PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA DENPASAR PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 38 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 897 TAHUN 2011 TENTANG

2013, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1918); 3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETENAGAKERJAAN KABUPATEN BELITUNG

MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.

BUPATI POLEWALI MANDAR

GUBERNUR SULAWESI TENGAH PERATURAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 39 TAHUN 2013 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN NIAS

LEMBARAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK KABUPATEN LUWU TIMUR DENGAN RAHMAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 65/Permentan/OT.140/12/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KETAHANAN PANGAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2OO4 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah pusat dan

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BELITUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 36 Tahun : 2015

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2013 PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 34 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 859 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BA BUPATI BANYUWANGI NYUWANGI

2016, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pember

BUPATI POLEWALI MANDAR

SALINAN BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 53 TAHUN No. 53, 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN KORBAN KEKERASAN BERBASIS GENDER

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 4 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KASUS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 22 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 11 SERI E

Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 23 TAHUN 2013

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PERHUBUNGAN KABUPATEN BELITUNG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 90 SERI E

WALIKOTA TASIKMALAYA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 16 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2006

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENEG PP. Perdagangan Orang. Saksi. Korban. Pelayanan. Minimal. Terpadu. Standar.

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PELAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan urusan wajib bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan merupakan pelayanan dasar kepada masyarakat yang harus memiliki tolok ukur dalam pelaksanaannya; b. bahwa Standar Pelayanan Minimal merupakan tolok ukur dan acuan bagi aparatur Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pelayanan dasar kepada masyarakat; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu ditetapkan Peraturan Bupati tentang Pelaksanaan Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3882);

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4419); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4635); Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4584); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4584); Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 169, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 80, tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

11. 12. 13. 14. 15. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Tata Cara dan Mekanisme Pelayanan Terpadu Bagi Saksi dan/atau Korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4818); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan; Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1); Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 Nomor 6) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 4 tahun 2010 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 Nomor 4). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PANDEGLANG TENTANG PELAKSANAAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PELAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. 2. Daerah adalah Kabupaten Pandeglang. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. Bupati adalah Bupati Pandeglang. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD, menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia; Satuan Kerja Perangkat Daerah yang untuk selanjutnya disebut SKPD adalah satuan kerja perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pandeglang yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Satuan Polisi Pamong Praja, Kecamatan dan Kelurahan. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Pandeglang. Urusan Wajib adalah urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar masyarakat yang penyelenggaraannya diwajibkan oleh Peraturan Perundang-Undangan kepada Daerah. Standar Pelayanan Minimal yang selanjutnya disingkat SPM adalah Ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib Daerah yang berhak diperoleh setiap warga Negara secara minimal. Pelayanan dasar kepada masyarakat adalah fungsi Pemerintah dalam memberikan dan mengurus keperluan kebutuhan dasar masyarakat untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat. Indikator SPM adalah tolok ukur prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian SPM di Kabupaten, dapat berupa masukan, proses, keluaran, hasil dan/atau manfaat pelayanan dasar. Target tahunan adalah capaian indikator kinerja setiap jenis pelayanan pada tahun yang bersangkutan. Batas waktu pencapaian adalah batas waktu untuk mencapai target jenis pelayanan secara bertahap sesuai indikator dan nilai yang ditetapkan. Pengembangan kapasitas adalah upaya meningkatkan kemampuan sistem atau sarana dan prasarana, pengembangan, personil dan keuangan untuk melaksanakan fungsi-fungsi Pemerintahan dalam rangka mencapai tujuan pelayanan dasar dan/atau SPM secara efektif dan efisien dengan menggunakan prinsip-prinsip tata Pemerintahan yang baik. Penanganan pengaduan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh penyelenggara layanan terpadu untuk menindaklanjuti laporan adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak yang diajukan korban, keluarga atau masyarakat.

15. 16. 17. 18. Anak adalah seorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun dan belum menikah, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Kekerasan adalah setiap perbuatan secara melawan hukum dengan atau tanpa menggunakan sarana terhadap fisik dan psikis yang menimbulkan bahaya bagi nyawa, badan atau menimbulkan terampasnya kemerdekaan seseorang. Kekerasan terhadap perempuan adalah setiap tindakan berdasarkan perbedaan jenis kelamin yang berakibat atau mungkin berakibat kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual atau psikologis, termasuk ancaman tindakan tertentu, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi di ranah publik atau dalam kehidupan pribadi. Kekerasan terhadap anak adalah setiap perbuatan terhadap anak yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, mental, seksual, psikologis, termasuk penelantaran dan perlakuan buruk yang mengancam integritas tubuh dan merendahkan martabat anak. BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN FUNGSI Bagian Kesatu Maksud Pasal 2 Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam percepatan pemberian akses dan pelayanan bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan sesuai SPM secara merata kepada masyarakat, sesuai urusan dan kewenangannya. Bagian Kedua Tujuan Pasal 3 Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah : a. b. c. Mengusahakan percepatan pelaksanaan penerapan dan pencapaian proses pelayanan hak dasar kepada masyarakat oleh SKPD yang membidangi urusan Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan, termasuk penyelenggaraan administrasi kegiatan; Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat; Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan kepada masyarakat dalam memperoleh hak-hak dasar.

