ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KELAYAKAN USAHA TAMBAK BANDENG DI DESA DOLAGO KECAMATAN PARIGI SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG MANIS PADA KELOMPOK TANI SUKAMAJU I DI DESA BULUPONTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDONDO 1 KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI NANAS DI DESA DODA KECAMATAN KINOVARO KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL TINOMBO DI DESA LOMBOK KECAMATAN TINOMBO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS SENSITIVITAS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Faidah, Umi., dkk. Faktor-faktor Yang...

e-j. Agrotekbis 1 (3) : , Agustus 2013 ISSN :

e-j. Agrotekbis 2 (2) : , April 2014 ISSN :

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

EFISIENSI FAKTOR PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADI SAWAH DI DESA MASANI KECAMATAN POSO PESISIR KABUPATEN POSO

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA RASA DI KOTA PALU

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI BAWANG MERAH LOKAL PALU DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN PEDAGANG KELAPA MUDA DI KELURAHAN TATURA UTARA DENGAN KELURAHAN TALISE KOTA PALU

EFISIENSI USAHATANI PADI BERAS HITAM DI KABUPATEN KARANGANYAR

e-j. Agrotekbis 1 (2) : , Juni 2013 ISSN :

MAKSIMISASI KEUNTUNGAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI DESA LALOMBI KECAMATAN BANAWA SELATAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

PERANAN KELOMPOK TANI DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DI DESA MARGAMULYA KECAMATAN BUNGKU BARAT KABUPATEN MOROWALI

KONTRIBUSI USAHATANI PADI SAWAH TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI KELUARGA DI DESA OGOAMAS II KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi yang dominan, baik

Reza Raditya, Putri Suci Asriani, dan Sriyoto Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN DAN NILAI TAMBAH DODOL RUMPUT LAUT PADA INDUSTRI CITA RASA DI KELURAHAN TINGGEDE KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN POLA KELEMBAGAAN PEMASARAN USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA SUNJU KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

Hasil rata-rata (Rp/PT) , , ,04

IV. METODE PENELITIAN

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DENGAN POLA JAJAR LEGOWO DI DESA LAANTULA JAYA KECAMATAN WITAPONDA KABUPATEN MOROWALI

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAHDI DESA JONO OGE KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PERBANDINGAN PENDAPATAN USAHA GULA MERAH DENGAN USAHA GULA TAPO (STUDI KASUS DI DESA AMBESIA KACAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG)

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS NILAI TAMBAH BAWANG MERAH LOKAL PALU MENJADI BAWANG GORENG DI KOTA PALU

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

ANALISIS PROFITABILITAS USAHA TAHU PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KOTA PALU

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

PENGARUH IRIGASI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU

KELAYAKAN USAHATANI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DAN KEDELAI (Glycine max L.) Muh. Fajar Dwi Pranata 1) Program Studi Agribisnis Fakultas

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA BONEMARAWA KECAMATAN RIOPAKAVA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PRODUKSI USAHATANI JAGUNG DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Jurnal Agrisistem, Desember 2012, Vol. 8 No. 2 ISSN

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

SISTEM BAGI HASIL USAHATANI JAGUNG PETANI PENGGARAP DI KECAMATAN PULUBALA KABUPATEN GORONTALO

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI KEDELAI

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMADI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PENDAPATAN PETANI PADI LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MUKO-MUKO, PROVINSI BENGKULU. Ahmad Damiri dan Herlena Budi Astuti

VI KARAKTERISTIK UMUM RESPONDEN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA SINEI KECAMATAN TINOMBO SELATAN KABUPATEN PARIGI MOUTONG

KAJIAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN PADA PROGRAM GERNAS KAKAO DI SULAWESI TENGGARA

J. Agroland 24 (1) : 1-9, April 2017 ISSN : X E-ISSN :

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH YANG MENGGUNAKAN PUPUK BERIMBANG DAN TIDAK BERIMBANG DI DESA BALUASE KABUPATEN SIGI

