Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN INKUBATOR BAYI DENGAN PENGATURAN SUHU DAN KELEMBABAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8535

METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:

SISTEM MONITORING DAN KONTROL OTOMATIS INKUBATOR BAYI DENGAN VISUAL BASIC 6.0 BERBASIS ARDUINO

BAB II DASAR TEORI. Inkubator bayi adalah alat yang digunakan untuk mempertahankan kondisi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar gram (

Pengaturan suhu dan kelembaban dilakukan dengan memasang satu buah sensor SHT11, kipas dan hairdryer dengan program bahasa C berbasis mikrokontroler A

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER

Pemasangan CO 2 dan Suhu dalam Live Cell Chamber

BAB III PERANCANGAN. bayi yang dilengkapi sistem telemetri dengan jaringan RS485. Secara umum, sistem. 2. Modul pemanas dan pengendali pemanas

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER DILENGKAPI SISTEM TELEMETRI MELALUI JARINGAN RS 485

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)

I. PENDAHULUAN. menuju lebih baik, dan salah satunya dalam bidang kesehatan yaitu dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan di lingkungan, dalam suatu sistem elektronika, dalam industri, dalam bidang

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

RANCANG BANGUN MANOMETER DIGITAL BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8. Dedi Supriadi D

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB 1 PENDAHULUAN. paling populer adalah mikroprosesor. Pada prinsipnya mikroprosesor adalah pusat

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III. Perencanaan Alat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah pembuatan modul maka perlu dilakukan pendataan melalui proses

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

INKUBATOR PENETAS TELUR OTOMATIS MEMAKAI LM35 BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SECARA HARDWARE TUGAS AKHIR

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB I PENDAHULUAN. kematian per 1000 kelahiran hidup, jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti

BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN

A. JUDUL PROGRAM Desain Alat Sistem Kontrol Suhu dan Kelembaban Untuk Optimasi Proses Pembuatan Tempe Pada Skala Industri Rumah Tangga

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Eksperimen

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

BAB I PENDAHULUAN. yang baru lahir mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap lingkungan disekitar

SISTEM PENGONTROLAN SUHU DAN KELEMBABAN PADA INKUBATOR BAYI

PENGATUR KADAR ALKOHOL DALAM LARUTAN

BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM

RANCANG BANGUN ALAT PENGATUR SUHU DAN KELEMBABAN PADA GREENHOUSE UNTUK TANAMAN STROBERI BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR

MIKROKONTROLER Yoyo Somantri dan Egi Jul Kurnia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB II LANDASAN TEORI. pada itu dapat juga dijadikan sebagai bahan acuan didalam merencanakan suatu system.

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

seorang bayi yang baru dilahirkan harus membutuhkan suhu antara 35,5 C - 37 C Inkubator bayi memiliki beberapa parameter yaitu temperature, kelembaban

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM35D DAN SENSOR ASAP

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Suhu pada Ruang Inkubasi. dengan membandingkan suhu dengan suhu ditermometer.

Jurnal Elektro ELTEK Vol. 3, No. 1, April 2012 ISSN:

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PENGENDALIAN TEMPERATUR DAN PENGUKURAN KELEMBABAN PADA INKUBATOR BAYI BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR

PROTOTYPE SMART BATHTUB UNTUK BAYI BERBASIS ATMEGA 16 PROTOTYPE SMART BATHTUB FOR BABY BASE ON ATMEGA 16

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 8 NO. 1 Maret 2015

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III METODE PENELITIAN

Pengatur Suhu Ruangan Otomatis Berbasis Mikrokontroler ARM Cortex M0 NUMICRO NUC140VE3CN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. kondisi cuaca pada suatu daerah. Banyak hal yang sangat bergantung pada kondisi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

INSTRUMENTASI PENGUKURAN BERAT BADAN DAN LINGKAR KEPALA BAYI BERBASIS ATMEGA16 KARYA ILMIAH

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrokontroler ATmega8535 merupakan salah satu jenis mikrokontroler keluarga AVR

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN ALAT UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega16

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

Perancangan Monitoring ph dan Kelembaban dalam Live Cell Chamber

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suhu di dalam ruangan menjadi semakin panas dan tidak nyaman.

