BAB I PENDAHULUAN. pengajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan alat bantu mengajar. pembelajaran.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Muhammad yang tertulis di dalam mushaf-mushaf, yang diriwayatkan. dengan jalan mutawātir, dan yang membacanya dipandang beribadah.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah firman Allah yang berfungsi sebagai mukjizat (bukti. kebenaran atas kenabian Muhammad) yang diturunkan kepada Nabi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Soenarjo, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Depag RI, 2003), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan pembelajaran al-qur an. Manusia di zaman ini

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran adalah kitab suci yang merupakan sumber utama dan utama

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU PAI DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA DI SMP 3 TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. maupun di akhirat. Dengan pendidikan seseorang akan memperoleh bekal

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. untuk masa yang akan datang sampai datangan hari kiamat nanti. 1. Alquran sebagai petunjuk bagi umat manusia yang membawa berita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I PENDAHULUAN. yang ditanamkan agar iman dan taqwa menjadi tumpuan harapan bagi

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. mengantar seseorang untuk meraih kesejahteraan yang didambakan baik di dunia. dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB II. mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik maupun sikap.12 Ketiganya merupakan satu kesatuan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai salah satu rahmat yang tak

BAB I PENDAHULUAN. sekolah, masyarakat dan pemerintah melalui bimbingan pengajaran dan

BAB I PENDAHULUAN ! #$ %&

BAB I PENDAHULUAN. dengan surat al-fatihah dan di akhiri dengan surat al-anas. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui pendidikan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 74.

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. Qur an sendiri menganjurkan supaya manusia memperdalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Sebaliknya peserta didik juga dituntut keaktifannya dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangatlah pesat, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Grafindo Persada, 2006), hlm Mohammad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Raja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhlaq merupakan suatu praktik dalam kehidupan sehari-hari,

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Baqarah, Ayat 151, Al-Qur an Terjemah Kudus, Menara Kudus, 2006, Hal 23

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. Al-Quran merupakan kitab suci dan pedoman utama ajaran Islam. Ia berisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR MEMBACA AL-QUR AN PADA SISWA KELAS IX DI SMPN 2 DONRI-DONRI KABUPTEN SOPPENG.

BAB I PENDAHULUAN. Manna Khalil al-qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur an, Litera AntarNusa : Bogor, 2001, hlm

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa peserta didik telah memiliki bakat, fitrah minat, motivasi dan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. Islam dimana norma-norma agama senantiasa dijadikan sumber pegangan. 1

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

BAB I PENDAHULUAN. pembimbingan secara intensif. Undang-undang sistim nasional (UUSPN) nomor 2 tahun 1989 dan peraturan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghayati kandungan isinya. Buta aksara membaca al-qur an ini

BAB I PENDAHULUAN. hlm Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003,

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PROGRAM PEMBELAJARAN BTQ DI SMP NEGERI 12 PEKALONGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MPENAJAM PASER UTARA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Karya, Bandung, 2008, hlm Kamus Besar Bahasa Indonesia lengkap, CV Mini Jaya Abadi, Jakarta, 2000, hlm. 58.

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN

BAB I PENDAHULUAN. al-qur an dalam kehidupan sehari-hari sudah menjadi komitmen yang sangan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan memiliki peranan sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2002, hlm. 15 3

BAB V PEMBAHASAN. 1. Tinjauan Tentang Kegiatan Membaca Al- Qur an (Qiroatul Qur an) Al- Qur an (Qiroatul Qur an) Kelas VIII di MTsN Tulungagung yang

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

BAB IV PENERAPAN METODE QIRA ATI DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA AL-QUR AN DI TPQ BINTANG KECIL 02 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. (bacalah) yang tertera dalam surat al- Alaq ayat 1-5. manusia dari segumpal darah melalui proses yang telah ditetapkan oleh Allah

STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR AN SISWA KELAS VIII ANTARA YANG BERASAL DARI MI DAN YANG BERASAL DARI SD DI MTs YAKTI TEGALREJO MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia handal dan mampu berkompetensi. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat kita pungkiri bahwa masih banyak anak-anak kita yang belum dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kisbiyanto, Ilmu Pendidikan, Nora Media Enterprise : Kudus, Cet. 1, 2010, hal. 35.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam hal menanamkan akhlāqul karīmah kepada anak didik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan dasar harus dimiliki guru salah satunya adalah kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pengajar. Belajar dan mengajar terjadi pada saat berlangsungnya interaksi antara guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pengajaran. Sebagai proses belajar dan mengajar memerlukan perencanaan seksama, yakni mengkoordinasikan unsur-unsur tujuan, bukan pengajaran, kegiatan belajar mengajar, metode dan alat bantu mengajar serta penilaian/evaluasi pembelajaran. semuanya itu masuk dalam strategi 1 Tugas utama guru salah satunya adalah mendidik dan membimbing peserta didik untuk belajar serta mengembangkan potensi dirinya. Di dalam melaksanakan tugasnya, guru hendaknya dapat membantu siswa dalam memberikan pengalaman-pengalaman lain untuk membentuk kehidupan sebagai individu dapat hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat. Sehingga peserta didik mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik lingkungan sekolah maupun di luar sekolah, diantaranya yaitu memberi bekal kepada peserta didik untuk bisa membaca Al-Qur an dengan baik dan benar. Kemampuan membaca AlQur an ini tidak hanya untuk di dunia saja, tetapi juga untuk bekal di akhirat kelak. Suatu proses mengajar belajar, dua unsur sangat penting, yaitu metode mengajar dan media pembelajaran, kedua aspek ini saling berkaitan, pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran sesuai, meskipun masih ada beberapa aspek lain harus diperhatikan dalam memilih media, antara 1 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2009, hlm 9. 1

2 lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respons diharapakan siswa menguasai setelah pelajaran berlangsung. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar ditata dan diciptakan oleh guru. Keberhasilan guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran sangat ditentukan oleh pemahamannya terhadap komponen-komponen mengajar dan kemampuan menerapkan atau mengatur sejumlah komponen pembelajaran secara efektif. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar kreatif bagi kegiatan belajar peserta didik di kelas. Salah satu kegiatan harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode bagaimana akan dipilih untuk muncapai tujuan pengajaran. Penentuan dan pemilihan metode ini didasari adanya metode-metode tertentu tidak bisa dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Metode mengajar dapat juga diartikan sebagai suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar dipergunakan oleh seorang guru. Selain itu bisa juga disebut sebagai teknik penyajian dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik di dalam kelas. Proses belajar mengajar merupakan interaksi dilakukan antara guru dan peserta didik dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan tujuan ditetapkan. Berbagai pendekatan dipergunakan dalam pembelajaran agama Islam harus dijabarkan kedalam metode pembelajaran bersifat prosedural.2 Metode mengajar guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi kesesuaian dengan perumusan tujuan intruksional khusus. Dalam penggunaan metode terkadang harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah peserta didik mempengaruhi metode. Penggunaan metode tidak 2 Abdul majid, Perencanaan Pembelajaran, Cet. V, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2008,hlm. 135.

3 sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam pencapaian tujuan telah dirumuskan.3 Penggunaan metode dapat menunjang pencapaian tujuan pengajaran, bukannya tujuan harus menyesuaikan dengan metode. Cukup banyak bahan pelajaran terbuang sia-sia hanya karena penggunaan metode kurang tepat, yaitu hanya menurut kehendak guru sendiri dan mangabaikan kebutuhan peserta didik. Bahan pelajaran disampaikan tanpa memperhatikan pemakaian metode akan mempersulit guru dalam mencapai tujuan pengajaran. Metode merupakan suatu cara dipergunakan untuk mencapai tujuan telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan pengguanannya bervariasi sesuai dengan tujuan ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak dapat melaksanakan tugasnya bila ia tidak menguasai satupun metode mengajar. Metode drill atau biasa disebut dengan metode latihan merupakan suatu cara mengajar baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan baik.4 Metode ini bisa berjalan efektif apabila guru mampu menerapkan metode drill dengan memperhatikan langkah-langkahnya. Berangkat dari konsepsi dalam kegiatan belajar mengajar ternyata tidak semua peserta didik memiliki daya serap optimal, maka perlu strategi belajar mengajar tepat. Membaca merupakan kemampuan harus dimiliki oleh semua anak karena melalui membaca anak dapat belajar banyak tentang berbagai bidang studi. Oleh karena itu, membaca merupakan ketrampilan harus diajarkan sejak anak masih SD dan kesulitan belajar membaca harus secepatnya diatasi. Anak berkesulitan belajar membaca sering mengalami kekeliruan dalam mengenal kata. 3 Syaiful Bahri Djamarah, Cipta,Jakarta, 2002, hlm. 19. 4 Ibid, hlm. 108. Kekeliruan jenis ini mencakup penghilangan, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, PT.Rineka

