BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN KIOS INFORMASI 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Sejarah Kebun Raya Bogor Bermula dari Prof. Dr. C.G.C. Reinwardt, botanis asal Jerman, yang berada di Indonesia pada awal abad ke-xix. Ia menganggap eksplorasi tumbuhan dan masalah pertanian juga merupakan tugasnya di Hindia Belanda. Kemudian ia menulis surat yang disampaikan kepada G.A.G.P Baron van der Capellen, Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Batavia, memohon sebidang tanah untuk penelitian manfaat berbagai tumbuhan serta koleksi tanaman yang bernilali ekonomi yang berasal dari kawasan Indonesia juga yang berasal dari manca negara. Kelak terbukti manfaat kebun itu sebagai tempat pendidikan guru-guru pertanian dan koleksi tanaman. Hasil penelitian tersebut disebarluaskan ke kebun-kebun lainnya, tulis Reinwardt. Persisnya tanggal 18 Mei 1817, dilakukan pemancangan Patokan pertama, kemudian tanggal tersebut menandai berdirinya Kebun Raya yang diberi nama slands Planteuin atau Hortus Botanicus Bogoriensis seluas 47 hektar yang berdampingan dengan Istana Gubernur Jenderal Hindia Belanda di Bogor atau sekarang terkenal dengan Istana Presiden Bogor. Setelah mengalami perkembangan, sekarang luasnya 87 hektar. Tujuan pembentukan Kebun Raya pada waktu itu adalah: 1. Melakukan eksploitasi kekayaan alam hayati Indonesia. 40
2. Melaksanakan percobaan-percobaan penanaman tanaman yang mempunyai nilai ekonomi yang diimpor dari luar Indonesia. Yang semuanya untuk kepentingan pemerintah Hindia Belanda. Hingga awal abad ke-20 Kebun Raya Bogor sebagai lembaga ilmiah sangat produktif dalam menghasilkan karya dan temuan-temuan baru. Reputasinya sebagai salah satu lembaga nasional telah mencapai taraf internasional. Sejalan dengan perkembangan kegiatan penelitian pada masa itu, Kebun Raya Bogor menjadi induk dari sejumlah lembaga penelitian di Indonesia dalam bidang biologi dan pertanian, seperti Herbarium Bogoriense, Treub Laboraorium, Bibliotheca Bogoriense, Museum Zoologicum Bogoriense, dan Laboratorium Penyelidikan Laut. Terbitan ilmiah lembagalembaga ini menjadi salah satu sumber informasi penting bagi lembaga lain di dunia pada saat itu. Seiring dengan perubahan kondisi politik dan kebijakan di Indonesia, maka status dan fungsi Kebun Raya Bogor turut berubah mengikuti peraturan yang berlaku. Ruang lingkup kerja Kebun Raya Bogor berkembang dengan berbagai fungsi khusus. Lembaga dengan fungsi khusus yang menjadi bagian Kebun Raya kemudian lepas dan berdiri sendiri. Pada tahun 1986 status Kebun Raya Bogor ditetapkan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) berdasarkan Keppres RI No.1 tahun 1986 yang berada di bawah Kedeputian Ilmu Pengetahuan Alam, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indoesia (LIPI) dengan pembina harian Puslitbang Biologi-LIPI dan membawahi tiga Kebun Raya lainnya yaitu : Cabang Balai pengembangan Kebun Raya Cibodas, Cabang Balai Pengembangan Kebun Raya Purwodadi, dan Cabang Balai Kebun Raya Eka Karya Bali. 41
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 103 Tahun 2001, tentang susunan Organisasi dan tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) dan Keputusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Nomor : 1151/M/2001 tentang organisasi dan tata kerja LIPI, maka Kebun Raya mengalami perubahan struktur baik tingkat eselon maupun nama lembaga. Perubahan tersebut dari UPT Balai Pengembangan Kebun Raya-LIPI (eselon III) menjadi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, LIPI (eselon II). Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor berada langsung di bawah Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, sedangkan UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas, Purwodadi, dan Bali berada dibawah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor. Kebun Raya Bogor terletak di tengah-tengah kota Bogor dengan ketinggian 260 m dpl, dengan curah hujan yang tinggi antara 3000 4300 mm pertahun. Kebun Raya Bogor merupakan museum tanaman hidup dengan koleksi tanaman tropis terlengkap di dunia, dibangun dengan sebuah konsep pertamanan yang indah. Kebun Raya Bogor dilengkapi perpustakaan, bank biji dan museum biji, pembibitan tanaman, rumah kaca, dan laboratorium. Serta beberapa bangunan bersejarah, seperti kompleks kuburan Belanda, dan Lady Raffles Memorial. 3.1.2 Struktur Organisasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor dipimpin oleh seorang Kepala Pusat yang membawahi beberapa bagian, antara lain yaitu : Bidang Manajemen Konservasi Ex Situ, kelompok Peneliti dan Bagian Tata Usaha. 42
Bidang Manajemen Konservasi Ex Situ dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang membawahi empat Kepala Sub Bidang, yaitu: 1. Sub Bidang Pemeliharaan Koleksi. 2. Sub Bidang Registrasi Koleksi. 3. Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan. 4. Sub Bidang Perbanyakan dan Reintroduksi Tumbuhan. Kelompok Peneliti (Non Struktural) dipimpin oleh seorang Koordinator Peneliti. Ruang lingkup kegiatan penelitian didasarkan pada tiga pendekatan yaitu Konservasi, kajian potensi, serta pengembangan dan pendayagunaan. Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang membawahi empat Kepala sub Bagian, yaitu: 1. Sub Bagian Kepegawaian. 2. Sub Bagian Umum. 3. Sub Bagian Keuangan. 4. Sub Bagian Jasa dan Informasi. UPT Balai Konservasi tumbuhan Kebun Raya Cibodas, Purwodadi, dan Eka Karya Bali masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang membawahi Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Konservasi Ex Situ dan kelompok Jabatan Fungsional. Pembagian kerja dan fungsi dari masing-masing bagian dapat dilihat secara jelas melalui Bagan struktur organisasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor berikut ini : 43
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Bidang Konservasi Ex Situ Kelompok Jabatan Fungsional Bagian Tata Usaha Sub Bidang Pemeliharaan Koleksi Sub Bagian Kepegawaian Sub Bidang Registrasi Koleksi Sub Bagian Keuangan Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan Sub Bagian Umum Sub Bidang Reintroduksi Sub Bagian Jasa dan Informasi UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Cibodas UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali Sie. Konservasi Ex Situ Kel. Jabatan Fungsional Sub Bagian Tata Usaha Sie. Konservasi Ex Situ Kel. Jabatan Fungsional Sub Bagian Tata Usaha Sie. Konservasi Ex Situ Kel. Jabatan Fungsional Sub Bagian Tata Usaha Gambar 3.1 Bagan struktur organisasi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor 44
a. Konservasi ex-situ, yakni melakukan eksplorasi tumbuhan di kawasan hutan, mendata atau registrasi, mengkoleksi dan melestarikannya. b. Penelitian, meliputi bidang: Taksonomi, yaitu memberi kepastian nama tanaman atau sertifikasi, inventarisasi, dan evaluasi. Biosistematik, yaitu memepelajari hubungan kekerabatan antara tumbuhan. Botani terapan, yaitu penelitian mengenai manfaat tanaman. Hortikultura, meliputi penelitian adaptasi tanaman, cara budidayanya, dan pengembangan ilmu pertanaman. c. Pendidikan, terutama di bidang ilmu botani, pertanaman, dan lingkungan hidup. d. Pariwisata, Kebun Raya Bogor merupakan salah satu tempat kunjungan wisata potensial. e. Penemuan serta pengumpulan jenis-jenis tanaman langka yang hampir punah di Indonesia. f. Pembangunan Kebun Raya baru, ada keinginan masyarakat di berbagai propinsi agar didirikan Kebun Raya di daerahnya yang perlu ditindak lanjuti. Dalam meningkatkan peran sertanya, Kebun Raya Bogor memiliki beberapa tujuan untuk masa yang akan datang. Tujuan yang ingin dicapau dalam tahun 2002-2005 adalah: 1. Menekan laju erosi genetik tumbuhan, khususnya tumbuhan asli Indonesia. 