PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK

dokumen-dokumen yang mirip
PROGRAM JANGKA MENENGAH. Kawasan prioritas PLUS

DRAFT JUKNIS PERENCANAAN PARTISIPATIF DAN PEMASARAN PLPBK

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

Oleh : Kasubdit Wilayah II Direktorat Penataan Bangunan dan LIngkungan. Disampaikan dalam Workshop Persiapan Penanganan Kumuh PNPM Mandiri Perkotaan

BAB VI PENUTUP. Laporan Akhir PLPBK Desa Jipang Menuju Desa Yang Sehat, Berkembang dan Berbudaya 62

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Penataan Lingkungan Permukiman : Berbasis : Komunitas :

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

STRATEGI SANITASI KABUPATEN KABUPATEN TANGGAMUS PROPINSI LAMPUNG

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB II RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

BAB IV STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Kata Pengantar. dan kesabaran, sehingga penyusunan laporan akhir tahun ini dapat selesai

Tabel 1.1 Target RPJMN, RPJMD Provinsi dan kondisi Kota Depok. Jawa Barat. Cakupan pelayanan air limbah domestic pada tahun 2013 sebesar 67-72%

KEBIJAKAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN TAHUN Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN MADIUN

KATA PENGANTAR. Taipa, 10 September 2016

Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Balangan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Kapuas Hulu Tahun Latar Belakang

B A B I P E N D A H U L U A N

Rencana Tahapan Pelaksanaan Siklus PLPBK Lanjutan. Kelurahan Baru Tengah Kecamatan Balikpapan Barat Kota Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PE T UN J U K TE K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN

PENDAMPINGAN DALAM PROSES PERENCANAAN PARTISIPATIF PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten Kabupaten Minahasa Selatan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

IVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN

STRATEGI SANITASI KABUPATEN HALMAHERA BARAT

PENYELENGGARAAN PROGRAM KOTAKU TINGKAT DESA/KELURAHAN

APA ITU PROGRAM KOTAKU? pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh. nasional yang merupakan penjabaran dari pelaksanaan Rencana

BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN SANITASI KABUPATEN MADIUN

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

mewujudkan lingkungan permukiman di Kawasan Prioritas yang teratur, aman, dan sehat, sesuai kebutuhan kehidupan dan penghidupannya

BAB V Area Beresiko Sanitasi

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

BAB 3 RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

PETUNJUK TEKNIS SIKLUS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

KELURAHAN SELINDUNG BARU

b. Kecamatan Padang Panjang Timur, terdiri dari : 1. Kelurahan Koto Panjang; Bagian C Lampiran

Buletin Warta Desa. Tentang Program Kotaku. Manfaat & Target Program. Tujuan. Tujuan Antara

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TANA TORAJA BAB I PENDAHULUAN

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

PENDAHULUAN. Bab Latar Belakang. BPS Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung

STRATEGI SANITASI KOTA KAB. SIDENRENG RAPPANG

PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PEMASARAN PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KOTA

Strategi Sanitasi Kabupaten ( Refisi 2012)

1.1 Latar Belakang. 1.2 Wilayah cakupan SSK

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Program Peningkatan Kualitas Permukiman di Perkotaan (P2KP)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV KONSEP DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH

Arah Kebijakan Percepatan Penanganan Kumuh dan Gambaran Umum Program KOTAKU

BAB I PENDAHULUAN. Status negara berkembang dengan kesejahteraan materials tingkat rendah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Apa saja Struktur Ruang dan Pola Ruang itu??? Menu pembangunan atau produk dokumen yang kita buat selama ini ada dibagian mana??