ANALISIS PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH METODE SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION DI KECAMATAN SINDUE KABUPATEN DONGGALA

BAB I PENDAHULUAN. mata pencaharian di bidang pertanian. Sektor pertanian pada setiap tahap

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KAKAO DI DESA SIDOLE KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

AGUS PRANOTO

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR HJ. SARI INTAN DI DESA POTOYA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STUDI PEMASARAN WORTEL (Daucus carota L.) DI DESA CITEKO KECAMATAN CISARUA KABUPATEN BOGOR JAWA BARAT

Nelfita Rizka*), Salmiah**), Aspan Sofian**)

ANALISIS USAHATANI JAGUNG (Zea Mays L) (Suatu kasus di Desa Pancawangi Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya)

JIIA, VOLUME 5 No. 1 FEBRUARI 2017

III. METODE PENELITIAN. metode survey. Metode survey digunakan untuk memperoleh fakta-fakta dari

ANALISIS PENDAPATAN KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA SOFIE DI KOTA PALU

ANALISIS USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta) ABSTRAK

DAMPAK TEKNOLOGI MULSA PLASTIK TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI TOMAT

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN INPUT PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MANIS DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS EFISIENSI BISNIS TANAMAN PANGAN UNGGULAN DI KABUPATEN BEKASI Oleh : Nana Danapriatna dan Ridwan Lutfiadi BAB 1.

ANALISIS USAHA TANI BEBERAPA VARIETAS PADI DENGAN MENGGUNAKAN REVENUE COST RATIO (R/C RATIO) Untari 1) ABSTRACT PENDAHULUAN

IV. METODE PENELITIAN

PERBEDAAN PENDAPATAN USAHATANI PADI (Oryza Sativa L) KULTIVAR PADI HITAM LOKAL CIBEUSI DENGAN PADI CIHERANG

KAJIAN USAHATANI TANAMAN TOMAT TERHADAP PRODUKSI DAN PENDAPATAN PETANI,

ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT PENDAPATAN USAHATANI POLA DIVERSIFIKASI DENGAN MONOKULTUR PADA LAHAN SEMPIT

PERAN KELOMPOK TANI TERHADAP PENDAPATAN USAHATANI PADI DI DESA PURWOSARI KECAMATAN TORUE KABUPATEN PARIGI MOUTONG

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

CURAHAN WAKTU KERJA PETANI PADA USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO JURNAL

ANALISIS PENGARUH BIAYA INPUT DAN TENAGA KERJA TERHADAP KONVERSI LUAS LAHAN KARET MENJADI LAHAN KELAPA SAWIT

ANALYSIS OF COST EFFICIENCY AND CONRTIBUTION OF INCOME FROM KASTURI TOBACCO, RICE AND CORN TO THE TOTAL FARM HOUSEHOLD INCOME

ANALISIS KOMPARATIF USAHATANI BERAS MERAH ORGANIK (ORYZA NIVARA) DAN BERAS PUTIH ORGANIK (ORYZA SATIVA)

KELAYAKAN DIVERSIFIKASI USAHATANI SAYURAN Asep Irfan Fathurrahman 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI CABAI DI DESA ANTAPAN (Studi Kasus Di Desa Antapan, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan)

III KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

Transkripsi:

