E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

dokumen-dokumen yang mirip
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DALAM MENULIS PERMULAAN SISWA CEREBRAL PALSY SEDANG (Single Subject Research di Kelas V SLB Amal Bhakti Sicincin)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI LATIHAN MENULIS HURUF TEGAK BERSAMBUNG PADA ANAK KESULITAN BELAJAR

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIFITAS MERONCE BALOK HURUF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIFITAS TEKNIK RILAKSASI DALAM MENGURANGI WAKTU PERILAKU HIPERAKTIF ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SDLB N 20 PONDOK II PARIAMAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Meningkatkan Kemampuan Berjalan Melalui Latihan Menendang Bola Bagi Anak Cerebral Palsy Kelas Dasar IV di SLB Hikmah Miftahul Jannah Padang

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI PERMAINAN FINGER PAINTING BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERJALAN ANAK CEREBRAL PALSY (CP) TIPE SPASTIK MELALUI BERMAIN DI AIR

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

MENINGKATKAN KETAHANAN DUDUK BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS I MELALUI PLANNED HUMOR MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN (SSR di SLB Negeri 1 Padang)

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka 1 Sampai 5 Melalui Media Power Point bagi Anak Down Syndrom (Single Subject Research

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk dalam penelitian subjek tunggal. Variabel merupakan atribut atau

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIVITAS METODE LATIHAN SENSORIS MOTOR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF (VOKAL) BAGI ANAK TUNARUNGU SEDANG

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL ANGKA 1-10 MELALUI PERMAINAN ARSITEK MENARA BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG SATUAN PANJANG MELALUI MEDIA BAGAN TABEL BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MATEMATIKA

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

THE EFFECT OF EGGSHELL MOSAIC TRAINING TOWARD FINE MOTOR SKILLS OF CHILDREN WITH INTELLECTUAL AND DEVELOPMENTAL DISABILITY (IDD)

EFEKTIFITAS MULTI METODE DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN CARA MAKAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS III DI SDLBN 35 PAINAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIFITAS GAME EDUKASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENJUMLAJAN BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR DI MIN KOTO LUAR, KECAMATAN PAUH

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCUCI PAKAIAN MELALUI ANALISIS TUGAS PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI KELAS IV C1 DI SLB FAN REDHA PADANG.

BAB II KETERAMPILAN SOSIAL ANAL TUNAGRAHITA RINGAN DAN LATIHAN OLAH VOKAL DALAM BERNYANYI...

EFEKTIFITAS TEKNIK SHAPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL NAMA-NAMA BINATANG BAGI ANAK AUTIS X KELAS DII/C DI SLB PERWARI PADANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PERKALIAN UNTUK ANAK DISKALKULIA MELALUI METODE GARISMATIKA

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING MELALUI ANALISIS TUGAS PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIFITAS MEDIA RUMAH BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL NILAI TEMPAT BILANGAN BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PERKALIAN BAGI ANAK BERKESULITAAN BELAJAR KELAS IV MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Volume 3 Nomor 3 September 2014 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman : 429-437 EFEKTIFITAS BERMAIN PLAY DOUGH UNTUK MENINGKATKAN MOTORIK HALUS DALAM MEMEGANG ALAT TULIS BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN (Single Subject Research Di Kelas V C Slb Negeri 1 Padang) Lusiana 1, Ardisal 2, Kasiyati 3 Abstrak: The study exposed the problem found by researcher in the SLB N 1 Padang, a mental retardation child who had probelms on his fine motor in holding the stationery. This research aimed to prove whwther playing play Dough is effective to improve fine motor in holding stationery for mild mental retardation child at V SLB Land class 1 Padang This research used experimental approach in the form of single subject research(ssr), used the design of the A-B-A and the data analysis techniques used visual analysis charts. The conclusion was plasying Play Dough was effective to improve fine motor for mild mental retardation child. Key Word: Playing Play Dough; Fine Motor; Mental Retardation Child. Pendahuluan Perkembangan motorik merupakan perubahan kemampuan gerak dari bayi sampai masa dewasa, dengan melibatkan berbagai aspek prilaku dan kemampuan berbagai gerak. Perkembangan motorik meliputi proses kerja saraf dari motorik kasar dan halus anak. Motorik kasar merupakan gerakan fisik yang menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Motorik halus adalah kemampuan fisik yang melibatkan otot- otot kecil beserta koordinasi mata-tangannya. Perkembangan motorik halus memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Hampir semua aktivitas anak baik itu dirumah, di sekolah, maupun diwaktu bermain anak melibatkan kemampuan motorik halusnya misalnya, memegang benda, mengambil benda, membuat keterampilan, menulis, dan lainnya. Studi pendahuluan peneliti lakukan di SLB N 1 Padang. Penulis mengamati proses belajar mengajar di kelas tunagrahita ringan di kelas V yang sedang mempelajari matapelajaran Bahasa Indonesia. Kegiatan yang dilakukan siswa pada saat peneliti melakukan pengamatan yaitu menyalin tulisan dipapan tulis. Tampak seorang siswa yang mengalami kekakuan pada jari- jari tangannya sehingga ia sangat susah dan lama sekali dalam menulis. Siswa x ini mengalami hambatan pada motorik halus dalam memegang alat tulis. Siswa x ini memegang alat tulis dengan seluruh jari tangannya, selain itu dalam menulis anak terlalu menunduk, serta dalam menulis lama sekali selesainya dibanding dengan teman- teman satu kelasnya. Berdasarkan hasil asesmen yang peneliti 429

