Perda No. 27 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Perhubungan dan UPT Dinas Perhubungan

dokumen-dokumen yang mirip
Perda No.37 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Pertamben Kab. Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 37 TAHUN 2004

Perda No.36 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Lingkungan Hidup Kab. Magelang

Perda No. 25 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Dinas Pasar dan UPT Dinas Pasar Kab. Magelang..

Perda No.30 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Nakertrans Kab. Magelang

Perda No. 17/2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Bawasda PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

Perda No. 16 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT SekretariatDPRD Kabupaten Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2004

Perda No. 18 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT BAPPEDA dan UPT Bappeda Kabupaten Magelang

Perda No. 20 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Badan Pengelola Perpustaakaan, Kearsipan, dan DE.

Perda No.31 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Sosial Kab. Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 31 TAHUN 2004

Perda No. 28 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Kesehatan dan UPT Dinas Kesehatan

Perda No. 19 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, BPKKD dan UPT BPKKD Kabupaten Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2004

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG

Perda No. 15 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang

Perda No. 27/2001 ttg Pembent, Keduduk, Tupoksi dan SOT Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kab.Magelang.

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 67 TAHUN 2013 TENTANG

Perda No. 26/2001 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi dan SOT Kantor Pelatihan Kerja Kab.Magelang.

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

Perda No. 03 / 2002 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi, SOT Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI

Perda No. 8 / 2003 tentang Susunan organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa di Kabupaten Magelang.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 74

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 118 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BUPATI WONOGIRI PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 01 TAHUN 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 26 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PENGELOLA PERPARKIRAN KOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 72 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 13 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN WONOSOBO

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 138 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 57 TAHUN 2005 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KOTA SURABAYA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 57 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan;

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 54 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-X TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 1 TGL. 19 APRIL 1996 SERI D NO. 1

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang : a. bahwa dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Magelang perlu ditinjau kembali; b. bahwa peninjauan kembali sebagaimana tersebut di atas adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan kewenangan desentralisasi di bidang perhubungan; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu disusun Peraturan Daerah Kabupaten Magelang tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang. Mengingat : 1. Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 jis Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Tahun 1950) dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1982 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang dari wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang ke Kecamatan Mungkid di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 36); 2. Undang Undang Nomor 8 Tahun Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 4. Undang Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4262) PROPERAT

2 Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MAGELANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Magelang; b. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten Magelang; c. Bupati adalah Bupati Magelang; d. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang; e. Dinas Perhubungan adalah Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang; f. Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang; g. Kepala Dinas Perhubungan adalah Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang; h. Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang; i. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk : 1) Dinas Perhubungan ; 2) Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN Bagian Pertama Kedudukan Pasal 3 (1) Dinas Perhubungan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten di bidang perhubungan. (2) Dinas Perhubungan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pasal 4 Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi perhubungan. di bidang

3 Bagian Ketiga Fungsi Pasal 5 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, Dinas Perhubungan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan; b. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan teknis di bidang perhubungan ; c. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang perhubungan; d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan Bagian Keempat Struktur Organisasi Pasal 6 (1) Struktur Organisasi Dinas Perhubungan, meliputi : a. Kepala; b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari; 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2) Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Lalulintas, terdiri dari; 1) Seksi Manajemen dan Rekayasa; 2) Seksi Bimbingan dan Pengendalian Operasional. d. Bidang Angkutan, terdiri dari; 1) Seksi Angkutan Orang dan Barang; 2) Seksi Terminal dan Perpakiran. e. Bidang Teknik dan Sarana-Prasarana, terdiri dari; 1) Seksi Teknik Pengujian Kendaraan Bermotor; 2) Seksi Sarana dan Prasarana. f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagian Tata Usaha dan Bidang-Bidang sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) huruf b, c, d, dan e Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan. (3) Sub-Sub Bagian sebagaimana dimaksud Ayat (1) huruf b angka 1 dan 2 Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha. (4) Seksi-Seksi sebagaimana dimaksud Ayat (1) huruf c angka 1 dan 2, huruf d angka 1 dan 2 serta huruf e angka 1 dan 2 Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. (5) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perhubungan adalah sebagaimana terdapat dalam lampiran I dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 7 Kepala Dinas Perhubungan memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Perhubungan sebagaimana tersebut dalam Pasal 4 dan 5. Pasal 8 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang ketatausahaan. Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 8, Bagian Tata Usaha, menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan perencanaan dan pelaporan kegiatan bidang ketatausahaan; b. Pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan dan dokumentasi kegiatan;