Kebijakan Nasional Pengentasan Permukiman Kumuh. Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, Kementerian PPN/Bappenas Manado, 19 September 2016

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BUPATI GORONTALO PROVINSI GORONTALO

BAB III ISU STRATEGIS DAN TANTANGAN LAYANAN SANITASI KABUPATEN PPSP STRATEGI SANITASI KOTA. III.1. Aspek Non Teknis

Rangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEMUTAKHIRAN SSK LAMPUNG TIMUR Tahun 2016

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BAB VI RENCANA DAN GAGASAN PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PRIORITAS TAMMUA

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB I PENDAHULUAN I - 1

3.1 TUJUAN, SASARAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK TABEL 3.1 TUJUAN, SASARAN DAN TAHAPAN PENCAPAIAN PENGEMBANGAN AIR LIMBAH DOMESTIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK BAB VI MONITORING DAN EVALUASI CAPAIAN SSK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Grobogan 1-1

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 1 PENDAHULUAN. Pokja AMPL Kota Makassar

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

Transkripsi:

PERENCANAAN PARTISIPATIF DALAM PLPBK APA PERENCANAAN PARTISIPATIF? Proses perumusan dan penyepakatan produk perencanaan dengan melibatkan partisipasi aktif warga dan Pemda Proses penyelarasan perencanaan pembangunan Kota/Kabupaten (Top Down) dan perencanaan pembangunan yang dirumuskan masyarakat secara partisipatif (Bottom up) Dokumen Perencanaan Partisipatif PLPBK (RTPLP Kawasan Prioritas, DED, AB, Rencana Pengelolaan) MANFAAT PERENCANAAN PARTISIPATIF Maksud Proses Perencanaan Partisipatif Menumbuhkan rasa memiliki dan tanggung jawab yang kuat terhadap hasil pembangunan. Meminimalkan konflik, sehingga mempercepat proses kegiatan secara keseluruhan. Efisiensi dan efektivitas, karena keputusan diambil sesuai dengan kondisi yang ada, baik kebutuhan, keinginan, maupun sumber daya di masyarakat. Memberdayakan masyarakat setempat, terutama membangun kepercayaan diri, kemampuan bermasyarakat dan bekerja sama. TOP DOWN PLANNING BOTTOM UP PLANNING Kebijakan Pembangunan Kota/Kab Rencana Tata Ruang Wilayah Commited Projects HARMONISASI INTEGRASI SINERGI Aspirasi (Cita2) Masyarakat Rencana Lokal yg disepakati Masy Proposed Projects 1

BAGAN ALUR KETERPADUAN TAHAPAN KEGIATAN PLPBK Sosialisasi Tingkat Kota/Kab. Lokakarya Kota/Kab. Lokakarya Kelurahan Sosialisasi Tingkat Kelurahan Pokja/ Tim Teknis Pemda Terbentuk TIPP Terbentuk PS RTPLP Kawasan Prioritas Penggalanga n Kemitraan Pelaksanaan Pembangunan Keberlanjutan SIAPA SAJA YANG TERLIBAT? Masyarakat (TIPP dan Tim/Pokjanya, KSM, Tokoh Masyarakat, masyarakat secara umum) Pemerintah Daerah (Perangkat Lurah, Tim Teknis, SKPD Terkait, Kecamatan) Kelompok Peduli (LSM, Universitas, Sektor Privat, relawan lainnya) Sosialisasi & Pemasaran Menerus TAHAP PERSIAPAN TAHAP PERENCANAAN TAHAP PEMBANGUNAN & KEBERLANJUTAN Tahapan Kegiatan Kolaborasi Pemda dan Masyarakat PEMAHAMAN KARAKTERISTIK LOKASI PLPBK, 2013/2014 SEBAGAI PENDEKATAN PERENCANAAN PLPBK Kawasan Desa/Semi Urban Kawasan permukiman miskin Kepadatan Bangunan rendah/sedang Pola Permukiman pddk miskin menyebar Kegiatan usaha pertanian dll Kondisi bangunan buruk menyebar Kualitas Pelayanan sarana dan prasarana (Jalan, drainase, air minum) buruk RTH/Ruang Publik umumnya sudah terpenuhi Penduduk (Homogen) Kawasan Kota Besar & Metropolitan Kawasan permukiman padat, kumuh dan miskin Kepadatan Bangunan Tinggi Pola permukiman pddk miskin mengelompok Kegiatan usaha (jasa, buruh dll) Kondisi bangunan buruk/kumuh mengelompok Kualitas Pelayanan sarana dan prasarana (Jalan, drainase, air minum, Sampah. Limbah, Kesehatan lingkungan) buruk RTH/Ruang bermain anak sangat terbatas Penduduk (heterogen) Proses Perencanaan Identifikasi Analisis Kondisi Eksisting Analisis Proyeksi Masa Depan Seperti apa kondisi masa kini? Kendala & Potensi menuju Visi? Perumusan Rencana Bagaimana kondisi itu terjadi? Proses Perencanaan berorientasi pada VISI, bukan hanya penyelesaian masalah semata Apa yang akan terjadi di masa depan? Kondisi seperti apa yang diinginkan di masa depan? Visi perbedaan/jarak 2

