAN BERWIRAUSAHA PADA WIRAUSAHA WANITA SKRIPSI IMAM DAMARA

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 7 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 SUKOHARJO

KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS LANSIA JANDA/DUDA DITINJAU DARI PERSEPSI TERHADAP DUKUNGAN SOSIAL DAN GENDER

HUBUNGAN KEPUASAN TERHADAP GAJI DENGAN ETOS KERJA KARYAWAN KPRI DI KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PERILAKU SEKSUAL PADA SMP NEGERI X

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP KEKERASAN DALAM PACARAN PADA REMAJA DI JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DAN DISIPLIN DIRI DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA SISWA RSBI KELAS VII SMP NEGERI 4 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DI PT. PERTIWI AGUNG

KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMATANGAN KARIR REMAJA PENERIMA MANFAAT DI BALAI REHABILITASI SOSIAL WIRA ADHI KARYA UNGARAN

Inayatul Khoeriyah, Dinie Ratri Desiningrum

Mahsunah Ariyanti 1, Yeniar Indriana 2. Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang Abstrak

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

ADIKSI GAME ONLINE DAN KETRAMPILAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA REMAJA

STATUS SOSIAL EKONOMI DAN INTENSITAS KOMUNIKASI KELUARGA PADA IBU RUMAH TANGGA DI PANGGUNG KIDUL SEMARANG UTARA. Endang Sri Indrawati.

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA REMAJA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN LAPAS ANAK KELAS II A KUTOARJO

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA PEGAWAI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

Jurnal SPIRITS, Vol.6, No.1, November ISSN:

HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN WORK-FAMILY CONFLICT PADA KARYAWATI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN DIY

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa UKM Research n Business Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP METODE PEMBELAJARAN GURU DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI GISIKDRONO 02 DAN 04 SEMARANG

THE RELATIONSHIP BETWEEN ACADEMIC SELF EFFICACIES AND THE ASSERTIVITY ON THE 10 GRADE STUDENTS OF SENIOR HIGH SCHOOL 15

HUBUNGAN ANTARA LOKUS PENGENDALIAN INTERNAL DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA GURU SMA NEGERI DI KOTA BOGOR

PENGARUH KEPEMIMPINAN POSITIF TERHADAP WORK ENGAGEMENT PADA PENGURUS BEM ULM. Skripsi. Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Syarat

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

PERCEPTION OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEES OF PT KUDA INTI SAMUDERA, SEMARANG

Abstract

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA DENGAN RESILIENSI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR JURUSAN X FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Fransiska Eveline Magho Begu, Tri Puji Astuti* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN STRES AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PASANGAN PADA KARYAWATI DI BANK MEGA KANTOR CABANG AREA JAKARTA SELATAN

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN LOYALITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN QUALITY CONTROL PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL SEMARANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

PERBEDAAN PENERIMAAN TEMAN SEBAYA DITINJAU DARI TIPE KEPRIBADIAN EKSTROVERT DAN INTROVERT

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA BODY IMAGE DENGAN ASERTIVITAS TERHADAP PASANGAN PADA WANITA MENOPAUSE Ratri Dewi Anggraini, Sri Hartati* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro rattree91@yahoo.com tthartati@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan body image dengan asertivitas terhadap pasangan pada wanita menopause. Subjek penelitian ini adalah wanita yang berusia 40-55 tahun, berstatus menikah, berpendidikan terakhir minimal SMA, dan tinggal di kota Semarang. Sampel penelitian berjumlah 83 wanita dengan teknik sampling insidental. Pengambilan data menggunakan skala asertivitas terhadap pasangan (23 aitem valid dengan α = 0,852) dan skala body image (26 aitem valid dengan α = 0,860) yang telah diujicobakan pada 46 subjek. Data dianalisis menggunakan teknik analisis regresi sederhana, dan menghasilkan = 0,314 dengan p = 0,002 ( p < 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara body image dengan asertivitas terhadap pasangan pada wanita menopause, sehingga hipotesis penelitian dapat diterima. Nilai positif pada koefisien korelasi menunjukkan bahwa semakin positif body image, maka semakin tinggi asertivitas terhadap pasangan pada wanita menopause, begitu pula sebaliknya. Body image memberikan sumbangan efektif sebesar 9,9% pada asertivitas terhadap pasangan, sisanya 90,1% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Kata kunci: body image, asertivitas terhadap pasangan, wanita menopause *Penulis penanggungjawab

