BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah ada di depan mata, didukung dengan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi dan perdagangan bebas yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, Indonesia sedang giat melaksanakan pembangunan di segala

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman dan cepatnya arus globalisasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Philip Kotler

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai suatu negara berkembang, Indonesia saat ini giat melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia beberapa waktu yang lalu menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan globalisasi perekonomian pada umumnya menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan perusahaan kecil. Pengaruh dari banyak berdirinya perusahaan ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian pada saat ini sangatlah tidak menentu, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor industri berkembang dengan pesat di Indonesia. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang telah dilakukan oleh bangsa Indonesia mulai. mengalami kemajuan yang cukup pesat, terutama dalam bidang ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dapat terus menjaga eksistensi perusahaan (kelangsungan hidup),

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman pada saat ini, pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama guna mencapai tujuan. pada keeksistensian perusahaan itu sendiri (Suandi:2001).

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang akan menimbulkan kesulitan dalam perencanaan dan. pengendalian manajemen. Manajemen perusahaan yang baik merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. yang tingkat perkembangannya termasuk cepat di kawasan Asia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan rakyat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. Serangkaian kebijakan dibidang ekonomi dan moneter yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan didirikan adalah untuk dapat merencanakan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global, setiap perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan suatu sistem pengendalian yang terencana, sehingga sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Menjelang era globalisasi yang penuh tantangan bagi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. berusaha agar perusahaan yang dikelolanya dapat bertahan dalam mengahadapi

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi yang demikian pesat, membuat orang-orang mulai beranggapan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi dewasa ini memicu setiap organisasi bisnis untuk beroperasi

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada saat ini sedang mengalami

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian 5

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seperti yang kita ketahui bersama, air merupakan salah satu kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan, baik perusahaan dagang maupun perusahaan industri,

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha Indonesia agaknya sudah melalui masa trauma pasca krisis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas, persaingan dunia usaha semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan global yang tajam yang dihadapi oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Halim, dkk. (2005;6)

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang baik maka penjualan dan laba akan meningkat secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan dalam lingkungan bisnis sangat cepat sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perekonomian dunia sedang menuju era globalisasi di mana

BAB I PENDAHULUAN. Informasi dan pengetahuan adalah senjata kompetitif di jaman kita

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki laju

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan penting dalam hal pemenuhan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan sekarang ini memasuki era perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada situasi perekonomian yang sedang diwarnai oleh persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pembangunan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. umum adalah untuk memperoleh laba maksimal dengan pengobanan tertentu dan

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian global yang sudah ada di depan mata, didukung dengan kemajuan teknologi yang sudah berkembang pesat, semakin mendorong seleksi alamiah yang mengarah pada yang terkuat yang bertahan. Perusahaan semakin dituntut untuk dapat mempertahankan bahkan meningkatkan keunggulan yang dimilikinya. Oleh sebab itu, segala kegiatan perusahaan hendaknya didahului dengan perencanaan dan pengendalian yang baik dan tepat sehingga perusahaan dapat menjalankan kegiatannya dengan efektif dan efisien serta dapat berkembang sesuai dengan perkembangan jaman. Proses perencanaan dan pengendalian juga harus dilakukan pada kegiatan produksi perusahaan supaya kelancarannya dapat terjamin dan produk yang dihasilkan sesuai dengan mutu yang diinginkan. Salah satu yang mendukung kelancaran produksi adalah tersedianya bahan baku. Bahan baku yang ada di dalam perusahaan haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam proses produksi. Bahan baku yang memiliki kualitas baik dapat meningkatkan kualitas produk sehingga produk tersebut memiliki nilai jual lebih dibandingkan dengan produk sejenisnya dengan kualitas bahan baku yang kurang baik. Dengan demikian bahan baku merupakan bagian yang terpenting dalam proses produksi, oleh karena itu pengadaannya harus sedemikian rupa agar efektif dan efisien. Salah satu alat yang dapat digunakan manajemen untuk mengelola bahan baku agar efektif dan efisien adalah anggaran. Anggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang digunakan sebagai dasar sistem pengendalian keuangan untuk periode yang akan datang, yaitu meliputi perbandingan terus menerus dan evaluasi

