BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang baik atas setiap usahanya. Husnan (1989) menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian investasi baik dalam bentuk pendapatan dividen (dividend yield)

BAB I PENDAHULUAN. keputusan keuangan yang saling berkaitan yaitu keputusan investasi,

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia saat ini berada dalam era pembangunan yang diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan

I. PENDAHULUAN. Hal ini mendukung berkembangnya pasar modal di Indonesia, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. keuntungan yang dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN UKDW. macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat bagi para investor untuk melakukan aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal tersebut mendorong transaksi jual-beli yang dilakukan antara produsen

Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt To Equity Ratio, Insider Ownership, Investment Opportunity Set, Return On Assets Terhadap Kebijakan Dividen

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Saat ini kebanyakan masyarakat mengukur keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Dengan adanya pengelolaan dana yang baik diharapkan dapat

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. Dana yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).

BAB I PENDAHULUAN. bersih seoptimal mungkin. (Swastyastu, 2014). usaha dalam menanamkan dana ke suatu perusahaan. Saham merupakan salah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividen adalah kebijakan yang dilakukan untuk menentukan UKDW

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang. dalam bentuk dividen tunai maupun dividen saham.

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri industri

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham dan bagi perusahaan yang akan membayar dividen. Para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam jenis salah satunya adalah pasar modal (capital market), pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kegiatan investasi sangat erat kaitannya dengan seorang

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan usaha untuk mencari tambahan dana (berupa

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sumber dana ekstern pasar modal merupakan suatu pengertian

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Linda, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi perusahaan dicerminkan dari Laporan Keuangan yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagainya. Para investor tentu mengharapkan return atas investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko

ANALISIS PENGARUH ROI, CASH RATIO, CURRENT RATIO DAN DER TERHADAP CASH DEVIDEND DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi. Dalam investasi, investor perlu terus menerus mempelajari berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini sudah memasuki era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Struktur modal merupakan perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai tujuan yaitu memperoleh laba atau profit yang diharapkan mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

I. PENDAHULUAN. Kebijakan dividen merupakan keputusan untuk menentukan besarnya bagian

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Untuk mengurangi kemungkinan resiko dan ketidakpastian yang akan terjadi, investor memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi yang diperoleh dari kinerja perusahaan maupun informasi lain yang relevan seperti kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari perusahaan lazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan. Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Di sisi lain, perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan pada berbagai macam pertimbangan antara lain: perlunya menahan sebagian laba untuk re-investasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran dividen dan faktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen. Menurut Brigham dan Houston (2011:211) kebijakan dividen perusahaan yang optimal adalah kebijakan yang menghasilkan keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa depan yang memaksimalkan harga saham.

Manajer percaya bahwa investor lebih menyukai perusahaan yang mengikuti dividend payout ratio yang stabil. Penelitian ini menggunakan dividend payout ratio (DPR) sebagai variabel dependen dikarenakan DPR pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan. Menurut Miller-Modigliani dalam Swastyastu dkk. (2014), telah mengembangkan irrelevant dividend, yang selanjutnya disusul dengan beberapa studi yang membahas tentang pembayaran dividen dan berbagai variasi dalam kebijakan pembayaran dividen dengan memfokuskan pada ketidaksempurnaan pasar. Dividen yang bisa berbentuk kas, aktiva lain, surat atau bukti lain yang menyatakan hutang perusahaan, dan saham, kepada pemegang saham suatu perusahaan sebagai proporsi dari sejumlah saham yang dimiliki oleh pemilik. Sedangkan kebijakan dividen (dividend policy) adalah suatu keputusan untuk menentukan berapa besar bagian dari pendapatan perusahaan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan yang akan diinvestasikan kembali (reinvestment) atau ditahan (retained) di dalam perusahaan. Tujuan perusahaan adalah kemakmuran pemegang saham, sehingga dividen sangat penting bagi perusahaan terutama perusahaan otomotif yang mengalami imbas yang signifikan akibat adanya krisis moneter di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan otomotif yang listed di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan alasan bahwa setelah sempat mengalami penurunan yang signifikan akibat krisis ekonomi tahun 1998, kini industri otomotif di Indonesia

