BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Konstruksi nasional dalam bidang pendidikan merupakan salah satu upaya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

2014 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN RUANG PUBLIK KAMPUS UPI BERDASARKAN AKTIVITAS MAHASISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. education). Pendidikan sangat penting bagi peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta

BAB I PENDAHULUAN. Motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan proses belajar-mengajar di

I. PENDAHULUAN. juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, dan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku yang diinginkan. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mahasiswa merupakan aset nasional jangka panjang, sehingga perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pusat bagi kemajuan sebuah bangsa, melalui

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan pergaulan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah, masyarakat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. Sebaliknya, masyarakat yang sejahtera memberi peluang besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. lebih sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. setingkat dengan perguruan tinggi (Siswoyo, 2007). Berdasarkan Indonesian

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kesungguhan yang serius dalam mencapainya. Karena itu pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pencapaian prestasi belajar di perguruan tinggi. saat masih dalam Sekolah Menengah Atas (SMA).

ABSTRAK. Oleh: Andang Yazidulfalach. Pembimbing: Prof. Dr. Unti Ludigdo Ak., CA.

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menghasilkan individu-individu yang mampu menumbuhkembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan di dalam negeri maupun di luar negeri. Tentunya perubahan

I. PENDAHULUAN. merupakan aset besar yang dimiliki oleh suatu negeri. Masa muda adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB IV ANALISIS KUALITAS SOFT SKILL MAHASISWA PRODI EKONOMI SYARI AH DALAM KESIAPANNYA MENGHADAPI DUNIA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. maupun bangsa. Pendidikan memperoleh perhatian khusus baik dari. dari berbagai media elektronik, cetak, dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. didik dapat mempertahankan hidupnya kearah yang lebih baik. Nasional pada Pasal 1 disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa sedikit mengalami permasalahan dan beban karena tugas-tugas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia di lahirkan sebagai suatu mahluk yang utuh dan mandiri, namun

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang domokratis serta bertanggung jawab. sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. menuntut perhatian serius bagi orang tua yang tidak menginginkan anak-anaknya. tumbuh dan berkembang dengan pola asuh yang salah.

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas hal tersebut dapat tercapai apabila peserta didik dapat. manusia indonesia seutuhnya melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. yang positif, baik bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. dan sebagian besar rakyatnya berkecimpung di dunia pendidikan. Maka dari. menurut Undang-undang Sisdiknas tahun 2003:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Proses belajar tersebut tercermin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. Bagaimanakah belajar di perguruan tinggi itu? Jika pertanyaan ini diajukan

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan sosok intelektual yang dikenal dengan sikap

BAB I PENDAHULUAN. Dengan demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang. maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. program tertentu. Aktivitas mereka adalah belajar. Belajar ilmu pengetahuan,

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran melalui sebuah tes atau ujian yang disampaikan guru. Dari hasil

BAB I PENDAHULUAN. Mutu Pendidikan Nasional secara umum harus ditingkatkan, baik dari proses

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan.

DUKUNGAN MINAT BELAJAR, FASILITAS BELAJAR DAN KEGIATAN ORGANISASI HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN (HMJ) TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pengangguran menjadi suatu permasalahan khususnya di negara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memiliki peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar sangat dibutuhkan perhatian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Kelas A Kelas B Eks. Jumlah 3 < 3 jumlah 3 < 3 Jumlah 3 < % 23% 23 73% 27% 20 68% 32%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

STANDAR KEMAHASISWAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah pendidikan sudah tidak asing lagi bagi manusia, Pendidikan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi dan memiliki fakultas-fakultas, dalam fakultas tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. Zaman modern yang penuh dengan pengaruh globalisasi ini, kita dituntut

budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. kualiatas pendidikan dalam menciptakan masyarakat yang berintelektual. (pendidik) dengan mahasiswa (peserta didik).