2 THE CORRELATION BETWEEN BODY IMAGE WITH ASSERTIVENESS AGAINST COUPLE IN MENOPAUSAL WOMEN Ratri Dewi Anggraini, Sri Hartati* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro rattree91@yahoo.com tthartati@gmail.com ABSTRACT This study aims to determine the correlation between body image with assertiveness against couple in menopausal women. The subjects were women at age 40-55 years old, being married, has minimum level of education senior high school, and live at Semarang. The subjects numbered 83 women using incidental sampling technique. Retrieval of data using assertiveness against couple scale (23 aitem valid dengan α = 0,852) and body image scale (26 aitem valid dengan α = 0,860), which had previously been tested on 46 subjects. The data obtained by simple regression analysis showed a correlation between variables = 0,314 with p = 0,002 (p < 0,05). These results indicate that there is a positive and significant correlation between body image with assertiveness against couple in menopausal women, so the proposed research hypothesis can be accepted. Positive correlation coefficient indicates the direction of the relationship between the two variables is positive, which means the more positive body image, the higher assertiveness against couple in menopausal women, and vice versa. Body image provide an effective contribution by 9,9% to assertiveness against couple in menopausal women, and 90,1% are influenced by other factors which aren t revealed in this study. Keywords: body image, assertiveness against couple, menopausal women *Corresponding author

3 PENDAHULUAN Periode dewasa madya (middle adult-hood) adalah periode perkembangan yang dimulai kira-kira pada usia 35-45 tahun hingga memasuki usia 60-an (Santrock, 2002). Individu pada tahap perkembangan dewasa madya akan mengalami beberapa peristiwa penting, salah satunya adalah pengalaman perubahan biologis atau fisik. Wanita pada masa dewasa madya mengalami perubahan biologis yang spesifik, yaitu menopause. Wanita mengalami masa menopause secara umum pada usia kira-kira 40 hingga 50 tahun, dengan karakteristik berhentinya periode haid dan kemampuan melahirkan anak (Santrock, 2002). Wanita menopause dapat mengalami depresi yang mungkin disebabkan oleh kenyataan bahwa wanita pada masa ini mengalami berbagai perubahan dalam peran, hubungan, dan tanggung jawab. Perubahan-perubahan ini mengakibatkan stres dan cara wanita mempersepsi dan menyikapi menopause dapat mempengaruhi gejala-gejala selama menopause (Avis; Lachman; Rossi; dalam Papalia, Olds, dan Feldman, 2009). Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan yang dialami oleh wanita menopause adalah dengan melakukan asertivitas, menyampaikan sumber-sumber stres atau ketidaknyamanannya kepada pasangan, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman. Asertivitas yang dilakukan oleh wanita menopause dapat menjadikan pasangan memahami dan bertindak sesuai dengan kondisinya, sehingga mencapai solusi atas ketidaknyamanan yang dialaminya. Namun, apabila wanita menopause tidak bisa menerima perubahan fisiknya, yang berarti memiliki body image negatif, maka dapat menumbuhkan rasa cemas dalam dirinya (Marga, 2007), sedangkan kecemasan yang dialami seseorang dapat mengganggu suatu hubungan interpersonal. Seseorang yang cemas dapat bersikap submisif atau pasif, bahkan melakukan pertahanan diri melalui agresi, sehingga tujuan dari suatu komunikasi tidak tercapai (Guirdham, 2002).

4 Keterbukaan antar pasangan rumah tangga diperlukan agar dapat memperoleh solusi bahkan meminimalisir permasalahan dalam hubungan pernikahan. Kenyataannya, pada beberapa kasus istri kesulitan untuk melakukan keterbukaan atau asertivitas yang rendah dan setiap pasangan rumah tangga memiliki pola komunikasi yang berbeda-beda. Misalnya, mencari kambing hitam dalam masalah antar pasangan, memaksa, menghina, dan memilih untuk diam saat menghadapi permasalahan, sehingga berdampak pada tidak tercapainya tujuan komunikasi antar pasangan (Benokraitis, 2011). Berdasarkan uraian di atas maka peneliti ingin mengkaji secara empirik mengenai hubungan antara body image dengan asertivitas terhadap pasangan pada wanita menopause. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara body image dan asertivitas terhadap pasangan pada wanita menopause. METODE Identifikasi Variabel Penelitian Variabel tergantung : asertivitas terhadap pasangan Variabel bebas : body image Definisi Operasional Definisi Operasional Body Image Body image adalah penilaian individu yang meliputi kepuasan, afektif, kognitif dan perilaku terhadap penampilan dan fungsi tubuhnya. Body image akan diungkap melalui skala yang disusun berdasarkan komponen-komponen body image menurut Menzel dkk (dala m Cash dan Smolak, 2011), yaitu kepuasan subjektif secara global, afektif, kognitif, dan kecenderungan perilaku. Tingkat body image yang dimiliki subjek dapat diketahui dari tinggi rendahnya skor total pada skala body image. Semakin tinggi skor pada skala,

