Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS JATUH TEGANGAN GENERATOR BIOMAS DAN BIOGAS PADA PENGEMBANGAN JARINGAN LISTRIK DI KABUPATEN PELELAWAN

ANALISIS TEGANGAN JATUH SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

ANALISIS TEGANGAN JATUH SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN DENGAN MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN RUGI DAYA PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN 20 KV PADA FEEDER PANDEAN LAMPER 5 RAYON SEMARANG TIMUR

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan

ANALISIS KEBUTUHAN GARDU INDUK UNTUK PERBAIKAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU

EVALUASI SETTING RELAY PROTEKSI DAN DROP VOLTAGE PADA GARDU INDUK SRONDOL SEMARANG MENGGUNAKAN ETAP 7.5

ANALISA PERBAIKAN SUSUT TEKNIS DAN SUSUT TEGANGAN PADA PENYULANG KLS 06 DI GI KALISARI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.5.0

ANALISA PENEMPATAN KAPASITOR BANK UNTUK PERHITUNGAN DROP VOLTAGE PADA FEEDER BATANG 02 TAHUN DENGAN SOFTWARE ETAP 7.0.0

ANALISIS KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN TRAFO 1 GI SRONDOL TERHADAP RUGI-RUGI AKIBAT ARUS NETRAL DAN SUHU TRAFO MENGGUNAKAN ETAP

PENENTUAN TARGET INDEKS KEANDALAN, DROP TEGANGAN, DAN RUGI DAYA PADA FEEDER SRL07 GI SRONDOL MENGGUNAKAN ETAP 7.5.0

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik


STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

ANALISIS TEORITIS PENEMPATAN TRANSFORMATOR DISTRIBUSI MENURUT JATUH TEGANGAN DI PENYULANG BAGONG PADA GARDU INDUK NGAGEL

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

ANALISIS KOORDINASI RELE PENGAMAN FEEDER WBO04 SISTEM KELISTRIKAN PT. PLN (PERSERO) RAYON WONOSOBO

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

REKONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV UNTUK PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN DAN SUSUT DAYA LISTRIK

ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS

ANALISA JATUH TEGANGAN DAN PENANGANAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV RAYON PALUR PT. PLN (PERSERO) MENGGUNAKAN ETAP 12.6

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

EVALUASI RUGI-RUGI JARINGAN YANG DILAYANI OLEH JARINGAN PLTS TERPUSAT SIDING

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS HUBUNG SINGKAT TIGA PHASE

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

STUDI ALIRAN DAYA PADA SISTEM KELISTRIKAN SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) 150 kv DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE POWERWORLD VERSI 17

1. BAB I PENDAHULUAN

STUDI RUGI DAYA SISTEM KELISTRIKAN BALI AKIBAT PERUBAHAN KAPASITAS PEMBANGKITAN DI PESANGGARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Elektro Fakultas Teknik.

KARYA ILMIAH ANALISIS HUBUNG SINGKAT LINE TO GROUND

Penggunaan Pemrograman Dinamik dalam Menyelesaikan Masalah Distributed Generation Allocation

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

OPTIMASI PENYALURAN DAYA PLTM SALIDO KE JARINGAN DISTRIBUSI PLN

ANALISIS SETTING DAN KOORDINASI RELE JARAK PADA GI 150 KV PANDEAN LAMPER ARAH SRONDOL. Abstrak

Agung Warsito, Bambang Winardi, and Dinda Hapsari Kusumastuti

KAJIAN PENGEMBANGAN ENERGI ALTERNATIF DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK DI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

ANALISIS JATUH TEGANGAN DAN ARUS HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH PT RUM

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.


MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

Jurnal Media Elektro, Vol. 1, No. 3, April 2013 ISSN

EFFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM INTERKONEKSI 150 kv NANGGROE ACEH DARUSSALAM MENGGUNAKAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

ANALISIS RUGI DAYA AKIBAT PENAMBAHAN PENYULANG BARU GI MASARAN

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION PADA JARINGAN DISTRIBUSI PUSDIKLAT MIGAS CEPU

ANALISA KEBERADAAN GARDU INDUK BALAPULANG TERHADAP DISTRIBUSI 20 KV DI WILAYAH KERJA UPJ BALAPULANG PT. PLN (PERSERO) JATENG DIY

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS RESETTING RECLOSER PADA SALURAN WLI 06 TRAFO 30 MVA 150 KV GARDU INDUK WELERI KENDAL DENGAN SIMULASI ETAP

PERBAIKAN LOSSES DAN DROP TEGANGAN PWI 9 DENGAN PELIMPAHAN BEBAN KE PENYULANG BARU PWI 11 DI PT PLN (PERSERO) AREA SEMARANG

METODE PENDEKATAN UNTUK MEREKONFIGURASI PANJANG MAKSIMAL PADA PENYULANG TAMBAK LOROK 04 DAN KALISARI 02 DI UPJ SEMARANG TENGAH

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

OPTIMASI KAPASITAS DG PADA SISTEM DISTRIBUSI UNTUK MENGURANGI RUGI DAYA MENGGUNAKAN ANT COLONY OPTIMIZATION

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 1.1 Studi Kasus. PT Mayora Tbk merupakan salah satu pelanggan PT PLN

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA SISTEM TENAGA. LISTRIK 20 kv REGION CILACAP MENGGUNAKAN METODE NEWTHON RAPSHON

Analisis Rugi Daya Pada Penyulang Bangli Dengan Beroperasinya PLTS Kayubihi

PERHITUNGAN ARUS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI KOTA PONTIANAK

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto

METODE PENDEKATAN UNTUKMEREKONFIGURASI PANJANG MAKSIMAL PADA PENYULANG TAMBAK LOROK 04 DAN KALISARI 02 DI UPJ SEMARANG TENGAH

PENGARUH PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP RESPON GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

ANALISIS PERBAIKAN SUSUT ENERGI PADA JARINGAN MENENGAH PENYULANG KALIBAKAL 03 DI PT. PLN (PERSERO) AREA PURWOKERTO

PERENCANAAN DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) PADA SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH (SUTM) 20KV

ANALISIS PERBAIKAN DROP VOLTAGE

Pengembangan Trafo Distribusi Berdasarkan Pertumbuhan Beban Tahun di UPJ Batang

Studi Penempatan dan Kapasitas Pembangkit Tersebar terhadap Profil Tegangan dan Rugi Saluran pada Saluran Marapalam

ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv

BAB I PENDAHULUAN. reasonable, karena kekurangan pasokan daya tentu paling tepat diatasi

Static Line Rating untuk Integrasi PLTB di Jaringan Tegangan Menengah : Studi Kasus Master Plan Pembangkit Hibrid di Krueng Raya

APLIKASI KONFIGURASI JARINGAN SPINDEL PADA PLN CABANG MEDAN RAYON MEDAN KOTA

Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia.

DAFTAR ISI SAMPUL DALAM...

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bertambahnya permintaan konsumen terhadap energi listrik dari

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

SIMULASI PENGEMBANGAN TRAFO DISTRIBUSI BERDASARKAN PERTUMBUHAN BEBAN MENGGUNAKAN MODEL DKL 3,2 DAN SOFTWARE

ABSTRAK Kata Kunci :

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI

ANALISA SUSUT TEGANGAN PADA PENYULANG ARWANA DI PT.PLN (PERSERO) RAYON AMPERA PALEMBANG MENGGUNAKAN ETAP 7.5

OPTIMASI PENEMPATAN DISTRIBUTED GENERATION PADA IEEE 30 BUS SYSTEM MENGGUNAKAN BEE COLONY ALGORITHM

ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting dalam

Analisis Sistem Pengaman Arus Lebih pada Penyulang Abang Akibat Beroperasinya PLTS pada Saluran Distribusi Tegangan Listrik 20 Kv di Karangasem

STUDI KOORDINASI FUSE

Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kv menggunakan Metode RIA

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

ANALISA RUGI-RUGI DAYA LISTRIK PADA JARINGAN DISTRIBUSI DI PENYULANG MERAK PT. PLN RAYON KENTEN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 12.6

Analisis Gangguan Hubung Singkat untuk Penentuan Breaking Capacity Pada Penyulang Kutai, Ludruk, dan Reog di GIS Gambir Lama