4 penyelipan, penggantian, pembalikan, salah ucap, pengubahan tempat, tidak mengenak kata dan tersentak-sentak. Al-Qur an sebagai pedoman dan tuntunan hidup umat manusia sangat penting untuk dikaji, dipahami, dan dihayati sekaligus diamalkan bagi umat manusia khususnya umat muslim, agar dapat terhindar dari segala bahaya tipu muslihat syaitan. Sebagaimana hal tersebut Al-Qur an juga mempunyai fungsi pokok yaitu sebagai pedoman utama dalam mengambil keputusan setiap masalah. Setiap mukmin yakin bahwa membaca Al-Qur an merupakan amalan sangat mulia dan akan mendapat pahala berlipat ganda, sebab dibacanya merupakan kitab suci ilahi. Al-Qur an adalah sebaik-baik bacaan bagi orang Islam baik dikala senang maupun susah, dikala gembira maupun sedih. Malahan membaca Al-Qur an bukan saja menjadi amal dan ibadah tetapi jugamenjadi obat dan penawar bagi orang gelisah jiwanya. Al-Qur an diturunkan tidak sekedar untuk dibaca dalam arti pelafalan kata dan kalimat-kalimatnya saja, tetapi paling penting adalah pemahaman, penghayatan dan pengamalannya. Kemukjizatan Al-Qur an antara lain terletak pada segi bahasa dan kandungannya, akan nampak dan terasa manfaat kemukjizatannya ini apabila mampu konsisten. keterbaikan, Jadi dan memahami dan kehebatan mengamalkannya Al-Qur an, jaminannya untuk secara kesempurnaan, mengantarkan utuh dan keterlurusan, manusia pada kehidupan bahagia hanya akan nyata dan terasa apabila dicoba dan benar-benar diupayakan pengaktualisasiannya dalam kehidupan seharihari. Dalam memahami dan menghayati (belajar) isi kandungan AlQur an dibutuhkan juga pemahaman baca tulis Al-Qur an baik, karena pemahaman baca tulis Al-Qur an menjadi syarat penting harus dikuasai dalam mengkaji dan memahami materi ayat-ayat AlQur an. Dengan adanya penerapan metode drill dalam pembelajaran

5 Pendidikan Agama Islam (PAI) pada materi Al-Qur an diharapkan peserta didik dapat lebih mudah paham dalam menerima materi tentang AlQur an, terutama dalam peningkatan membaca Al-Qur an dengan baik dan benar. Dari keterangan di atas terdapat beberapa fakta bahwa dalam proses pembelajaran berpengaruh, untuk guru adalah mencapai salah tujuan satu faktor pembelajaran paling guru harus melaksanakan tugasnya dengan baik,dan guru harus memiliki strategi pembelajaran efektif serta efisien. Peran seorang guru juga dimainkan dalam mengatasi kesulitan mambaca Al-Qur an yaitu sebagai motivator, fasilitator, dan evaluator bagi para siswanya. Tugas dan tanggung jawab seorang guru PAI tidak hanya hadir untuk menyampaikan materi pelajaran di depan kelas, tetapi juga dapat mengetahui apa-apa saja kendala dialami siswa sehingga siswa tidak menemui kesulitan dalam memmbaca Al-Qur an, dengan adanya peran guru tersebut diharapkan dapat mengatasi kesulitan-kesulitan siswa. Metode drill atau latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau ketrampilan dariapa telah dipelajari.5 Metode latihan adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan lebih tinggi dari apa telah dipelajari. Metode latihan biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki ketangkasan. Dalam memahami dan menghayati (belajar) isi kandungan AlQur an dibutuhkan juga pemahaman baca tulis Al-Qur an baik, oleh karena itu pemahaman baca tulis Al-Qur an menjadi syarat penting harus dikuasai dalam mengkaji dan memahami materi ayat-ayat AlQur an. Dengan adanya penerapan metode drill dalam pembelajaran 5 Nana sudjana, Op.Cit, hlm. 86-87.

