BAB I PEDAHULUAN. Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan menggunakan metode historis. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dian Ahmad Wibowo, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Gus Dur Tentang Pluralisme Agama Di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Faktor kondisi geografis, sumber daya manusia, dan sumber daya alam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tedy Bachtiar, 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang semula hanya dinikmati segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Rinrin Desti Apriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. metafisika pada puncaknya. Kemudian pada pasca-pencerahan (sekitar abad ke-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi

BAB V KESIMPULAN. Sosialisme di China Tahun , maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB I PENDAHULUAN. Utara merupakan kejadian tunggal yang tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam periode , yang ditandai dengan munculnya konflik-konflik

BAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini berjudul Perbandingan Pemikiran Musso dan Dipa Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2014 PERKEMBANGAN PT.POS DI KOTA BANDUNG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya Timor Timur ke dalam Negara Republik Indonesia disahkan

yang korup dan lemah. Berakhirnya masa pemerintahan Dinasti Qing menandai masuknya Cina ke dalam era baru dengan bentuk pemerintahan republik yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk dipelajari. Dari segi sejarah, agama, kepercayaan, budaya, bahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Jean Jacques Rousseau dalam Bidang Politik.

2014 PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN AL-ISLAMIYYAH DESA MANDALAMUKTI KECAMATAN CIKALONGWETAN KABUPATEN BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

BAB III METODE PENELITIAN. dengan teknik studi literatur untuk pengumpulan data. Sedangkan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini penulis mencoba untuk memaparkan berbagai langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aam Amaliah Rahmat, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN PATRON DAN KLIEN PETANI PADI DI RENGASDENGKLOK PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1936 sampai 1939 merupakan salah satu peristiwa penting yang terjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gagasan pemersatu bangsa Indonesia dengan tujuan melanjutkan revolusi kita

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

BAB I PENDAHULUAN. membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru yang mengajarkan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki tahun 1983, bangsa Indonesia dikejutkan dengan banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Kajian mengenai perkembangan industri moci di Cikole dan dampaknya

BAB I PENDAHULUAN masih menyisakan satu persoalan yaitu masalah status Irian Barat. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

2015 STRATEGI MAO TSE TUNG DALAM PERANG SAUDARA DI CHINA TAHUN

Tamadun Islam dan Tamadun Asia Edisi Kedua (TITAS) Bab 5: 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB III METODE PENELITIAN. Kajian tentang Perkembangan Perusahaan Dodol Pusaka Terhadap. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Suci Kaler Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rubi Setiawan, 2013

2015 DAMPAK PERANG AUSTRO-PRUSIA TERHADAP HUBUNGAN POLITIK AUSTRIA DAN HONGARIA

SILABUS. II. Standar Kompetensi Mampu menganalisis perkembangan sejarah Negara-negara kawasan Asia Timur

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungan alam sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian dan pedesaan merupakan dua sisi mata uang yang saling

2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA

BAB I PENDAHULUAN. masih banyak memperlihatkan unsur persamaannya, salah satunya adalah suku

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Papua New Guinea (PNG) berdiri sebagai sebuah negara merdeka pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Elfa Michellia Karima, 2013 Kehidupan Nyai Di Jawa Barat Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

Seni Berperang Sun Tzu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Peranan George

Transkripsi:

