BAB I PENDAHULUAN. kematian pada tahun 2004 (WHO, 2009). Berdasarkan data dari Globocan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

I. PENDAHULUAN. dan fakta menunjukkan bahwa jumlah kasus kanker terus meningkat. etnik, paling sering menyebabkan kematian pada wanita Hispanik dan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit yang terjadi pada organ ginjal beranekaragam tergantung dari

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur perbaikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) sehingga

BAB I PENDAHULUAN. imunologi. Sel sel hati atau hepatosit mempunyai regenarasi yang cepat. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi yang tinggi di dunia, dan kanker kolorektal) (Ancuceanu and Victoria, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kongenital. Diperkirakan ada kasus baru pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak

infeksi parasit, serta paparan karsinogen (Endrini dkk, 2009).

I. PENDAHULUAN. tingkat gen akan kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Tumor

EMILDA No.BP :

BAB I PENDAHULUAN. paru paru, hati, usus dan payudara (Ferlay et al, 2010). Hampir 70% dari angka

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang terpenting di dambakan oleh setiap umat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab utama kematian. Ada sekitar sepertiga penduduk dunia telah

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2000, kematian akibat kanker. diperkirakan mencapai 7 juta kematian (12% dari semua

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan Per Mortality Rate (PMR) 13 %. Di negara-negara maju seperti

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang memalui serangkaian fase yang disebut siklus sel. 1

I. PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini kehidupan mulai beranjak kembali kepada obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal dan tak terkontrol. Sel-sel tersebut terbentuk

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

BAB I PENDAHULUAN. dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Purwanto,

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk. dalam kelompok penyakit tidak menular (Non-communicable

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh secara cepat dan tidak terkendali melebihi sel-sel yang normal (Winarti,

BAB I PENDAHULUAN. Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 033 tahun 2012 tentang Bahan

BAB I PENDAHULUAN. supaya tidak terserang oleh penyakit (Baratawidjaja, 2000). keganasan terutama yang melibatkan sistem limfatik (Widianto, 1987).

Rata-rata Fluktuasi Berat Badan Mencit

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru,

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik yang menggunakan

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian tentang pengaruh pemberian tomat (Solanum

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh dr.

I. PENDAHULUAN. mempunyai mortalitas yang tinggi, dan pengobatannya saat ini belum. memuaskan. Menurut WHO, Indonesia menduduki peringkat ke-6 dengan

UJI TOKSISITAS SUB KRONIS DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata.l) TERHADAP HATI DAN GINJAL PADA MENCIT PUTIH

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya penyakit dibagi menjadi dua bagian yaitu penyakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jenis Annona lainnya dan memerlukan iklim tropik yang hangat dan lembab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada tahun 2012, diperkirakan terdapat 56 juta. orang yang meninggal dunia dan sebanyak 68% kematian

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker hati merupakan kanker dengan insidensi kematian ketiga terbesar

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sasaran utama toksikasi (Diaz, 2006). Hati merupakan organ

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratorium dengan

BAB I PENDAHULUAN. di dunia setelah kanker paru-paru, hepar dan kolon. Insidensi kanker payudara

I. PENDAHULUAN. mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis yang terutama menyerang paru,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis dimana terjadi

Setiyadi B, Susantiningsih T, Apriliana E, Windarti I Faculty of Medicine University of Lampung

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari semua kelompok usia dan ras. Jong (2005) berpendapat bahwa

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat dunia termasuk Indonesia (global epidemic). World

The Effect of Soursop Leaf Extract to Hemoglobin Levels in Rats Induced by Carcinogen 7,12dimethylbenz[α]anthrancene (DMBA)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit degeneratif. Transisi epidemiologi ini salah satunya dipengaruhi oleh pola

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Pada tahun 2012, berdasarkan data GLOBOCAN, International

BAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Semakin kompleksnya kebutuhan di zaman modern ini, menuntut manusia bekerja dengan beban lebih untuk

Bilqistiputri F, Susantiningsih T, Mustofa S, Windarti I Faculty of Medicine University of Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan

PENDAHULUAN Latar Belakang

KEGUNAAN DAUN SIRSAK (Annona Muricata L) UNTUK MEMBUNUH SEL KANKER dan PENGGANTI KEMOTERAPI

BAB I PENDAHULUAN. Brotowali (Tinospora crispa, L.) merupakan tumbuhan obat herbal dari family

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dunia. Kanker rongga mulut ditemukan 2-5% dari seluruh keganasan, dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

I. PENDAHULUAN. Rifampisin adalah terapi lini pertama dari TBC, terutama dalam kombinasi

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap kabel, namun dapat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada

BAB I PENDAHULUAN. Vektor demam berdarah adalah Aedes aegypti dan Aedes Albopictus.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia.

