BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu jenis jasa bank (service) yang ada di Indonesia adalah jasa kliring

BAB I PENDAHULUAN. transaksi. Untuk itu, perbankan dituntut untuk menyediakan berbagai. yang disediakan oleh jasa perbankan adalah Kliring.

ANALISA Bank dan Lembaga Keuangan II

BAB I PENDAHULUAN. (surplus unit) dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan

BAB I PENDAHULUAN. mungkin bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga. menggerakkan roda perekonomian suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Baik di Indonesia maupun di seluruh dunia banyak orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan antara kemampuan dan keinginan untuk mencapai suatu yang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dapat dilakukan oleh pelaku dengan wilayah yang berdekatan

BAB I PENDAHULUAN. Uang sebagai sistem pembayaran tidak dapat dipisahkan dari fungsinya untuk

BAB II URAIAN TEORITIS

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. bank lainnya. Beberapa jenis jasa lain yang ditawarkan oleh bank menurut

BAB IV IMPLEMENTASI AKAD WAKALAH PADA PROSES KLIRING DI BNI SYARIAH CABANG PEKALONGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang diharapkan secara efektif dan efisien, selain itu prosedur juga dapat

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dukungan kecepatan dalam pembayaran atau bertransaksi. Lembaga-lembaga

BAB III PEMBAHASAN. clearing (bahasa Inggris) berasal dari kata clear yang berarti jelas dan terang.

PROSEDUR PELAKSANAAN KLIRING PADA BANK JATIM SYARIAH CABANG DARMO SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

BAB II KONDISI PERUSAHAAN. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank

Kata Kunci : Kliring, Operasional dan Perbankan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk menjamin adanya pelaku yang seragam terhadap transaksi-transaksi. 1) Tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan kliring secara manual tidak efektif dan tidak efisien.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperoleh dari

PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan diperbaharui dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998.

PELAKSANAAN KLIRING ANTAR BANK ATAS WARKAT YANG BERBENTUK CEK PADA BANK INDONESIA DI SURAKARTA

No. 4/12/DASP Jakarta, 24 September 2002 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

I. PENDAHULUAN. perbankan yang ada memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang kekurangan dana dan menyalurkan dana ke pihak-pihak yang. memerlukan dana dalam bentuk pinjaman. Banyak orang dan organisasi

Dua yang disebut terakhir adalah layanan yang terkait dengan fasilitas kredit yang diberikan kepada nasabah.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Kasmir (2014) mengemukakan kegiatan utama suatu bank dalam suatu

-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran

3. Syarat sah warkat dapat dikliringkan, kecuali a. Warkat dinyatakan dalam Rupiah dan Valas b. Masih berlaku dalam tempo yang ditentukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bank memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan uang, penyaluran

Anita Asnawi, S.Sos., MM.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/24/PBI/2005 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

AKUNTANSI KLIRING M 5 KARTIKA SARI. Universitas Gunadarma. PENGERTIAN KLIRING 28/10/2015

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 7/22/PBI/2005 TENTANG FASILITAS LIKUIDITAS INTRAHARI BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI

C. Sistem Kliring Berdasarkan system penyelenggaraannya, kliring dapat menggunakan :

SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian, Fungsi, Jenis, Peran dan Usaha Bank. Bank mempunyai peranan dalam menghimpun dana masyarakat, karena

Kegiatan- kegiatan tersebut dapat dijelaskan pada gambar berikut:

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

BAB I PENDAHULUAN. sektor defisit dan sektor surplus maupun sebagai agent of development yang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

IMPLEMENTASI PERATURAN KLIRING DALAM PERHITUNGAN UTANG PIUTANG WARKAT BILYET GIRO DI BANK MANDIRI CABANG SURAKARTA

PERANAN KLIRING DALAM LALU LINTAS PEMBAYARAN GIRAL DI BANK INDONESIA CABANG SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10. November 1998 dinyatakan bahwa Perbankan adalah badan usaha yang

BAB II LANDASAN TEORI tentang perbankan, adalah sebagai berikut :

No. 17/33/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT

BAB V PENUTUP. 3. Pihak-pihak yang terkait dalam transaksi kliring ada dua, yaitu: bank penerima, nasabah penerima.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menekankan pada komponen atau suatu elemen (Jogiyanto 2005: 1).

