ANALISIS ATRIBUT SEISMIK UNTUK IDENTIFIKASI POTENSI HIDROKARBON (Studi kasus daerah Amandah, Formasi Talangakar, Cekungan Jawa Barat Utara)

dokumen-dokumen yang mirip
INTERPRETASI RESERVOIR HIDROKARBON DENGAN METODE ANALISIS MULTI ATRIBUT PADA LAPANGAN FIAR

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Cadzow filtering adalah salah satu cara untuk menghilangkan bising dan

TIPE SEISMIK YANG MENGGAMBARKAN ADANYA PROSES TEKTONIK PADA SUATU FORMASI. Oleh: Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

BAB III TEORI DASAR. Prinsip dasar metodee seismik, yaitu menempatkan geophone sebagai penerima

INTERPRETASI DATA PENAMPANG SEISMIK 2D DAN DATA SUMUR PEMBORAN AREA X CEKUNGAN JAWA TIMUR

IV.5. Interpretasi Paleogeografi Sub-Cekungan Aman Utara Menggunakan Dekomposisi Spektral dan Ekstraksi Atribut Seismik

(a) Maximum Absolute Amplitude (b) Dominant Frequency

Bab III Pengolahan dan Analisis Data

BAB IV METODE DAN PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data seismik 3D PSTM Non

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA. 3. Gridley, J., dan Partyka, G. (1997), Processing and Interpretational Aspects of Spectral Decomposition.

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Interpretasi Reservoar Menggunakan. Seismik Multiatribut Linear Regresion

IV.1 Aplikasi S-Transform sebagai Indikasi Langsung Hidrokarbon (DHI) Pada Data Sintetik Model Marmousi-2 2.

BAB IV PENGOLAHAN DATA

METODE KOHERENSI STRUKTUR-EIGEN DAN SEMBLANCE UNTUK DETEKSI SESAR PADA DATA SEISMIK 3-D TUGAS AKHIR

BAB III TEORI DASAR Tinjauan Umum Seismik Eksplorasi

RANGGA MASDAR FAHRIZAL FISIKA FMIPA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

BAB III DATA DAN PENGOLAHAN DATA

DAFTAR ISI. BAB IV METODE PENELITIAN IV.1. Pengumpulan Data viii

V. PEMBAHASAN. dapat teresolusi dengan baik oleh wavelet secara perhitungan teoritis, dimana pada

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang dikaji adalah Formasi Gumai, khususnya interval Intra GUF a sebagai

BAB I PENDAHULUAN I-1

a) b) Frekuensi Dominan ~22 hz

Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya 2) Pertamina Asset 3

KARAKTERISASI RESERVOAR FORMASI BELUMAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE INVERSI IMPENDANSI AKUSTIK DAN NEURAL NETWORK PADA LAPANGAN YPS.

INVERSI IMPEDANSI ELASTIK UNTUK MENGESTIMASI KANDUNGAN RESERVOIR BATUPASIR LAPANGAN Ve FORMASI CIBULAKAN CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Pemodelan geologi atau lebih dikenal dengan nama geomodeling adalah peta

ANALISA INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT PADA LAPANGAN X FORMASI PARIGI CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

BAB I PENDAHULUAN. belakang di Indonesia yang terbukti mampu menghasilkan hidrokarbon (minyak

manusia. Kebutuhan akan energi yang semakin tinggi memerlukan langkah yang efektif guna meningkatkan produktivitas minyak dan gas bumi.

ANALISIS PRE STACK TIME MIGRATION (PSTM) DAN PRE STACK DEPTH MIGRATION (PSDM) METODE KIRCHHOFF DATA SEISMIK 2D LAPANGAN Y CEKUNGAN JAWA BARAT UTARA

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitan dilaksanakan mulai tanggal 7 Juli September 2014 dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang mengambil judul Analisis Reservoar Pada Lapangan

BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISASI RESERVOIR KARBONAT DENGAN APLIKASI SEISMIK ATRIBUT DAN INVERSI SEISMIK IMPEDANSI AKUSTIK

