BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah segala kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina serta mengembangkan potensi jasmani,

DAFTAR ISI. PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR GAMBAR...

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PROBABILITAS TENDANGAN KE ARAH BADAN DAN MUKA TERHADAP PELUANG POIN PADA PERTANDINGAN TAEKWONDO SIMULASI PRA KUALIFIKASI PORDA XI 2010

2014 PROFIL KECEPATAN TENDANGAN IDAN DOLLYO CHAGI PADA ATLET TIM TAEKWONDO UPI

BAB I PENDAHULUAN. tradisional Korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae berarti kaki

BAB I PENDAHULUAN. Tae Kwon Do adalah salah satu cabang olahraga yang. termasuk ke dalam kategori seni bela diri prestasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Taekwondo merupakan olahraga yang terus berkembang setiap waktu seiring

BAB II KAJIAN TEORETIK. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu: tae yang berarti kaki, kwon

BAB I PENDAHULUAN. 2002:xv). Tiga materi terpenting dalam berlatih taekwondo adalah jurus dalam

Kata Kunci : efektivitas, checking yeop chagi, dollyo chagi, idan dollyo chagi, taekwondo

BAB II KAJIAN PUSTAKA. taekwondo sekarang dikenal sebagai seni bela diri korea yang diminati

2015 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN DINAMIS DAN FLEKSIBILITAS PANGGUL TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KORYO) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tradisional korea. Taekwondo terdiri dari tiga kata dasar, yaitu :Tae yang berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berakar pada tradisi dan

EFEKTIVITAS TENDANGAN CHECKING YEOP CHAGI,DOLLYO CHAGI DAN IDAN DOLLYO CHAGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam

SKRIPSI. Oleh Lia Karina Mansur PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

2015 PENGARUH LATIHAN STABILISASI TERHADAP PENAMPILAN POOMSAE (KEUMGANG) PADA CABANG OLAHRAGA TAEKWONDO

SKRIPSI. Oleh: Sunu Arief Wimbardi. Sunu Arief Wimbardi

Pengaruh Fleksibilitas dan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Tendangan Eolgol Dollyo-Chagi pada Olahraga Taekwondo

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING

BAB 1 PENDAHULUAN. olahraganya semakin tinggi juga derajat suatu daerah atau Negara. Begitu pun di

PENGARUH LATIHAN KARET TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAEKWONDO SMA N 1 SLEMAN SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUH LATIHAN FISIK DENGAN PENDEKATAN TEKNIK TENDANGAN DOLLYO CHAGI TERHADAP KELINCAHAN

Agility T Test Taekwondo

2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beladiri yang beragam. Beladiri asli dan yang paling tua di Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Olahraga berkembang

HUBUNGAN KEMAMPUAN WAKTU REAKSI DAN FLEKSIBILITAS ATLET UKM TAEKWONDO UPI DENGAN HASIL TENDANGAN DOLLYO-CHAGI

BAB I PENDAHULUAN. pembuktian bahwa pada jaman itu Taekwondo berafialiasi ke ITF (International

BAB I PENDAHULUAN. Pada dewasa ini olahraga tenis sudah tak asing lagi dimasyarakat. Olahraga

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KUDA-KUDA PANJANG DAN PENDEK PADA KECEPATAN TENDANGAN DOLLYO CHAGI SISWA EKSTRAKURIKULER TAE KWON DO SMP N 2 GAMPING SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Karate merupakan olahraga bela diri yang mempunyai ciri khas yang dapat

BAB I PENDAHULUAN (Nakayama, 1966). Karate berasal dari dua huruf Kanji; kara berarti kosong,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogie Hary Kusumah, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. demikian itu berolahraga dapat dilakukan dimana saja. Salah satu olahraga yang

BAB I PENDAHULUAN. menampilkan hasil kerja dengan kadar tertentu, dan untuk menampilkan hasil

PENYUSUNAN NORMA KEBUGARAN AEROBIK UNTUK WASIT TAEKWONDO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan politik masih menjadi masalah yang sangat kompleks. Fenomena ini

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR LAMPIRAN... xi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai olahraga nasional Korea. Cabang olahraga bela diri ini adalah salah satu

