BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan konstruksi pondasi dalam menopang dan menyalurkan beban struktur diatasnya harus dapat direncanakan dengan baik, perencanaan disini dapat berpedoman kepada besarnya beban struktur diatasnya, kedalaman pondasi, besarnya penampang pondasi dan jumlah pondasi dalam satu kelompok tiang. Salah satu jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi tiang bor (bored pile). Pondasi tiang bor merupakan jenis pondasi yang di cor di tempat (cast in place concrete pile). Cara pengerjaan jenis pondasi tiang bor ini sebelumnya dilakukanan pengeboran dan penggalian terlebih dahulu, kemudian memasukkan pondasi kedalam tanah. Proses perencanaan yang baik tentunya akan menghasilkan suatu konstruksi pondasi tiang yang memiliki daya dukung yang optimal terhadap beban rencana a dan lebih efisien, serta mutu pondasi dapat dipenuhi dengan baik. Dengan kata lain keamanan dari bangunan tersebut dapat dijamin. Jalur kereta api (KA) di Pulau Jawa pada saat ini terdiri dari dua jalur utama, yaitu jalur utara yang menghubungkan Jakarta-Cirebon-Semarang- Surabaya dan jalur selatan yang menghubungkan Bandung-Kroya-Yogyakarta- Madiun-Surabaya. I -1
Adapun penjelasan lokasi dapat dilihat pada Gambar 1.1 : LOKASI BH 140 (35+782) LokasiJembatan BH 140 Gambar 1.1 Lokasi Proyek Jembatan KA BH 140 Km 35 Lintas Semarang- Bojonegoro I -2
1.2 Rumusan Masalah Dalam rangka meningkatkan penambahan jalur kereta api di Pulau Jawa, yang biasanya dikenal dengan Double Track (Jalur Ganda). Pembangunan jalur ganda (double track ) merupakan proyek pemerintah untuk membuat double track dari Jakarta Surabaya. Sampai saat ini sudah ada double track di beberapa lintas seperti Jakarta Cirebon, sebagian Cirebon Pekalongan, selanjutnya akan dilaksanakan juga double track pada lintas Pekalongan Semarang - Bojonegoro Surabaya. Mengingat pentingnya pembangunan jalur ganda pada lintas tersebut yang melintasi banyaknya sungai atau lembah, maka sangat dibutuhkan sekali banyaknya jembatan untuk dapat mengoperasikan jalur tersebut. BH 140 KM 35 merupakan salah satu jembatan yang akan dibangun untuk memenuhi kebutuhan jalur double track pada Lintas Semarang Bojonegoro. Posisi jembatan tersebut berada pada kilometer 35 dengan konstruksi beton pada struktur r atasnya (upper structure) dengan dua bentang girder. Untuk menopang struktur atas jembatan dibutuhkan perencanaan pondasi pada struktur bawah jembatan. Perencanaan pondasi mempertimbangkan stabilitas pondasi terhadap aksial tarik, daya dukung lateral tiang serta penurunan tanah perlu dianalisis sehingga kemampuan konstruksi pondasi dalam menopang dan menyalurkan beban struktur diatasnya harus dapat direncanakan dengan baik. Adapun lokasi jembatan baru dan jembatan lama kereta api yang akan direncanakan nakan pemasangan pondasi tiang bor. Lokasi dapat dilihat pada Gambar 1.2 : I -3
Lokasi Jembatan baru dengan dua track, jembatan lama diganti. Gambar 1.2 Lokasi Jembatan Baru I -4
1.3 Batasan Masalah Dalam Tugas Akhir ini penulis hanya akan memperhitungkan perencanaan dimensi pondasi tiang bor (bored pile) dengan tinjauan jembatan pada lokasi BH 140 KM 35 lintas Semarang Bojonegoro. Perencanaan pondasi bore pile umum digunakan dalam perencanaan pondasi jembatan kereta api yang berada dilokasi single track yang akan menjadi double track. Pada lintas tersebut didapatkan konsistensi tanah keras kedalaman antara 14-16 m. Adapun kondisi lapisan tanah cenderung berupa tanah lanau dengan sedikit pasir dan lempung. Serta terdapat gangguan pada track dan jembatan existing. Sehingga pemilihan pondasi tiang bor menjadi solusi pemilihan terbaik agar track existing tidak terganggu jika dibandingkan dengan pondasi tiang pancang. Untuk mempersempit cakupan permasalahan yang terkandung dalam batasan masalah. Penulis hanya mengambil batasan masalah antara lain, perhitungan pembebanan KA, perhitungan pondasi tiang tunggal, perhitungan pondasi tiang grup, perhitungan penurunan tanah (settlement). 