SEGMENTASI CITRA CT SCAN TUMOR OTAK MENGGUNAKAN MATEMATIKA MORFOLOGI (WATERSHED) DENGAN FLOOD MINIMUM OPTIMAL

dokumen-dokumen yang mirip
KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL

SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 )

IMPLEMENTASI TEKNIK WATERSHED DAN MORFOLOGI PADA CITRA SATELIT UNTUK SEGMENTASI AREA UNIVERSITAS BRAWIJAYA

SEGMENTASI CORTICAL BONE PADA CITRA DENTAL PANORAMIC RADIOGRAPH MENGGUNAKAN WATERSHED BERINTEGRASI DENGAN ACTIVE CONTOUR BERBASIS LEVEL SET

PERANGKAT LUNAK SEGMENTASI CITRA DENGAN METODE WATERSHED

Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram

APLIKASI TRANSFORMASI WATERSHED UNTUK SEGMENTASI CITRA DENGAN SPATIAL FILTER SEBAGAI PEMROSES AWAL

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B

1. PENDAHULUAN Bidang perindustrian merupakan salah satu bidang yang juga banyak menggunakan kecanggihan teknologi, walaupun pada beberapa bagian, mas

Pendeteksian Tepi Citra CT Scan dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah *)

Oleh Yuli Wijayanti. Dosen Pembimbing : 1. Bilqis Amaliah, S.Kom, M.Kom 2. Anny Yuniarti, S.Kom, M.Com.Sc

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Kain batik merupakan ciri khas dari bangsa I

By Emy. 2 of By Emy

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Remote Sensing (Penginderaan Jauh)

Klasifikasi Kualitas Keramik Menggunakan Metode Deteksi Tepi Laplacian of Gaussian dan Prewitt

FAKULTAS TEKNIK (FT) PROGRAM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN APLIKASI PERHITUNGAN JUMLAH OBJEK PADA CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATHEMATICAL MORPHOLOGY

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

ANALISIS PERBANDINGAN METODE PREWITT DAN CANNY UNTUK IDENTIFIKASI IKAN AIR TAWAR

PENDETEKSIAN TEPI OBJEK MENGGUNAKAN METODE GRADIEN

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi.

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pemisahan Objek-Objek Berbasis Region pada Citra Digital dengan Metode Normalized Cuts

Representasi Citra. Bertalya. Universitas Gunadarma

DETEKSI PERUBAHAN CITRA TOPOGRAFI PASCA TSUNAMI ACEH MENGGUNAKAN METODE SEGMENTASI MORFOLOGI WATERSHED

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

DETEKSI GERAK BANYAK OBJEK MENGGUNAKAN BACKGROUND SUBSTRACTION DAN DETEKSI TEPI SOBEL

SEGMENTASI CITRA MENGGUNAKAN PENGHAPUSAN TEKSTUR DAN K-MEANS DENGAN BATASAN RUANG

SEGMENTASI WARNA CITRA DENGAN DETEKSI WARNA HSV UNTUK MENDETEKSI OBJEK

Pengolahan Citra Digital FAJAR ASTUTI H, S.KOM., M.KOM

Penerapan Logika Fuzzy pada Sistem Deteksi Tepi Aplikasi Computer Assistant Diagnosis Kanker Payudara

APLIKASI PENCARIAN RUTE OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE TRANSITIVE CLOSURE

Implementasi Metode Hough Transform Pada Citra Skeletonisasi Dengan Menggunakan MATLAB 7.6. Intan Nur Lestari

KLASIFIKASI TELUR AYAM DAN TELUR BURUNG PUYUH MENGGUNAKAN METODE CONNECTED COMPONENT ANALYSIS

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REGION BASED-SEGMENTATION PADA MATA KULIAH COMPUTER VISION BERBASIS WEB MULTIMEDIA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI SEGMENTASI GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE MORPHOLOGICAL WATERSHED