BAB III METODE PENELITIAN

, 2015 HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN FUTSAL DENGAN KINERJA WASIT FUTSAL ASPROV PSSI JAWA BARAT SAAT MEMIMPIN PERTANDINGAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kepala dan dada. Khususnya untuk penjaga gawang diperbolehkan

2016 KONTRIBUSI KESEIMBANGAN, KELENTUKAN PANGGUL DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI TERHADAP HASIL TENDANGAN SABIT CABANG OLAHRAGA PENCAK SILAT

DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DALAM MENGIKUTSERTAKAN ANAKNYA BERLATIH DI KRAKATAU TAEKWONDO KLUB MEDAN

I. PENDAHULUAN. sehingga dengan mempelajari taekwondo, pikiran, jiwa dan raga kita secara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pandu Fauzi Fahmi, 2014 Profil Kualitas Interaksi Sosial Atlet Cabang Olahraga Beladiri

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2016 HUBUNGAN KONSENTRASI DENGAN HASIL KETEPATAN SERVIS ATAS PADA CABANG OLAHRAGA BOLA VOLI

BAB I PENDAHULUAN. kedalam kesadaran di seluruh dunia serta perkembangan kebudayaan manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin

2015 DAMPAK LATIHAN KELINCAHAN TERHADAP PENINGKATKAN SERANGAN TENDANGAN TEKNIK MAWASHI GERI PADA CABANG OLAHRAGA KARATE

BAB I PENDAHULUAN. kita, baik diperusahaan, dilembaga pendidikan, dilembaga sosial, dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KETEPATAN SERVIS DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah suatu cabang olahraga permainan yang populer dan. sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik tua

sama maka diadakan babak tambahan untuk menentukan pemenang.

Olahraga Karate Indonesia ) yang beranggotakan pengurus pengurus karate. FORKI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS. modifikasi dan penyempurnaan dari berbagai beladiri tradisional Korea.

BAB I PENDAHULUAN. Games, Asian Beach Game, dan Kejuaraan Dunia, Gerakan dasar pencak silat

BAB I PENDAHULUAN. Panahan kini sudah menjadi salah satu cabang olahraga popular di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga adalah sebuah aktivitas olah tubuh yang memiliki banyak sisi

BAB I PENDAHULUAN HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN TINGKAT AGRESIVITAS ATLET BELADIRI KARATE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang di bidang

BAB I PENDAHULUAN. apabila kondisi fisik baik, maka ia akan cepat menguasai teknik-teknik gerakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

2015 PROFIL KOND ISI FISIK ATLET SQUASH KABUPATEN BEKASI PAD A PORD A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PERBANDINGAN FOREHAND DRIVE ANTARA SKILLED DAN UNSKILLED DALAM CABANG OLAHRAGA TENIS LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. atlet taekwondo pada tingkatan Universitas. Liga Mahasiswa Taekwondo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Selain itu metode yang digunakan berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Taekwondo adalah olahraga beladiri asal Korea yang juga popular di Indonesia. Cabang olahraga Taekwondo ini sudah berkembang pesat sehingga pertandingannya pun banyak menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan. Dalam pertandingan Taekwondo untuk memperoleh poin harus menggunakan teknik serangan yang benar dan bertenaga, serta harus mengenai sasaran yang tepat. Seiring berkembangnya zaman, sistem penilaian Taekwondo pun ikut mengalami peningkatan yaitu dengan diberlakukannya penilaian Digital Scoring System (DSS) dimana program ini dibuat untuk menggantikan papan skor pada pertandingan Taekwondo dengan layar LCD atau proyektor agar lebih obyektif menarik dan lebih professional yang dapat digunakan untuk penilaian otomatis maupun manual. Meskipun penilaian dalam pertandingan Taekwondo telah mengalami peningkatan dari segi teknologi tidak membuat para ilmuan berhenti begitu saja, mereka terus berevolusi memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendorong agar kegiatan olahraga, terutama dalam pertandingan atau kejuaraan internasional memperoleh hasil atau penilaian yang lebih obyektif. Hal tersebut terbukti beberapa penggunaan teknologi yang tepat guna di bidang olahraga telah memiliki parameter positif dan terbukti mampu menambah keakuratan olahraga tersebut. Hingga akhirnya penilain dalam pertandingan Taekwondo kini menggunakan sistem penilaian Protector Scoring System (PSS). [Type text]