4 c. Pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; d. Pengelolaan administrasi keuangan; e. Pengelolaan administrasi kepegawaian; f. Penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis bidang perhubungan; g. Pengkoordinasian penyusunan, pengolahan dan pelayanan data. h. Pengkoordinasian perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan; Pasal 10 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, perlengkapan dan rumah tangga, pengelolaan administrasi kepegawaian serta penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis, pengkoordinasian penyusunan, pengolahan dan pelayanan data, perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang perhubungan. (2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pengelolaan administrasi keuangan. Pasal 11 Bidang Lalulintas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang manajemen, rekayasa, bimbingan, pengawasan dan pengendalian operasional lalulintas. Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 11, Bidang Lalulintas menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Lalulintas; b. Penyusunan rencana kegiatan di bidang Lalulintas; c. Penyelenggaraan pengaturan lalulintas; d. Penyelenggaraan penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan, penempatan dan pemeliharaan alat perlengkapan lalulintas; e. Penyelenggaraan pembinaan keselamatan, pengawasan dan pengendalian operasional lalulintas; f. Penyelenggaraan upaya pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalulintas; g. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan di bidang lalulintas. Pasal 13 (1) Seksi Manajemen dan Rekayasa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan penyelenggaraan pengaturan lalulintas, penyusunan rencana kebutuhan, pengadaan, penempatan dan pemeliharaan alat perlengkapan lalulintas. (2) Seksi Bimbingan dan Pengendalian Operasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan penyelenggaraan pembinaan keselamatan, pengawasan dan pengendalian operasional lalulintas serta upaya pencegahan dan penanggulangan kecelakaan lalulintas. Pasal 14 Bidang Angkutan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang angkutan orang dan barang, terminal serta perparkiran. Pasal 15 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 14, Bidang Angkutan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang angkutan;

5 b. Penyusunan rencana kegiatan di bidang angkutan; c. Penyelenggaraan penyusunan pola angkutan, pengaturan jalur dan jaringan lalulintas; d. Penyelenggaraan penyusunan sistem kebutuhan dan penyelenggaraan angkutan barang/orang; e. Penyelenggaraan bimbingan, pengelolaan dan pengawasan perijinan angkutan barang dan orang; f. Penyelenggaraan bimbingan dan pengendalian perusahaan angkutan; g. Penyelenggaraan pengelolaan dan pengembangan terminal, halte, tempat parkir dan jembatan penyeberangan; h. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan di bidang angkutan. Pasal 16 (1) Seksi Angkutan Orang dan Barang mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan penyelenggaraan penyusunan pola angkutan, pengaturan jalur dan jaringan lalulintas, penyusunan sistem kebutuhan dan penyelenggaraan angkutan barang/orang, penyelenggaraan bimbingan, pengelolaan dan pengawasan perijinan angkutan barang dan orang serta bimbingan dan pengendalian perusahaan angkutan. (2) Seksi Terminal dan Perparkiran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan penyelenggaraan pengelolaan dan pengembangan terminal, halte, tempat parkir dan jembatan penyeberangan; Pasal 17 Bidang Teknik dan Sarana-Prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang teknik pengujian kendaraan bermotor dan sarana-prasarana. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 17, Bidang Teknik dan Sarana- Prasarana menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang teknik dan Sarana - Prasarana; b. Penyusunan rencana kegiatan di bidang teknik dan Sarana-Prasarana; c. Penyelenggaraan pembinaan teknis dan pengujian berkala kendaraan bermotor; d. Penyelenggaraan inventarisasi dan registrasi kendaraan bermotor; e. Penyelenggaraan bimbingan teknis usaha perbengkelan, derek dan tempat servis kendaraan bermotor; f. Penyelenggaraan pengelolaan, pengendalian dan pengawasan perijinan usaha perbengkelan, derek dan tempat servis kendaraan bermotor; g. Penyelenggaraan penyiapan lokasi dan pengembangan sarana prasarana teknik pengujian kendaraan bermotor h. Penyelenggaraan bimbingan dan pengelolaan perijinan usaha sekolah mengemudi dan montir; i. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan di bidang teknik dan sarana prasarana. Pasal 19 (1) Seksi Teknik Pengujian Kendaraan Bermotor mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan penyelenggaraan pengujian berkala, inventarisasi dan registrasi kendaraan bermotor serta bimbingan teknis, pengelolaan dan pengawasan perijinan usaha perbengkelan, derek dan tempat servis kendaraan bermotor. (2) Seksi Sarana dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, penyelenggaraan penyiapan lokasi dan pengembangan sarana prasarana teknik pengujian kendaraan bermotor serta bimbingan dan pengelolaan perijinan usaha sekolah mengemudi dan montir. Pasal 20 (1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Perhubungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Perhubungan sesuai dengan keahliannya.