e-j. Agrotekbis 4 (3) : 310-315, Juni 2016 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN PETANI PENGGARAP PADA USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KALEKE KECAMATAN DOLO BARAT KABUPATEN SIGI Analysis of The Farmer Income Tenants on Rice Farming in The Village of Kaleke West Dolo Sub District Sigi Regency Ardianto Mokodongan 1), Rustam Abd Rauf 2), Alimuddin Laapo 3) 1) Mahasiswa Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu 2) Dosen Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako. Palu Jl. Soekarno-Hatta, Km 9 Tondo-Palu 94118, Sulawesi Tengah. Telp 0451-429738 e-mail : mhommie633@gmail.com. E-mail : rustam_abdrauf@yahoo.com. E-mail : alimudin_73@yahoo.com ABSTRACT This research aims to 1). Know the characteristics of the sharecroppers on the rice farming in the village of Kaleke Sub District West Dolo Sigi Regency, and 2). Know the earned income sharecroppers on the rice farming in the village of Kaleke Sub District West Dolo Sigi Regency. Sampling taken in this study was by using saturated sampling methods (census), the number of samples taken in this research is 42 people from a population of 42 sharecroppers on the rice farming. The analysis used were descriptive analysis and analysis of revenue. The results of the analysis showed that in the associated with the characteristics of sharecroppers on the rice farming in the village of Kaleke Sub District West Dolo Sigi Regency, average as was productive as educational level of respondents on average in high school, and experience farming respondents mostly ranging between 10-20 years. System of the sharing outcome that is in the village of Kaleke is revenue sharing system where sharecroppers have the right of 70% and land owners the right of 30% of income. But the whole operational costs during the production process are covered by sharecroppers. The average income of the sharecroppers the rice farming in the village of Kaleke Sub District West Dolo Sigi Regency with 0.67 Ha land area amounting of Rp. 7.583.590,87 for a growing season and conversion of land area 1 Ha Rp. 11.375.386,31 for a growing season. Key Words : Income, rice farming, sharecroppers. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan 1). Mengetahui karakteristik petani penggarap pada usahatani padi sawah di Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi, 2). Mengetahui pendapatan yang diperoleh petani penggarap Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode teknik sampling jenuh (sensus), jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 42 orang dari populasi yang berjumlah 42 orang petani penggarap pada usahatani padi sawah. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis pendapatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa terkait karakteristik petani penggarap Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi rata-rata berumur produktif, tingkat pendidikan responden rata-rata SMA, dan pengalaman berusahatani responden sebagian besar berkisar antara 10-20 tahun. Sistem bagi hasil yang ada di Desa Kaleke yaitu sistem pembagian pendapatan dimana petani penggarap memiliki hak 70% dan petani pemilik memiliki hak 30% dari pendapatan. Namun seluruh biaya operasional selama proses produksi ditanggung oleh petani penggarap. Pendapatan rata-rata petani penggarap Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi dengan luas lahan 0,67 Ha sebesar Rp. 7.583.590,87 per musim tanam dan luasan lahan konversi 1 Ha sebesar Rp. 11.375.386,31 per musim tanam. Kata Kunci : Pendapatan, Penggarap, Usahatani Padi 310