hasil sebenarnya dari progam-progam dan anggaran yang sudah ditetapkan. Dengan adanya anggaran, manajemen dapat mempunyai penekanan mengenai kegiatan apa yang akan dilakukan, sasaran yang akan dituju oleh perusahaan, bagaimana mengatur sumber daya yang tersedia, serta menganalisis sampai sejauh mana rencana yang dibuat telah tercapai. Anggaran menjadi masalah yang cukup menarik untuk dibahas, karena anggaran merupakan perencanaan yang mempunyai kelebihan dari perencanaan yang lain, yaitu dapat diartikan sebagai pedoman atau tolak ukur sekaligus sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan yang harus dicapai. Penulis mengkhususkan pada anggaran bahan baku sebagai salah satu alat pengendalian, karena dengan adanya anggaran bahan baku tersebut, penggunaan dan pembelian bahan baku dapat terus diawasi sehingga tercipta pengendalian biaya bahan baku yang efektif dan efisien bagi perusahaan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu industri yang ada di Indonesia adalah PT. Gold Coin Indonesia yang bergerak di bidang industri pembuatan pakan ternak. Dalam industri ini bahan baku merupakan salah satu hal yang mendukung kelancaran produksi dalam suatu perusahaan. Dalam penelitian ini, penulis mencoba mengangkat suatu permasalahan yang selalu dihadapi PT. Gold Coin Indonesia beberapa tahun ini, yaitu mengenai besarnya penyimpangan penyimpangan yang terjadi anatara anggaran bahan baku dan realisasinya dalam upaya meningkatkan efektifitas pengendalian bahan baku pada PT. Gold Coin Indonesia. Bahan baku yang ada di dalam perusahaan haruslah tersedia dalam jumlah yang cukup dan sesuai dengan yang dibutuhkan dalam suatu proses produksi. Bahan baku yang memiliki kualitas baik dapat meningkatkan kualitas produk sehingga produk tersebut memiliki nilai jual lebih dibandingkan dengan produk sejenisnya. Dengan demikian bahan baku merupakan bagian terpenting dalam proses produksi.

Oleh karena itu pengadaannya harus sedemikian rupa sehingga dapat dicapai suatu tingkat yang memadai. Perkembangan dunia industri memberikan sebuah tantangan kepada perusahaan untuk menjawabnya, khususnya persaingan yang terjadi dalam industri ini cukup ketat karena masih banyak perusahaan lain yang bergerak dalam bidang ini. Oleh karena itu industri pakan ternak ini harus melakukan perencanaan dan pengendalian yang baik dan tepat agar produk mereka lebih unggul, dan dapat bersaing di pasaran. Salah satunya yaitu dengan membuat anggaran sebagai alat bantu manajemen guna menunjang efektifitas pengendalian bahan baku. Setelah melihat pentingnya penyusunan anggaran tersebut bagi perusahaan industri maka penulis mencoba membahas masalah tersebut ke dalam bentuk penulisan skripsi dengan judul: Peranan Anggaran Bahan Baku Terhadap Efektifitas Pengendalian Bahan Baku. (Studi Kasus pada PT. Gold Coin Indonesia, di Bekasi) 1.2 Identifikasi Masalah Dari latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas dan penulis mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Apakah PT. Gold Coin Indonesia telah menyusun anggaran bahan baku.yang memadai. 2. Bagaimana efektifitas pengendalian bahan baku pada PT. Gold Coin Indonesia. 3. Sejauh mana peranan anggaran bahan baku terhadap efekifitas pengendalian bahan baku. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana peranan anggaran bahan baku terhadap efektifitas pengendalian bahan baku.

Atas dasar identifikasi masalah yang telah dikemukakan maka penelitian yang dilakukan penulis bertujuan untuk : 1. Mengetahui apakah perusahaan telah menyusun anggaran bahan baku yang memadai. 2. Mengetahui efektifitas pengendalian bahan baku 3. Mengetahui peranan anggaran bahan baku terhadap efektifitas pengendalian bahan baku. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung. 1. Bagi Penulis Menjadi pengalaman yang sangat berharga karena dapat menambah wawasan dan membandingkan praktek pada perusahaan dengan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan. 2. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi dan pemikiran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan perbaikan dan peningkatan yang diperlukan untuk menunjang kelancaran operasi perusahaan guna tercapainya tujuan perusahaan. 3. Bagi Pembaca Hasil penelitian yang terbatas ini dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan dan informasi sehubungan dengan masalah yang berkaitan peranan anggaran bahan baku terhadp perencanaan dan pengendalian pembelian dan pemakaian bahan baku.

