III. METODE PENELITIAN. Konsepdasardan definisioperasionalmerupakanistilahkhususdandefinisi yang

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. memperoleh dan menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian,

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Semua konsep dan defenisi operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk menciptakan data yang akan dianalisis sehubungan dengan tujuan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan metode survey melalui pengamatan langsung di

III. METODE PENELITIAN. dan batasan operasional. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional dipergunakan sebagai standar dan ukuran

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar, Definisi Operasional dan Pengukuran. variabel- variabel yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini mencakup pengertian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penentuan lokasi penelitian ditentukan secara sengaja (purposive

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga,

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

III. METODE PENELITIAN. Usahatani dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana. produksi danpendapatanyang diinginkan pada waktu tertentu.

METODE PENELITIAN. untuk menjawab tujuan penelitian berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis.

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional. mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

IV. METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN. untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan tujuan

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN

Statistik Parametrik

III. METODE PENELITIAN. langsung terhadap gejala dalam suatu masyarakat baik populasi besar atau kecil.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Kanan, Kecamatan Sumberejo,

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. status suatu gejala yang ada. Data dikumpulkan disusun, dijelaskan dan kemudian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Pengumpulan Data

III. METODELOGI PENELITIAN. sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat

III. METODE PENELITIAN. dianalisis. Menurut Supardi (2005) penelitian deskripsi secara garis besar

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN PEMASARAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN. Eka Miftakhul Jannah, Abdul Wahab, Amrizal Nazar ABSTRAK

I. METODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. deskriptif analisis, pelaksanaan penelitian ini menggunakan studi komparatif,

TEKNIK ANALISIS KORELASI. Pertemuan 9. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. memperoleh data dan melakukan analisis sehubungan dengan tujuan penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. analitik yang artinya survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang diperoleh dalam penelitian. Deskripsi data yang disajikan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tugusari Kecamatan Sumberjaya

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis. Tujuannya

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Tipe Data dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Usaha perkebunan rakyat adalah usaha tanaman perkebunan yang

BAB III METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat enam variabel

Bab III. Metodologi penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu 4.2 Data dan Instrumentasi

III. METODE PENELITIAN. penerimaan yang diperoleh petani kedelai, pendapatan dan keuntungan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

METODE PENELITIAN. Menurut Travers (1978) dalam Umar menjelaskan bahwa metode ini bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis, Sumber, dan Metode Pengumpulan Data 4.3. Metode Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

ANALISIS RISIKO USAHATANI TOMAT (Solanum lycopersicum) VARIETAS PERMATA (Suatu Kasus di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri Kabupaten Ciamis)

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH SISTEM PENGELOLAAN USAHATANI CABAI MERAH TERHADAP JUMLAH PRODUKSI DAN TINGKAT PENDAPATAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

Transkripsi:

33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsepdasardan definisioperasionalmerupakanistilahkhususdandefinisi yang digunakanuntukmenggambarkansecarakejadian, keadaan, kelompok, atauindividu yang menjadipusatperhatianpenelitian. Usahatani tembakau virginiaadalahkegiatanmenanamdanmengelolatanamantembakau virginiauntukmenghasilkanproduksi, sebagaisumberutamapenerimaanusaha yang dilakukanolehpetani. Produksi tembakau virginia adalah kegiatan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Biaya produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usahatani dalam satu kali musim tanam yang meliputi biaya bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja, dan biaya-biaya lainnya. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung pada volume produksi, yang dalam penelitian ini adalah bibit tembakau virginia, pupuk, pestisida dan tenaga kerja yang diukur dalam satuan rupiah (Rp/Kg).