6 (2) Kelompok Jabatan fungsional pada Dinas Perhubungan sebagaimana tersebut pada Ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional selaku Ketua Kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan. (3) Jumlah tenaga dalam jabatan Fungsional pada Dinas Perhubungan ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. (4) Pembinaan terhadap tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Dinas Perhubungan, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang Undangan yang berlaku. BAB IV KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN TERMINAL Bagian Pertama Kedudukan Pasal 21 (1) Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal sebagaimana dimaksud Pasal 2 angka 2 merupakan pelaksana operasional sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang pengaturan dan pengawasan kegiatan, pengelolaan kebersihan dan keamanan serta pemungutan retribusi terminal. (2) Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan. Bagian Kedua Tugas Pasal 22 Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan di bidang pengaturan dan pengawasan kegiatan, pengelolaan kebersihan dan keamanan serta pemungutan retribusi terminal. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 23 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 22, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis pengaturan dan pengawasan kegiatan, pengelolaan kebersihan dan keamanan serta pemungutan retribusi terminal; b. Penyusunan rencana kegiatan pengaturan dan pengawasan kegiatan, pengelolaan kebersihan dan keamanan serta pemungutan retribusi terminal; c. Penyelenggaraan pengaturan dan pengawasan kegiatan; d. Penyelenggaraan pengelolaan kebersihan dan keamanan; e. Penyelenggaraan pemungutan retribusi terminal; f. Pengelolaan ketatausahaan. Bagian Keempat Struktur Organisasi Pasal 24 (1) Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal, terdiri dari:

7 a. Kepala; b. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal adalah sebagaimana terdapat dalam lampiran II dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 25 Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal sebagaimana tersebut dalam Pasal 22 dan 23. Pasal 26 (1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal sesuai dengan keahliannya. (2) Kelompok Jabatan Fungsional pada Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal sebagaimana tersebut pada Ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional selaku Ketua Kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal. (3) Jumlah tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. (4) Pembinaan terhadap tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang Undangan yang berlaku. BAB V TATA KERJA Pasal 27 (1) Kepala Dinas Perhubungan dalam melaksanakan tugasnya, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati. (2) Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal dalam melaksanakan tugasnya, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan. Pasal 28 Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Perhubungan serta Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi secara vertikal maupun horisontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain sesuai dengan bidang tugasnya. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 29 (1) Penjabaran Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perhubungan dan dan Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. (2) Dalam rangka lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan tugas dan fungsi, pada Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal dapat dibentuk Urusan-Urusan yang melaksanakan tugas tertentu. (3) Pembentukan dan pengaturan lebih lanjut Urusan-Urusan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) Pasal ini, ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

8 BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 30 (1) Pelaksanaan Peraturan Daerah ini mulai berlaku secara efektif paling lama 6 (enam) bulan setelah diundangkan. (2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan yang dimuat dalam Pasal 3 huruf b angka 1, Paragraf Ketiga pasal 12, 13, 14, 15 dan Lampiran III Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 19 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Magelang dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Pasal 31 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Magelang. Ditetapkan di Kota Mungkid. Pada tanggal 10 Juli 2004 BUPATI MAGELANG TTD. SINGGIH SANYOTO Diundangkan di Kota Mungkid Pada tanggal 12 Juli 2004 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAGELANG Pelaksana Tugas Ttd. HARTONO Wakil Bupati LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2004 NOMOR 41 SERI D NOMOR 13 2004 Dihimpun oleh Dollut Tuge Staf Teknis SJDI Hukum Setda Kab.Magelang