mulai mengalami peningkatan. Pada tahun 1997 penjualan otomotif sekitar 386.691 unit namun pada tahun 1998 mengalami penurunan menjadi 58.303 unit yang diakibatkan krisis moneter. Namun pada tahun 2000 angka penjualan otomotif terus mengalami peningkatan. Bahkan pada tahun 2013 penjualan otomotif mencapai 1,22 juta unit kendaraan. Industri otomotif sangat rentan terhadap perkembangan nilai tukar rupiah dan harga minyak di pasar Internasional. Namun gejolak fluktuasi rupiah hanya bersifat temporer (Gaikindo, 2013). Berikut adalah data penjualan kendaraan bermotor di Indonesia (dalam unit) periode tahun 1997-2013. Tabel 1.1. Penjualan Kendaraan Bermotor di Indonesia Tahun Volume Volume Tahun (Unit) (Unit) 1997 386.691 2006 318.904 1998 58.303 2007 433.341 1999 93.814 2008 603.774 2000 300.965 2009 483.548 2001 299.597 2010 764.710 2002 317.748 2011 894.164 2003 354.629 2012 1.116.230 2004 483.148 2013 1.229.910 2005 533.917 Sumber : GAIKINDO 1999-2013 Tingginya laju pertumbuhan industri otomotif dimulai pada saat dibukanya peluang investasi di bidang otomotif pada tahun 1999, yang memperbolehkan para produsen otomotif menguasai sebagian besar saham perusahaan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Dengan dibukanya peluang investasi ini maka mendorong iklim industri otomotif Indonesia ke persaingan yang tidak sekedar berkonsentrasi memenuhi kebutuhan domestik tetapi juga pasar global.

Prospek pasar lokal dan regional yang menjanjikan, membuat produsen tidak hanya sekedar menjual produknya, tetapi juga mengalihkan dan mengkonsentrasikan industry pabrikasi otomotifnya ke Indonesia. Hal tersebut mampu meningkatkan investasi dengan tujuan memperluas produksi dan mengefektifkan pasar otomotif di Indonesia. Dengan semakin banyaknya perusahaan otomotif yang menginvestasikan modalnya di Indonesia maka diharapkan akan membawa perbaikan ekonomi yang lebih baik. Semakin tinggi tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, akan semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk membiayai ekspansi. Semakin besar kebutuhan dana dimasa yang akan datang, akan semakin memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividen. Oleh karenanya, potensi pertumbuhan perusahaan menjadi faktor penting yang menentukan kebijakan dividen. Perusahaan juga harus menyediakan modal yang cukup untuk dapat membelanjai pertumbuhannya yang kontiniu dan secara terus menerus guna mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pada umumnya para investor mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraannya yaitu dengan mengharapkan return dalam bentuk dividend maupun capital gain. Dividen diartikan sebagai pembayaran kepada para pemegang saham oleh pihak perusahaan atas keuntungan yang diperolehnya. Dividen yang dibayarkan kepada para pemegang saham tergantung kepada kebijakan masing masing perusahaan sehingga memerlukan pertimbangan yang lebih serius dari manajemen perusahaan. Menurut Andriyani (2008:15) menghubungkan interaksi antara dividend payout ratio dan insider ownership. Untuk menunjukkan ketidaksimetrisan antara