430 lakukan, dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik halus anak kurang bagus seperti, anak belum dapat memegang pensil dengan benar, anak memegang pensil dengan seluruh jari tangannya, anak tidak beraturan dalam menulis dan mewarnai, anak kurang memiliki kekuatan otot tangan yang menyebabkan ketidakmaksimalan dalam menulis, anak juga mengalami sedikit kesulitan dalam merobek kertas, sukar mengambil sobekan kertas yang diletakkan di atas meja, mengalami kesulitan dalam menggerakkan jari ketika menulis, sehingga hasil tulisan sulit untuk dibaca. Melihat permasalahan yang ditemukan tersebut, maka peneliti memiliki inisiatif untuk memberikan layanan kepada anak melalui bermain play dough. Dimana, saat melakukan pengamatan anak sangat suka bermain. Bermain merupakan media pembelajaran bagi anak untuk mengembangkan berbagai aspek dalam dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah bermain play dough efektif untuk meningkatkan motorik halus dalam memegang alat tulis bagi anak tunagrahita ringan di SLB N 1 Padang. Metode penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dalam bentuk Single Subject Rreserach (SSR). Penelitian eksperimen merupakan suatu kegiatan percobaan yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh intervensi/perlakuan terhadap perubahan perilaku sasaran (target behavior). Subjek penelitian adalah sesuatu yang dijadikan bahan atau sasaran dalam suatu penelitian. Sunanto (2005:2) menyatakan penelitian single subject research (SSR) digunakan untuk subjek tunggal, dalam pelaksanaannya dapat dilakukan pada seorang subjek atau sekelompok subjek. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah anak tunagrahita ringan X kelas V/C yang berjumlah satu orang, di SLB N 1 Padang, jenis lakilaki. Pencatatan data dilakukan peneliti dengan menggunakan instrument tes dan observasi langsung, pencatatan yang dipilih adalah pencatatan kejadian yaitu dalam bentuk persentase.pencatatan dilakukan terhadap kemampuan motorik halus anak dalam memegang alat tulis. Setiap gerakan yang benar dilakukan anak langsung dicek peneliti di format pengumpulan data.alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan format pengumpulan data yaitu format pengumpulan data pada kondisi Baseline, Intervensi, dan Baseline (A2)

431 Hasil penelitian Adapun data yang diperoleh dari hasil pengamatan pada kondisi baseline (A) dan Intervensi (B) dapat dilihat sebagai berikut: a. Kondisi baseline Pengamatan pada kondisi baseline dilakukan sebanyak enam kali pertemuan Untuk lebih jelasnya data kemampuan makan dalam kondisi baseline dapat dilihat pada grafik 1 seperti yang ada dibawah ini. skor (%) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% kondisi baseline motorik halus dalam memegang alat tulis 1 2 3 4 5 6 hari pengamatan Grafik 1.Kemampuan motorik halus dalam memegang alat tulis pada kondisi baseline b. Kondisi intervensi Kondisi intervensi merupakan kondisi dimana anak diberikan perlakuan dengan bermain play dough untuk meningkatkan motorik halus dalam memegang alat tulis bagi anak tunagrahita ringan. Untuk lebih jelasnya data kemampuan anak dalam kondisi intervensi dapat dilihat pada grafik 2 dibawah ini.