2. Merumuskan program kebijakan Pemerintah di bidang konservasi tumbuhan. 3. Menyelamatkan jenis tumbuhan yang langka, terancam punah, bernilai ekonomi, atau ilmu pengetahuan. 46
4. Meningkatkan jumlah dan mutu penelitian dalam aspek konservasi, kajian potensi, serta pengembangan dan pendayagunaan. 5. Meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap tumbuhan dan lingkungan. 6. Meningkatkan mutu pelayanan jasa dan informasi untuk kepuasaan pengunjung. 7. Meningkatkan jumlah kerjasama nasional dan internasional dalam bidang konservasi, penelitian, pendidikan lingikungan, dan pariwisata. 8. Meningkatkan jumlah dan mutu sumber daya manusia. 9. Meningkatkan sarana dan prasarana. Pengoperasian Kebun Raya Bogor tentu saja didukung oleh tenaga-tenaga Sumber Daya Manusia yang terdapat di Kebun Raya Bogor. Jumlah pegawai Kebun Raya Bogor terhitung 31 Desember 2002 sebanyak 354 orang dengan rincian 283 orang PNS, 1 orang CPNS dan 70 orang tenaga honorer. Pengadministrasian urusan kepegawaian dilakukan oleh Sub Bagian Kepegawaian yang berjumlah 8 orang. Klasifikasi pegawai berdasarkan pendidikan (selain honorer) yaitu : S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 12 orang, S1 sebanyak 33 orang, S0 sebanyak 6 orang, SLTA sebanyak 130 orang, SLTP sebanyak 23 orang, SD sebanyak 78 orang. Klasifikasi jumlah pegawai berdasarkan jabatan yaitu: struktural 11 orang, peneliti 19 orang, bagian administrasi 37 orang, pemelihara sarana kebun dan kantor 13 orang, keamanan 25 orang, Registrasi 22 orang, Jasa dan Informasi 33 orang, Teknisi dan pemelihara kebun 123 orang. Penambahan dan pengurangan pegawai bisa terjadi karena adanya penerimaan pegawai baru, pegawai yang meninggal, pensiun, dan berhenti. 47
Sebagai salah satu instansi pemerintah, dana pengelolaan Kebun Raya sebagian besar diperoleh dari Pemerintah, seperti Anggaran Rutin, Proyek fisik, dan Proyek Pelestarian Penelitian dan Pembangunan Flora dan Fauna. Untuk menutupi kekurangan dana dari sumber anggaran tersebut, ada anggaran tambahan yaitu anggaran DIKS yang sebagian besar diperoleh dari hasil penjualan karcis masuk Kebun Raya, selain itu ada dana-dana yang dihasilkan dari kerjasama dan bantuan dari pihak luar yang sifatnya temporer, termasuk juga Mitra Kebun Raya Bogor. Alokasi dana dari anggaran tersebut diantaranya : 1. Anggaran Rutin digunakan untuk belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan perjalanan dinas. 2. Anggaran DIKS digunakan untuk menambah biaya kegiatan dari anggaran rutin yang kurang dan membiayai kegiatan yang tidak ada di anggaran rutin. 3. Anggaran DIP Fisik digunakan untuk membuat sarana fisik baru dan renovasi fisik sarana kebun dan kantor. 4. Anggaran DIP Flora dan Fauna digunakn untuk membiayai kegiatan eksplorasi tumbuhan hutan, bahan, perjalanan,dll. Untuk menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi, Kebun Raya Bogor memberikan pelayanan jasa dan fasilitas ilmiah, sebagai berikut: a. Pelayanan jasa dan fasilitas ilmiah Perpustakaan. Fasilitas pendidikan dan penelitian. Pameran. 48
