PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN BENTUK MENGGUNAKAN BUBUR KORAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AL QUR AN AMAL SALEH PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DADU ANGKA DI TK DHARMAWANITA PERSATUAN AGAM N U R M A I N I ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

JURNAL. Oleh: MUIN DWI ASTUTI NPM P. Dibimbing oleh : 1. DEMA YULIANTO, M.Psi. 2. ANIK LESTARININGRUM, M.Pd.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MEMANCING HURUF BERGAMBAR DI TK NEGERI PEMBINA AGAM NIKE PRANSISKA ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Kreativitas Anak Melalui Pemanfaatan Bahan Sisa Kardus Bekas Taman Kanak- Kanak Padang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI IMITASI DALAM GERAK TARI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG FIRMAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN JAM PINTAR DI TAMAN KANAK - KANAK PEMBINA KEC. BARANGIN SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

NASKAH PUBLIKASI MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK DAWUNGAN I MASARAN SRAGEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN MAHYONG DI TAMAN KANAK- KANAK DHARMAWANITA LUBUK BASUNG. Rahmil Fuad

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

PENINGKATAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENGISI POLA GAMBAR DENGAN DAUN KERING DI TK ANDESSA PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

Artikel Publikasi Ilmiah, Diajukan Sebagai salah satu persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini

Jurnal Pesona PAUD Vol.I No 1 Page 1

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

BAB I PENDAHULUAN. oleh pemerintah. Utamanya untuk Pendidikan anak Usia Dini. Menurut UU

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK MELALUI EKSPLORASI ALAM (SAWAH) DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS. Warjiatun

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PERMAINAN MELUKIS DENGAN KUAS TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS ANAK USIA DINI MELALUI METODE DEMONSTRASI DI TAMAN KANAK-KANAK TRI BINA PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM IRAMA DI TAMAN KANAK-KANAK BINA UMMAT PESISIR SELATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI TARI KREASI DI TAMAN KANAK-KANAK MELATI KABUPATEN SOLOK SELATAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian Keterampilan Motorik Halus

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KOLASE DARI DAUN NANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK AZARAH MA ARIF PARIAMAN IRAWATI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK MELALUI MELUKIS MENGGUNAKAN SIKAT GIGI TAMAN KANAK-KANAK PADANG

KOLASE DAPAT MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK KELOMPOK B TK KREBET KECAMATAN MASARAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PENINGKATAN SIKAP SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN PUZZLE BUAH DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH 1 BUKITTINGGI

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI PERMAINAN KERANJANG TEMPURUNG DAN BIJI SALAK DI TAMAN KANAK-KANAK PK3A TAEH BARUAH KECAMATAN PAYAKUMBUH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tiarah, 2015 Meningkatkan keterampilan motorik halus anak aspek menulis melalui media lilin

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENIRU GARIS PADA ANAK KELAS A TK ABA MERBUNG KLATEN SELATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

PENINGKATAN PENGENALAN KONSEP ANGKA MELALUI PERMAINAN KALENDER DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM SILATURAHMI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Nurmainis ABSTRACT

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK JURNAL. Oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neuneu Nur Alam, 2014

I. PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI MENARIK GARIS DALAM POLA DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN BUNDA

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PLASTISIN PADA ANAK PLAYGROUP DI PAUD NUR ROHMAH PLUPUH SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.2 Tahun 1989 pasal 4. Untuk mencapai tujuan Pendidikan Nasional tersebut, perlu

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN LINGKARAN ANGKA DI TAMAN KANAK- KANAK QATRINNADA KECAMATAN KOTO TANGAH PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI DI TAMAN KANAK KANAK AL HIKMAH LUBUK BASUNG. Martini ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-kanak merupakan pendidikan untuk anak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh : SUKARMI NPM : P

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN BERBAGAI MEDIA

Pembelajaran Sistem Area Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak Di TK Purwo Kencono Desa Purworejo

ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN LEMPAR SUSUN DADU

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak

ELMI SUSRIANTI NIM / 10127

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

1. PENDAHULUAN. lanjut, pendidikan dimulai dari sejak dini hingga akhir kelak. Dalam hal ini

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI BERMAIN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK A TK DHARMA WANITA KECAMATAN NGASEM KABUPATEN KEDIRI

PENINGKATAN MORAL ANAK USIA DINI MELALUI BONEKA JARI DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI 1 KOTO TUO KABUPATEN SIJUNJUNG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK MELALUI PERMAINAN DOMINO DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. hanya melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil

PENINGKATAN KECERDASAN KINESTETIK ANAK MELALUI TARI KE SAWAH DI TAMAN KANAK-KANAK TOYIBAH TALAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI SENAM FANTASI MENURUT CERITA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA PADANG PARIAMAN

NASKAH PUBLIKASI UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA KELOMPOK B TK PERTIWI 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MELENGKAPI HURUF MENJADI KATA TAMAN KANAK-KANAK AL HIKMAH AGAM

Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia Dini Melalaui Kegiatan Mozaik Di Taman Kanak-Kanak Pembina Agam. Lolita Indraswari ABSTRAK

DEMA YULIANTO, TITIS AWALIA

PENINGKATAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK MELALUI PERMAINAN BERHITUNG MENGGUNAKAN PAPAN TELUR DI TK AISYIYAH 7 DURI NOVA ROZI A ABSTRAK

Peni Dwi Harsari Maryadi ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

PENGARUH MEDIA BUBUR KORAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B DI TK DHARMA WANITA WADUK KECAMATAN TAKERAN KABUPATEN MAGETAN

KARYA ILMIAH OLEH JUWITA OVITA SARI NPM A1I111014

Farin Kusanggraeni Fardilla 1, Chumdari 2, Karsono

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Nurhayati, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE MENGGUNAKAN BAHAN ALAM

ARTIKEL PENELITIAN. Disusun Oleh : INA SALAMAH NPM :

ETIK KURNIAWATI NIM : A53H111070

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI KONSEP WARNA MELALUI METODE PROYEK. Sri Endah Cahyaningsih

Transkripsi:

1 PENINGKATAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DARI BAHAN BEKAS DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH SIMPANG IV AGAM Effi Kumala Sari ABSTRAK Perkembangan Motorik Halus anak di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Simpang IV masih rendah, hal ini di sebabkan olel pemilihan metode dan alat yang digunakan tidak menarik bagi anak. Jenis penelitian inin adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan motorik halus anak di kelompok B2 yang jumlahnya 15 orang. Data penelitian melalui observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini dilakukan melalui dua siklus, siklus I dan siklus II. Pada siklus II terjadi peningkatan. Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan bahwa perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase dari bahan bekas mengalami peningkatan. Kata Kunci: Motorik Halus; Pendidikan Anak Usia Dini; Kolase

2 PENDAHULUAN Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Taman Kanak-kanak merupakan salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini yang ada di jalur pendidikan sekolah. Sesuai dengan Undang-undang Pendidikan No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 menyebutkan bahwa: Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Salah satu bentuk lembaga pendidikan anak usia dini yang berada pada jalur formal adalah Taman Kanak-kanak (TK) yang berusia empat sampai enam tahun. Tujuan pendidikan di TK yaitu untuk pencapaian perkembangan : (1) Nilai-nilai agama dan moral, (2) Fisik yaitu Motorik kasar, Motorik halus, Kesehatan fisik, (3) Kognitif yaitu Pengetahuan umum dan sains, Konsep bentuk warna ukuran dan pola, Konsep bilangan lambang bilangan dan huruf, (4) Bahasa yaitu Menerima bahasa, Mengungkapkan bahasa, keaksaraan, (5) Sosial emosional. Sehubungan dengan pencapaian perkembangan motorik kasar yang meningkat, perkembangan motorik halus anak juga harus meningkat Pada usia empat sampai enam tahun koordinasi mata dan tangan anak semakin baik, anak sudah dapat menggunakan kemampuan untuk melatih diri dengan bantuan orang dewasa. Anak dapat menyikat gigi, menyisir rambut, mengancingkan baju, membuka dan memakai sepatu serta makan menggunakan sendok dan garpu. Selama ini peneliti sebagai pendidik di Taman Kanak-kanak telah mencoba memberikan kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak, akan tetapi peneliti mendapat suatu permasalahan yaitu masih rendahnya kemampuan motorik halus anak dalam menggerakkan jari tangan untuk kegiatan, seperti menggunting kertas dengan hasil guntingan yang lurus, menggambar gambar sederhana dan mewarnai, melipat kertas, mengisi pola dengan cara menempelkan benda-benda kecil,dll. Berdasarkan fenomena yang terjadi diatas dapat peneliti simpulkan bahwa permasalahan ini terjadi disebabkan oleh beberapa hal yaitu : perkembangan motorik halus anak belum berkembang secara optimal, media yang tersedia sangat terbatas dan kurang