GARIS BESAR TAHAPAN PERENCANAAN PARTISIPATIF DI PLPBK Persiapan Penyepakatan Kawasan Prioritas Sosialisasi Membangun Visi Pemetaan Swadaya Persiapan Pengumpulan Data dan Analisis Penyusunan Rencana Alternatif Gagasan RTPLP dan DED Aturan Bersama Rencana Pengelolaan MEMBANGUN VISI Merumuskan gambaran Awal Lingkungan Permukiman Ideal di masa mendatang yang akan dicapai sebagai hasil akhir penataan suatu kawasan yang direncanakan. Visi dibangun dengan mempertimbangkan: Persoalan dan potensi Kawasan Prioritas Visi, kebijakan dan rencana-rencana pembangunan kawasan yang lebih luas Visi harus realistis, rasional (secara kurun waktu dan potensi pencapaian), dan terukur. Visi yang jelas dapat dijabarkan kedalam Konsep/gagasan Penataan kawasan yang ingin dicapai Setelah melakukan PS, visi perlu direview kembali apakah sudah sesuai, atau masih perlu disempurnakan?? PEMETAAN SWADAYA (PS) TUJUAN Mengidentifikasi persoalan dan potensi (sosial, ekonomi, lingkungan, nilai-nilai) terkait permukiman di kawasan prioritas Menghasilkan prioritas persoalan yang akan menjadi fokus perencanaan kawasan prioritas. Membangun tanggungjawab bersama untuk menyelesaikan persoalan Memberikan pembelajaran pada masyarakat untuk melakukan proses pemetaan persoalan dan potensi yang ada di wilayah Kelurahan KELUARAN Data persoalan dan potensi (sosial, ekonomi dan lingkungan) terkait permukiman dikawasan prioritas Persoalan utama untuk ditangani Data/informasi di tingkat kelurahan dan kota/kabupaten yang berpengaruh langsung terhadap persoalan utama di kawasan prioritas. PENTING DIINGAT DALAM PS! Kegiatan pengumpulan data & informasi dan analisis harus relevan dengan visi yang akan dicapai, sehingga tergambarkan potensi dan kendala utamanya Analisis dilakukan tidak hanya di kawasan prioritas, tetapi juga pengaruhnya dengan kelurahan maupun kota Analisis tidak hanya pada kondisi eksisting, tetapi juga kebutuhan di masa yang akan datang Presentasi menggunakan peta, grafik, serta narasinya Agar pengumpulan data efektif dan efisien, tahap Persiapan PS sangat penting 3