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

ABSTRAK. Kata Kunci : Perumahan Nuansa Kori Jimbaran, drop tegangan, JTR. vii

Laporan akhir ini disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan. Pendidikan Diploma III pada Jurusan Teknik Elektro. Program Strudi Teknik Listrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tri Fani, 2014 Studi Pengaturan Tegangan Pada Sistem Distribusi 20 KV Menggunakan ETAP 7.0

Strategi Interkoneksi Suplai Daya 2 Pembangkit di PT Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory

Transkripsi:

ANALISA PEMANFAATAN LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKAR PEMBANGKIT TERDISTRIBUSI UNTUK MENGURANGI RUGI-RUGI PADA JARINGAN DISTRIBUSI KABUPATEN PELALAWAN Dony C. Anggoro *), Karnoto, and Juningtyastuti Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 027, Indonesia *) Email :doni.anggora@gmail.com Abstrak Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu daerah admisistratif di Provinsi Riau. Daerah ini memiliki jaringan distribusi listrik yang cukup panjang. Jarak antara pembangkit utama dengan beban terjauh mencapai 100 km. Panjangnya jaringan distribusi menyebabkan tegangan di ujung jaringan tidak sesuai dengan standart SPLN 72: 1987. Disisi lain terdapat potensi energi baru terbarukan dengan jumlah besar di Kabupaten Pelalawan, yaitu limbah cair hasil pengolahan minyak sawit dari 20 pabrik kelapa sawit yang tersebar di seluruh Kabupaten Pelalawan. Potensi energi ini didapat dari proses anaerobik pengolahan limbah cair kelapa sawit berupa gas metana (CH 4 ). Apabila gas ini dikumpulkan dan ditampung, dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangit teridistribusi. Hasil penelitian potensi energi limbah cair, Kabupaten Pelelawan memiliki potensi energi sebesar 96.494,386 MWh. Sedangkan simulasi menggunakan ETAP 7..0 menujukkan pemanfaatan energi dari limbah cair kelapa sawit sebagai pembangkitan terdistribusi dapat mengurangi drop tegangan sebesar 7,084 kv serta mengurangi rugi daya sebesar 3,331 MVA pada jaringan distribusi Kabupaten Pelalawan. Dengan memanfaatkan potensi energi dari limbah cair kelapa sawit menjadikan jaringan distribusi listrik Kabupaten Pelalawan sesuai dengan standart SPLN 72:1987. Kata Kunci: limbah cair kelapa sawit, pembangkitan terdistribusi, rugi tegangan, SPLN 72: 1987 Abstract Pelalawan Regency, an administration area in Raiu Province. This Regency has electrical distribution network that long enough. Distance between main power plant to the farthest loads up to 100 km. The length causes the voltage recived by customer at the end of the network not in compatible with SPLN standard. On the other hand there is the potential for renewable energy in Pelalawan, that is palm oil mill effluent from. Potential energy is obtained from the anaerobic wastewater treatment process of palm oil mill effluent. The results of the processing is methane gas (CH 4 ). If the gas is collected and stored, can be used as distributed generaton fuel. The result of study on potential energy from palm oil mill effluent, shows that Pelalawan Regency has potential energy up to 96.494,386 MWh. Meanwhile, simulation using ETAP 7..0 shows that utilization of palm oil mill effluent as distributed generation can reduce voltage drop up to 7,084 kv and reduce power loss up to 3,331 MVA. The utilization of potential energy from palm oil mill effluent make electical distribution network on Pelalawan Regency suit to SPLN 72:1987 Standart. Keyword: palm oil mill effluent, distributed generation, voltage loss, SPLN 72:1987 1. Pendahuluan Kabupaten Pelalawan Merupakan salah satu daerah adminsintratif di Provinsi Riau, terdiri dari 12 Kecamatan, 121 Desa/Kelurahan dengan jumlah penduduk sebanyak 339.340 jiwa dan jumlah rumah tangga sebanyak 92.763 rumah tangga[1]. Kondisi kelistrikan di Kabupaten Pelalawan pada saat ini bahwa suplai daya yang dikelola oleh IPP Langgam Power yang bekerja sama dengan PT.Perusahaan Listrik Negara (PT. PLN) mencapai 4 MWatt dan baru bisa melayani sekitar 34.2 rumah tangga atau ratio elektrifikasi sebesar 37,11% dengan jarak distribusi mencapai 100 km dari pusat pembangkit[1] [2]. Jarak distribusi yang sangat jauh ini menyebabkan kualitas listrik yang diterima pelanggan di ujung jaringan jauh dari standart[3] Untuk mengatasi masalah tersebut maka diambil langkahlangkah percepatan, diantaranya pengembangan pemanfaatan energi baru dan terbarukan dengan