3 relevan dengan tujuan pembelajaran khususnya dalam peningkatan perkembangan motorik halus anak, metode dan strategi guru belum bervariasi dalam proses pembelajaran serta masih kurangnya kreativitas guru dalam penyediaan sarana pembelajaran yang menunjang aktivitas jari dan tangan anak. Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, peneliti ingin meneliti apakah melalui kegiatan mengisi pola yang peneliti rancang dan di desain sendiri dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak. Dimana melalui kegiatan mengisi pola dengan menggunakan bahan bekas ini dapat melatih keterampilan tangan anak dalam menyusun kepingan-kepingan kecil seperti ampas kelapa, dan kulit telur pada pola gambar yang sudah disediakan dapat meningkatkan motorik halus anak. Sesuai dengan permasalahan yang telah diuraikan di atas,maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu : Bagaimanakah kegiatan kolase dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak di Taman kanak-kanak Aisyiyah Simpang IV Lubuk Basung? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah agar terjadi peningkatan terhadap perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase dari bahan bekas di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Simpang IV Lubuk Basung, dengan keberhasilan penelitian ini di harapkan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan srategi pembelajaran. Anak Usia Dini menurut Sujiono (2009:6) adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anak usia dini itu adalah makhluk sosial yang unik dan kaya dengan potensi. Untuk itu lingkungan sekitar anak perlu memberi rangsangan, motivasi dan bimbingan agar potensi yang dimiliki anak dapat berkembang dengan optimal. Perkembangan motorik halus anak adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otototot kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecerdasan dan koordinasi mata dan tangan. Perkembangan motorik halus anak adalah pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering membutuhkan kecerdasan dan koordinasi mata dengan tangan. Mahendra dalam Sumantri (2005:143) menjelaskan keterampilan motorik halus (fine motor skill) merupakan keterampilan-keterampilan yang memerlukan untuk mengontrol otot-otot kecil/halus untuk mencapai pelaksanaan keterampilan yang berhasil. Dalam bidang seni barang bekas seperti kulit telur, majalah lama, Koran bekas, pakaian, kardus, kaleng plastic kemasan, amapas kelapa dan daun-daun kering dapat digunakan untuk menghasilkan bermacam kreasi yang unik salah satunya dengan menggunakan metode kolase. Sumanto (2005:94) mengungkapkan bahwa kolase adalah

