BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Biro Administrasi Kemasyarakatan Setda Prov. Jatim

BAB III LANDASAN TEORI. pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA CV. SARI TEKNIK

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Riyanto, Bambang (1995) dalam buku Dasar-dasar Pembelian. yang penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Jogianto (2005), Leitch da Davis mendefinisikan sistem

BAB II LANDASAN TEORI. jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

BAB III. Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI. secara prosedur dan pendekatan secara komponen, Herlambang dan Haryanto

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB III LANDASAN TEORI. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI. perancangan sistem, dan bagan alir dokumen. Data Flow Diagram, sistem basis

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan-permasalahan atau prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI. sistem secara garis besar dibedakan menjadi 2, yaitu: tetapi dapat diuraikan elemen-elemennya.

BAB III PERANCANGAN SISTEM Pengertian, Tujuan dan Tugas Pokok Perpustakaan. informasi yang diatur menurut sistem dan aturan yang baku, dan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. Landasan Teori

BAB III LANDASAN TEORI. bagan alir dokumen. Data Flow Diagram, sistem basis data, sistem informasi

BAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1).

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. koperasi akan berinteraksi dengan masyarakat bisnis. Undang-undang dasar 1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menganalisis sistem merupakan tahapan dalam menganalisis kebutuhankebutuhan

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB II LANDASAN TEORI. sarana pelayanan kesehatan (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006).

BAB III LANDASAN TEORI. adapun beberapa definisi gaji seperti berikut ini:

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), analisis dan perancangan sistem

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

BAB II LANDASAN TEORI. pembelian dilakukan dengan mengubah bentuk barang. 2003). Menurut Soemarso S.R (1994) kegiatan pembelian dalam perusahaan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. membahas tentang ilmu yang terkait dalam permasalahan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. menggunakan web browser, Menurut simamarta (2010), Aplikasi web adalah

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Sekolah. Sekolah adalah tempat dimana pendidikan diberikan. Juga dapat diartikan

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI. beroda empat atau lebih (selalu genap), dengan menggunakan bahan bakar

BAB III LANDASAN TEORI. yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.

BAB III LANDASAN TEORI

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB III LANDASAN TEORI. landasan teori yang digunakan sebagai berikut: dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

BAB III LANDASAN TEORI. sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan khususnya perusahaan perdagangan. Performance perusahaan harus

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

BAB III LANDASAN TEORI. prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

SISTEM BASIS DATA (PENDAHULUAN) Alif Finandhita,S.Kom, M.T.

BAB III LANDASAN TEORI. beberapa pengertian tentang ilmu yang berkaitan dengan permasalahan tersebut.

BAB III LANDASAN TEORI. dengan istilah web adalah sebuah sistem terhubung dari hypertext document yang

BAB II LANDASAN TEORI. yang dibuat untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus).

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. siswa, guru, administrasi akademik, dan data atribut lainya. Sistem informasi ini

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

28/10/2010 PENGENALAN TEKNOLOGI INFORMASI KONSEP DASAR SISTEM. Materi 9 : Pengantar Sistem Informasi

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. atau lebih komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

Konsep Dasar Basis Data

BAB III LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. adalah suatu tindakan mengelola hubungan antar manusia dengan hubungan tugas

BAB II LANDASAN TEORI

80 Slamet Hariyanto, Sistem Informasi Manajemen SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLEH : SLAMET HARIYANTO

BAB II LANDASAN TEORI. (Hall, 2007: 9). Sistem Informasi menganjurkan penggunaan teknologi komputer

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui

BAB III LANDASAN TEORI. ke dalam kelas local search. Tabu search memperbaiki performansi local search

PE P NGE N NAL NA AN AN K ONS K E ONS P P D A D S A A S R A BAS A I S S D S A D T A A T ( A R ( ev e i v ew) e Dr. Karmilasari

PENGANTAR BASIS DATA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN. Alif Finandhita, S.Kom

BAB III LANDASAN TEORI. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal yaitu: Informasi yang sudah using tidak mempunyai nilai lagi

