S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBUBARAN KOPERASI DI KABUPATEN PROBOLINGGO

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ;

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 11 TAHUN 2006 TENTANG

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PAKPAK BHARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2012 T E N TA N G

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 32 SERI E

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 35 SERI E

S A L I N A N BUPATI PROBOLINGGO

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 19 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENCAIRAN DANA CADANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 22 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 29 TAHUN 2007 TENTANG PENGUATAN PEMODALAN KOPERASI, USAHA MIKRO DAN KECIL POLA BERGULIR

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYALURAN DAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR PEMERINTAH KABUPATEN KEPAHIANG

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 26 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 607 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 31 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA BERGULIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 32 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2013

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2013 NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 03 TAHUN 2013 T E N T A N G

BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGELOLAAN RETRIBUSI DAERAH

draft BUPATI PROBOLINGGO

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA BERGULIR

WALIKOTA PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 20 SERI E

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 43 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT LAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN PUBLIK KABUPATEN PROBOLINGGO

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 14/Per/M.KUKM/VII/2006 TENTANG

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 42 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 6 TAHUN 2010

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 52 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DANA BERGULIR

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 66/M-DAG/PER/12/2009 TENTANG PELAKSANAAN SKEMA SUBSIDI RESI GUDANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 24 TAHUN : 2007 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 29 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT,

BUPATI PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI JEMBER PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR 23 TAHUN 2007

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN BESARAN DANA DESA DI KABUPATEN BLORA

GUBERNUR BENGKULU, PERATURAN DAERAH PROVINSI BENGKULU NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PENAMBAHAN PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH PROVINSI BENGKULU

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI BLORA PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 41 TAHUN 2016

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

02 Maret 2015 BERITA DAERAH KABUPATEN PROBOLINGGO NOMOR 28 S A L I N A N PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 28 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka memberdayakan usaha mikro di Kabupaten Probolinggo agar peranannya dalam kegiatan ekonomi rakyat dapat meningkat dan memperkuat daya saing di pasar ; b. Bahwa keterbatasan modal sendiri yang dimiliki oleh pengusaha mikro, maka sangat diharapkan adanya akses permodalan yaitu tersedianya kredit dengan jumlah, syarat, bunga dan prosedur yang mudah terjangkau serta tepat waktu ; c. Bahwa dalam upaya peningkatan dan pengembangan usaha mikro baik melalui kelompok maupun perorangan, maka Pemerintah Kabupaten Probolingo melakukan rangkaian kegiatan berupa program perkuatan permodalan dengan memberikan Kredit Modal Kerja Usaha Mikro yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Probolinggo ; d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c diatas, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Kredit Modal Kerja Usaha Mikro di Kabupaten Probolinggo.

~2~ Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 ; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian ; 3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil dan Menengah ; 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan ; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2015 ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 08 Tahun 2005 tentang Perkoperasian ; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 09 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Kabupaten Probolinggo sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Probolinggo Nomor 06 Tahun 2013. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PETUNJUK TEKNIS KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO DI KABUPATEN PROBOLINGGO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah, adalah Kabupaten Probolinggo. 2. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Kabupaten Probolinggo. 3. Bupati, adalah Bupati Probolinggo. 4. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, adalah Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Probolinggo.

~3~ 5. Kredit Modal Kerja Usaha Mikro, adalah dana yang disediakan oleh Pemerintah Daerah cq. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah selanjutnya disalurkan dalam bentuk Kredit Modal Kerja kepada usaha mikro baik kelompok usaha mikro maupun perorangan; 6. Bunga, adalah tingkat bunga yang harus dibayar oleh penerima kredit baik kelompok usaha mikro maupun perorangan kepada Pemerintah Daerah cq. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. 7. Rekening Giro atau Rekening Tabungan, adalah rekening yang dibuka atas nama Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah pada Bank Pelaksana, yang dipergunakan untuk menampung dana transfer Kredit Modal Kerja dari dan kepada Pemerintah Daerah. 8. Tim Koordinasi, adalah Tim Koordinasi Kredit Modal Kerja yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati yang anggotanya dari unsur Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Instansi terkait. 9. Tim Teknis, adalah tim teknis kredit modal kerja yang dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati yang anggotanya dari unsur Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Instansi terkait. 10. Bank Pelaksana, adalah Bank pelaksana yang terikat dalam perjanjian kerjasama penyaluran kredit modal kerja maupun penyetoran angsuran pokok dan bunga. BAB II TUJUAN DAN SASARAN Bagian Kesatu Tujuan Pasal 2 Tujuan pemberian Kredit Modal Kerja bagi Kelompok Usaha Mikro maupun perorangan di daerah adalah : a. menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pelaku usaha mikro dalam rangka ikut mendukung pengembangan ekonomi umat ; b. memberdayakan usaha mikro pada kelompok maupun perorangan di daerah melalui perkuatan struktur permodalan dan sekaligus pembelajaran dalam mengakses permodalan melalui perbankan serta meningkatkan kemampuan sumber daya manusia terutama dalam manajemen produksi, pemasaran, pengelolaan keuangan dan administrasi usaha ;

