BAB I PENDAHULUAN. efesien dan tangguh serta dapat menunjang sektor industri. Kemudian sektor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. salah satu bagian penting dalam pembangunan pertanian serta merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. dicapai. Ketiga tujuan tersebut antara lain: laba perusahaan yang maksimal,

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh perusahaan adalah pencapaian laba optimum. Pencapaian laba dirasa

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pemerintah sedang menggalakkan produksi non-migas,

BAB I PENDAHULUAN. proses kemajuan dan kemunduran suatu perusahaan, artinya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan maka perlu diterapkan kebijakan-kebijakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok, sebagai subyek penelitian, masih dalam masa

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berlokasi di Desa Pagaran Tapah Darussalam Kec. Pagaran Tapah Darussalam

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN PRODUKSI PADA PT. SURYA AGROLIKA REKSA PMKS SEI BASAU KEC. SINGINGI HILIR KAB. KUANSING (Study Empiris)

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perusahaan. Bahan baku suatu perusahaan industri dapat

I.PENDAHULUAN Selain sektor pajak, salah satu tulang punggung penerimaan negara

BAB I PENDAHULUAN. Kemudahan ini melahirkan sisi negatif pada perkembangan komoditas pangan

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGGARAN PRODUKSI PADA PT. INTI INDOSAWIT SUBUR UKUI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mendorong pembangunan ekonomi nasional, salah satu alat dan

1 PENDAHULUAN. Sumber : Direktorat Jendral Perkebunan (2014) Gambar 2 Perkembangan Produksi CPO Indonesia

I. PENDAHULUAN. keuangan setiap negara. Bank antara lain berperan sebagai tempat. penyimpanan dana, membantu pembiayaan dalam bentuk kredit, serta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. yang lebih baik pada masyarakat di masa mendatang. Pembangunan ekonomi

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia salah satunya di Provinsi Sumatera Selatan. Pertanian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

POTENSI PENGEMBANGAN INDUSTRI KELAPA SAWIT 1 Oleh: Almasdi Syahza Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Lembaga Penelitian Universitas Riau

Optimalisasi Pengadaan Tandan Buah Segar (TBS) Sebagai Bahan Baku Produksi Crude Palm Oil dan Palm Kernel PT. Ukindo-Palm Oil Mill

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Bagi perekonomian Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang

PEREKONOMIAN WILAYAH

BAB 1 PENDAHULUAN. terbaik yang dapat membantu para manajer dalam mengelola organisasi perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kelapa sawit berkapasitas 45 ton/jam. Lokasi terletak di desa Sukadamai Kec

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki rencana pengembangan. bisnis perusahaan untuk jangka waktu yang akan datang.

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki potensi alamiah yang berperan positif dalam

BAB I PENDAHULUAN. PT. Suryaraya Lestari 1 merupakan salah satu industri berskala besar yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dan 3) Staf Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian USU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang berlimpah. Dimana sebagian besar penduduknya. menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Hal ini sebenarnya tidak terlalu

1.000 ha Kelapa Sawit. Karet. tahun

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok orang yang bekerja secara terpimpin dan terkendali dalam

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat di Indonesia. Sejak tahun 2006 Indonesia telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. tandan buah segar (TBS) sampai dihasilkan crude palm oil (CPO). dari beberapa family Arecacea (dahulu disebut Palmae).

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN... i KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. Seumantoh adalah perusahaan yang bergerak dalam pengolahan Tandan Buah

BAB I PENDAHULUAN. dalam realita ekonomi dan sosial masyarakat di banyak wilayah di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan perusahaan industri yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sub sektor perkebunan merupakan salah satu sub sektor dari sektor

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Nilai dari sumber daya manusia akan tampak jelas ketika perusahaan. asset jika sumber daya manusianya berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. Tahun

RINGKASAN EKSEKUTIF. Tim Peneliti: Almasdi Syahza; Suwondo; Djaimi Bakce; Ferry HC Ernaputra; RM Riadi