CONTOH HASIL PEMETAAN SWADAYA Pemetaan Swadaya oleh Warga Relawan Pemetaan swadaya / pemetaan kampung oleh warga relawan dilakukan tidak hanya untuk menemukenali permasalahan lingkungan semata, namun juga sosial dan ekonomi berikut solusi dan penganganannya dengan memanfaatkan potensi & sumberdaya yang ada. Saluran drainase tidak terawat berpotensi sebagai sumber penyakit Jalan lingkungan tanpa perkerasan & drainase, becek di musim penghujan Jalan lingkungan tanpa drainase, selalu tergenang air Pemanfaatan ruang yg salah berpotensi menjadi sarang penyakit Pemanfaatan ruang antar rumah yg tidak baik berpotensi menjadi sarang nyamuk penyebab DB Pengelolaan sampah yang tidak baik oleh warga Jalan lingkungan tanpa perkerasan & drainase, becek di musim penghujan Drainase buruk menyebabkan air menggenang Bangunan menjorok ke sungai menutup akses jalan masuk kawasan Orientasi massa bangunan membelakangi dan menjorok ke tepi sungai Reparasi bodi mobil Reparasi bodi mobil Reparasi kursi/sofa/jok mobil Pemetaan Swadaya oleh Warga Relawan Berbagai permasalahan lingkungan permukiman dijumpai di kawasan sepanjang sempadan sungai. Mulai dari perilaku warga yang kurang memperhatikan kesehatan lingkungan, penyalahgunaan lahan atau ruang milik sungai, pencemaran sungai oleh limbah batik, hingga minimnya sarana sanitasi warga / lingkungan Pembuangan limbah cucian batik langsung ke sungai mencemari sungai, air tanah, & menimbukan bau tak sedap Perilaku membuang sampah sembarangan ke sungai Jembatan antar unit lingkungan rusak Warga memanfaatkan sempadan sungai sebagai tempat penimbunan sampah Sarana sanitasi rumah tangga warga yang buruk Pemetaan Swadaya Berbagai oleh Warga aktifitas kegiatan produktif Relawan rumah tangga menjadi aktifitas harian warga setempat sebagai sumber pendapatan ekonomi. Adapun kegiatan ekonomi produktif dominan di kawasan ini adalah jasa reparasi bodi dan pengecatan mobil, home industry batik, indusitri makanan olahan seperti mie dan bakso, dan reparasi sofa/jok mobil. Sentra pembuatan mie & bakso Reparasi bodi mobil Home Industry Batik 4

