BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

CARA MENJALANKAN PROGRAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

ANALISIS WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) DENGAN 4 BUAH RB951Ui-2HnD

Fungsi Acces Point. 12:01 Network

Pengertian Access Point Apa Fungsi Access Point?

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

BAB III METODE PENGEMBANGAN

Mengenal Mikrotik Router

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN DAN ANALISA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) BERBASIS OPENWRT MENGGUNAKAN TL-MR3020

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTER LINUX DENGAN ROUTER MIKROTIK PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN METODE QOS PENDAHULUAN

Pengukuran Kecepatan Transfer Data Pada Jaringan Wireless. Artikel Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel,

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

Pengelolaan Jaringan Sekolah

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

SISTEM ROUTER BROADBAND DI UNIVERSITAS GUNADARMA KELAPA DUA KAMPUS E

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

JISSN : PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI JARINGAN SERVER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

A I S Y A T U L K A R I M A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

Ad-Hoc. Dalam segi keamanan, jaringan ad-hoc dapat di konfigurasi tanpa password (open) atau menggunakan 2 metode yaitu WEP dan WPA.

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6

BAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll.

Cara Setting IP Address DHCP di

Rancang Bangun Jaringan Wirelless Di Politeknik Negeri Bengkalis Menggunakan MAC Filtering

WIRELESS SECURITY. Oleh: M. RUDYANTO ARIEF 1

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SEKILAS WIRELESS LAN

MODUL 10 Multi Protocol Label Switching (MPLS)

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas Teknik UNM

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigirasi Router Lanjutan

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan bisnis di Indonesia secara khusus dan di dunia secara umum

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) FIRMWARE ORIGINAL TL-MR3020 DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPENSOURCE

LAPISAN JARINGAN (NETWORK LAYER) Budhi Irawan, S.Si, M.T

Pertemuan V. Local Area Network

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

JARINGAN KOMPUTER NIRKABEL AD HOC MODE WLAN

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

IMPLEMENTASI RANCANGAN KEAMANAN JARINGAN WIRELESS DENGAN METODE SECURE SOCKET LAYER (SSL) PADA BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIMULASI APLIKASI MIKROTIK ROUTER DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem. diagram seperti yang terlihat seperti Gambar 3.1.

Wireless WDS. Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner)

BAB II LANDASAN TEORI. Pada standart IEEE terminologi dari distribution system adalah sistem

IMPLEMENTASI JARINGAN HOTSPOT SEBAGAI SARANA AKSES INTERNET PADA MARKAS KOMUNITAS ONE DAY ONE JUZ

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

ANALISIS KINERJA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) PADA JARINGAN RT/RW NET

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PEMBAHASAN. local area network (WLAN) yaitu jaringan Ad-Hoc dapat digunakan untuk keadaan

TCP dan Pengalamatan IP

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. bertujuan untuk mempermudah pengelompokan sampel. Adapun analisis

BAB II. Kelebihan DNS server

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan computer merupakan sekelompok computer otonom yang saling

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. dan pengamatan yang dilakukan terhadap analisis bandwidth dari sistem secara

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER

Jaringan Komputer Dasar. Oleh : Defi Pujianto, S.Kom

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Bab 3 Metode Perancangan

ROUTER. Leo kumoro sakti Abstrak. Pendahuluan

BAB 2 LANDASAN TEORI

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

Transkripsi:

5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai Perancangan Wireless Distribution System (WDS) Berbasis OpenWRT dimana didalamnya membahas tentang perancangan Wireless Distribution System (WDS) pada sebuah sistem OpenWRT namun tidak melakukan pengujian performa sistem yang telah dibangun tersebut. Sedangkan perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukan bahwasannya akan melakukan analisis Wireless Distribution System (WDS) dengan sistem Mikrotik. Penelitian yang dilakukan oleh Febrian Widayat (2010) STMIK AKAKOM Yogyakarta dengan judul Membangun RT/RW net Berbasis Wireless yang didalamnya membahas mengenai penggunaan wireless sebagai media transmisinya, sehingga wireless dapat menggantikan fungsi dari kabel dalam sebuah jaringan. Akan tetapi penelitian yang dilakukan tersebut tidak sampai membahas Wireless Distribution System (WDS). Penelitian yang dilakukan oleh Dodik Hatmoko (2009) STMIK AKAKOM Yogyakarta mengenai Network Manajement Core-net Hotspot Network Scene, WDS, Bandwith Manajement Control, Billing Hotspot yang membahas mengenai manajemen jaringan hotspot menggunakan sebuah router dengan sistem operasi mikrotik, serta untuk media transmisi menggunakan media wireless access point menggunakan konsep Wireless Distribution System (WDS). Perbedaan dengan