SISTEM INFORMASI BIAYA POKOK UNTUK MEMPRODUKSI CPO DI PKS TANAH PUTIH. Oleh AHMAD FAUZI LUBIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk pengembangan perusahaan. Perusahaan harus mampu membangun dan

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

BAB I PENDAHULUAN. pertanian (agro-based industry) yang banyak berkembang di negara-negara tropis

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA. NOMOR 30 /KPPU Pat /X/2017 TENTANG PENILAIAN

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

I. PENDAHULUAN. minyak goreng, margarine, shortening, food emulsifier, coffee whitener, filled

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai beberapa keunggulan

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan, yaitu : konsep pengembangan wilayah berdasarkan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. banyak kebutuhan lainnya yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Guna. sendiri sesuai dengan keahlian masing-masing individu.

OLEH DODI EKAPRASETYA A

I. PENDAHULUAN konstribusi yang besar bagi devisa negara, khususnya karena pergeseran pangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengolahan tandan buah segar (TBS) di Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dimaksudkan untuk

Koreksi Pajak Masukan yang berhubungan dengan kegiatan unit usaha/divisi kebun sebesar Rp ,00,

I. U M U M. TATA CARA PANEN.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. PT Dinamika Cipta Sentosa berdiri sejak Tahun 1993, bidang usaha yang dijalani oleh

ABSTRACT ANALYSIS OF THE POTENTIAL OF PALM SHELL WASTE WHEN USED AS ACTIVED CHARCOAL IN RIAU PROVINCE BY : EDWARD SITINDAON

BAB I PENDAHULUAN. Agribisnis kelapa sawit mempunyai peranan yang sangat besar dalam

I. PENDAHULUAN. areal perkebunan kelapa sawit pada tahun 1999 mengalami kenaikan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan serta pertumbuhan ekonomi masyarakat. Perkebunan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT.Perkebunan Nusantara V Kebun Sei-Rokan yang berlokasi di Kec. Pagaran

I. PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pertumbuhan industri sedang gencar-gencarnya,

oleh nilai tukar rupiah terhadap US dollar dan besarnya inflansi.

BAB I PENDAHULUAN. kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi. Oleh karena itu, manusia

PENINGKATAN DAYA SAING PERUSAHAAN TERHADAP KOMPETITOR MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan terjadinya krisis ekonomi global yang melanda dunia bisnis di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki rasa

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terlihat dari rata-rata laju pertumbuhan luas areal kelapa sawit selama

Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun. dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional seperti yang telah dituangkan dalam pola umum pembangunan jangka panjang pemerintah telah menggariskan bahwa pembangunan sektor pertanian dan industri adalah merupakan bagian pembangunan yang saling mendukung dimana pembangunan pertanian yang mencakup tanaman pangan dan perkebunan, perikanan, perternakan dan kehutanan diarahkan pada perkembangan pertanian yang maju, efesien dan tangguh serta dapat menunjang sektor industri. Kemudian sektor industri diarahkan untuk menunjang pembangunan pertanian yakni mengolah hasil pertanian baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Memasuki era pasar bebas perusahaan dihadapkan pada persaingan dalam memperebutkan pasar untuk mengahadapi persaingan yang juga dialami perusahaan pada negara lainnya, maka perusahaan dalam negeri harus memiliki strategi dengan menggunakan secara maksimum faktor-faktor produksi dalam aktivitas perusahaan. Tujuan utama setiap perusahaan yang bergerak dibidang industri adalah terselenggaranya kegiatan produksi dengan baik dan lancar.untuk mencapai hal tersebut sangat diperlukan adanya peranan manajemen dalam sistem pelaksanaan dan sistem produksi agar tercapainya tujuan yang diharapkan oleh perusahaan. 1