TRANSIENT, VOL.4, NO. 2, JUNI 201, ISSN: 2302-9927, 342 mengutamakan Sumber Daya Setempat[] [6]. Salah satu potensi energi baru terbarukan yang sangat melimpah di Kabupaten Pelalawan adalah limbah cair dari produksi kelapa sawit atau yang sering di sebut POME (Palm Oil Mill Effuent)[7]. Potensi ini sangat strategis karena memiliki kemungkinan energi hingga hingga 224, MW dari 20 industri kelapa sawit yang tersebar di Seluruh Kabupaten Pelalawan.[7] Persebaran lokasi dari industri ini dapat dimugkinkan untuk dilakukannya pembangkitan terdistribusi[7]. on map sehingga saat tracking dilakukan bisa dilihat dalam peta. 8. Hasil survey secara otomatis dapat dimasukkan dalam software ExpertGPS dengan cara diimport menggunakan kabel. 9. Hasil survey dari software ExpertGPS dipindahkan ke dalam AutoCAD dengan fasilitas ekspor untuk diolah. Mulai Pembangkitan Terdistribusi merupakan metode untuk menghasilkan energi listrik dari beberapa sumber energi yang berkapasitas kecil dan dihubungkan langsung pada jaringan distribusi dan dekat dengan pusat beban[8]. Penelitian sebelumnya oleh Carmen Borges dan Djalma Falcao menyebutkan bahwa pembangkitan terdistribusi meiliki beberapa keuntungan, diantaranya memperbaiki profil tegangan dan mengurangi rugi daya pada jaringan[9]. Dengan latar belakang tersebut, penulis mencoba menganalisis pengaruh pemanfaatan potensi limbah kelapa sawit sebagai sumber pembangkitan terdistibusi untuk mengurangi rugi tegangan dan rugi daya pada jaringan distribusi Kabupaten Pelalawan menggunakan software ETAP 7..0. Menetukan Kapasitas DG Tidak Data Jaringan Eksisting dan Data Produksi Kelapa Sawit Menetukan Potensi Energi Limbag Kelapa Sawit Menetukan Voltage Drop dan Susut Energi Vd Sesuai dengan SPLN 72:1987 2. Metode 2.1 Diagram Alir Penulisan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemanfaatan energi dari limbah cair kelapa sawit sebagai pembangkitan terdistribusi untuk perbaikan kualitas listrik, khususnya pengurangan rugi daya dan rugi tegangan. Objek bahasan adalah level tegangan pada jaringan distribusi listrik tegangan menegah (JTM) 20KV Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Langkah-langkah penelitian yang dilakukan pada penelitian ini dutunjukaan pada Gambar 1 2.2 Metode Survey Metode survey dan pemetaan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Survey GPS dilakukan dengan menggunakan pengambilan data melalui handheld GPS 2. Sistem pengambilan menggunakan waypoint 3. Menggunakan catatan untuk menjelaskan waypoint 4. Pada saat pengambilan waypoint GPS, pastikan bahwa GPS menerima sinyal secara utuh.. Pengambilan data jalan berbentuk garis dengan menggunakan tracking mode. 6. Pengambilan dengan tracking akan mencatat keseluruhan track/line mulai dari titik awal sampai titik akhir. 7. Pastikan bahwa setting pada GPS mencatat /record log track yang sudah diambil, dan pastikan pilihan show Gambar 1 Diagram Alir Penelitian 2.3 Data Jaringan Ya Analisis Hasil Simulasi Selesai Pada jaringan distribusi PT PLN Kabupaten Pelalawan, terdapat dua pembangkit yang mensupply kelistrikan di area tersebut. Pembangkit utama merupakan PT Langgam Power yang memiliki tiga penyulang utama yaitu OGF 1, OGF 2, dan OGF Langgam. Pembangkit ini mensupply hampir seluruh daerah di Kabupaten Pelalwan. Pembangkit kedua adalah milik swast PT. RPE. Pembangkit ini hanya mensupply Ibukota Kabupaten Pelalawan. Single line diagram dapat dilihat pada gambar 2