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan dalam belajar dapat diketahui dari prestasi yang dicapai oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu bidang pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara demokrasi, dimana kekuasaan atau kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. Mahasiswa merupakan generasi muda yang belajar dan menuntut ilmu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Perubahan yang dialami akan berlangsung cepat dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dalam lingkungan yang lebih luas, harus dapat ditumbuh kembangkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. ditengah-tengah masyarakat, apalagi dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. terlihat dengan jelas. Perubahan tersebut diantaranya perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia merupakan syarat mutlak untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi (Depdiknas,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konstruksi nasional dalam bidang pendidikan merupakan salah satu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pada hakikatnya pendidikan adalah suatu proses yang bertujuan untuk memanusiakan manusia. Melalui pendidikan individu dapat meningkatkan khazanah pengetahuan seperti kecerdasan, keterampilan, pengembagan bakat, inovasi, dan kreatifitas. Oleh sebab itu pendidikan dipercaya menjadi suatu wadah yang mampu mencetak dan menghasilkan individu-individu yang berkualitas, bertanggung jawab, bermoral, serta mampu bersaing dan bersosial ditengah-tengah masyarakat. Salah satu indikator dalam kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusia yang ada di negara tersebut, dalam menyikapi hal yang demikian kualitas generasi muda harus ditempah sebaik mungkin, sehingga nantinya menjadi warga Negara yang bergerak bersama-sama membawa perubahan kearah yang lebih maju. Mahasiswa merupakan salah-satu elemen generasi muda yang sedang menuntut ilmu dan mematangkan cara berpikir di perguruan tinggi, dengan mengambil jurusan atau program studi tertentu. Universitas adalah salah satu jenis lembaga pendidikan formal pada jenjang perguruan tinggi yang mempunyai peran untuk merealisasikan dan mewujudkan tujuan dari pendidikan nasional. Selain berperan sebagai penempah generasi muda

di bidang akademik, perguruan tinggi juga diharapkan mampu menampung dan menumbuhkembangkan potensi mahasiswa diluar bidang akademik misalnya seperti bakat dan minat mahasiswa melalui program pengembangan kegiatan kemahasiswaan. Melalui program pengembangan kegiatan kemahasiswaan tersebut, diharapkan pihak universitas dapat menampung serta mengembangkan bakat dan minat mahasiswa, yang nantinya dapat menunjang peningkatan kualitas kemampuan intelektual maupun kemampuan di bidang sosial. Program pengembangan kegiatan kemahasiswaan tersebut juga dapat diberdayakan para mahasiswa untuk melatih kecakapan diri seperti, jiwa kepemimpinan, kemampuan memecahkan masalah, bekerja secara kelompok, dan pengalaman-pengalaman lainnya yang tidak didapat oleh mahasiswa dari jam pekuliahan. dengan adanya kegiatan tersebut, para mahasiswa mempunyai wadah untuk melatih diri dan mengekspresikan kemampuan yang ada dalam dirinya, sehingga bakat dan minat yang ada dalam diri mahasiswa dapat tersalurkan ke arah yang positip, karena apabila tidak difasilitasi dengan pengembangan kegiatan tersebut mahasiswa akan mencari wadah diluar kampus, dimana mahasiswa tersebut dapat menyalurkan potensi yang ada dalam dirinya, sehingga nantinya dapat memecah konsentrasi mahasiswa pada mata kuliah maupun dalam bidang akademik. Tentu hal yang demikian tidak diingikan oleh perguruan tinggi yang telah mendapat kepercayaan dari masyarakat luas untuk mendidik generasi muda dinegeri ini. Universitas Negeri Medan merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Sumatera Utara yang mempunyai program pengembangan kegiatan

