BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kematian ibu dan bayi di Indonesia yang masih tinggi

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah gizi menjadi penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs)

30 Media Bina Ilmiah ISSN No

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target MDGs (Millenium

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masalah gizi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Menurut data World

PENGARUH KADAR HB DAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh: EMAH KUDYANI J

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Bayi lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

STATUS GIZI IBU HAMIL SERTA PENGARUHNYA TERHADAP BAYI YANG DILAHIRKAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini diketahui secara umum bahwa bayi sehat antara minggu

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah jumlah ibu hamil yaitu jiwa, dan menurut data Dinas

BAB I PENDAHULUAN. 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 359 per

BAB 1 PEDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang alami artinya perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang perlu dilakukan

TINJAUAN PUSTAKA Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Definisi Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang penting bagi perkembangan janin.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT BADAN LAHIR BAYI DI PUSKESMAS WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

Gambaran Karakteristik Ibu Hamil, Tingkat Pengetahuan serta Sikap terhadap Asupan Gizi Ibu Hamil di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Laporan dari organisasi kesehatan dunia yaitu World

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Program kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu prioritas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian WHO diseluruh dunia, terdapat kematian bayi

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas. Peningkatan sumber daya manusia harus

Hubungan Antara Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di RS Pendidikan Panembahan Senopati Bantul

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang menjadi dambaan setiap

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Menimbang berat badan bayi merupakan salah satu upaya yang harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan selama periode masa nifas perlu mendapat perhatian karena sekitar

BAB 1 : PENDAHULUAN. janin guna memenuhi peningkatan kebutuhan gizi selama kehamilan. (1)

HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI RSUD PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. masih tingginya angka kematian bayi. Hal ini sesuai dengan target Millenium

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi menimbulkan masalah pembangunan di masa yang akan

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi merupakan salah satu topik penting di bidang

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN. dalam porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN. kurangnya asupan zat gizi yang akan menyebabkan gizi buruk, kurang energi

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) IBU DAN PENINGKATAN BERAT BADAN SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. (Fraser, 2009 h. 635). Pada umumnya kehamilan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap kehamilan yang diharapkan adalah lahirnya bayi yang sehat sempurna secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan dan persalinan merupakan proses normal, alamiah dan. sehat. Namun bila tidak dipantau secara intensif dapat terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI) tahun 2012 AKI di Indoensia mencapai 359 per jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Berat bayi lahir rendah (BBLR) didefinisikan oleh World Health

BAB I PENDAHULUAN. merupakan persalinan normal, hanya sebagian saja (12-15%) merupakan

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama mengenai gizi yang terjadi di Indonesia antara lain yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu proses fisiologi yang terjadi hampir pada setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan masyarakat sangat diperlukan. seorang bidan yang berkompeten untuk menangani masalah-masalah tersebut.

BAB II TINJUAN PUSTAKA. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme, karena itu kebutuhan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan di suatu negara. Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih sangat tinggi, menurut hasil departemen kesehatan bahwa angka kematian bayi di Indonesia mencapai 206 per 100 ribu kelahiran pada tahun 2009. AKB di Provinsi Jawa Tengah 2009 sebesar 10,25/1.000 kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 9,17/1.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi tertinggi adalah di kota Semarang sebesar 18,59/1.000 kelahiran hidup, sedang terendah adalah di Kabupaten Demak sebesar 4,42/1000 kelahiran hidup. Apabila dibandingkan dengan target dalam Millenium Development Goals (MDGs) ke 4 tahun 2015 yaitu 17/1.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2009, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Daerah (SURKESDA) jumlah kematian bayi yang terjadi di kota Semarang sebanyak 479 dari 25.937 kelahiran hidup (laporan puskesmas), sehingga di dapatkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 18,6 per 1.000 KH. Berdasarkan pencapaian tersebut maka terdapat kenaikan dari tahun sebelumnya. 1

2 Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 2010 menunjukkan jumlah bayi lahir hidup sebanyak 25.746 bayi. Untuk kasus bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) pada tahun 2010 yaitu sebanyak 145 bayi, meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 95 bayi. Berat badan merupakan salah satu indikator kesehatan bayi baru lahir. Menurut (Kosim, 2008, p.12) berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam waktu 1 jam pertama setelah lahir, berat badan lahir dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu Berat Badan Lahir Rendah jika berat kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi, Berat Badan Lahir Normal bila berat antara 2500 4000 gram, Bayi Besar bila berat badan lahir lebih dari 4000 gram. Berat badan lahir merupakan cermin status kesehatan dan gizi selama hamil serta pelayanan antenatal yang diterima oleh ibu. Wanita hamil dengan gizi buruk perlu mendapat gizi yang adekuat baik jumlah ataupun susunan menu atau kualitasnya serta mendapat akses pendidikan kesehatan tentang gizi. Akibat kurang nutrisi pada kehamilan yaitu berat otak dann bagian bagian otak serta jumlah sel otak kurang dari normal, setelah lahir akan menjadi intelegensian Quential (IQ) di bawah rata rata. Karena adanya malnutrisi pada ibu hamil, volume darah menjadi berkurang, ukuran plasenta berkurang dan transfer nutrient melalui plasenta berkurang sehingga janin timbul lambat atau terganggu intra uterine growth retardation (IUGR). Ibu hamil yang kekurangan gizi cenderung melahirkan premature / BBLR. (Kusmiati, 2008, p.83).