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA

ADVANCE SEISMIC PROCESSING

Aplikasi Inversi Seismik untuk Karakterisasi Reservoir lapangan Y, Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Aplikasi Metode Dekomposisi Spektral Dalam Interpretasi Paleogeografi Daerah Penelitian

BAB IV DATA DAN PENGOLAHAN DATA. Pada penelitian ini data seismik yang digunakan adalah data migrasi poststack 3D

BAB IV UNIT RESERVOIR

III. TEORI DASAR. gelombang akustik yang dihasilkan oleh sumber gelombang (dapat berupa

BAB I PENDAHULUAN. Analisis fasies dan evaluasi formasi reservoar dapat mendeskripsi

BAB IV METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan pada 13 April 10 Juli 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Analisis Atribut Seismik dan Seismic Coloured Inversion (SCI) pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat. Hasil perkembangan dari metode seismik ini, khususnya dalam

BAB 3. PENGOLAHAN DATA

Youngster Physics Journal ISSN : Vol. 2, No. 1, Januari 2014, Hal 31-38

Jurnal OFFSHORE, Volume 1 No. 1 Juni 2017 : ; e -ISSN :

11. Soemintadiredja, P., dan Kusumajana, A.H.P., (2006), Bahan kuliah Geostatistik, S2 Teknik Geologi join program CPI-ITB.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. V.1 Penentuan Zona Reservoar dan Zona Produksi

BAB I PENDAHULUAN. eksplorasi hidrokarbon, salah satunya dengan mengevaluasi sumur sumur migas

APLIKASI DEKOMPOSISI SPEKTRAL DALAM INTERPRETASI PALEOGEOGRAFI SISTEM LAKUSTRIN- RIFT DI SUB-CEKUNGAN AMAN UTARA, CEKUNGAN SUMATRA TENGAH TESIS

Karakterisasi Reservoar Menggunakan Inversi Deterministik Pada Lapangan F3 Laut Utara, Belanda

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Nugroho Budi Raharjo * Widya Utama * Labolatorium Geofisika Jurusan Fisika FMIPA ITS ABSTRAK

Deteksi Lapisan Hidrokarbon Dengan Metode Inversi Impedansi Akustik Dan EMD (Empirical Mode Decompotition) Pada Formasi Air Benakat Lapangan "X"

Bab IV Analisis Data. IV.1 Data Gaya Berat

menentukan sudut optimum dibawah sudut kritis yang masih relevan digunakan

Estimasi Porositas pada Reservoir KarbonatMenggunakan Multi Atribut Seismik

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

Analisis Persebaran Total Organic Carbon (TOC) pada Lapangan X Formasi Talang Akar Cekungan Sumatera Selatan menggunakan Atribut Impedansi Akustik

Bab I Pendahuluan. I.1 Maksud dan Tujuan

Analisis Kecepatan Seismik Dengan Metode Tomografi Residual Moveout

Bab III Pengolahan Data

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

APLIKASI INVERSI SEISMIK UNTUK KARAKTERISASI RESERVOIR

BAB V INVERSI ATRIBUT AVO

KARAKTERISASI RESERVOAR BATUPASIR PADA LAPANGAN SG MENGGUNAKAN INVERSI ACOUSTIC IMPEDANCE (AI) DAN ELASTIC IMPEDANCE (EI)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR ISTILAH

Survei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Ampah, Kabupaten Barito Timur, Provinsi Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV RESERVOIR KUJUNG I

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 17 November 2014 sampai dengan

HALAMAN PENGESAHAN...

Survei Seismik Refleksi Untuk Identifikasi Formasi Pembawa Batubara Daerah Tabak, Kabupaten Barito Selatan, Provinsi Kalimantan Tengah

BAB III STUDI KASUS 1 : Model Geologi dengan Struktur Lipatan

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB IV PENGOLAHAN DATA

Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

DAFTAR ISI. SARI... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xvi BAB I PENDAHULUAN...

