PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINANN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG IDENTITAS DAERAH

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PEKALONGAN

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2007 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA SERANG

BUPATI MEMPAWAH, PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASAMAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BULUNGAN

WALIKOTA PEKALONGAN, PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PEKALONGAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DPRD KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG LAMBANG DPRD KABUPATEN PANGANDARAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG LAMBANG DAN MOTTO DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA Dan BUPATI KAYONG UTARA MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR : 02/Perda/I/DPRD/ TENTANG PENGGUNAAN LAMBANG DAERAH PROPINSI LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 03 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU

Yogyakarta, 18 September LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta) Nomor 7 Tahun 1980 Seri C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR :

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN SIGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIGI,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 SERI C NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA PALU

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1958 TENTANG PENGGUNAAN LAMBANG NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG LAMBANG DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PAKAIAN DINAS KEPALA DAERAH, WAKIL KEPALA DAERAH DAN KEPALA DESA

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI KOLAKA TIMUR NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA PALOPO NOMOR : 04 TAHUN 2005 TENTANG PENAMAAN JALAN DAN PENOMORAN BANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALOPO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 36 TAHUN 2010 TENTANG. PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO

WALIKOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN.

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 67 TAHUN 2009 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BERAU BUPATI BERAU,

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 60 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KAIMANA

DEMO : Purchase from to remove the watermark. Bagian Ketiga Tanda Pangkat. Pasal 31

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran

ATRIBUT LEMBAGA KEMAHASISWAAN

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

RAMBU LALU LINTAS JALAN

Dengan Persetujuan bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR dan BUPATI LUWU TIMUR MEMUTUSKAN :

2018, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Penyelenggara Pemil

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BEKASI

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 69 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG LAMBANG DAERAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 7 Tahun 2000 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PIN LAMBANG DAERAH KABUPATEN BIREUEN DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 45 Tahun : 2016

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 12 TAHUN 2010

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI KEDIRI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG LAMBANG DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 1 TAHUN 2005 SERI E NOMOR 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 1 TAHUN 2005

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR KESEHATAN PELABUHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 40 TAHUN 2005

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR : 9/DPRD-GR/1967 TENTANG NAMA DAN LAMBANG DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 14 TAHUN 1994

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2013

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PM. 72 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

BUPATI SERUYAN PERATURAN BUPATI SERUYAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG PAKAIAN DINAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SERUYAN

L E M B A R A N D A E R A H K O T A S E M A R A N G NOMOR 17 TAHUN 2004 SERI E

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LOGO DAERAH, BENDERA DAERAH DAN BENDERA JABATAN BUPATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT Menimbang Mengingat : a. bahwa dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Bandung Barat sebagai Daerah Otonom, perlu memiliki logo daerah, bendera daerah dan bendera jabatan bupati; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, logo daerah,bendera daerah dan bendera jabatan bupati perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah; 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4389); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Republik Inodnesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor,4688);

4. Peraturan pemerintah nomor 77 tahun 2007 tentang Lambang Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4790); 5. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 2); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PEWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT dan BUPATI BANDUNG BARAT MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT TENTANG LOGO DAERAH, BENDERA DAERAH DAN BENDERA JABATAN BUPATI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan daerah ini yang dimaksud dengan: 1 Daerah adalah Kabupaten Bandung Barat. 2 Bupati adalah Bupati Bandung Barat. 3 Pemerintah daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah. 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang selanjutnya disingkat DPRD, adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 5 Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 6 Lambang daerah adalah panji kebesaran dan simbol kultural bagi masyarakat daerah yang mencerminkan kekhasan daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. 7 Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah perangkat daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah.