432 skor (%) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% kondisi intervensi motorik halus dalam memegang alat tulis 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 hari pengamatan Grafik 2.Panjang Kondisi Intervensi (B) Kemampuan Motorik Halus dalam Memegang Alat Tulis c. Kondisi Baseline Akhir (A 2 ) Pada kondisi baseline akhir (A 2 ), peneliti kembali mengamati motorik halus dalam memegang alat tulis anak tunagrahita (x), setelah perlakuan pada fase treatment/ intervensi tidak lagi diberikan atau dihentik skor (%) 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Grafik 3. Kondisi Baseline (A 2 ) kondisi baseline(a2) motorik halus dalam memegang alat tulis hari pengamatan

433 2. Analisis Data a. Analisis Dalam Kondisi 1. Menentukan estimasi kecenderungan arah. Untuk lebih jelasnyaa dapat dilihat pada grafik estimasi kecendrungan yang ada dibawah ini persentase (%) kemampuan motorik halus dalam memegang alat tulis 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Kemampuan Motorik Halus Dalam Memegang Alat Tulis 1 2 3 4 5 Intervensi Baseline (A2) 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Hari pengamatan Grafik 4. Estimasi kecendrungan arah 2) Menentukan kecendrungan kestabilan Menentukan kecendrungan stabilitas pada kondisi A, B, dan A2 digunakan sebuah kriteria stabilitas yang telahh ditetapkan. Untuk menentukan kecendrungan stabilitas digunakan kriteria stabilitas 15%, kemudian dilanjutkan dengan menghitung mean level, batas atas, batas bawah, dan persentase stabilitas. Jika persentase stabilitas terletak antara 85%- 95% maka kecendrungannya dikatakan stabil, sedangkan jika dibawah 85%-95% dikatakan tidak stabil. Setelah diketahui masing-masing komponennya, untuk memperjelasnya maka dimasukkan dalam suatu format tabel analisis dalam kondisi yang berkaitan dengan bermain play dough untuk meningkatkan motorik halus dalam memegang alat

434 tulis bagi anak tunagrahita ringan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 1: rangkuman analisis dalam kondisi No 1 Kondisi A 1 B A 2 Panjang Kondisi 6 12 6 2 Estimasi Arah Kecenderungan (+) (+) (+) 3 Kecenderungan Stabilitas 0% (tidak stabil) 25% (tidak stabil) 17% (tidak stabil) 4 Kecenderungan Jejak Data (+) (+) (+) 5 Level Stabilitas dan Rentang Variabel 20-30 Variabel 40-70 Variabel 50-70 6 Level Perubahan 30-20 (+10) 70-40 (+30) 70-50 (+20) 2. Analisis Antar Kondisi Adapun komponen analisis antar kondisi baseline (A) dan intervensi (B) pada kegiatan bermain play dough untuk meningkatkan motorik halus dalam memegang alat tulis bagi anak tunagrahita ringandi kelas V C. Untuk memperjelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