Salah satu reservoir utama di beberapa lapangan minyak dan gas di. Cekungan Sumatra Selatan berasal dari batuan metamorf, metasedimen, atau beku

BAB I PENDAHULUAN. Pertamina EP yang berada di Jawa Barat (Gambar 1.1). Lapangan tersebut

III. TEORI DASAR. seismik juga disebut gelombang elastik karena osilasi partikel-partikel

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda

I. PENDAHULUAN. Cekungan Asri adalah salah satu cekungan sedimen penghasil hidrokarbon di

Metodologi Penelitian

Analisis dan Pembahasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Estimasi Porositas Batuan Reservoir Lapangan F3 Laut Utara Belanda Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Pada Atribut Seismik

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Identifikasi Reservoar Hidrokarbon Dengan Menggunakan Dekomposisi Spektral, S-Transform

Transkripsi:

Berkala Fisika ISSN : 1410-966 Vol. 9, No.4, Oktober 006, hal 165-170 ANALISIS ATRIBUT SEISMIK UNTUK IDENTIFIKASI POTENSI HIDROKARBON (Studi kasus daerah Amandah, Formasi Talangakar, Cekungan Jawa Barat Utara) Johan Maulana Hadi, M. Irham Nurwidyanto, Gatot Yuliyanto Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Diponegoro, Semarang Abstract Rms amplitude and spectral decomposition attribute have been extracted for hydrocarbon potential identification in Amandah area, Talangakar Formation, North West Java Basin. Purpose of rms amplitude extractions is to see the change of lithology which is extreme. Example is like reservoir existence. Spectral decomposition has been used to see reservoir at thin thickness. The seismic attributes has been extracted from seismic data 3D Pre Stack Time Migration (PSTM). Log data has been taken from a well (AMD-01) to interpret and determine reservoir thickness in interest zone. Seismic attribute analysis has been used to see existence and shape of channel s geometry spreading. The result of rms amplitude attribute extraction is reservoir which can be detected clearly at 10 ms, 0 ms, 30 ms and 40 ms window analysis. Whereas the result of spectral decomposition attribute extraction is reservoir which can be detected at 15 Hz 5 Hz frequency with 30 ms and 40 ms window analysis. The result of rms amplitude and spectral decomposition attribute analysis shows hydrocarbon in Amandah area, Talangakar Formation is potential in channel depositional facies with depositional direction at north-south (N-S) and north nort east south south west (NNE-SSW) and thickness high of channel is concern at 36-60 m. Key words: Seismic attribute, rms amplitude, spectral decomposition, reservoir, Intisari Telah dilakukan ekstraksi atribut seismik amplitudo rms dan spectral decomposition untuk identifikasi potensi hidrokarbon di daerah Amandah, Formasi Talangakar, Cekungan Jawa Barat Utara. Ekstraksi atribut amplitudo rms dimaksudkan untuk melihat perubahan litologi batuan yang ekstrim, seperti keberadaan adanya suatu lapisan reservoir. Atribut spectral decomposition digunakan untuk melihat lapisan tipis reservoir pada batuan. Atribut seismik diekstrak dari data seismik 3D Pre Stack Time Migration (PSTM). Data log diambil dari satu sumur (AMD-01) untuk interpretasi dan menentukan ketebalan reservoir pada zona target. Analisis atribut seismik digunakan untuk melihat keberadaan dan bentuk geometri penyebaran lapisan reservoir berupa fasies pengendapan channel. Dari hasil ekstraksi atribut amplitudo rms terlihat reservoir terdeteksi dengan baik pada analisis jendela 10 ms, 0 ms, 30 ms, 40 ms dan dari hasil ekstraksi atribut spectral decomposition terlihat reservoir terdeteksi dengan baik pada frekuensi 15 Hz sampai dengan 5 Hz dengan analisis jendela 30 ms dan 40 ms. Hasil dari analisis kedua atribut tersebut memperlihatkan potensi hidrokarbon daerah Amandah, Formasi Talangakar terletak pada fasies pengendapan channel dengan arah pengendapan relatif mengarah utara selatan (N-E), utara timurlaut - selatan baratdaya (NNE-SSW) dengan ketebalan channel berkisar antara 36 60 m. Kata kunci: Atribut seismik, amplitudo rms, spectral decomposition, reservoir, 165

