HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN SEKSUAL PRANIKAH REMAJA DI SMA KABUPATEN SIJUNJUNG. Elda Yusefni (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENDIDIKAN SEKS TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA NEGERI RONGKOP GUNUNG KIDUL TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA REMAJA DI DESA SUSUKAN KECAMATAN SUMBANG

FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL TERHADAP PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA SMA DAN SMK DI KOTA BENGKAYANG

The Factors Related to Pre Marriage Sexual Behavior of Adolescents in Grade X and XI in State Senior High School 1 in Bandar Lampung

Jurnal Obstretika Scientia ISSN HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SEKSUAL PRANIKAH DENGAN PERILAKU SEKSUAL

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI DI SMA N COLOMADU

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI CIREBON

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 3, Oktober 2012

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI STIKES X TAHUN 2014

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Remaja dalam Mencegah Hubungan Seksual (Intercourse) Pranikah di SMA Muhammadiyah 1 Banjarmasin Tahun 2012

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA BATIK 2 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Akademi Kebidanan dan Keperawatan Bhakti Husada Bekasi. Abstrak

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKS BEBAS PADA REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 11 YOGYAKARTA TAHUN 2014

HUBUNGAN UMUR PUBERTAS DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA SISWA KELAS XII SMK TELKOM SANDHY PUTRA PURWOKERTO 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAPREMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKUSEKSUAL DI SMABAYU PERTIWI SUNGGAL TAHUN 2015 ABSTRACT

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA NEGERI 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN POLTEKKES BHAKTI MULIA

RELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ADOLESCENT POSITION ABOUT HIV-AIDS WITH BEHAVIOR OF SEX BEFORE MARRIEDINDIUM SMA PGRI 1 SEMARANG ABSTRAK

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS PRANIKAH REMAJA DI SMA N 1 KRETEK BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MENGENAI PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMK KESEHATAN DONOHUDAN BOYOLALI TAHUN 2016

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKSUAL PRANIKAH DI SMA AL ISLAM KRIAN SIDOARJO

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012 STUDI DISKRIPTIF TENTANG GAYA PACARAN SISWA SMA KOTA SEMARANG. Asih Nurul Aini.

GAMBARAN MEDIA INFORMASI, PENGARUH TEMAN, TEMPAT TINGGAL DENGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menuju dewasa yang

Kata Kunci : Konsep diri, Kontrol diri, Persepsi siswa tentang perilaku seksual, Peran keluarga, Sumber informasi, Perilaku seksual.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU REMAJA TENTANG SEKS PRA NIKAH

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2. Agustus 2012

Jurnal Kebidanan 07 (01) Jurnal Kebidanan http : //www. journal.stikeseub.ac.id

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN SEKSUAL TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP SEKS BEBAS PADA REMAJADI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seksual khususnya kalangan remaja Indonesia sungguh

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU SEKS PRANIKAH PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG BAHAYA SEKS BEBAS DI SMK KESEHATAN JURUSAN FARMASI KABUPATEN KONAWE TAHUN 2017

PENELITIAN. Dosen Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado

Jurnal Kesehatan Bhakti Husada Edisi Juli Desember Tahun

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DAN SIKAP SEKSUALITAS DENGAN PERILAKU PACARAN PADA PELAJAR SLTA DI KOTA SEMARANG NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENDIDIKAN SEKS DALAM KELUARGA DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA N 3 BUKITTINGGI TAHUN 2012

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA KELAS X DAN XI DI SMA MUHAMMADIYAH SEWON BANTUL

Rina Indah Agustina ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia tahun,

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanakkanak. menjadi masa dewasa. Masa transisi ini kadang

Disusun Oleh: Yudha Indah Pramulatsih

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA TERHADAP SIKAP SEKSUAL REMAJA DI SMK PIRI 3 YOGYAKARTA 2012

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI MASTURBASI DENGAN PERILAKU MASTURBASI SISWA ASRAMA X DI KABUPATEN SUKABUMI TAHUN 2012

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN (KTD) DENGAN SIKAP TERHADAP ABORSI DI KELURAHAN NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA SISWA SMA KANJENG SEPUH GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Di seluruh dunia, lebih dari 1,8 miliar. penduduknya berusia tahun dan 90% diantaranya

Etlidawati 1, Salmiwati 2.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya remaja. Berdasarkan laporan dari World Health

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL REMAJA PADA SISWA SMA DI KECAMATAN BATURRADEN DAN PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia berkualitas untuk mewujudkan bangsa yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. seksual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis (Sarwono, 2013).