BAB I PEDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Jika melihat negara Cina sekarang, kita akan melihat negara yang maju. Kemajuan negara Cina tentu tidak terjadi begitu saja, ada suatu proses yang cukup panjang untuk membangun suatu negara dan menjadikan negara tersebut menjadi negara yang maju. Kemajuan negara Cina bisa dilihat dari beberapa indikator, yang paling menonjol ada pada bidang ekonomi, ini bisa dilihat dari banyaknya barang buatan Cina yang masuk ke Indonesia dari barang elektronik hingga barang sederhana seperti mainan anak-anak. Jika berbicara kemajuan ekonomi Cina menurut F. X. Sutopo dalam bukunya Sejarah Singkat China (1999), tentu tidak akan terlepas dari tokoh yang bernama Deng Xiaoping. Deng Xiaoping telah sukses memperbaiki ekonomi Cina melalui kebijakan yang dikenal dengan kaifang atau keterbukaan dalam bidang ekonomi. Keterbukaan ekonomi dilakukan Deng Xiaoping karena ia menilai presiden yang menjabat sebelumnya yaitu Mao Zedong dengan pemerintahan tiraninya telah gagal memajukan ekonomi Cina. Mao Zedong membatasi kebebasan berkarya serta berinovasi rakyatnya dalam kegiatan ekonomi, sehingga ekonomi Cina saat itu sulit berkembang. Selain hal di atas menurut James C F. Wang dalam buku Contemporary Chinese Politics (2000), pembentukan karakter orang-orang Cina juga berperan penting dalam membangun negara Cina. Dalam pembangunan karakter bangsa

2 Cina ini tidak bisa lepas dari jasa seorang tokoh yang bernama Mao Zedong, slogan-slogan Mao Zedong seperti berjalan diatas dua kaki yang artinya mandiri tanpa bantuan orang lain, menjadi nilai karakter bangsa Cina sampai sekarang. Bahkan kisah perjuangan Mao Zedong bersama partai Komunis pada masa perang saudara dijadikan lagu kebangsaan Republik Rakyat Cina. Pemerintahan yang didasari oleh pemikiran tokoh kharismatik di Cina seperti Mao Zedong dan Deng Xiaoping, ternyata tidak hanya terjadi di abad ke dua puluh saja, karena jauh sebelum itu pemerintahan yang hampir serupa sudah mewarnai Sejarah Bangsa Cina. Salah satu tokoh yang terkenal adalah Qin Shihuang Di dengan filsafat pemerintahan yang dikenal dengan Fa Jia atau Legalisme. Bahkan tokoh Mao Zedong dan Deng Xiaoping juga terinspirasi dari Qin Shihuang Di yang berhasil menyatukan seluruh Cina untuk pertama kalinya pada abad 2 SM. Prestasi Qin Shihuang Di tersebut dijadikan alat untuk mananamkan rasa nasionalisme masyarakat Cina, seperti yang dikemukakan oleh F.X. Sutopo (1999: 135) Jika pada masa Mao Zedong nasionalisme dikendalikan bagi kepentingan politik saja, maka di era Deng Xiaoping nasionalisme condong membentuk semangat China baru yang bercita-cita setara dengan Qin Shihuang Di Tidak hanya sampai disana Mao Zedong juga mengadopsi filsafat Legalisme yang digunakan raja Qin Shihuang Di dalam memerintah negara Qin untuk diterapkan dalam pemerintahan Cina modern. Seperti yang dikemukakan oleh Gilissen (2005: 405) bahwa, oleh Mao Tse-Tung dan pimpinan partai komunis pada kampanye mereka terhadap Lin Piao dan Konfusius telah mengandalkan postulat-

3 postulat politik dan filsafat kaisar Qin Shihuang Di, yang dianggap sebagai pendiri negara kesatuan Cina dan monarkhi absolut. Kekuatan Fa Jia atau Legalisme yang diterapkan Qin Shihuang Di dalam pemerintahannya telah mampu menembus waktu yang demikian panjang dan masuk dalam kebijakan-kebijakan yang monumental dari tokoh-tokoh penting bagi kemajuan negara Cina seperti Deng Xiaoping dan Mao Zedong. Inilah salah satu fakta yang mampu membuat penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai tokoh Qin Shihuang Di dan politik Fa Jia atau Legalisme. Selain itu alasan penulis mengangkat masalah mengenai Legalisme adalah Legalisme hanya dianut oleh pemerintahan Dinasti Qin saja. Sebagian besar Dinasti-dinasti di Cina menerapkan aliran filsafat lain yaitu filsafat Confusianisme. Penulis tertarik mengapa Pemerintahan Dinasti Qin terutama pemerintahan Qin Shihuang Di memilih menerapkan filsafat Legalisme dibanding filsafat Confusianisme. Selain hal di atas, alasan penulis mengkaji tokoh Qin Shihuang Di dan filsafat legalisme adalah penulis tidak menemukan penelitian terdahulu yang mengkaji tokoh Qin Shihuang Di maupun mengenai filsafat Legalisme khususnya di Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Sejarah. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas penulis akan mengangkat satu permasalahan yang akan dikaji. Adapun rumusan masalah yang akan dikaji adalah bagaimana penerapan filsafat Legalisme pada pemerintahan Qin Shihuang Di. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian akan diarahkan kepada tiga pertanyaan penelitian yaitu:

4 1. Bagaimana sejarah Filsafat Legalisme di negara Qin. 2. Mengapa Legalisme menjadi dasar pemerintahan Qin Shihuang Di. 3. Bagaimanakah dampak diterapkannya filsafat Legalisme pada pemerintahan Qin Shihuang Di terhadap keadaan sosial masyarakat negara Qin. 1.3 Tujuan Penulisan Berikut tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam penelitian : 1. Mendeskripsikan awal munculnya aliran filsafat Legalisme. 2. Menganalisis alasan penerapan Legalisme pada pemerintahan Qin Shihuang Di. 3. Menjelaskan dampak diterapkannya Legalisme pada pemerintahan Qin Shihuang Di terhadap keadaan sosial masyarakat negara Qin. 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan setelah adanya penelitian yang diperoleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis sendiri adalah untuk memperdalam pengetahuan tentang sejarah Cina yang telah didapat melalui mata kuliah Sejarah Peradaban Asia Timur. Selain itu sebagai calon guru sejarah, penelitian yang akan penulis lakukan juga membantu untuk memperkaya materi Sejarah Kelas X, khususnya Standar Kompetensi Menganalisa peradaban Indonesia dan Dunia dengan Kompetensi Standar Mengidentifikasi peradaban awal

5 masyarakat di dunia yang berpengaruh terhadap peradaban Indonesia, serta materinya adalah Peradaban sungai kuning. 2. Manfaat untuk kalangan umum adalah membantu setiap orang yang ingin mempelajari sejarah Cina khususnya mengenai Dinasti Qin dan aliran Legalisme. 1.5. Penjelasan Judul 1.5.1. Legalisme Menurut Budiono Kusumohamidjojo (2010:205) : Legalisme adalah filsafat politik yang pragmatis dan tidak mempersoalkan pertanyaan-pertanyaan mengenai alam realitas dan tujuan hidup manusia seperti dialami oleh konfusianisme, Taoisme, dan Mohisme. Sedangkan menurut Gilissen dan Gorle (2005:405) Legalisme adalah ajaran yang mengedepankan fa, yang artinya undang-undang, terutama undangundang hukum pidana sangat diperlukan bagi rakyat. Pernyataan tadi sejalan dengan pernyataan dari Ivan Taniputera (2008:115) yang menyebutkan bahwa Legalisme (fajia) adalah aliran yang menitikberatkan pada sistem pemerintahan. Para penganut Legalisme atau para legalis berpandangan bahwa tabiat manusia pada dasarnya jahat dan egoistis, konflik-konflik antar manusia tidak dapat dihindari dan untuk menjaga ketertiban, maka dengan demikian manusia-manusia ini perlu tunduk pada undang-undang, bahkan para pelanggar aturan-aturan ini harus diwajibkan melaporkan semua kejahatan dan pelanggaran,