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,

Komp. Elmbaga Keuangan Perbankan JASA-JASA BANK

BAB I PENDAHULUAN. keuangan serta memiliki fungsi menjadi jembatan keuangan diantara

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 9/3/PBI/2007 TENTANG LELANG DAN PENATAUSAHAAN SURAT UTANG NEGARA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SEJARAH BANK INDONESIA : SISTEM PEMBAYARAN Periode

No. 17/44/DPM Jakarta, 16 November 2015 S U R A T E D A R A N

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Soal Pilihan Ganda Bab Perbankan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA

BAB VI JASA-JASA BANK

BAB I PENDAHULUAN. campur tangan pemerintah atau pihak lain. Salah satu tugas Bank Indonesia adalah

No.7/37/DPM Jakarta, 8 Agustus S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor penting dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana dari. dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/ 29 /PBI/2006 TENTANG DAFTAR HITAM NASIONAL PENARIK CEK DAN/ATAU BILYET GIRO KOSONG GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam Perekonomian


BAB I PENDAHULUAN. pelaku pasar bersaing merebut pasar yang semakin sempit. Perbankan. dalam kaitannya mendorong pertumbuhan ekonomi.

GUBERNUR BANK INDONESIA,

GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 12/36/DPNP Jakarta, 23 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

ekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran

Tinjauan Atas Laporan Arus Kas Pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kantor Cabang Purwakarta

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/24/PBI/2000 TENTANG HUBUNGAN REKENING GIRO ANTARA BANK INDONESIA DENGAN PIHAK EKSTERN GUBERNUR BANK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 3/ 4 /DASP Jakarta, 23 Januari 2001 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA

No.6/4/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 November 2003 SURAT EDARAN. Kepada BANK, PERANTARA PEDAGANG EFEK, DAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING

No. 11/ 6 /DPM Jakarta, 10 Februari 2009 SURAT EDARAN KEPADA SEMUA BANK, PERUSAHAAN EFEK DAN LEMBAGA KUSTODIAN BUKAN BANK DI INDONESIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. manajemen juga memiliki peranan penting. Maka setiap perusahaan memerlukan

No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN

2 1. Perluasan akses kepesertaan yang tidak terbatas pada Bank Umum Saat ini kepesertaan SKNBI terbatas pada Bank Umum sehingga transfer dana melalui

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan bank sangat memengaruhi kegiatan ekonomi suatu negara. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian negara. Oleh karena itu kemajuan suatu bank dapat pula dijadikan ukuran kemajuan negara yang bersangkutan. Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat serta memberikan jasa jasa bank lainnya. Sedangkan pengertian lembaga keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya apakah hanya menghimpun dana atau menyalurkan dana atau kedua duanya. Menurut Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bank sebagai lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana. Bank melaksanakan berbagai kegiatan operasional yang berupa transaksi transaksi keuangan dengan menghimpun dana (uang) dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dana kepada masyarakat. Berdasarkan Pasal 5 Undang Undang No.10 Tahun 1998 terdapat dua jenis bank, yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat. 1

2 Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh wilayah Indonesia, bahkan keluar negeri (cabang). Salah satu Bank Umum di Indonesia adalah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk dimana salah satu cabangnya adalah PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Gatot Subroto. Sedangkan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha konvensional atau berdasarkan prinsip syariah. Dalam kegiatannya BPR tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya jasa jasa perbankan yang ditawarkan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank umum. Menurut Stuart dalam Dendawijaya (2005:14) Bank adalah suatu benda yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit dengan alat alat pembayarannya sendiri atau dengan yang diperolehnya dari orang lain maupun dengan jalan memperedarkan alat alat penukar baru berupa uang giral. Alat alat pembayaran tersebut diaplikasikan melalui produk dan jasa yang ditawarkan oleh pihak perbankan sendiri untuk menjalankan kegiatan bank umum. Dengan kata lain bank merupakan tempat untuk berinvestasi serta memberikan berbagai layanan dan jasa transaksi keuangan dalam memperlancar lalu lintas dan aktivitas sistem pembayaran guna mencapai tujuan utama bank untuk memperoleh keuntungan finansial yang di dapat dari spread based dan fee based selain tujuan untuk memberikan kepuasan layanan terhadap nasabah.

