TESIS DAMPAK PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHATANI RUMPUT LAUT DI DESA KUTUH, KUTA SELATAN KABUPATEN BADUNG I WAYAN SUGITA NIM: 1391161014 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i
DAMPAK PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHATANI RUMPUT LAUT DI DESA KUTUH, KUTA SELATAN KABUPATEN BADUNG Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Udayana I WAYAN SUGITA NIM: 1391161014 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 ii
Lembaran Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL,24 AGUSTUS 2015 Pembimbing I, Pembimbing II, Prof. Dr. Ir. Nyoman Suparta, MS., MM Dr. I Gede Setiawan Adi Putra, SP., MSi NIP: 19530319 198003 1 002 NIP: 19780914 200012 1 001 Mengetahui Ketua Program Studi Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Udayana Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Dr. Ir. Ketut Suamba, MP NIP: 19600820 198603 1 007 Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) NIP. 195902151985102001 iii
TESIS DAMPAK PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHATANI RUMPUT LAUT DI DESA KUTUH, KUTA SELATAN KABUPATEN BADUNG I WAYAN SUGITA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015
Tesis Ini telah Diuji Pada Tanggal 24 Agustus 2015 Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No.2667/UN14.4/HK/2015,tanggal 24 Agustus 2015 Ketua : Prof.Dr.Ir. Nyoman Suparta,MS.,MM Anggota : Dr. I Gede Setiawan Adi Putra,SP.,M.Si Prof.Dr.Ir. Dwi Putra Darmawan, MP Dr.Ir. I Ketut Suamba, MP Dr.Ir. Ni Wayan Sri Astiti, MP iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : I Wayan Sugita NIM : 1391161014 Program Studi : Magister Agribisnis Judul Tesis : DAMPAK PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KEBERLANJUTAN USAHATANI RUMPUT LAUT DI DESA KUTUH KUTA SELATAN KABUPATEN BADUNG Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis/Disertasi* bebas plagiat Apabila di kemudian hari terbukti plagiat dalam karya ilmiah ini,maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang undangan yang berlaku. Denpasar,24 agustus 2015 Yang membuat pernyataan I Wayan Sugita NIM.1391161014 v
UCAPAN TERIMA KASIH Om Swastiastu Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan Rahmat-Nyalah Tesis yang berjudul Dampak Perkembangan Pariwisata Terhadap Keberlanjutan Usaha Tani Rumput Laut di Desa Kutuh Kuta Selatan Kabupaten Badung dapat diselesaikan pada waktunya. Dengan segala kerendahan hati, akhirnya penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar, Prof. Dr.dr.A.A.Raka Sudewi, Sp.P.D (KHOM). 2. Bapak Dr. Ir. Ketut Suamba, MP, selaku Ketua Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar. 3. Bapak Prof. Dr. Ir. Nyoman Suparta, MS., MM., selaku Pembimbing I, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan arahan sehingga Tesis ini dapat diselesaikan. 4. Bapak Dr. I Gede Setiawan Adi Putra, SP., M.Si., selaku pembimbing II, yang telah memberikan bimbingan hingga Tesis ini dapat diselesaikan. 5. Pengelola pantai Pandawa di Desa Kutuh Badung, yang telah memberikan data dan informasi berkaitan dengan penelitian petani rumput laut. 6. Bapak-bapak, Ibu-ibu Dosen Pengampu Mata Kuliah yang ada di Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar. 7. Seluruh karyawan yang ada di Program Studi Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar, yang telah membantu seluruh proses administrasi kegiatan perkuliahan. 8. Teman-teman satu angkatan yang telah memberikan dorongan secara moril maupun material hingga Tesis ini dapat diselesaikan. vi
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis mohon maaf, jika dalam Tesis ini terdapat kata-kata yang kurang berkenan, semoga amal baik yang telah diberikan mendapat balasan dari Ida Sang Hyang Widi Wasa. Om Santi, Santi, Santi, Om. Denpasar, 22 September 2015 Penulis, vii