6 Pendidikan Agama Islam bagi anak mengalami kesulitan membaca Al-Qur an diharapkan peserta didik dapat lebih mudah paham dalam menerima pelatihan tentang Al-Qur an, terutama dalam peningkatan membaca Al-Qur an dengan baik dan benar. berdasarkan pada firman Allah dalam QS Al-Muzammil ayat 4: Artinya : Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.(q.s Al-Muzammil: 4)6 Al-Qur an diturunkan Allah kepada manusia untuk dibaca dan diamalkan. Ia telah terbukti menjadi pelita agung dalam memimpin manusia mengarungi perjalanan hidupnya. Tanpa membaca manusia tidak akan mengerti akan isinya dan tanpa mengamalkannya manusia tidak akan dapat merasakan kebaikan dan keutamaan petunjuk Allah dalam AlQur an.7 Di era globalisasi ini, banyak sekali pergeseran nilai dalam kehidupan masyarakat dikarenakan para generasi kita masih banyak belum mampu untuk membaca Al-Qur an secara baik apalagi memahaminya. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus mengusahakan sedini mungkin untuk mendidik dan membiasakan membaca Al-Qur an. Dalam kehidupan kaum muslimin tidak akan terlepas dari AlQur an karena Al-Qur an sangat lengkap dan sempurna isinya itu diyakini sebagai petunjuk sekaligus menjadi pedoman hidup dalam urusan duniawi dan ukhrawi sehingga tidaklah mengherankan jika kaum muslimin selalu kembali kepada Al-Qur an setiap menghadapi permasalahan kehidupan. Di samping itu Al-Qur an juga berfungsi sebagai sumber ajaran Islam, serta sebagai dasar petunjuk di dalam berfikir, berbuat dan beramal sebagai kholifah di muka bumi. Untuk dapat memahami fungsi Al-Qur an tersebut,maka setiap manusia beriman 6 7 Al-Qur an dan Terjemahannya, Op.Cit, hlm. 988 Muhammad Thalib, Fungsi dan Fadhillah Membaca Al-Qur an, Kaffah Media, Surakarta, 2005, hlm. 11

7 harus berusaha belajar, mengenal, membaca dengan fasih dan benar sesuai dengan aturan membaca (ilmu tajwidnya), makharijul huruf, dan mempelajari baik tersurat maupun terkandung di dalamnya (tersirat), menghayatinya serta mengamalkan isi kandungan Al-Qur an dalam kehidupan sehari-hari.8 Sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur an surat Al-Qomar pada ayat 22 berbunyi: Artinya: Dan Sesungguhnya Telah kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang mengambil pelajaran. (Q.S. AlQomar: 22).9 Ayat tersebut di atas dapat dipahami bahwa wajib hukumnya bagi setiap muslim beriman kepada Allah dan Kitab-kitabnya untuk mempelajari isi kandungan dengan baik dan benar. Namun demikian, dewasa ini banyak sekali di tengah masyarakat generasi muda Islam belum mampu atau bahkan ada sama sekali tidak dapat membaca AlQur an padahal bacaan Al-Qur an termasuk juga bacaan dalam sholat. Pemandangan lain cukup memprihatinkan adalah akhir-akhir ini dirasakan kecintaan membaca Al-Qur an di kalangan umat Islam sendiri agak semakin menurun. Bahkan sudah jarang sekali terdengar orang orang membaca Al-Qur an di rumah-rumah orang Islam, padahal mereka tahu membaca Al-Qur an merupakan ibadah memperoleh pahala dari Allah SWT. Jika umat Islam sudah merasa tidak penting untuk membaca Al-Qur an, maka siapakah akan mau membaca Al-Qur an kalau 10 bukan orang Islam itu sendiri. Dapat diketahui bahwa setiap muslim mempunyai tanggung jawab dan 8 berkewajiban untuk mengajarkan Abu Yahya As- Syilasyabi, Cara Mudah Membaca Al-Qur an Sesuai Kaidah Tajwid, Daar Ibn Hazm, Yogyakarta, 2007, hlm. 12. 9 dan mengamalkan Al-Qur an Al-Qur an dan Terjemahannya,Op.Cit, hlm. 529. 10 Abu Yahya As- Syilasyabi, Op.Cit, hlm. 13.

8 sebagai petunjuk dan pedoman hidup seluruh umat manusia ada di dunia ini. Apalagi dalam menghadapi tantangan zaman di abad modern dengan perkembangan dinamika ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat seperti sekarang ini. Masyarakat muslim, secara khusus orang tua, ulama terutama guru di sekolah perlu khawatir dan prihatin terhadap anak-anak sebagai generasi penerus terhadap maju pesatnya IPTEK berdampak pada terjadinya pergeseran budaya hingga berpengaruh pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran Al-Qur an, manusia di zaman ini cenderung lebih menekankan ilmu umum condong pada kepentingan dunia dan melupakan ilmu keagamaan sebagai tujuan di akhirat kelak. Ketidakpedulian manusia dalam belajar Al-Qur an akan mengakibatkan terjadinya peningkatan buta huruf Al-Qur an pada akhirnya Al-Qur an merupakan Kalamullah tidak lagi di baca ataupun dipahami apalagi diamalkan.11 Nilai-nilai agama telah mulai luntur dan ditinggalkan sama sekali. Budaya membaca Al-Qur an dirumah-rumah setelah sholat fardhu sudah jarang didengarkan. Membaca Al-Qur an telah digantikan dengan bacaanbacaan atau media-media informasi lain seperti: koran atau surat kabar, majalah, televisi dll. Lebih parah lagi menurunnya kemampuan orangorang muslim dalam membaca Al-Qur an dengan baik dan benar. Dalam proses pendidikan upaya atau usaha guru sangatlah penting demi kelangsungan proses belajar mengajar baik. Dalam pengertian upaya atau usaha mempunyai arti sama yaitu ikhtiar untuk mencapai sesuatu hendak di capai. Sedangkan pengertian guru itu sendiri adalah pendidik profesional, karena ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan sebenarnya menjadi tanggungjawab orang tua.12 Pada saat ini tidaklah asing lagi apabila mendengar para pendidik 11 12 menyatakan keluhan-keluhan Muhammad Thalib, Op. Cit, hlm. 14. Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta 1996, hlm. 39.