Johan Maulana Hadi dkk Analisis Atribut Seismik... Pendahuluan Cekungan Jawa Barat Utara merupakan salah satu wilayah penghasil minyak di Indonesia. Daerah Amandah sebagai salah satu wilayah yang terletak di area cekungan Jawa Barat Utara memiliki adanya tanda-tanda cadangan hidrokarbon yang cukup melimpah. Hal ini diketahui setelah PT Pertamina melakukan kegiatan eksplorasi di daerah Amandah untuk mengembangkan lapangan minyak di Jawa Barat. Daerah Amandah merupakan lapangan minyak yang membutuhkan banyak evaluasi struktur geologi dan stratigrafi dalam upaya pengembanganya. Salah satunya merupakan identifikasi potensi hidrokarbon terutama pada Formasi Talangakar. Formasi ini memiliki lingkungan pengendapan yang sangat baik untuk berkembangnya reservoir berupa fasies pengendapan channel dan jebakan hidrokarbon [1]. Seiring dengan pencarian minyak bumi dan gas yang semakin kompleks, dalam mengembangkan lapangan minyak seperti di daerah Amandah diperlukan teknik yang lebih akurat dan efektif. Salah satu teknik yang sering digunakan untuk membantu menganalisis dan menginterpretasikan gambaran kondisi geologi bawah permukaan adalah dengan menggunakan atribut seismik. Atribut amplitudo merupakan atribut dasar dalam jejak (trace) seismik yang dapat digunakan untuk melacak perubahan litologi batuan yang ekstrim seperti adanya keberadaan reservoir []. Dalam seismik stratigrafi, atribut seismik dapat menggambarkan geometri perlapisan dan pola hubungan lingkungan pengendapan [3], namun untuk lapisan batuan dengan lebar di bawah resolusi vertikal dari gelombang seismik mengakibatkan jejak gelombang seismik dari lapisan tersebut sulit di interpretasikan. Pendekatan dalam mengatasi hal tersebut adalah dengan menggunakan teknik spectral decomposition. De Groot [4] menyatakan bahwa atribut spectral decomposition dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan lapisan pasir dan bentuk geometri tubuh channel dengan ketebalan di bawah resolusi vertikal gelombang seismik. Atribut Amplitudo rms Salah satu sinyal seismik yang umummya digunakan untuk mendapatkan informasi reservoir adalah amplitudo. Pendekatan interpretatif untuk mengevaluasi reservoir dari atribut amplitudo menggunakan asumsi yang sederhana, yaitu brightspot pada peta seismik yang mendasarkan pada besar kecilnya amplitudo akan lebih tinggi bila saturasi hidrokarbon tinggi, porositas semakin besar, pay thickness lebih tebal (walaupun dengan beberapa komplikasi tuning effect). Secara umum bahwa semakin terang brightspot (semakin nyata kontras amplitudo) semakin bagus prospeknya []. Dalam gelombang seismik, amplitudo menggambarkan jumlah energi dalam domain waktu. Atribut amplitudo dibedakan menjadi atribut amplitudo jejak kompleks dan amplitudo primer. Contoh atribut amplitudo jejak kompleks antara lain, kuat refleksi atau amplitudo sesaat yang merupakan akar dari energi total sinyal seismik pada waktu tertentu yang secara matematis dapat didefinisikan sebagai berikut [] : R ( t) = g ( t) + h ( t) (1) dengan g (t) adalah bagian riil jejak seismik dan h (t) adalah bagian imajiner jejak seismik. Aplikasi atribut ini terutama digunakan sebagai indikator hidrokarbon langsung serta pembuatan fasies dan ketebalan. Contoh dari atribut amplitudo primer antara lain adalah amplitudo rms. Atribut amplitudo yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah amplitudo rms. Amplitudo rms merupakan akar dari jumlah energi dalam domain 166