~4~ c. memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan baik pelaku usaha mikro maupun masyarakat sekitar serta Pemerintah Daerah dan mendukung perputaran roda perekonomian di daerah. Bagian Kedua Sasaran Pasal 3 Sasaran pemberian Kredit Modal Kerja Usaha Mikro di daerah adalah : a. tersalurnya Kredit Modal Kerja Usaha Mikro bagi Kelompok Usaha Mikro maupun perorangan di daerah ; b. terlaksananya perkuatan permodalan Usaha Mikro bagi Kelompok Usaha Mikro maupun perorangan yang menjamin suksesnya penyaluran, pemanfaatan dan pengembaliannya ; c. terciptanya produktifitas Kelompok Usaha Mikro dan perorangan sehingga dapat meningkatan pendapatan dan kesejahteraannya. BAB III ORGANISASI PELAKSANAAN KEGIATAN Pasal 4 Dalam rangka kelancaran pelaksanaan pemberian Kredit Modal Kerja Usaha Mikro di daerah dibentuk Tim Koordinasi dan Tim Teknis yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB IV LINGKUP KEGIATAN Pasal 5 Lingkup kegiatan Kredit Modal Kerja Usaha Mikro adalah : a. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah selaku penyelenggara program melakukan koordinasi dengan Instansi dan lembaga terkait sebagai Tim Koordinasi dalam rangka persiapan pelaksanaan program ; b. Pelaksanaan Sosialisasi program yang dilakukan oleh Tim Teknis ; c. Penerimaan usulan Kredit Modal Kerja Usaha Mikro kepada Ketua Tim Koordinasi cq. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ; d. Peninjauan Tim Teknis ke lapangan/lokasi pemohon Kredit Modal Kerja Usaha Mikro yang secara administrasi telah memenuhi persyaratan (seleksi administrasi) yang sudah ditentukan dalam kegiatan sosialisasi ;

~5~ e. Penetapan calon penerima Kredit Modal Kerja berdasarkan hasil peninjauan/survey Tim Teknis di lapangan yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati ; f. Pengajuan Rekomendasi Kredit Modal Kerja pada Kelompok Usaha Mikro dan pengusaha mikro terpilih kepada Bank Pelaksana ; g. Penyaluran Kredit Modal Kerja Usaha Mikro oleh Bank Pelaksana kepada masing masing rekening penerima kredit ; h. Penerima Kredit Modal Kerja Usaha Mikro wajib mengembalikan pinjaman dan membayar bunga yang telah ditetapkan ; i. Penerima Kredit Modal Kerja wajib mengikuti Bimbingan teknis yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dengan materi yang terkait dengan pengembangan pengeloaan permodalan ; j. Pembinaan, monitoring dan evaluasi pada penerima Kredit Modal Kerja dalam rangka pemanfaatan penggunaan kredit ; k. Penagihan tunggakan Kredit Modal Kerja dilakukan oleh Tim Teknis ; l. Melaporkan pelaksanaan kegiatan secara rutin dan berkala kepada Bupati. BAB V KRITERIA, PERSYARATAN DAN TATA CARA PENERIMA KREDIT MODAL KERJA USAHA MIKRO Bagian Kesatu Kriteria bagi Kelompok Usaha Mikro Pasal 6 Kriteria Kelompok Usaha Mikro penerima Kredit Modal Kerja Usaha Mikro adalah : a. Identitas anggota Kelompok Usaha Mikro diprioritaaskan kegiatan usahanya dan atau berdomisili di daerah ; b. Kelompok Usaha Mikro mempunyai anggota usaha mikro yang layak dan benar-benar membutuhkan tambahan modal untuk pengembangan usaha ; c. Diprioritaskan kepada Kelompok Usaha Mikro yang belum pernah menerima kredit dari Pemerintah dan atau lembaga keuangan lainnya;