kemahasiswaan dalam bentuk organisasi mahasiswa, yang nantinya dapat diberdayakan mahasiswa sebagai wadah dalam mengembangkan bakat dan minat mahasiswa tersebut. Namun dengan adanya kegiatan kemahasiswaan tersebut, tidak serta-merta dapat menarik perhatian para mahasiswa untuk bergelut didalamnya, banyak mahasiswa yang begitu berminat dan aktif untuk mengikuti kegiatan kemahasiswaan, namun tidak sedikit pula dari mahasiswa yang kurang beminat atau bahkan sama sekali tidak tertarik untuk megikuti kegiatan tersebut. Tetapi terkadang mahasiswa yang aktif dan terlalu meyibukkan dirinya bergelut dalam sebuah organisasi yang diikuti, dapat menyebabkan konsentrasi mahasiswa terpecah dan mengalami penurunan motivasi dalam belajar, seperti malas belajar, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, terkadang hanya mengandalkan teman dalam pengerjaan tugas, penurunan indeks prestasi, tidak lulus pada beberapa mata kuliah sehingga harus mengulang tahun depan, bahkan sampai pada kondisi yang merugikan mahasiswa yaitu keterlambatan dalam kelulusan akademik maupun terancam DO (Drop Out) dari kampus karena kehabisan jatah tahun yang dimiliki. Hal tersebut senada dengan pendapat Diniawati (dalam Panjaitan. S. Rina, 2014:3) yang menyatakan bahwa seseorang yang aktif dalam organisasi (aktivis), baik pelajar yang aktif disekolah maupun mahasiswa yang menjadi aktivis di kampus, terkadang mengalami penurunan prestasi akademik di tempat belajarnya Tidak sedikit mahasiswa yang lebih memfokuskan perhatiannya kepada organisasi dibandingkan pelajaran yang ada di kampus, apalagi apabila mahasiswa tersebut mempunyai jabatan inti di organisasi yang menuntut kontribusi dan

taggung jawab dari setiap anggota demi kemajuan suatu organisasi, hal ini lah yang sering menyebabkan timbulnya persepsi negatip terhadap eksistensi organisasi dan individu yang ada di dalamnya, sebagian mahasiswa yang aktif dalam sebuah organisasi tentu akan mengalami permasalahan yang demikian, karena memang semua resiko diatas sudah menjadi bagian dari konsekuensi yang harus diterima masing-masing mahasiswa yang terbilang aktif dalam sebuah organisasi. Namun tidak bisa di generalkan juga mahasiswa-mahasiswa yang aktif dalam suatu organisasi menjadi cerminan bahwa setiap mahasiswa yang megikuti organisasi akan membawa dampak yang negatip terhadap prestasi di bidang akademik. Dari hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di Fakultas Ekonomi terkhususnya pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Tataniaga Stambuk 2013, diperoleh data bahwa mahasiswa yang mengikuti organisasi berjumlah 50 orang, dan organisasi yang diikuti para mahasiswa ada yang bersifat organisasi internal dan organisasi ekternal. Adapun jenis organisasi yang bersifat internal seperti Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), SEMAF, dan beberapa UKM yang ada di UNIMED, sedangkan organisasi kemahasiswaan yang bersifat eksternal misalnya seperti, organisasi skala nasional, organisasi kedaerahan, dan organisasi kesukuan. Sebagian dari mahasiswa yang terlibat aktif dalam suatu organisasi juga memperoleh prestasi yang tinggi, bahkan mereka yang terjun dalam organisasi memiliki prestasi di luar kampus, yang di dapat dari keikutsertaan berproses dalam suatu organisasi. Dan apabila dilihat disisi lain, mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi atau mahasiswa yang samasekali tidak tertarik mengikuti organisasi juga banyak yang mengalami masalah dalam bidang

akademik, dan apabila dibandingkan prestasi belajarnya tidak lebih baik dari mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Pada jenjang perguruan tinggi indikator utama dalam menentukan prestasi belajar mahasiswa dapat dilihat dari Indeks Pretasi Kumulati (IPK) yang diperoleh mahasiswa, sedangkan prestasi belajar merupakan hasil dari proses selama pembelajaran yang dicapai mahasiswa tertentu, yang tertera dalam lembar hasil studi dan dinyatakan dalam bentuk angka ataupun dalam bentuk huruf. Butarbutar (2014:27) menyatakan prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupu dari luar diri (faktor eksternal) individu. Salah satu faktor dari dalam diri individu yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah disiplin belajar. Dimana disiplin belajar merupakan sikap tegas terhadap diri sendiri untuk melakukan dan menaati secara sadar segala bentuk peraturan dan tata tertib yang berlaku dalam kegiatan pembelajaran, baik itu peraturan yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Tanpa dibarengi sikap disiplin dalam diri mahasiswa, maka semakin rendah kemungkinan untuk memperoleh hasil yang lebih maksimal, oleh karena itu seorang mahasiswa perlu menanamkan sikap disiplin dalam dirinya dengan membiasakan melatih diri untuk menaati peraturan yang ada, baik itu di kampus, maupun di rumah, dan mempertinggi daya kendali terhadap diri sendiri. Pada mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 bentuk ketidakdisiplinan yang masih sering terjadi dalam perkuliahan kadang terlihat dari