Berkala Fisika ISSN : 1410-966 Vol. 9, No.4, Oktober 006, hal 165-170 waktu yang secara matematis dapat didefinisikan sebagai berikut: A 1 N rms = r i N i= 1 r1 + r + r3 +... + rn = () N dengan N merupakan jumlah amplitudo pada jangkauan (range) tertentu dan r merupakan nilai dari amplitudo. Karena nilai amplitudo dikuadratkan dulu sebelum dirata-ratakan, maka perhitungan rms sangat sensitif terhadap nilai amplitudo yang ekstrim. Atribut Spectral Decomposition Konsep yang mendasari spectral decomposition adalah berdasarkan fakta bahwa suatu seismik refleksi dari lapisan batuan yang tipis (pada atau di bawah resolusi vertikal seismik) akan memberikan suatu respon karakteristik frekuensi tertentu. Jika frekuensi diasosiasikan dengan ketebalan pada bagian dari zona target maka hal tersebut dapat memberikan informasi gambaran yang lebih detail jika dibandingkan dengan processing seismik konvensional. Dengan menggunakan spectral decomposition maka dapat dilihat spektrum amplitudo dan fase kedalam spesifik panjang gelombang [5]. Gambaran efek lapisan tipis batuan dari gelombang seismik refleksi digambarkan dalam gambar 1. Karakteristik frekuensi diperoleh dari suatu ketebalan batuan dan densitas dari lapisan material serta kecepatan sinyal yang melaluinya. Lapisan material tersebut berasal dari sejumlah perlapisan batuan dengan karakteristik frekuensi tersendiri. Untuk mendapatkan frekuensi pada setiap lapisan, suatu ketebalan dari lapisan harus dimasukkan kedalam selang frekuensi sampai diperoleh frekuensi maksimum yang diinginkan. Urutan proses dalam pengolahan atribut spectral decomposition dapat digambarkan pada gambar. Gambar 1 Efek lapisan tipis batuan pada gelombang seismik refleksi [6] Gambar Proses dalam pengolahan atribut Spectral Decomposition [7] 167

Johan Maulana Hadi dkk Analisis Atribut Seismik... Tampak bahwa untuk mengobservasi karakteristik frekuensi dengan menggunakan metode spectral decomposition, yang pertama dilakukan adalah melakukan interpretasi seismik yaitu dengan picking horizon dari data seismik 3D dan memilih jendela (window) untuk menghasilkan suatu bagian volume dari zona target. Gelombang seismik refleksi pada zona tersebut akan terproses ke dalam karakteristik frekuensi pada tiap kedalaman lapisan. Efek tersebut disebut tuning cube, dengan sumbu z dari data seismik berubah menjadi besaran frekuensi. Secara matematis hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan tranformasi fourier. Dari proses tuning cube dapat dipilih frekuensi yang sesuai untuk melihat tampilan gambar geologi yang diharapkan. Tiap frekuensi yang dipilih akan menampilkan model animasi spectral decomposition yang menggambarkan kondisi geologi pada lapisan zona target. METODE PENELITIAN Data Seismik Data yang digunakan merupakan data seismik 3D Pre Stack Time Migration (PSTM) daerah Amandah. Data seismik terdiri dari 50 trace dan 350 line dengan interval antar trace 40 m. Data diambil pada sample rate ms. Data log sonik, data log densitas, data log sinar gamma dan VSP pada sumur AMD-01 digunakan untuk interpretasi data seismik Pengolahan Atribut Seismik Dalam penelitian ini digunakan dua atribut seismik yaitu atribut amplitudo rms dan atribut spectral decomposition. Ekstraksi atribut amplitudo rms dilakukan pada jendela di atas, di bawah atau di antara horizon line, sesuai dengan hasil analisis data log. Dari hasil atribut amplitudo rms tersebut kemudian dibandingkan hasilnya dengan atribut spectral decomposition untuk dijadikan referensi dalam tahap interpretasi geometri penyebaran reservoir pada zona target Analisis hasil dalam penelitian ini meliputi hasil interpretasi data seismik dan analisis hasil dari ekstraksi atribut amplitudo rms dan spectral decomposition. Dari hasil interpretasi data seismik diharapkan dapat diketahui pola patahan dan peta struktur waktu pada zona target sehingga dapat digunakan untuk membantu menganalisis penyebaran reservoir pada zona target. Hasil dan Analisis Atribut Seismik Dalam penelitian ini dilakukan ekstraksi atribut amplitudo rms dan spectral decomposition pada horison SND yaitu lapisan pasir tipis pada intra TAF sebagai zona target. Dalam proses interpretasi atribut amplitudo rms, ekstraksi atribut amplitudo rms dilakukan pada analisis jendela 10 ms, 0 ms, 30 ms dan 40 ms, sesuai dengan perkiraan ketebalan lapisan pasir dari data log. Dari interpretasi hasil analisis atribut rms pada gambar 3, terlihat penyebaran lapisan pasir yang merupakan pengendapan channel dengan arah pengendapan relatif N-E dan NNE - SSW. Anomali terang (Brightspot) warna kuning sampai ke merah-merahan mencerminkan nilai amplitudo yang tinggi yang mencerminkan keberadaan reservoir atau channel. Dalam penelitian ini, ekstraksi atribut spectral decomposition dilakukan pada beberapa nilai frekuensi, hal ini dimaksudkan untuk melihat spektrum amplitudo pada tiap frekuensi yang dipilih. Pemilihan frekuensi didasarkan pada perubahan spektrum amplitudo yang mencerminkan gambaran geologi pada zona target. Dengan menggunakan spectral decomposition maka diharapkan dapat dilihat fitur geologi di bawah ketebalan tuning. Ketebalan tuning di sekitar zona target diperoleh dengan cara mengukur panjang gelombang (1 cycles dari jejak seismik) pada penampang seismik trace 7450. Dari pengukuran tersebut diperoleh ketebalan tuningnya sekitar 8 m. Dari ekstraksi atribut spectral decomposition diharapkan dapat diproleh geometri penyebaran channel yang ketebalanya 168