PENDAHULUAN Pembangunan pertanian pada dasarnya merupakan salah satu sistem pembangunan yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional. Pembangunan sektor pertanian bertujuan untuk menumbuh kembangkan usaha pertanian di pedesaan yang akan memacu aktivitas ekonomi pedesaan, menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat menumbuhkan industri hulu, hilir dan penunjang dalam meningkatkan daya saing dan nilai tambah suatu produk pertanian, memanfaatkan sumberdaya pertanian secara optimal melalui pemanfaatan teknologi yang tepat (Arifin, 2001). Pengembangan tanaman pangan merupakan salah satu bagian dari sektor pertanian yang mendapat perhatian serius dan terus dikembangkan sampai saat ini. Tujuan pembangunan pangan adalah untuk mewujudkan kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan dengan gizi yang cukup bagi penduduk untuk menjalani hidup yang sehat dan produktif. Bertambahnya jumlah penduduk dan perubahan selera makan maka ketersediaan pangan harus ditingkatkan baik dalam jumlah, kualitas maupun keragamannya. Padi sawah dipilih oleh petani sebagai salah satu komoditi yang diusahakan karena peranannya sebagai salah satu makanan pokok yang makin hari terasa penting karena mengandung nilai gizi dan energi yang cukup bagi tubuh manusia, dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta dapat meningkatkan pendapatan petani (Sadjad, 2007). Permintaan masyarakat akan produksi padi sawah berupa beras terus meningkat. Penyebab hal tersebut tidak luput dari kebiasaan sebagian masyarakat yang mengkonsumsi nasi dan tidak dapat digantikan oleh bahan makanan lain. Upaya yang dilakukan guna memenuhi permintaan tersebut, adalah program peningkatan produksi baik melalui pemanfaatan lahan sebaik-baiknya dengan penggunaan teknologi secara tepat maupun melalui perluasan lahan untuk mendapatkan produksi yang maksimal. Sektor pertanian memegang peranan penting dalam pembangunan Kabupaten Sigi, karena sektor pertanian merupakan sektor yang paling utama dalam perekonomian. Salah satu sektor yang paling besar kontribusinya dalam sektor pertanian adalah sektor tanaman pangan. Komoditas-komoditas yang termaksud dalam sektor tanaman pangan adalah padi, palawija (jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan hortikultura (sayur-sayuran dan buah-buahan). Produksi padi sawah di Kabupaten Sigi tergolong cukup tinggi sehingga baik untuk dibudidayakan. Produktivitas padi di Kabupaten Sigi masih tergolong cukup rendah dibandingkan dengan Kabupaten lainnya, hal ini dikarenakan penggunaan input yang kurang tepat. Keberhasilan petani dalam berusahatani juga perlu ditunjang dengan kerjasama yang baik antara petani penggarap dan pemilik lahan agar dapat meningkatkan pendapatan para petani. Namun, tingkat pendapatan juga sangat dipengaruhi oleh harga yang berlaku. Desa Kaleke merupakan salah satu Desa yang berada di Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. Sebagian besar masyarakat di Desa Kaleke bekerja pada sektor pertanian. Pengolahan lahan pertanian di Desa Kaleke sebagian besar tidak dikerjakan oleh pemilik lahan secara langsung, melainkan kerjasama dengan petani penggarap. Perjanjian pertanian tersebut sebenarnya sudah sangat lazim diterapkan pada pertanian secara turun temurun. Pelaku pertanian yang umumnya terdiri dari petani penggarap, pemilik lahan, dan buruh tani bekerjasama dalam kesepakatan tidak tertulis. Kesepakatan yang dimaksud adalah dengan menggunakan sistem bagi hasil antara petani penggarap dengan petani pemilik lahan. Petani penggarap mendapatkan penghasilan lebih besar dari pada pemilik lahan dengan perbandingan 70% untuk pentani penggarap dan 30% untuk pemilik lahan per musim tanam. Melihat dari pelaku pertanian yang memilik kesepakatan tidak tertulis di Desa Kaleke diharapkan dapat memberikan 311

pendapatan yang bersifat mensejahterakan petani khususnya petani penggarap. Sehingga peneliti memandang perlu melakukan penelitian tentang karakteristik dan pendapatan petani penggarap pada usahatani padi sawah di Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang dapat di rumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1). Bagaimana karakteristik petani penggarap Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi? 2). Bagaimana pendapatan petani penggarap Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi? Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut : 1). Mengetahui karakteristik petani penggarap pada usahatani padi sawah di Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. 2). Mengetahui pendapatan yang diperoleh petani penggarap pada usahatani padi sawah di Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi.Waktu Penelitian dilaksanakan pada Bulan Januari sampai dengan Maret 2016. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purpossive), dengan pertimbangan bahwa Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi terdapat petani penggarap pada usahatani padi sawah. Objek dalam penelitian ini adalah petani penggarap pada usahatani padi sawah di Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. Penentuan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode sampling jenuh (sensus). Menurut Hasni (2013), Sampel jenuh adalah tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua populasi dijadikan sampel. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 42 orang dari populasi yang berjumlah 42 orang petani penggarap pada usahatani padi sawah. Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tapi, jika jumlah subjeknya besar atau lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10-25% atau lebih (Arikunto, 2010). Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari observasi lapangan dan wawancara langsung dengan responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (Quistionary), sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai instansi/dinas yang terkait dengan penelitian ini dan berbagai literatur lainnya sebagai pendukung dalam penyusunan hasil penelitian. Analisis Data Analisis Deskriptif. Analisis deskriptif merupakan analisis yang menggambarkan secara sistematik, akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi/kegiatan yang dilakukan dalam bidang tertentu yang menjadikan subjek penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti maupun fakta yang terjadi di lapangan (Nasir, 2003). Penyajian hasil analisis deskriptif berupa penggambaran, mengenai hasil penelitian di lapangan. Metode deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik petani dan usahatani petani penggarap di Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi, dengan melihat kegiatan petani penggarap dalam melakukan kegiatan usahataninya. Analisis Pendapatan. Menurut Soekartawi 2002 dalam Supratma dkk 2013, pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan (TR) dan semua biaya (TC). Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi dan harga jual, sedangkan biaya adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam suatu usahatani. Secara matematis persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut: Menurut Soekartawi (2002) untuk menghitung penerimaan dapat dihitung dengan mengunakan rumus sebagai berikut: 312

