BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan karena data-data yang diperolah dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan anatara kreativitas ( X) sebagai variabel bebas, dengan problem

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (X) dengan perilaku caring perawat sebagai variabel terikat (Y). Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. sejauhmana perbedaan harga diri dan perilaku asertif siswa korban bullying

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. korelasional yaitu korelasi product moment dari Pearson.Menurut Arikunto

BAB III METODE PENELITIAN. angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Karena penelitian ini termasuk penelitian korelatif yang melihat hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. Operasional Variabel Penelitian, (c) Populasi, Sampel, Teknik Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. membatasi masalah serta menghindari pengumpulan data yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

Transkripsi:

22 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan teknik korelasional yang menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al- Qur an (Y). B. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah: Variabel bebas: Kelekatan Terhadap Guru Variabel terikat: Motivasi menghafal al-qur an C. Defenisi Operasional Penelitian 1. Kelekatan Terhadap Guru Pola kelekatan sesuai dengan pengertian Bowlby (dalam Winahyu, 2009) adalah bentuk atau struktur ikatan emosional sebagai bentuk perilaku yang ditujukan individu dalam mencapai dan menjeaga kedekatan dengan individu lain yang diidentifikasikan sebagai seorang yang mempunyai kemampuan lebih baik dalam menghadapi hidup. Bagi seorang santri yang tinggal diasrama Pesantren, maka guru menjadi figur lekatnya.

23 Dalam penelitian ini, pola kelekatan seorang anak pada gurunya diukur menggunakan skala psikologi yang disusun berdasarkan tiga pola kelekatan dari Bowlby (dalam Winahy u, 2009), yaitu pola scure attachment yang merupakan pola yang terbentuk dari interaksi figur lekat dengan anaknya. Anak merasa percaya dengan figur lekat sebagai seseorang yang selalu mendampingi, sensitif, responsif, dan penuh kasih sayang saat mereka mencari perlindungan dan kenyamanan. Pola anxious resistent attachment adalah pola yang terbentuk dari interaksi figur lekat dan anak. Anak merasa tidak pasti bahwa figur lekat selalu ada dan responsif atau cepat membantu atau datang kepadanya pada saat anak membutuhkan mereka. Dan pola anxious avoident attachment yaitu pola yang terbentuk dari seorang figur dan anak yang tidak memiliki kepercayaan diri karena saat mencari kasih sayang, mereka tidak direspon dan ditolak. Skala pola kelekatan dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari pola kelekatan seorang remaja pada orang tua dari Winahyu (2009). Penilaian kelekatan ini berdasarkan mean terbesar dari jawaban tiap-tisap pola kelekatan. Skala pengukuran pola kelekatan dalam penelitian ini menggunakan data nominal. 2. Motivasi Menghafal al-qur an Menurut Sardiman (2006) motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai upaya yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motif juga dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam ditandai dengan timbulnya afeksi (perasaan) untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan.

24 Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswasiswa yang sedang belajar untuk melakukan perubahan tingkah laku. Faktor internal dalam hal ini dapat berupa hasrat dan keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan belajar, dan harapan untuk mencapai cita-cita. Sedangkan faktor eksternalnya dapat berupa penghargaan, lingkungan belajar yang mendukung, serta kegiatan pembelajaran yang menarik. Skala pola motivasi menghafal al-qur an dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari indikator motivasi belajar yang dikemukakan oleh Sardiman dalam bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Indikator-indikator tersebut adalah: a. Tekun dalam menghadapi tugas. b. Ulet dalam menghadapi kesulitan c. Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah d. Lebih senang bekerja mandiri e. Senang dalam memecahkan masalah f. Tidak mudah melepaskan hal-hal yang diyakininya

25 D. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Azwar (2010) populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang dikenai generalisasi hasil penelitian, yang memiliki karakteristik dengan ciri-ciri yang membedakannya dengan kelompok subjek yang lain. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh santri SMPIT di al-ihsan Boarding School Riau yang terdiri dari 110 orang santri laki-laki (Ikhwan), dan 190 santri wanita (akhwat). Jadi jumlah populasi 300 orang santri. 2. Sampel Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk cluster yaitu sampel yang sudah dikelompokkan, dan yang dimaksud sebagai kelompok dalam penelitian ini adalah kelas. Penelitian ini menggunakan satu kelas untuk pelaksanaan uji coba, dan tiga kelas lainnya yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian. Teknik pengambilan sampel dari populasi ini dilakukan secara random dengan teknik cluster random sampling, yaitu dengan melakukan randomisasi terhadap kelas, bukan terhadap subjek secara individual. Menurut Azwar (2010), apabila subjeknya kuran g dari 100, maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya adalah penelitian populasi. Akan tetapi jika subyeknya besar, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini diambil antara 10-15% atau 20-25% subjek karena populasinya cukup besar.