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

BAB 4 METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI SMA BERBASIS AGAMA DAN SMA NEGERI DI BANTUL NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP SEKS PRANIKAH SISWA DI SMAN 1 SEMIN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

ANALISIS PERILAKU SEKSUAL SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 BANTUL TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. dan kreatif sesuai dengan tahap perkembangannya. (Depkes, 2010)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seksualitas merupakan bagian integral dari kepribadian yang tidak dapat

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP SEKSUAL PADA REMAJA DI SMP N 7 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA NEGERI 1 PALU Oleh: Rizal Haryanto 18, Ketut Suarayasa 29,

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU PERAWATANDIRI SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS VII DI SMPN 3 BANTUL YOGYAKARTA

ABSTRACT. Keywords: Perception, Availability of Information Media, Courageous Risk Behavior Literature: 42 ( )

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA SMP NEGERI 1 TALANG EMPAT KABUPATEN BENGKULU TENGAH TAHUN 2015

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMA MUHAMMADIYAH 4 KARTASURA

Priyanti 1, Maya Fitria 2, Erna Mutiara 2 ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: YULIANA

KARYA TULIS ILMIAH PERILAKU ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA

KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP REMAJA TENTANG

Dewi Puspitaningrum 1), Siti Istiana 2)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN : GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA KELAS VII TENTANG PERUBAHAN SEKS SEKUNDER DI SMP N 1 MAYONG JEPARA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERSEPSI REMAJA TENTANG SEKS PRANIKAH KELAS XI DI SMA I SEWON BANTUL

JURNAL KESEHATAN DAN KEBIDANAN (JOURNAL OF MIDWIFERY AND HEALTH)

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa yang

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMK MANDIRI CIREBON. Badriah, Santi Wahyuni, Zaitun

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA SMK TENTANG SEKS PRANIKAH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUAL TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS X TENTANG KEHAMILAN DI LUAR NIKAH DI SMA NEGERI 1 LUMBUNG KABUPATEN CIAMIS

Transkripsi:

Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 1 Tahun 2016 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN SEKSUAL PRANIKAH REMAJA DI SMA KABUPATEN SIJUNJUNG Elda Yusefni (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRAK Perilaku seks pranikah memberikan dampak negatif yaitu hamil yang tidak diinginkan dan aborsi. Berdasarkan data BKKBN ditemukan siswa SMP dan SMU pernah melakukan hubungan seksual 63% dan 21% melakukan aborsi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan seksual pranikah remaja di SMA Kabupaten Sijunjung. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan bulan Januari-September tahun 2013 di kelas X SMA N 9 Sijunjung pada 65 orang sampel menggunakan kuesioner, data analisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi dan secara bivariat dengan uji chi square. Data diolah dengan sistem komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian kecil siswa (38,5%) mempunyai tin dakan seksual pranikah beresiko tinggi. Sebagian kecil (33,8%) siswa mempunyai tingkat pengetahuan rendah, sebagian besar (63,1%) siswa mempunyai sikap negatif terhadap seksual pranikah. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan seksual pranikah pada remaja. Berdasarkan hasil penelitian disarankan pada pihak sekolah membuat program penyuluhan kesehatan reproduksi bagi remaja dengan bekerja sama dengan petugas kesehatan, memberikan penyuluhan tentang bahaya seks pranikah pada remaja, penyuluhan rohani atau diadakan kegiatan ESQ setiap siswa atau siswi baru. Kata kunci : Seksual Pranikah, Pengetahuan, Sikap ABSTRACT Premarital sexual behavior have a negative impact that unwanted pregnant and abortion. Based on data found BKKBN and secondary school students had sexual intercourse 63% and 21% had an abortion. The aim of research to determine the relationship of knowledge and attitudes to premarital sexual acts Sijunjung teenagers in high school. This type of research analytic survey with cross sectional approach. The study was conducted in January-September 2013 in class X SMA N 9 Sijunjung on 65 samples using questionnaires, the data processed using univariate and bivariate frequency distribution by chi-square test. The data is processed by a computerized system. The results showed minority of students (38.5%) had high-risk sexual activity before marriage. A small portion (33.8%) students had low knowledge levels, the vast majority (63.1%) students had negative attitudes toward premarital sexual. There is a significant relationship between knowledge and attitudes to premarital sexual activity in adolescents. Based on the research results suggested in the school make reproductive health education programs for adolescents in collaboration with health care, providing information about the dangers of premarital sex among adolescents, spiritual counseling or held ESQ activities every student or a new student. Keywords : Premarital Sexual Knowledge, Attitudes. 111