1.5 Rerangka Penelitian Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang telah ditetapkan, baik perusahaan yang bertujuan mencari laba maupun yang bersifat non-laba. Perusahaan yang bertujuan mencari laba akan berusaha mencapai laba dengan optimal, sehingga perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya, meningkatkan kesejahteraan para karyawannya serta dapat memberikan kontribusi yang memadai kepada para pemegang saham. Perusahaan terdiri dari kumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut. Agar mereka dapat bekerja secara baik dan terarah, diperlukan suatu perencanaan dan pengendalian yang mengarah pada tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Perencanaan dan pengendalian benar-benar saling berhubungan. Perencanaan adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian adalah melihat ke belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya. Perbandingan ini kemudian dapat digunakan untuk menyesuaikan anggaran, yaitu melihat ke masa depan kembali. Tanpa adanya perencanaan segala kegiatan perusahaan tidak dapat bekerja secara efisien. Demikian juga bila perencanaan tidak disertai dengan pengendalian tidak akan berjalan dengan efektif, karena pemimpin perusahaan tidak mengetahui apakah terdapat penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan. Agar perencanaan dan pengendalian dapat berjalan dengan lancar, diperlukan suatu cara dan tekhnik serta prosedur pelaksanaan yang baik sehingga dapat menyajikan informasi yang sesuai dan bermanfaat bagi pimpinan perusahaan. Salah satu alat penting digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah anggaran (budget). Hal itu diperjelas dengan pernyataan Anthony, Dearden M Bodford (2000;499) yang menyatakan bahwa : A budget is both a planning tool and control tool.

Menurut M. Munandar (2001;1) mengemukakan bahwa : Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit moneter (kesatuan) dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Anggaran juga merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan progam (programming). Tanpa didasarkan pada rencana kegiatan jangka panjang yang disusun sebelumnya, anggaran sebenarnya tidak membawa perusahaan kearah manapun. Dalam perusahaan industri, unsur biaya bahan baku merupakan salah satu komponen biaya yang cukup besar dan ada kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam penggunaannya. Dengan alasan inilah pihak manajemen pada umumnya lebih memperhatikan pengelolaan bahan baku. Dalam pengelolaan bahan baku pihak manajemen harus memperhatikan pengelolaan bahan baku yang dibutuhkan dalam setiap proses produksi dalam jumlah yang memadai. Apabila perusahaan tidak dapat mengelola bahan baku secara efisien, maka akan mengakibatkan kekurangan atau kehabisan persediaan bahan baku, sehingga akan menyebabkan terhambatnya kegiatan produksi perusahaan yang akhirnya akan berpengaruh terhadap penjualan. Tetapi jika perusahaan memiliki persediaan bahan baku yang berlebihan maka akan mengakibatkan tingginya biaya penyimpanan.oleh karena itu manajer membutuhkan anggaran bahan baku sebagai alat bantu untuk mengefektifkan pengendalian bahan baku. Agar tercapai efektivitas terhadap penetapan anggaran, maka manajemen dalam penerapannya harus selalu memperhatikan kemampuan dan sumber daya yang ada, sehingga memberikan kemungkinan bagi perusahaan untuk mencapai target yang ditetapkan. Sebelum menetapkan anggaran, pada prakteknya perusahaan akan