pemilik (insiders) dan investor luar. Keputusan finansial perusahaan dan insider ownership memiliki ketergantungan satu dengan yang lainnya. Disebutkan beberapa faktor yang berpengaruh pada pembayaran dividen antara lain: insider, debt, business risk, return on asset tahun sebelumnya, growth dan investment. Dividend payout ratio perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh keputusan dari pemilik (insider) hal itu dikarenakan informasi yang dimiliki oleh insider mengenai rencana rencana perusahaan yang akan datang sangat lengkap, maka akan membawa pengaruh yang besar terhadap kepentingannya dalam menetapkan kebijakan dividen. Untuk itu semakin besar kepemilikan insider berarti semakin kecil biaya agen, dan semakin besar kekuatan dalam menentukan kebijakan dividen. Menurut Andriyani (2008:16) berdasarkan respon survey, para manajer memberikan perhatian pada stabilitas dividen dalam proses keputusan dividend payout ratio. Dividend payout ratio suatu perusahaan akan memperlihatkan dua pihak yang berkepentingan dan saling bertentangan, yaitu kepentingan para pemegang saham dengan dividen yang dimiliki, dan kepentingan perusahaan dengan laba ditahan yang diputuskan, di samping itu juga kepentingan bondholder yang dapat mempengaruhi besarnya dividen yang dibayarkan. Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung kepada kebijakan masing-masing perusahaan, sehingga memerlukan pertimbangan yang lebih serius dari manajemen perusahaan. Penelitian ini mencoba mengembangkan beberapa faktor yang berpengaruh dengan dividend payout ratio dari perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan alasan karena adanya ketidakkonsistenan dividend payout

ratio pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun 2009-2013, dimana pada tahun 2009 DPR sebesar 38,67%, namun pada tahun 2010 menurun menjadi sebesar 24,52%, pada tahun 2011 meningkat menjadi sebesar 47,56%, pada tahun 2012 menurun menjadi sebesar 37,34% dan pada Tahun 2013 meningkat menjadi sebesar 86,07%. Secara lebih khusus studi ini menginvestigasi hubungan dan besarnya pengaruh pertimbangan manajemen atas variabel-variabel cash ratio, perbandingan antara kewajiban dengan modal (debt to equity ratio), insider ownership (persentase kepemilikan saham oleh insider), Investment opportunity Set (IOS) dan ROA, terhadap dividend payout ratio (DPR). Tabel 1.2. Reasearch GAP Penelitian Terdahulu Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Insider Ownership, Investment Opportunity Set, Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) Pengaruh Terhadap DPR Cash Ratio (CR) Debt to Equity Ratio (DER) Insider Ownership (IO) Investment Opportunity Set (IOS) Return On Assets (ROA) Pengaruh (+) Pengaruh (-) Tidak Signifikan Latiefasari (2011) Pasaribu dkk. (2014) Swastyastu dkk. (2014) Latiefasari (2011) Putri (2013) Swastyastu dkk. (2014) - Rahmawati Andriyani (2008) (2011) Putri (2011) - - Basuki (2012) - Swastyastu dkk. (2014) Sumber : Penelitian terdahulu Alasan penelitian ini menggunakan lima variabel independen dikarenakan adanya fenomena gap dari data empiris. Data empiris mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: Dividend Payout Ratio, Cash Ratio,

Debt to Equity Ratio, Insider Ownership, Investment Opportunity Set, dan Return On Assets dapat dilihat pada tabel 1.3. Tabel 1.3. Data Rata-rata Rasio Keuangan Perusahaan Otomotif Periode 2011-2013 Variabel 2009 2010 2011 2012 2013 Cash Ratio (%) 21,33 20,12 23,53 14,06 47,34 DER (%) 2,42 1,72 1,03 1,01 0,91 Insider Ownership (%) 5,70 5,67 8,87 8,83 6,58 IOS (%) 0,01 0,03 0,03 0,02 0,01 ROA (%) 13,89 14,55 12,49 12,49 7,70 Dividend Payout (%) 38,67 24,52 47,56 37,34 86,07 Sumber: ICMD 2009-2013 Tabel 1.3. menunjukkan bahwa besarnya nilai rata-rata dividend payout ratio per tahun dari tahun 2009-2013 pada perusahaan otomotif menunjukkan trend yang fluktuatif, ketidakkonsistenan data variable dividend payout ratio diikuti oleh kelima variabel independen (cash ratio, debt to equity ratio, insider ownership, investment opportunity set, dan return on assets). Berdasarkan pertimbangan dan tujuan investasi dari investor, maka perlu dilakukan perluasan penelitian untuk menguji pengaruh cash ratio, debt to equity ratio, insider ownership, investment opportunity set, dan Return On assets terhadap kebijakan dividen yang diukur melalui dividend payout ratio yang didasarkan pada kebijakan yang ditempuh oleh manajemen perusahaan. Berdasarkan pokok-pokok pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk menguji pengaruh cash ratio, debt to equity ratio, insider ownership, investment opportunity set, dan return on assset terhadap kebijakan dividen, yang dituangkan dalam judul Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt to Equity Ratio, Insider