Algoritma Kohonen dalam Mengubah Citra Graylevel Menjadi Citra Biner

NORMALISASI DAN PEMBOBOTAN UNTUK KLONING MULUS PADA PENCAMPURAN CITRA MENGGUNAKAN METODE POISSON

Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra

SEGMENTASI CITRA TELUR AYAM BERDASARKAN PERBEDAAN RUANG WARNA RGB DAN LAB

Pertemuan 2 Dasar Citra Digital. Anny Yuniarti, S.Kom, M.Comp.Sc

APLIKASI PENGENALAN RAMBU BERBENTUK BELAH KETUPAT

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENDETEKSI TEMPAT PARKIR MOBIL KOSONG MENGGUNAKAN METODE CANNY

GLOSARIUM Adaptive thresholding Peng-ambangan adaptif Additive noise Derau tambahan Algoritma Moore Array Binary image Citra biner Brightness

1 BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran yang diperoleh dari sekolah adalah pengenalan dan pemahaman akan

SEGMENTASI ENDAPAN URIN PADA CITRA MIKROSKOPIK BERBASIS WAVELET

Rancang Bangun Sistem Pengujian Distorsi Menggunakan Concentric Circle Method Pada Kaca Spion Kendaraan Bermotor Kategori L3 Berbasis Edge Detection

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam pengerjaan tugas akhir ini memiliki tujuan untuk mengektraksi

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

Implementasi Algoritma Region Growing untuk Segmentasi Retakan Bidang Batuan

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Skeletonization

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada dewasa sekarang ini sangat banyak terdapat sistem dimana sistem tersebut

Program Aplikasi Komputer Pengenalan Angka Dengan Pose Jari Tangan Sebagai Media Pembelajaran Interaktif Anak Usia Dini

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Operasi Morfologi. Kartika Firdausy - UAD blog.uad.ac.id/kartikaf. Teknik Pengolahan Citra

Pengembangan Algoritma Pengubahan Ukuran Citra Berbasiskan Analisis Gradien dengan Pendekatan Polinomial

SYSTEM IDENTIFIKASI GANGGUAN STROKE ISKEMIK MENGGUNAKAN METODE OTSU DAN FUZZY C-MEAN (FCM)

PERBANDINGAN METODE ROBERTS DAN SOBEL DALAM MENDETEKSI TEPI SUATU CITRA DIGITAL. Lia Amelia (1) Rini Marwati (2) ABSTRAK

PENGEMBANGAN ALGORITMA PENGUBAHAN UKURAN CITRA BERBASISKAN ANALISIS GRADIEN DENGAN PENDEKATAN POLINOMIAL

KONSEP DASAR PENGOLAHAN CITRA

DETEKSI PLAT KENDARAAN MENGGUNAKAN HOG DAN LVQ. Muhammad Imron Rosadi 1

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

REVIEW PROPERTI OPERATOR MATEMATIKA MORPHOLOGI DALAM PEMROSESAN CITRA

Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer

PENGOLAHAN CITRA RADIOGRAF PERIAPIKAL PADA DETEKSI PULPITIS MENGGUNAKAN METODE WATERSHED

PERBANDINGAN METODE PENDETEKSI TEPI STUDI KASUS : CITRA USG JANIN

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

1. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Perancangan Perangkat Lunak untuk Ekstraksi Ciri dan Klasifikasi Pola Batik

Oleh: Riza Prasetya Wicaksana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI DETEKSI MIKROKALSIFIKASI DAN KLASIFIKASI CITRA MAMMOGRAM BERBASIS TEKSTUR SEBAGAI PENDUKUNG DIAGNOSIS KANKER PAYUDARA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB 3 IMPLEMENTASI SISTEM

KOMPRESI CITRA (2) & SEGEMENTASI CITRA. Pertemuan 13 Mata Kuliah Pengolahan Citra

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Pendekatan Statistik Pada Domain Spasial dan Frekuensi untuk Mengetahui Tampilan Citra Yustina Retno Wahyu Utami 1)

Ekstraksi Fitur Perpotongan dan Lengkungan untuk Mengenali Huruf Cetak

Identifikasi Bakteri pada Citra Dahak Penderita Tubercolusis (TBC) Menggunakan Metode Watershed

DEKOMPOSISI MORFOLOGI BENTUK BINER DUA DIMENSI MENJADI POLIGON KONVEKS DENGAN PENDEKATAN HEURISTIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

One picture is worth more than ten thousand words

Implementasi Intensity Transfer Function(ITF) Untuk Peningkatan Intensitas Citra Medis Hasil Pemeriksaan MRI

Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pengenalan Karakter Sintaktik menggunakan Algoritma Otsu dan Zhang-Suen

PENGARUH PEMAKAIAN EDGE DETECTION PADA SISTEM PENGENALAN HURUF KAPITAL TULISAN TANGAN

Transkripsi:

SEGMENTASI CITRA CT SCAN TUMOR OTAK MENGGUNAKAN MATEMATIKA MORFOLOGI (WATERSHED) DENGAN FLOOD MINIMUM OPTIMAL Andi Hendra 1 1 Jurusan Matematika MIPA Universitas Tadulako ABSTRAK Penelitian pengolahan citra digital dibidang medis yang memanfaatkan citra hasil CT scan telah banyak dilakukan. Salah satu penelitian yang telah dilakukan adalah identifikasi jenis tumor menggunakan citra dari hasil CT scan tumor otak. Sebelum proses identifikasi, dilakukan preprosessing pemisahan citra tumor dengan citra bukan tumor yang dikenal sebagai proses segmentasi. Watershed adalah salah metode segmentasi yang telah umum dikenal. Pada watershed, citra dipandang sebagai sebuah relief topografi dimana intensitas setiap piksel merepresentasikan ketinggian topografinya. Penelitian ini menggunakan watershed untuk melakukan proses segmentasi citra CT scan tumor otak dengan memperhitungkan nilai threshold untuk mendapatkan flood minimum yang optimal. Kata kunci : citra ct scan, tumor, watershed, segmentasi, threshold, flood minimum I. Pendahuluan Mempermudah dan mempercepat proses pengolahan gambar.segmentasi adalah proses pemisahan objek yang satu dengan objek yang yang lain dalam suatu gambar (citra) menjadi objekobjek berdasarkan karakteristik tertentu. Secara umum, proses segmentasi dikenal sebagai full segmentation dan partial segmentation. Full segmentation adalah pemisahan suatu object secara individu dari background dan diberi ID (label) pada tiap-tiap segmen. Sedangkan Partial segmentation adalah pemisahan sejumlah data dari background dimana data yang disimpan hanya data yang dipisahkan saja untuk mempercepat proses selanjutnya [1]. Watershed sebagai bagian dari matematika morfologi merupakan algorithma segmentasi citra yang telah dikenal cukup baik [2]. Hasil segmentasi dengan menggunakan watershed akan memberikan kurva tertutup dengan ketebalan satu piksel. Pada watershed, segmentasi dilakukan dengan mengasumsikan gambar sebagai suatu relief topolgi dimana intensitas setiap pixel mempresentasikan ketinggian topografinya [3]. Dalam sebuah permukaan topografi, apabila air hujan jatuh diatasnya, sesuai dengan hukum gravitasi maka air tersebut akan mengalir melewati jalur yang lebih rendah sampai ia mencapai ketinggian yang paling rendah atau minimum dimana ia tidak dapat mengalir kemana-mana lagi. Himpunan titik-titik pada permukaan topografi citra dimana aliran air yang melewatinya menuju ke minimum tertentu yang sama, menjadi sebuah catchment basin (cekungan yang terisi air) yang berasosiasi dengan minimum tersebut dan membentuk sebuah region citra. Namun, terkadang jumlah yang terbentuk terlalu banyak atau bahkan terlalu sedikit karena proses flooding yang kurang optimal. Hal ini berakibat citra hasil segementasi yang diperoleh tidak merepresentasikan citra sebagaimana yang diinginkan.