BAB II KEDUDUKAN DAN FUNGSI Pasal 2 (1) Logo Daerah, Bendera Daerah dan Bendera Jabatan Bupati, berkedudukan sebagai tanda identitas daerah. (2) Logo Daerah, Bendera Daerah dan Bendera Jabatan Bupati berfungsi sebagai pengikat kesatuan sosial budaya masyarakat daerah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. BAB III DESAIN LOGO DAERAH, BENDERA DAERAH DAN BENDERA JABATAN BUPATI Bagian Kesatu Desain Logo Daerah Pasal 3 (1) (2) (3) (4) Desain Logo Daerah diperoleh dari basil perlombaan tentang Logo daerah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah. Hak cipta dan hak pemakaian sepenuhnya menjadi milik pemerintah daerah. Pengalihan hak cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) telah dituangkan dalam naskah perjanjian yang ditandatangani oleh Bupati dan Sdr. Gunawan Jayadiharja, sebagai pemenang lomba logo daerah. Desain logo daerah berbentuk Perisai, dibagi menjadi 6 (enam) bagian, yang terdiri dari: a. gambar bintang segi lima dan teropong bintang Boscha berwarna kuning, bertatar belakang warna biru, diatasnya tertulis "KABUPATEN BANDUNG BARAT'; b. gambar simbol Industri berwarna hijau dengan latar belakang warna merah; c. gambar pohon pisang dengan dua pelepah daun dan sekuntum bunga melati, dengan latar belakang berwarna merah; d. gunung berwama hijau, bendungan bergerigi 19 berwarna hitam serta 6 (enam) buah gelombang yang terdiri dari 3 (tiga) berwarna biru dan 3 (tiga) berwarna putih; e. gambar mangkuk berwarna hitam; dan f. Gambar pita tertuliskan motto WIBAWA MUKTI KERTA RAHARJA, Gambar lengkap dan makna logo daerah tercantum dalam lampiran I yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini.

Bagian Kedua Desain Bendera Daerah Pasal 4 (1) (2) (3) Desain bendera daerah berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 3 (tiga) berbanding 2 (dua) yang memuat logo daerah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (4). Bendera daerah berwama dasar hijau dengan pinggiran berwama kuning emas. Gambar lengkap bendera daerah tercantum dalam Lampiran II yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. Bagian Ketiga Desain Bendera Jabatan Bupati Pasal 5 (1) Desain bendera jabatan bupati berbentuk empat persegi panjang, dengan ukuran panjang 30 (tiga puluh) sentimeter dan lebar 20 (dua puluh) sentimeter, ditengahtengahnya terdapat gambar lambang negara dengan wama dasar biru. (2) Gambar lambang Negara pada bendera jabatan bupati, berwama perak dengan pinggiran berwama perak. (3) Gambar lengkap bendera jabatan bupati tercantum dalam Lampiran III yang tidak terpisahkan dari peraturan daerah ini. BAB IV PENGGUNAAN DAN PENEMPATAN LOGO DAERAH, BENDERA DAERAH DAN BENDERA JABATAN BUPATI Bagian Kesatu Penggunaan dan Penempatan Logo Daerah Pasal 6 (1) Logo daerah dapat digunakan a. Bangunan resmi Pemerintahan Daerah; b. gapura; c. tanda batas daerah dengan Kabupaten / Kota yang berbatasan; d. kop Surat Pemerintah Daerah / SKPD; e. stempel Pemerintah Daerah SKPD; f. kantor kecamatan; g. kantor desa/kelurahan; h. Iencana atau gambar; dan i. kelengkapan pakaian dinas dan pakaian lain.