27 Biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan oleh pembudidaya secara tunai, dihitung dalam satuan rupiah (Rp). Biaya tetap adalah biaya-biaya yang jumlahnya tidak mempengaruhi penerimaan usahatani, dihitung dalam satuan rupiah (Rp). Biaya tidak tetap adalah biaya-biaya yang jumlahnya mempengaruhi penerimaan usahatani yang dihitung dalam satuan rupiah (Rp). R/C rasio adalah perbandingan antara total penerimaan dan total biaya usahatani tembakau virginia selama satu musim tanam, yang nilainya dapat menggambarkan penerimaan yang diterima oleh petani dari setiap rupiah yang dikeluarkan untuk usahataninya. Harga produk adalah harga jual tembakau yang diterima oleh pengumpul pada waktu transaksi jual beli tembakau diukur dalam satuan rupiah per kilogram (Rp/Kg). Penerimaanadalahnilaihasil yang diterimaolehprodusen yang dihitungdenganperkalianantaraproduksi yang dihasilkandenganharga tembakau virginia di tingkatpetani selama satu periode masa tanam yangdiukurdalamsatuan rupiah (Rp). Keuntungan adalah nilai sejumlah uang yang diterima petani yang merupakan hasil bersih dari penerimaan setelah dikurangi total biaya yang dikeluarkan selama satu kali proses produksi, diukur dalam satuan rupiah (Rp).

28 Pendapatan usahatani tembakau virginiaadalah penerimaan dikurangi biaya yang dikeluarkanselama proses produksi dalam satu periode masa tanam, diukur dalam satuanrupiah (Rp). Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya jumlah tenaga kerja yang tercurah dalam satu kali produksi, diukur dalam satuan HKP. Satu HKP setara dengan 8 jam kerja efektif pria. Risikoadalahsuatukejadian yang memungkinkanterjadinyaperistiwakeadaanmerugi.peluangakanterjadinyasudahdik etahuiterlebihdahulu. Risiko usahatani tembakau adalah suatu kejadian yang memungkinkan terjadinya peristiwa merugi pada kegiatan usahatani tembakau. Perilaku petani dalam menghadapi risiko adalah suatu perilaku yang mempengaruhi keputusan petani dalam menghadapi risiko yang berhubungan dengan usahataninya. Ketidakpastianadalahsesuatu yang tidak bisa diramalkansebelumnyadankarenanyapeluangterjadinyamerugibelumdiketahuisebe lumnya. Engganterhadaprisikomerupakanperilakupetani yang tidakberanimenambahpengalokasianfaktor-faktorproduksi (input) karenaadanya risiko yang akandihadapidalamusahatanitembakau.

29 Beraniterhadap risikomerupakanperilakupetani yang maumengalokasikandanmenggunakanfaktorfaktorproduksinyasecaramaksimal,walaupunada risiko yang harusdihadapinyadengantujuanmendapatkanhasil yang optimal. Netralterhadap risikomerupakanperilakupetani yang tidakterpengaruhuntukmenambahataumengurangifaktor-faktorproduksi(input) yang digunakandengan risiko yang dihadapi. Petaniakanmengalokasikanfaktorfaktorproduksinyasesuaidengankeadaan. Varian (ragam) adalah ukuran satuan usaha dari suatu usaha yang menggambarkan penyimpangan yang terjadi. Standar deviasi (simpangan baku) adalah ukuran satuan risiko terkecil yang menggambarkan penyimpangan yang terjadi dari usahatani tembakau virginia. Koefisien variasi adalah perbandingan risiko yang harus ditanggung petani tembakau dengan jumlah keuntungan yang akan diperoleh dengan hasil dan sejumlah modal yang ditanamkan dalam proses produksi. Batas bawah keuntungan adalah nilai keuntungan terendah yang mungkin akan diperoleh petani apabila L sama dengan atau lebih dari 0, maka petani tidak akan mengalami kerugian. B. Lokasi, responden dan waktu penelitian Penelitiandilakukan di KabupatenPesawaran. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut

30 merupakansalah satu daerahproduksitembakau virginia di Lampung. Responden yang diambildalampenelitianiniadalahsemuapetani yang mengusahakan usahatani tembakau virginia di KabupatenPesawaran yang berjumlah 30 orang. Waktupenelitiandirencanakan akan dilaksanakanbulanapril-mei 2014. C. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data Penelitiandilakukandenganmetodesurveidanpengamatanlangsung di lapang. Data yang digunakanadalah data primer dan data sekunder.data primer diperoleh dengancarawawancaradenganpetani (responden) melaluipenggunaankuisioner (daftarpertanyaan) yang telahdipersiapkansebelumnya. Data sekunderdiperolehdarilembaga/instansiterkait, laporan-laporan, publikasi, danpustakalainnya yangberhubungandenganpenelitian.sumber data yang diharapkanadalahresponden (petani) untuk data primer dan BPS, DinasPerkebunan, propinsi, kabupaten, daninstansi-instansilainnya, sertapublikasi, danlaporan yang berhubungandenganpenelitianuntuk data sekunder. D. Metode Analisis Data Data yang diperolehbaik data primer maupun data sekunder,dianalisissecarakualitatifdankuantitatif.data yang diperolehdisajikandalambentukdeskriptiftabulasi. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahui pendapatan usahatani dan tingkat risiko. Analisis kualitatif digunakan untuk menjelaskan hasil yang diperoleh dari analisis regresi hubungan keuntungan dan risiko usahatani tembakau virginia. 1) Analisis Usahatani tembakau Virginia