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Negara Indonesia yang kaya akan berbagai macam jenis tanaman, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan

Susantiningsih T, Pertiwi AS, Fiana DN, Carolia N. Medical Faculty of Lampung University

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh : DHYNA MUTIARASARI PAWESTRI J

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Survei morbiditas yang dilakukan oleh (Sub Direktorat) Subdit Diare,

I. PENDAHULUAN. (Nurdiana dkk., 2008). Luka bakar merupakan cedera yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. beragam jenis dan harganya, dari obat generik yang murah sampai dengan. obat bermerek yang mahal harganya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan pemulihan (Menteri Kesehatan RI,

Infertilitas pada pria di Indonesia merupakan masalah yang perlu perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini penggunaan telepon seluler atau biasa disebut handphone hampir

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyebab utama kematian di dunia dengan 7,4 juta atau 13% kematian pada tahun 2004 (WHO, 2009). Berdasarkan data dari Globocan International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2008, kanker menempati urutan pertama dari seluruh jenis kanker pada perempuan di dunia. Angka insidensi kanker sebanyak 22,9% serta angka mortalitas sebesar 13,7% per tahun (Ferlay et al., 2008). Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2002 menunjukkan bahwa kanker merupakan penyebab kematian ketiga di Indonesia setelah penyakit jantung dan stroke. Kanker menempati urutan pertama pasien kanker rawat inap di rumah sakit sejak tahun 2004 hingga tahun 2008. Pemanfaatan tanaman tradisional masih tetap berlangsung di zaman modern ini, bahkan pemanfaatannya cenderung meningkat. Hal ini ditandai dengan meningkatnya penggunaan dan produksi obat dari tanaman tradisional di Indonesia. Saat ini obat tradisional digunakan oleh masyarakat dalam rangka

2 menanggulangi masalah kesehatan baik sebagai pengobatan maupun pencegahan suatu penyakit. Hal ini dikarenakan obat-obat tradisional mempunyai efek samping yang lebih rendah dari pada obat-obat modern (Zuhud, 2011). Sirsak (Annona muricata) adalah tumbuhan yang berbatang utama berukuran kecil dan rendah. Daun sirsak memiliki panjang 6-18 cm, lebar 3-7 cm, bertekstur kasar, berbentuk bulat telur, ujungnya lancip pendek, daun bagian atas mengkilap hijau dan gundul pucat kusam di bagian bawah daun, berbentuk lateral saraf. Daun sirsak memiliki bau tajam menyengat dengan tangkai daun pendek sekitar 3-10 mm. Hingga saat ini belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa daun sirsak memiliki khasiat yang luar biasa terhadap kesehatan. Daun sirsak telah digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai penyakit di seluruh belahan dunia. Banyak sekali kandungan senyawa bioaktif fitokimia yang ditemukan dalam tanaman sirsak. Salah satu komponen bermanfaat yang terpenting adalah annonaceous acetogenins. Penelitian pertama mengenai sifat sitotoksik acetogenins dilakukan oleh Universitas Purdue, di West Lafayette, Indiana, Amerika Serikat. Penelitian lain yang membuktikan khasiat kandungan acetogenins di berbagai negara dibiayai oleh Lembaga Institut Kanker Nasional, Amerika Serikat. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa sebanyak 20 tes

laboratorium menemukan bahwa daun dan batang Annona muricata Linn. memiliki sitotoksitas terhadap sel kanker (Zuhud, 2011). 3 Untuk membuktikan hal ini, maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kanker pada tikus putih (Rattus norvegicus) betina galur Sprague dawley yang diinduksi oleh DMBA. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kanker pada tikus putih (Rattus norvegicus) betina galur Sprague dawley yang diinduksi DMBA? 2. Apakah ada pengaruh peningkatan dosis ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kanker pada tikus putih (Rattus norvegicus) betina galur Sprague dawley yang diinduksi DMBA?