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali pada tanggal 20 Mei 1965 sebagai anak pertama dari empat bersaudara dari Ayah yang bernama I Nyoman Santep seorang anak nelayan di pesisir Labuhan Sait Desa Pecatu dan Ibu bernama Ni Ketut Sendri. Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Pecatu, Kuta Selatan, Kabupaten Badung (1974-1980) dan melanjutkan ke tingkat SMP Taman Sastra Jimbaran, Kuta Selatan Badung (1980-1983), kemudian meneruskan ke jenjang SMA Widyasrama Pemecutan Denpasar (1983-1986). Penulis bekerja di sebuah Industry Pariwisata Perhotelan dikawasan Nusadua Hotel Melia Bali (1986-1996), pindah ke Hotel The Ritz Carlton Bali Jimbaran (1996-2000), PT. Ultra Trend Bioteck Indonesia Jakarta (2001-2003). Penulis melanjutkan pendidikan menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa Denpasar (2003-2007). Selama menjadi mahasiswa penulis aktif di beberapa organisasi kemasyarakatan PEKAT (Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu), GEMA SADHANA (Gerakan Masyarakat Sanatana Dharma Nusantara), Partai Politik GERINDRA ( Gerakan Indonesia Raya ), Organisasi lainnya yang berhubungan dengan ekonomi kerakyatan seperti Koperasi, KUB (Kelompok Usaha Bersama) Nelayan Segarawangi Pecatu, HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia), dan Yayasan Pendidikan. Penulis saat ini masih sebagai Ketua Pengawas Koperasi Giri Mitra Pecatu, Ketua KUB Nelayan Segara Wangi Pecatu, Wakil Ketua HNSI Provinsi Bali, Ketua Yayasan Pendidikan Bina Insan Mandiri Pecatu dan Ketua Bidang Humas Yayasan Lestari Bali Shanti. viii
ABSTRAK I Wayan Sugita. Dampak Perkembangan Pariwisata terhadap Keberlanjutan Usaha Tani Rumput Laut di Desa Kutuh, Kuta Selatan Kabupaten Badung. Dibimbing oleh Prof. Dr. Ir. Nyoman Suparta, MS., MM. dan Dr. I Gede. Setiawan Adi Putra, SP., MSi. Pembangunan pertanian harus menggunakan prinsip pembangunan berkelanjutan. Disisi lain, perkembangan pariwisata merupakan salah satu kendala sulitnya petani untuk berusahatani. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui kondisi usahatani pertanian rumput laut di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung. (2) mengetahui perkembangan pariwisata di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung. (3) mengetahui dampak perkembangan pariwisata terhadap keberlanjutan usahatani rumput laut di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survei dan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.. Penelitian dilaksanakan di Kawasan Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: (1) kondisi usahatani pertanian rumput laut di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung semakin menurun karena terdesak oleh kemajuan perkembangan pariwisata, (2) pariwisata di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama dicirikan oleh peningkatan pembangunan fasilitas pariwisata dan jumlah kunjungan wisatawan, dan (3) perkembangan pariwisata berdampak melumpuhkan usahatani budidaya rumput laut di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung dan telah menyimpang dari konsep pengembangan Kawasan Minapolitan. Saran-saran untuk mensinergikan pariwisata dan pertanian di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung adalah sebagai berikut: (1) pengembangan pariwisata di Pantai Pandawa agar tetap konsisten dengan konsep awal kawasan minapolitan (2) budidaya rumput laut masih baik di pertahankan yang bersinergi dengan pariwisata, (3) aktivitas di Pantai Pandawa tetap berpedoman pada awig-awig desa adat, dan (4) petani rumput laut dilatih untuk menghasilkan produk olahan rumput laut yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Kata Kunci: petani, rumput laut, dampak pariwisata, keberlanjutan, usahatani ix