31 Keuntungan merupakan selisih antara penerimaan total dengan biaya total. Penerimaan total dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dihasilkan dan tingkat harga yang berlaku pada saat produk tersebut dijual. Penerimaan usahatani tembakau virginia dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh dari produk total dikalikan dengan harga jual di tingkat petani (Soekartawi, 1995). Keuntungan usahatani tembakau virginia dapat dirumuskan sebagai berikut: π = TR TC = Y. PY (X. Px ) BTT Keterangan: π : Keuntungan (pendapatan) TR : Total penerimaan TC : Total biaya Y : Produksi Py : Harga satuan produksi X : Faktor produksi Px : Harga faktor produksi BTT :Biaya tetap total Untuk mengetahui apakah usahatani tembakau layak atau tidak untuk diusahakan, maka digunakan analisis R/C rasio dengan rumus : R/C = NPT/BT Keterangan: RC = nisbah antara penerimaan dengan biaya NPT = nilai produk total BT = biaya total yang dikeluarkan petani Analisis ini digunakan untuk menguji keuntungan atau keberhasilan suatu cabang usahatani, dengan kriteria:

32 a Jika R/C > 1, maka usahatani yang dilakukan menguntungkan karena penerimaan lebih besar dari biaya total. b Jika R/C <1, maka usahatani yang dihasilkan tidak menguntungkan karena penerimaan kurang dari biaya total. c Jika R/C = 1, maka usahatani yang dihasilkan tidak untung dan tidak rugi (titik impas) karena penerimaan sama dengan biaya total. 2) Analisis risiko Pada penelitian ini, produksi dan harga tembakau menggunakan data lima musim tanam terakhir. Secara statistik, pengukuran risiko dilakukan dengan menggunakan ukuran ragam (variance) dan simpangan baku (standard deviation). Pengukuran ragam dan simpangan baku digunakan untuk mengetahui besarnya penyimpangan pada pengamatan sebenarnya di sekitar nilai rata-rata yang diharapkan. Ukuran untuk hasil yang diharapkan adalah hasil rata-rata (mean) (Kadarsan, 1995), pengukuran dirumuskan sebagai berikut : π = n i 1 i n Keterangan: π = keuntungan rata-rata (rupiah) π i = keuntungan yang diterima petani (rupiah) n = lima (musim tanam terakhir) Untuk menghitung ragam (variance) digunakan rumus (Supranto, 2000) : n i 1 ( i ) σ² = ( n 1) 2

33 Keterangan: σ 2 = nilai ragam atau variance π = keuntungan rata-rata (rupiah) π i = keuntungan yang diterima petani (rupiah) n = lima (musim tanam terakhir) Untuk menghitung simpangan baku (standard deviation), digunakan rumus (Supranto, 2000) : σ = n i 1 ( i ) ( n 1) 2 Keterangan: σ = simpangan baku atau standar deviasi π = keuntungan rata-rata (rupiah) π i = keuntungan (rupiah) n = lima (musim tanam terakhir) Besarnya keuntungan yang diharapkan menggambarkan jumlah rata-rata keuntungan yang diperoleh petani, sedangkan simpangan baku (σ) merupakan besarnya fluktuasi keuntungan yang mungkin diperoleh atau merupakan risiko yang ditanggung petani. Untuk melihat nilai risiko dalam memberikan suatu hasil dapat dipakai ukuran keuntungan koefisien variasi dengan rumus sebagai berikut (Pappas dan Hirschey, 1995). Secara sistematis risiko produksi dan risiko pendapatan dirumuskan sebagai berikut : a) Risiko produksi : CV = σ ĉ b) Risiko harga : CV = σ Q

