MINYAK JARAK CASTOR OIL

dokumen-dokumen yang mirip
MINYAK BIJI GANJA CANNABIS SATIVA SEED OIL

AMONIUM OKSALAT MONOHIDRAT AMMONIUM OXALATE MONOHYDRATE

1,2-DIBROMO-1,1-DIFLUOROETHANE 1,2-DIBROMO-1,1-DIFLUOROETANA

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE

AMONIUM PARA-MOLIBDAT AMMONIUM PARA-MOLYBDATE

SEMEN ALUMINA KIMIA CEMENT, ALUMINA, CHEMICALS

KARBOWAKS 300 CARBOWAX 300

1,4-DIKLOROBENZEN-D4 1,4-DICHLOROBENZENE-D4

BENDIOKARB BENDIOCARB

BRUSIN SULFAT BRUCINE SULFATE

ALIZARIN ALIZARINE. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan senyawa anorganik

SODIUM BROMAT SODIUM BROMATE

KRISOIDIN ( JINGGA BASA 2 ) CHRYSOIDINE (C.I. BASIC ORANGE 2)

PROPILEN KARBONAT PROPYLENE CARBONATE

POLIVINIL ASETAT POLYVINYL ACETATE

BROMASIL BROMASIL. 1. N a m a. Golongan Heterocyclic, nitrogen, halogen, aromatic

KALSIUM KARBONAT CALCIUM CARBONATE

N - Heptana. N - heptane

RHODAMIN B RHODAMINE B

1,2-DIBROMO-3-KLOROPROPANA 1,2-DIBROMO-3-CHLOROPROPANE

PARASETAMOL ACETAMINOPHEN

ISOPROPIL MIRISTAT ISOPROPYL MYRISTATE

BRODIFAKUM BRODIFACOUM

TRANSFLUTRIN TRANSFLUTHRIN

ASAM TARTARAT TARTARIC ACID

BUTIL FENIL METIL KARBAMAT BUTHYL PHENYL METHYL CARBAMATE (BPMC)

KALSIUM HIPOKLORIT CALCIUM HYPOCHLORITE

SERAT KERAMIK CERAMICS FIBER

PIPERONAL PIPERONAL. 1. N a m a Golongan Aldehida, Heterosiklik

ATROPIN SULFAT ATROPINE SULPHATE

ASAM ANTRANILAT ANTHRANILIC ACID

Asam Maleat MALEIC ACID

AMMONIUM IODIDA AMMONIUM IODIDE

ASAM ADIPAT ADIPIC ACID

BUTIL BENZIL FTALAT BUTYL BENZYL PHTHALATE

Polietilen Tereftalat (PET)

ISOAMIL ASETAT ISOAMYL ACETATE

BENOMIL BENOMYL. 1. N a m a. 2. Sifat Fisika Kimia. Golongan Karbamat heterosiklik. Sinonim / Nama Dagang

2,3,7,8 TETRAKLORODIBENZO P - DIOKSIN 2,3,7,8 TETRACHLORODIBENZO P DIOXIN

AMIL ALKOHOL AMYL ALCOHOL

ASAM SALISILAT SALICYLIC ACID

KALSIUM SIANAMIDA CALCIUM CYANAMIDE

SODIUM HIPOKLORIT SODIUM HYPOCHLORITE

LEMBAR DATA KESELAMATAN

SODIUM SULFIT SODIUM SULFITE

KALIUM HIDROKSIDA POTASSIUM HYDROXIDE

LEMBAR DATA KESELAMATAN

KARBON DIOKSIDA CARBON DIOXIDE

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

KALSIUM KARBIDA CALCIUM CARBIDE

ARSENIK ARSENIC. Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4):

PIRIDIN PYRIDINE. 2. Sifat Fisika Kimia (1,4,5,6) Nama Bahan Piridin Deskripsi

DIETILTOLUAMIDA N,N-DIETHYLTOLUAMIDE

AMONIUM NITRAT AMMONIUM NITRATE

DISODIUM OXALATE. Sinonim / Nama Dagang (1,2,3,8) Ethanedioic acid, disodium salt; Oxalic acids, disodium salt; Disodium Sodium oxalate.

KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL

ISOOKTANA ISOOCTANE. 2. PENGGUNAAN Digunakan dalam menentukan bilangan oktan bahan bakar, sebagai pelarut. (2)

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Data Keracunan Rumah Sakit Tahun

ALUMINIUM HIDROKSIDA ALUMINUM HYDROXIDE

TOKSIKOLOGI BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Alfi Yasmina. Sola dosis facit venenum

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

Lem Vip. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya : 3. Komposisi / Informasi dari zat zat yang digunakan :

VINIL ASETAT VINIYL ACETATE

LEMBAR DATA KESELAMATAN

11/9/2011 TOKSIKOLOGI. Alfi Yasmina BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Sola dosis facit venenum

PROPOKSUR PROPOXUR. 2. PENGGUNAAN Insektisida untuk mengontrol nyamuk penyebab malaria (12).

ALUMUNIUM N a m a Golongan Sinonim / Nama Dagang Nomor Identifikasi : Sifat Fisika Kimia Nama bahan Deskripsi

ASAM BORAT BORIC ACID

ASPIRIN ACETYL SALICYLIC ACID

MELAMIN MELAMINE (1, 2, 3, 5, 6, 8)

KALOMEL CALOMEL. 1. N a m a Golongan Garam anorganik

LEMBAR DATA KESELAMATAN

KARBON HITAM CARBON BLACK

ARSENIK TRIOKSIDA ARSENIC TRIOXIDE

ALIL ALKOHOL. Alil Alcohol

MENTOL MENTHOL. 1. N a m a Golongan Alisiklik, Alkohol (1).

BESI (II) GLUKONAT ANHIDRAT FERROUS GLUCONATE, ANHYDROUS

HIDROGEN BROMIDA HYDROGEN BROMIDE

TIMBAL ASETAT LEAD ACETAT

Lenkote Alkali Resisting Primer

NATRIUM TIOSULFAT SODIUM THIOSULFATE

PROPILEN GLIKOL PROPYLENE GLYCOL

Material Safety Data Sheet (MSDS) Benzena BAGIAN 1: KIMIA IDENTIFIKASI PRODUK DAN PERUSAHAAN

Material Safety Data Sheet Alpha-Pinene

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

ASAM ASETAT ACETIC ACID

WASPADAI BAHAYA ASAM KUAT DALAM PRODUK YANG DIGUNAKAN DI RUMAH TANGGA

BARIUM SULFAT BARIUM SULFATE

Material Safety Data Sheet. : Gliserin Mentah

PENTAERITRITOL PENTAERYTHRITOL

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

T-BUTIL ALKOHOL T-BUTYL ALCOHOL

HEKSAKLOROBENZEN HEXACHLOROBENZENZE

ALUMINIUM OKSIDA ALUMINUM OXIDE

SIANOGEN BROMIDA CYANOGEN BROMIDE

2,4,5-TRIKLOROFENOL 2,4,5-TRICHLOROPHENOL

Wood-Eco Woodstain. Lembar Data Keselamatan. 1. Deskripsi Produk dan Perusahaan : 2. Identifikasi Bahaya :

Transkripsi:

MINYAK JARAK CASTOR OIL 1. N a m a Golongan Minyak sayur Sinonim / Nama Dagang Ricinus Oil; Ol of palma Christi; Tangantangan Oil; Neoloid; cosmetol; crystal O; O-46; AA USP Castor oil; Nopcocastor ; aromatic castor oil; gold bond; oleum ricini, NCI-C55163 Nomor Identifikasi : Nomor CAS : 8001-79-4 Nomor OHS : 04358 Nomor EC : 017-001-00-7 Nomor RTECS : FI4100000 Nomor EINECS : 232-293-8 2. Sifat Fisika Kimia Nama bahan Minyak Jarak (Castor oil) Deskripsi Cairan kental seperti minyak, tdak berwarna sampai warna kuning dengan bau yang khas. Titik didih 595oF (313 o C); Titik beku 14 o F (-10 o C); Berat jenis pada 15 0 C (air = 1) 0,961 0,963; viskositas : 0.06 0.08 cp@ 25C; dapat larut dalam etanol, metanol, karbondisulfida, eter, kloroform, petroleum eter, asam asetat; sedikit larut pada heksan; tidak larut dalam minyak mineral. Frasa Risiko, Frasa Keamanan dan Tingkat Bahaya Peringkat NFPA (Skala 0-4): Kesehatan 2 : Tingkat keparahan tinggi Kebakaran 1 : Tidak dapat terbakar Reaktivitas 0 : Tidak reaktif