ABSTRACT I Wayan Sugita. The Impact of Tourism Development on Seaweed Farming Sustainability in Kutuh Village, South Kuta Districh Badung Regency. Supervised by Prof. Dr. Ir. Nyoman Suparta, MS., MM. and Dr. I Gede. Adi Putra Setiawan, SP., MSi. Agricultural development must use the principle of sustainable development. On the other hand, the development of tourism is also one of the difficulties for farmers to farm. The purpose of this study was: (1) to know the condition of seaweed farming in Kutuh Village South Kuta District Badung Regency, (2) to know the development of tourism in Kutuh Village South Kuta District Badung Regency, and (3) to know the impact of tourism on sustainable development of seaweed farming in Kutuh Village South Kuta District Badung Regency. This study was designed as a survey research and it used qualitative descriptive analysis.the study was conducted in Pandawa Beach Area, Kutuh Village, South Kuta District, Badung Regency. The location determination was done purposively. The analysis of the data used in this research was descriptive qualitative analysis. Based on the results and discussion, we can conclude the following: (1) The condition seaweed farming in Kutuh Village South Kuta District Badung Regency has declined because of being pressured by the development of tourism, (2) Tourism in Kutuh Village South Kuta District Badung Regency has undergone rapid growth mainly characterized by the increase in the construction of tourism facilities and the number of tourist arrivals, and (3) Development of tourism has cripple Seaweed Farming in Kutuh Village South Kuta District Badung Regency and has deviated from the concept development of Minapolitan Region. The suggestions that can be madein order to synergize tourism and agriculture in Kutuh Village South Kuta District Badung Regency are as follows: (1) the development of tourism should remain consistent with the original concept of agro tourism and development of Minapolitan Regions; (2) Seaweed culture should be maintained, synergizing it with tourism; (3) the activities in Pandawa beach should still be based on the traditional rules of the villags,and (4) Seaweed farmers should be trained to produce processed product by made from sea weed which are suitable to the needs of tourism. Keywords: farmer, seaweed, tourism impact, sustainable, agribusiness x
RINGKASAN Pengembangan pariwisata di Bali Selatan, yaitu di Daerah Kutuh tepatnya di Pantai Pandawa berdampak kepada menurunnya jumlah petani rumput laut. Berdasarkan Keputusan Bupati Badung Nomor 1699/02/HK/2011 tentang penetapan kawasan minapolitan di Kabupaten Badung yang meliputi Pantai Kutuh, Pantai Geger dan Pantai Sawangan adalah untuk pengembangan rumput laut. Penetapan kawasan ini diharapkan mempunyai fungsi utama ekonomi yaitu sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas, pelayanan jasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui kondisi usahatani pertanian rumput laut di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung; (2) Mengetahui perkembangan pariwisata di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung; dan (3) Mengetahui dampak perkembangan pariwisata terhadap keberlanjutan Usahatani Rumput Laut di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai dan menggunakan analisis deskriptif kualitatif.. Penelitian dilaksanakan di Kawasan Pantai Pandawa, Desa Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif yaitu untuk memberi gambaran dan menerangkan keadaan pengelolaan usahatani rumput laut kemudian memberikan kesimpulan terhadap hasil analisis tersebut. Untuk memperkaya bahasan maka didukung dengan konsep teori yang