TRANSIENT/TRANSMISI, VOL. XX, NO. XX, BULAN TAHUN: XXX-XXX kelapa sawit pada tabel 1 dengan sample kapasitas produksi dari PT. Musim Mas,: = 4736,79 ton CH 4 Apabila setiap ton CH4 menghasilkan potensi energi kalor sebesar 0000 Mjoule, maka energi potensi energi yang dapat dibangkitkan: = 236839680 Mjoule Gambar 2 Single Line Diagram 2.4 Data Kelapa Sawit Kapasitas produksi dari 20 Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 1 kapasitas Produksi PKS No Nama Perusahaan kapasitas Lokasi (PT) (ton tbs/jam) 1 Sinar Siak Dian Permai Bandar Sekijang 90 2 Multi Palma Sejahtera Bandar Sekijang 3 Sinar Agro Raya Bandar Sekijang 4 Jalur Pusaka Pangkalan Kerinci Subut I Pangkalan (Buatan) Kerinci 6 Subur Pangkalan II(Buatan) Kerinci 7 Mitra Unggul Pusaka Langgam 8 Langgam Inti Hibrindo Pangkalan Kuras 90 9 Surya BrataSena Pangkalan Kuras 10 Musim Mas I Pangkalan Kuras 90 11 Musim Mas II Pangkalan Lesung 12 Sumber Sawit Pangkalan Kuras 4 13 Serikat Putra Bandar Petalangan 14 Industri I Pangkalan Kuras 120 1 Industri II Pangkalan Kuras 16 Sari Lembah Subur I Kerumutan 90 17 Sari Lembah Subur II Kerumutan 30 18 Subur Ukui I Ukui 90 19 Subur Ukui II Ukui 20 Gandaerah Hendana Ukui 3. Hasil dan Analisa 3.1 Perkiraan Potensi Energi Listrik dari Limbah Cair Kelapa Sawit Perkiraan emisi metan maksimum dari limbah cair dihitung menggunakan formula berikut, data produksi Apabila setiap 1 Mjoule energi kalor sebanding dengan 0,00028 MWh, maka perkiraan energi listrik maksimum yang dapat dibangkitkan = 6770,38 MWh Untuk mengetahui maksimum potensi daya listrik yang dapat dibangkitkan, maka hasil perhitungan potensi energi harus dibagi lama waktu operasi pembangkit dalam satu tahun. Apabila diharapkan pembangkit dapat bekerja selama 8000 jam dalam satu tahun, maka besar daya listrik yang dapat di bangkitkan sebesar = 8,106 MW Dengan menggunakan metode yang sama, didapatkan perkiraan potensi daya listrik yang dapat dibangkitkan dari masing-masing PKS di Kabupaten Pelalawan yang dapat dilihat pada tabel 3 Tabel 3. Energi dari Limbah Cair Kelapa Sawit No Nama Perusahaan (PT) maksimum potensi daya Bruto (MW) Potensi daya dengan PLTMG (effiseinsi 42%) 1 Sinar Siak Dian Permai 8,106 3,404 2 Multi Palma Sejahtera,404 2,270 3 Sinar Agro Raya,404 2,270 4 Jalur Pusaka 0,40 0,189 Subut I (Buatan),404 2,270 6 Subur II(Buatan),404 2,270 7 Mitra Unggul Pusaka,404 2,270 8 Langgam Inti Hibrindo 8,106 3,404 9 Surya BrataSena,404 2,270 10 Musim Mas I 8,106 3,404 11 Musim Mas II,404 2,270