2 Pada umumnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai tujuan tertentu baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.salah satu tujuan jangka pendek bagi perusahaan tersebut adalah memperoleh laba yang maksimal. Dan untuk mencapai tujuan tersebut harus diperlukan manajemen yang baik dan handal serta memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang menguntungkan yang menjamin kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang. Untuk itu diperlukan informasi yang lengkap dan tepat serta berbagai alat teknik pengawasan.salah satu alat pengawasan yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah dengan adanya anggaran. Anggaran merupakan suatu pernyataan tertulis yang dirumuskan dalam bentuk angka-angka dimana mencerminkan kebijaksanaan, sasaran dan tujuan yang telah digariskan oleh perusahaan.salah satu anggaran dalam perusahaan adalah anggaran produksi. Anggaran produksi merupakan suatu perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan datang, yang didalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan dilakukan (Christina, et, al, 2002:60). Setiap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi, anggaran produksi memegang peranan yang sangat penting karena tanpa adanya perencanaan maka perusahaan tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan.dan anggaran juga tidak hanya digunakan sebagai alat perencanaan tetapi juga digunakan sebagai alat pengawasan dan tolak ukur prestasi kerja karyawan yang dilihat dari tingkat manajemen terendah hingga tingkat manajemen tertinggi.

3 Dengan demikian, anggaran produksi merupakan alat ukur dan pengawasan proses produksi yang sangat efektif dan tidak dapat diabaikan agar tercapainya tujuan perusahaan. Mengingat produksi itu merupakan suatu proses, maka hasil dari proses tersebut akan berpengaruh pada hasil yang akan dicapai akan sesuai dengan rencana semula. Untuk itu, dalam menyusun anggaran produksi harus dipertimbangan secara cermat dan bijak beberapa faktor yang mempengaruhinya, agar proses produksi dapat berjalan sesuai rencana dan produksi benar-benar mencapai sasaran. Menurut Cristina, et, al, (2002:60) beberapa faktor yang mempengaruhi anggaran produksi yaitu rencana penjualan yang tetuang dalam anggaran penjualan, kapasitas mesin dan peralatan pabrik, tenaga kerja yang dimiliki yang terkait dengan kualitas maupun kuantitasnya, stabilitas bahan baku, modal kerja yang dimiliki dan fasilitas gudang. Penyusunan anggaran produksi ditentukan oleh kebijakan pimpinan perusahaan dalam menetapkan pola produksi selama periode yang akan datang. Pola produksi yang dimaksud adalah perkembangan jumlah unit yang akan dipoduksi dari waktu ke waktu selam periode yang akan datang. Dengan demikian, agar proses produksi dapat dilakukan dengan baik dan benar maka perlu disusun anggaran produksi yanga baik pula sebagai alat ukur dan pengendalian proses produksi dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. PT.Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan merupakan salah satu perusahaan yang beroperasi di kabupaten rokan hulu (rohul), dimana perusahaan

4 ini bergerak dibidang perkebunan dan pengelolahan kelapa sawit yang hasil akhirnya berupa minyak kelapa sawit atau CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit atau PK (Palm Kernel). PT.Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dengan luas areal perkebunan 10.281 Ha. Untuk mengelola hasil perkebunan tersebut perusahaan mendirikan pabrik untuk pengelolaan minyak kelapa sawit (CPO) yang berdekatan dengan lokasi perkebunan kelapa sawit yang proses pengelolaannya berlangsung cukup panjang dimulai dari pengangkutan bahan baku (TBS) dari tempat pengumpulan bahan baku (TB S) ini tidak tahan lama dan memerlukan pengelolaan dengan segera atau cepat. Adapun lokasi pabrik kelapa sawit (PKS ) Sei Rokan terletak di Desa Pagaran Tapah, Kecamatan Pagaran Tapah Darusalam, Kabupaten Rokan Hulu, lokasi pabrik secara keseluruhan menempati areal seluas ± 8 hektar termasuk instalasi pengolahan air limbah. Dimana kegiatan utama dari pabrik tersebut adalah menghasilkan produk minyak sawit CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit atau PK (Palm Kernel)sebagai produk sampinganya.yang dapat diolah menjadi berbagai pemenuhan kebutuhan manusia seperti minyak goreng, mentega, sabun, dan lain sebaginya. PT.Perkebunaan NusantaraV kebun Sei-Rokan terbagi atas kebun inti dan kebun plasma, sehingga hal ketersediaan bahan baku perushaan tidak mengalami kesulitan. Disamping itu, perusahaan juga mendapatkan bahan baku atau Tandan Buah Segar (TBS) dari perkebunaan rakyat atau kebun milik masyarakat pribadi.