6 malahan walaupun mereka tidak menderita kerugian karenanya, bahkan merugikan keluarga mereka sendiri. 1.5.2. Pemerintahan Menurut rumusan Finer (1974), istilah pemerintah dapat kita bagi dalam empat pengertian yaitu: a Pemerintah mengacu kepada proses memerintah, yakni pelaksanaan kekuasaan oleh yang berwenang. b Istilah ini dapat pula dipakai untuk menyebutkan keberadaan proses itu sendiri, kepada kondisi adanya tata aturan. c Pemerintah acap kali berarti orang-orang yang mengisi kedudukan otoritas dalam masyarakat atau lembaga, artinya kantor atau jabatan-jabatan dalam pemerintahan. d Istilah ini dapat pula mengacu kepada bentuk, metode, atau sistem pemerintahan dan hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah. Sedangkan menurut Prof. Dr. C.S.T. Kansil, S.H dan Chritine,M.H. (2002:17) Istilah pemerintah dalam arti organ dapat pula dibedakan antara pemerintah arti luas dan pemerintah dalam arti sempit. a. Pemerintah dalam arti sempit dimaksudkan khusus pada kekuasaan eksekutif. b. Pemerintah dalam arti luas ialah semua organ negara. Bentuk pemerintahannya berupa kerajaan atau republik. Dari pernyataan di atas maka arti pemerintahan Qin Shihuang Di mempunyai arti yang luas karena pemerintahannya berbentuk kerajaan.

7 1.5.3. Tahun Kajian Alasan penulis mengkaji mulai dari tahun 238 SM adalah tahun tersebut adalah untuk pertama kalinya Qin Shihuang Di memerintah negara Qin sendirian setelah sebelumnya ia didampingi oleh seorang wali yang tidak lain adalah ayah angkatnya sendiri Lu Buwei. Sedangkan alasan mengambil tahun 210 SM sebagai akhir dari kajian adalah di tahun tersebut Qin Shihuang Di meninggal dan tak lama berselang Dinasti Qin jatuh. 1.6.Metode dan Teknik Penelitian 1.6.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis. Metode ini lazim digunakan dalam penelitian sejarah. Melalui metode ini dilakukan suatu proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Gottschalk, 1985:32). Adapun langkah-langkah penelitian ini mengacu pada proses metodologi penelitian dalam penelitian sejarah, sebagaimana dijelaskan oleh Ismaun (2005: 48-50) yang mengandung empat langkah penting yaitu: Heuristik, merupakan upaya mencari dan mengumpulkan sumber-sumber yang berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Dalam proses mencari sumber-sumber ini, penulis mendatangi berbagai perpustakaan, seperti perpustakaan UPI dan perpustakaan Museum Asia Afrika. Selain itu, penulis pun mencari buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang

8 dikaji, seperti membeli buku-buku di toko buku Gramedia, Palasari, toko buku Gunung Agung, pameran buku dan penelusuran sumber-sumber melalui situs internet. Kritik, yaitu dengan melakukan penelitian terhadap sumber-sumber sejarah, baik isi maupun bentuknya (internal dan eksternal). Kritik internal dilakukan oleh penulis untuk melihat layak tidaknya isi dari sumbersumber yang telah diperoleh tersebut untuk selanjutnya dijadikan bahan penelitian dan penulisan. Kritik eksternal dilakukan oleh penulis untuk melihat bentuk dari sumber tersebut. Dalam tahap ini, penulis berusaha melakukan penelitian terhadap sumber-sumber yang berkaitan dengan topik penelitian ini. Interpretasi, dalam hal ini penulis memberikan penafsiran terhadap sumber-sumber yang telah dikumpulkan selama penelitian berlangsung. Kegiatan penafisran ini dilakukan dengan jalan menafsirkan fakta dan data dengan konsep-konsep dan teori-teori yang telah diteliti oleh penulis sebelumnya. Penulis juga melakukan pemberian makna terhadap fakta dan data yang kemudian disusun, ditafsirkan, dan dihubungkan satu sama lain. Fakta dan data yang telah diseleksi dan ditafsirkan selanjutnya dijadikan pokok pikiran sebagai kerangka dasar penyusunan proposal ini. Historiografi, merupakan langkah terakhir dalam penulisan ini. Dalam hal ini penulis menyajikan hasil temuannya pada tiga tahap yang dilakukan sebelumnya dengan cara menyusunnya dalam suatu tulisan yang jelas dalam bahasa yang sederhana dan menggunakan tata bahasa penulisan