TR = P. Q Keterangan: TR = Total penerimaan Q = Produk yang diperoleh dalam suatu usahatani P = Harga produksi Menurut Soekartawi (2002) biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: TC = FC + VC Keterangan: TC = Total biaya (total cost) FC = Biaya tetap (fixed cost) VC = Biaya variabel (variabel cost) Menurut Soekartawi (2002) pendapatan dapat dihitung dengan mengunakan rumus sebagai berikut: π = TR TC Keterangan: π = Pendapatan usahatani TR = Total penerimaan (total revenue) TC = Total biaya (total cost) HASIL DAN PEMBAHASAN Umur Responden. Umur responden petani penggarap kisaran 25-39 terdapat 11 orang (26,2%), kisaran 40-54 terdapat 25 orang (59,5%), dan kisaran umur 55-69 terdapat 6 orang (14,3%). Responden petani penggara padi sawah tersebut sebagian besar masih berada diusia produktif. Menurut BPS (2011) dalam Asrianti (2014), usia produktif yaitu antara umur 15-64 tahun. Tingkat Pendidikan. Tingkat pendidikan di Desa Kaleke bervariasi, responden petani penggarap padi sawah berpendidikan SD 7 orang (16,7%), SMP 14 orang (33,3%), dan SMA 21 orang (50%). Jumlah responden tertinggi berada pada tingkat pendidikan SMA dan terendah pada tingkat SD. Kondisi ini dikarenakan ekonomi petani di Desa Kaleke tergolong mampu. Tingkat pendidikan yang rendah akan mengakibatkan petani sulit untuk menerima teknologi baru yang akan mengakibatkan rendahnya produktifitas usahatani padi sawah. Tanggungan Keluarga. Jumlah tanggungan keluarga responden bervariasi, tanggungan keluarga responden kisaran 1-2 terdapat 16 orang (38,1%), kisaran 3-4 terdapat 25 orang (59,5%), dan kisaran 5-6 terdapat 1 orang (2,4%). Kondisi ini menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka semakin tinggi interaksi dalam keluarga, sehingga semakin banyak pemikiran dalam menyelesaikan masalah termasuk keputusan untuk merubah kegiatan dalam usahataninya namun disisi lain banyaknya jumlah tanggungan keluarga akan membuat pengeluaran atau biaya semakin tinggi sehingga semakin kecil modal yang digunakan untuk proses produksi. Sebaliknya semakin kecil tanggungan keluarga semakin rendah pengeluaran atau biaya sehingga makin banyak modal dialokasikan dalam upaya peningkatan usahataninya. Pengalaman Usahatani. Pengalaman responden dalam berusahatani Padi Sawah di Desa Kaleke sangat bervariasi. Pengalaman berusahatani responden petani penggarap 10-20 terdapat 23 orang (54,8%), kisaran 21-31 terdapat 15 orang (35,7%), dan kisaran 32-42 terdapat 4 orang (9,5%). Semakin lama petani berusahatani maka dapat mempengaruhi kebiasaan, kemahiran, dan keterampilan atau keahlian dalam melakukan kegiatan usahatani yang nantinya akan mempengaruhi baik tidaknya hasil produksi. Analisis Pendapatan Usahatani Padi Sawah. Analisis pendapatan dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh responden petani penggarap pada usahatani padi sawah di Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. Mengetahui besarnya pendapatan yang diperoleh petani responden, maka perlu diketahui terlebih dahulu besarnya tingkat penerimaan yang diperoleh serta biayabiaya yang dikeluarkan dalam melakukan suatu usahatani tersebut. Penerimaan Usahatani Padi Sawah. Penerimaan merupakan total nilai yang diperoleh dari hasil kali antara jumlah produksi dengan harga jual yang berlaku 313