~6~ Bagian Kedua Persyaratan Bagi Kelompok Usaha Mikro Pasal 7 (1) Membuat permohonan kredit yang ditujukan kepada Ketua Tim Koordinasi Kredit Modal Kerja cq. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dengan melampirkan : a. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pengurus ; b. Pas Foto ukuran 4 x 6 Pengurus. (2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masing-masing dibuat rangkap 2 (dua) lembar; Bagian Ketiga Kriteria Pengusaha Mikro (Perorangan) Pasal 8 Kriteria penerima Kredit Modal Kerja bagi pengusaha mikro (perorangan) adalah : a. Berdomisili di wilayah daerah (sesuai dengan KTP/Identitas lain) ; b. Mempunyai usaha yang layak dan benar-benar membutuhkan tambahan modal untuk pengembangan usaha ; c. Diprioritaskan yang belum pernah menerma kredit dari Pemerintah dan atau lembaga keuangan lainnya. Bagian Keempat Persyaratan Bagi Pengusaha Mikro (Perorangan) Pasal 9 (1) Membuat permohonan kredit yang ditujukan kepada Ketua Koordinasi Kredit Modal Kerja Kabupaten Probolinggo cq. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Probolinggo dengan melampirkan : a. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) Pemohon ; b. Foto Copy Kartu Keluarga ; c. Pas Photo Pemohon ukuran 4 x 6. (2) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masing-masing dibuat rangkap 2 (dua) lembar.

~7~ Bagian Kelima Tata Cara Seleksi Penerima Kredit Modal Kerja Usaha Mikro Pasal 10 Tata cara seleksi Penerima Kredit Modal Kerja Usaha Mikro dilakukan dengan cara : a. Pemohon mengajukan berkas usulan kredit kepada Ketua Tim Koordinasi Kredit Modal Kerja cq. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ; b. Tim Teknis mengadakan penilaian dan penelitian kelengkapan administrasi dari permohonan yang diajukan ; c. Tim Teknis mengadakan kunjungan/survey untuk meneliti kelayakan usaha, menilai tingkat kemampuan, menetapkan jumlah kredit dan penerima kredit ; d. Tim Teknis menyerahkan hasilnya kepada Tim Koordinaasi cq. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, selanjutnya dibuatkan rekomendasi dan menerbitkan Keputusan Bupati tentang Penetapan Nama Penerima dan Jumlah Kredit melalui Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Probolinggo ; e. Mengajukan pencairan dana kepada Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Probolinggo dengan dasar Keputusan Bupati ; f. Membuat jadwal realisasi kredit untuk pelaksanaan pencairan di Bank Pelaksana ; g. Penerima kredit wajib membuka rekening tabungan di Bank Pelaksana setempat guna menerima dan mengangsur pokok serta bunga Kredit Modal Kerja Usaha Mikro. BAB VI PROGRAM KREDIT MODAL KERJA Bagian Kesatu Pendanaan Pasal 11 Sumber Dana Program Kredit Modal Kerja Usaha Mikro berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Probolinggo. Pasal 12 (1) Jangka waktu kredit selama 2 (dua) tahun atau 24 (dua puluh empat) bulan sejak realisasi kredit dengan pengembalian pokok dimulai bulan ke 3 (tiga) setiap bulan, yang disetorkan ke Bank Pelaksana atas nama Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

~8~ (2) Pinjaman kredit yang diberikan maksimal sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dan Kelompok Usaha Mikro maksimal sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) untuk 10 (sepuluh) orang anggotanya. (3) Penerima Kredit Modal Kerja dibebani bunga sebesar 4% (empat perseratus) per tahun dibayar dimuka dengan rincian sebagai berikut : a. Bunga 4% (empat perseratus) dibayar pada bulan ke 1 (satu) untuk tahun pertama ; b. Bunga 4% (empat perseratus) dibayar pada bulan ke 2 (dua) untuk tahun kedua. (4) Pembagian pungutan bunga 4% (empat perseratus) per tahun disetor secara bruto kepada rekening Pemerintah Daerah Nomor 0131000100, sedang biaya fee Bank sebesar 1% (satu perseratus) direalisasikan melalui Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Bagian Kedua Prosedur Penyaluran dan Pengembalian Pasal 13 (1) Penyaluran dana dilaksanakan melalui transfer dari Kas Daerah ke Rekening Giro atas nama Kredit Modal Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. (2) Bank pelaksana melakukan akad kredit dengan penerima kredit, selanjutnya dana kredit di transfer kepada rekening tabungan masing-masing penerima kredit yang berada di Bank pelaksana sesuai kredit yang telah ditetapkan. (3) Bupati memberikan wewenang kepada Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah atas nama Pemerintah Daerah untuk melaksanakan pembukaan rekening koran/giro/tabungan di Bank Pelaksana guna kelancaran pelaksanaan penyaluran Kredit Modal Kerja dan menerima pengembalian pokok dan pembayaran bunga Kredit Modal Kerja. Pasal 14 (1) Penerima kredit mengembalikan pinjaman pokok dan bunga melalui rekening tabungan selanjutnya oleh Bank pelaksana setoran tersebut di Debet ke rekening giro atas nama Kredit Modal Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