2 World Taekwondo Federation (WTF) sebagai badan atau induk organisasi Taekwondo dunia sejak kejuaraan dunia di Gyeonju, Korea 2011 lalu telah mempergunakan PSS ini. Walaupun di Indonesia PSS ini baru dipergunakan pada pertandingan PON XVIII tahun 2012 lalu di Riau. Sebelum penggunaan PSS, WTF telah menggunakan pelindung tubuh elektronik, dan sistem video instan replay untuk menilai hasil pertandingan agar lebih adil. Menurut Dasantyo Prihadi (2012, hlm. 09): PSS yang digunakan pada nomor kyorugi ini mampu memberikan hasil penilaian yang akurat, obyektif, sekaligus menghilangkan keraguan dari kontingen yang menyaksikan atletnya bertanding. PSS ini berbentuk chip yang diletakkan pada body protector (pelindung tubuh) yang dikenakan atlet dan ini (PSS -red) untuk pertama kalinya dipakai dalam ajang PON. Berdasarkan pengalaman Negara yang telah melaksanakan standarisasi kejuaraan Internasioanl dibawah naungan WTF, penggunaan PSS mampu mendeteksi secara akurat sebuah tendangan yang valid maupun yang tidak valid. Penggunaan PSS tersebut juga terbukti meminimalisir keputusan kontroversial wasit yang mengakibatkan seorang atlet kehilangan kesempatan memenangkan sebuah medali. Diberlakukannya sistem penilain PSS ini juga berdampak kepada atlet sehingga atlet harus mengalami banyak perubahan dalam teknik tendangan., karena perolehan poin terbanyak dalam pertandingan cabang olahraga Taekwondo adalah melalui teknik tendangan. Atlet harus beradaptasi kembali, karena jika sebelumnya dalam pertandingan tidak perlu menggunakan kaos kaki, sekarang atlet harus menggunakan kaos kaki yang telah diberi sensor ketika pertandingan. Dan jika ingin memperoleh poin atlet harus tepat mengenai sensor permitted areas (area sasaran) badan dimana body protectors tersebut telah di kenakaan kepekaan sensor yang berbeda sesuai bobot kelas. Oleh karena itu diperlukan kekuatan dan

3 ketepatan saat melakukan tendangan agar mencapai atau bahkan melawati bobot untuk mendapatkan poin. Perubahan peraturan dalam Taekwondo pun memicu atlet untuk terus berkembang dalam segi teknik. Sebelum diberlakukannya sistem penilaian PSS, penilaian pada area kepala adalah seluruh bagian kepala kecuali bagian muka dan semenjak diberlakukannya sistem penilaian PSS penilaian pada area kepala adalah seluruh bagian kepala. Begitu juga teknik tendangan yang dilakukan, bila sebelum diberlakukan penilaian PSS tendangan yeop chagi hanya sebagai penahan serangan lawan memperoleh poin. tetapi kini tendangan yeop chagi dapat Menurut Competition Rules & Interpretation (2012, hlm. 15) dalam pertandingan Taekwondo, permitted areas (area sasaran) yang diperbolehkan untuk diserang adalah seperti yang tertera pada halaman 3. 1. Badan : Serangan menggunakan teknik tangan dan kaki di daerah badan yang dilindungi body protector (pelindung badan) diperbolehkan. Dan tidak diperbolehkan menyerang daerah sepanjang tulang belakang. 2. Kepala : Seluruh bagian di atas tulang selangka (collar bone), dan hanya boleh dengan menggunakan teknik kaki. Adapun permitted techniques (teknik yang diperbolehkan) untuk menyerang dan bertahan dalam sebuah pertandingan Taekwondo adalah untuk teknik tangan dengan cara memukul dengan kepalan tinju yang erat sedangkan untuk teknik kaki dengan cara menendang dengan bagian di bawah tulang mata kaki. Tendangan yang sering digunakan dalam sebuah pertandingan Taekwondo diantaranya: 1. Idan Chagi (tendangan meluncur) 2. Dollyo Chagi (tendangan melingkar kedalam), 3. Ap Hurigi (tendangan mencangkul), 4. Yeop Chagi (tendangan samping), 5. Dwi chagi (tendangan belakang), 6. Dwi Huryeo Chagi (tendangan berputar kebelakang), 7. Narae chagi (tendangan serong dua kali sekaligus), 8. Dolge Chagi (tendangan berputar).