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Ada beberapa aspek yang mempengaruhi langsung Sistem Informasi diantaranya adalah: 2.1.1 Sistem Menurut FitzGerald dalam Jogiyanto (2005:1), suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sedangkan Hall (2007:6), mengatakan bahwa sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Banyak komponen yang dimaksud adalah sebuah sistem harus berisi lebih dari satu bagian. Tujuan umum dari suatu sistem adalah menghubungkan berbagai bagian dari sistem tersebut. Meskipun tiap bagian berfungsi secara independen dari yang lainnya, semua bagian tersebut melakukan tujuan yang sama. Jika komponen tertentu tidak memberikan kontribusinya pada tujuan bersama, maka komponen tersebut bukanlah bagian dari sistem. 2.1.2 Informasi McFadden,dkk dalam Kadir (2003:31) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Sedangkan menurut Davis dalam 6

7 Kadir (2003:31), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Burch dan Grudnitski dalam Kadir (2003:32) menggambarkan siklus informasi seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.1 Mulai dari pengolahan data menjadi informasi dan pemakaian informasi untuk mengambil keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali. Masukan (data) Proses (model) Keluaran (informasi) Data (ditangkap) Basis Data Penerima Hasil Tindakan Tindakan Keputusan Gambar 2.1 Siklus Informasi 2.1.3 Sistem Informasi Menurut Leitch dan Davis dalam Jogiyanto (2005:11), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan. Sedangkan Gelinas, Oram dan Wiggins dalam Kadir (2003:11) mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.

8 Komponen dari sistem informasi adalah hardware, software, data, manusia dan prosedur. Kegiatan dari suatu sistem informasi mencakup kegiatan input, proses, output, penyimpanan dan control. Sistem informasi dapat dikembangkan menjadi beberapa jenis, dengan tujuan yang berbeda-beda tergantung pada kebutuhan bisnis (Kendall, 2003:2). Jenis-jenis sistem tersebut diantaranya adalah, Transaction Processing Systems (TPS), Office Automation Systems (OAS), Knowledge Work Systems (KWS), Manajemen Information Systems (MIS), Decission Support Systems (DSS), Artificial Intelligent (AI), Computer Supported Collaborative Work Systems (CSCWS), Group Decission Support Systems (GDSS) dan Executive Support Systems (ESS). Skema pengembangan sistem informasi dapat dilihat pada Gambar 2.2. ESS GDSS CSCWS Sistem Ahli Decission Support Systems Sistem Informasi Manajemen Knowledge Work Systems Office Automation Systems Transaction Processing Systems Gambar 2.2 Skema Pengembangan Sistem Informasi 2.2 Sistem Administrasi Administrasi berdasarkan etimologis (asal kata) bersumber dari bahasa latin, yang terdiri ad + ministrate, yang secara operasional berarti melayani, membantu, dan memenuhi. Dalam bahasa asalnya dari perkataan itu dapat terbentuk kata

9 benda administratio dan kata sifat administrativus. Perkataan itu masuk ke dalam bahasa Inggris menjadi administration yang lebih banyak dikenal oleh para ilmuwan dan praktisi sekarang ini. Di bawah ini terdapat beberapa pendapat, arti atau definisi dari administrasi dalam arti luas, yaitu: a. Menurut P. Siagin dalam bukunya Administrasi Pembangunan (1974:2) mengatakan bahwa Administrasi adalah keseluruhan proses pelaksanaan daripada keputusan yang telah diambil dan pelaksanaan itu pada umumnya dilakukan oleh dua orang manusia atau lebih untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. b. Menurut J. Wayong dalam bukunya Fungsi Administrasi Negara terbitan tahun 1961, mengemukakan bahwa Administrasi adalah Kegiatan yang dilakukan untuk mengendalikan suatu usaha (pemerintah) agar tujuan tercapai. Administrasi seperti telah banyak disebutkan dalam uraian terdahulu adalah rangakaian kegiatan atau proses pengendalian suatu organisasi agar secara keseluruhan selalu terarah pada pencapaian tujuannya. Dengan demikian Administrasi berarti rangkaian kegiatan atau proses pengendalian cara atau sistem kerja sama sejumlah orang, agar berlangsung efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan bersama. The Liang Gie telah berhasil mengumpulkan lebih dari empat puluh lima defenisi administrasi kemudian mengelompokkan kedalam tiga kategori defenisi administrasi, yakni : a. Administrasi dalam pengertian proses atau kegiatan