~9~ (2) Angsuran pokok dan bunga dari penerima kredit yang telah di Debet oleh Bank pelaksana ke rekening giro atau tabungan atas nama Kredit Modal Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, selanjutnya untuk disetorkan ke Kas Daerah. BAB VII PENYALURAN KREDIT MODAL KERJA Bagian Kesatu Penerima Kredit Modal Kerja Pasal 15 (1) Peserta Kredit Modal Kerja bagi penerima kredit wajib membuka rekening tabungan di Bank pelaksana setempat yang telah ditunjuk. (2) Apabila peserta program melunasi pinjaman sebelum jatuh tempo yang diperjanjikan, maka yang bersangkutan tidak mendapatkan pengembalian dari bunga yang dibayar. Bagian Kedua Pemberi Kredit Modal Kerja Pasal 16 (1) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah atas nama Pemerintah Daerah membuka rekening giro di Bank pelaksana setempat tanpa biaya administrasi giro. (2) Surat Kuasa dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah kepada Bank pelaksana setempat untuk mendebet atas rekening giro sebagai angsuran pokok maupun bunga dari peserta. (3) Menginventarisasi pengajuan Kredit Modal Kerja Usaha Mikro sebagai berikut : a. Menyeleksi, meneliti hasil keabsahan legalitas administrasi dari Kelompok Usaha Mikro atau pemohon perorangan ; b. Melakukan penilaian/penetapan terhadap pemohon kredit ; c. Meneruskan hasil seleksi dan penilaian/penetapan kepada Tim Koordinasi cq. Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ; d. Membuat Keputusan Bupati tentang Penetapan Penerima dan Jumlah Kredit melalui Kepala Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Probolinggo ; e. Melaksanakan pembinaan dan monitoring atas penyaluran, pemanfaatan dan pengembalian Kredit Modal Kerja Usaha Mikro.

~10~ BAB VIII SANKSI Pasal 17 Apabila dari hasil pemantauan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah ditemukan indikasi penyimpangan dan atau kelalaian dari pengelolaan Kredit Modal Kerja Usaha Mikro bagi Kelompok Usaha Mikro atau pemohon perorangan maka Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah akan memberi peringatan sampai 3 (tiga) kali dan apabila peringatan tersebut tidak diindahkan, dana tersebut akan ditarik kembali oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 18 Dengan berlakunya peraturan ini, maka Peraturan Bupati Probolinggo Nomor 38 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Kredit Modal Kerja Bagi Koperasi dan Kelompok Usaha Mikro di Kabupaten Probolinggo dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi BAB X PENUTUP Pasal 19 Petunjuk Teknis Kredit Modal Kerja Usaha Mikro bagi Kelompok Usaha Mikro dan pemohon perorangan, merupakan pedoman yang harus dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan program penyaluran Kredit Modal Kerja, sehingga diharapkan program ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses serta dapat meningkatkan kesejahteraan bagi penerima kredit.

~11~ Pasal 20 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan menempatkannya dalam Berita Daerah Kabupaten Probolinggo. Ditetapkan di Probolinggo Pada tanggal 27 Pebruari 2015 BUPATI PROBOLINGGO ttd Hj. P. TANTRIANA SARI, SE Diundangkan dalam Berita Daerah Kabupaten Probolinggo Tahun 2015 tanggal 02 Maret 2015 Nomor 28 Seri G1. SEKRETARIS DAERAH ttd H. M. NAWI, SH. M. Hum. Pembina Utama Muda NIP. 19590527 198503 1 019 Disalin sesuai dengan aslinya : a.n. SEKRETARIS DAERAH Asisten Tata Praja u.b. KEPALA BAGIAN HUKUM SITI MU ALIMAH, SH. M. Hum. Pembina Tk. I NIP. 19630619 199303 2 003