66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian pada bulan November 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan penelitian di Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jl. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta, 12190, telp 021-5150515 extention 4312, 4320, 4307, 4309, fax 021-5150330. B. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti penelitian dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia sehingga orang lainpun dapat melakukan hal yang sama. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. 50
67 51 Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan kausal (sebab akibat). Yaitu untuk meneliti hubungan sebab akibat antara satu atau lebih variabel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable) yang kemudian dijabarkan dalam beberapa tahap pengujian. Sedangkan penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari obyek penelitian. Dengan metode ini, penelitian akan menjelaskan pengaruh antara variabel independen nilai tukar US$/rupiah dan tingkat suku bunga SBI terhadap variabel dependen Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). C. Hipotesis Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ho1 : Variabel nilai tukar US$/rupiah dan tingkat suku bunga SBI secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Ha1 : Variabel nilai tukar US$/rupiah dan tingkat suku bunga SBI secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap IHSG.
68 52 Ho2 : Variabel nilai tukar US$/rupiah tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Ha2 : Variabel nilai tukar US$/rupiah berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Ho3 : Variabel tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG. Ha3 : Variabel tingkat suku bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap IHSG. D. Variabel dan Pengukurannya 1. Variabel terikat (dependent variable) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain atau merupakan akibat dari suatu variabel bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan. Dan pengukurannya menggunakan skala rasio. 2. Variabel bebas (independent variable) Variabel bebas adalah variabel yang tidak terpengaruhi, tetapi mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai tukar US$/rupiah dan tingkat suku bunga SBI. Dan pengukurannya menggunakan skala rasio.
69 53 Rumusan untuk membentuk indeks saham menggunakan Weightened Average (Didit, 2010), yaitu : IHSG = Σ(PXQ) x 100 d Di mana : P = Harga penutupan di pasar regular. Q = Jumlah saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (bobot saham). d = Nilai dasar, yaitu nilai yang dibentuk berdasarkan jumlah saham yang tercatat di BEI yang masuk dalam daftar penghitungan indeks. Nilai dasar bisa berubah jika ada aksi korporasi yang menyebabkan jumlah saham berkurang atau bertambah. E. Definisi Operasional Variabel 1. Nilai Tukar Mata Uang Nilai tukar mata uang adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang negara lain. Nilai tukar mata uang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs tengah BI, hanya untuk mata uang US$ terhadap rupiah, yang merupakan nilai tengah antara kurs jual dan kurs beli yang dikeluarkan BI. Kurs tengah
70 54 BI yang digunakan dalam penelitian ini adalah kurs rupiah per bulan selama periode penelitian. 2. Tingkat Suku Bunga SBI Sertifikat Bank Indonesia adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek (1-3 bulan) dengan sistem diskonto/bunga. Tingkat suku bunga SBI adalah ukuran keuntungan investasi berupa sertifikat bank Indonesia yang dapat diperoleh pemodal dan juga biaya modal yang harus dikeluarkan perusahaan untuk menggunakan dana dari pemodal. Tingkat suku bunga SBI yang digunakan adalah dalam periode bulanan. 3. Indeks Harga Saham Gabungan IHSG adalah gabungan dari seluruh jenis saham yang dicatat di BEI baik saham biasa dan preferen. Angka IHSG didapat dari perbandingan antara nilai pasar dari seluruh saham yang tercatat di bursa efek dengan nilai pasarnya. Data-data IHSG ini dihasilkan melalui perhitungan yang dilakukan JATS (Jakarta Automatic Trading System) di BEI, yaitu suatu sistem perdagangan yang terkomputerisasi. IHSG digunakan sebagai suatu alat utama atau indikator untuk mengetahui bagaimana perkembangan atau kegiatan yang terjadi di pasar modal Indonesia, dalam hal ini BEI. Angka IHSG yang
71 55 digunakan dalam penelitian ini merupakan angka IHSG penutupan setiap akhir bulan. F. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode studi pustaka, yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh informasi dengan jalan mencari, membaca dan mencatat secara sistematis fenomena-fenomena yang dibaca dari sumber tertentu. G. Jenis Data Jenis data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder yang diperoleh dari BEI dan BI dengan data time series dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun, yaitu dari tahun 2007 tahun 2009. H. Populasi dan Sampel 1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian di tarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah IHSG periode bulanan atas seluruh saham yang aktif di bursa pada periode penelitian, kurs US$/rupiah tengah bulanan, dan tingkat suku bunga SBI bulanan. Data
72 56 IHSG diambil dari tahun 2007 tahun 2009 dengan closing price pada setiap akhir bulan yang ditetapkan BEI. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode non probabilitas berdasarkan purposive random sampling yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan pertimbangan tertentu (Indriantoro, 1999), yaitu : a. Kurs tengah bulanan Bank Indonesia, hanya untuk kurs dolar terhadap rupiah periode bulan Januari 2007 Desember 2009. b. Tingkat suku bunga SBI bulanan untuk periode bulan Januari 2007 Desember 2009. c. Indeks harga saham gabungan rata-rata bulanan dengan closing price pada setiap akhir periode bulan Januari 2007 Desember 2009. I. Metode Analisis Data 1. Analisis Statistik Deskriptif Yaitu merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan. Tabulasi