10 Menurut Sondang P. Siangan Administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah dibentukan. b. Administrasi dalam pengertian tata usaha Menurut munawardi Reksohadiprowiro dalam arti sempi administrasi berarti tata usaha yang mencakup setiap pengaturan yang rapid an sistematis serta penentuan fakta-fakta serta tertulis dengan tujuan memperoleh pandangan yang menyeluruh serta hubungan timbale balik antara satu fakta dengan fakta lainnya. c. Administrasi dalam pengertian pemerintah Menurut Wijana, administrasi adalah Rangkaian semua organ-organ Negara rendah dan tinggi yang bertugas menjalankan pemerintahan pelakanaan dan kepolisian. 2.3 Rekam Medis Sebelum rekam medis populer seperti sekarang, kalangan kesehatan menggunakan istilah status pasien. Karena bernada bahasa asing (Belanda), maka orang berusaha mengganti istilah ini dengan bahasa Indonesia yang lebih sesuai sehingga muncul istilah catatan medik, dokumen medik dan lain-lain. Namun tampaknya belakangan ini orang lebih cenderung menggunakan istilah Rekam Medis sebagai terjemahan dari medical record biarpun terjemahan dibuat oleh Pusat Pembinaan Pengembangan Bahasa Indonesia sebagai hasil kerjasama dengan Panitia Kerja Pembinaan dan pengembangan Sistem Pencataan Medis adalah rekam medis/kesehatan (RMK).

11 Menurut M. Jusuf (1999:56), Secara sederhana dapat dikatakan bahwa rekam medis adalah kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis (riwayat penyakit), pemeriksaan dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dari waktu ke waktu. Catatan ini berupa tulisan maupun gambar, dan belakangan ini dapat pula berupa rekaman elektronik seperti komputer, mikrofilm dan rekaman suara. Dalam PERMENKES No. 749a/MenKes/XII/89 tentang Rekam Medis disebut pengertian Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Catatan tersebut berupa identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. Kegunaan rekam medis sangat diperlukan bagi pelayanan kesehatan karena dengan adanya rekam medis para dokter akan terbantu dalam memberikan pelayanannya kepada pasien. Setiap dokter atau dokter gigi yang menjalankan praktek kedokteran wajib membuat rekam medis. Rekam medis harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan. Setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memeberikan pelayanan atau tindakan. Dokumen rekam medis merupakan milik dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis merupakan milik pasien. Rekam medis harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter atau doketr gigi dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan.

12 Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktek kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran. Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya dan jika diperlukan untuk hal-hali sebagai berikut: 1. Untuk kepentingan kesahatan pasien. 2. Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan hukum. 3. Permintaan pasien sendiri 4. Berdasarkan ketentuan perundang-undangan. 2.4 Obat Menurut Aslam (2003:45), Obat adalah sediaan atau paduan bahan yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan, perbaikan badan atau bagian badan, dan kontrasepsi. Umumnya obat merupakan senyawa eksogen atau bahan asing bagi tubuh. Namun beberapa obat berupa senyawa endogen, digunakan untuk mengatasi penyakit yang terjadi akibat kekurangan zat-zat yang normal terdapat dalam tubuh sehingga perlu disuplisi dari luar. Penyakit yang disebabkan karena kekurangan senyawa endogen antara lain diabetes akibat kekurangan insulin, hipothyroidism akibat kekurangan tyroid, dan cretinism akibat kekurangan growth hormon. Di dalam tubuh obat bekerja dengan cara mempengaruhi metabolisme mikroba/parasit penyebab penyakit &/atau mempengaruhi metabolisme sel-sel