5 PT.Perkebunaan NusantaraV kebun Sei-Rokan hanya akan mengolah kelapa sawit yang masih segar dan PT.Perkebunaan NusantaraV kebun Sei-Rokan memiliki Shif-I berjumlah 33 orang dan Shif-II berjumlah 34 dan total seluruhnya berjumlah 67 orang karyawan bagian produksi. Dengan kapasitas mesin 60 ton per jam dan saat ini dianggarkan Revamping. PT. Perkebunaan NusantaraV kebun Sei-Rokan dalam melakukan proses produksi juga terlebih dahulu menyusun rencana produksi sebagai pedoman terhadap proses produksi yang akan dilaksanakan, namun jika dilihat dari rencana Anggaran produksi dan realisasi produksi CPO selama lima tahun terakhir ini bisa mencapai anggaran produksi yang telah ditetapkan bahkan melebihi dan terkadang menurun. Untuk lebih jelas dapat dilihat anggaran serta realisasi produksi CPO PT. Perkebunaan NusantaraV kebun Sei-Rokan selama lima tahun terakhir pada tabel 1.1. Tabel 1.1: Anggaran dan Realisasi Produksi CPO (Crude Palm Oil)pada PT TAHUN Perkebunan Nusantara V Kebun Sei-Rokan ANGGARAN PRODUKSI (Kg) REALISASI PRODUKSI (Kg) 2008 35.144.000 34.654.391 98.60% 2009 38.710.000 36.297.012 93.76% 2010 41.052.000 39.535.567 96.30% 2011 60.632.000 57.120.431 94.20% 2012 60.732.000 54.874.371 90.35% Sumber:PT.perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan PERSENTASE (%) PENCAPAIAN Data diatas menjelaskan bahwa selama lima tahun terakhir realisasi produksi CPO PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan tidak pernah

6 mencapai target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2008 anggaran produksinya adalah sebanyak 35.144.000 Kg dan realisasinya 34.654.391Kg atau sebesar 98.60%, tahun 2009 dianggarkan sebanyak 38.710.000 Kg dan terealisasi 36.297.012 Kg atau sebesar 93.76%, tahun 2010 dianggarkan sebanyak 41.052.000 realisasi produksi sebanyak 39.535.567 kg atau 96.76% 2011 dianggarkan 60.632.000 Kg dan realisaisinya 57.120.431 kg atau sebesar 94.20%, dan pada tahun 2012 anggarannya 60.732.000 Kg akan tetapi terealisasi 54.874.371 Kg atau sebesar 90.35% dari rencana anggaran produksi CPO perusahaan. Sedangkan untuk produksi PK selam lima tahun terakhir,pt. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan juga belum pernah mencapai atau melebihi anggaran produksi yang telah ditetapkan. Untuk lebih jelas,dapat dilihat anggaran serta realisasi produksi PK PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan selama lima tahun terakhir pada tabel 1.2 Tabel 1.2: Anggaran dan Realisasi Produksi PK ( Palm Kernel) pada TAHUN PT.PerkebunanNusantara V Kebun Sei-Rokan ANGGARAN PRODUKSI (Kg) REALISASI PRODUKSI (Kg) 2008 9.531.000 7.666.374 80.43% 2009 8.550.000 6.747.063 78.91% 2010 7.051.000 6.525.443 85.64% 2011 14.452.000 13.013.590 90.04% 2012 13.860.000 11.262.598 81.25% Sumber:PT.perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan PERSENTASE (%) PENCAPAIAN