4 kreasi aplikasi yang buat dengan menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu. METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya prosedur yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian.penelitian yang penulis gunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Room Action Research) yaitu ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas dan dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, untuk memperbaiki mutu pembelajaran dan mencoba hal- hal baru dibidang pembelajaran demi meningkatkan mutu dan hasil pembelajaran Arikunto (2008 : 2), Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaki kinerja sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa jadi meningkat. Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan guru merupakan suatu upaya perbaikan proses belajar dan guru tersebut juga mengembangkan kemampuan profesionalnya secara sistematis. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B2 di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Simpang IV Lubuk Basung Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat, dengan jumlah murid 15 orang yang terdiri dari 7 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan. Adapun peneliti memilih kelompok ini sebagai subjek penelitian karena peneliti merupakan guru kelompok B2. Penelitian ini merupakan tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan perkembangan motorik halus anak di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Simpang IV Lubuk Basung. Prosedur tindakan dimulai dari : (1) Perencanaan tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Pengamatan, (4) Refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunaka untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi dan dokumentasi, maka atas dasar konsep tersebut, maka kedua teknik pengumpulan data di atas digunakan dalam penelitian. Data yang dianalisis dalam persentase dengan menggunakan rumus oleh Hariyadi (2009:24) sebagai berikut F P = X 100 % N Penilaian ini dipersentasekan sebagai berikut : Angka 75% - 100 % = ST, Angka 40% - 75% = T, Angka 0% - 40% = R.

5 HASIL Tabel. 1 Observasi Perkembangan Motorik Halus Anak melalui Kegiatan Kolase (Kategori Sangat Tinggi dan Tinggi ) No Aspek yang diamati Kondisi Siklus I Siklus II Ket awal 1 Anak mampu mengisi dan menempel benda kecil pada gambar yang tersedia melalui kegiatan kolase 7% 66% 86% Meningkat 2 Anak mampu memegang 14% 80% 93% Meningkat benda berukuran kecil melalui kegiatan kolase 3 Anak mampu menyusun 7% 73% 93% Meningkat benda-benda kecil dalam pola yang tersedia melalui kegiatan kolase Persentase rata-rata 9% 73% 91% Meningkat Berdasarkan tabel di atas, perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Simpang IV Lubuk Basung adalah : Kategori sangat tinggi dan tinggi pada aspek anak mampu mengisi dan menempel benda kecil pada gambar yang tersedia pada kondisi awal 7%, pada Siklus I menjadi 66% dan pada Siklus II menjadi 86%. Untuk aspek kedua anak mampu memegang benda-benda kecil pada kondisi awal 14%, pada Siklus I 80% dan pada Siklus II menjadi 93%. Aspek ketiga anak mampu menyusun benda kecil dalam pola yang tersedia pada kondisi awal 7%, pada Siklus I adalah 73%, dan pada Siklus II menjadi 93%. Hasil.Tabel 2 Observasi Perkembangan Motorik Halus Anak (Kategori Rendah) No Aspek yang diamati Kondisi awal Siklus I Siklus II Ket 1 Anak mampu mengisi dan 93% 33% 13% Rendah menempel benda kecil pada gambar yang tersedia melalui kegiatan kolase 2 Anak mampu memegang benda 87% 20% 7% Rendah berukuran kecil melalui kegiatan kolase 3 Anak mampu menyusun bendabenda 93% 27% 7% Rendah kecil dalam pola yang tersedia melalui kegiatan kolase Persentase rata-rata 91% 27% 9% Rendah