ditingkat petani di lokasi penelitian. Besarnya penerimaan yang diperoleh petani dipengaruhi oleh besarnya jumlah produksi yang dihasilkan petani dan harga jual yang sesuai maka semakin besar pula penerimaan yang akan diperoleh petani. Produksi rata-rata yang dihasilkan oleh petani responden dalam luasan rata-rata 0,67 Ha di Desa Kaleke selama satu kali musim panen sebesar 608,93 Kg beras. Harga perkilogram beras dilokasi penelitian atau ditingkat petani yaitu Rp. 10.000/kg, sehingga penerimaan yang diperoleh responden petani penggarap yaitu sebesar Rp. 6.089.286. Biaya Produksi. Kegiatan usahatani tidak terlepas dari biaya-biaya untuk mengelola usahatani agar memperoleh hasil yang diharapkan. Biaya yang dimaksud meliputi biaya tetap dan biaya variabel. Jenis biaya yang dikeluarkan oleh responden petani penggarap di Desa Kaleke terlihat pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh responden petani penggarap padi sawah dengan luas lahan rata-rata 0,67 Ha yaitu Rp. 178.739,2 untuk biaya tetap dan Rp. 3.107.536,85 untuk biaya variabel. Sedangkan pada posisi konversi luas lahan 1 Ha biaya yang dikeluarkan responden sebesar Rp. 268.109 untuk biaya tetap dan Rp. 4.661.805 untuk biaya variabel. Semakin besar luas lahan yang digarap maka semakin besar pula biaya yang dikeluarkan oleh responden. Biaya tetap adalah biaya yang tidak mempengaruhi pada perubahan volume produksi, adapun biaya tetap yang digunakan oleh petani responden adalah penyusutan alat. Biaya variabel adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh besarnya volume produksi. Biaya variabel yang digunakan oleh petani responden dalam kegiatan usahatani padi sawah meliputi benih, pupuk, pestisida, sewa traktor dan tenaga kerja. Sehingga total biaya yang dikeluarkan petani penggarap yaitu mencapai Rp. 3.286.536,85 untuk luasan lahan 0,67 Ha dan Rp. 4.929.805 untuk luasan lahan 1 Ha. Tabel 1. Jenis Biaya yang Dikeluarkan Responden Petani Penggarap Padi Sawah di Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi No. Luas Lahan (Ha) Jenis Rata-rata Konversi 1 Pestisida 0,67 (Rp) (Rp) 1. Biaya tetap 178.739,2 268.109 2. Biaya variabel 3.107.798 4.661.696 Jumlah 3.286.536,85 4.929.805 Sumber : Data Primer setelah Diolah, 2016. Pendapatan Usahatani Padi Sawah. Pendapatan merupakan selisih antara penerimaan dengan total biaya yang dikeluarkan selama satu musim tanam. Pendapatan merupakan pemasukan bagi petani responden untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa pendapatan yang diperoleh petani responden terlihat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa pendapatan usahatani padi sawah dengan rata-rata luas lahan 0,67 Ha di Desa Kaleke yaitu sebesar Rp. 2.802.748,87 dengan pembagian pendapatan petani penggarap sebesar Rp. 1.961.924,21 dan petani pemilik sebesar Rp. 840.824,66. Tabel 2. Pendapatan Petani Responden Padi Sawah di Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi No Luas Lahan (Ha) Pendapatan 100% Penggarap 70% Pemilik 30% 1. Rata-rata 0,67 2.802.748,87 1.961.924,21 840.824,66 2. Konversi 1 4.204.123,30 2.942.886,31 1.261.236,99 Sumber : Data Primer setelah Diolah, 2016. 314