4 Dalam pertandingan Taekwondo pemberian poin terbagi dalam kategori: 1. 1 (satu) poin, untuk serangan sah ke permitted area badan 2. 2 (dua) poin, untuk serangan tendangan berputar yang sah ke permiited area badan 3. 3 (tiga) poin, untuk serangan tendangan yang sah ke permiited area kepala 4. 4 (empat) poin, untuk serangan tendangan berputar yang sah ke permitted area kepala Dari hasil pengamatan dan pengalaman peneliti pada saat pertandingan, pasti ada banyak teknik yang di pergunakan oleh Taekwondoin untuk mendapatkan perolehan poin. Dalam berbagai teknik pasti ada satu atau dua teknik yang dominan digunakan oleh Taekwondoin, maka dari itu peneliti tertarik meneliti teknik apa yang dominan digunakan dalam pertandingan untuk menghasilkan poin. Apalagi dengan sistem penilaian baru yang berdampak pula dengan teknik tendangan yang mengalami banyak perubahan. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di atas peneliti merasa tertarik untuk meneliti teknik tendangan dalam pertandingan Taekwondo. Oleh karena itu penelitian ini berjudul: Profil Teknik Tendangan Yang Dominan Menghasilkan Poin B. Identifikasi Masalah Penelitian Dalam masalah yang akan diteliti, peneliti akan mengidentifikasi masalah tentang tendangan yang dominan menghasilkan poin dalam pertandingan Taekwondo, diantaranya adalah:

5 1. Banyaknya bentuk tendangan dalam cabang olahraga Taekwondo dimana setiap atlet memiliki kemampuan yang berbeda dalam menguasai bentuk tendangan tersebut. 2. Perolehan poin terbanyak dalam pertandingan cabang olahraga Taekwondo adalah melalui teknik tendangan. 3. Mencari teknik tendangan yang dominan dilakukan dan teknik tendangan yang dominan menghasilkan poin untuk menjadi teknik andalan. 4. Persiapan program latihan. C. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang penulis uraikan di atas, maka yang menjadi permasalahan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran teknik tendangan yang dominan menghasilkan poin dalam pertandingan cabang olahraga Taekwondo? 2. Bagaimana gambaran teknik tendangan yang dominan dilakukan dalam pertandingan cabang olahraga Taekwondo? 3. Bagaimana gambaran keberhasilan teknik tendangan yang dominan menghasilkan poin dalam pertandingan cabang olahraga Taekwondo? D. Tujuan penelitian Sesuai dengan rumusan masalah penelitian yang diajukan maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

6 1. Untuk mengetahui gambaran teknik tendangan yang dominan dilakukan dalam pertandingan cabang olahraga Taekwondo. 2. Untuk mengetahui gambaran teknik tendangan yang dominan menghasilkan poin dalam pertandingan cabang olahraga Taekwondo. 3. Untuk mengetahui gambaran keberhasilan teknik tendangan yang dominan menghasilkan poin dalam pertandingan cabang olahraga Taekwondo. E. Manfaat penelitian Berkait dengan permasalahan dan tujuan penelitian tersebut di atas, maka manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti-bukti empiris mengenai tingkat keefektifan tendangan sehingga hasilnya dapat berguna bagi: 1. Peneliti, menjadikan sumber informasi keilmuan yang mengkaji disiplin ilmu kepelatihan. 2. Lembaga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan umumnya dan Pendidikan Kepelatihan Olahraga khususnya, untuk menjadikan hasil penelitian ini sebagai sumber atau rincian untuk menambah penelitian ilmiah dan dapat dikembangkan lebih lanjut. 3. Untuk dijadikan bahan acuan pelatih dalam memberikan program latihan teknik tendangan yang dominan menghasilkan poin dalam pertandingan cabang olahraga Taekwondo. F. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi skripsi ini ialah urutan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi guna mempermudah dan memperjelas penyusunan skripsi yang berisikan pernyataan yaitu bentuk kalimat yang menyatakan keaslian karya ilmiah dan bebas plagiarisme dan pernyataan tersebut harus ditandatangani oleh penulis.