6 penelitian yang akan dilakukan bahwasannya penelitian tersebut tidak dilakukan pengujian sedangkan penelitian yang akan dilakukan ini akan menguji dan menganalisis Wireless Distribution System (WDS) dengan metode Quality of Service (QoS). Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi Antoro (2015) mengenai Pemetaan Hotspot di STMIK AKAKOM Yogyakarta menggunakan metode Quality Of Service (QoS) untuk uji optimalisasi. Perbedaan dengan sistem yang akan dibuat yaitu dalam penelitian tersebut tidak menerapkan Wireless Distribution System (WDS) karena hanya melakukan pemetaan hotspot tidak membangun sebuah sistem. Penelitian yang dilakukan oleh David Nurmanto (2014) mengenai Analisis Jaringan Wireless menggunakan metode Quality of Service (QoS) yang membahas tentang analisis jaringan wireless dengan metode QoS, namun jenis jaringan yang dilakukan analisis bukan jenis jaringan WDS melainkan hanya jaringan wireless biasa. Pada penelitian ini akan membahas mengenai Analisis Wireless Distribution System (WDS) dengan 4 buah RB951UI-2HnD menggunakan metode Quality of Service (QoS) pada jaringan dial up modem Mifi Smartfren Andromax M2P yang diterapkan pada client yang memiliki masalah pada jaringan wireless ditempatnya, dikarenakan medan yang padat dan terlalu luas. Dimana dalam pelaksanaannya akan dilakukan sebuah pemetaan sinyal pada access point.

7 2.2 Dasar Teori 2.2.1 Konsep Jaringan Jaringan komputer merupakan sebuah hubungan komunikasi antara sekumpulan komputer, hub, switch, printer, serta peralatan lainnya biasa disebut node yang terhubung dalam satu kesatuan, dimana sekumpulan komputer tersebut dapat saling berbagi resource (Purbo, 2003). 2.2.2 Model Komunikasi Data Model OSI merupakan salah satu kemajuan konsep yang paling penting dalam jaringan komputer. Model ini membuat suatu ide model standar untuk lapisan protokol (protocol layers), dan mendefinisikan interoperatibilitas antar perangkat jaringan dan perangkat lunak (Mulyanta, 2005). Gambar 2.1 OSI 7-Layer

8 2.2.3 IP Address dan Subnetting IP Address merupakan deretan bilangan biner di antara 32 bit hingga 128 bit yang dipakai sebagai media untuk mengidentifikasi untuk setiap perangkat komputer yang terhubung pada jaringan. Bilangan biner 32 bit dipakai untuk setiap IP Address versi 4 atau IPv4, sedangkan bilangan biner 128 bit digunakan untuk setiap IP Address versi 6 atau IPv6. IP Address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Tabel 2.1 Class IP Address Subnetting adalah proses memecah jaringan atau network menjadi beberapa sub network atau dalam pengertian lain menjadikan host sebagai subnet. Subnet mask ada dua bentuk notasi subnet, notasi standar dan CIDR (Classless Internet Domain Routing). Dalam standar subnet mask notasi empat oktet nilai numerik digunakan sebagai dengan alamat dasar, misalnya 255.255.255.0. CIDR (Classless Inter Domain Routing) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, B, C, D, dan E.

9 Tabel 2.2 Nilai CIDR 2.2.4 WDS (Wireless Distribution System) WDS (Wireless Distribution System) merupakan sebuah sistem yang memungkinkan interkoneksi antar access point. Sistem ini digunakan untuk memperluas jangkauan area wireless, dengan menggunakan beberapa perangkat access point yang menjadi satu kesatuan, tanpa membangun backbone jaringan. Syarat dalam membangun jaringan WDS yaitu access point harus menggunakan Band, Frequency, dan SSID yang sama. Mode Wireless Distribution System ( WDS) yaitu : - WDS Dynamic adalah Interface WDS secara otomatis akan terbuat ketika sudah menentukan perangkat AP lain yang kompetibel. - WDS Static adalah mode WDS yang Interface WDS dibuat secara manual. - WDS Dynamic-Mesh adalah mode WDS yang sama seperti WDS Dynamic, namun hanya menggunakan protocol HWMP+ yaitu pengembangan dari WDS standar. - WDS Static-Mesh adalah mode WDS yang sama dengan mode Static, hanya menggunakan protocol HWMP+.