reaksi mahasiswa ketika menghadapi ujian ataupun pada saat pengerjaan tugastugas, banyak dari mahasiswa yang masih menerapkan metode Sistim Kebut Semalam dalam persiapan menghadapi ujian formatip, kebiasaan buruk lainnya juga terlihat dari cara menyelesaikan tugas secara instan, yaitu dengan model meminjam tugas dari teman yang nantinya akan dicontek (meniru hasil tugas orang lain). Hal lain juga terlihat pada kehadiran mahasiswa yang masih dengan sengaja memanfaat 25% ijin untuk tidak mengikuti perkuliahan, istilah Titip Absen juga masih sering digunakan mahasiswa dalam mengsiasati masalah kehadiran. Padahal kehadiran mahasiswa pada setiap pertemuan di mata kuliah tertentu, merupakan salah satu komponen yang berkontribusi dalam memberikan nilai. Permasalahan-permasalahan yang telah diuraikan diatas tentu tidak kita inginkan menjadi suatu budaya yang melekat pada diri mahasiswa, mahasiswa yang diharapkan tentu adalah mahasiswa yang memiliki kemampuan dalam bidang hard skill, seperti memperoleh prestasi yang baik dalam bidang akademik, dan kemampuan dalam bidang soft skill seperti keahlian di bidang sosial dan keaktifan dalam berorganisasi. Melihat rendanya kemampuan berorganisasi dan ketidak disiplinan belajar mahasiswa akan menjadi masalah yang serius bagi suatu perguruan tinggi, karena perguruan tinggi merupakan jenjang akhir dalam menyiapkan angkatan kerja setelah nantinya mereka (mahasiswa) dikembalikan kepada masyarakat.

Berdasarkan permasalahan dan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dalam suatu penelitian yang berjudul Pengaruh Keaktifan Berorganisasi dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013 Universitas Negeri Medan. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana keaktifan berorganisasi mahasiswa program studi pendidikan tata niaga stambuk 2013? 2. Bagaimana disiplin belajar mahasiswa program studi pendidikan tata niaga stambuk 2013 3. Bagaimana prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan tata niaga stambuk 2013 4. Bagaimana pengaruh keaktifan dalam berorganisasi terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan tata niaga stambuk 2013? 5. Bagaimana pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa program studi pendidikan tata niaga stambuk 2013?

1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu meluas, penelitian ini hanya dibatasi pada : 1. Keaktifan berorganisasi yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada tingkat kehadiran dalam pertemuan, jabatan dalam organisasi, kontribusi dalam bentuk saran, usulan, kritik, pendapat untuk peningkatan organisasi, loyalitas, dan motivasi anggota. 2. Disiplin belajar yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada disiplin waktu, dan kelakuan mahasiswa program studi pendidikan tata niaga stambuk 2013. 3. Prestasi belajar yang diteliti dalam penelitian ini terbatas pada indeks pretasi kumulatif mahasiswa program studi pendidikan tata niaga stambuk 2013 pada semester genap T.A 2014/2015. 1.4 Rumusan Masalah Sesuai dengan identifikasi masalah dan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013? 2. Apakah terdapat pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013?

3. Apakah terdapat pengaruh keaktifan berorganisasi dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013? 1.5 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan berorganisasi terhadap terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013? 2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013? 3. Untuk mengetahui pengaruh keaktifan berorganisasi dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Niaga Stambuk 2013? 1.6 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk memperluas pengetahuan dan menambah wawasan baru mengenai pengaruh keaktifan berorganisasi dan disiplin belajar terhadap pretasi belajar mahasiswa 2. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak lembaga tempat penelitian akan

pentingnya berorganisasi dan disiplin belajar dalam meningkatkan pretasi belajar mahasiswa. 3. Hasil penelitian ini juga diharapkan berfungsi untuk bahan masukan dan bahan referensi bagi penelitian yang selanjutnya.