26 Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang memiliki karakteristik dari populasi tersebut. Sampel yang diambil haruslah representatif, artinya sampel harus mencerminkan dan memiliki sifat populasi (Azwar, 2010). Sampel dalam p enelitian ini diambil dari santri SMPIT laki-laki (Ikhwan) yang berjumlah 50 santri dan 40 santri wanita (akhwat) al-ihsan Boarding School IKADI Riau. E. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah dengan penyebaran kuisioner. Kuisioner yaitu formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada subjek penelitian guna mendapatkan jawaban yang diperlukan oleh peneliti. Untuk mengumpulkan data di lapangan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan skala Psikologi dengan metode skala likert. Skala Psikologi yang digunakan terdiri atas skala pola kelekatan dan skala motivasi. a. Skala pola kelekatan disusun dengan mengacu pada tiga pola kelekatan yang diungkapkan oleh Bowlby (dalam Winahyu, 2009). Penelitian ini memodifikasi skala pola kelekatan dari Winahyu (2009). Modifikasi yang dilakukan berupa kalimat yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi subjek dalam penelitian ini. Skala ini disusun berdasarkan tiga pola kelekatan Bowlby (dalam W inahyu, 2009), yaitu: pola secure attachment (aman), anxious resistant attachment (cemas ambivalen) dan anxious avoidant attachment (cemas menghindar).

27 Blueprint skala kelekatan sebelum uji coba dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.I Blueprint Skala Pola kelekatan Terhadap Guru (X) No Komponen Jumlah favourabel unfavourabel 1. Pola secure 15 aitem 2,4,7,16,20,44,47 5,8,23,39,42,43,53,55 attachment 2. Pola anxious resistant attachment 20 aitem 1,3,12,15,31,33,34,46,4 9 11,21,30,38,40,41,45, 48,51,52,54 3. Pola anxious avoidant attachment 20 aitem 6,9,13,17,18,22,24,27,2 8,35,36,37 Jumlah 55 aitem 28 aitem 27 aitem 10,14,19,25,26,29,32, 50 b. Skala Motivasi Menghafal al-qur an Skala pola motivasi menghafal al-qur an dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari indikator motivasi belajar yang dikemukakan oleh Sardiman dalam bukunya Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Indikator-indikator tersebut adalah: a) Tekun dalam menghadapi tugas. b) Ulet dalam menghadapi kesulitan c) Menunjukkan minat terhadap macam-macam masalah d) Lebih senang bekerja mandiri e) Senang dalam memecahkan masalah f) Tidak mudah melepaskan hal-hal yang diyakininya.

28 Blueprint skala motivasi menghafal al-qur an sebelum uji coba dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2 Blue print skala Motivasi Menghafal al-qur an No Komponen Jumlah favourable unfavourable 1. Tekun dalam 6 aitem 1, 3, 5, 6 2, 4 menghadapi tugas 2. Ulet dalam 6 aitem 7, 9, 11 8, 10, 12 menghadapi masalah 3. Menunjukkan 6 aitem 13, 15, 17 14, 16, 18 minat terhadap macam-macam masalah 4. Lebih senang 6 aitem 19, 21, 23 20, 22, 24 bekerja mandiri 5. Senang dalam 6 aitem 25, 27, 29 26, 28, 30 memecahkan masalah 6. Tidak mudah 6 aitem 31, 33, 35 32, 34, 36 melepaskan hal-hal yang diyakininya Jumlah 36 aitem 18 aitem 18 aitem Pada penelitian ini menggunakan model skala likert yang dimodifikasi sehingga dibuat dalam empat alternatif jawaban dengan menghilangkan jawaban netral untuk menghindari jawaban subjek yang mengelompok (Hadi, 2002). Skala ini terdiri dari favourable dan unfavourable. Untuk pernyataan favourable dinilai sebagai berikut: a) Nilai 4 jika jawaban sangat setuju (SS) b) Nilai 3 jika jawaban setuju (S)