Sedangkan pada luasan lahan konversi 1 Ha pendapatan yang diperoleh dari usahatani padi sawah yaitu sebesar Rp. 4.204.123,30 dengan pembagian pendapatan petani penggarap sebesar Rp. 2.942.886,31 dan petani pemilik sebesar Rp. 1.261.236,99. Kondisi ini cukup menguntungkan bagi responden petani penggarap, hal dikarenakan perjanjian kerjasama antara petani penggarap dan petani pemilik cukup baik dan saling memberikan keuntungan. Tingginya pendapatan petani penggarap padi sawah dibandingkan petani pemilik dikarenakan hasil dari usahatani padi sawah 70% hak petani penggarap dan 30% hak petani pemilik dan seluruh kegiatan usahatani ditanggung oleh petani penggarap. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Karakteristik petani penggarap Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi rata-rata berumur produktif, tingkat pendidikan responden rata-rata SMA, dan pengalaman berusahatani responden sebagian besar berkisar antara 10-20 tahun. Sistem bagi hasil yang ada di Desa Kaleke yaitu sistem pembagian pendapatan dimana petani penggarap memiliki hak 70% dan petani pemilik memiliki hak 30% dari pendapatan. Namun seluruh biaya operasional selama proses produksi ditanggung oleh petani penggarap. Pendapatan rata-rata petani penggarap pada usahatani padi sawah di Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi dengan luas lahan 0,67 Ha sebesar Rp. 1.961.924,21 per musim tanam dan luasan lahan konversi 1 Ha sebesar Rp. 2.942.886,31 per musim tanam. Saran Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan di Desa Kaleke Kecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi, diharapkan petani penggarap dapat mempertahankan sistem pembagian hasil dibandingkan harus menyewa lahan. Hal ini dianjurkan karena penerapan sistem tersebut dapat memberikan tambahan keuntungan tanpa memperhatikan besar kecilnya produksi. DAFTAR PUSTAKA Arifin, B., 2001. Spektrum Kebijakan Pertanian Indonesia. Erlangga. Jakarta. Arikunto, S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Bhineka Cipta.http://adesahy.blogspot.co.id. Diakses pada Tanggal 2 Januari 2016. Asrianti Evi, 2014. Analisis Pemasaran Usahatani Cabai Merah Kriting di Desa Maku Kecamatan Dolo Kabupaten Donggala. J. E-Agrotekbis. Fakultas Pertanian Universitas Tadulako. No. 1 Vol. 1. Hal : 1-9. Nasir, Moh., 2003. Metode Penelitian. Indonesia. Jakarta. http://eprints.undip.ac.i. Diakses pada Tanggal 3 Januari 2016. Sadjad, S., 2007. Kampanye: Memberagamkan Pangan dalam Konteks Agropilitik Negeri Agraris Indonesia. IPB Press. Bogor. Supratma M., Antara M., Rauf R.A., 2013. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Padi Sawah di Subak Baturiti Desa Balinggi Kabupaten Parigi Moutong. J. E- Agrotekbis. No. 1. Vol. 2. Hal : 166-172. Hasni N., 2013. Analisis Pendapatan Usahatani Durian di Desa Sigaso Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara. J. Agribisnis. No. 1. Vol. 1. Hal : 1-9. 315