Berkala Fisika ISSN : 1410-966 Vol. 9, No.4, Oktober 006, hal 165-170 kurang dari 8 m. Jendela analisis harus dibuat seoptimum mungkin, artinya harus lebih lebar dari ketebalan tuning dan objek geologi yang dibuat serta tidak terlalu lebar karena akan memunculkan banyak objek geologi selain dari objek yang diteliti. Dari studi pustaka diperoleh informasi bahwa spectral decomposition dengan menggunakan algoritma DFT memperoleh hasil yang baik pada analisis jendela di atas 30 ms. Dalam penelitian ini digunakan pada analisis jendela 30 ms dan 40 ms. Hasil interpretasi atribut spectral decomposition pada gambar 4, terlihat adanya penyebaran lapisan pasir yang merupakan pengendapan channel. Arah pengendapan channel tersebut relatif mengarah N-E dan NNE-SSW. Secara umum dari hasil ekstraksi atribut amplitudo rms dan spectral decomposition pada zona target SND, terlihat penyebaran pengendapan channel relatif mengarah N-W dan NNE-SSW. Pada atribut rms terlihat penyebaran geometri channel yang sedikit berbeda dengan hasil ekstraksi dari atribut spectral decomposition. Dari hasil ekstraksi atribut amplitudo rms, atribut tersebut bisa memberikan gambaran penyebaran tubuh geometri channel namun sulit untuk mengiterpretasikan batas-batas dari geometri channel tersebut. Atribut amplitudo rms menggunakan perhitungan statistik yang nilainya hanya tergantung pada jumlah dan nilai data point dari setiap analisis jendela sebagai data masukanya, oleh karena itu atribut amplitudo rms kurang baik untuk melihat lapisan batuan dengan ketebalan yang relatif tipis atau di bawah resolusi vertikal gelombang seismik karena tidak dapat memisahkan atau membedakan nilai amplitudo hasil interferensi gelombang seismik dari beberapa reflektor. Pada atribut spectral decomposition detail tidaknya geometri penyebaran channel yang terbentuk tergantung pada kandungan frekuensi pada data seismik, semakin lebar kandungan frekuensinya semakin detail bentuk geometri channel yang terlihat. Dalam penelitian ini pengambilan data seismik 3D dilakukan pada sample rate ms maka kandungan frekuensi (frequency content) yang dapat dilihat dalam atribut spectral decomposition adalah 1 50 Hz. Dengan lebar kandungan frekuensi tersebut maka dapat dilihat lapisan-lapisan mana yang tertuning pada frekuensi 1Hz, Hz sampai dengan 50 Hz, baik yang berada pada, di atas atau di bawah resolusi vertikal gelombang seismik. Dari hasil ekstraksi atribut spectral decomposition terlihat bahwa atribut tersebut cukup baik dalam melihat batas dari penyebaran tubuh channel jika dibandingkan dengan atribut amplitudo rms. Analisis Potensi Hidrokarbon Potensi hidrokarbon daerah Amandah, Formasi Talangakar terletak pada fasies pengendapan channel. Hasil ekstraksi atribut amplitudo rms dan spectral decomposition memperlihatkan pengendapan channel berkembang pada batas sesar. Bila melihat gambar 5 dan 6 terlihat hasil ekstraksi atribut amplitudo rms dan spectral decomposition yang di overlay dengan kontur struktur waktu Dari gambar tersebut terlihat pola penyebaran channel umumnya terlihat pada daerah rendahan, hal ini mencerminkan bahwa kontrol penyebaran pengendapan channel merupakan kondisi topografi pada saat terjadi pengendapan. Perubahan topografi bisa dikarenakan sesar dan lokal topografi pada daerah tersebut. Dari analisis interpretasi data seismik, peta kontur struktur waktu dan hasil ekstraksi seismik atribut maka dapat disimpulkan bahwa pola penyebaran pengendapan channel pada daerah Amandah Formasi Talang Akar relatif dipengaruhi oleh sesar-sesar yang mengarah N-S dan NNE-SSW. Berdasarkan hasil analisis ekstraksi atribut spectral decomposition terlihat bahwa channel terdeteksi atau tertuning dengan baik pada frekuensi 15 Hz 5 Hz, hal ini berarti tebal pengendapan channel dapat berkisar antara 36 60 m dengan 169