b. Pelayanan humas dan pemanduan Kunjungan tamu Negara. Pemanduan wisatawan manca Negara. Pemanduan tamu dinas dan tamu penelitian. Pemanduan pelajar dan mahasiswa. c. Penyuluhan dan ceramah. d. Pelayanan jasa shooting film dan fasilitas lain. e. Pelayanan dekorasi dan penjualan tanaman. f. Bimbingan kepada mahasiswa atau siswa yang melakukan Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Luas Kebun Raya Bogor mencakup areal 87 hektar, jumlah koleksinya terakhir tercatat sekitar 13.714 spesimen. Berdasarkan data bulan Maret tahun 2003, koleksi tanaman hidup yang ditanam di kebun berjumlah 3.452 jenis (species) mewakili 1.267 marga (genus) atau 220 suku (famili). Koleksi anggrek yang dipelihara di kamar kaca sendiri tercatat berjumlah ± 8.000 spesimen terdiri dari 432 jenis dari 93 marga. Selain anggrek alam, koleksi lain yang cukup menarik, lengkap, dan menonjol adalah polongpolongan (Fabaceae), pinang-pinangan (Arecaceae), talas-talasan (Araceae), dan getahgetahan (Apocynaceae). Disamping itu berbagai jenis koleksi bamboo menarik pula untuk dilihat mengingat perannya yang sangat penting dalam kehidupan sosial budaya kita. Koleksi tanaman Kebun Raya Bogor 70 % berasal dari kepulauan Indonesia dan 30 % tanaman berasal dari manca negara. Penambahan koleksi selain melalui eksplorasi 49
dari hutan ke hutan yang ada di Indonesia juga hasil dari tukar-menukar biji tanaman dengan Kebun Raya lain di dunia. 3.2 Analisis Kios Informasi 3.2.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sistem Informasi KRB bagi pengunjung yang digunakan sekarang ini dilakukan melalui beberapa cara antara lain dengan pembagian buku yang memberikan informasi tentang KRB dan beberapa tempat-tempat menarik yang berada di KRB, brosur, dan iklan-iklan di media cetak dan elektronik, selain itu juga digunakan arah yang menunjukkan arah lokasi KRB. Pihak pengelola memberikan layanan kepada pengunjung berupa pusat informasi bagi pengunjung. 3.2.2 Analisis Kebutuhan dan Masalah KRB merupakan suatu museum tanaman hidup dengan koleksi tanaman tropis terlengkap di dunia, dibangun dengan konsep pertamanan yang indah yang memiliki banyak fasilitas, tempat-tempat menarik serta wilayah yang sangat luas. Untuk dapat mengetahui berbagai permasalahan yang ditemui pengunjung dalam memperoleh kebutuhan informasi apa saja yang terdapat di KRB yang akan dikunjungi dan sebagai bahan masukan bagi perancangan kios informasi KRB, maka dalam penulisan skripsi ini penelitian dilakukan dengan cara pembagian kuisioner bagi 20 pengunjung KRB. Dari hasil kuisioner tersebut maka diperoleh data seperti pada tabel dibawah ini No Pertanyaan Jumlah Persentase 1 Sudah berapa kali Anda berkunjung ke Kebun Raya Bogor 50
(KRB)? a. Pertama kali b. 2 3 kali c. > 3 kali 2 Apakah tujuan Anda mengunjungi Kebun Raya Bogor? a. rekreasi b. membuat karya tulis c. penelitian d. lainnya:...pkl... 6 8 6 15 0 2 3 30% 40% 30% 75% 0% 10% 15% 3 Informasi apakah yang ingin Anda ketahui mengenai KRB? (Jawaban boleh lebih dari satu lebih) a. Sejarah berdirinya KRB b. Jenis-jenis pohon c. Macam-macam tanaman d. Fasilitas e. Lainnya:...Menikmati keindahan Alam., program-program yang ada di KRB 4 Kepada siapakah Anda mencari informasi di KRB? (jawaban boleh dari satu) a. Petugas Lapangan b. Bagian Informasi c. Lihat papan petunjuk 5 12 14 8 1 1 7 3 13 25% 60% 70 40% 5% 5% 35% 15% 65% 51