JIMT, Vol. 8, No. 1, Mei 2011 : 52 58 Pada penelitian ini, akan dilakukan segmentasi pada citra CT scan tumor otak menggunakan metode watershed dengan mencari threshold terbaiknya untuk mendapatkan flood minimum yang optimal. II. Watershed Konsep watershed sebagai sebuah metode untuk melakukan segmentasi terhadap citra diperkenalkan oleh C.Lantuejoul dan Sergei Beucher (1979) dan dikembangkan oleh Jean Serra (1982). Transformasi watershed memandang citra sebagai sebuah relief topografi dimana intensitas setiap pixel mempresentasikan ketinggian topografinya [3]. Dalam sebuah permukaan topografi, apabila air hujan jatuh diatasnya, sesuai dengan hukum gravitasi maka air tersebut akan mengalir melewati jalur yang lebih rendah sampai ia mencapai ketinggian yang paling rendah atau minima dimana ia tidak dapat mengalir kemana-mana lagi. Himpunan titik-titik pada permukaan topografi citra dimana aliran air yang melewatinya menuju ke minima tertentu yang sama, menjadi sebuah (cekungan yang terisi air) yang berasosiasi dengan minima tersebut dan membentuk sebuah region citra [1]. Watershed terbentuk dilokasi dimana air dari kedua yang berdekatan bertemu dan merupakan batas dari dua buah tersebut. Keseluruhan watershed yang terbentuk menghasilkan seluruh kontur tertutup yang ada pada citra dan mempresentasikan obyek-obyek dalam citra yang telah tersegmentas. Gambar 1. menunjukkan ilustrasi algoritma watershed dalam satu dimensi. permukaan air pada Gambar 1 (a) akan terus bertambah. Untuk memisahkan dua s yang berbeda setelah permukaan air terus bertambah, dibentuk dam antara dua garis sebagaimana Gambar 1 (b). Tujuan utama dari algoritma segmentasi berdasarkan konsep ini adalah mencari garis watershed (Beusher S). Ide dasarnya sangat sederhana: andaikan sebuah lubang dilubangi di setiap bagian minimumnya dan seluruh topografi memenuhi dari bawah dengan membiarkan air sampai ke lubang pada tingkat yang seragam. Ketika air yang naik di kolam penangkapan maka air akan bergabung, oleh karena itu sebuah bendungan (dam) dibangun untuk mencegah penggabungan. Banjir akhirnya mencapai tahap di mana hanya bagian atas bendungan yang bisa dilihat di atas garis air. Batas bendungan ini berhubungan dengan pembagian garis dalam watershed. Gambar 1. Watershed pada Satu Dimensi. (a) Dam Belum Terbentuk pada Waktu t, (b) Dam Terbentuk pada Waktu t+b. 53

Segmentasi Citra Ct Scan Tumor Otak Menggunakan Matematika Morfologi (Watershed) Dengan Flood Minimum Optimal l Salah satu aplikasi dasar dari segmentasi watershed adalah ekstraksi dari seragam objek yang dekat dari background. Bagian citra yang mempunyai sifat variasi kecil di tingkat keabuan mempunyai nilai gradien yang kecil. Akan tetapi, pada kenyataannya kita sering melihat segmentasi watershed diaplikasikan ke gradien dari sebuah citra dari pada citra itu sendiri. Pada perumusan ini, regional minima dari kolam penangkapan berhubungan dengan nilai kecil dari gradien yang berhubungan ke objek yang diamati. Contoh dapat dilihat pada Gambar 2 pada bagian (a) adalah citra asli. Pada bagian (b) adalah citra topografi. Citra topografi adalah bentuk citra 3 dimensi jika dilihat dari atas. Pada bagian(c)-(g) adalah tahap flooding. Pada bagian (h) dan (i) tampak dibangun dam agar dua buah catchment basin tidak bergabung. Bagian (j) adalah hasil akhir garis watershed. Ada dua metode utama yang terdapat dalam transformasi watershed terhadap citra yang merupakan representasi ulang dari simulasi watershed dalam konsep topografi. Kedua metode tersebut mengacu pada konsep flooding dalam yang menggambarkan perilaku air dalam suatu relief topografi. Metode pertama disebut sebagai watershed dengan simulasi perendaman (immersion simulation), dan metode kedua adalah dengan simulasi air hujan (rainfall simulation). (a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i) (j) Gambar 2. Pembentukan Watershed (a) Citra asli. (b) Pemandangan topografik. (c)-(g) Lima Tahap Flooding (h) Awal Penggabungan Dua Kolam.(i) Pembentukan Dam. (j) Garis Watershed pada Citra II.1. Proses Watershed Setelah citra sample diperoleh, dilakukan proses untuk mencari garis watershed yg merepresentasikan objek yang akan di segmentasi. Proses mencari garis watershed sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3. Proses di awali dengan mencari banyaknya jumlah pada setiap flood minimal. Pada proses ini, juga dicari gradient perbedaan jumlah pada setiap flood minimal untuk mencari watershed dengan gradient jumlah catchmen basin terbesar. selanjutnya dicari selisih jumlah pada setiap flood minimal pertama dengan flood minimal tertentu. Dari hasil pencarian selisih ini, dapat dicari flood minimal yang baru 54