5 maka semakin positif body image yang dimiliki oleh subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor pada skala, semakin negatif body image yang dimiliki oleh subjek. Definisi Operasional Asertivitas terhadap Pasangan Asertivitas terhadap pasangan adalah kemampuan individu untuk mengungkapkan perasaan, pikiran secara terbuka kepada pasangannya, dan mempertahankan hak pribadi dengan tetap menghargai hak pasangan. Asertivitas terhadap pasangan akan diungkap melalui skala yang disusun berdasarkan komponen-komponen asertivitas menurut Stein dan Book (2011), yaitu kemampuan untuk mengekspresikan perasaan, kemampuan untuk menyatakan keyakinan dan pikiran secara terbuka, serta kemampuan untuk mempertahankan hak pribadi dengan tetap menghargai hak orang lain Tingkat asertivitas terhadap pasangan yang dimiliki subjek dapat diketahui dari tinggi rendahnya skor total pada skala asertivitas terhadap pasangan. Semakin tinggi skor pada skala, semakin tinggi pula asertivitas terhadap pasangan yang dimiliki oleh subjek. Sebaliknya, semakin rendah skor pada skala, semakin rendah asertivitas terhadap pasangan yang dimiliki oleh subjek. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah yang berusia 40-55 tahun, berstatus menikah, berpendidikan terakhir minimal SMA, dan tinggal di kota Semarang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik insidental. Jumlah subjek yang terkumpul sebesar 83 orang. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala asertivitas terhadap pasangan yang berisi 23 aitem dan skala body image yang berisi 26 aitem. Setiap skala terdiri atas pernyataan yang diikuti dengan empat pilihan jawaban, yaitu STS (Sangat Tidak Sesuai), TS (Tidak Sesuai), S (Sesuai), dan SS (Sangat Sesuai).

6 Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi sederhana dengan bantuan program komputer SPSS (Statitical Package for Social Science) versi 16.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian, koefisien korelasi menunjukkan = 0,314, dengan tingkat signifikansi = 0,002 ( < 0,05). Hasil tersebut memiliki arti adanya hubungan yang signifikan antara body image dengan asertivitas terhadap pasangan. Nilai positif pada koefisien korelasi menunjukkan, bahwa terdapat hubungan yang positif antara kedua variabel penelitian. Semakin positif body image, maka semakin tinggi pula asertivitas terhadap pasangan, sebaliknya, semakin negatif body image, maka semakin rendah asertivitas terhadap pasangan. Kesimpulannya adalah hipotesis penelitian yang menyatakan terdapat hubungan antara body image dengan asertivitas terhadap pasangan pada wanita usia menopause dapat diterima. Hasil deskripsi subjek dalam variabel body image menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki body image positif (67,47%). Kemungkinan faktor yang mempengaruhi subjek memiliki body image positif adalah pengaruh dari lingkungan sekitar atau teman yang dapat terlihat dari tidak adanya komentar atau perbincangan negatif mengenai tubuh dalam perkumpulan (Cash dan Smolak, 2011). Faktor lain yang memungkinkan subjek memiliki body image positif, antara lain subjek yang sebagian besar berlatar belakang agama Islam (Kawamura dan Rice dalam Cash dan Smolak, 2011), penerimaan subjek atas kondisi fisiknya, dan kecenderungan subjek untuk memperhatikan dan merawat tubuhnya (Tylka dalam Cash dan Smolak, 2011). Hasil deskripsi subjek dalam variabel asertivitas terhadap pasangan menunjukkan bahwa sebagian besar subjek memiliki asertivitas terhadap pasangan yang tinggi (65,06%). Kemungkinan faktor yang mempengaruhi subjek