TRANSIENT, VOL.4, NO. 2, JUNI 201, ISSN: 2302-9927, 344 12 Sumber Sawit Sejahtera 4,03 1,702 13 Serikat Putra,404 2,270 14 Industri I 10,808 4,39 1 Industri II,404 2,270 16 Sari Lembah Subur I 8,106 3,404 17 Sari Lembah Subur II 2,702 1,13 18 Subur Ukui I 8,106 3,404 19 Subur Ukui II,404 2,270 20 Gandaerah Hendana,404 2,270 Jumlah 117,98 49,4 3.2 Pemilihan Lokasi Pembangkitan Terdistribusi Dari hasil perhitungan potensi energi yang dapat dibangkitkan yang terlihat pada Lampiran 1, maka dipilih 4 PKS (Pabrik Kelapa Sawit) sebagai pembangkitan terdistribusi, yaitu PT ADEI Plantation, PT. Musim Mas, PT. Subur Ukui, dan PT. Sari Lembah Subur. Alasan pemilihan keempat PKS sebagai pembangkitan terdistribusi antara lain: 1 Keempat PKS menghasilkan limbah relatif lebih banyak dibanding PKS yang lainnya. 2 Keempat PKS terletak sepanjang OGF 2, dimana jaringan tersebut merupakan fokus penelitian ini 3 Masing masing PKS memiliki dua unit pabrik yang berdekatan, sehingga kapasitas produksi limbah cair sebagai bahan baku lebih banyak. 4 Letak masing-masing PKS yang strategis, yaitu berada di pangkal jaringan (PT. ADEI Plantation / DG 1), di tengah jaringan (PT. Musim Mas / DG 2), Dan di ujung ujung jaringan (PT. Sari Lembah Subur / DG 3 dan PT Subur Ukui / DG 4). 3.3 Simulasi Profil Tegangan Penambahan DG akan merubah kondisi profil tegangan pada jaringan. Peninjuan profil tegangan dilakuakn pada sembilan titik bus, yaitu GH Baru, Pangkalan Kerinci, pangkalan Lesung, Indragiri Hulu, pangkalan Kuras, Bunut, Ukui, Kerumutan, dan Sei Kijang. Pemilihan titik sample ini dikarenakan Untuk mempermudah pengaatan dari jumlah bus yang sangat banyak sekitar 200 bus. Pada lokasi GH Baru merupakan gardu hubung yang membagi penyulang OGF 2 dari Pembangkit Langgam Power menjadi dua Penyulang yaitu OGF Sorek dan OGF Cemara Gading. Pada lokasi Pangkalan Kerinci merupakan bus terdekat engan DG 1 dan terdapat tiga percabangan yaitu Pangkalan Kuras, Bunut dan Pangkalan Lesung. Pada lokasi Pangkalan Lesung mrupakan bus terdekat dengan DG 2 dan terdapat tiga percabangan yaitu Ukui, Indaragiri Hulu, dan Kerumutan Pada Lokasi Indragiri Hulu merupakan ujung jaringan paling selatan di Kabupaten Pelalawan dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Indragiri Hulu Pada lokasi Pangkalan Kuras, merupakan ujung percabangan di Kecamatan Pangkalan Kuras. Pada lokasi Bunut, merupakan ujung percabangan di Kecamatan Bunut. Pada lokasi Ukui, merupakan ujung percabangan di Kecamatan Ukui dan bus terdekat dengan DG 4. Pada lokasi Kerumutan, merupakan ujung percabangan di Kecamatan Kerumutan dan bus terdekat dengan DG 3. Pada lokasi Sei Kijang, merupakan ujung percabangan di Kecamatan Sei Kijang. Berikut hasil simulasi penambahan DG pada jaringan terhadap rugi tegangan Tabel 3 Variasi Pembangkitan Unit DG MW No DG Simulasi Simulasi Simulasi Simulasi Simulasi Simulasi 1 2 3 4 6 DG1 1 1 1 1 1 2 DG2 1 1 2 3 3 3 DG3 1 2 2 2 3 3 DG4 1 1 1 1 1 1 Tabel 4 Perbandingan Profil Tegangan Lokasi Profil Tegangan kv Eksisting Simulasi 1 Simulasi 2 Simulasi 3 Simulasi 4 Simulasi Simulasi 6 GH Baru 18,732 19,01 19,638 19,78 19,921 20,032 20,19 Panhkalan Kerinci (DG 1) 14,212 16,936 17,494 18,086 18,631 19,081 19,42 Pangkalan Lesung (DG 2) 12,31 16,11 17,12 17,732 18,29 19,133 19,39 Indragiri Hulu 12,322 16,077 17,084 17,69 18,22 19,088 19,3 Pangkalan Kuras 14,6 17,017 17,06 18,02 18,0 18,899 19,2 Bunut 14,01 16,696 17,24 17,828 18,366 18,81 19,144 Kerumutan (DG 3) 12,068 1,99 17,187 17,766 18,303 19,302 19,1 Ukui (DG 4) 12,32 16,401 17,309 17,908 18,463 19,218 19,477 Sei Kijang 17,937 18,673 18,804 18,94 19,07 19,181 19,338 Rata-rata 14,279 17,04 17,71 18,196 18,646 19,194 19,48 Berdasarkan tabel 4 dapat dibuat grafik perbandingan profil tegangan dari hasil simulasi. Mulai kondisi eksisting, simulasi kondisi I, hingga simulasi kondisi VI seperti gambar 3. Dapat terlihat bahwa terjadi perbaikan profil tegangan pada jaringan tersebut.