membuat suatu proyeksi anggaran yang diinginkan dalam suatu periode. Disinilah pentingnya analisis terhadap anggaran di masa lalu dan keadaan pasar masa kini. Menurut Mardiasmo (2001;134) efektifitas adalah : Efektifitas adalah ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya. Pengelolaan bahan baku yang efektif memiliki arti penting dalam beroperasi dengan efisiensi semaksimal mungkin, memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, dan mengatur kuantitas persediaan pada tingkat-tingkat yang telah ditentukan agar dana yang tertanam sesuai dengan persediaan yang dibutuhkan. Anggaran bermanfaat dalam pengendalian. Pengendalian menurut Welsch,dkk yang dialihbahasakan oleh Purwatiningsih,dkk (2003;3) adalah sebagai berikut : Pengendalian adalah suatu proses untuk menjamin terciptanya kinerja yang efisien yang memungkinkan tercapainya tujuan perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi biaya bahan baku maka digunakan suatu alat bantu yaitu anggaran bahan baku sebagai unsur pokok dalam produksi. Adapun penyusunan anggaran bahan baku menurut Marwan Asri (1996;214) adalah sebagai berikut : 1. Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku. 2. Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku yang diperlukan. 3. Sebagai dasar untuk memperkirakan jumlah dana yang diperlukan untuk melaksanakan pembelian bahan baku. 4. Sebagai dasar penyusunan product costing, yakni memperkirakan komponen harga pokok pabrik karena penggunaan bahan baku di dalam proses produksi. 5. Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan bahan. Tanpa adanya suatu anggaran bahan baku dapat menimbulkan beberapa masalah pada perusahaan antara lain : 1. Tidak dapatnya menentukan jumlah bahan baku yang diperlukan.

2. Tidak dapatnya menentukan jumlah pebelian bahan baku yang diperlukan. 3. Tidak dapatnya menentukan harga pokok produk secara tepat. 4. Membuka peluang pemborosan dan penggelapan bahan baku yang disebabkan permintaan kebutuhan bahan baku secara berlebihan karena tidak terdapatnya suatu patokan atau standar penggunaan bahab baku. 5. Dengan adanya pemborosan bahan baku maka efisiensi produksi tidak tercapai sehingga harga pokok produk akan tinggi dan memungkinkan perusahaan kalah dalam persaingan dengan perusahaan sejenis yang lebih efisien biaya produknya. Dari uraian diatas maka dapat dilihat betapa bergunanya anggaran bahan baku sebagai alat perencanaan dan pengendalian serta membantu dalam penentuan harga pokok.. Dengan disusunnya anggaran bahan baku, diharapkan kuantitas bahan baku dapat direncanakan dan dikendalikan dengan tepat, sehingga kelancaran proses produksi terjamin dan lebih jauh lagi kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan. Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis mencoba merumuskan hipotesis sebagai berikut : Anggaran bahan baku yang memadai berperan terhadap efektifitas pengendalian bahan baku. Penelitian ini pernah dilakukan oleh Devy Kusuma dari Universitas Padjajaran pada tahun 2005 dengan judul Peranan Anggaran Biaya Produksi Terhadap Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Dimana dari judul tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan dan pengendalian produksi berperan pada anggaran produksi dan dapat berjalan dengan baik apabila diikuti penyusunan anggaran yang baik dan penerapannya yang efektif pula.

1.6 Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan studi kasus, yaitu meneliti salah satu masalah dalam perusahaan kemudian dibandingkan dengan sejumlah teori yang ada. Sedangkan metode yang digunakan adalah deskriptif yaitu metode yang meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kilas peristiwa pada masa sekarang, sedangkan teknik pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. 1. Data primer, diperoleh dengan cara penelitian lapangan (field research), yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan penyelidikan secara langsung pada perusahaan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara. a. Wawancara (inquity), yaitu suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan pejabat dan staf yang berwenang dalam perusahaan untuk memberikan penjelasan mengenai masalah dari objek penelitian yang dibahas. b. Pengamatan (observation), yaitu suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mengamati langsung kegiatan perusahaan yang menjadi objek penelitian. c. Kuesioner, yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan kepada para pejabat maupun staf yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. 2. Data Sekunder diperoleh dengan cara penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara penelaahan terhadap literatureliterature, catatan-catatan kuliah serta bahan-bahan lain yang berhubungan dengan masalah yang berkaitan dengan penelitian.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam melakukan penelitian ini penulis memilih subjek penelitian sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pakan ternak yaitu PT. Gold Coin Indonesia yang berlokasi di Jl. Raya Bekasi km 28 Desa Medan Satria Bekasi Lamanya dari bulan april sampai dengan September 2008.