(2) Logo daerah tidak digunakan pada pertemuan resmi Bupati dengan mitra kerjalbadan/lembaga dari luar negeri. (3) Logo daerah tidak digunakan pada dokumen perjanjian yang akan ditandatangani oleh Bupati dengan mitra kerja/badan/ lembaga dari luar negeri. Pasal 7 (1) Logo daerah yang digunakan pada bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a, dapat ditempatkan di bagian luar/di bagian dalam bangunan resmi Pemerintahan Daerah. (2) Penempatan logo daerah di bagian luar bangunan dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan pada papan nama: a. kantor Bupati; b. kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, c. kantor SKPD, d. kantor Kecamatan; e. kantor Desa/ Kelurahan; f. rumah jabatan Bupati dan Wakil bupati; dan g. bangunan sekolah/fasilitas pendidikan milik Pemerintah daerah. (3) Penempatan logo daerah di bagian Iuar bangunan resmi Pemerintahan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak lebih tinggi atau sejajar dengan posisi penempatan Lambang Negara. (4) Penempatan logo daerah di bagian dalam bangunan resmi pemerntahan dimaksud pada ayat (1), dilakukan pada: a. ruang kerja Bupati dan Wakil Bupati; b. ruang sidang DPRD; c. ruang kerja Kepala SKPD; d. kantor Kecamatan; e. kantor Desa/Kelurahan; f. ruang tamu di rumah jabatan Bupati dan Wakil Bupati; dan g. ruang Kepala Sekolah/Pimpinan Lembaga Pendidikan,ruang guru,ruang tata usaha,ruang kelas,ruang pertemuan/aula dan ruang tamu pada bangunan sekolah/fasilitas pendidikan milik Pemerintah Daerah. (5) Penempatan logo daerah di dalam gedung bangunan resmi Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak lebih tinggi atau sejajar dengan posisi penempatan Lambang Negara

Pasal 8 (1) Logo daerah dapat ditempatkan bersama-sama dengan logo lambang lain/badan usaha komersial pada ruang terbuka/tertutup. (2) Penempatan logo lembaga lain/badan usaha komersial tidak lebih tinggi dari posisi logo daerah. Pasal 9 (1) Logo daerah digunakan pada kop surat SKPD sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) huruf d ditempatkan di bagian paling atas posisi kiri kertas. (2) Logo daerah pada stempel SKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 (1) huruf e,digunakan pada surat-surat resmi SKPD,kantor kecamatan,kantor Desa/Kelurahan dan ditempatkan di sebelah kiri tanda-tangan pimpinan SKPD,kecamatan,Desa/Kelurahan. Pasal 10 (1) Logo daerah yang digunakan pada pakaian dinas diatur lebih lanjut dengan peraturan Bupati (2) Logo daerah yang digunakan sebagai lencana atau gambar dan/atau kelengkapan pakaian lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf h ditempatkan pada dada kiri atas atau kerah baju atau topi. (3) Penempatan logo daerah sebagaimana lencana atau gambar dan/atau pakaian lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf h dan huruf I, tidak lebih tinggi atau sejajar dengan penempatan lencana atau gambar lambang negara. Pasal 11 Logo daerah yang digunakan sebagai lencana anggota DPRD, dapat ditambah dengan singkatan kata 'DPRD'. Bagian Kedua Penggunaan dan Penempatan Bendera Daerah Pasal 12 (1) Bendera daerah dapat digunakan sebagai pendamping bendera negara pada bangunan resmi pemerintahan daerah, gapura, perbatasan antar provinsi, kabupaten/kota serta sebagai lencana atau gambar dan/atau kelengkapan pakaian lainnya. (2) Bendera daerah yang digunakan sebagai pendamping bendera negara, ukurannya tidak boleh sama atau lebih besar dari bendera Negara.