10 Perbedaan sistem Non-WDS dengan WDS 1. Wireless non-wds Apabila user berpindah tempat dari area AP1 ke area AP lain (AP2/AP3), maka user tersebut akan mengalami kehilangan koneksi beberapa saat sebelum terhubung ke area AP yang baru. Gambar 2.2 Wireless non-wds 2. Wireless WDS Apabila user berpindah tempat dari area AP1 ke area AP lain (AP2/AP3), maka user seakan-akan tetap berada di area yang sama tanpa perlu kehilangan koneksi. Gambar 2.3 Wireless WDS

11 2.2.5 Router Router merupakan sebuah sistem yang digunakan untuk menghubungkan dan mengatur lalu lintas data antara dua atau lebih jaringan yang memiliki subnet berbeda. Router terdapat dilapisan layer 3 dalam sistem OSI Layer sehingga mempunyai kemampuan routing atau pengalamatan paket data baik data secara static maupun dynamic. Router bekerja dengan melihat alamat tujuan dan alamat asal dari paket data yang melewatinya serta memutuskan rute mana yang harus digunakan oleh paket data tersebut untuk dapat sampai tujuan. 2.2.6 Access Point Access Point adalah sebuah alat yang berfungsi untuk menyambungkan alatalat wireless ke sebuah jaringan berkabel (wired network) menggunakan wifi, bluetooth dan sejenisnya. Wireless Access Point digunakan untuk membuat jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) ataupun untuk memperbesar cakupan jaringan wifi yang sudah ada menggunakan mode bridge. Access Point berfungsi sebagai Hub atau Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless, di access point ini koneksi data internet dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal ukurannya dalam satuan dbm atau mw semakin luas jangkauannya.

12 2.2.7 Mikrotik RouterOS MikroTik RouterOS merupakan sebuah sistem operasi yang diperuntukkan sebagai network router. MikroTik RouterOS sendiri adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless. Fitur-fitur tersebut diantaranya: Firewall & Nat, Routing, Hotspot, Point to Point Tunneling Protocol, DNS server, DHCP server, Hotspot, dan masih banyak lagi fitur lainnya. MikroTik RouterOS merupakan sistem operasi Linux base yang diperuntukkan sebagai network router. Di desain untuk memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu installasi dapat dilakukan pada PC (Personal Computer). PC yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resource yang cukup besar untuk penggunaan standard. 2.2.8 QoS (Quality of Service) QoS (Quality of Service) merupakan suatu pengukuran tentang seberapa baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan sifat dari suatu layanan. Parameter-parameter performansi dari sebuah jaringan antara lain : 1. Delay, didefinisikan sebagai total waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya.

13 2. Packet loss, adalah perbandingan seluruh paket IP yang hilang dengan seluruh paket IP yang dikirimkan antara pada source dan destination. 3. Throughput, adalah jumlah total kedatangan paket IP sukses yang diamati di tempat pengukuran pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. 4. Bandwidth adalah jumlah data yang dapat ditransfer melalui jaringan dalam jangka waktu tertentu. 2.2.9 Wireshark Wireshark merupakan Network Protocol Analyzer, juga termasuk salat satu network analysis tool atau packet sniffer. Wireshark mengizinkan pengguna mengamati data dari jaringan yang sedang beroperasi atau dari data yang ada di disk, dan langsung melihat atau mensortir data yang tertangkap, mulai dari informasi singkat dan rincian bagi masing-masing paket termasuk juga full header & porsi data, sanggup diperoleh. Wireshark mempunyai sekian banyak feature salah satunya yaitu Paket sniffer yang diartikan sebagai satu buah tool yang berkemampuan menahan dan melaksanakan pencatatan pada traffic data dalam jaringan. Selagi berjalan aliran data dalam jaringan, packet sniffer bisa menangkap protocol data unit (PDU), jalankan decoding juga analisis pada isi paket. Wireshark sebagai salah satu packet sniffer yang diprogram demikian supaya mengenali beragam macam protokol jaringan.

14 2.2.10 Bandwidth Meter Pro Sebuah software yang digunakan untuk memantau penggunaan bandwidh internet. Software ini dapat menampilkan berapa data upload dan download yang di hasilkan secara realtime. Lalu untuk pembacaan dari kecepatan yang di hasilkan KBps ataupun kbps serta mendukung laporan harian, mingguan, bulanan dalam dokumen text, HTML, ataupun Microsoft EXCEL. 2.2.11 Ekahau HeatMapper Aplikasi Ekahau HeatMapper merupakan sebuah aplikasi yang akan mempermudah kita dalam mencari cakupan sinyal wireless yang terbaik, sehingga kita tidak perlu mencarinya lagi secara manual yang akan menghabiskan banyak waktu. Kelebihan : 1. Melihat cakupan sinyal Wi-Fi dalam sebuah peta atau maps dan memprediksi lokasi atau letak access point. 2. Mendeteksi tipe atau jenis keamanan Wi-Fi (WPA, WEP, atau Open System). 3. Supports Wi-Fi 802.11 a/b/g dan n. Kekurangan : 1. Hasil tidak bisa disimpan, untuk dilanjutkan di lain waktu. 2. Hasil yang bisa dinikmati saat selesai dan di simpan dalam bentuk file image (Take Screenshot). 3. Menu yang terbatas hanya Take Screenshot, Undo dan Redo Survey.