1.4 Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penulis dalam tugas akhir ini antara lain : a. Menghitung dan menganalisis perhitungan beban kereta api pada jembatan. b. Menghitung dan menganalisis daya dukung pondasi tiang bor yang digunakan untuk pembangunan Jembatan Kereta Api Lintas Semarang Bojonegoro yang meliputi : a) Daya dukung vertikal pondasi tiang tunggal b) Daya dukung lateral pondasi tiang tunggal c) Daya dukung tiang grup d) Penurunan tanah (settlement) c. Menganalisis besarnya penurunan pondasi yang terjadi pada perhitungan pondasi tiang bor. I -5
d. Membandingkan dan mencari nilai daya dukung pondasi yang paling efektif diantara pondasi tiang bor dengan diameter 0,8 m dan 1 m. 1.5 Lingkup Penulisan Dalam penulisan tugas akhir ini penulis mendapatkan data perencanaan struktur atas dan data penyelidikan tanah didapatkan dari konsultan PT. Dardela Yasa Guna. Adapun ruang lingkup Tugas Akhir ini meliputi : a. Akan lebih fokus pada perencanaan pondasi dalam tiang bor (boredpile). b. Desain penulangan pada pondasi tiang bor tidak diperhitungkan. c. Pembebanan yang dihitung berdasarkan data pada layout gambar jembatan, sedangkan data pembebanan yang digunakan oleh pihak perencana penulis tidak memperhitungkan. d. Hasil akhir perhitungan akan didapatkan kesimpulan apakah pondasi tiang bor tersebut mampu menerima beban yang diberikan oleh struktur atas. 1.6 Metode Penulisan Dalam penyusunan tugas akhir ini dilakukan dengan metode-metode berikut : sebagai 1.6.1 Sumber Kepustakaan Penulis menggunakan literatur serta referensi dan buku panduan tentang pondasi yang ada di perpustakaan, tidak hanya perpustakaan Universitas Mercu Buana tapi juga perpustakaan luar. Modul-modul fondasi yang didapat selama kuliah juga salah satu pedoman dalam penulisan tugas akhir ini dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam perhitungan analisi daya dukung. I -6
1.6.2 Data Tanah Laporan hasil penyelidikan tanah yang digunakan oleh penulis berpedoman dari Laporan hasil penyelidikan tanah untuk pembangunan Jembatan Kereta Api Lintas Semarang - Bojonegoro yang dilakukan oleh PT Dardela Yasa Guna. 1.7 Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan dalam Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab antara lain : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini yang berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Pada bab tinjauan pustaka ini yang meliputi penjelasan-penjelasan dasar- dasar rumus serta teori tentang perhitungan pondasi serta hasil penyelidikan tanah dan analisis daya dukung pondasi. BAB III : METODOLOGI Pada bab metodologi ini membahas tentang metode-metode perhitungan daya dukung pondasi tiang bor. BAB IV : PERENCANAAN DAN ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI Pada bab ini membahas tentang hasil-hasil perhitungan dari metodemetode untuk perhitungan daya dukung pondasi tiang bor yang digunakan. BAB V : PENUTUP Pada bab penutup ini yang membahas tentang kesimpulan dari seluruh hasil perhitungan daya dukung pondasi yang dilakukan serta saran yang memuat tentang hasil yang diperoleh. I -7