6 Berdasarkan tabel di atas, perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Simpang IV Lubuk Basung adalah : Kategori rendah pada aspek anak mampu mengisi dan menempel benda kecil pada gambar yang tersedia pada kondisi awal 93%, pada Siklus I menjadi 33% dan pada Siklus II menjadi 13%. Untuk aspek kedua anak mampu memegang benda-benda kecil pada kondisi awal 87%, pada Siklus I 20% dan pada Siklus II menjadi 7%. Aspek ketiga anak mampu menyusun benda kecil dalam pola yang tersedia pada kondisi awal 93%, pada Siklus I adalah 27%, dan pada Siklus II 7%. PEMBAHASAN Pada bahagian ini peneliti menemukan hasil yang positif dari penggunaan kegiatan kolase untuk mengembangkan motorik halus anak. Kegiatan kolase sangat baik digunakan dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak, yang mana anak ikut mengerjakan kegiatan mengisi pola dan anak juga dapat mengembangkan sosial emosional untuk melatih kesabaran. Berdasarkan tingkatan penelitian siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase mengalami peningkatan adalah sebagai berikut : Sikap bersemangat dan percaya diri anak dalam mengikuti kegiatan terdapat peningkatan yang signifikan dari siklus I dan siklus II, sedangkan anak yang kemampuan rendah sudah berkurang, Ditinjau dari aktivitas guru pada pembelajaran siklus II sudah berjalan dengan baik dan berhasil, Perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase meningkat dengan rincian sebagai berikut: Anak mampu mengisi dan menempel benda kecil pada gambar yang tersedia melalui kegiatan kolase pada siklus I sebesar 66% meningkat menjadi 86% pada siklus II. Menurut Mahendra dalam Sumantri (2005:143) menjelaskan keterampilan motorik halus (fine motor skill) merupakan keterampilan yang memerlukan untuk mengontrol otot-otot kecil/ halus untuk mencapai pelaksanaan keterampilan yang berhasil, Anak mampu memegang benda-benda berukuran kecil melalui kegiatan kolase pada siklus I sebesar 80% menjadi 93% pada siklus II, Anak mampu menyusun benda-benda kecil dalam pola yang tersedia melalui kegiatan kolase pada siklus I 73% dan pada siklus II sebesar 93%. Berdasarkan uraian diatas upaya perbaikan peningkatan pada perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan mengisi pola semakin baik dan semakin nyata

7 hasilnya. Hal ini dilihat dari peningkatan angka pada aspek yang diamati terhadap kemauan dan perhatian anak dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama, kedua, dan ketiga sudah sesuai dengan perencanaan, berdasarkan hasil pengamatan maka dampak dari kegiatan pembelajaran peningkatan perkembangan motorik halus anak sudah cukup berhasil. Hal ini dapat dlihat dari peningkatan perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase hampir mencapai Kriteria ketuntasan Minimum = 75.00%. Pada siklus II dilakukan cukup sampai pada pertemuan pertama karena perkembangan motorik halus anak pada setiap aspeknya sudah melebihi Kriteria ketuntasan Minimum = 75.00% Mencermati keterangan diatas peningkatan perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Simpang IV Lubuk Basung pada siklus I dan siklus II, guru mampu menjadi model yang baik. Anak memerlukan keterampilan melihat, mengingat dan mengalami dalam mengembangkan keterampilan motorik halusnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Gordon & Browne (dalam Moeslicathoen, 2004:16), bahwa anak mengingat gerakan motorik yang telah dilakukan agar dapat melakukan perbaikan penghalusan gerak. Menurut Rumini (2004:39) perkembangan keterampilan anak tidak dapat terlepas dari perkembangan koordinasi sensomotorik yaitu perkembangan kerjasama antara kemampuan indera dengan perkembangan motorik. Untuk itu pada saat memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan bersama anak, guru hendaknya menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh anak, kemudian baru dilanjutkan dengan mencontohkan kegiatan secara perlahan serta berulang-ulang. Perkembangan motorik anak Taman Kanak-kanak penting diperhatikan, karena sedari kecil anak harus diberikan berbagai kegiatan yang bervariasi yang dapat membuat anak bergerak. Apabila anak mampu dan mau melakukan berbagai kegiatan motorik halus maka anak akan dapat berkreasi sesuai dengan yang diinginkannya. Perkembangan motorik halus anak Taman Kanak-kanak ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus dalam hal ini berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek dengan menggunakan jari-jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi gerakan motorik halus anak sangat berkembang bahkan hampir sempurna. Pada bahagian ini peneliti menemukan hasil yang positif dari penggunaan kegiatan kolase untuk mengembangkan motorik halus anak. Kegiatan kolase sangat baik digunakan