3 Spread based adalah keuntungan komersial yang diterima dari adanya bunga terhadap produk pinjaman bank. Sedangkan fee based merupakan keuntungan yang diperoleh dari biaya biaya yang ditetapkan dalam bentuk nominal atau persentase tertentu. Gambar 1.1 dibawah ini meringkas bagaimana cara bank untuk memperoleh keuntungan. Gambar 1.1 Cara Bank Memperoleh Keuntungan BANK Menghimpun Dana Menyalurkan Dana Memberikan Jasa-Jasa lainnya Bunga Simpanan Bunga Pinjaman/Kredit Biaya biaya Spread Based Fee Based Lalu lintas pembayaran (LLP) adalah proses penyelesaian pembayaran transaksi komersial atau financial dari pembayar kepada penerimanya. Dalam lalu lintas pembayaran, suatu pembayaran dapat dilakukan secara langsung (tradisional) maupun secara tidak langsung (modern). Pembayaran langsung adalah pembayaran yang dilakukan pada umumnya yakni dengan menggunakan uang kartal. Sedangkan pembayaran tidak langsung (modern) dilaksanakan dengan menggunakan alat pembayaran yang berupa uang giral yang berbasis pada warkat (cek, bilyet giro, dan lain lain). Pelaksanaan pembayaran tidak langsung

4 (modern) pada hakekatnya dilakukan oleh bank melalui jasa jasa transaksi pembayaran yang disediakan pihak bank. Dengan memanfaatkan jasa pembayaran yang disediakan oleh bank, maka pembayaran akan lebih efektif dan efisien karena akan lebih menghemat tenaga dan biaya dengan hasil yang optimal. Hal ini tentu saja dapat menyelesaikan pembayaran secara lebih mudah, praktis, ekonomis dan aman. Jasa pembayaran oleh bank tersebut direalisasikan dengan adanya jasa kliring. Kliring berasal dari kata to clear artinya pelunasan utang piutang sesama bank anggota kliring yang dikordinasikan oleh Bank Indonesia didalam lembaga kliring. Menurut Kasmir (2008:151) definisi kliring adalah penyelesaian hutang piutang antar bank dengan cara saling menyerahkan warkat warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring. Penyelesaian hutang piutang dimaksud adalah penagihan cek atau bilyet giro melalui bank. Sedangkan pengertian warkat warkat adalah surat surat berharga seperti cek, bilyet giro, dan surat piutang lainnya. Kemudian yang dimaksud dengan Lembaga Kliring adalah lembaga yang dibentuk dan dikordinir oleh Bank Indonesia setiap hari kerja. Kliring dibentuk oleh Bank Indonesia (BI) pada tanggal 3 Maret 1967 yang merupakan suatu lembaga dari Bank Indonesia yang melakukan perhitungan utang piutang antar peserta kliring (Hasibuan, Hal 120.2000). Bank yang ikut kliring disebut peserta kliring dan merupakan bank yang sudah memperoleh izin dari Bank Indonesia. Hal tersebut sejalan dengan tugas Bank Indonesia yaitu mengatur dan menjaga stabilitas kelancaran sistem pembayaran dalam rangka terwujudnya sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal untuk mendukung stabilitas sistem keuangan. Kliring merupakan salah satu tugas Bank

5 Indonesia dalam pembinaan perbankan di Indonesia guna memperluas, memperlancar, serta mengatur lalu lintas pembayaran dengan warkat bank yang diperhitungkan atas beban untuk kepentingan nasabah bank, yang lebih dikenal dengan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Jika kita memperoleh selembar cek atau bilyet giro (BG) dari seorang nasabah bank, maka otomatis kita akan menguangkan cek atu BG tersebut ke bank penerbit cek atau BG. Yang menjadi masalah, jika bank penerbit cek atau BG tersebut berada jauh dari lokasi kita, sehingga kita perlu waktu untuk menguangkannya. Masalah lain jika bank yang mengeluarkan cek atau BG tersebut ternyata banyak, katakanlah dari 5 bank dengan lokasi bank yang berbeda dan berjauhan (maksudnya nasabah menguangkan cek atau BG lebih dari 5 lembar dan dari bank yang berbeda). Disamping faktor waktu, juga perlu mempertimbangkan biaya untuk orang yang menagihnya, belum lagi faktor keamanan uang pada saat ditagihkan. Untuk mengatasi masalah tersebut bank menyediakan sarana penagihan yang kita kenal dengan nama jasa kliring Melalui jasa kliring, nasabah cukup menyerahkan cek atau BG yang dimilikinya ke bank di mana nasabah memiliki rekening. Kemudian jika bank menganggap memenuhi syarat maka bank akan melakukan kliring ke Bank Indonesia pada hari itu juga (waktu kliring). Sehubungan dengan hal tersebut, PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Gatot Subroto dalam pelaksanaan sistem kliring telah terhubung dengan Bank Indonesia dalam melakukan pertukaran fisik warkat (paperless) sebagai perantara pertukaran warkat antar bank. Transaksi yang dapat diproses melalui sistem kliring meliputi transfer debet dan transfer kredit yang disertai dengan pertukaran fisik warkat, baik warkat debet