Elda Yusefni; Hubungan Pengetahuan dan Sikap,,,,,,,,,,hal 111-120 PENDAHULUAN Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa dewasa (Agustian, 2006). Menurut Imran (1998) dalam Retnowati (2009) masa remaja diawali dengan masa pubertas, yaitu masa terjadinya perubahan-perubahan fisik (meliputi penampilan fisik seperti bentuk tubuh dan proporsi tubuh) dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas ini merupakan peristiwa yang paling penting, berlangsung cepat, drastis, tidak beraturan dan terjadi pada sisitem reproduksi. Hormon-hormon mulai diproduksi dan mempengaruhi organ reproduksi untuk memulai siklus reproduksi serta mempengaruhi terjadinya perubahan tubuh. Pada masa pubertas, hormonhormon yang mulai berfungsi selain menyebabkan perubahan fisik/tubuh juga mempengaruhi dorongan seks remaja. Menurut Bourgeois dan Wolfish (1994) dalam Retnowati (2009) bahwa remaja mulai merasakan dengan jelas meningkatnya dorongan seks dalam dirinya, misalnya muncul ketertarikan dengan orang lain dan keinginan untuk mendapatkan kepuasan sek. Pada masa ini remaja akan mencari cara hidup masing-masing cara yang ditempuh beragam, ada yang menurut kata orang, ada yang mengikuti apa kata televisi alias korban mode, ada juga coba-coba atau sekedar iseng (Laning, 2008). Salah satunya adalah terlibat dalam pergaulan bebas dengan prilaku seksual pranikah, dimana remaja melakukan tindakan yang seharusnya pantas dilakukannya setelah menikah. Prilaku seks pranikah pada akhirnya dapat mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan remaja itu sendiri, diantaranya semakin tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan dan kematian akibat aborsi. Menurut WHO kejadian aborsi yang tidak aman diseluruh dunia diperkirakan 95% terjadi dinegara-negara berkembang. Angka kematian yang disebabkan oleh aborsi yang tidak aman sebanyak 15-20%. Sedangkan di Asia Tenggara WHO memperkirakan sebanyak 4,2 juta aborsi dilakukan setiap tahunnya, dimana 75.000-1,5 juta terjadi di Indonesia (Waluyo, 2003). Prilaku seksual pranikah ini disebabkan karena remaja pada umumnya dalam memasuki masa peralihan tanpa di bekali dengan pengetahuan yang memadai tentang seksual pranikah. Menurut Glevinno (2008) bahwa pada masa remaja, informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan supaya remaja tidak mendapatkan informasi yang salah dari sumber- 112

Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 1 Tahun 2016 sumber yang tidak jelas. Pemberian informasi ini penting terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang aktif, karena berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi hormon. Tidak cukupnya informasi mengenai aktifitas seksual mereka sendiri tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja bila tidak didukung dengan pengetahuan dan informasi yang tepat. Menurut Chyntia (2003) bahwa salah satu problema dari kaum remaja apabila kurangnya pengetahuan seksual pranikah adalah kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi tidak aman dan juga penyakit kelamin. Pengetahuan remaja tentang seksual pranikah ini akan mempengaruhi sikap remaja terhadap tindakan prilaku seksual pranikah. nikah. Sikap seksual pranikah remaja bisa berwujud positif ataupun negative dan sikap seksual pranikah remaja dipengaruhi oleh banyak hal, selain dari faktor pengetahuan juga dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, pengalaman pribadi, lembaga pendidikan, lembaga agama dan emosi dari dalam individu (Azwar, 2009). Sikap remaja sangat berpengaruh kepada prilaku seksual pranikah remaja dimana sikap negatif mempunyai kecenderungan tindakan adalah mendukung seksual pranikah sedangkan sikap positif kecenderungan tindakan adalah menghindari seksual pranikah remaja. Survey yang dilakukan oleh Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada tahun 2007didapatkan hasil yaitu 63 % remaja SMP dan SMA di Indonesia pernah berhubungan seks, sebanyak 21 % diantaranya melakukan aborsi. Menurut Nursani (2002) yang melakukan penelitian di SMU 1 Padang dan SMU Semen Padang, responden yang pernah pacaran 51,89 % dengan usia pertama kali pacaran pada umur 11 tahun, sedangkan kegiatan seks yang pernah dilakukan responden 9,70 % pernah berpelukan dan berciuman, 4,24 % pernah memegang payudara lawan jenis, 2,42 % pernah meraba alat kelamin lawan jenis dan 63,03 % hanya berpegangan tangan saja. Berdasarkan hasil survey awal dan wawancara yang dilakukan pada 10 orang siswa kelas X di SMA N 9 Sijunjung mengatakan bahwa 3 orang siswa sudah pernah melakukan ciuman, 4 orang siwa melakukan berpegangan tangan, 3 orang lain tidak pernah melakukan aktifitas tersebut dan juga dari peryataan Guru BP SMA N 9 Sijunjung bahwa 3 tahun sebelumnya 3 orang siwa yang 113

Elda Yusefni; Hubungan Pengetahuan dan Sikap,,,,,,,,,,hal 111-120 dikeluarkan dari sekolah karena hamil diluar nikah dan beberapa siswa kedapatan berciuman, berpegangan tangan di WC sekolah dan foto-foto porno, video porno di HP Siswa. Hal ini juga terlihat pada saat istirahat siang yaitu di warung-warung sekitar sekolah tersebut, terlihat beberapa pasangan siswa duduk berdampingan sambil berpegangan tangan. Berdasarkan uraian di atas peneliti telah melakukan penelitian yang berjudul Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan Seksual Pranikah Remaja di SMA N 9 Sijunjung Kabupaten Sijunjung Tahun 2013. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan adalah survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional, variabel independen dan dependen diteliti pada waktu yang bersamaan. Penelitian ini dilakukan di SMA N 9 Sijunjung Kabupaten Sijunjung, yang dilakukan pada Bulan Januari 2013 sampai Agustus 2013. Dengan Populasi seluruh siswa-siswi kelas X SMA N 9 Sijunjung yang berjumlah 179 orang dan sampel 65 orang. Data yang diperoleh secara langsung dengan cara angket dan mengunakan kuisioner pada siswasiswi SMA N 9 Sijunjung Variabel yang di ukur adalah tingkat pengetahuan dan sikap seksual pranikah remaja dan tindakan seksual pranikah remaja. Pengolaan data ini dilakukan dengan tahapan: pemeriksaan data (editing), pemberian kode ( coding), memasukan data (entry), pembersihan data (cleaning). Analisa data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi square dengan sistem komputerisasi. HASIL PENELITIAN Analisa Univariat Tabel 1. Distribusi Frekuensi Remaja Berdasarkan Tindakan Seksual Pra Nikah di SMA Kabupaten Sijunjung Tahun 2013 Tindakan Sexual Pra Nikah Frekuensi ( f ) Persentase (%) Beresiko Tinggi 25 38,5 BeresikoRendah 40 61,5 Jumlah 65 100 Berdasarkan tabel 1 diatas didapatkan bahwa kurang dari separoh (38,5%) responden melakukan tindakan seksual pra nikah beresiko tinggi. 114

Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 1 Tahun 2016 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Remaja Berdasarkan Pengetahuan Tentang Seksual Pranikah di SMA Kabupaten Sijunjung Tahun 2013 Pengetahuan Frekuensi ( f ) Persentase (%) Rendah 22 33,8 Tinggi 43 66,2 Jumlah 65 100 Berdasarkan tabel 2 diatas didapatkan bahwa kurang dari separoh (33,8%) responden mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah tentang tindakan seksual pranikah Tabel 3. Distribusi Frekuensi Remaja Berdasarkan Sikap Terhadap Seksual Pranikah di SMA Kabupaten Sijunjung Tahun 2013 Sikap Frekuensi ( f ) Persentase (%) Negatif 41 63,1 Positif 24 36,9 Jumlah 65 100 Berdasarkan tabel 3 diatas didapatkan bahwa lebih dari separoh respoden (63,1%) mempunyai sikap negatif terhadap tindakan seksual pranikah. Analisa Bivariat Tabel 4. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Tindakan Seksual Pra Nikah Remaja di Kabupaten Sijunjung Tahun 2013 Pengetahuan Tindakan Sexual Pra Nikah Beresiko Tinggi % Beresiko Rendah % Rendah 15 68,2 7 31,8 22 100 Tinggi 10 23,3 33 76,7 43 100 Jumlah 25 38,5 40 61,5 65 100 Jumlah % Tabel 4 menunjukkan bahwa proporsi responden yang melakukan tindakan beresiko tinggilebih banyak terjadi pada responden yang berpengetahuan rendah (68,2%) dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan tinggi (23,3%). Hasil uji statistic ( chi square) diperoleh nilai p = 0,001, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan tindakan seksual pranikah. 115

Elda Yusefni; Hubungan Pengetahuan dan Sikap,,,,,,,,,,hal 111-120 Tabel 5. Hubungan Sikap Dengan Tindakan Seksual Pra Nikah Remaja di Kabupaten Sijunjung Tahun 2013 Sikap Tindakan Sexual Pra Nikah BeresikoTinggi % Beresiko Rendah % Jumlah % Negatif 22 53,7 19 46,3 41 100 Positif 3 12,5 21 87,5 24 100 Jumlah 25 38,5 40 61,5 65 100 Tabel 5 menunjukkan bahwa proporsi responden yang melakukan tindakan beresiko tinggilebih banyak terjadi pada responden yang bersikapnegatif (53,7%) dibandingkan dengan responden yang bersikap positif (12,5%). Hasil uji statistik (chi square) diperoleh nilai p = 0,002 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan seksual pranikah. PEMBAHASAN Tindakan Sexual Pra Nikah Remaja Berdasarkan tabel diatas didapatkan 38,5% siswa melakukan tindakan seksual pra nikah beresiko tinggi. Hal ini terbukti dari data lapangan melalui wawancara dengan siswa yang menyatakankan bahwa 33,8% siswa pernah berpelukan pada saat pacaran. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dedet (2010) di SMA Negeri 1 Tanjung Raya, dimana dari 54 orang responden terdapat 26 responden (48,1%) yang melakukan hubungan seksual pranikah. Faktor faktor yang menyebabkan terjadi tindakan seksual pranikah adalah faktor pengetahuan dan sikap remaja terhadap seksual pranikah. Sesuai dengan teori Adikusuma (2005) menyatakan bahwa pengetahuan tentang seksual pranikah dapat mempengaruhi sikap individu tersebut terhadap seksual pranikah. Menurut asumsi peneliti bahwa sebagian kecil tindakan seksual pranikah remaja di SMA N 9 Sijunjung Kabupaten Sijunjung Tahun 2013 adalah beresiko tinggi. Hal ini disebabkan banyak responden pernah berpelukan pada saat berpacaran 22 responden (33,8%).Oleh sebab itu untuk mencegah terjadinya tindakan seksual pranikah pada siswa di adakan wirid dan pengajian atau bimbingan agama. Pengetahuan Remaja Tentang Tindakan Seksual Pranikah Berdasarkan tabel 2 didapatkan 33,8% siswa mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah tentang tindakan seksual pranikah di SMA N 9 Sijunjung Tahun 2013. Pemberian 116

Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 1 Tahun 2016 informasi masalah seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensial seksual yang aktif, karena berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan tidak cukupnya informasi mengenai aktifitas seksual mereka sendiri. Tentu saja hal tersebut akan berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja bila tidak ada didukung dengan pengetahuan dan informasi yang tepat (Glevino, 2008). Menurut Elizabeth B Hurlock, bagi remaja dorongan untuk melakukan hubungan seks datang dari tekanantekanan social, karena meningkatnya minat tentang seks, maka remaja selalu mencari berbagai sumber informasi yang menyebabkan remaja memperoleh pendidikan seks melalui saluran yang tidak pas, sehingga wajar bila terjadi perilaku seks yang menyimpang (Pekey, 2009 ). Hasil penelitian ini Sejalan dengan yang dilakukan oleh Dedet (2010), di SMA N 1 Tanjung Raya Kabupaten Agam dimana dari 54 responden terdapat 20 responden (37%) yang tidak megetahui tentang seksual. Menurut asumsi peneliti sebagian kecil responden mempunyai pengetahuan rendah tentang tindakan seksual pranikah. Hal ini disebabkan sedikitnya responden mengetahui dampak dari melakukan hubungan seksual dan faktor yang menyebabkan terjadinya prilaku seksual pranikah remaja 31 responden (47,7%). Oleh sebab itu perlu diupayakan pemberian informasi mengenai pengetahuan seksual pranikah dikalangan remaja baik melalui penyuluhan oleh petugas kesehatan, dan diadakan wirid atau islam remaja. Sikap Remaja Tentang Seksual Pranikah Berdasarkan tabel 3 didapatkan bahwa 63,1% siswa mempunyai sikap negatif terhadap seksual pranikah di SMA N 9 Sijunjung Kabupaten Sijunjung tahun 2013. Hasil penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Pranoto (2009) di SMK N X Medan, dimana dari 45 responden terdapat 4 responden (4%) yang mempunyai sikap negatif terhadap tindakan seksual pranikah. Menurut Priyonggo (2002) bahwa berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua yang tidak lagi dianggap sebagai tempat yang aman dan mampu melindungi anggota keluarganya akan menimbulkan persoalan-persoalan yang semakin pelik pada anak, salah satunya yaitu masalah perilaku seksual pranikah. Menurut asumsi peneliti bahwa hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan responden menunjukkan 117

Elda Yusefni; Hubungan Pengetahuan dan Sikap,,,,,,,,,,hal 111-120 bahwa 47,7% siswa menyatakan tidak setuju dengan pernyataan bahwa orang tua harus lebih meningkatkan pemantauannya terhadap pergaulan remaja agar tidak terlibat pada prilaku seksual pranikah. Menurut analisa peneliti terhadap penelitian ini agar siswa bersikap positif perlu adanya kontrol orang tua dan menumbuhkan rasa aman bagi anak dalam keluarga serta memberikan kegiatan yang positif dalam mengisi waktu-waktu yang kosong diluar sekolah. Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Seksual Pra Nikah Hasil penelitian menunjukkan proporsi siswa yang melakukan tindakan beresiko tinggi lebih banyak terjadi pada siswa yang berpengetahuan rendah dibandingkan siswa yang berpengetahuan tinggi. Hasil uji statistic ( chi square) diperoleh nilai p= 0,001, dapat disimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan tindakan Hubungan Sikap Dengan Tindakan Seksual Pra Nikah Hasil penelitian menunjukkan responden yang melakukan tindakan beresiko tinggi lebih banyak terjadi pada responden yang bersikap negatif (53,7%) dibandingkan dengan responden yang bersikap positif (12,5%). Hasil uji statistic ( chi square) sexual pranikah. Menurut (Laily dan Matulessy, 2004) bahwa pengetahuan seksualitas yang tinggi akan menjadikan seseorang lebih berdaya, dapat memutuskan mana yang terbaik untuk diri sendiri sekaligus resiko yang harus ditanggungnya, dapat menumbuhkan sikap dan tingkah laku seksual yang sehat serta dapat menghindarkan dari hal-hal yang menjurus ke arah perilaku seksual pranikah. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Darza (2009) di MAN 1 Kab. Pesisir Selatan, bahwa dari 91 responden terdapat 40 responden (47,1%) yang tidak mempunyai pengetahuan tentang seksualitas perilaku seksual yang negatif. Menurut asumsi peneliti untuk mengurangi tindakan beresiko tinggi terhadap prilaku seksual pranikah maka perlu upaya peningkatan pengetahuan remaja, salah satunya pemberian informasi melalui penyuluhan oleh petugas kesehatan dan diadakan wirid. diperoleh nilai p = 0,002, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan seksual pranikah. Sikap remaja sangat berpengaruh kepada prilaku seksual pranikah remaja dimana menurut Azwar (2009) bahwa sikap negatif mempunyai kecenderungan tindakan adalah mendukung seksual 118

Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 1 Tahun 2016 pranikah sedangkan sikap positif kecenderungan tindakan adalah menghindari seksual pranikah remaja. Asumsi peneliti untuk mengurangi terjadi resiko tinggi terhadap prilaku seksual pranikah pada remaja perlu pemberian informasi kepada remaja tentang sexual pranikah baik melalui penyuluhan oleh petugas kesehatan maupun mengadakan ESQ, ceramah agama, wirid. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian didapat hasil kurang dari separoh tindakan seksual pra nikah remaja beresiko tinggi, kurang dari separoh tingkat pengetahuan remaja rendah tentang tindakan seksual pranikah rendah, lebih dari separoh sikap DAFTAR PUSTAKA Adikusuma. 2005. Sikap Remaja Terhadap Seks Bebas di Kota Negara : Perspektif Kajian. Jurnal.Unud.Ac.Idabstracke_journ al_rasmen.pdf. Diakses pada tanggal 1 Mei 2013 Azwar. 2009. Sikap manusia, teori dan pengukurannya, Edisi II, Yogyakarta : Pustaka Pelajar. BKKBN. 2007. Remaja dan Seks Pranikah) dalam www.bkkbn.go.id, diakses 1 Mei 2013. Bungin. 2001. Erotika Media Massa. Surakarta : Muhammadiyah Uniersity Press. tentang seksual pranikah remaja negatif di SMA N 9 Sijunjung Kabupaten Sijunjung tahun 2013. Terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan sikap tentang seksual pranikah dengan tindakan sexual pranikah pada remaja di SMA N 9 Kabupaten Sijunjung tahun 2013. Disarankan Kepada Kepala Sekolah SMA N 9 Sijunjung Kabupaten Sijunjung diharapkan agar dapat membuat program penyuluhan kesehatan reproduksi bagi remaja dengan bekerja sama dengan petugas kesehatan, memberikan penyuluhan tentang bahaya seks pranikah pada remaja, penyuluhan rohani atau diadakan kegiatan ESQ setiap siswa atau siswi baru. Chyntia. 2003. Pendidikan Seks. Dalam http://www.scribd.com/doc/14823 326/Pendidikan-S-E-K-S diakses pada tanggal 1 Mei 2013. Dhamayanti. 2009. Overview Adolescent Health Problem dan Service. dalam www.idai.id Hidayat. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Laning. 2008. Remaja dan Hubungan Seksual Pranikah. http://id.shvoong.com/medicineand-health/1799376-remaja-dan hubunganseksual-pranikah. Diakses 1 Mei 2013. 119

Elda Yusefni; Hubungan Pengetahuan dan Sikap,,,,,,,,,,hal 111-120 Notoatmodjo (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Prilaku. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Nursani (2002). Gambaran Prilaku Seksual Pranikah Siswa SMU 1 Padang dan SMU Semen Padang. Skripsi Akademi Keperawatan Aisyiyah. Padang Retnowati, 2009. Remaja dan Permasalahan. Fakultas Psikologi. UGM. Sarwono. 2006. Psikologi Remaja. Jakarta: Grafindo Persada. Rita, 2010. Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga yang mengalami Perilaku Kekerasan di IGD RSJ. Prof. Dr. HB. Sa anin Padang. Skripsi Akademi Keperawatan Aisyiyah Padang. Soetjiningsih. 2007. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Walgito. 2003. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta. : Andri Offset. 120