435 Tabel 2. Rangkuman Hasil Analisis Antar Kondisi Kemampuan Memegang Alat Tulis anak Tunagrahita Ringan. No Kondisi A 1 : B B : A 2 1 Jumlah Variabel yang Dirubah 1 1 2 Perubahan Kecenderungan Arah dan Efeknya (+) (+) (+) (+) 3 Perubahan Kecenderungan Stabilitas Variabel ke variable 4 Perubahan Level 50 30 (+ 20) Variabel variabel 40 70 (- 30) ke 5 Persentase Overlap 25% 17% Pembahasan Penelitian dilaksanakan di SLB N 1 Padang dilaksanakan selama 24 hari dimulai dari tanggal 26 April 2014 sampai tanggal 19 Juni 2014. Pengukuran kondisi baseline (A 1 ) berlangsung selama enam hari dengan persentase kemampuan berkisar 20%-30%. Pengukuran intervensi berlangsung selama 12 hari dengan persentase kemampuan berkisar 40%-70%, dan pengukuran kondisi baseline (A 2 ) dilaksanakan selama enam hari dengan persentase kemampuan antara 50%-70%. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektifitas bermain play dough untuk meningkatkan motorik halus dalam memegang alat tulis. Hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan yang sesuai dengan teori menjelaskan tentang motorik halus berupa bermain play dough yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam memegang alat tulis dikemukakan oleh Munawir Yusuf (2005: 179) yaitu memegang alat tulis, menggerakkan alat tulis kebawah dan keatas, menggerakkan alat tulis kekiri dan kekanan, menyalin huruf, menebalkan huruf, menulis antara jarak buku dengan mata 25-30 cm. Bermain play dough menurut Yusep Nurjatmika (2012: 84) yaitu adonan mainan atau plastisin mainan yang merupakan bentuk modern dari

436 mainan tanah liat (lempung). Anak anak bisa mencubit, meremas, menggulung, atau mencetak berbagai bentuk sesuai dengan keinginan mereka. Melalui bermain play dough jari-jari anak menjadi lentur, sehingga motorik halusnya semakin terlatih sehingga akan mampu untuk memegang alat tulis, semakin sering anak bermain play dough diharapkan anak mampu memegang alat tulis yang baik dan benar.hal ini terbukti setelah dianalisis menggunakan grafik garis yang telah dibuat berdasarkan pengolahan data yang diperoleh, menunjukkan bahwa melalui bermain play dough untuk anak tunagrahita ringan cukup efektif digunakan dalam meningkatkan kemampuan memegang alat tulis anak tunagrahita di SLB N 1 Padang. Kesimpulan Penelitian yang dilaksanakan yaitu efektifitas bermain play dough untuk meningkatkan motorik halus dalam memegang alat tulis bagi anak tunagrahita ringan kelas V C di SLB N1 Padang. Enis penelitian yaitu sngle subect research (SSR) dengan menggunakan desain A-B-A. Pelaksanaan terdiri dari tiga phase, yaitu phase baseline (A), phase intervensi (B), Phase baseline (A). Phase baseline dilaksanakan selama enam kali pengamatan, phase intervensi dilaksanakan selama dua belas kali pertemuan, dan phase baseline (A2) kondisi setelah perlakuan dihentikan dilaksanakan selama enam kali pertemuan, setelah data yang didapat stabil, pengamatan dihentikan. Dari analisis data yang peneliti lakukan, terlihat adanya peningkatan anak dalam memegang alat tulis. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan kemampuan memegang alat tulis pada anak tunagrahita ringan setelah diberi perlakuan melalui bermain play dough. Berdasarkan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa bermain play dough efektif untuk meningkatkan motorik halus dalam memegang alat tulis walaupun secara bertahap di SLB N 1 Padang. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan masukan sebagai berikut : 1. Dalam melatih motorik halus anak, terutama dalam hal yang berhubungan dengan memegang alat tulis, disarankan kepada guru untuk melakukan kegiatan bermain play dough. Selain itu, guru harus memperhatikan terlebih dahulu kemampuan motorik halus

437 anak sebelum anak diajarkan memegang alat tulis, sehingga perlu dilatih jari-jemari anak terlebih dahulu. 2. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat menggunakan kegiatan bermain play dough tidak hanya pada anak tunagrahita ringan saja tetapi diberikan kepada anak berkebutuhan khusus lainnya yang mengalami hambatan dalam motorik halus.. DAFTAR RUJUKAN Jatmika, Yusep Nur. 2012. Ragam aktivitas harian untuk play group. Yogyakarta: Diva Pres Sunanto, Juang. 2005. Pengantar penelitian dengan subjek tunggal. University of Tsukuba. Sumantri, Sutjihati. 1996. Psikologi Anak Luar Biasa. Jakarta: Depdikbud Yusuf, Munawir. 2005. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Depdiknas.