sesuai dengan topik penelitian. Kisaran umur petani rumput laut berada diantara 48 Tahun hingga 56 Tahun (36,4%). Data ini menunjukkan bahwa petani rumput laut di Desa Kutuh tegolong petani dengan usia tua. Usia menunjukkan pengalaman, karena dengan bertambahnya usia, seseorang akan memupuk pengalaman-pengalaman yang merupakan sumberdaya yang sangat berguna bagi kesiapannya untuk belajar lebih lanjut. Sebagian besar (87%) responden berpendidikan tamatan Sekolah Dasar, hanya 3% yang lulusan SMA. Hal ini menunjukkan bahwa petani rumput laut yang ada di Desa Kutuh berpendidikan rendah. Rata-rata pengalaman berusahatani rumput laut sebesar 20,8 Tahun, dengan kisaran pengalaman enam hingga 30 tahun dan pengalaman xi
yang paling sering muncul (modus) adalah 20 tahun. Kisaran pengalaman terbanyak berada pada kisaran pengalaman 16 tahun hingga 21 tahun sebesar 51,5%. Hasil ini menunjukkan petani rumput laut yang ada di Desa Kutuh tergolong cukup berpengalaman untuk mengelola usahataninya. Rata-rata luas lahan garapan adalah 1036,4 ris (tali plastik) (100,36 meter) dengan kisaran 400 (40 meter) hingga 2000 ris (200 meter). Dan nilai yang paling sering muncul adalah 1000 ris (tali plastik) (100 meter). Hasil ini menunjukkan bahwa kebanyakan petani rumput laut yang ada di Desa kutuh memilih 1000 ris (tali plastik) (100 meter) untuk luas usahanya. Jumlah tanggungan keluarga responden tergolong sedikit (antara tiga hingga empat orang). Sebesar 12,1% responden menanggung keluarga dengan kategori sangat banyak (lebih dari enam orang). Rata-rata kepala keluarga menangung 5 orang dengan kisaran 2 hingga 9 orang dalam satu KK. Modus (nilai yang sering muncul) jumlah tanggungan keluarga responden adalah sebanyak tiga orang. Ini berarti petani rumput laut yang ada di Desa Kutuh tidak dibebankan untuk menanggung jumlah keluarga yang besar. Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua kelompok Tani Segara Amertha yaitu Bapak Nyoman Karma pada tanggal 8 April 2015 pada pukul 11:39 Wita bertempat di wantilan Pantai Pandawa dapat diceritakan kondisi petani rumput laut sebagai berikut. Dahulu sebelum pengembangan pariwisata, sebagian besar penduduk Desa kutuh bermata pencaharian sebagai petani rumput laut kurang lebih berjumlah 200an orang sekarang tinggal 33 orang petani. Hal ini terjadi karena mereka beralih ke sektor pariwisata. Sebagian dari mereka telah beralih profesi menjadi pedagang makanan dan ada juga yang menyewakan kano. Kebanyakan petani rumput laut di Desa Kutuh mengembangkan rumput laut jenis Euchema Conttonii karena mudah untuk dibudidayakan. Selain itu, Euchema Conttonii juga merupakan salah satu jenis rumput laut yang tersebar di berbagai wilayah pesisir pantai. Dahulu para petani rumput laut mengambil bibit dari Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Kala itu, bibit dibeli dengan harga Rp 3.000 per kg atau setara dengan 1 tali ris bibit yang memiliki panjang 3 m. Sekarang harga bibit xii
telah mencapai Rp 10.000 per kg atau setara dengan 1 tali ris(tali plastik) bibit. Bibit yang digunakan adalah bibit keturunan ke-20 (F20) Perkembangan Pantai Pandawa memberikan dampak negative terhadap pendapatan petani. Dari hasil FGD (Focus Group Discussion) terungkap bahwa penghasilan mereka mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena produksi rumput laut menurun sepanjang tahun. Menurunnya produksi karena penurunan lahan usahatani karena semakin terdesak dengan perkembangan pariwisata di Pantai Pandawa. Kesulitan untuk menjemur hasil panen rumput laut juga dialami oleh seluruh petani yang tergabung dalam kelompok Tani Segara Amertha. Dampak pariwisata terhadap kesempatan kerja petani adalah positif. Artinya petani mendapat peluang kerja di sektor pariwisata