3 Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan, apabila status gizi ibu buruk, sebelum kehamilan atau selama kehamilan akan menyebabkan Berat Badan Lahir Rendah atau BBLR (Supariasa, 2003, p.47). BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena premature (usia kandungan kurang dari 37 minggu) atau BBLR karena intrauterine growth retardation (IUGR) yaitu bayi cukup bulan tetapi berat kurang untuk usianya. Menurut Djaja (2004), BBLR karena IUGR banyak terjadi pada ibu hamil dengan status gizi yang buruk. Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan. Apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan dan selama kehamilan akan menyebabkan BBLR. Dan ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil adalah mengukur Lingkar Lengan Atas (LLA) dan Berat Badan (BB). Batas ambang LLA di Indonesia dengan resiko kekurangan Energi Kalori (KEK) adalah 23,5 cm, hal ini berarti ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR dan begitupun dengan Berat Badan ibu hamil merupakan antropometri yang terpenting dan paling sering digunakan untuk menilai perkembangan pada bayi baru lahir. Berat Badan ibu yang kenaikanya selama hamil <11,25 kg juga mempunyai resiko lebih besar melahirkan bayi BBLR. Dibandingkan dengan peningkatan yang normal 11,25-15,75 kg (Supariasa, 2002, pp.29-49).

4 Melakukan penimbangan berat badan ibu hamil dan pengukuran lingkar lengan atas LLA secara teratur mempunyai arti klinis penting, karena ada hubungan yang erat antara pertambahan berat badan selama kehamilan dengan berat badan lahir bayi. Pertambahan berat badan hanya sedikit, menghasilakan rata-rata berat badan lahir bayi yang lebih rendah dan resiko yang lebih tingggi untuk terjadinya bayi BBLR dan kematian bayi, pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dapat digunakan sebagai indicator pertumbuhan janin dalam rahim. Berdasarkan pengamatan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi berat badannya sebelum hamil. Pertambahan yang optimal kira-kira 20% dari berat badan ibu sebelum hamil (Cunningham dkk., 1997), jika berat badan tidak bertambah, lingkar lengan atas < 23,5 cm menunjukkan ibu mengalami kurang gizi. (Mufdlilah, 2009, p.2). Kematian prenatal pada bayi lahir rendah 8 kali lebih besar dari bayi normal pada umur kehamilan yang sama. Sehingga, sangat perlu bagi kita untuk mencegah terjadinya BBLR dengan melakukan perawatan yang baik pada saat kehamilan (Mochtar, 1998) dan mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi berat bayi lahir yaitu berat bayi lahir dipengaruhi ukuran lingkar lengan atas dan peningkatan berat badan ibu, selain itu berat bayi lahir juga di pengaruhi oleh faktor riwayat anc, multivitamin, asupan nutrisi, kebiasaan berpantangan, kehamilan ganda, umur ibu, umur kehamilan, penyakit ibu. (Setianingrum, 2005). Untuk memperkecil resiko BBLR diperlukan upaya

5 mempertahankan kondisi gizi yang baik pada ibu hamil. Upaya yang telah dilakukan di beberapa tempat pelayanan kesehatan Indonesia adalah berupa pengaturan konsumsi makanan, pemantauan pertambahan berat badan, pemeriksaan kadar Hb, dan pengukuran LLA sebelum atau saat ibu hamil (Lubis, 2005). Setelah melakukan survei awal ke beberapa Rumah Sakit di Kota Semarang dan beberapa praktek bidan, diperoleh tempat penelitian yang paling baik untuk penelitian ini yaitu di bidan praktik mandiri Ny. Toiffah Tlogosari. Pada bidan praktik ini, 1 tahun yang lalu yaitu tahun 2010 terdapat 3 bayi baru lahir dengan BBLR, dan diketahui dengan ukuran lingkar lengan atas 21,5 cm dan peningkatan berat badan rata rata 9 kg, pada umur kehamilan 4 minggu sampai diakhiri kehamilan. Bidan praktek mandiri Ny. Thoiffah Selain itu, semua data data terutama ibu hamil di catat dengan lengkap dalam rekam medis, sehingga semua data data yang di perlukan untuk penelitian ini terpenuhi. Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas dan adanya teori-teori yang ada, penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul latar Hubungan Ukuran Lingkar Lengan Atas dan Peningkatan Berat Badan Ibu dengan Berat Badan Lahir Bayi. Sehingga dengan diadakannya penelitian ini dapat mengetahui atau membuktikan teori yang ada dan bisa mendukung hasil penelitian yang sudah dilakukan.