73 57 menyajikan ringkasan, pengaturan/penyusunan data dalam bentuk numerik dan grafik. Analisis ini memberikan gambaran/deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, dan minimum dari setiap variabel. 2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal Ghozali (2005: 110). Pengujian dilakukan dengan Kolmogorov-Smirnov dengan melihat tingkat signifikansi 5%. Jika lebih besar dari 5% maka data berdistribusi normal, sedangkan jika lebih kecil dari 5% maka data tidak berdistribusi normal (Duwi, 2009). b. Multikolinearitas Menurut Ghozali (2005: 91), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi atas variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya bebas multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
74 58 Uji multikolineritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance lebih besar dari 0.1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolineritas pada data yang akan diolah (Duwi, 2009). c. Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya), Ghozali (2005:95-96). Untuk menguji keberadaan autokorelasi dalam penelitian ini digunakan statistik d dari Durbin-Watson (DW test), di mana angka-angka yang diperlukan dalam metode tersebut adalah d l( angka yang diperoleh dari tabel DW batas bawah), d u (angka yang diperoleh dari table DW batas atas), 4- d l dan 4- d u. Jika nilainya mendekati 2 maka tidak terjadi autokorelasi, sebaliknya jika mendekati 0 atau 4 terjadi autokorelasi. d. Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali (2005: 105). Jika varians dari
75 59 residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Cara yang digunakan untuk mendekati ada atau tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini, dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya yaitu SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara ZPRED dan SRESID di mana sumbu Y adalah yang diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Dasar analisis yang digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas adalah sebagai berikut : 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas 2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Analisis Regresi Berganda
76 60 Setelah model regresi terbebas/lulus dari uji asumsi klasik maka model regresi layak dipakai dan kemudian dilakukan analisis regresi. Analisis ini digunakan untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen (nilai tukar US$/rupiah dan tingkat suku bunga SBI) terhadap variabel dependen di Bursa Efek Indonesia. Untuk menguji hipotesis tentang pengaruh variabel independen (Nilai Tukar Rupiah/US$ dan Tingkat Suku Bunga SBI) terhadap IHSG, penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linear berganda dengan persamaan kuadrat terkecil dengan model dasar sebagai berikut : Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + e Di mana : Y = IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) α = Konstanta X 1 = Nilai Tukar Rupiah/US$ X 2 = Tingkat Suku Bunga SBI β 1, β 2 = Koefisien regresi parsial untuk X 1,X 2 e = Disturbance error ( faktor pengganggu/residual) Untuk merumuskan hasil penelitian dan sebagai upaya untuk mencari jawaban dari masalah yang diteliti, maka perlu dilakukan analisis-analisis
77 61 atau pengujian-pengujian dengan menggunakan uji statistik terhaadap hasil estimasi yang dihasilkan dari perhitungan statistik tersebut. Adapun uji statistik yang digunakan adalah : a. Penentuan Koefisien Determinasi (Adjusted R 2 ) Koefisien determinan adalah salah satu nilai statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan pengaruh antara dua variabel. Nilai koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar persentase variasi dalam variabel independen dapat menjelaskan perubahan dalam variabel dependen. Misalnya, nilainilai (sering juga menggunakan simbol R 2 ) pada suatu persamaan regresi yang menunjukkan hubungan pengaruh variabel Y (variabel dependen) dan variabel X (variabel independen) dari hasil perhitungan tertentu adalah 0.85. Artinya adalah variasi nilai Y yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi yang diperoleh adalah 85 % sisanya yaitu 15 % variasi variabel Y dipengaruhi oleh variabel lain yang berada di luar persamaan (model). b. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan di muka dengan menggunakan alat bantu Statistics Package for Social Sciense 17.0 (SPSS 17.0). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kurs rupiah/us$ dan
62 78 tingkat suku bunga SBI terhadap IHSG di BEI periode tahun 2007- tahun 2009. Untuk menguji kehandalan penelitian ini, penulis melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut : 1) Uji kehandalan secara statistik simultan (F-Statistik/ANOVA) Pengujian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : a) Menentukan hipotesis H o1 ;µ = 0 : Nilai tukar US$/rupiah dan tingkat suku bunga SBI secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG perusahaanperusahaan yang terdaftar di BEI. H a1 ;µ 0 : Nilai tukar US$/rupiah dan tingkat suku bunga SBI secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap IHSG perusahaanperusahaan yang terdaftar di BEI. b) Menentukan tingkat signifikansi (α) yang digunakan, α = 5%.
79 63 c) Membuat keputusan, di mana : 1) Jika F hitung < F tabel, maka H o1 diterima dan H a1 ditolak. 2) Jika F hitung > F tabel, maka H o1 ditolak dan H a1 diterima. 3) Membuat keputusan 2) Uji kehandalan secara statistik masing-masing variabel bebas (t-test) Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari tiaptiap variabel independen (nilai tukar US$/rupiah dan tingkat suku bunga SBI) terhadap IHSG di BEI untuk periode tahun 2007-2009. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a) Menentukan hipotesis H o2 ;µ = 0 : Nilai tukar US$/rupiah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG perusahaanperusahaan yang terdaftar di BEI. H a2 ;µ 0 : Nilai tukar US$/rupiah berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG perusahaanperusahaan yang terdaftar di BEI.
80 64 H o3 ;µ = 0 : Tingkat suku bunga SBI tidak berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG perusahaanperusahaan yang terdaftar di BEI. H a3 ;µ 0 : Tingkat suku bunga SBI berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG perusahaanperusahaan yang terdaftar di BEI. b) Menentukan tingkat signifikansi (α) yang digunakan, α = 5 %. c) Membuat keputusan, di mana : 1) Jika t hitung < t tabel, maka H o2,3 diterima dan H a2,3 ditolak. 2) Jika t hitung > t tabel, maka H o2,3 ditolak dan H a2,3 diterima. d) Membuat kesimpulan