34 c) Risiko Pendapatan : CV = σ ŷ Keterangan : CV = koefisien variasi σ = standar deviasi ĉ = rata-rata produksi (kg) Q = rata-rata harga (Rp) ŷ = rata- rata pendapatan (Rp) Besarnya nilai koefisien variasi menunjukkan besarnya risiko relatif usahatani. Nilai koefisien variasi yang kecil menunjukkan variabilitas nilai rata-rata pada karakteristik tersebut rendah. Hal ini menggambarkan risiko yang akan dihadapi petani untuk memperoleh produksi,harga dan pendapatan rata-rata tersebut kecil. Sebaliknya, nilai koefisien variasi yang besar menunjukkan variabilitas nilai ratarata pada karakteristik tersebut tinggi. Hal ini menggambarkan risiko yang akan dihadapi petani untuk memperoleh produksi, harga atau pendapatan rata-rata tersebut besar.hal yang penting dalam pengambilan keputusan adalah perhitungan batas bawah hasil tertinggi. Penentuan batas bawah ini untuk mengetahui jumlah hasil terbawah tingkat hasil yang diharapkan, rumus perhitungan batas bawah adalah: L = E 2V Keterangan: L = batas bawah produksi, harga, dan pendapatan V = standar deviasi (simpangan baku) E = rata-rata produksi, harga, dan pendapatan yang diperoleh. Kadarsan (1995) menyatakan bahwa semakin tinggi risiko yang akan dihadapi petani, semakin tinggi pula hasil atau keuntungan yang diharapkan. Namun menurut Hanafi (2006), pandangan baru mengatakan bahwa hubungan antara

35 risiko dengan tingkat keuntungan tidak bersifat linear, tetapi non-linear. Maka, untuk mengetahui hubungan antara besarnya risiko dengan tingkat keuntungan yang diterima petani, maka dilakukan uji hipotesis sebagai berikut: a) Ho : ρ = 0 Tidak terdapat hubungan antara besarnya risiko dengan tingkat keuntungan yang diterima petani. b) H a : ρ 0 Terdapat hubungan antara besarnya risiko dengan tingkat keuntungan yang diterima petani. Hipotesis ini diuji dengan teknik statistik parametris yaitu menggunakan analisis korelasi Product Moment Pearson. Sugiyono (2012) menyatakan korelasi Product Moment Pearson digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau rasio, dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama. Rumus untuk mengukur korelasi Product Moment Pearson (Sugiyono, 2012): r xy = xy x 2 y 2 dimana : r xy = Korelasi antara variabel x dengan y x = (x i - x) y = (y i - y) Kemudian dilakukan pengujian signifikansi koefisien korelasi yang dihitung dengan uji t dengan rumus:

36 t = r n 2 1 r 2 Jika harga r hitung lebih besar dari harga r tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan jika harga r hitung lebih kecil dari harga r tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak, dengan taraf kepercayaan sebesar 95 persen. Teknik analisis Korelasi PPM termasuk teknik statistik parametrik yang menggunakan interval dan ratio dengan persyaratan tertentu. Misalnya: data dipilih secara acak (random); datanya berdistribusi normal; data yang dihubungkan berpola linier; dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Kalau salah satu tidak terpenuhi persyaratan tersebut analisis korelasi tidak dapat dilakukan. Rumus yang digunakan Korelasi korelasi Product Moment Pearson (Sugiyono, 2012): r xy = xy x 2 y 2 dimana : r xy = Korelasi antara variabel x dengan y x = (x i - x) y = (y i - y) Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (- 1< r < + 1). Apabilah nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut.

37 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien 0,80 1,000 0,60 0,799 0,40 0.599 0,20 0,399 0,00 0,199 Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat Rendah Sangat Rendah Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan sebagai berikut. KP = r 2 x 100% keterangan: KP = Nilai Koefisien Diterminan r = Nilai Koefisien Korelasi Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan uji Signifikansi dengan rumus : t hitung r n 2 1 r 2 keterangan: t hitung = Nilai t r = Nilai Koefisien korelasi n = Jumlah Sampel