7 Abstrak merupakan uraian singkat dan lengkap yang memuat judul, hakikat penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian serta hasil temuan dan rekomendasi, abstrak ini ditulis dalam satu halaman dan satu paragraph, diketik dengan satu spasi. Kata pengantar merupakan kalimat penghantar dari penulis untuk memulai penulisan karya tulis ilmiah. Ucapan terimakasih merupakan bagian yang ditulis untuk mengemukakan ucapan terima kasih dan apresiasi kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah. Daftar isi merupakan penyajian sistematika isi secara rinci dari skripsi. Daftar isi berfungsi untuk mempermudah pembaca mencari judul atau subjudul bagian yang ingin dibaca. Daftar tabel menyajikan tabel secara berurutan, mulai dari tabel pertama sampai dengan tabel terakhir yang tercantum dalam skripsi. Daftar gambar menyajikan gambar secara berurutan, mulai dari gambar pertama sampai dengan gambar terakhir yang tercantum dalam skripsi. Daftar lampiran sama halnya seperti fungsi dari daftar-daftar lainnya, yaitu menyajikan lampiran secara berurutan mulai dari lampiran pertama sampai dengan lampiran terakhir. Bab I Pendahuluan ini merupakan bagian awal dari skripsi. Di dalam pendahuluan terdiri dari beberapa hal berikut (a) Latar belakang penelitian adalah bagian yang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan penulis mengapa masalah tersebut diteliti (b) Identifikasi masalah penelitian adalah pengenalan masalah atau inventarisasi masalah dengan mengindentifikasi masalah, penulis dapat menentukan batasan permasalahan (c) Rumusan masalah penelitian merupakan rumusan masalah yang dibuat setelah masalah teridentifikasi (d) Tujuan penelitian yaitu menyajikan hasil yang ingin dicapai setelah penelitian dilakukan (e) Manfaat penelitian yaitu menyajikan manfaat setalah penelitian dilakukan baik dari segi teori, kebijakan, praktik, maupun segi isu serta aksi sosial (f) Struktur organisasi

8 skripsi bagian ini merupakan rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi. Bab II Kajian Pustaka yaitu bagian dimana didalamnya berisi konsep, teori, dalil, hukum, model, dan rumusan-rumusan utama dalam bidang yang dikaji. Bab III Metode Penelitian merupakan bab tentang cara penelitian tersebut berlangsung dan didalamnya berisi beberapa rincian diantaranya (a) Metode dan desain penelitian yaitu bagaimana metode yang penulis pilih untuk melakukan penelitiannya (b) Populasi dan sampel yaitu siapa yang peneliti pilih untuk obyek penelitiannya (c) Definisi operasional yaitu indikator-indikator dari setiap variabel yang dteliti (d) Instrumen penelitian merupakan penjabaran dari definisi operasional berupa alat tes yang dipakai (e) Prosedur penelitian (f) Teknik pengumpulan dan analisis data, teknik pengumpulan data adalah bagian dari teknik apa yang penulis pilih untuk penelitiannya dan analisis data berupa laporan secara rinci tahap-tahap serta teknik yang dipakai dalam analisis data tersebut. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan merupakan hasil dari penelitian yang penulis lakukan terdiri dari beberapa rincian yaitu (a) Hasil penelitian, merupakan hasil pengolahan untuk menghasilkan penemuan masalah skripsi (b) Pembahasan hasil penelitian merupakan pembahasan atau analisis hasil temuan tersebut. Bab V Simpulan Dan Saran merupakan penafsiran dan pemaknaan penulis terhadap hasil penelitiannya (a) Simpulan adalah jawaban dari pertanyaan penulis tenang penelitiannya (b) Saran adalah bagain tentang para pembaca ataupun peminat untuk melakukan penelitiannya selanjutnya. Daftar pustaka yaitu bagian yang memuat semua sumber tertulis selama pembuatan skripsi. Lampiran

9 merupakan bagian dari lembar-lembar bukti yang disertakan penulis dalam skripsi.