9 tentang pengajaran materi PAI dalam hal membaca Al-Qur an khususnya di sekolah. Dan tidak semua siswa menyukai mata pelajaran PAI khususnya membaca Al-Qur an serta kurang sebuah motivasi belajar siswa13. Juga dalam hal ini adanya sebuah pendorong agar terlaksananya tujuan tersebut yaitu dengan adanya sarana dan prasarana lengkap disamping itu juga kita memerlukan tenaga pengajar profesional dibidangnya. Diantara hal kurang memuaskan adalah masih banyak ditemui kesulitan siswa dalam membaca Al-Qur an, misalnya ada beberapa siswa masih kurang lancar membaca Al-Qur an seperti terbata-bata dalam membaca ayat Al-Qur an, Hal inilah mendorong penulis untuk mengadakan penelitian berjudul PELAKSANAAN METODE DRILL BAGI ANAK YANG KESULITAN MEMBACA AL-QUR AN DALAM KELANCARAN MEMBACA AL-QUR AN DI MTs NAHDLATUSY SYUBBAN SAYUNG DEMAK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 B. Fokus Penelitian Penelitian berjudul Pelaksanaan Metode Drill Bagi Anak Yang Kesulitan Membaca Al-Qur an Dalam Kelancaran Membaca AlQur an Di MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2016/ 2017 ini, menjadi fokus penelitian adalah metode drill bagi anak kesulitan membaca Al-Qur an dalam kelancaran Membaca AlQur an, kesulitan membaca Al-Qur an bagi anak dalam kelancaran membaca Al-Qur an, dan pelaksanaan metode drill dalam membaca AlQur an bagi anak kesulitan membaca Al-Qur an dalam kelancaran Membaca Al-Qur an. 13 Harun Maidir, dkk. Kemampuan Baca Tulis Al-Qur an Siswa SMA, DEPAG badan Litbang dan Puslitbang, Jakarta, 2007, hlm. 10.

10 C. Rumusan Masalah Rumusan Masalah dalam penelitian peneliti lakukan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana metode drill bagi anak kesulitan membaca Al-Qur an dalam kelancaran membaca Al-Qur an di MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2016/ 2017? 2. Bagaimana kesulitan membaca Al-Qur an bagi anak dalam kelancaran membaca Al-Qur an di MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2016/ 2017? 3. Bagaimana pelaksanaan metode drill bagi anak kesulitan membaca Al-Qur an dalam kelancaran membaca Al-Qur an di MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2016/ 2017? D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui metode drill bagi anak kesulitan membaca AlQur an dalam kelancaran membaca Al-Qur an di MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2016/ 2017 2. Untuk mengetahui kesulitan membaca Al-Qur an bagi anak dalam kelancaran membaca Al-Qur an di MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2016/ 2017 3. Untuk mengetahui pelaksanaan metode drill bagi anak kesulitan membaca Al-Qur an dalam kelancaran membaca Al-Qur an di MTs Nahdlatusy Syubban Sayung Demak Tahun Pelajaran 2016/ 2017 E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Menumbuh pengetahuan kepustakaan mengenai pendidikan agama Islam b. Sebagai bahan dasar untuk penelitian lanjut mengenai penilaian tentang pelaksanaan metode drill bagi anak kesulitan

11 membaca Al-Qur an dalam kelancaran membaca Al-Qur an dilakukan oleh guru 2. Manfaat Praktis a. Bagi lembaga, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan membangun untuk kualitas pendidikan terutama dalam membaca Al-Qur an, agar siswa dapat membaca Al-Qur an dengan baik dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehariharimelalui penerapan metode drill. b. Bagi guru, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para guru terutama guru PAI dalam memberikan latihan pada siswa. c. Bagi siswa, diharapkan dapat menguasai serta memahami latihan diberikan oleh guru agar nantinya mampu mendapatkan hasil belajar baik