9 yang baik dan benar, sesuai dengan EYD dan sesuai menurut buku pedoman Penulisan karya ilmiah UPI. 1.6.2. Teknik Penelitian Dalam pengkajian proposal penelitian yang berjudul LEGALISME DALAM PEMERINTAHAN QIN SHIHUANG DI (238-210 SM), penulis menggunakan studi literatur. Teknik studi literatur ini dilakukan dengan membaca dan mengkaji dari berbagai buku relevan yang dapat membantu penulis dalam memecahkan permasalahan yang dikaji. 1.7. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan penelitian ini akan dibagi beberapa bab. Bab yang pertama adalah Pendahuluan, bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang didalamnya memuat penjelasan mengapa masalah yang diteliti timbul dan penting, serta memuat alasan peneliti memilih judul peranan Legalisme dalam pemerintahan Qin Shihuang Di tahun kajian 238-210 SM. Bab ini juga berisi perumusan dan pembatasan masalah yang disajikan dalam bentuk pertanyaan dengan tujuan untuk mempermudah penulis mengkaji dan mengarahkan pembahasan. Selain itu, bab ini juga memuat tujuan penulisan, manfaat penelitian, penjelasan judul, metode, teknik pengumpulan data serta pendekatannya, teknik penulisan, dan sistematika penulisan. Bab kedua adalah Landasan Teori dan Tinjauan Kepustakaan. Bab ini memuat teori-teori yang menjadi landasan penelitian penulis, selain itu bab ini

10 memuat hasil tinjauan kepustakaan serta telaah dari berbagai sumber literatur yang berhubungan dengan penjelasan mengenai latar belakang munculnya aliran filsafat Legalisme, pikiran-pikiran para filsuf Legalisme, tokoh Qin Shihuang Di, kondisi sosial politik kerajaan Qin 238-210 SM, serta dampak yang ditimbulkan dari diterapkannya aliran Legalisme oleh Pemerintahan negara Qin. Selain itu pada bab ini penulis juga mengungkapkan teori-teori yang berhubungan serta menunjang penelitian yang penulis lakukan. Bab yang ketiga adalah Metodologi Penelitan. Dalam bab ini penulis akan membahas langkah-langkah, metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mencari sumber-sumber, cara pengolahan sumber serta analisis dan cara penulisannya. Semua prosedur dalam penelitian akan dijelaskan dalam bab ini. Bab keempat adalah hasil dari penelitian yang penulis lakukan yang diberi judul Penerapan Legalisme dalam Pemerintah Qin Shihuang Di. Dalam pembahasan ini penulis akan memaparkan mengenai peranan Legalisme terhadap negara Qin. Dalam sub bab pertama dibahas mengenai latarbelakang adanya filsafat Legalisme, seperti apa paham Legalisme itu dan bagaimana sejarah perkembangan paham Legalisme hingga diterapkan oleh Dinasti Qin. Penulis juga akan mendeskripsikan filsafat Legalisme dari sudut pandang dua tokoh Legalisme paling terkenal yaitu Shang Yang dan Han Feizi. Sedangkan pada sub bab selanjutnya akan dibahas mengenai alasan Qin Shihuang Di menerapkan Legalisme dalam pemerintahannya. Pada sub bab ketiga akan dibahas mengenai dampak yang ditimbulkan akibat diadopsinya filsafat Legalisme oleh Dinasti Qin

11 pada bidang politik, sosial ekonomi dan sosal budaya masyarakat negara Qin pada masa pemerintahan Qin Shihuang Di. Bab terakhir adalah Kesimpulan dan Rekomendasi, pada bab ini penulis akan mengemukakan kesimpulan yang merupakan jawaban dan analisis penulis terhadap masalah-masalah secara keseluruhan. Hasil temuan akhir ini merupakan pandangan peneliti tentang inti dari pembahasan penulisan serta rekomendasi penulis atas pemanfaatan hasil penelitian penulis bagi bidang pendidikan.