7 memiliki asertivitas terhadap pasangan yang tinggi adalah tingkat pendidikan terakhir subjek yang rata-rata SMA hingga sarjana (Laura dan Syifa ar, 2006). Berdasarkan hasil penelitian, body image subjek yang positif memiliki kontribusi terhadap tingkat asertivitas subjek yang tinggi. Subjek merasa dirinya tidak terganggu dengan penampilan atau fisiknya, sehingga subjek tidak merasa cemas ketika berinteraksi dengan pasangan dan tidak pula mengkhawatirkan pemikiran pasangan terkait dengan perubahan fisik subjek (Dunn dan Lindner dalam Cash dan Smolak, 2011). Subjek yang tidak mengalami kecemasan mampu melakukan asertivitas dan tidak pasif, melakukan penghindaran, bahkan agresif dalam berkomunikasi dengan pasangan, sehingga tujuan komunikasi dapat tercapai (Guirdham, 2002). Subjek dengan body image yang positif memiliki harga diri yang tinggi, sehingga merasa percaya diri dan nyaman untuk terbuka dengan pasangannya (Rackley et al dalam Muhlbauer dan Chrisler, 2007). Kemungkinan faktor lain yang dapat mempengaruhi asertivitas subjek terhadap pasangan antara lain kepribadian subjek ( Dejanasz, Dowd, dan Schneider, 2012), kebudayaan (Guirdham, 2002), dan kondisi perekonomian dalam rumah tangga subjek (Gilliam, Dass, Durband, dan Hampton, 2010). Berdasarkan hasil penelitian, body image merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi asertivitas terhadap pasangan pada wanita menopause. Koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan R Square pada variabel asertivitas terhadap pasangan sebesar 0,099, yang berarti variabel body image memberikan sumbangan efektif sebesar 9,9% untuk asertivitas terhadap pasangan pada wanita menopause. Sedangkan, sisanya 90,1% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara body image dengan asertivitas terhadap pasangan pada wanita menopause. Semakin positif body

8 image, maka semakin tinggi asertivitas terhadap pasangan, sebaliknya, semakin negatif body image, maka semakin rendah asertivitas terhadap pasangan pada wanita usia menopause. Saran Bagi Subjek Subjek diharapkan untuk mempertahankan keterbukaan dirinya terhadap pasangan di suatu hubungan pernikahan. Dapat dilakukan dengan cara mengenali dirinya yang meliputi kondisi fisik, pikiran, dan perasaan, serta tetap melatih dan membiasakan diri untuk terbuka dengan pasangan. Melalui keterbukaan, subjek dan pasangan dapat saling memahami dengan cara yang tidak merugikan satu sama lain. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan tema yang serupa, disarankan agar menggunakan variabel lain yang mempengaruhi asertivitas terhadap pasangan, seperti tingkat pendidikan, kepribadian, kebudayaan, dan kondisi perekonomian. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan pendekatan kualitatif, sehingga memperoleh data yang lebih mendalam mengenai body image dan asertivitas terhadap pasangan dalam suatu hubungan pernikahan. Apabila peneliti ingin meneliti pada subjek yang sama, disarankan agar melakukan pendampingan lebih intens saat subjek mengisi skala, seperti menambahkan jumlah asisten peneliti. Peneliti menggunakan teknik sampling probability dan melakukan kontrol terhadap karakteristik subjek, seperti mengontrol usia subjek terkait dengan kondisi tahapan menopause yang dialami subjek. DAFTAR PUSTAKA Benokraitis, N. V. (2011). Marriages & families: Changes, choices, and contraints, 7 th edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Cash, T. F. & Smolak, L. (2011). Body image: A handbook of science, practice, and prevention, 2 nd edition. New York: The Guilford Press. De Janasz, S. C., Dowd, K. O., & Schneider, B. Z. (2012). Interpersonal skills in organizations. New York: McGraw-Hill.

9 Gilliam, J., Dass, M., Durband, D. B., & Hampton, V. (2010). The role of assertiveness in portfolio risk and financial risk tolerance among married couples. Journal of Financial Counseling and Planninng, 21 (1), 53-67. Guirdham, M. (2002). Interpersonal skills at work. New Jersey: Prentice Hall. Laura, G. A., & Syifa ar, R. (2006 ). Asertivitas wanita jawa ditinjau dari pendidikan, usia, dan status pekerjaan. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya. Universitas Islam Indonesia. Marga, P. S. (2007). Hubungan gambaran diri dengan tingkat kecemasan ibu masa menopause. Skripsi (tidak diterbitkan). Medan: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran. Universitas Sumatera Utara. Muhlbauer, V., & Chrisler, J. C. (2007). perspective. New York: Springer. Women over 50: Psychological Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human development: Perkembangan manusia, edisi 10, buku 2. Alih Bahasa: Marwensdy, B. Jakarta: Salemba Humanika. Santrock, J. W. (2002). Life-span development: Perkembangan masa hidup, edisi 5, jilid II. Alih Bahasa: Damanik, J & Chusairi, A. Jakarta: Erlangga. Stein, S. J., & Book, H. E. (2011). The EQ edge: Emotional intelligence and your success, 3 rd edition. Ontario: John Wiley & Sons Canada Ltd.