Johan Maulana Hadi dkk waktu tempuh penjalaran gelomabang seismik berkisar antara 0 ms 33 ms dalam TWT. Umumnya tebal pengendapan suatu channel tidak lebih dari 10 m. Hasil ekstraksi atribut spectral decomposition tersebut menunjukan kemungkinan endapan yang terdeteksi merupakan stacked channel yang proses pengendapan channelnya tidak berlangsung oleh satu kali proses pengendapan. Kemungkinan lain jenis channel berupa incised-valley fills, yaitu lembah yang terbentuk karena proses pengikisan saat terjadi muka air laut turun (regresi) dan terjadi sedimentasi pada saat muka air laut naik (transgresi). Kesimpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa potensi hidrokarbon daerah Amandah pada Formasi Talangakar terletak pada fasies pengendapan channel dengan penyebaran channel relatif mengarah utara selatan (N - S) dan utara timurlaut selatan baratdaya (NNE SSW) dengan ketebalan channel berkisar antara 36 60 m. Ucapan Terima Kasih Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Ari Samudro, PT Pertamina EP Jakarta yang telah memfasilitasi dan membimbing penelitian ini. Analisis Atribut Seismik... Daftar Pustaka [1].Bishop, M. G. 000. Petroleum Systems of The Northwest Java Province Java and Ofshore South East Sumatra Indonesia. USA. USGS. [] Tangkalalo, D. dan W. Hindadari. 1999. Aplikasi Data Seismik 3D Untuk Reassement Lapangan Minyak Tua Studi Kasus Struktur Rantau, Jakarta. Prosiding Lomba Karya Tulis. Direktorat Eksplorasi dan Produksi. Pertamina. hal 81 85. [3] Chambers, L.R. 003. Quantitative Use of Seismic Attributes for Reservoir Characterization Quantitative. Geosciences Inc. [4] De Groot-Bril Earth Sciences. 006. www.dgb-group. /images/stories/pdf/tu-05-01-sd.pdf. 19 April 006. [5] Telford, W.M., Geldart, L.P., Sheriff, R.E. dan D.A. Keys. 1976. Applied Geophysics. New York. Cambridge University Press. [6] Landmark. 003. SpecDecomp 003 1 Tuning Cube Tuning Mapper and Volume Recon. Landmark Graphics Corporation. [7] Verzi, H. 004. Aplication of Spectral Decomposition to the Definition of Carbonated Bodies in Middle Member of Quintuco Formation (Lower Cretaceous) Central Neuqen Basin Argentina,APPG. 170