Klasifikasi EC: Xi : Iritan R38 : imenyebabkan iritasi pada kulit 3. Penggunaan Dalam industri bahan baku untuk pembuatan preparat kimia yang digunakan untuk salut/pelapis, derivat uretan, kosmetik, lubricans, surfaktans dan dispersants, pencahar/laxative. 4. Identifikasi Bahaya Risiko utama dan sasaran organ Risiko utama: iritasi Rute paparan Paparan jangka pendek Terhirup Menyebabkan asma Kontak dengan kulit Iritasi Kontak dengan mata iritasi Tertelan Mual, muntah, diare, nyeri perut, pusing, pingsan. Paparan jangka panjang Terhirup Tidak ada informasi yang tersedia Kontak dengan kulit Sama dengan efek yang dilaporkan pada paparan jangka pendek. Kontak dengan mata Tidak ada informasi yang tersedia Tertelan :

Tidak ada informasi mengenai dampak buruk secara signifikan 5. Stabilitas dan reaktivitas Reaktivitas Kondisi yang dihindari Tancampurkan Minyak jarak dengan : Oksidator kuat Bahaya dekomposisi Polimerisasi : Stabil pada tekanan dan suhu normal : Hindarkan panas, percikan api dan sumber ledakan lainnya. Hindari kontak dengan bahanbahan tancampurkan : Bahan-bahan oksidator : Menghasilkan bahaya ledakan dan kebakaran : Produk dekomposisi termal : aneka produk dekomposisi. : Tidak terpolimerisasi. 6. Penyimpanan Simpan dan tangani sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standard yang berlak Simpan terpisah dari bahan-bahan tancampurkan 7. Toksikologi Toksisitas Data Iritasi Iritasi ringan pada kulit-laki-laki 50 mg/48 jam; Data iritasi : kulit-tikus (rat) ringan 100 mg/24 jam; kulit-kelinci parah 100 mg/24 jam; mata-kelinci ringan 500 mg; kulit-marmut ringan 100 mg/24jam. Karsinogenik Data Tumorigenik Data Mutagenik

8. Efek Klinis Keracunan akut Terhirup Reaksi asma alergi dapat terjadi pada orang yang sebelumnya terpapar. Kontak dengan kulit Kontak dengan bahan ini menyebabkan iritasi dari ringan sampai parah di laboratorium hewan. Jarang terjadi, pada individu yang terpapar sebelumnya terjadi alergi dermatitis kontak. Kontak dengan mata Aplikasi minyak dianggap hambar dan tidak berbahaya untuk mata. Tertelan Tertelan menyebabkan iritasi pada mukosa saluran pencernaan dan kongesti pada panggul. Gejala tambahan karena pencahar termasuk aktivitas usus yang berlebihan, kram abdomen, diare, mual, muntah. Dehidrasi, iritasi perianal, kelemahan, pusing, pingsan, palpitasi, berkeringat, kembung (boating), perut kembung (flatulence), diduga rekasi alergi dengan kemerahan bengkak pada wajah dan ketidaknyamanan mungkin juga terjadi. Kram pada rahim dan perdarahan dan aborsi pada wanita pernah dilaporkan. Aspirasi minyak jarak menyebabkan pneumonia lipid (lipid pneumonia). Keracunan kronik Terhirup Kontak dengan kulit Kontak dengan mata Tertelan Penggunaan pencahar yang berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit yang signifikan dan ketergantungan pencahar.

9. Pertolongan Pertama a. Terhirup Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu, gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. b. Kontak dengan kulit Segera tanggalkan pakaian, perhiasan, dan sepatu yang terkontaminasi. Cuci dengan sabun atau detergen ringan dan air dalam jumlah yang banyak sampai dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal (selama 15-20 menit). Bila perlu segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. c. Kontak dengan mata Segera cuci mata dengan air yang banyak atau dengan larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%), dengan sesekali membuka kelopak mata atas dan bawah sampai dipastikan tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. d. Tertelan Segera hubungi Sentra Informasi Keracunan atau dokter setempat. Jangan sekali-kali merangsang muntah atau memberi minum bagi pasien yang tidak sadar/pingsan. Bila korban pingsan, miringkan kepala menghadap ke samping untuk mencegah aspirasi. Segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. 10. Penatalaksanaan Stabilisasi a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin pertukaran udara. b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida. c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah. d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:

Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 ml/30 menit, jika perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB Dekontaminasi a. Dekontaminasi mata Dilakukan sebelum membersihkan kulit: Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 30 menit atau sekurangnya satu liter untuk setiap mata. Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. Jangan biarkan pasien menggosok matanya. Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata. b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku) Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat. Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat serta sabun minimal 10 menit. Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut. Jangan digosok. Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan buanglah dalam wadah/plastik tertutup. Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya. Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. c. Dekontaminasi saluran cerna Bila pasien sadar dapat diberikan arang aktif. Antidotum : tidak ada antidotum

11. Batas Paparan dan Alat Pelindung Diri Batas paparan Minyak jarak : Tidak ada batas paparan kerja yang ditetapkan. Ventilasi: Sediakan sistem ventilasi penghisap udara setempat. pastikan mematuhi batas paparan yang berlaku. Proteksi mata: Gunakan kaca mata pengaman tahan percikan. Sediakan kran pencuci mata untuk keadaan darurat serta semprotan air deras dekat dengan area kerja. Pakaian: Gunakan pakaian pelindung yang tahan bahan kimia. Sarung tangan: Gunakan sarung tangan pelindung yang tahan bahan kimia. Respirator: berdasarkan kondisi penggunaan yang sering atau paparan yang berat, perlindungan pernafasan mungkin diperlukan. Perlindungan pernafasaan diranking berdasarakan minimum sampai maksimum. Untuk tiap konsentrasi yang terdeteksi: Setiap alat bantu pernafasan yang dilengkapi dengan masker wajah penuh dan dioperasikan dalam mode tekanan sesuai kebutuhan (pressure-demand) atau mode tekanan positif lainnya. Setiap respirator pemasok udara dengan masker wajah penuuh dan dioperasikan dalam mode tekanan sesuai kebutuhan (pressure-demand) atau mode tekanan positif lainnya yang dikombinasikan dengan escape supply yang terpisah. Untuk konsentrasi yang tidak diketahui atau sangat berbahaya bagi kehidupan dan kesehatan: Setiap respirator pemasok udara dilengkapi dengan masker wajah penuh yang dioperasikan dalam suatu mode tekanan negatif atau positif lain digabungkan dengan escape supply terpisah. Setiap alat pernafasan serba lengkap dengan masker wajah penuh. 12. Manajemen Pemadam Kebakaran Bahaya ledakan dan kebakaran: bahaya kebakaran yang tak berarti (sedikit bahaya kebakaran).

Media pemadaman: bahan kimia kering biasa, karbondioksida, air dan busa biasa. Pemadaman api: pindahkan wadah dari area, bila hal ini dapat dilakukan tanpa risiko. Jangan menyebarkan tumphaan dengan semprotan air bertekanan tinggi. Bendung untuk dibuang. Gunakan agen pemadam yang sesuai untuk mengepung api. Hindari inhalasi bahan atau bahan hasil pembakaran produk. Tetaplah di area tinggi dan tidak melawan arah angin. Air atau busa menyebabkan pembekuan. 13. Manajemen Tumpahan Hentikan tumpahan tanpa ada risiko. Tumphan sedikit : absorb dengan pasir atau bahan lain yang tidak mudah terbakar. Jauhkan orang-orang yang tidak berkepentingan, isolasi daerah bahaya dan buatlah larangan masuk. 14. Daftar Pustaka 1. Micromedex (R) Healthcare Series. Micromedex Inc. 2. Olson K.R., Poisoning & Drug Overdose, 5 th Edition, McGraw Hill Companies, Inc., USA, 2004. 3. OHS, MDL Information System, Inc., Donelson Pike, Nashville, 1997 4. http://www.toxinz.com/ (diunduh Agustus 2010) 5. http://www.sciencelab.com/xmsds-castor_oil-9927126 (diunduh Juli 2010) 6. http://www.sciencestuff.com/msds/c1468.html (diunduh Agustus 2010) ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Disusun oleh: Sentra Informasi Keracunan Nasional (SiKer Nas) Pusat Informasi Obat dan Makanan, Badan POM RI Tahun 2010 -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------