JIMT, Vol. 8, No. 1, Mei 2011 : 52 58 dengan nilai treshold tertentu. Hasil pencarian flood minimal yang baru inilah yang dijadikan masukan (input) untuk melakukan penggabungan untuk mendapatkan citra watershed dengan garis watershed terbaik. start Mencari jumlah awal Selisih jumlah flood minimal pertama dengan flood minimal tertentu Mencari jumlah akhir Mencari flood minimal terbaik dengan nilai treshold tertentu Gradient selisih jumlah catchment basin Penggabungan end Gambar 3. Proses watershed II.1.1. Jumlah Catchment Basin Pada proses ini, dicari banyaknya jumlah pada setiap flood minimal. Pertama- tama adalah dihitung banyaknya jumlah awal pada setiap flood minimal. Proses ini diawali dengan mencari gradient magnitude dari image. Jumlah awal dihitung dari maksimal jumlah kolam yang diperoleh dari hasil watershed dengan citra masukan berupa gradient magnitude. jumlah pada tahap ini akan sangat banyak dikarenakan ukuran dari yang sangat kecil. Citra watershed yang diperoleh sampai pada tahap ini belum dapat merepresentasikan objek yang dimaksud. Olehnya itu diperlukan proses yang lebih lanjut. Setiap yang telah diperoleh, diberikan label. Dengan proses pelabelan ini maka tetangga dari setiap (label) dapat diketahui. Untuk setiap label image G [ R, E], yang merepresentasikan yang saling bertetangga, di asumsikan bahwa setiap tepi r i e ij E dan R, dimana E adalah tepi (edge) dari satu dengan yang lain, dan R adalah [4]. Untuk mendapatkan informasi bahwa suatu bertetangga dengan catchment basin yang lain, digunakan 8 connected component. Matriks dari 8 connected component dijalankan mulai dari ujung kiri atas hingga ujung kanan bawah image. Selanjutnya dicari label dari catchment basin yang merepresentasikan garis watershed dari image. Empat kemungkinan yang digunakan untuk mengecek apakah dua adalah tetangga atau bukan adalah dengan membandingkan antara tetangga sebelah atas dengan bawah, atas kanan dangan bawah kiri, sebelah kanan dengan kiri, dan sebelah kanan bawah dengan atas kiri. Dari empat kemungkinan ini, di lakukan pengecekan pada masing- masing label untuk memastikan ketetanggaan dari. Jika tidak memenuhi salah satu dari keempat kemungkinan yang ada, berarti terdapat hanya satu dan tidak dapat digabungkan. Kedua label 55