6 B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian dalam latar belakang dapat dirumuskan permasalahan Apakah ada hubungan ukuran lingkar lengan atas (LLA) dan Peningkatan Berat Badan ibu dengan berat badan lahir bayi di BPM Ny. Thoiffah Sugeng Tlogosari?. C. TUJUAN PENULISAN 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan ukuran lingkar lengan atas (LLA) dan Berat Badan ibu dengan berat badan lahir bayi 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan Berat Badan Lahir b. Mendiskripsikan Lingkar Lengan Atas Ibu c. Mendiskripsikan Peningkatan Berat Badan Ibu d. Menganalisis hubungan antara Lingkar Lengan Atas dengan Berat Badan Lahir Bayi e. Menganalisis hubungan Peningkatan Berat Badan Ibu dengan Berat Badan Lahir Bayi D. MANFAAT PENULISAN Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Bagi Peneliti

7 Penelitian ini sangat bermanfaat selama dalam proses belajar karena akan banyak menambah cakrawala pandang peneliti menjadi luas, disamping untuk mengetahui perpaduan antara teori pendidikan dalam kebidanan dengan praktek yang ada dilapangan. 2. Bagi Institusi Pendidikan Dapat di gunakan bahan untuk menambah kepustakaan sehingga memperluas ilmu pengetahuan tentang upaya pencegahan dan penanganan terhadap kasus BBLR, Mengukur kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian, dan sebagai sumber informasi untuk dasar penelitian lebih lanjut. 3. Bagi Pemerintah / Dinas Kesehatan Kota Semarang a. Sebagai bahan untuk materi penyuluhan dan konseling yang akan disampaikan kepada masyarakat dan keluarga pasien b. Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan asuhan dan melakukan penanganan pada pasien dengan kasus BBLR c. Sebagai informasi dan melakukan upaya pencegahan dini terhadap kasus BBLR d. Sebagai informasi khusus agar mampu mendiagnosis dini terjadinya BBLR selama masa kehamilan 4. Bagi Masyarakat a. Sebagai informasi agar masyarakat lebih berhati-hati dalam bertindak dan berperilaku setelah mengetahui dampak yang ditimbulkan dari BBLR

8 b. Mampu memahami betapa pentingnya merawat kehamilan agar tidak terjadi komplikasi yang tidak di inginkan c. Sebagai informasi agar masyarakat lebih teliti dalam bertindak dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan serta perawatan bayi baru lahir. E. KEASLIAN PENELITIAN Tabel 1.1 keaslian penelitian No Nama Judul Jenis penelitian Variabel penelitian 1 Oktarina dyah ayu mayangsari, 2010 2 Ira Putmasari, 2010 Pengetahuan ibu tentang penyebab faktor terjadinya BBLR di Rumah Sakit Permata Bunda Kabupaten Grobogan. Hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR di puskesmas bangetayu Descriptive dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan retrospektif dengan menggunakan teknik sampling jenuh Variabel bebas umur, pendidikan, pengetahuan ibu variabel terikat terjadinya berat badan lahir rendah Variabel bebas status gizi ibu hamil variabel terikat kejadian BBLR Hasil Mayoritas responden berumur sedang (20 30) adalah sebesar 74,5%, mayoritas responden pendidikan terakhir sma adalah sebesar 54,9%, sebagian responden memiliki pengetahuan cukup sebesar 62,7%. Ada hubungan status gizi ibu hamil dengan kejadian BBLR Terdapat perbedaan dengan penelitian sebelumnya yaitu 1. Oktarina, D. A. (2010) variabel bebas umur, pendidikan, pengetahuan ibu, variabel terikat terjadinya BBLR.

9 2. Ira, Putmasari (2010) variabel bebas status gizi ibu hamil, variabel terikat BBLR. Dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan terdapat perbedaan yaitu tempat penelitian, tahun penelitian, jenis penelitian dan variabel penelitian. Pada penelitian yang akan dilakukan ialah hubungan ukuran LLA dan peningkatan BB ibu dengan Berat Badan Lahir Bayi, dengan variabel bebas Ukuran LLA dan Peningkatan BB ibu dan variabel terikat Berat Badan Bayi Lahir. Perbedaan dengan penelitian Oktarina, D. A, Ira Putmasari dan terletak pada variabel bebas dan variabel terikat, jenis penelitian,tempat, dan tahun.