(3) Bendera daerah dapat digunakan dan ditempatkan dalam pertemuan Bupati dengan mitra kerja/badanllembaga dari luar negeri. (4) Penggunaan dan penempatan bendera daerah dalam pertemuan resmi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan sebagai pendamping bendera Negara. Pasal 13 (1) Bendera daerah yang digunakan pada bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1), dapat ditempatkan dibagian luar/bagian dalam bangunan resmi pemerintahan daerah. (2) Penempatan bendera daerah dibagian luar bangunan resmi pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan pada: a. kantor Kepala Daerah; dan b. rumah jabatan Bupati dan Wakil Bupati. (3) Penempatan bendera daerah dibagian luar bangunan resmi pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tidak lebih tinggi atau sejajar dengan Bendera Negara. (4) Penempatan bendera daerah di bagian dalam bangunan resmi pemerintahan dearah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), dilakukan pada : a. ruang tamu dan ruang kerja Bupati dan Wakil Bupati; b. ruang rapat utama pada kantor Bupati. c. ruang kerja pimpinan dan ruang sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; d. ruang tamu di rumah jabatan Bupati dan Wakil Bupati; e ruang keria Carnat dan Kepala Desa atau nama lain; dan f. ruang Kepala Sekolah/ Pimpinan Lembaga Pendidikan pada bangunan sekolah/ fasilitas pendidikan milik pemerintahan daerah. 5 Penempatan bendera daerah didalam gedung bangunan resmi pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (4), tidak -lebih tinggi atau sejajar dengan bendera negara. 6 Dalam hal bendera daerah ditempatkan berdampingan dengan bendera negara, bendera daerah diposisikan di sebelah kanan. Pasal 14 Bendera daerah tidak dikibarkan pada upacara peringatan hari-hari besar kenegaraan di daerah, upacara hari ulang tahun daerah, upacara/apel bendera lainnya.

Pasal 15 Bendera daerah yang digunakan pada gapura tanda batas antar kabupaten dan kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1), ditempatkan lebih tinggi dad bendera atau umbul-umbul badan usaha komersial. Pasal 16 (1) Bendera daerah yang digunakan sebagai lencana atau gambar/kelengkapan busana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) ditempatkan pada dada kin atas atau kerah baju atau topi. (2) Penempatan bendera daerah sebagaimana lencana atau gambar / kelengkapan busana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak lebih tinggi atau sejajar dari lencana lambang negara. Bagian Ketiga Penggunaandan Penenpatan Bendera Jabatan Bupati Pasal 17 (1) Bendera Jabatan Bupati ditempatkan pada kendaraan dinas/resmi Bupati di luar bagian depan di tengah-tengah. (2) Bendera Jabatan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digunakan hanya pada upacara hari hari besar kenegaraan di daerah dan upacara hari ulang tahun daerah. BAB V PENGGUNAAN LOGO OLEH MASYARAKAT Pasal 18 (1) Penggunaan logo daerah oleh masyarakat, terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis dari Bupati. (2) Tata cara persetujuan tertulis sebagaimana tercantum pada ayat 1,diatur dengan Peraturan Bupati. (3) Setiap orang yang menggunakan logo daerah tanpa ada persetujuan tertulis Bupati, dikenakan teguran oleh Bupati.

BAB VI LARANGAN Pasal 19 (1) Logo Daerah, Bendera Daerah dan Bendera Jabatan Bupati, dilarang dibuat tidak sesuai dengan yang diatur dalam peraturan daerah ini. (2) Logo Daerah, Bendera Daerah dan Bendera Jabatan Bupati, dilarang digunakan selain yang diatur dalam peraturan daerah ini. (3) Logo Daerah, Bendera Daerah dan Bendera Jabatan Bupati, dilarang diubah desainnya sehingga tidak sama dengan yang diatur dalam peraturan daerah ini. (4) Logo Daerah, Bendera Daerah dan Bendera Jabatan Bupati, dilarang digunakan untuk merek, reklame, perdagangan, lambang ocganisasi masyarakat, perkumpulan, partai politik, dan/atau lambang badan usaha, kecuali Badan Usaha Milik Daerah. BAB VII KETENTUAN PIDANA DAN PENYIDIKAN Pasal 20 (1) Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 19 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), diancam pidana kurungan selama-lamanya 6 (satu) bulan dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). (1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah tindak pidana pelanggaran. Pasal 21 Penyidikan terhadap pelanggaran peraturan daerah ini, dilaksanakan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil dan/atau Satuan Polisi Pamong Praja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 22 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaan, diatur dengan peraturan Bupati.

KETENTUAN PENUTUP Pasal 23 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah. Ditetapkan di Padalarang pada tanggal 28 Juli 2008 BUPATI BANDUNG BARAT, TTD A B U B A K A R Diundangkan di Padalarang pada tanggal 28 Juli 2008 Pit. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT, TTD A B B A S LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2008 NOMOR 4