Ownership, Investment Opportunity Set, Return on Asset Terhadap Kebijakan Dividen. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh cash ratio terhadap dividend payout ratio pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2013? 2. Bagaimana pengaruh debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2013? 3. Bagaimana pengaruh insider ownership terhadap dividend payout ratio pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2013? 4. Bagaimana pengaruh investment opportunity set terhadap dividend payout ratio pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2013? 5. Bagaimana pengaruh return on assets terhadap dividend payout ratio pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009-2013? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh cash ratio terhadap dividend payout ratio pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011-2013.

2. Menganalisis pengaruh debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011-2013. 3. Menganalisis pengaruh insider ownership terhadap dividend payout ratio pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011-2013. 4. Menganalisis pengaruh investment opportunity set terhadap dividend payout ratio pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011-2013. 5. Menganalisis pengaruh return on assets terhadap dividend payout ratio pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2011-2013. 1.4. Kegunaan Penelitian 1.4. Kegunaan Pengembangan Ilmu 1. Dapat bermanfaat bagi pengembangan teori untuk bidang ilmu akuntansi terutama dalam akuntansi keuangan dan manajemen keuangan. 2. Dapat bermanfaat untuk mengaplikasikan berbagai teori yang telah dipelajari, serta menambah wawasan tentang cash ratio, debt to equity ratio, insider ownership, investment opportunity set, return on asset dan kebijakan dividen. 3. Dapat bermanfaat dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan dan pengembangan di bidang ilmu ekonomi yang berkaitan dengan ilmu ekonomi investasi, khususnya mengenai perilaku cash ratio, debt to equity

ratio, insider ownership, investment opportunity set, return on asset terhadap kebijakan dividen. 4. Dapat menjadi bukti empiris serta memberikan kontribusi tambahan terhadap penelitian-penelitian yang telah ada, serta bahan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 1.4.2. Kegunaan Operasional a. Untuk Penulis 1) Dapat mengetahui dan mendapatkan wawasan dalam mengenai pengaruh cash ratio, debt to equity ratio, insider ownership, investment opportunity set, return on assets terhadap dividend payout ratio. 2) Sebagai sarana pengembangan potensi dan kreatifitas yang dimiliki mahasiswa. 3) Mahasiswa bisa memperoleh keterampilan dan pengalaman dalam penelitian ini. b. Bagi Investor Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam mempertimbangkan pembuatan keputusan untuk membeli dan menjual saham sehubungan dengan harapannya terhadap dividen yang didapatkan. c. Bagi Perusahaan Hasil temuan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam pembuatan keputusan terhadap dividen yang akan dibagikan agar dapat memaksimumkan nilai perusahaan.

d. Untuk Kemajuan Indonesia Hasil penelitian diharapkan dapat dipergunakan sebagai masukan atau bahan pembanding bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis ataupun penelitian yang lebih luas. 1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan otomotif yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013, dengan data-data yang diperoleh dari website www.idx.co.id. dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD) 2009-2014. 1.5.2. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.