4 C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui apakah ada pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kanker pada tikus putih (Rattus norvegicus) betina galur Sprague dawley DMBA; 2. Mengetahui pengaruh peningkatan dosis ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kanker pada tikus putih (Rattus norvegicus) betina galur Sprague dawley DMBA; D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi peneliti Mendapatkan pengalaman dan pengetahuan mengenai tata cara penulisan karya ilmiah yang baik serta mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kanker pada tikus putih (Rattus norvegicus) betina galur sprague dawley yang diinduksi DMBA.

5 2. Manfaat bagi masyarakat Memberikan informasi mengenai pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan daun sirsak (Annona muricata Linn) sebagai alternatif pengobatan di masyarakat terhadap kanker. 3. Manfaat bagi peneliti lain Memberi gambaran untuk melakukan penelitian yang lebih baik dan mendalam mengenai pengaruh penggunaan ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap organ lain serta bagian buah lain yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. 4. Manfaat bagi lembaga terkait Memberikan informasi mengenai pengaruh yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) pada masyarakat Bandar Lampung sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi lembaga tersebut dalam mengambil kebijakan penggunaan dosis aman pemakaian ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) sebagai obat tradisional.

6 E. Kerangka Pemikiran 1. Kerangka Teori Kanker berasal dari perubahan pertumbuhan dan perkembangan sel pada jaringan yang melampaui batas normal. Proses karsinogenesis diawali dari kerusakan gen nonletal yang mungkin didapat dari lingkungan seperti zat kimia, radiasi, dan virus, atau diwariskan. Terdapat empat kelas gen regulatorik normal yang merupakan sasaran utama pada kerusakan gen tersebut, yaitu protoonkogen yang mendorong pertumbuhan, gen penekan tumor yang menghambat pertumbuhan, gen yang mengatur kematian sel terprogram atau apoptosis, dan gen yang mengatur perbaikan DNA yang rusak. Seperti kanker lainnya, penyebab kanker masih belum diketahui. Namun, tiga faktor tampaknya penting, yaitu perubahan genetik, perubahan hormon, dan faktor lingkungan (Robbins et al., 2007). Daun sirsak mengandung sejumlah kandungan kimia yaitu acetogenins. Acetogenins adalah senyawa poliketida dengan struktur C-34 atau C-37 rantai karbon tidak bercabang yang terikat pada gugus 2-propanol pada C-2 untuk membentuk suatu lakton. Senyawa ini memiliki 350 senyawa turunan yang ditemukan pada keluarga Annonaceae dan sebanyak 82 di antaranya ada di dalam sirsak. Acetogenins telah terbukti sebagai senyawa sitotoksik terbesar

7 dalam membunuh sel kanker. Bahkan, annonaceous acetogenins sering disebut sebagai inhibitor I atau penghambat pertumbuhan sel kanker paling kuat (Zuhud, 2011). DMBA prokarsinogenik Aktivasi oleh enzim sitokrom p-450 Ultimate carsinogen Ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) Berikatan dengan DNA Acetogenins Mutasi somatik/ kanker Keterangan : : Menghambat : Mengakibatkan Gambar 1. Kerangka teori

8 2. Kerangka Konsep Ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) Kelompok I Kontrol Negatif Kelompok II Kontrol Positif DMBA 75 mg/kgbb Dosis100 mg/kgbb Kelompok III DMBA 75 mg/kgbb Dianalisis Dosis 200 mg/kgbb Kelompok IV DMBA 75 mg/kgbb Dosis 400 mg/kgbb Kelompok V DMBA 75 mg/kgbb Gambar 2. Kerangka konsep penelitian

9 F. Hipotesis Hipotesis penelitian ini adalah: 1. Ada pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kanker pada tikus putih (Rattus norvegicus) betina galur sprague dawley yang diinduksi DMBA; 2. Ada pengaruh peningkatan dosis ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kanker pada tikus putih (Rattus norvegicus) betina galur sprague dawley yang diinduksi DMBA;