Segmentasi Citra Ct Scan Tumor Otak Menggunakan Matematika Morfologi (Watershed) Dengan Flood Minimum Optimal l tersebut selanjutnya disimpan dalam graph G dimana baris matriks dengan label pertama dan kolom matriks dengan label kedua ditambahkan satu. Selanjutnya adalah mencari gradient terendah (bobot) pada titik common boundary dua yang saling bertetangga. Setelah didapatkan informasi banyaknya pada setiap flood minimal, dilakukan analisis untuk melihat perubahan jumlah pada setiap flood minimalnya. Persamaan ini dapat dihitung dengan mencari selisih antara jumlah akhir pada flood minimal tertentu dengan jumlah akhir pada flood minimal sebelumnya. Sehingga akan nampak perbedaan jumlah pada kondisi tertentu dengan kondisi sebelum atau sesudahnya. Flood minimal yang akan digunakan adalah flood minimal dari nilai gradient yang terpilih ditambahkan satu. Hal ini sesuai dengan persamaan gradient berikut grad N i 1 N i, (1) dimana, i = 2,3,..., n. Grad menyatakan banyaknya selisih antara jumlah pada flood minimal i 1 dan. N adalah jumlah pada flood minimal i 1. i i 1 II.1.2. Selisih Jumlah Catchment Basin Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan selisih antara jumlah pada setiap flood minimal dengan jumlah catchmen basin sebelum dilakukan penggabungan. Hal ini dimaksudkan untuk melihat pola dari grafik perubahan jumlah catchmen basin. Hasil dari perhitungan ini akan memberi gambaran dan informasi yang akan digunakan untuk menentukan batas treshold untuk menentukan flood minimal terbaik yang akan digunakan pada proses selanjutnya [4]. Persamaan untuk mendapatkan selisih tersebut diberikan pada rumus berikut selisih N N, (2) 1 i dimana, i = 2,3,..., n. Selisih menyatakan banyaknya selisih antara jumlah pada flood minimal 1 dan i. N i adalah jumlah pada flood minimal i. II.1.3. Penggabungan Catchment Basin Hasil perhitungan selisih jumlah akan memberikan informasi sehingga nilai batas threshold flood minimal terbaik dapat ditentukan. Nilai batas threshold yang dimaksudkan disini adalah persentasi dari keseluruhan nilai selisih jumlah catchmen basin tertinggi. Nilai flood minimal terbaik dengan batas threshold yang telah ditentukan inilah yang akan diproses pada algoritma penggabungan watershed. Hasil penggabungan catchmen basin dengan flood minimal terbaik akan memberikan citra watershed dengan garis watershed yang dapat merepresentasikan objek yang dimaksud [4]. III. Implementasi Tulisan ini diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak MATLAB (R2008b) dengan menggunakan empat citra CT Scan tumor otak yang berbeda. Gambar dibawah menunjukkan hasil segmentasi citra CT scan tumor otak dengan pemilihan threshold terbaik 56

JIMT, Vol. 8, No. 1, Mei 2011 : 52 58 (a) (b) (c) Gambar 4. Segmentasi pada pada citra CT scan tumor otak (a) citra asli, (b) hasil segmentasi dengan s awal, (c) hasil segmentasi dengan s akhir (dengan flood minimum optimal) IV. Hasil dan Pembahasan Hasil perhitungan s, nilai threshold serta flood minimum optimal, selengkapnya diberikan pada table 1 berikut serta gambar 4 di atas. 57

Segmentasi Citra Ct Scan Tumor Otak Menggunakan Matematika Morfologi (Watershed) Dengan Flood Minimum Optimal l Table 1. perhitungan s, threshold, dan flood min optimal Catchment Catchment Threshold Flood min Citra uji basins awal basins awal (%) optimal CT Scan tumor otak-1 3260 508 0.99 48 CT Scan tumor otak-2 2391 617 0.98 46 CT Scan tumor otak-3 3612 1131 0.98 49 CT Scan tumor otak-4 3251 880 0.98 47 Ke empat citra uji memiliki selisih jumlah s awal yang cukup besar. Hal ini berarti bahwa citra hasil segmentasi awal yang diperoleh belum dapat merepresentasikan objek yang dimaksud. Karena terlalu banyaknya s hingga mengaburkan objek yang sebenarnya, dilakukan penggabungan pada setiap tahapan flood minimum dengan mencari nilai threshold terbaiknya hingga diperoleh flood minimum yang paling optimal. V. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa : a. Flood minimum yang optimal pada metode watershed dapat diperoleh dengan mencari nilai thresholdnya. b. Adanya preprosessing reduksi noise, memungkinkan diperoleh hasil segmentasi citra yang lebih baik. VI. Daftar Pustaka 1) Adipranata Rudy, Andreas Handojo, Ivan Prayogo, Oviliani Yenty Yuliana, perancangan dan pembuatan aplikasi Segmentasi gambar dengan menggunakan Metode morphological watershed, Jurursan Teknik Informatika-Universitas Petra, (2005) 2) Chen Guang Zhao, Tian Ge Zhuang, A Hybrid Boundary Detection Algorithm Based on Watershed and Snake Elsevier, Pattern Recognition Letters 26 (2005) 1256 1265. 3) Gonzalez, R.C., Woods, R.E. Digital Image Processing Second Edition, Prentice Hall, New Jersey. (2002) 4) R. Lotufo, w. Silva, minimal set of markers for the watershed transform, faculty of electrical and computer engineering Universidade estadual de campinas, campinas-sp, brazil., 2002 58