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Modifikasi Baby Incubator Transport (Monitoring Suhu Skin dan Kontrol

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

Optimasi Suhu Dalam Prototipe Kotak Inkubasi

Analisa Kinerja Sensor Suhu NTC dan LM35 Dalam Sistem Pendeteksian Suhu Ruangan Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega 16

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR ALKOHOL PADA MINUMAN BERALKOHOL MENGGUNAKAN SENSOR MQ-3 BERBASIS ATmega328

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Transkripsi:

Sistem Monitoring Suhu dan Kelembaban pada Inkubator Bayi Berbasis Mikrokontroler Heri Mulyono 1, Yuan Novandhya Yudistira 2 1,2 Program Studi Sistem Komputer STMIK Jayanusa Padang herimulyonoaja@gmail.com, yuan.novan@gmail.com Abstrak Telah dilaksanakan penelitian tentang pembuatan sistem monitoring suhu dan kelembaban pada ruang inkubator bayi berbasis mikrokontroler. Sistem yang dibangun terdiri dari tiga bagian, yaitu input, proses dan output. Komponen input menggunakan dua jenis sensor yaitu sensor suhu dan sensor kelembaban. Komponen proses menggunakan mikrokontroler Atmega, dan komponen Output menggunakan lampu pijar sebagai pemanas, kipas angin/ fan sebagai pendingin ruang inkubator bayi dan alarm sebagai indikator jika terjadi kesalahan atau kerusakan sistem. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa disain/ perancangan sistem yang melibatkan aspek perangkat keras dan perangkat lunak. Hasil penelitian ini berupa sebuah sistem elektronik yang dapat mendeteksi suhu dan kelembaban pada Inkubator bayi. Pada sistem ini mampu mempertahankan suhu yang dibutuhkan oleh bayi yaitu berkisar antara 32 o C sampai o C. Suhu dan kelembaban di dalam ruang inkubator dapat distabilkan menggunakan unsur pemanas dan pendingin yang dikendalikan lewat program komputer. Kata kunci : Sistem, Inkubator, Mikrokontroler PENDAHULUAN Perawatan bayi pasca persalinan merupakan hal sangat penting untuk diperhatikan. Bayi yang baru lahir mempunyai tingkat sensitivitas yang tinggi terhadap perubahan lingkungan, apalagi dengan suhu udara di sekitarnya. Bayi yang baru lahir dianjurkan untuk segera dibersihkan sampai bersih kemudian diselimuti sampai hangat sebelum dimandikan atau ditimbang. Perawatan bayi baru lahir dalam hal menjaga kehangatan tubuh bayi dianjurkan menggunakan kanguru, yaitu bayi dalam pelukan sang ibu, kulit bayi menempel pada kulit ibu layaknya hewan kanguru. Tetapi tidak setiap kondisi sang ibu dapat menerapkan metode atau cara ini. Hal ini disebabkan kemungkinan kondisi sang ibu tidak sadarkan diri atau masih terbaring lemas akibat penyakit tertentu atau akibat operasi. Alat atau tempat yang biasa digunakan untuk merawat bayi secara intensif biasa disebut dengan Inkubator. Inkubator pabrikan harganya relative mahal, dengan alasan ini, maka peneliti akan membuat sistem yang mirip dengan Inkubator. Pada prinsipnya bahwa Inkubator merupakan suatu tempat yang dapat menjaga kondisi suhu tetap stabil dan berdasarkan data bahwa bayi 123 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar

yang baru lahir suhu tubuhnya berkisar antara 32 o C sampai o C. Dengan range tersebut maka dibutuhkan suatu sistem pengendalian untuk memonitoring kondisi suhu pada Inkubator bayi tersebut A. Kajian Teori 1. Inkubator Bayi Inkubator bayi adalah alat yang digunakan untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang cocok untuk bayi yang baru lahir, terutama bayi yang lahir secara prematur. Inkubator bayi merupakan salah satu metode dan sarana yang berfungsi untuk menunjang keadaan bayi yang baru lahir, sehingga diharapkan setiap intansi kesehatan yang berhubungan dengan proses persalinan ibu hamil dapat memiliki incubator bayi. Inkubator bayi dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu Inkubator sederhana dan Inkubator digital. a. Inkubator Sederhana Inkubator yang banyak digunakan oleh instansi kesehatan kelas menengah ke bawah. Jenis ini biasanya berupa kotak (box bayi) yang dilengkapi dengan penghangat dan alat pengukur suhu ruang. Hal ini kurang efektif karena tidak ada pengatur suhu ruang incubator, sehingga panas ruang inkubator tidak dapat disesuaikan dengan kebutuhan bayi. b. Inkubator Digital Inkubator bayi digital merupakan pengembangan dari inkubator bayi sederhana. Jenis ini ditambahkan fungsi yang berkaitan dengan pengaturan suhu ruang inkubator, kelembaban dan fasilitas keamanan jika terjadi error pada inkubator dilengkapi dengan alarm. Secara umum Inkubator bayi yang akan dirancang terdiri dari bagian yaitu pemanas dan tempat penghangat bayi. a. Pemanas Pemanas adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran listrik menjadi besaran kalor (panas). b. Tempat Penghangat Bayi Tempat penghangat bayi (kotak incubator) dibuat seperti aquarium yang bagian atasnya tertutup dengan bahan acrylic, dan kerangka kotak menggunakan bahan aluminium. Sedangkan rangkaiannya diletakkan di bawah dari kotak inkubator. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada kotak Inkubator adalah suhu, kelembaban, sirkulasi udara dan penyebaran panas. a. Temperatur dan Kelembaban Kelembaban udara ada 2 macam, yaitu: kelembaban absolute dan relative. 1. Kelembaban Udara Absolut Kelembaban udara absolute adalah banyaknya uap air yang 124 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar

ada di udara pada suatu tempat/ bejana tertentu. Dinyatakan dengan banyaknya (gram) uap air dalam satu meter kubik. 2. Kelembaban Udara Relatif Kelembaban udara relative adalah perbandingan jumlah uap air dalam udara dengan kapasitas udara untuk menampung uap air dalam suhu yang sama dan dinyatakan dengan satuan persen (%). b. Sirkulasi udara Kotak Inkubator yang dibuat harus mempunyai saluran sirkulasi udara yang merata pada setiap sisi, sehingga penyebaran panas dari ruang pemanas menuju kotak Inkubator dapat merata. 2. Mikrokontroler Atmega 8535 Mikrokontroller Atmega 8535 telah menggunakan konsep arsitektur Harvard yang memisahkan memori dan bus untuk data dan program, serta telah menerapkan single level pipelining. Arsitektur dari mikrokontroller AVR dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut. Gambar 2.1 Arsitektur Mikrokontroler ATMega 8535 Berdasarkan gambar 2.1 tersebut, dapat dijelaskan bahwa Mikrokontroller ATmega8535 telah banyak digunakan untuk sistem yang kompleks, memiliki input sinyal analog, dan membutuhkan memori yang relatif lebih besar. Adapun skema pin dari Atmega 8535 adalah seperti terlihat pada gambar 2.2 berikut: Gambar 2.2 Konfigurasi ATMega 8535 Berdasarkan gambar 2.2 di atas, bahwa secara fungsional konfigurasi pin ATMega8535 adalah sebagai berikut : 125 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar

Jurnal Edik Informatika E-ISSN : 2541-16 1. Port A (PA0..PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan ADC. 2. Port B (PB0..PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, komparator analog, dan SPI. 3. Port C (PC0..PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan Timer Oscilator. 4. Port D (PD0..PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial. 5. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal. Beroperasi pada kelembaban antara 20% s/d 95% RH Bekerja pada suhu 0 s/d 50 C Waktu respon 1 menit 4. Sensor LM35 Sensor LM35 adalah sensor suhu mampu mengukur suhu hingga 100 0 C. Tegangan keluaran yang terskala linear dengan suhu terukur, yaitu 10 mv/ 1 0 C. Berikut adalah rangkaian dasar sensor LM35: 3. Sensor HSM20G Sensor HSM20G merupakan sensor pengukur kelembaban dan temperature, dan secara fisik dapat dilihat pada gambar 2.3 seperti berikut: Gambar 3.2 Sensor LM35 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi yang digunakan penelitian ini adalah berupa disain yang digambarkan dalam bentuk diagram seperti berikut ini: pada sistem blok Gambar 3.1 Sensor HSM20G dan rangkaian dasar sensor Adapun spesifikasi HSM20G adalah sebagai berikut: Gambar 3.3 Blok Diagram Sistem 126 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar

Berdasarkan gambar 3.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa input dari sistem yang dibangun adalah sensor suhu dan sensor kelembaban, bagian pemroses adalah mikrokontroler Atmega 8535, dan bagian output dari sistem berupa tampilan angka, pemanas, pendingin dan Indikator alarm. Sensor suhu (LM35) akan mendeteksi suhu di dalam Inkubator bayi, sensor kelembaban (HSM20G) mendeteksi prosentase kelembaban di dalam Inkubator bayi. Tegangan keluaran sensor LM35 dan HSM20G berupa tegangan analog untuk itu perlu dikonversi menggunakan internal ADC mikrokontroler. Kemudian nilai konversi akan dibandingkan dengan nilai yang diatur melalui program komputer, dan ditampilkan dalam bentuk nilai suhu dan kelembaban melalui modul LCD. Jika nilai suhu < 32 o C maka pemanas (lampu) akan hidpeneup dan pendingin (fan) mati, jika suhu > o C maka pendingin (fan) hidup dan pemanas (lampu) mati. Begitu juga dengan kelembaban, jika kelembaban < 20 %, maka lampu akan mati dan fan hidup. Jika kelembaban > 40 %, maka lampu akan hidup dan fan mati. Keterkaitan antara suhu, kelembaban, pemanas, pendingin, dan alarm dapat dirangkum seperti pada tabel berikut: Tabel 1. Kondisi suhu, kelembaban, pemanas, pendingin dan alarm u ( o C) aban (%) RH (Lampu) gin (Fan) or (Alarm ) 32 20 40 Mati Mati Mati < 20 40 Hidup Mati Mati 32 > 20 40 Mati Hidup Mati 32 <20 Mati Hidup Hidup 32 > 40 Hidup Mati Hidup < < 20 Hidup Mati Hidup 32 > > 40 Mati Hidup Hidup HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini berupa prototype system monitoring Inkubator bayi yang dikendalikan oleh mikrokontroler. 1. Hasil Pengujia Modul Power Supply Modul ini berfungsi memberikan supply tegangan pada semua rangkaian yang terhubung. Berikut adalah data hasil pengukuran: Suh Kelemb Pemanas Pendin Indikat 127 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar

Tabel 2. Data Pengukuran Tegangan Power Supply Berdasarkan table 4.1 dapat disimpulkan, bahwa: 1. Pada Modul 12 V Persentase ketidak pastian = (0.024/11.944) * 100 % = 0.20 % Ketelitian = 100 % - 0.20 % = 99.78 % 2. Pada Modul 5 V Persentase ketidak pastian = (0.0320/5.012) * 100 % = 0.64 % Ketelitian = 100 % - 0.64 % = 99.36 % Nilai ketelitian 99.78 % dan 99.36 % pada pengukuran, menunjukkan pengujian ini adalah valid. 2. Pengujian Modul Sensor LM35 Pengujian pada Sensor LM35 adalah mengukur tegangan keluaran pada saat modul dihidupkan dengan melakukan kalibrasi sensor dan pengaturan Set Point. Hasil pengukuran suhu dan tegangan dapat dirangkum dalam tabel 4.2. Tabel 3 Data Hasil Pengujian Sensor Suhu LM35 Tegangan No Suhu ( 0 C) Keluaran (Volt) 1 25,49 0,254 2 26,27 0,262 3 27,45 0,274 4 28,23 0,283 5 29,41 0,294 6 30,19 0,301 7 31, 0,313 8 32,97 0,329 9 33,72 0,336 10 34,11 0,341 11 35,29 0,353 12 36,86 0,368 13,64 0,6 14 38,03 0,382 15 40,00 0,400 16 41,17 0,411 17 42,35 0,423 18 43,13 0,431 19 44,31 0,443 20 45,52 0,455 Data maksimum suhu yang dapat ditampilkan di LCD adalah 100,0 dan tegangan keluaran analog maksumum (V 1 maks) dari sensor suhu LM35 adalah 1 Volt. 128 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar

3. Hasil Pengujian Sensor HSM20G Tabel 4 Data Hasil Pengujian Sensor HSM20G No Teg. Kelembaban Out dalam %RH (Volt) 1 63,13 2,462 2 63,92 2,475 3 65,88 2,498 4 67,05 2,567 5 69,41 2,687 6 70,98 2,691 7 71,76 2,732 8 72,15 2,740 9 73,33 2,753 10 75,29 2,772 11 75,68 2,792 12 77,64 2,802 13 78,56 2,828 14 81,56 2,875 15 82,74 2,904 Data maksimum kelembaban yang dapat ditampilkan di LCD adalah 100,0 tegangan keluaran analog maksumum (V 1 maks) dari sensor suhu HSM20G adalah sebesar 3,3 Volt. 4. Hasil Pengujian Modul Rangkaian Buzzer Rangkaian ini digunakan sebagai indicator jika terjadi perubahan suhu dan kelembaban pada Inkubator di luar dari batas yang direkomendasikan. Tabel 5 Pengukuran tegangan output Buzzer Logika Port Buzzer Keterangan 0 Mati Suhu Normal (32 0-0 ) 1 Bunyi Suhu diluar range Kesimpulan Berdasarkan hasil perancangan dan pengujian sistem, dapat dapat disimpulkan: 1. Sistem ini mampu menjaga suhu dalam Inkubator pada interval 32º- 35,5 ºC dan kelembaban antara 50-80%. Berarti rekomendasi medis dapat terpenuhi. 2. Alarm yang ada pada sistem ini dapat membantu petugas klinik/perawat untuk mengetahui adanya kesalahan dari sistem. DAFTAR PUSTAKA Budiharto,Widodo. 2011. Elektronika Digital dan Mikroprosesor. Yogyakarta:Andi Offset Cooper, William D. 1993. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran. Jakarta: Erlangga Iswanto.ST.2008. Design dan Implemendasi Sistem Embedded Mikrokontroller ATMega8535 Dengan Bahasa Basic. Yogyakarta: Gava Media 129 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar

Malvino, Albert Paul. 2005. Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta: Erlangga. Rangkuti, Syahban. 2011. Mikrokontroler Atmel AVR. Bandung: Informatika Setiawan, Iwan. 2009. Buku Ajar Sensor dan Transducer. Semarang: Universitas Diponegoro Press Setiawan, Afrie. 2010. Aplikasi Mikrokontroller Atmega 8535 Menggunakan Bascom AVR. Yogyakarta: Andi Offset 130 Diterbitkan Oleh Program Studi Pendidikan Informatika STKIP PGRI Sumbar