PENYUSUNAN RTPLP KAWASAN PRIORITAS Tujuan Menyusun perencanaan yang mampu menangani persoalan utama dan optimalisasi pemanfaatan potensi untuk mewujudkan lingkungan permukiman kawasan prioritas yang tertata, bersih, sehat dan produktif, sesuai visi yang disepakati warga Menyusun perencanaan kawasan prioritas yang mampu mendorong terjadinya perubahan perilaku warganya ke arah yang lebih baik Menyusun acuan dan alat kontrol/pengawasan pembangunan bagi masyarakat, pemerintah, swasta, LSM dan donor yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan penataan dan pembangunan permukiman di kawasan prioritas. Ingat bahwa yang direncanakan bukan hanya pembangunan fisiknya saja, tetapi kegiatan diatasnya (manusianya)! PERUMUSAN ATURAN BERSAMA Isi aturan bersama Urusan pembangunan dan penataan lingkungan permukiman. Urusan pengembangan kegiatan usaha/ekonomi lokal. Urusan sosial dan pelestarian nilai dan kearifan lokal. Urusan kelembagaan/unit pengelola pembangunan. Proses Perumusan Aturan Bersama Menyusun kembali catatan-catatan hasil kesepakatan rembug warga pada saat proses penyusunan RTPLP Kawasan Prioritas, kedalam kelompok isi dokumen aturan bersama yang disepakati Menggali dan menyepakati nilai-nilai budaya masyarakat Melakukan konsultasi kepada Tim Teknis untuk menyelaraskan ketentuan kesepakatan yang bersinggungan dengan peraturan daerah. Melakukan proses legalisasi dokumen aturan bersama menjadi peraturan Desa/Kelurahan. Diseminasi dokumen aturan bersama ke seluruh masyarakat Melakukan review dan melengkapi isi Aturan bersama secara berkala GAGASAN RENCANA PENGELOLAAN PEMBANGUNAN Wilayah, Kawasan & Keg. Unit Pengelola Peran dan Tugas Antar Kelurahan/Kabupaten/Kota Forum BKM Mensinergikan kegiatan Monitoring, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan perencanaan, pemasaran, pelaksanaan pembangunan antar wilayah kelurahan /desa yang berbasis nilai dan menjaga keberpihakan kepada Warga Miskin Kelurahan/Desa Kelurahan/Desa/Kawasan BKM dan Lurah/Kades UPL/UPK/UPS di bantu TIPP, Panitia Pembangunan dll Melakukan promosi program program strategis dalam menggalang kemitraan bersama. Kemitraan antar BKM (lintas wilayah Kelurahan sd wilayah provinsi Kemitraan BKM dengan Dunia Usaha, LSM dan Kelompok peduli lainnya. dll Monitoring, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan perencanaan, pemasaran, pelaksanaan pembangunan diwilayah kelurahan berbasis nilai dan menjaga keberpihakan kepada Warga Miskin Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan perencanaan partisipatif, Pemasaran sosial/kemitraan dan pelaksanaan pembangunan Memeriksa dan menyetujui/tidak menyetujui hasil pelaporan unit-unit pengelola dibawahnya (unit/ksm) Merumuskan rencana program pembangunan, rencana anggaran biaya pembangunan tahunan Merumuskan rencana program penggalangan kemitraan GAGASAN RENCANA PENGELOLAAN PEMBANGUNAN Wilayah, Kawasan & Keg. Kelurahan/Desa/Kawasan Kawasan Sentra Produksi/ekonomi (Peternakan, perikanan, wisata dll) Sarana & Prasarana bagian dari kegiatan sosial (RTH, Ruang Publik, PAUD, persampahan, pelayanan air minum, jalan, drainase, jembatan, penerangan jalan, pengelolaan limbah, mitigasi bencana, pengamanan lingkungan dll Unit Pengelola UPL/UPK/UPS di bantu TIPP, Panitia Pembangunan dll Sub Pengelola Kawasan dibawah kendali setingkat manager dan dibantu unit-unit pengelola/ksm, seperti: Unit proses produksi, unit pemasaran, unit penelitian & pengembangan usaha, unit Kemitraan, Unit Pemeliharaan Bangunan, Unit Pengelolaan Keuangan dll sesuai kebutuhan Unit/KSM bersinergi dengan tugas RW/RT, OMW, lembaga adat dan dibantu relawan dan kelompok peduli lokal Peran dan Tugas Merumuskan rencana program penggalangan kemitraan Mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada BKM dan disebarluaskan kepada masyarakat. dll Merumuskan strategi dan rencana program pengembangan usaha (bisnis plan) Memeriksa dan menyetujui/tidak menyetujui rencana program kerja Tahunan setiap unit /KSM dibawahnya. Rencana program kerja harus berpihak kepada warga miskin Mengelola keungan hasil usaha sebagai bagian pendapatan Masyarakat Kelurahan dan memastikan pendapatan tersebut dapat digulirkan kembali sesuai mekanisme dan tata cara yang disepakati bersama. Melaporkan hasil kegiatan kepada UPK/UPL/UPS dan diketahui Lurah/BKM Memastikan hasil pembangunan berkualitas Melakukan pemeliharaan hasil hasil pembangunan sesuai mekanisme dan tata cara yang sudah disepakati Melakukan pemungutan hasil retribusi (pengelolaan sampah, pelayanan air minum dll. Merumuskan rencana program kerja tahunan untuk diajukan kepada UPK/UPL/UPS Memastikan seluruh penugasan dapat diketahui masyarakat (transparansi 5