13 penderita. Penggunaan obat &/atau perbekalan farmasi lainnya dimaksudkan untuk mempertahankan, memperpanjang, dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Ditinjau dari tujuan penggunaannya, obat digolongkan menjadi obatobatan yang digunakan untuk: 1. Menetapkan diagnosa, antara lain penggunaan barium sulfat pada diagnosa tukak lambung dengan alat rontgent. 2. Mencegah penyakit, antara lain penggunaan vaksin untuk mencegah penyakit tertentu. 3. Mengatasi/mengurangi gejala penyakit, antara lain penggunaan senyawa analgesik-antipiretik (acetosal, paracetamol, metampyron, asam mefenamat) untuk mengurangi sakit kepala dan/atau demam. 4. Menghilangkan rasa sakit, antara lain penggunaan procain atau lidocain untuk menghilangkan rasa nyeri pada operasi gigi. 5. Menyembuhkan/menghilangkan penyakit, antara lain penggunaan antibiotik/antimikroba, antiparasit, antiamuba, antivirus untuk membunuh bakteri/jamur/amuba/virus dll. Memperbaiki atau memperelok badan atau bagian badan manusia, antara lain penggunaan kosmetik. 2.5 Testing dan Implementasi Sistem Menurut Standar ANSI/IEEE 1059, Testing adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diinginkan (defects/error/bugs) dan mengevaluasi fitur-fitur dari entitas software.

14 Menurut Romeo (2003:3), Testing software adalah proses mengoperasikan software dalam suatu kondisi yang dikendalikan untuk: 1. Verifikasi. Apakah telah berlaku sebagaimana yang ditetapkan (menurut spesifikasi)? 2. Mendeteksi error. 3. Validasi. Apakah spesifikasi yang ditetapkan telah memenuhi keinginan atau kebutuhan pengguna yang sebenarnya? Menurut Romeo (2003:33), Test Case merupakan tes yang dilakukan berdasarkan pada suatu inisialisasi, masukan, kondisi ataupun hasil yang telah ditentukan sebelumnya. Metode testing ini dibagi menjadi dua, yaitu: 2.5.1. White Box Testing White box testing atau glass box testing atau clear box testing adalah suatu metode disain test case yang menggunakan struktur kendali dari disain prosedural. Metode disain test case ini dapat menjamin: 1. Semua jalur (path) yang independen/terpisah dapat dites setidaknya sekali tes. 2. Semua logika keputusan dapat dites dengan jalur yang salah atau jalur yang benar. 3. Semua loop dapat dites terhadap batasannya dan ikatan operasionalnya. 4. Semua struktur internal data dapat dites untuk memastikan validasinya. 2.5.2. Black Box Testing Black box testing atau behavioral testing atau specification-based testing, input/output testing atau functional testing dilakukan tanpa sepengetahuan

15 detil struktur internal dari sistem atau komponen yang dites. Black box testing berfokus pada kebutuhan fungsional pada software, berdasarkan spesifikasi kebutuhan dari software. Menggunakan black box testing, perekayasa software dapat menggunakan sekumpulan kondisi masukan yang dapat secara penuh memeriksa keseluruhan kebutuhan funsional pada suatu program. Kategori error dapat diketahui melalui black box testing, antara lain: 1. Fungsi yang hilang atau tidak benar. 2. Error dari antar-muka. 3. Error dari struktur data atau akses eksternal database. 4. Error dari kinerja atau tingkah laku. 5. Error dari inisialisasi dan terminasi. 2.6 Konsep Dasar Basis Data sebagai berikut. Konsep dasar basis data terdiri dari beberapa tipe diantaranya adalah 2.6.1 Database Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

16 Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence (kebebasan data). 2.6.2 Sistem Basis Data Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan. Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating Sistem), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional). Keuntungan sistem basis data adalah: 1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang. 2. Mencegah ketidakkonsistenan. 3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang. 4. Integritas dapat dipertahankan. 5. Data dapat dipergunakan bersama-sama.

17 6. Menyediakan recovery. 7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence). 9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data. Kerugian sistem basis data adalah: 1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar. 2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. 3. Perangkat lunaknya mahal. 4. Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi departemen yang terkait. 2.6.3 Database Management Sistem Menurut Marlinda (2004:6), Database Management Sistem (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data. Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah: 1. Data Definition Language (DDL) Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory. 2. Data Manipulation Language (DML)

18 Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat. 3. Query Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi. DBMS memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Data Definition DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. 2. Data Manipulation DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data. 3. Data Security dan Integrity oleh DBA. DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan 4. Data Recovery dan Concurrency a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya. b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan. 5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary. 19