TRANSIENT/TRANSMISI, VOL. XX, NO. XX, BULAN TAHUN: XXX-XXX 3.4 Rugi Daya Penambahan DG akan mempengaruhi aliran daya listrik pada suatu jaringan, sehingga rugi daya pada saluran akan terpengaruh pula. Dengan penambahan DG diharapkan adanya pegurangan rugi daya listrik pada jaringan. Berikut pada tabel adalah perbandingan rugi daya dari simulasi yang dilakukan. Tabel Perbandingan Rugi Daya Hasil Simulasi Gambar 3 Grafik Perbandingan Profil Tegangan Tiap Kondisi Simulasi Berikut penjelasan hasil simulasi pada perbaikan rugi tegangan: Pada simulasi kondisi eksisting, tegangan terendah bernilai 12,0 kv, atau terjadi penurunan 39,7% dari tegangan rating 20 kv. Kondisi ini belum sesuai dengan standart SPLN Saat Simulasi I, tegangan terendah bernilai 1,990 kv, atau terjadi penurunan 20,0% dari tegangan rating 20 kv. Apabila dibandingkan dengan kondisi eksisting, terjadi perbaikan sebesar 3,930 kv, namun masih belum sesuai dengan standart SPLN. Pada simulasi II, tegangan terendah bernilai 17,048 kv, atau terjadi penurunan sebesar 14,8% dari ekisiting, terjadi perbaikan sebesar 4,988 kv pada jaringan. Kondisi ini masih belum sesuai dengan standard SPLN. Pada simulasi III, tegangan terendah bernilai 17.690, atau terjadi penurunan sebesar 11,% dari tegangan raing 20 kv. Apabila dibandingkan dengan kondisi eksisting, terjadi perbaikan sebesar,630 kv. Kondisi ini masih belum sesuai dengan standard SPLN. Pada simulasi IV, tegangan terendah bernilai 18,22 kv, atau terjadi penurunan sebesar 8,74% dari eksisting, terjadi perbaikan sebesar 6,192 kv Kondisi ini masih belum sesuai dengan standard SPLN.. Pada simulasi V, tegangan terendah bernilai 18,810 kv, atau terjadi penurunan sebesar,9% dari eksisting, terjadi perbaikan sebesar 6,70 kv. Kondisi ini masih belum sesuai dengan standard SPLN. Pada simulasi VI, tegangan terendah bernilai 19,144 kv, atau terjadi penurunan sebesar 4,28% dari eksisting, terjadi perbaikan sebesar 7,084 kv. Pada kondisi ini seluruh profil tegangan telah sesuai standart SPLN Kondisi Rugi Daya MVA % Eksisting 3,846 31,92 Simulasi I 1,49 11,6 Simulasi II 1,198 8,63 Simulasi III 0,943 6,6 Simulasi IV 0,773,19 Simulasi V 0,618 3,97 Simulasi VI 0,1 3,24 3.00 LOSES (MVA) 30.00 2.00 20.00 1.00 10.00.00 0.00 Eksisting Simulasi 1 Simulasi 2 Simulasi 3 Simulasi 4 Gambar 4 Grafik Perbandingan Rugi Daya Simulasi Simulasi 6 Berikut penjelasan dari simulasi pengurangan rugi daya pada jaringan: Pada simulasi kondisi eksisting, rugi daya pada jaringan sebesar 3,846 MVA atau 31,92% dari daya yang dibangkitkan. Pada simulasi I, rugi daya pada jaringan sebesar 1,49 MVA. Terjadi penurunan sebesar 2,297 MVA dibanding dengan kondisi eksisting. Pada simulasi II, rugi daya pada jaringan sebesar 1,198 MVA. Terjadi penurunan sebesar 2,648 MVA dibanding dengan kondisi eksisting. Pada simulasi III, rugi daya pada jaringan sebesar 0,943 MVA. Terjadi penurunan sebesar 2,903 MVA dibanding dengan kondisi eksisting. Pada simulasi IV, rugi daya jang terjadi sebesar 0,773 MVA. Terjadi penurunan 3,073 MVA dibanding dengan kondisi eksisting. Pada simulasi V, rugi daya jang terjadi sebesar 0,618 MVA. Terjadi penurunan 3,228 MVA dibanding dengan kondisi eksisting.