9 PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MAGELANG I. PENJELASAN UMUM Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan ini merupakan tindaklanjut dari ketentuan yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Pengaturan kelembagaan Dinas Perhubungan serta Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan ini didasarkan pada hasil evaluasi terhadap penyelenggaraan kewenangan kabupaten di bidang perhubungan yang selama ini diselenggarakan oleh Kantor Perhubungan. Dengan Penetapan Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan serta Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan ini, diharapkan akan lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna serta lebih meningkatkan mutu pelayanan penyelenggaraan kewenangan desentralisasi bidang perhubungan di wilayah Kabupaten Magelang. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 : Cukup jelas. Pasal 2 : Cukup jelas. Pasal 3 : Ayat (2) : Pertanggungjawaban Kepala Dinas Perhubungan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah adalah pertanggungjawaban administratif. Pengertian "melalui" bukan berarti Kepala Dinas Perhubungan merupakan bawahan langsung Sekretaris Daerah. Secara struktural Kepala Dinas Perhubungan berada langsung di bawah Bupati. Pasal 4 : Cukup Jelas. Pasal 5 : Berdasarkan kebutuhan dan dalam rangka memberi -kan kemudahan pelayanan kepada masyarakat, penyelenggaraan sebagian tugas pemberian perizinan dan pelayanan umum bidang perhubungan dapat dilimpahkan kepada perangkat daerah lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki oleh perangkat daerah yang bersangkutan. Terhadap sebagian tugas yang dilimpahkan tersebut, Dinas Perhubungan mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan fasilitasi, pembinaan teknis, koordinasi dan pemantauan atas pelaksanaannya. Pengaturan lebih lanjut terhadap sebagian tugas pemberian perizinan dan pelayanan umum bidang perhubungan yang dilimpahkan kepada perangkat daerah lainnya, ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 6 : Ayat (3) : Cukup jelas.

10 Ayat (4) : Cukup jelas. Ayat (5) : Cukup jelas. Pasal 7 : Cukup jelas. Pasal 8 : Cukup jelas. Pasal 9 : Cukup jelas. Pasal 10 : Pasal 11 : Cukup jelas. Pasal 12 : Cukup jelas. Pasal 13 : Pasal 14 : Cukup jelas. Pasal 15 : Cukup jelas. Pasal 16 : Pasal 17 : Cukup jelas. Pasal 18 : Cukup jelas. Pasal 19 : Ayat (2 : Cukup jelas. Pasal 20 : Ayat (3) : Cukup jelas. Ayat (4) : Cukup jelas. Pasal 21 : Pasal 22 : Cukup jelas. Pasal 23 : Cukup jelas. Pasal 24 : Pasal 25 : Cukup jelas. Pasal 26 : Ayat (3) : Cukup jelas. Ayat (4) : Cukup jelas. Pasal 27 :

11 Pasal 28 : Cukup jelas. Pasal 29 : Ayat (2) : Pembentukan Urusan-Urusan didasarkan pada pertimbangan kebutuhan dan kemampuan daerah. Pada Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal dapat dibentuk maksimal 3 Urusan, yang menyelenggarakan tugas di bidang ketatausahaan dan tugas-tugas teknis lainnya. Masing-masing Urusan dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Terminal. Kepada para Kepala Urusan dapat diberikan tunjangan kesejahteraan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Ayat (3) : Cukup jelas. Pasal 30 : Pasal 31 : Cukup jelas. III. PENJELASAN TAMBAHAN. Bahwa Peraturan Daerah ini telah dibahas dalam Rapat Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada tanggal 31 Mei sampai dengan 23 Juni 2004 dan dan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tanggal 26 April, 6 Mei, 13 Mei dan 28 Juni 2004 serta telah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nomor 16/DPRD/2004 tentang Persetujuan Penetapan Peraturan Daerah Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Magelang, tanggal 28 Juni 2004. 2004 Dihimpun oleh Dollut Tuge Staf Teknis SJDI Hukum Setda Kab.Magelang

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MAGELANG LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR : 27 TAHUN 2004 TANGGAL : 10 JULI 2004 Kepala Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Keuangan Bidang Lalu lintas Bidang Angkutan Bidang Teknik dan Sarana Prasarana Seksi Manajemen dan Rekayasa Seksi Angkutan Orang dan Barang Seksi Teknik Pengujian Kendaraan Bermotor Seksi Bimbingan dan Pengendalian Operasional Seksi Terminal dan Perparkiran Seksi Sarana dan Prasarana UPT Pengelola Terminal BUPATI MAGELANG TTD SINGGIH SANYOTO PROPERAT

2 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN TERMINAL DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MAGELANG LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR : 27 TAHUN 2004 TANGGAL : 10 JULI 2004 Kepala Kelompok Jabatan Fungsional Urusan BUPATI MAGELANG TTD SINGGIH SANYOTO