Visi dan Misi Organisasi Adapun mengenai visi dan misi dari keberadaan Kebun Raya Bogor adalah sebagai berikut : Visi : Menjadi Kebun Raya terbaik di kelas dunia, teruatama dalam bidang konservasi tumbuhan, penelitian, dan pelayanan dalam aspek botani, pendidikan llingkungan, hortikultura, landscape, dan pariwisata. Misi : Melestarikan, mendayagunakan, dan mengembangkan potensi tumbuhan melalui kegiatan konservasi, penelitian, pendidikan, rekreasi, serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap Kebun Raya, tumbuhan, dan lingkungan dalam upaya pemanfaatan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat (social welfare). Keberadaan Kebun Raya Bogor diharapkan mampu menjalankan tugas dan fungsi dari sebuah lembaga konservasi, adapun tugas dan tujuan yang dimaksud adalah sebagai berikut : Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman, pemberian bimbingan teknis, penyusunan rencana dan program, pelaksanaan penelitian bidang konservasi exsitu tumbuhan tropika serta evaluasi dan penyusunan laporan. Secara umum pelaksanaan tugas dan fungsi Kebun Raya adalah melakukan inventarisasi dan konservasi tumbuhan tropika yang mempunyai nilai ilmu pengetahuan dan nilai ekonomi untuk dikoleksi dalam bentuk kebun botani. Mengkaji, meneliti, dan menggali potensi untuk pemanfaatan yang berkelanjutan. Sebagai Pusat Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya Bogor diantaranya melakukan kegiatan sebagai berikut: 45
d. Tidak bertanya / mencari sendiri 5 25% 5 Kesulitan apa saja yang Anda temui jika berkunjung ke KRB? a. Tidak ada b. Mencari data jenis-jenis flora c. Mencari lokasi d. Mencari sejarah KRB 7 3 8 2 35% 15% 40% 10% 6 Menurut Anda apakah berguna jika dibuat suatu kios informasi yang menggunakan komputer untuk memberikan informasi tentang lokasi dan memberikan informasi mengenai sarana yang ada sekarang ini? a. Bermanfaat, karena memudahkan pengunjung... Teknologi yang mutakhir... b. Tidak bermanfaat, karena... 7 Menurut Anda apakah berguna jika berguna jika dibuat suatu kios informasi berbentuk CD untuk memberikan informasi tentang lokasi dan memberikan informasi mengenai sarana yang ada sekarang ini? 19 1 0 95% 5% 0% a. Bermanfaat, karena memudahkan mendapat informasi 16 80% 52
yang lebih terperinci Sejarah akan KRB b. Tidak bermanfaat, karena tidak semua punya komputer 2 2 10% 10% Tabel 3.1 Tabel Kuisioner yang disebarkan kepada para pengunjung KRB Dari hasil kuisioner terhadap pengunjung KRB, maka dapat dilihat berbagai kebutuhan untuk memperoleh informasi tersebut adalah sebagai berikut: Frekuensi mengunjungi KRB adalah kebanyakan hanya untuk rekreasi, hal ini disebabkan dari kurangnya promosi KRB yang sebenarnya memiliki banyak lokasi yang menyimpan pendidikan untuk para pengunjung Masalah kebutuhan untuk mengetahui seluruh lokasi yang ada di KRB dinilai paling banyak, kurang lengkapnya informasi pada brosur serta kurangnya peta/papan petunjuk arah sehingga pengunjung mengalami kesulitan dalam mencari lokasi Dari permasalahan yang dihadapi pengunjung dalam memperoleh kebutuhan akan informasi dan untuk meningkatkan pelayanan informasi maka perlu dibangun suatu kios informasi untuk memenuhi kebutuhan akan informasi bagi pengunjung 3.2.3 Usulan Pemecahan Masalah Dengan memperhatikan permasalahan yang ada yaitu kebutuhan akan informasi dan berdasarkan hasil kuisioner di atas, maka dirancang suatu kios informasi sebagai jalan keluar. 53
Beberapa alasan sehingga kios informasi menjadi salah satu jalan keluar dalam permasalahan bagi pengunjung untuk mendapatkan informasi yang tepat adalah sebagai berikut: Dapat menyajikan informasi dengan menarik dan interaktif Dengan menggunakan fasilitas yang disediakn multimedia, informasi yang ditampikan lebih menarik dan interaktif, karena penyajian informasi dilakukan bersamaan dengan penyajian musik maupun animasi yang dikemas sedemikian rupa sehingga dapat menarik minat orang yang menggunakannya. Lebih jelas dibandingkan brosur Semua informasi yang ada didalam brosur-brosur dengan jumlah yang banyak tersebut dapat ditampung dalam sebuah aplikasi, bahkan informasi