7 Data diatas menjelaskan bahwa selama lima tahun terakhir realisasi produksi CPO PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan tidak pernahmencapai target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2008 anggaran produksinya adalah sebanyak 9.531.000 kg dan terealisasi 7.666.374 atau sebesar 80.43%, tahun 2009 dimana anggarannya sebanyak 8.550.000 kg dan realisasinya sebanyak 6.747.063 Kg atau sebesar 78.91%, tahun 2010 dimana anggarnannya sebanyak 7.051.000 kg dan realisasinya sebanyak 6.525.443 kg atau sebesar 85.54%, tahun 2011 dianggarkan 14.452.000kg dan terealisasi 13.013.590 kg atau sebesar 90.04%, dan pada tahun 2012rencana anggaran produksi sebesar 13.860.000 kg akan tetapi realisasinya11.262.598 kg atau sebesar 81.25%. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa selam ini PT. Perkebunaan Nusantara V kebun Sei-Rokan tidak mampu mencapai target produksi sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan dan ada juga tidak tercapainya target. Dengan demikian, hal ini perlu menjadi koreksi bagi pihak manajemen mencari tahu apa penyebabdari tidak tercapainya anggaran produksi selama ini dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Oleh karena itu, dengan memperhatikan permasalahn diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor Yang MempengaruhiAnggaran Produksi Minyak Kelapa Sawit (CPO) Pada PT. Perkebunan Nusantara V Kebun Sei-Rokan dikab.rokan Hulu.

8 2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahan apakah faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penyusunan anggaran produksi, yaitu: 1. Apakah anggaran penjualan berpengaruh signifikan terhadap anggaran produksi pada PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan? 2. Apakah Kapasitas mesin berpengaruh signifikan terhadap anggaran produksi pada PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan? 3. Apakah Tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap anggaran produksi pada PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan? 4. Apakah stabilitas bahan baku berpengaruh signifikan terhadap anggaran produksi pada PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan? 5. Apakah modal tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap anggaran produksi pada PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan? 6. Apakah Fasilitas gudang berpengaruh signifikan terhadap anggaran produksi pada PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan? 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Peneliti Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah: a. Untuk memberikan bukti empiris apakah Anggaran penjualan berpengaruh signifikan terhadap anggaran produksi pada PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan.

9 b. Untuk memberikan bukti empiris apakah kapasitas mesin berpengaruh signifikan terhadap anggaran produksi pada PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan. c. Untuk memberikan bukti empiris apakah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap anggaran produksi pada PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan. d. Untuk memberikan bukti empiris apakah stabilitas bahan baku berpengaruh signifikan terhadap anggaran produksi pada PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan. e. Untuk memberikan bukti empiris apakah modal kerja berpengaruh signifikan terhadap anggaran produksi pada PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan. f. Untuk memberikan bukti empiris apakah fasilitas gudang berpengaruh signifikan terhadap anggaran produksi pada PT. Perkebunan Nusantara V kebun Sei-Rokan. 2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a. Bagi penulis, menambah dan mempedalam pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran produksi. b. Bagi perusahaan sebagai sumbangan pemikiran dalam pemecahan masalah yang dihadapi. c. Bagi peneliti lain, sebagai referensi untuk penelitian yang sejenis dimasa yang akan datang.

10 4. Sistematika Penulis Untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai bagian-bagian yang akan dibahas dalam penelitian ini, penulis membaginya dalam enam bab dengan ukuran sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan. BAB II : TELAAH PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung mengenai masalah yang diteliti yang terangkum dalam telaah pustaka, model penelitian dan mengemukakan hipotesa BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas tentang metodologi penelitian yang meliputi lokasi penelitian, populasi dan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, perumusan model penelitian serta analisis data. BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini akan menguraikan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi serta aktivitas perusahaan. BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisikan hasil penelitian dan pembahasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran produksi minyak kelapa sawit (CPO) pada PT. Perkebunan Nusantara V Kebun Sei Rokan di Kab. Rokan Hulu.

11 BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dilakukan.

12