29 c) Nilai 2 jika jawaban tidak setuju (TS) d) Nilai 1 jika jawaban sangat tidak setuju (STS) Sedangkan jawaban unfavourable dinilai sebagai berikut: a) Nilai 4 jika jawaban sangat tidak setuju (STS) b) Nilai 3 jika jawaban tidak setuju (TS) c) Nilai 2 jika jawaban setuju (S) d) Nilai 1 jika jawaban sangat setuju (SS) F. Uji Coba Alat Ukur Sebelum alat ukur penelitian digunakan dalam penelitian yang sebenarnya, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba kepada sejumlah santri SMPIT al-ihsan Boarding School. Dengan ketentuan santri tersebut adalah juga bagian dari populasi tetapi mereka berada diluar sampel penelitian yang sebenarnya, sehingga mereka memiliki karakteristik yang relatif sama dengan sampel penelitian. Uji coba alat ukur bertujuan untuk mengetahui kelayakan alat ukur berupa skala yang telah disusun dengan menguji tingkat validitas, indeks daya beda dan realibilitas. Peneliti menggunakan jumlah objek uji coba sebanyak 30 subjek. yang diujicobakan berjumlah 91 aitem, dengan rincian 55 aitem kelekatan dan 36 aitem motivasi. Uji coba alat ukur ini dilakukan di SMPIT al-ihsan Boarding School pada tanggal 18 Juli 2014.

30 1. Uji Validitas Menurut Azwar (2010), validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauhmana ketetapan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Senada dengan Suryabrata (2008) validitas instrumen didefinisikan sebagai sejauh mana instrumen itu merekam atau mengukur apa yang dimaksudkan untuk direkam atau diukur. Validitas adalah karakteristik utama yang harus dimiliki oleh setiap skala (Azwar, 2008). Dalam penelitian ini, alat ukur penelitian akan dipertimbangkan kriteria validitas isi. peneliti mempertimbangkan konsep validitas isi ( content validity), karena suatu alat ukur dikatakan shahih apabila alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Pada penelitian ini pengujian tingkat kesahihan alat ukur dilakukan uji validitas, yang biasanya digunakan batasan r ix 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan, sebaliknya aitem yang memiliki harga. Atau ( ) kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi rendah. Apabila aitem yang memiliki daya diskriminasi sama dengan atau lebih besar daripada 0,30 jumlahnya melebihi jumlah aitem yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka kita dapat memilih aitem-aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi tertinggi. Sebaliknya, apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 (Azwar, 2009). Untuk

31 keakuratan dalam menguji validitas yang mengukur daya beda atau diskriminasi digunakan teknik parameter daya beda aitem dengan bantuan program SPSS 16.0 for Windows. 2. Uji Daya Beda Salah satu cara sederhana untuk melihat apakah validitas telah terpenuhi adalah dengan memeriksa apakah butir-butir aitem telah sesuai dengan indikator yang akan diungkapkan. Langkah selanjutnya setelah melakukan validitas isi adalah dengan cara melakukan uji daya beda aitem. Indeks daya beda aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang dikenal dengan konsistensi aitem total (Azwar, 2009). yang memiliki indeks daya beda yang baik merupakan aitem yang konsisten karena mampu menunjukkan perbedaan antar subjek pada aspek yang di ukur dengan skala bersangkutan (Azwar, 2010). Pada umumnya skala psikologi yang digunakan untuk menentukan indeks daya diskriminasi di atas 0,30 atau diatas 0,25 sudah di anggap mengindikasikan daya diskriminasi yang baik. Namun, apabila jumlah aitem yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan maka peneliti dapat menurunkan batasan kriteria 0,30 menjadi 0,25 (Azwar, 2009). Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah koefisien korelasi aitem total dari Pearson dengan rumus sebagai berikut:

32 = Keterangan : : Koefisien korelasi product moment : Skor aitem : Skor skala : Jumlah subjek Berdasarkan hasil uji indeks daya beda dari data try out diperoleh aitem skala kelekatan yang dinyatakan valid berjumlah 43 aitem dan aitem yang gugur berjumlah 12 aitem. Blueprint hasil uji indeks daya beda aitem skala kelekatan setelah try out adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Blue Print Skala Kelekatan N o 1. 2. 3. Komponen Pola secure attachment Pola anxious resistant attachment Pola anxious avoidant attachment Jumlah 15 aitem 20 aitem 20 aitem favourabel 2,4,7,16,2 0,44,47 1,3,12,15, 31,33,34,4 6,49 6,9,13,17, 18,22,24,2 7,28,35,36,37 unfavourabel 5,8,23,39,42, 43,53,55 11,21,30,38,4 0,41,45,48,51,52,54 10,14,19,25,2 6,29,32,50 Gugur Favourable - 8 Gugur Unfavoura ble - 11,38,41,5 1 22,24,27,36 25,29,32

33 Jumlah 55 aitem 28 aitem 27 aitem 4 aitem 8 aitem Sedangkan untuk skala motivasi menghafal al-qur an, peneliti juga menggunakan batasan diatas 0,3. Berdasarkan hasil perhitungan data try out untuk skala motivasi, maka dari 36 butir aitem diperoleh 24 aitem yang valid dan ada 12 aitem yang gugur. Blue Print hasil uji indeks daya beda aitem skala motivasi setelah di tryout adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Blue print skala Motivasi Menghafal al-qur an N o Komponen 1 Tekun dalam menghadapi tugas 2 Ulet dalam menghadapi masalah 3 Menunjukk an minat terhadap macammacam masalah 4 Lebih senang bekerja mandiri 5 Senang dalam Jumlah favourable unfavourable Gugur Favourable 6 aitem 1, 3, 5, 6 2, 4 6-6 aitem 7, 9, 11 8, 10, 12 2 8 6 aitem 13, 15, 17 14, 16, 18 13, 15-6 aitem 19, 21, 23 20, 22, 24 19, 21 20 Gugur Unfavourab le 6 aitem 25, 27, 29 26, 28, 30 25 26, 28

34 memecahka n masalah 6 Tidak 6 aitem 31, 33, 35 32, 34, 36 33 - mudah melepaskan hal-hal yang diyakininya Jumlah 36 aitem 18 aitem 18 aitem 8 aitem 4 aitem 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang mempunyai kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel ( reliable). Ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 2009). Azwar (2009) mengemukakan bahwa reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1.00. semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1.00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya. Selanjutnya, Skala yang diestimasi reliabilitasnya dibelah menjadi dua, sehingga jumlah belahan baris aitem diperoleh sama banyak. Pengujian reliabilitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Pada penelitian ini koefisien reliabilitas akan dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach: α = 2 1

35 Keterangan: S1 dan S1 = Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 S = Varians skor skala Pengujian reliabilitas alat ukur dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap aitem skala kelekatan yang sudah divalidasi diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0.938, sedangkan pada aitem skala motivasi, koefisien reliabilitas sebesar 0.890. Dengan demikian reliabilitas skala yang dipakai untuk penelitian ini tergolong tinggi. G. Teknik Analisis Data Untuk mengkaji hipotesa maka data yang diperoleh selanjutnya akan dianalisa. Dalam menganalisa data penelitian ini, digunakan teknik Product Moment Correlation, yaitu teknik statistik parametrik untuk mencari korelasi dua variabel, dengan level signifikan lebih kecil dari 0.05. Teknik analisis statistik parametrik yang digunakan untuk uji Analisis data dilakukan dengan bantuan program (SPSS) 16.0 For Windows. H. Lokasi dan Jadwal Penelitian Penelitian ini dilakukan di Ponpes Al-Ihsan Boarding School. Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:

36 Tabel. 5.1 Rincian Jadwal Penelitian No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan 1 Pengajuan Sinopsis 15 Maret 2013 2 Acc Proposal 4 April 2013 3 Penyusunan Proposal dan pembuatan 4 April 2013-1 Maret 2014 Instrumen (Alat Ukur) 4 Seminar Proposal 3 Juli 2014 5 Perbaikan Seminar Proposal 3 Juli 2014-17 Juli 2014 6 Uji Coba Instrument 18 Juli 2014 7 Pengumpulan Data 9 Agustus 2014 8 Pengolahan / Analisis Data 10 Agustus 2014 9 Penyusunan / Konsultasi Laporan 11 Agustus 2014 Hasil Penelitian 10 Ujian Seminar Hasil 27 Agustus 2014 11 Ujian Munaqasah 17 September 2014