6 (cek, bilyet giro, nota debet dan lain - lain) maupun warkat kredit. Khusus untuk transfer kredit, nilai transaksi yang dapat diproses melalui kliring dibatasi di bawah Rp 100.000.000,00 sedangkan untuk nilai transaksi Rp 100.000.000,00 ke atas harus dilakukan melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem RTGS). Proses kliring yang berlangsung pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Gatot Subroto sama dengan proses kliring pada bank konvensional lainnya. Warkat yang digunakan juga sama. Proses kliring yang dilakukan PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Gatot Subroto ada dua macam yaitu proses kliring debet dan proses kliring kredit. Pelaksanaan kliring yang aman dan tertib dapat diimplikasikan dengan penyesuaian jadwal kliring di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk diselenggarakan setiap hari kerja yakni kliring warkat debet pukul 08.00 12.00 WIB serta kliring transfer 08.00 14.00 WIB. Setelah proses kliring berjalan selama seharian, pada sore harinya masing masing bank membuat perhitungan kliring hari ini. Perhitungan kliring dilakukan setiap hari, untuk mengetahui apakah bank tersebut menang atau sebaliknya kalah kliring. Bagi bank yang menang kliring artinya jumlah tagihan warkat kliringnya melebihi pembayaran warkat kliringnya, sehingga terdapat saldo kemenangan. Sebaliknya bagi bank yang kalah kliring justru pembayaran warkat lebih besar dari penerimaan warkat kliringnya. Bagi bank yang menang kliring menunjukkan prestasi bank tersebut dalam membina nasabahnya demikian pula sebaliknya. Bagi bank yang kalah akan menutup sejumlah kekalahan kliring pada hari yang bersangkutan dan apabila

7 tidak dapat ditutupi, maka bank yang kalah tersebut dapat memperoleh pinjaman call money dari bank peserta kliring lain yang waktunya relatif singkat. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk mengambil judul Tugas Akhir Proses Kliring pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Gatot Subroto. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka yang menjadi permasalahan dalam tugas akhir ini adalah Bagaimana Proses Kliring yang dilaksanakan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Gatot Subroto?. C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan uraian pada latar belakang penulisan ilmiah di atas, maka tujuan dari pelaksanaan penulisan ini adalah untuk mempelajari sistem perbankan dalam melakukan proses kliring pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Gatot Subroto, sehingga diharapkan penulis dapat lebih memahami lalu lintas pembayaran tidak langsung antar bank dan untuk kepentingan nasabah bank. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Manfaat dari penulis ini adalah untuk mengetahui proses transaksi kliring yang meliputi transfer debet dan transfer kredit yang disertai dengan pertukaran fisik, baik warkat debet (cek, bilyet giro, nota debet dan lain - lain) maupun

8 warkat kredit pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Medan Gatot Subroto. 2. Bagi Perusahaan Dapat digunakan sebagai bahan masukan atau evaluasi atas keputusan keputusan yang telah dibuat di masa lalu sebagai bahan pertimbangan untuk memutuskan kebijaksanaan kebijaksanaan yang akan diambil di masa yang akan datang. 3. Bagi Pembaca Menambah pengetahuan dan bahan masukan bagi pembaca yang tertarik dengan Tugas Akhir ini. 4. Bagi Lembaga Pendidikan Sebagai bahan masukan atau acuan bagi penelitian penelitian yang membutuhkan untuk meneliti masalah yang sama dengan penelitian ini.