yang disajikan dapat dibuat lebih lengkap dan jelas serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung. Dapat diletakkan di tempat strategis Kios informasi yang telah siap dirancang dapat diletakkan di tempat yang strategis yang banyak dikunjungi seperti gerbang utama dan di dekat area fasilitas Maintenance yang baik Jika terjadi perubahan data dan informasi, dapat dengan mudah menggantinya dengan mengakses ke databasenya 3.3 Perancangan Kios Informasi Berikut ini akan digambarkan diagram hirarki yang menjelaskan tentang kios informasi yang dirancang. Untuk itu diagram hirarki kios informasi disajikan berikut ini. 54
3.3.1 Diagram Hierarki Hierarki menu ini dibuat berdasarkan hasil kegiatan analisis permasalahan yang dilakukan sebelumnya untuk memberi gambaran umum dari dari keseluruhan yang dirancang. 3.3.1.1 Diagram Hierarki Menu Pembuka Splash Screen Menu Pembuka Windows Admin Menu utama Menu Pemeliharaan Database Gambar 3.2 Diagram Hierarki Menu Pembuka 3.3.1.2 Diagram Hierarki Sejarah Visi & Misi Menu Pembuka Anggrek Obat Palem Buah Pohon Fasilitas Panduan Keluar Gambar 3.3 Hierarki 55
3.3.1.3 Diagram Hierarki Menu Sejarah Sejarah Keluar Gambar 3.4 Diagram Hierarki Menu Sejarah 3.3.1.4 Diagram Hierarki Visi dan Misi Visi & Misi Keluar Gambar 3.5 Diagram Hierarki Visi dan Misi 3.3.1.5 Diagram Hierarki Anggrek Anggrek Keluar Gambar 3.6 Diagram Hierarki Menu Anggrek 56
3.3.1.6 Diagram Hierarki Obat Menu utama Obat Keluar Gambar 3.7 Diagram Hierarki Menu Obat 3.3.1.7 Diagram Hierarki Palem Palem Keluar Gambar 3.8 Diagram Hierarki Menu Palem 3.3.1.8 Diagram Hierarki Buah Menu utama Buah Keluar Gambar 3.9 Diagram Hierarki Menu Tanaman Buah 57
3.3.1.9 Diagram Hierarki Pohon Menu utama Pohon Keluar Gambar 3.10 Diagram Hierarki Menu Jenis Pohon 3.3.1.10 Diagram Hierarki Menu Fasilitas Menu utama Menu Fasilitas Fasilitas Tempat menarik Koleksi tanaman Keluar Gambar 3.11 Diagram Hierarki Menu Fasilitas 3.3.1.11 Diagram Hierarki Fasilitas Menu Fasilitas Fasilitas Nama Fasilitas Pilih Kategori Pilihan Lain Gambar 3.12 Diagram Hierarki Fasilitas 58
3.3.1.12 Diagram Hierarki Tempat Menarik Menu Fasilitas Tempat Menarik NamaTempat Menarik keluar Gambar 3.13 Diagram Hirarki Tempat Menarik 3.3.1.13 Diagram Hierarki Koleksi Tanaman Menu Fasilitas Koleksi Tanaman Nama Koleksi Tanaman keluar Gambar 3.14 Diagram Hierarki Koleksi Tanaman 3.3.1.14 Diagram Hierarki Admin Admin Login Menu Pemeliharaan Dataabse Gambar 3.15 Diagram Hierarki Admin 59
3.3.1.15 Diagram Hierarki Menu Pemeliharaan Database Login Menu Pemeliharaan Database Logout Bahasa Penambahan Inggris Indonesia Tambah Data Gambar 3.16 Diagram Hierarki Menu Pemeliharaan Database 3.3.1.16 Diagram Hierarki Logout Menu Pemeliharaan Database Logout Menu Pembuka Gambar 3.17 Diagram Hierarki Logout 3.3.1.17 Diagram Hierarki Bahasa Menu Pemeliharaan Database Bahasa Menu Tanaman Gambar 3.18 Diagram Hierarki Bahasa 60
3.3.1.18 Diagram Hierarki Tambah Data Menu Pemeliharaan Database Penambahan Tambah Data Gambar 3.19 Diagram Tambah Data 3.3.2 State Transition Diagram (STD) Berikut ini digambarkan State Transition Diagram yang menjelaskan mengenai perpindahan setiap state pada kios informasi yang dirancang. Untuk itu State Transition Diagram kios informasi disusun seperti yang disajikan berikut ini. 3.3.2.1 State Transition Diagram Menu Pembuka Splash Screen klik skip klik exit tampil menu pembuka Menu Pembuka Admin Windows tampil windows pilih bahasa tampil menu utama sesuai bahasa tekan ctrl+shift M tampil admin Gambar 3.20 State Transition Diagram Menu Pembuka 61