8 dalam mengembangkan kemampuan motorik halus anak, yang mana anak ikut mengerjakan kegiatan mengisi pola dan anak juga dapat mengembangkan sosial emosional untuk melatih kesabaran. Anak memerlukan keterampilan melihat, mengingat dan mengalami dalam mengembangkan keterampilan motorik halusnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Gordon & Browne (dalam Moeslicathoen, 2004:16), bahwa anak mengingat gerakan motorik yang telah dilakukan agar dapat melakukan perbaikan penghalusan gerak. SIMPULAN Berdasarkan penelitian dan data yang didapat pada Siklus I dan Siklus II yang dijabarkan pada Bab sebelumnya yaitu tentang peningkatan perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan kolase dari bahan bekas di kelompok B2 Taman Kanak-kanak Aisyiyah Simpang IV Lubuk Basung, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Perkembangan kemampuan motorik halus anak pada Anak Usia Dini merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan, karena perkembangan motorik halus ini merupakan penunjang bagi semua yang akan dilakukan oleh anak. Perkembangnya motorik halus anak, menumbuhkan rasa percaya diri anak untuk melaksanakan kegiatan dan meningkatkan rasa ingin tahu anak pada suatu kegiatan, Metode yang digunakan guru dalam kegiatan pembelajaran anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak agar tujuan yang telah ditetapkan bisa tercapai, Perkembangan motorik halus anak setelah Siklus II mengalami peningkatan yang sangat baik, karena hampir semua anak bisa melakukan kegiatan mengisi pola (kolase) dan mampu menyelesaikan tugasnya sendiri dengan rapi, Kegiatan yang peneliti gunakan untuk pengembangan kemampuan motorik halus anak adalah melalui kegiatan mengisi pola dari bahan bekas, Dengan kegiatan kolase (mengisi pola) dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak karena dalam mengisi pola ini juga dapat melatih otot-otot kecil seperti jari jemari dan tangan yang sering menumbuhkan kecerdasan dan koordinasi mata dan tangan. SARAN Pentingnya pengembangan kemampuan motorik halus anak pada Anak Usia Dini dapat dilakukan dengan kegiatan kolase (mengisi pola) sebagaimana yang telah peneliti lakukan di Taman Kanak-kanak Aisyiyah Simpang IV Lubuk Basung yang memberikan hasil yang sangat baik. Maka pada kesempatan ini peneliti mengharapkan bagi guru atau mahasiswa dalam meningkatkan perkembangan motorik halus anak maka dapat dilakukan melalui kegiatan kolase sebagai berikut : Sebagai guru dapat menentukan dan menggunakan potensi yang ada

9 disekitar masyarakat atau lingkungan anak-anak, Perkembangan kemampuan motorik halus anak dapat dilakukan dengan cara apapun, baik itu dengan memanfaatkan lingkungan sekitar seperti bahan-bahan bekas yang sudah di olah seperti ampas kelapa, kulir telur, majalah bekas dan lain sebagainya, Melalui kegiatan mengisi pola (kolase) dapat meningkatkan perkembangan motorik halus anak, Guru memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan langsung, agar kemampuan motorik halus anak dapat berkembang dengan baik. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. Sistematis Pendidikan Nasional Jakarta: Citra Umbara Hariyadi, Mohammad. 2009. Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Prestasi Pustaka Raya Moeslichatoen.2004. Metode Pengajaran di Taman kanak-kanak. Jakarta : Rineka Cipta Rumini,Sri dan Siti, Sundari.2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta Sumanto. 2005. Pengembangan Kreatifitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta: Depdiknas Sujiono, Nurani Yuliani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : indext Sumantri. 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas

10 PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL Judul Nama : Peningkatan Perkembangan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Kolase Dari Bahan Bekas Di TK Aisyiyah Simpang IV Agam : Effi Kumala Sari Nim/Bp : 57346/2010 Jurusan : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Padang, September 2012 Disetujui oleh : Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. Dadan Suryana NIP. 19750503 200912 1 001 Nurhafizah, M.Pd NIP. 19731014 200604 2 001

11 SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Effi Kumala Sari Nim/Bp : 57346/2010 Fakultas Jurusan : Ilmu Pendidikan : Pendidikan Guru- Pendidikan Anak Usia Dini Dengan ini menyatakan bahwa artikel ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang lazim. Dengan surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Padang, September 2012 Yang menyatakan Effi Kumala Sari