TRANSIENT, VOL.4, NO. 2, JUNI 201, ISSN: 2302-9927, 346 Pada simulasi VI, rugi daya jang terjadi sebesar 0,1 MVA. Terjadi penurunan 3,331 MVA dibanding dengan kondisi eksisting. 4. Kesimpulan Berdasarkan pada simulasi dan analisa yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai antara lain, dari 20 Pabrik Kelapa Sawit yang tersebar di Kabupaten Pelalawan, dalam satu tahun menghasilkan 6.898.320 m 3 limbah cair, dengan potensi energi dari limbah sebesar 96.494,386 MWh. Untuk menjadikan profil tegangan pada jaringan distribusi Kabupaten Pelalawan sesuai dengan standart SPLN 72:1987, diperlukan penambahan DG dari PT. ADEI plantation sebesar 2 MW, PT. Musim Mas sebesar 3 MW, PT. Sari Lembah Subur sebesar 3 MW dan PT. sebesar 1 MW. Kondisi paling optimal adalah kondisi simulasi VI, dimana jaringan terhubung dengan emapat unit DG dengan kapasitas total 9 MW. Pada kondisi ini, rugi daya dapat berkurang sebesar 3,331 MVA. Dari nilai awal 3,846 MVA menjadi 0,1 MVA Referensi [1]. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pelalawan. Ekspose Kelistrikan di Kabupaten Pelalawan 2014. Kabupaten Pelalawan, 2014 [2]. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pelalawan, Laporan Akhir Detail Engineering Design jaringan Listrik JTM, JTR, dan Accessories di Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, 2014 [3]. Perusahaan Listrik Negara. SPLN 72:1987. Spesifikasi Desain Untuk Jaringan Tegangan Menegah (JTM) dan Jatingan Tegangan Rendah (JTR). Jakarta; 1987 [4]. Perusahaan Listrik Negara. Rencana Penyedian Tenaga Listrik PT PLN (Persero) 2013-2022. Jakarta, 2013 []. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Umum Energi Nasional [6]. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2004 Tentang Kebijakan Energi Nasional [7]. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pelalawan. Laporan Akhir Kajian Potensi energi di Kabupaten Pelalawan. Kabupaten Pelalawan. 2014 [8]. Bayod-Rujula, Angel A. Future Development of the Electricity Systems With Distributed Generation. SceinceDirect, 2009 [9]. Borges, Carmen L. T. and Falcao, Djalma M. Impact of Distributed Generator Allocation and Sizing on Reliability and Voltage Profile. IEEE, 2003 [10]. Stevenson, William D. Analisis Sistem Tenaga Listrik. Penerbit Erlangga. Jakarta. 1994. [11]. Wildi, Theodore. Electrical Machines, Drives, and Power Systems Fifth Edition. Prentice Hall, 2002 [12]. Gonen, Turan. Electric Power Distribution System Engineering. McGraw-Hill Book. 1986. [13]. Pasini, Anthony J. Electrical Distribution Engineering 3rd Edition. CRC Press. 2007 [14]. Therien, Scott M. Distributed Generation: Issues Concering A Changing Power Grid Paradigm. Thsis. Faculty of California Polythecnic State University, 2010.