sebagai pedagang, jasa penyewaan kano dan lain sebagainya. Namun juga memberikan dampak negatif terhadap keberlangsungan usahatani rumput laut. Semakin sedikit yang berprofesi sebagai petani lambat laun petani rumput laut di Pantai Pandawa akan semakin langka ditemui. Dampak terhadap harga-harga yang paling dirasakan oleh petani rumput laut adalah sulit dan mahalnya mendapatkan buruh pengikat bibit rumput laut. Sebelum pengembangan pariwisata, maka dengan mudah petani rumput laut mendapat tenaga kerja yang mau bekerja sebagai pengikat bibit pada tali ris. Tetapi sejak dibukanya kesempatan kerja lewat pengembagan pantai pandawa, maka buruh ini semakin sulit di dapat. Sulitnya mendapatkan tukang ikat membuat petani mempersempit usahanya. Dengan mempersempit usahanya maka otomatis pendapatan semakin menurun. Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Kondisi usahatani pertanian rumput laut di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung semakin menurun karena terdesak oleh kemajuan pariwisata. 2. Pariwisata di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung mengalami perkembangan yang sangat baik terutama dicirikan oleh peningkatan pembangunan fasilitas pariwisata dan jumlah kunjungan wisata. 3. Perkembangan pariwisata berdampak mematikan Usahatani Rumput Laut di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung dan telah menyimpang dari konsep pengembangan kawasan minapolitan. xiii
Saran-saran untuk mensinergikan pariwisata dan pertanian di Desa Kutuh Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung adalah sebagai berikut: (1) Pengembangan pariwisata di Pantai Pandawa tetap konsisten dengan konsep awal kawasan minapolitan (2) Budidaya rumput laut masih baik di pertahankan yang bersinergi dengan pariwisata, (3) Aktivitas di Pantai Pandawa tetap berpedoman pada awig-awig desa adat. (4) Petani rumput laut dilatih untuk menghasilkan produk olahan rumput laut yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan. xiv
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DEPAN... PERSYARATAN GELAR... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PENETAPAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMA KASIH... RIWAYAT HIDUP... ABSTRAK... ABSTRACT... RINGKASAN... DAFTAR ISI... i ii iii iv v vi viii ix x xi xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8 2.1 Usahatani Rumput Laut... 8 2.2 Pemilihan Lokasi Usahatani Rumput Laut Eucheuma sp... 10 2.3 Budidaya Rumput Laut... 15 2.4 Metode Usahatani Rumput Laut... 20 2.5 Kendala Pengembangan Budidaya Rumput Laut... 23 2.6 Keberlanjutan Usaha Tani... 23 2.7 Perkembangan Pariwisata... 25 2.8 Dampak Ekonomi, Sosial, Budaya dan Pendapatan... 28 2.9 Peneliti Terdahulu... 34 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP... 37 3.1 Kerangka Berpikir... 37 3.2 Kerangka Konsep... 40 BAB IV METODE PENELITIAN... 42 4.1 Rancangan Penelitian... 42 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 42 4.3 Populasi dan Sampel... 43 44 Jenis dan Sumber Data... 43 4.5. Variabel Penelitian dan Cara Pengukurannya 44 4.6. Instrumen Penelitian... 46 xv
4.7. Metode Pengumpulan data... 46 4.8. Analisis Data... 47 BAB V GAMBARAN UMUM... 48 5.1 Profil Pantai Pandawa... 48 5.2 Potensi Desa Kutuh... 49 5.3 Penduduk... 51 5.4 Sejarah Berdirinya Kelompok Tani Segara Amertha... 52 BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN... 53 6.1 Karakteristik Responden... 53 6.2 Kondisi Usahatani Rumput Laut... 59 6.3 Perkembangan Pariwisata di Pantai Pandawa 69 6.4 Dampak Sosial Ekonomi dan Budaya Pariwisata pada Keberlanjutan Usahatani Rumput Laut... 71 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN... 77 7.1 Simpulan... 77 7.2 Saran... 77 DAFTAR PUSTAKA... 79 LAMPIRAN... 81 xvi