Bagian Ketiga Fungsi Pasal 4 Fungsi SPM Bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan adalah : a. b. c. d. e. Sebagai alat Pemerintah Daerah dalam menjamin terwujudnya hak-hak masyarakat berupa akses dan mutu pelayanan secara merata; Sebagai acuan prioritas perencanaan Daerah dalam pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sesuai kemampuan Keuangan; Sebagai tolok ukur (benchmark) Pemerintah Kabupaten dalam menentukan besaran biaya yang diperlukan untuk penyediaan pelayanan bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan; Menjadi acuan bagi masyarakat mengenai kualitas dan kuantitas pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah; Menentukan perimbangan keuangan, sistem subsidi yang lebih adil dan transparan. BAB III PENYELENGGARAAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PELAYANAN TERPADU BAGI PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN KEKERASAN Pasal 5 (1) Pemerintah Daerah menyelenggarakan pelayanan dasar bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan sesuai dengan SPM yang ditetapkan oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (2) SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan target pelayanan dasar Pemerintah Daerah yang meliputi : a. b. c. d. e. Jenis pelayanan dasar; Indikator kinerja; Rekapitulasi biaya; Nilai SPM; dan Batas waktu pencapaian. (3) (4) Indikator dan rekapitulasi biaya penyelenggaraan SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (2), terinci sesuai dengan format indikator dan rekapitulasi biaya yang ditetapkan oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Pelayanan pemberian hak-hak dasar bagi masyarakat dilaksanakan dengan memperhatikan batas waktu dan target capaian sesuai SPM.

Pasal 6 SPM menjadi salah satu acuan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun perencanaan dan penganggaran untuk penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. BAB IV PENGORGANISASIAN Pasal 7 Bupati membentuk Tim Teknis Percepatan Penerapan dan Pencapaian SPM bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan sesuai SPM dan bidang-bidang lain yang dilaksanakan Pemerintah Daerah. Pasal 8 (1) (2) (3) (4) Bupati bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pelayanan bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan berdasarkan SPM yang secara operasional dilaksanakan oleh SKPD. Penyelenggaraan pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara operasional dikoordinasikan oleh Sekretariat Daerah. Penyelenggaran pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh aparatur Pemerintah Daerah sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan. SKPD yang membidangi urusan Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan setiap tahun menghimpun data dasar, merencanakan program kegiatan, menentukan target capaian, sesuai dengan target yang ditentukan dalam SPM. BAB V PELAKSANAAN Pasal 9 (1) (2) (3) SPM yang ditetapkan, merupakan acuan dalam perencanaan penyelenggaraan program pencapaian target Pemerintah Daerah. SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan. Sumber pembiayaan untuk mencapai target pelaksanaan SPM dibebankan pada APBD dan/atau sumber pendapatan lainnya yang sah.

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI Pasal 10 (1) (2) SKPD yang melaksanakan pelayanan bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan menyampaikan laporan tahunan kinerja penerapan dan pencapaian SPM kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah. Laporan tahunan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai bahan Bupati dalam melaksanakan Monitoring dan evaluasi penerapan dan pencapaian SPM. BAB VII PENGEMBANGAN KAPASITAS Pasal 11 (1) (2) (3) (4) Hasil monitoring dan evaluasi terhadap percepatan dan pencapaian SPM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) oleh Bupati dipakai sebagai bahan pengembangan kapasitas Daerah. Pengembangan kapasitas daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), difasilitasi oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui kegiatan peningkatan kemampuan sistem, kelembagaan dan personil. Fasilitasi pengembangan kapasitas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat berupa pemberian orientasi umum, petunjuk teknis, bimbingan teknis sesuai Peraturan Perundang-Undangan. Pengembangan kapasitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), mempertimbangkan kemampuan kelembagaan, personil dan keuangan Negara/Daerah. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 12 (1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan pelayanan dasar bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan sesuai SPM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1). (2) SPM sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. Perhitungan kebutuhan pelayanan bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan;

b. c. d. Penyusunan rencana dan standar kinerja pencapaian target SPM; Penilaian pengukuran kinerja; Penyusunan laporan kinerja dalam menyelenggarakan pelayanan dasar bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan sesuai SPM. Pasal 13 Bupati melakukan pengawasan dalam penyelenggaraan pelayanan bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan yang dilakukan SKPD berdasarkan SPM. BAB IX PEMBIAYAAN Pasal 14 Biaya yang diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), pencapaian kinerja/pelaporan, monitoring dan evaluasi, pembinaan dan pengawasan, pembangunan sistem informasi manajemen serta pengembangan kapasitas dibebankan pada APBD dan/atau sumber pendapatan lainnya yang sah. BAB X PELAPORAN Pasal 15 (1) (2) (3) (4) SKPD yang membidangi urusan Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan SPM kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah. Berdasarkan laporan SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati menyampaikan laporan hasil pencapaian kinerja penerapan SPM bidang Pelayanan Terpadu bagi Perempuan dan Anak Korban Kekerasan kepada Gubernur. Bupati menyusun dan menyampaikan laporan hasil pencapaian kinerja penerapan SPM kepada Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui Gubernur. Pengelolaan laporan pelaksanaan SPM dilakukan oleh Sekretariat Daerah.

BAB XI PENUTUP Pasal 16 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Pandeglang. Ditetapkan di Pandeglang pada tanggal 23 Desember 2013 BUPATI PANDEGLANG, Cap/ttd Diundangkan di Pandeglang pada tanggal 23 Desember 2013 ERWAN KURTUBI SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG, Cap/ttd DODO DJUANDA BERITA DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2013 NOMOR 44