3.3.2.2 State Transition Diagram Klik keluar Tampil Splash screen Splash screen Klik sejarah Tampil layar sejarah Klik visi & misi Tampil layar visi dan misi Klik anggrek Tampil layar Anggrek klik obat tampil layar Obat klik palem tampil layar palem klik buah tampil layar buah klik pohon tampil layar pohon klik panduan tampil panduan Sejarah Visi & Misi Anggrek Obat Palem Buah Pohon Panduan Gambar 3.21 State Tranition Diagram 3.3.2.3 State Transition Diagram Sejarah klik Sejarah Tampil layar sejarah Klik keluar Tampil splash screen Sejarah Splash screen klik menu utama tampil menu utama Tampilkan menu pembuka Gambar 3.22 State Transition Diagram Sejarah 62
3.3.2.4 State Transition Diagram Visi dan Misi Klik visi & misi Tampil visi & misi klik menu utama Visi dan Misi Tampil menu utama Klik keluar Tampil splash screen Splash screen Gambar 3.23 State Transition Diagram Visi dan Misi 3.3.2.5 State Transition Diagram Anggrek Klik menu utama Menu utama klik anggrek tampil menu utama Tampil layar anggrek klik nama anggrek Anggrek tampil gbr & deskripsi berdasarkan nama anggrek klik keluar tampil spalsh screen Splash screen Gambar 3.24 State Transition Diagram Anggrek 3.3.2.6 State Transition Diagram Obat klik obat tampil layar Obat Klik Keluar Tampil splash screen Menu utama Obat Splash screen klik menu utama tampil menu utama pilih nama obat tampil gbr & deskripsi berdasarkan nama obat Gambar 3.25 State Transition Diagram Menu Obat 63
3.3.2.7 State Transition Diagram Palem klik palem tampil layar palem klik keluar tampil splash screen Menu utama Palem Splash screen klik menu utama tampil menu utama Pilih nama palem Tampil gbr & deskripsi berdasarkan nama palem Gambar 3.18 State Transition Diagram Palem 3.3.2.8 State Transition Diagram Menu Tanaman Buah Klik buah Tampil layar buah Klik keluar tampil splash screen Menu utama Buah Splash screen klik menu utama tampil menu utama Pilih nama buah Tampil gbr & deskripsi berdasarkan nama buah Gambar 3.19 State Transition Diagram Menu Tanaman Buah 3.3.2.9 State Transition Diagram Menu Jenis Pohon Klik pohon Tampil layar pohon klik keluar tampil splash screen Menu utama Pohon Menu pembuka Klik menu utama Tampil menu utama Klik nama pohon Tampil gbr & deskripsi berdasarkan nama pohon Gambar 3.20 State Transition Diagram Menu Jenis Pohon 64
3.3.2.10 State Transition Diagram Menu Fasilitas Menu utama Menu fasilitas klik fasilitas tampil fasilitas klik tempat menarik tampil tempat menarik klik koleksi tanaman tampil koleksi tanaman klik keluar tampil slpash screen klik menu utama tampil menu utama Fasilitas Tempat menarik Koleksi Tanaman Splash screen Menu utama Gambar 3.20 State Transition Diagram Menu Fasilitas 3.3.2.11 State Transition Diagram Fasilitas klik kategori lain tampil menu fasilitas klik pilihan lain tampil layar fasilitas Menu Fasilitas Fasilitas Jenis Fasilitas klik fasilitas tampil layar fasilitas Klik nomor pada peta Tampil jenis fasilitas serta gbr dan deskripsi Gambar 3.21 State Transition Diagram Fasilitas 65
3.3.2.12 State Transition Diagram Tempat Menarik Menu Fasilitas klik kategori lain tampil menu fasilitas klik pilihan lain tampil layar tempat menarik Tempat Menarik Jenis tempat menarik klik tempzt menarik tampil tempat menarik klik nomor pada peta tampil jenis tempat menarik serta gbr & deskripsi Gambar 3.22 State Transition Diagram Tempat Menarik 3.3.2.13 State Transition Diagram Koleksi Tanaman Klik kategori Tampil menu fasilitas Klik pilihan lain Tampil layar koleksi Menu Fasilitas Koleksi Tanaman Jenis Koleksi tanaman Klik koleksi tanaman Tampil koleksi tanaman Klik nomor pada peta Tampil jenis koleksi serta gbr & deskripsi Gambar 3.23 Gambar State Transition Diagram Koleksi Tanaman 66